BAB I SYARAT SYARAT - SYARAT SYARAT UMUM DAN TEKNIS
Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagia pekerja jaan an yang yang bagiann-ba bagia giann peker dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat- syarat Teknis ini.
1.1.
PKR!""# S$T %&'(P)#T. Termasuk dalam pekerjaan pekerjaan ini perataan* pembersihan dan melaksanakan melaksanakan pekerjaan site de+elopment sesuai Gambar Kerja dan RKS.
1.,.
PKR!""# PRS$"P"#. )eliputi mobilisasi peralatan pengadaan sarana komunikasi pengadaan air dan listrik untuk bekerja dan pembongkaran bangunan e/isting.
1.0.
PKR!""# PKR!""# S$P$' "RS$TKTR "RS$TKTR P')B$#G* S"#$T"S$. Sesuai dalam Gambar Kerja.
)K"#$K"'
'KTR$K"'
%"#
Pasal 2 MEMULAI KERJA Selambat-lambatnya 1 2satu3 minggu setelah tanggal penunjukan dan perintah kerja pelaksanaan pekerjaan 2SPK3 pihak Kontraktor harus sudah memulai melaksanakan pembangunan 4isik secara nyata di lapangan. "pabila setelah 1 2satu3 minggu Kontraktor yang ditetapkan ditetapkan belum melaksanakan pembangunan 4isik secara nyata di lapangan maka akan diberlakukan ketentuan yang telah dibuat oleh Panitia*(5ner. Panitia*(5ner.
Pasal 3 : MOBILISASI )obilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut 0.1. Transportasi Transportasi peralatan peralatan konstruksi konstruksi yang berdasarkan da4tar alat-alat alat-alat konstruksi konstruksi yang diajukan bersama pena5aran dari tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alatitu alat itu akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. 1
0.,.
Pengadaan Pengadaan kantor Kontraktor Kontraktor gudang dan lain-lain lain-lain di lokasi lokasi proyek untuk keperluan pekerjaan ini.
0.0.
%engan selalu selalu disertai disertai ijin Konsultan Konsultan Penga5as Kontraktor Kontraktor dapa dapatt membuat berbagai perubahan pengurangan dan atau penambahan terhadap alat alat-alat konstruksi dan instalasinya.
0.6.
%alam %alam jangka jangka 5aktu 5aktu 7 2tujuh3 2tujuh3 hari hari dari pemberita pemberitahuan huan memulai memulai kerja kerja Kontr Kontrakto aktorr harus harus menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Penga5as untuk disetujui.
Pasal 4 PAPAN NAMA PROYEK Kontraktor harus memasang Papan #ama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas biaya Kontraktor. Kontraktor.
Pasal 5 KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
8.1.
%i lapangan pekerjaan Kontraktor 5ajib menunjuk seorang Kuas Kontraktor atau biasa Kuasaa Kontraktor disebut 9Site )anajer: yang cakap dan ahli untuk mem memiimpin pin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.
8.,.
%engan %engan adanya adanya 9Pelaksa 9Pelaksana: na: tidak berarti berarti bah5a Kontraktor Kontraktor lepas tanggung ja5ab sebagian maupun keseluruhan terhadap ke5ajibannya.
8.0.
Kontraktor 5ajib memberitahu secara tertulis kepada Pemimpin*Ke Pemimpin*Kettua Proyek dan Konsultan Penga5as nama dan jabatan 9Pelaksana: untuk mendapat persetujuan.
8.6.
Bila Bila dikem dikemudia udiann hari menurut menurut pendapat pendapat Pemimpin Pemimpin *Ketua Proyek Proyek dan Konsultan Penga5as bah5a 9Pelaksana: dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti 9Pelaksana:.
8.8.
%alam 5aktu 7 2tujuh3 hari setelah dikeluarkan dikeluarkan Surat Pemberitahuan Pemberitahuan Kontraktor harus sudah menunjuk 9Pelaksana: yang baru atau Kontraktor Kontraktor sendiri 2Penanggung 2Penanggung !a5ab*%irektur Perusahaan3 Perusahaan3 yang akan mem memiimpin pelaksanaan pekerjaan.
2
Pasal 6 RENCANA KERJA ;.1
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan Kontraktor 5ajib Kontraktor 5ajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa bar chart dan S-cur+e bahan dan tenaga.
;.,. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Penga5as paling lambat dalam 5aktu < 2delapan3 hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan 2SPK3 diterima oleh Kontraktor. Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Penga5as akan disahkan oleh Pemberi Tugas*Pemimpin*Ketua Proyek. ;.0.
Kontraktor 5ajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap , 2dua3 kepada Konsultan Penga5as untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan Perencana. 1 2satu3 salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan gra4ik kemajuan*prestasi kerja.
;.6.
Kontrakt Kontraktor or harus harus selalu selalu dalam dalam pelaksana pelaksanaan an pembangu pembangunan nan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja tersebut tersebut.
;.8. Konsultan Penga5as akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut tersebut.
Pasal DIREKSI KEET! LOS KERJA DAN GUDANG BA"AN! PAGAR PROYEK
7.1. %ireksi Keet 2 'os Penga5as 3. Kontraktor harus menyediakan %ireksi Keet 2'os Penga5as3 untuk untuk keperluan Penga5as 'apangan dan Personalia Personalia Proyek diperlengkapi dengan kursi meja serta alat-alat kantor yang diperlukan. 7.,. Kantor Pemborong 'os Kerja %an Gudang Gud ang Bahan. Kontraktor atas biaya sendiri berke5ajiban mengadakan kantor Pemborong Pemborong los kerja untuk para pekerja dan gudang bahan yang dapat dikunciuntuk dikunci untuk menyimpan barang-barang yang mana tempatnya* lo l okasinya ha ru s be rd ek at an de ng an lo ka si p e k e r j a a n y a n g ditentukan oleh Konsultan Konsultan Penga5as*Personalia Proyek. 7.0. Kontraktor berke5ajiban menjaga keamanan dan kebersihan los Pemborong los Penga5as beserta in+entarisnya. 7.6.
Pagar Pengaman Proyek.
3
ntuk keamanan lapangan kerja perlu %ireksi*Pemilik dapat memerintahkan kepada Kontraktor untuk memagari sekelilingnya sehingga aman. Biaya untuk keperluan ini akan dimasukan didalam pena5aran Pemborong. Tinggi Pagar Proyek minimum 1<= m dari permukaan tanah dengan bahan dari seng gelombang B!'S 0, kolom setempat* tiang pagar dari kayu %olken* kayu Borneo ukuran 8*7 memenuhi persyaratan kekuatan dan atau sesuai dengan peraturan Pemerintah %aerah setempat.
Pasal # KEBERSI"AN DAN KESELAMATAN KERJA <.1. Selama masa pekerjaan Kontraktor harus senantiasa memelihara kebersihan lokasi pekerjaan setiap saat sampah-sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat yang telah ditentukan. <.,.
