ROLE PLAY MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS)
Disebuah Puskesmas didaerah Cianjur ,terdapat seorang pasien bernama An. Dede yang dibawa oleh ibunya, Ibu Nida. Kedatangan klien adalah untuk mengkonsultasikan keadaan anaknya yang berumur sekitar 2 tahun. An. Dede sudah beberapa hari ini BAB mencret disertai batuk. Ibu Nida pun mendaftar di pendaftaran, setelah beberapa saat tibalah giliran An. Dede dipanggil petugas. Dengan sigap, perawat yang bertugas datang melayani Ibu Nida.
Ibu Nida
: Assalamualaikum.
Perawat B
: Waalaikum salam. Silahkan masuk bu.
Ibu Nida
: Oh iya Sus.
Perawat B
: Silahkan duduk bu.
( Ibu Nida pun duduk) Perawat B
: Sebelumnya apa benar anak ibu bernama Dede Ghazaly, berjenis kelamin Laki-laki, berusia 2 tahun, alamat di kampung babakan leo RT 04/RW 02 Cianjur. Nama Ibu yaitu Nida Rosalina dan nama Ayahnya adalah Ryan, ya bu.
Ibu Nida
: Iya benar sekali Sus.
Perawat B
: Nah jadi anak Ibu akan dilayani menggunakan pendekatan MTBS yang memeriksa anak secara lengkap sehingga akan memakan waktu lebih lama dari biasanya, untuk itu dimohon kesabaran Ibu pada saat anak mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ibu Nida
: Baik Sus.
( Perawat pun mulai melakukan pemeriksaan sesuai format pemeriksaan MTBS ).
Perawat B
: Sekarang An. Dede diukur berat badan, tinggi badan dan suhu nya terlebih dahulu.
Ibu Nida
: Iya Sus. Dek diperiksa dulu yah.
Perawat A
: Yuk, sini dek kita periksa dulu ya.
Perawat A mulai mengukur berat badan, tinggi badan dan suhu badan An. Dede sedangkan Perawat B bertugas mencatat hasilnya di format pemeriksaan MTBS.
1
Perawat B
: Bagaimana pak hasilnya ?
Perawat A
: Hasil pengukuran berat badannya 11 kg, tinggi badannya 78 cm, dan suhunya 36,3◦C
Ibu Nida
: Wah, alhamdulillah.
Perawat B
: Sebelumnya saya akan menanyakan beberapa hal terlebih dahulu. Ade nya sakit apa bu ?
Ibu Nida
: Begini Sus, sudah beberapa hari ini anak saya batuk dan BABnya pun mencret.
Perawat B
: Apakah ini kunjungan pertama ibu ke sini ?
Ibu Nida
: Iya Sus, ini merupakan kunjungan pertama.
( Perawat mulai memeriksa tanda bahaya umum pada An. Dede ) Perawat B
: Bu, apakah anak ibu bisa minum/menyusui ? lalu, apakah anak ibu memuntahkannya kembali ?
Ibu Nida
: Bisa Sus, anak saya juga tidak pernah memuntahkannya kembali.
Perawat B
: Apakah anak ibu pernah / bahkan sering kejang-kejang ?
Ibu Nida
: Tidak pernah Sus.
( Perawat A memeriksa keadaan anak apakah letargis/tidak sadar) Perawat A
: An. Dede tidak terlihat letargis atau sadar saat disentuh.
( Perawat memeriksa batuk An. Dede ) Perawat B
: Sudah berapa lama anak ibu batuk ?
Ibu Nida
: Hm, sudah 2 hari Sus.
Perawat B
: Apakah anak ibu sukar bernafas ?
Ibu Nida
: Iya Sus, nafas anak saya nampak lebih cepat dari biasanya.
( kemudian Perawat A memeriksanya) Perawat A
: Coba saya periksa ( menghitung nafas dalam 1 menit ), Nafas cepat yaitu 45 x/menit. Kemudian perawat memeriksa adanya tarikan dinding dada ke dalam ), tidak adanya tarikan dinding dada. ( dan perawat memeriksa menggunakan stetoskop untuk mendengarkan adanya stridor ), dan tidak ada bunyi stridor.
