Teori Akuntansi dan Perumusannya
A. Teori Akuntansi Teori akuntansi mengandung dua kata, yaitu teori dan akuntansi. Menurut Webster’s Third New International Dictionary mendefinisikan Dictionary mendefinisikan Teori sebagai suatu susunan yang yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis pragmatis yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dibahas. Sedangkan pengertian Akuntansi sendiri salah satunya adalah, proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam mempertimbangakan berbagai alternatif yang digunakan untuk mengambil kesimpulan atau keputusan bagi pemakainya. Menurut Vernon Kam akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode. Vernon Kam mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut: 1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya. 2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi. 3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan keuangan. 4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan. 5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan. B. Metode Perumusan Teori Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi harus memiliki metode. Menurut Belkaoui dan Godfrey, terdapat empat metode yaitu:
1.
Metode Deskriptif (Pragmatic) Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan, maka metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.
2.
Psychological Pragmatic Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang ini dapat
juga disebut
behavioral
accounting. 3.
Metode Normatif Akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4.
Metode Positive Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati perilaku atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.
C. Pendekatan Dalam Perumusan Teori Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga jenis hubungan, yaitu: 1.
Syntactic Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya
2.
Semantic Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti.
3.
Pragmatic Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan
dengan
pengaruh kata-kata,
symbol terhadap
manusia.
Akuntansi dianggap memiliki kemampuan mempengaruhi
perilaku
manusia. Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu: a.
Dogmatic Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang.
b.
Self Evidence Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, atau pengalaman.
c.
Scientific Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terusmenerus.
D. Pendekatan Dalam Perumusan Teori Akuntansi Beberapa pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui yaitu: 1.
Pendekatan informal, terbagi atas: a. Pragmatis, praktis, dan non teoritis Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.
b. Pendekatan otoriter Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi. 2.
Pendekatan teoritis, terbagi atas: a. Pendekatan Deduktif Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi. b. Pendekatan Induktif Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah: 1) Mengumpulkan semua observasi 2) Menganalisis golongan observasi 3) Penarikan kesimpulan umum 4) Pengujian kesimpulan umum
3.
Pendekatan Etika Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.
4.
Pendekatan Makro Ekonomi Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan
teori akuntansi. Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi. 5.
Pendekatan Eklektif Merupakan pendekatan dalam perumusan teori akuntansi dimana teori akuntansi dirumusan tidak hanya pada satu pendekatan saja, melainkan kombinasi dari pendekatan-pendekatan yang ada.