Kontraktor berke5ajiban menyediakan air minum yang bersih sehat dan cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek.
<.0.
Kontraktor berke5ajiban menyediakan kotak PPPK di tempat pekerjaan.
<.6.
%ari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan Kontraktor bertanggung ja5ab atas keselamatan dan keamanan pekerja bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas. %alam hal terjadinya kerusakan-kerusakan maka Kontraktor harus bertanggung ja5ab untuk memperbaikinya.
<.8.
"pabila terjadi kecelakaan Kontraktor selekas mungkin memberitahukan kepada Konsultan Penga5as dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
Pasal $ TENAGA DAN SARANA KERJA Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang ahli bahan-bahan peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan penga5asan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah-terimakannya pekerjaan tersebut kepadaPemberi Tugas. >.1.
T#"G" KR!"*T#"G" "?'$ Tenaga Kerja dan Tenaga "hli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan +olume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
4
>.,.
PR"'"T"# BKR!" )enyediakan alat-alat bantu seperti s teger mesin las alat bor alat-alat pengangkat dan pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
>.0.
B"?"#-B"?"# B"#G#"# )enyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada 5aktunya.
>.6. P#@%$""# "$R %"# '$STR$K #TK BKR!" >.6.1. "ir untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor. >.6.,. "ir harus bersih bebas dari bau lumpur minyak dan bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari Konsultan Penga5as*%ireksi. >.6.6. 'istrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara P'# setempat selama masa pembangunan. Penggunaan Genset untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara apabila sambungan sementara P'# tidak memungkinkan dan harus atas petunjuk Konsultan Penga5as.
Pasal 1% : PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN 1=.1. PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. ntuk menghindari klaim dari 9ser:*Proyek dikemudian hari maka Kontraktor harus betul-betul memperhatikan pelaksanaan pekerjaan struktur dengan memperhitungkan Aukuran jadi 24inished3 sesuai persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS. Kontraktor 5ajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Penga5as. ntuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan pemborong harus menyediakan 1.
Penanggung ja5ab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi ke5ajiban menurut kontrak.
5
,.
Buku komunikasi untuk kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
0.
Buku Tamu untuk kunjungan tamu-tamu yang tidak ada hubungannya dengan proyek.
6.
)encatat semua pekerjaan.
8.
"lat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah C C C C
petunjuk-petunjuk
keputusan-keputusan
dan
detail dari
1 2satu3 kamera. 1 2satu3 unit komputer dan printer 2bila diperlukan3. 1 2satu3 alat ukur panjang 8 m D 8= m. 1 2satu3 mistar 5aterpass panjang 1,= cm.
1=.,. ST"#%"R @"#G %$PRG#"K"#. Semua pekerjaan yang akan silaksanakan harus mengikuti Standar #ormalisasi $ndonesia Standar $ndustri Konstruksi Peraturan #asional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan. !ika tidak terdapat di dalam Peraturan*Standar*#ormalisasi tersebut di atas maka berlaku Peraturan *Standar *#ormalisasi $nternasional ataupun dari negara asal produsen bahan*material*komponen yang bersangkutan. Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut berlaku pula dalam ketentuan ini C
C
%okumen 'elang yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas 2Gambar Kerja RKS BE B" "an5ijFing dan Surat Perjanjian*Kontrak 3. Shop %ra5ing yang dibuat oleh Kontraktor dan sudah disetujui*disahkan oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Penga5as.
Pasal 11 : LAPORAN "ARIAN! MINGGUAN DAN BULANAN 11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat 'aporan ?arian mengenai segalahal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan*pekerjaan baik bersi4at teknis maupun administrati4. 11.,. %alam pembuatan laporan tersebut pihak Kontraktor harus memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
6
11.0. 'aporan )ingguan dan 'aporan Bulanan secara rutin dibuat oleh Penga5as 'apangan dari Konsultan Penga5as. 11.6. 'aporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya harus diserahkan kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.
Pasal 12 : PENJELASAN RKS DAN GAMBAR 1,.1. Bila gambar yang menyangkut spesi4ikasi teknis tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat 2RKS3 maka yang mengikat*berlaku adalah RKS. 1,.,. ?arus juga disadari bah5a re+isi-re+isi pada alignemen lokasi seksi 2bagian3 dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam 5aktu pelaksanaan kerja. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan spesi4ikasinya dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidak-sesuaian antara gambar dan spesi4ikasinya. Setiap de+iasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan spesi4ikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi atau lain-lainnya akan ditentukan oleh Konsultan Penga5as dan disahkan secara tertulis. 1,.0. Konsultan Penga5as akan memberikan instruksi berkenaan dengan pena4siran yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesi4ikasinya. Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar kecuali bila ada ketentuan lain dari Konsultan Penga5as.
1,.6. KR"#. 1,.6.1. Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi C C
"s - as 'uar - luar
1,.6.,. kuran - ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam enti meter 2 cm 3 untuk pekerjaan "rsitektur dan Sipil dan ukuran )ilimeter 2mm3 untuk pekerjaan Pembesian dan )ekanikal*lektrikal. 1,.6.0. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja "rsitektur pada dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan jadi*selesai 2 A4inished3. 1,.6.6. Bila ada keraguan mengenai ukuran Kontraktor 5ajib melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Penga5as yang selanjutnya akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dandi jadikan pegangan. 7
1,.6.8. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung maka pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah disetujui oleh Konsultan Penga5as. Setiap de+iasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga akan ditentukan oleh Konsultan Penga5as dan disahkan secara tertulis. Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran- ukuran yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Penga5as * %ireksi dan segala akibat yang terjadi adalah tanggung ja5ab Kontraktor baik dari segi biaya maupun 5aktu. 1,.8. PRB%""# G")B"R. 1,.8.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satudisiplin kerja maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yangmengikat 2berlaku3. 1,.8.,. Bila ada perbedaan antara gambar kerja "rsitektur dengan Sipil*Struktur maka Kontraktor 5ajib melaporkannya kepada Konsultan Penga5as yang akan memutuskannya setelah berkonsultasi dengan Konsultan Perencana. 1,.8.0. )engingat setiap kesalahan maupun ketidak-telitian di dalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya maka didalam hal terdapat ketidak-jelasan kesimpang-siuran perbedaan- perbedaan dan ataupun ketidak-sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja Kontraktor di5ajibkan melaporkan kepada Konsultan Penga5as secara tertulis dan selanjutnya diadakan pertemuan dengan Konsultan Penga5as*%ireksi dan Konsultan Perencana untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan. 1,.8.6. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor memperpanjang *meng-Aklaim biaya maupun 5aktu pelaksanaan.
untuk
1,.;. S?(P %R"H$#G. 1,.;.1. Shop dra5ing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan gambar %okumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan. 1,.;.,. Kontraktor 5ajib membuat shop dra5ing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja* %okumen Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Penga5as. 1,.;.0. %alam shop dra5ing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan keterangan produk cara pemasangan dan atau spesi4ikasi*persyaratan khusus sesuai
8
dengan spesi4ikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja *%okumen Kontrak maupun di dalam Buku ini. 1,.;.6. Kontraktor 5ajib mengajukan shop dra5ing tersebut kepada Konsultan Penga5as untuk mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Penga5as*%ireksi. 1,.;.8. Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor dan diajukan kepada Konsultan Penga5as untuk diminta persetujuannya harus sesuain dengan 4ormat standar dari proyek dan harus digambar menggunakan "uto ad. 1,.7. PRB"?"# P#")B"?"# P)B"T"# A"S B$'T %R"H$#GA.