Perawat B
: Oh iya. (mencatat hasinya pada lembar format). Selanjutnya, tadi kan ibu bilang anak ibu BAB mencret selama berapa hari bu, apakah di kotorannya ada darahnya ?
Ibu Nida
: Sudah 3 hari Sus, Tidak ada. Tetapi anak saya suka rewel dan terlihat gelisah Sus. 2
Perawat B
: Ibu minum adenya gimana, apakah lahap atau malah tidak diminum ?
Ibu Nida
: Anak saya haus terus, dia lebih sering meminta minum.
( Perawat A memeriksa An. Dede kembali) Perawat A
: Saya lihat matanya dulu ya bu, (melihat mata An. Dede), hasilnya mata An. Dede terlihat cekung. Baju anak ibu dibuka sedikit, saya akan coba cubit kulit perut anak ibu. Hasinya kembali lebih dari 2 detik? sangat lambat. Benar, anak ibu terkena diare.
( Perawat B mencatat hasilnya pada format MTBS, sedangkan perawat A memeriksa An. Dede kembali ) Perawat A
: Dari pemeriksaan suhu tadi ( suhu : 36,3◦C ), anak Ibu tidak mengalami demam.
( Perawat A memeriksa apakah An. Dede terkena campak ) Perawat A
: ( melihat adanya luka dimulut ), Tidak ada luka dimulut. ( melihat adakah nanah dimata dan kekeruhan pada bola mata ), Tidak ada nanah di mata dan tidak ada kekeruhan pada kornea mata An, Dede. Tidak ditemukan tandatanda anak terkena campak.
(Perawat A memeriksa apakah An. Dede terkena DBD ) Perawat A
: Anak ibu tidak demam yah, ( melihat adanya perdarahan pada hidung dan gusi), tidak terjadi perdarahan pada hidung dan gusi. (melihat apakah ada bintik perdarahan pada kulit) tidak ada bintik perdarahan pada kulit. Tidak ditemukan tanda-tanda anak terkena DBD.
( perawat A kemudian memeriksa telinga An. Dede) Perawat A
: ( memeriksa telinga dengan melihat adakah nanah/cairan dari telinga, meraba adakah pembengkakan yang nyeri di belakang telinga, hasilnya : tidak ada). Tidak ada masalah pada telinga An. Dede.
( Perawat memeriksa status gizi An. Dede) Perawat A
: An. Dede terlihat gemuk-gemuk saja. (melihat adanya pembengkakan pada punggung kaki ), tidak ada pembengkakan pada kaki An. Dede. Status Gizi anak ibu tampak normal.
( Perawat A memeriksa apakah An. Dede terkena anemia )
3
Perawat A
: (Membandingkan tangan) tidak ditemukan tanda kepucatan pada telapak tangan. Anak ibu tidak terkena anemia.
( Perawat B memeriksa status imunisasi ) Perawat B
: Bu, imunisasi dilengan kanannya apakah sudah dilakukan ?
Ibu Nida
: Sudah Sus.
Perawat B
: Kalau dipahanya bagaimana bu ?
Ibu Nida
: Iya sudah Sus.
Perawat B
: Imunisasi melalui mulut apakah sudah dilakukan juga ?
Ibu Nida
: Sudah dilakukan juga.
Perawat B
: Imunisasi terakhirnya pada lengan kiri ya bu, apakah sudah ?
Ibu Nida
: Iya sudah sus.
Perawat B
: Oh iya Bu. Berarti anak ibu immunisasinya lengkap. Apakah pada bulan agustus adenya sudah dikasih vitamin A ?
Ibu Nida
: Sudah Sus.
Perawat B
: Baik kalo begitu bu, Apakah anak ibu memiliki masalah lainnya Bu?