P#GR"#G"#
PKR!""#
1,.7.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan penambahan pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan %okumen Kontrak.
%"#
dan
1,.7.,. Setelah pekerjaan selesai dan diserah-terimakan Kontraktor berke5ajiban membuat gambar-gambar yang memuat seluruh perubahan dan sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan * dibangun oleh Kontraktor 2 "s Built %ra5ing 3. Biaya untuk penggambaran A"s Built %ra5ing sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Pasal 13 : TANGGUNG JA&AB KONTRAKTOR 10.1. Kontraktor harus bertanggung-ja5ab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja. 10.,. Kehadiran Konsultan Penga5as selaku 5akil Pemberi Tugas untuk melihat menga5asi menegur atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung ja5ab penuh tersebut di atas. 10.0. Kontraktor bertanggung-ja5ab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berke5ajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor sendiri. 10.6. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan maka Kontraktor berke5ajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui Konsultan Penga5as. "pabila hal ini tidak dilakukan Kontraktor bertanggung ja5ab atas segala kerusakan yang timbul. 10.8. Kontraktor bertanggung ja5ab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
9
10.;. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor * Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung ja5ab Kontraktor. 10.7. Selama pembangunan berlangsung Kontraktor * Pemborong harus menjaga keamanan bahan* material barang milik proyek milik Konsultan Penga5as dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui baik yang telah dipasang maupun yang belum adalah tanggung ja5ab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah. 10.<. "pabila terjadi kebakaran Kontraktor bertanggung ja5ab atas akibatnya baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan ji5a. 10.>. "pabila pekerjaan telah selesai Kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi tanggung ja5ab Kontraktor.
Pasal 14 : KETENTUAN DAN SYARAT BA"AN - BA"AN
16.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat 2RKS3 ini maupun dalam Berita "cara Penjelasan Pekerjaan bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam ".&. 1>61 dan Persyaratan mum Bahan Bangunan $ndonesia 2PB$ Tahun 1><,3 Standar $ndustri $ndonesia 2S$$3 untuk bahan termaksud serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di $ndonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan seperti material peralatan dan alat lainnya harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan. 16.,. )RK P)B"T"# B"?"#*)"TR$"' D K()P(## !"%$. 16.,.1. Bahan*material dan komponen jadi yang dipasang*dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam R"B Gambar Kerja dan RKS memenuhi standar spesi4ikasi bahan tersebut mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku. 16.,.,. "pabila dianggap perlu Konsultan Penga5as berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang diajukan *ditunjuk oleh pabrik dan atau supplier yang bersangkutan tersebut sebagai Pelaksana. %alam hal ini Kontraktor tidak berhak mengajukan klaim sebagai pekerjaan tambah. 16.0. Kontraktor terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh semua bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut kepada Konsultan Penga5as*%ireksi dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua bahan-bahan 10
tersebut didatangkan*dipakai. ontoh bahan tersebut yang harus diserahkan kepada Konsultan Penga5as*%ireksi dan Konsultan Perencana adalah sebanyak 6 2empat3 buah dari satu bahan yang ditentukan untuk menetapkan Astandard o4 appearance dan disimpan di ruang %ireksi. Paling lambat 5aktu penyerahan contoh bahan adalah , 2dua3 minggu sebelum jad5al pelaksanaan.
16.6. Keputusan bahan jenis 5arna tekstur dan produk yang dipilih akan diin4ormasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 2tujuh3 hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
16.8. P#@$)P"#"# )"TR$"' Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrikyang bersangkutan dan atau sesuai dengan spesi4ikasi bahan tersebut. 16.8.1. Penempatan bahan-bahan material diatur dengan pertimbangan yang matang agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan serta sirkulasi*akses pekerja. Bahan material disusun dengan metoda yang baik dengan cara I$I( 24irst in 4irst out3 sehingga tidak ada bahan material yang tersimpan terlalu lama dalam gudang*stock material. 16.8.,. )aterial harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan kesesuaian untuk pekerjaan. )aterial harus diletakkan di atas permukaan yang bersih keras dan bila diminta harus ditutupi. )aterial harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan pemeriksaan. Benda-benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan untuk penyimpanan tanpa ijin tertulis dari pemiliknya. 16.8.0. Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan 2clearing3 2le+elling3 menurut petunjuk Konsultan Penga5as.
dan diratakan
16.8.6. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan dan miring kesamping sesuai dengan ketentuan sehingga memberikan drainase*pemasukan dari kandungan air*cairan yang berlebihan. )aterial harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan pemisahan bahan 2segregation3 agar timbunan tidak berbentuk kerucut dan menjaga gradasi serta mengatur kadar air. Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun dan diangkat*dibongkar lapis demi lapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari 1 2satu3 meter. Tinggi tempat penyimpanan tidak lebih dari 8 2lima3 meter.
Pasal 15 : PEMERIKSAAN BA"AN-BA"AN
11
18.1. Bahan-bahan yang didatangkan* dipakai harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui Konsultan Penga5as seperti yang diatur dalam Pasal 16 diatas. 18.,. bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yangdinyatakan a4kir * ditolak oleh Konsultan Penga5as harus segera dikeluarkan dari lokasi bangunan* proyek selambat-lambatnya dalam tempo 0 / ,6 jam dan tidak boleh dipergunakan. 18.0. "pabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan Penga5as* Konsultan Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana maka Konsultan Penga5as*Konsultan Perencana berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada Kontraktor yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan Kontraktor *Pemborong sepenuhnya. %isamping itu o pihak Kontraktor tetap dikenakan denda sebesar 1 *o 2satu per mil3 dari harga borongan. 18.6. !ika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahanbahan tersebut maka Kontraktor harus menguji dan memeriksakannya ke laboratorium Balai Penelitian Bahan pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan secara tertulis kepada Konsultan Penga5as*%ireksi*Konsultan Perencana. Segala biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor. 18.8. Sebelum ada kepastian dari laboratorium di atas tentang baik atau tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan- pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut di atas. 18.;. Bila diminta oleh Konsultan Penga5as Kontraktor harus memberikan penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal diperolehnya material dan tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pasal 16 : SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR 1;.1. !ika Kontraktor menunjuk Supplier dan atau Kontraktor ba5ahan 2Sub Kontraktor3 didalam hal pengadaan material dan pemasangannya maka Kontraktor* Pemborong A5ajib memberi-tahukan terlebih dahulu kepada Konsultan Penga5as*%ireksi untuk mendapatkan persetu juan. 1;.,. Kontraktor 5ajib mengadakan koordinasi pelaksanaan dengan Sub Kontraktor dan Supplier bahan atas petunjuk Konsultan Penga5as. 1;.0. Supplier 5ajib hadir mendampingi Konsultan Penga5as di lapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik. 12
Pasal 1 : PEMBERSI"AN TEMPAT KERJA 17.1. Pekerjaan ini mencakup pembersihan pembongkaran Peninggian pembuangan lapisan tanah permukaan dan pembuangan kecuali benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai dengan ketentuan Pasal-pasal yang lain dari spesi4ikasi ini. 17.,. Konsultan Penga5as akan menetapkan batas-batas pekerjaan.
Pasal 1# : PENGUKURAN KONDISI TAPAK ' PENENTUAN PEIL ( %)%%
1<.1. PKR!""# P#GKR"# K(#%$S$ T"P"K. 1<.1.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Kontraktor di5ajibkan melakukan pengukuran kondisi Ae/isting tapak terhadap posisi rencana bangunan. ?asil pengukuran harus diserahkan kepada %ireksi* Konsultan Penga5as dan Konsultan Perencana. 1<.1.,. Ketidak-cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan yang sebenarnya di lapangan harus segera dilaporkan kepada Konsultan Penga5as dan Konsultan Perencana. 1<.1.0. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya 5aterpass.
dilakukan dengan alat-alat
1<.1.6. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara aFas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yangtelah disetujui oleh Konsultan Penga5as dan Konsultan Perencana. 1<.1.8. Sebagai keharusan dari Kontrak ini dan tanpa biaya tambahan Kontraktor harus menyediakan khusus untuk digunakan oleh Konsultan Penga5as segala peralatan instrumen personil dan tenaga sur+ey dan lain- lain material yang mungkin dibutuhkan dalam memeriksa pemasangan *pematokan 2setting out3 atau untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Personil dan peralatan sur+ey harus meliputi dan tidak hanya terbatas pada a. Personil C C
1 orang sur+eyor ahli 1 orang pekerja sur+eyor
13
b. Peralatan pengukuran 2sur+ey3 C C
"lat kur Patok-patok sur+ey dan macam-macam sur+ey.
alat yang diperlukan dalam
Semua peralatan pengukuran harus disediakan lengkap atas tanggungan biaya sendiri Kontraktor harus mengadakan sur+ey dan pengukuran tambahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung ja5ab atas ketepatan pengukuran dan sur+ey yang dikerjakan oleh karya5annya. Setiap tanda yang dibuat oleh Konsultan Penga5as ataupun oleh Kontraktor harus dijaga baik-baik. Bila terganggu atau rusak harus segera diperbaiki oleh Kontraktor atas tanggungan biaya sendiri. Setiap jenis pekerjaan dari bagian apapun tidak boleh dikerjakan sebelum persiapannya 2setting out3 disetujui oleh Konsultan Penga5as. 1<.1.;. Kontraktor harus mengajukan 0 2tiga3 salinan * copy penampang melintang 2cross section3 kepada Konsultan Penga5as yang akan mengesahkan salah satu salinan atau mere+isinya kemudian mengembalikannya kepada Kontraktor. Bila Konsultan Penga5as perlu mengadakan perubahan*re+isi Kontraktor* Pemborong harus mengajukan lagi salinan cross section untuk persetujuan tersebut di atas. 1<.,. PKR!""# P##T"# P$' J=== Pekerjaan penentuan peil J === 24inishng "rsitektur3 adalah permukaan lantai 4inishing ruangan 'antai Satu seperti tertera dalam gambar kerja yaitu sama dengan ele+asi 'antai %asar bangunan Kios 1= / ,= yang sudah dibangun. Selanjutnya peil J === ini ditandai dengan patok ukur yang ditentukan di lapangan dan disetujui oleh Konsultan Penga5as. Pasal 1$ : PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN * BOU&PLANK +
1>.1. P"T(K KR. 1>.1.1. Kontraktor harus membuat patok-patok untuk membentuk garis-garis sesuai dengan gambar dan harus memperoleh persetu juan Konsultan Penga5as sebelum memulai pekerjaan. Bila dianggap perlu Konsultan Penga5as dapat mere+isi garisgaris*kemiringan dan meminta Kontraktor untuk membetulkan patok-patok itu. Kontraktor harus mengajukan pemberitahuan mengenai rencana pematokan atau penentuan permukaan 2le+el3 dari bagian pekerjaan tertentu tidak kurang dari 6< 2empat puluh delapan3 jam agar susunan patok itu dapat 14
diperiksa. Kontraktor harus membuat pengukuran atas pekerjaan pematokan dan Konsultan Penga5as akan memeriksa pengukuran itu. 1>.1.,. Patok ukur dibuat dari kayu secukupnya berpenampang 8 / 7 cm.tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 1== cm. dengan bagian yang muncul diatas muka tanah cukup untuk memberikan indikasi peil J === sesuai Gambar Kerja dan diatasnya ditambahkan pipa besi untuk mencantumkan patokan ketinggian diatas peil J ===. 1>.1.0. $ndikasi selanjutnya selain tersebut di atas agar dicantumkan pada patok ukur sesuai petunjuk Konsultan Penga5as. 1>.1.6. Pada dasarnya patok ukur ini dibutuhkan sesuai patokan ketinggian atau peil permukaan yang ada dan tercantum dalam Gambar Kerja. 1>.1.8. !umlah patok ukur yang harus dibuat oleh Kontraktor minimal , 2dua3 buah dan lokasi penanamannya sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan Penga5as sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu atau terganggu selama pelaksanaan pembangunan berlangsung. 1>.1.;. Patok ukur adalah permanen tidak dapat diubah harus diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan pembangunan selesai dan ada instruksi dari Konsultan Penga5as untuk dibongkar. 1>.,. P"P"# B"#G#"# 2B(HP'"#K3. 1>.,.1. Papan bangunan 2bou5plank3 dibuat dari kayu kelas tiga dengan ukuran tebal ,8 cm. dan lebar 18 cm. lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya. 1>.,.,. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 8*7 dengan jarak satu samalain adalah 18= m. tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah. 1>.,.0. Papan bangunan dipasang sejarak 1== m. dari as pondasi terluar atau sesuai dengan keadaan setempat. 1>.,.6. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu dengan lainnya atau rata 5aterpass kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Penga5as. 1>.,.8. Setelah selesai pemasangan papan bangunan Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Penga5as untuk mendapatkan persetujuan. 1>.,.;. Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.