Ibu Nida
: Oh tidak ada Sus, hanya itu saja yang saya ceritakan tadi.
Perawat B
: Apakah anak ibu masih menyusui ? berapa kali dalam 24 jam ?
Ibu Nida
: iya masih Sus, terkadang saya beri ASI dan terkadang saya berikan susu formula juga. Sekitar 8 kali bahkan bisa lebih.
Perawat B
: Lalu, bagaimana dengan makan dan minumnya bu, apakah makan atau minum yang lain juga ?
Ibu Nida
: Saya memberikan anak saya bubur, terkadang nasi dengan lauk pauk, saya juga sering memberikan buah-buahan. minumnya jika tidak susu saya beri air putih.
Perawat B
: Baiklah kalau begitu. Ibu, ASI jangan lupa untuk diteruskan yah, kemudian berikan makanan yang keluarga ibu makan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak, berikan 3x sehari, sebanyak 1/3 porsi makan orang dewasa terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan. Lalu, beri juga makanan selingan seperti biskuit, kue atau bisa juga dengan puding yah.
Perawat B
: Selama sakit, apakah terjadi perubahan makanan pada anak ibu ?
Ibu Nida
: Tidak ada Sus.
Perawat B
: Iya bu kalau begitu bisa saya simpulkan. Anak Ibu, Dede Ghazaly, lakilaki, berumur 2 tahun, dengan BB 11 Kg, dan PB 78 Cm, suhu 36,3◦C, mengeluh batuk sudah 2 hari dengan nafas cepat yaitu 45x/menit termasuk Pneumonia.Untuk obatnya Diberikan antibiotik yaitu KOTRIMOKSAZOL, diberikan 7,5 ml (1 1/2 sentok takar), 2x sehari selama 3 hari dan bisa juga 4
dengan bahan yang aman misalnya kecap manis dengan jeruk nipis untuk melegakan tenggorokkan. Kemudian An. Dede juga mengeluh BAB mencret, gelisah, rewel, mata cekung, haus terus menerus, cubitan kulit perut kembali lambat, dan termasuk Diare dehidrasi ringan/sedang. Kebutuhan cairan anak ibu kurang lebih 1350-1500 cc/hari. Dikarenakan diare berkali-kali, jadi cairan dalam tubuh anak ibu berkurang, sehingga anak ibu mengalami dehidrasi. Disini ada oralit ya bu. Nanti oralit ini diminum oleh anak ibu setelah BAB sekitar 700-900 ml dalam satu gelas. Minumkan sedikit-sedikit tapi sering ya bu. Kemudian ada tablet Zinc, ibu harus memberikan tablet ini terus-menerus selama 10 hari, meskipun diarenya sudah berhenti. Berikan 1 tablet dengan cara melarutkannya dalam air atau ASI dalam sendok teh ( tablet akan larut kurang lebih 30 detik ). Ibu Nida
: Oh iya Sus baik. Akan saya ingat.
Perawat B
: Jika batuk dan diarenya terus berlanjut, ibu datang kembali setelah 2 hari. setelah pemeriksaan hari ini yah.
Ibu Nida
: Oh iya Sus. akan saya lakukan.
Perawat A
: Baiklah kalau begitu, silahkan ibu ambil obatnya di Apotek di sana. Oh iya bu, nanti kami juga akan adakan bimbingan dan konseling dirumah. Agar nanti anggota keluarga yang lain tidak mengalami penyakit yang sama. Mohon maaf ya bu bisa jadi penyebabnya karena lingkungan dan pola kebiasaan keluarga atau sekitar. Silahkan ibu ini resepnya.
Ibu Nida
: Baiklah kalau begitu,terimakasih Sus atas pemeriksaannya. Assalaamulaikum..
Perawat B dan A : Waalaikumsalam..
Setelah Ibu Nida mendapat pengarahan, Ibu Nida mengambil obat di Apotek dan akan memberikan obatnya sesuai yang dianjurkan oleh Perawat.
- SELESAI -
5