15
Pasal 2% : PEMERIKSAAN "ASIL PEKERJAAN
,=.1. $!$# ))"SK$ T)P"T KR!". ,=.1.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor tetapi karena bahan*material ataupun komponen jadi maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh Konsultan Penga5as*%ireksi harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam 5aktu yang ditetapkan oleh Konsultan Penga5as *%ireksi. ,=.,.,. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan persetujuan Konsultan Penga5as dan Kontraktor harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada Petugas* "hli dari Konsultan Penga5as untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat. ,=.,.0. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Penga5as kapan setiap pekerjaan sudah siap atau diperkirakan akan siap diperiksa dan Konsultan Penga5as tidak boleh menunda 5aktu pemeriksaan kecuali apabila Konsultan Penga5as memberikan petunjuk tertulis kepada Kontraktor apa yang harus dilakukan. ,=.,.6. Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam 5aktu , / ,6 jam 2dihitung dari 5aktu diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan tidak terhitung hari libur*hari raya3 tidak dipenuhi*ditanggapi oleh Konsultan Penga5as maka Kontraktor dapat meneruskan peker jaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Penga5as*%ireksi. ,=.,.8. Bila Kontraktor melalaikan perintah Konsultan Penga5as* %ireksi berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. ,=.,.;. Biaya pembongkaran dan pemasangan * perbaikan kembali menjadi tanggungan Kontraktor tidak dapat di-klaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan 5aktu pelaksanaan. ,=.0. K)"!"# PKR!""# ,=.0.1. Seluruh bahan peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Kontraktor demikian pula metode *cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa sehingga diterima oleh Konsultan Penga5as. ,=.0.,. "pabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu 5aktu menurut penilaian Konsultan Penga5as telah terlambat untuk menjamin penyelesaian 16
pada 5aktu yang telah ditentukan atau pada 5aktu yang diperpanjang maka Konsultan Penga5as harus memberikan petun juk secara tertulis langkahlangkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada 5aktu yang telah ditentukan. ,=.6. PR$#T"? #TK P'"KS"#""#. Bila Kontraktor atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja dimana Konsultan Penga5as bermaksud untuk memberikan petunjuk atau perintah maka petunjuk atau perintah itu harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor untuk menangani pekerjaan itu. ,=.8. T('R"#S$. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam spesi4ikasi dan toleransi lainnyayang ditetapkan pada bagian lainnya.
17
BAB II
SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN TANA" PONDASI
Pasal 1 UMUM 1.1.'$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga bahan-bahan peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini yaitu dan tidak terbatas pada C
Pekerjaan pembongkaran pelaksanaan.
bangunan
e/isting
dan
C
Pekerjaan perlindungan instalasi Ae/isting.
C
Pekerjaan galian pengurugan pemadatan dan perataan tanah.
C
Pekerjaan perbaikan*urugan kembali
pembersihan
sebelum
1.1.1. PRS$"P"# P'"KS"#""#. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor harus mempelajari dengan seksama Gambar Kerja. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi di lapangan. Kontraktor harus mengamankan *melindungi hasil paket pekerjaan sebelumnya maupun yang sedang berjalan bahan* komponen* instalasi e/isting yang dipertahankan agar tidak rusak atau cacat. Rencana pengamanan baik berupa penyangga penopang atau konstruksi khusus sebagai penahan atau pelindung bagian yang tidak dibongkar harus dilaporkan kepada Konsultan Penga5as terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan.
18
Pasal 2 PEKERJAAN TANA" Pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang* galian di tanah dan termasuk pengurugan*pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk • • •
,.1.
Pondasi poor plat dan pondasi lajur rugan sirtu untuk peninggian lantai dan bangunan Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan atau Konsultan Penga5as.
)"") G"'$"#. Penggalian dibagi dalam macam-macam jenis yaitu ,.1.1. Galian tanah biasa. Galian tanah biasa mencakup semua galian yang bukan galian batu galian konstruksi atau galian material dan bahan baku lainnya. ,.1.,. Galian batu. Galian batu terdiri dari pekerjaan menggali*membongkar batu-batuan pada daerah galian yang menurut pendapat Konsultan Penga5as harus dilakukan pembongkaran. ,.1.0. Galian konstruksi*obstacle. Galian konstruksi*obstacle adalah semua galian selain dari galian tanah dan galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam spesi4ikasi iniatau tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang disebut sebagai galian konstruksi terdiri dari galian lantai bangunan galian pondasi bangunan e/isting galian perkerasan jalan *halaman galian pipa * kabel listrik * pipa gas saluran-saluran serta konstruksi-konstruksi lainnya selain yang disebutkan pada spesi4ikasi ini. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan spesi4ikasi untuk ketiga macam galian tersebut di atas. Syarat-syarat kerja yang menyangkut bidang lain mengikuti ketentuan-ketentuan letak peil dan dimensi seperti yang dicantumkan dalam Gambar Rencana atau petunjuk Konsultan Penga5as.
,.,.
Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok kur terpasang lengkap dengan penandaan sumbu ketinggian dan bentuk telah diperiksa serta disetujui Konsultan Penga5as.
,.0.
Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih dari tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan. 19
,.6.
rutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjukpetunjuk Konsultan Penga5as sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak *site atau menyebabkan timbulnya genangan air untuk 5aktu lebih dari ,6 jam.
,.8.
!ika pada galian terdapat akar kayu kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang tejadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 8 cm. lapis demi lapis sampai penuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
,.;. Bila pada galian terdapat instalasi e/isting Kontraktor harus mengikuti prosedur seperti terurai dalam butir 0.1. s*d. 0.0. ,.7.
Bila Kontraktor melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam Gambar Kerja maka Kontraktor 5ajib untuk menutupi kelebihan galian tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 8 cm. lapis demi lapis sampai penuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
,.<.
%asar galian harus dikerjakan dengan teliti datar*rata sesuai dengan Gambar Kerja dan harus dibersihkan dari segala macam kotoran.
,.>.
Galian pondasi harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pondasi atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja dengan penampang lereng galian kiri dan kanan o dimiringkan 1= kearah luar pondasi dari "s ketinggian serta bentuk selesai sesuai Gambar Kerja diperiksa serta disetujui Konsultan Penga5as.
,.1=. Kelebihan tanah galian harus dibuang keluar dari dalam tapak *site konstruksi. "rea antara papan Patok kur dengan galian harus bebas dari timbunan tanah. ,.11. ntuk menjaga lereng-lereng lubang galian agar tidak longsor*runtuh maka apabila dianggap perlu oleh Konsultan Penga5as Kontraktor harus memasang konstruksi penahan 2casing3 sementara dari bahan seng gelombang B!'S 8= atau setara atau dari papan-papan tebal 0 cm. diperkuat dengan kayu-kayu dolken minimal diameter < cm. sehingga konstruksi tersebut dapat menjamin kestabilan lereng galian. ,.1,. "pabila dan atau karena permukaan air tanah tinggi Kontraktor harus menyediakan pompa air secukupnya untuk menyedot air yang menggenangi galian. %isyaratkan bah5a
20
seluruh permukaan galian terutama lantai galian harus kering untuk pekerjaan-pekerjaan selanjutnya khususnya untuk pekerjaan Pondasi beton setempat dan Sloo4 beton C Pondasi Batu Kali. C Pengurugan dan pemadatan. C
,.10. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 6.11. dan 6.1,. di atas Kontraktor serta tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
ditanggung oleh
Pasal 3 GALIAN STRUKTUR
0.1.
'$#GKP PKR!""#. 0.1.1. Galian struktur merupakan penggalian tanah untuk bangunan struktur sesuai dengan batasan pekerjaan sebagaimana dijelaskan disini atausebagaimana tampak pada gambar. Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain dalam spesi4ikasi ini tidaklah digolongkan sebagai galian struktur. 0.1.,. Galian struktur disini meliputigalian untuk poer dan batukali. 0.1.0. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang disetujui oleh Konsultan Penga5as berikut pembuangan bahan-bahan sisa dan semua bahan serta peralatan lainnnya untuk menghindarkan galian dari genangan air tanah dan air permukaan. 0.1.6. Penyediaan tenaga kerja bahan 4asilitas pelaksanaan dan kebutuhankebutuhan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang sesuai dengan gambar-gambar dan spesi4ikasi.
0.,.
PRS@"R"T"# PKR!""#. 0.,.1. Tata letak. Kontraktor bertanggung ja5ab atas tata letak yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan Kontraktor harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as. Bench mark yang bersi4at tetap maupun sementara harus dijaga dari kemungkinan gangguan atau pemindahan. 0.,.,. Penga5asan. Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini Kontraktor harus di5akili oleh seorang penga5as ahli yang sudah berpengalaman dalam bidang pekerjaan
21
penggalian*pengurugan yang mengetahui semua aspek pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak.
0.,.0. Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran. Semua benda di permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan atau dibongkar kecuali untuk hal-hal di ba5ah ini a. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar sertabenda-benda yang tidak mudah rusak yang letaknya minimal 1 2satu3 meter di ba5ah dasar poer. b. Pembongkaran tiang-tiang saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sedalam yang diperlukan dalam penggalian di tempat tersebut. c. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas pepohonan dan lubang-lubang lain harus diurug kembali dengan bahan- bahan yang baik dan dipadatkan. d. Kontraktor bertanggung ja5ab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puing-puing ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan Penga5as. e. Kontraktor harus melestarikan semua benda-benda yang ditentukan tetap berada pada tempatnya. 4. Galian konstruksi*obstacle. Kriteria obstacle adalah berupa konstruksi beton pasangan batu kali pasangan dinding tembok besi-besi tua dan lain-lain bekas konstruksi bangunan lama dimana cara melakukan pembongkarannya memerlukan metoda khusus dengan menggunakan peralatan yang lebih khusus pula 2misalnya pemecah beton*concrete breaker compressor mesin potong3 dibandingkan peralatan yang digunakan pada pekerjaan galian tanah. Semua brangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi e/isting harus segera dikeluarkan dari site dan dibuang ke tempat yang ditentukan oleh %ireksi*Konsultan Penga5as. Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai. Batasan pembongkaran obstacle adalah sebagai berikut C
Pada daerah titik galian pondasi sampai mencapai kedalaman yang masih memungkinkan obstacle tersebut bisa dibongkar*digali sesuai dengan kondisi dan si4at tanah pada daerah tersebut.
22
C
0.0.
Pada jalur yang akan dibuat poer dan sloo4 mulai dari permukaan tanah e/isting sampai dengan di ba5ah permukaan dasar urugan pasir dari konstruksi beton poer dan sloo4.
P#GG"'$"#. 0.0.1. Sebelum memulai pekerjaan galian Kontraktor harus C
C
C
%engan inisiati4 sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase alamiah dari air yang mengalir pada permukaan tanah untukmencegah galian tergenang air. )emeriksa segala pembongkaran dan pembersihan di tempat itu sudah dilaksanakan sesuai dengan spesi4ikasi ini. )emberitahu Konsultan Penga5as sebelum memulai suatu galian apapun agar ele+asi penampang melintang dan pengukuran dapat diketahui dan dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan struktur tidak boleh diganggu tanpa ijin Konsultan Penga5as.
0.0.,. Parit-parit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktur harus mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan perletakan atau alas pondasi sesuai dengan ukurannya. Bagian-bagian dinding *sisi parit harus selalu ditopang. le+asi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan perkiraan sehingga secara tertulis Konsultan Penga5as dapat memerintahkan perubahan ukuran dan ele+asi jika diperlukan untuk menjamin pondasiyang kokoh. 0.0.0. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan kecuali untuk tempattempat dimana penggunaan mesin-mesin itu dapat merusak benda-benda yang berada didekatnya bangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang telah rampung. %alam hal ini metoda pekerjaan secara manual * dengan menggunakan tenaga buruh yang harus dilakukan. 0.0.6. Bila diperlukan Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat untuk menahan lereng-lereng tanah galian supaya tidak ambruk dan agar tidak mengganggu pekerjaan. Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-bangunan yang berada didekat lereng galian tetap stabil. 0.0.8. "pabila terjadi kerusakan bangunan 2roboh3 yang diakibatkan oleh pekerjaan galian maka Kontraktor harus bertanggung ja5ab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus menggantinya*memperbaikinya atas biaya Kontraktor. 23
0.0.;. Kontraktor harus melakukan perlindungan dan pera5atan yang cukup untuk bagian-bagian pekerjaan di atas maupun di ba5ah tanah drainase saluransaluran pembuang dan rintangan-rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung ja5ab Kontraktor. 0.0.7. Kemiringan galian harus dibuat maksimal dengan perbandingan 1 2satu3 horiFontal dan 1 2satu3 +ertikal kecuali diperlihatkan lain dalam gambar. 0.0.<. Batu-batu kayu-kayu dan bahan-bahan lain dalam lubang galian yang tak berguna harus dibuang dan tidak boleh digunakan untuk pengurugan. 0.0.>. Setiap kali galian selesai dikerjakan Kontraktor harus memberitahu Konsultan Penga5as mengenai hal itu dan pembuatan 'apisan Sirtu 'antai Kerja atau penempatan material apapun tidak boleh dilakukan sebelum Konsultan Penga5as menyetujui kedalaman pondasi dan karakter tanah dasar pondasi. 0.0.1=. Bila tanah dasar pondasi lembek berlumpur atau tidak memenuhi syarat maka bila diperintahkan oleh Konsultan Penga5as Kontraktor * Pemborong harus menggantinya dengan material berbutir atau kerikil sebagaimana disyaratkan pada RKS ini. )aterial penggganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis 18 cm sampai mencapai ele+asi dasar pondasi dengan kepadatan sesuai petunjuk Konsultan Penga5as. 0.0.11. Kepadatan tanah dasar harus mencapai BR 0. Bila menurut Konsultan Penga5as tanah dasar pondasi tidak memenuhi syarat semata-mata karena kesalahan Kontraktor dalam mengerjakan ke5ajibannya maka Kontraktor harus membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan biaya sendiri atau menangguhkan pekerjaan galian itu sampai kondisi tanah dasar pondasi tersebut memenuhi syarat. 0.0.1,. Semua material hasil galian bila memenuhi syarat harus diman4aatkan sebagai material urugan atau timbunan dan bila ternyata berlebihan maka harus dibuang. 0.6.
"$R T"#"?. 0.6.1. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur maka Kontraktor harus segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah air menggenangi galian dan alas struktur. 0.6.,. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan maka airini tidak dianggap sebagai air tanah dan merupakan ke5ajiban Kontraktor untuk 24
menanggulanginya sesuai spesi4ikasi ini sehingga tidak akan ada tambahan pembayaran. Penilaian apakah air itu merupakan air permukaan atau air tanah adalah mutlak 5e5enang Konsultan Penga5as. !ika air dapat dihalangi memasuki galian dengan menggunakan co44erdam terbuka maka air ini tidak dinilai sebagai air tanah. 0.6.0. Bila tinggi muka air di atas ele+asi dasar galian maka harus digunakan co44erdam yang kedap air. Bila diminta Kontraktor harus menunjukkan gambar mengenai metoda pembuatan co44erdam yang dipakainya kepada Konsultan Penga5as untuk disetujui. o44erdam atau palung untuk pembuatan pondasi secara umum harus dibuat di ba5ah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin kedap air. mumnya dimensi co44erdam itu harus sedemikian rupa sehingga memberikan cukup kebebasan* keleluasaan untuk pembuatan acuan 24orm3 dan pemeriksaannya serta memudahkan proses pemompaan air keluar. Bila menurut Konsultan Penga5as keadaannya tidak memungkinkan untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi maka Konsultan Penga5as dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton penutup dengan ukuran tertentu dan lapisan tersebut harus diletakkan sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti petunjuk Konsultan Penga5as. 'alu galian harus dikeringkan dan alas pondasi diletakkan. Bila digunakan palung berbeban dan beban tersebut dipakai untuk menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja terhadap dasar lapisan pondasi penutup maka harus digunakan penyemat 2jangkar3 khusus untuk mentrans4er seluruh berat palung terhadap lapisan pondasi. Bila lapisan pondasi penutup dibuat di ba5ah air maka co44erdam harus dibuat pada muka air yang rendah. o44erdam dibuat untuk melindungi beton dari kerusakan karena naiknya muka air dan erosi. %i dalam co44erdam tidak boleh ditinggalkan kayu-kayuan dan lain-lain tanpa ijin Konsultan Penga5as. Bila pekerjaan memompa air diijinkan dilakukan dari bagian galian pondasi maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut terba5a keluar. Setiap pekerjaan memompa yang dibutuhkan selama perletakan betonatau selama 5aktu sekurang-kurangnya ,6 jam sesudahnya harus menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan di luar acuan beton. Pemompaan air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan sebelum lapisan cukup keras dan kuat untuk mela5an tekanan hidrostatik. Kecuali bila ditentukan lain co44erdam atau palung dengan segala kelengkapannya harus dibongkar oleh Kontraktor segera setelah selesai pekerjaan sub-struktur. Pemindahannya harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan yang telah diselesaikan. 0.6.6. Pemeliharaan saluran. 25
Bila tak diijinkan penggalian tak boleh dikerjakan di luar caisson palung co44erdam atau sheet piling dan saluran air yang berdekatan dengan pondasi tidak boleh terganggu tanpa ijin Konsultan Penga5as. !ika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelumcaisson palung dan co44erdam terpasang pada tempatnya maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi Kontraktor harus mengurug kembali galian-galian itu sesuai dengan muka tanah semula dengan memakai bahan yang telah disetujui oleh Konsultan Penga5as. Bahan-bahan yang tertinggal pada daerah aliran air akibat dari pembuatan pondasi atau galian lainnya harus dibuang agar saluran itu bersih dari segala macam halangan.
Pasal 4 URUGAN DAN PEMADATAN
6.1.
PKR!""# RG"#. Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk C
C
C
6.,.
Semua galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan BR , atau sesuai Gambar Ker ja. Semua tanah lantai bangunan sampai permukaan kepadatan BR 0 atau sesuai Gambar Kerja.
yang ditentukan dengan
Terkecuali untuk tempat tertentu*khusus kepadatan tanahnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan Penga5as*Konsultan Perencana.
B"?"# RG"#. Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug darat yang memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan. Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan dan mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as. Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk menjamin penyediaan bahan urugan yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh proyek. Semua bahan urugan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as baik mengenai kualitas bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum diba5a atau digunakan di dalam lokasi pekerjaan. Bahan urugan yang mengandung tanah organis akar-akaran sampah dan lain-lain tidak boleh dipergunakan untuk urugan. Bahan-bahan seperti ini harus dipindahkan dan 26
ditempatkan pada daerah pembuangan yang disetujui atau ditunjuk oleh Konsultan Penga5as. %aerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara stripping setebal J 0= cm.
6.0.
Bahan-bahan urugan yang sudah ditempatkan di lokasi pengurugan tetapi tidak memenuhi standar harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri. P#GRG"#. 6.0.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini seluruh area pembangunan harussudah bersih dari humus akar tanaman benda-benda organis sisa-sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini. 6.0.,. rugan harus bebas dari segala macam bahan yang dapat membusuk sisa bongkaran dan atau yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan seperti tersebut di atas dan atau telah disetujui Konsultan Penga5as. 6.0.0. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dan langsung dipadatkan sampai mencapai permukaan*peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi ,= cm. Setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as yang menyatakan bah5a lapisan di ba5ahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan dan seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam Berita "cara yang disetujui Konsultan Penga5as. a. 'apisan tanah lunak 2lumpur3 yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk sebelum pekerjaan pengurugan dimulai. Pada saat pengerukan dan pengurugan daerah ini harus dikeringkan. b. Pemampatan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan artikel yang bersangkutan di ba5ah ini dalam bab ini. c. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujanderas. !ika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air Kontraktor harus membuat alur-alur pada bagian teratas untuk mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali. d. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai ele+asisesuai yang tercantum dalam Gambar Ker ja. 6.0.6. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun jalan dan perkerasan tidak perlu dipadatkan dengan mesin pemadat cukup ditimbris dengan tangan.
27
6.6.
P)"%"T"#. 6.6.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan seluruh area pembangunan harus dikeringkan terlebih dahulu. 6.6.,. Kontraktor * Pemborong harus bertanggung ja5ab atas ketepatan penempatan dan pemadatan bahan-bahan urugan dan juga memperbaiki kekurangan-kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup. 6.6.0. Kontraktor harus menetukan jenis ukuran dan berat dari alat yang paling sesuai untuk pemadatan bahan urugan yang ada. "lat-alat pemadatan ini harus mendapat persetujuan Konsultan Penga5as. 6.6.6. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 0= cm. dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit >= 2modi4ied proctor3 dari kepadatan kering maksimum seperti yang ditentukan dlam ""S?T( T >>. 6.6.8. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. "pabila hari hujan pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari , kadar air optimum. 6.6.;. Kontraktor di5ajibkan melakukan tes kepadatan tanah apabila diminta oleh %ireksi*Konsultan Penga5as sebanyak titik yang ditentukan oleh Konsultan Penga5as yang harus disaksikan oleh Konsultan Penga5as dan dibuatkan laporan tertulis untuk tiap titik meliputi area 18= m,.
6.8.
PKR!""# PR"T""# T"#"?. Bila terdapat bagian-bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang direncanakan perataan pada bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat lain yang ditentukan oleh Konsultan Penga5as.
28
BAB III SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1 PEKERJAAN STRUKTUR BETON
1.1. PRS@"R"T"# )T. 1.1.1. )utu Beton. Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur mempunyai mutu karakteristik minimal sebagai berikut
bangunan
ini harus
a. Pondasi Beton bertulang 18= kg besi J bekisting untuk pondasi poor plat b. Sloo4 Beton 18 / ,= cm K-,,8 c. Kolom struktur ,8 / ,8 cm K-,,8 d. Kolom Praktis 18 / 18 cm K-178 e. Balok 'intel 1, / 1, cm K-178 4. Ring Balok 18 / ,= cm K-,,8 g. Pelat %ak K-,,8 h. "dukan Beton. "dukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus Beton Readymi/ kecuali ada pertimbangan lain pada bagian- bagian tertentu dapat menggunakan beton kon+ensional yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as.. g. 'antai Kerja Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat dengan campuran 1pc 0ps 8kr. 1.1.,. )utu Baja Tulangan. )utu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah sebagai berikut a. )utu baja tulangan s*d. ∅ 1; mm. adalah B!TP ,6= 2 -,6 3 dengan , kekuatan tarik ,=<= Kg*m . b. )utu baja tulangan L ∅ 10 mm. 2diameter luar3 adalah B!T% 0,= 2-0,*besi , ulir 3 dengan kekuatan tarik ,7<= Kg*m . b. "tau bila dalam gambar disyaratkan menggunakan 5iremesh maka digunakan 5iremesh -8= dengan ukuran*tipe sesuai dengan Gambar Kerja. 29
1.,.
PRS@"R"T"# B"?"# BT(#. 1.,.1. Semen. a. Semua semen harus Semen Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam Peraturan Portland ement $ndonesia #$-< atau "ST) -18= Type 1 atau standar $nggris BS 1,. b. Pemeriksaan Konsultan Penga5as dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap 5aktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan Penga5as untuk pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan olehKonsultan Penga5as harus tidak dipergunakan atau dia4kir. !ika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton maka Konsultan Penga5as dapat memerintahkan untuk membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan semua semen-semen dan betonyang dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya Kontraktor. d. Tempat Penyimpanan C
C
C
Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen dan setiap saat harus terlindung dengan cermat terhadap kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus sedemikian rupa agar memudahkan 5aktu pengambilan. Gudang penyimpanan harus berlantai kuat dibuat dengan jarak minimal 0= cm. dari tanah harus cukup besar untuk dapat memuat semen dalam jumlah cukup besar sehingga kelambatan atau kemacetan dalam pekerjaan dapat dicegah dan harus mempunyai ruang lantai yang cukup untuk menyimpan tiap muatan truk semen secara terpisah- pisah dan menyediakan jalan yang mudah untuk mengambil contoh menghitung FakFak dan memindahkannya. Semen dalam Fak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari , meter. ntuk mencegah semen didalam Fak disimpan terlalu lama sesudah penerimaan Kontraktor hendaknya mempergunakan semen menurut urutan kronologis yang diterima di tempat pekerjaan. Tiap kiriman semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah dibedakan dari kiriman lainnya. Semua Fak kosong harus disimpan dengan rapih dan diberi tanda yang telah disetujui oleh Konsultan Penga5as.
30
C
C
C
Timbangan-timbangan yang baik dan teliti harus diadakan oleh Kontraktor untuk menimbang semen didalam gudang dan di lokasi serta harus dilengkapi segala timbangan untuk keperluan penyelidikan. Kontraktor harus menyediakan penjaga yang cakap untuk menga5asi gudang-gudang semen dan mengadakan catatan-catatan yang cocok dari penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya. Tembusan dari catatan-catatan harus disediakan untuk Konsultan Penga5as bila dikehendakinya jumlah dari semen y ang digunakan selama hari itu ditiap bagian pekerjaan.
1.,.,. Pasir dan kerikil a. Kontraktor harus mengangkut membongkar mengerjakan dan menimbun semua pasir dan kerikil. Segala cara yang dilaksanakan oleh Kontraktor untuk pembongkaran pemuatan pengerjaan dan penimbunan pasirdan kerikil harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Penga5as. b. Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as. Kontraktor harus membersihkan bahkan memperbaiki saluran buangan disemua tempat penimbunan dan harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir dan kerikil sedemikian rupa sehingga timbulnya pemisahan dan pencampuran antara pasir dan kerikil akan dapat dihindari dan bahan yang ditimbun tidak akan tercampur tanah atau bahan lain pada 5aktu ada banjir atau airrembesan. Kontraktor diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup. Pasir dan kerikil tidak boleh dipindah-pindah dari timbunan kecuali bila diperlukan untuk meratakan pengiriman berikutnya. c. Pasir C
C
!enis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Konsultan Penga5as. Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai persetujuan dasar 2 pokok 3 untuk semua bahan yang diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus bertanggung ja5ab atas kualitas tiap jenis dari semua bahan yang dipakai dalam pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan Penga5as sebagai bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan contoh yang cukup seberat 18 31
kg. dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 16 hari sebelum diperlukan. C
C
C
Timbunan pasir alam harus dibersihkan dari semua tumbuh-tumbuhan dan dari bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Segala macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai harus disingkirkan. Timbunan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merugikan kegunaan dari timbunan. Pasir harus halus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari tanah liat mika dan hal-hal yang merugikan dari substansi yang merusak jumlah prosentase dari segala macam subsansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 8 berat pasir. Pasir harus mempunyai Amodulus kehalusan butirA antara , sampai 0, atau jika diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan standar $ndonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut
Persentase satuan timbangan tertinggal di saringan
Saringan #o.
= ; 1= 1= 18 1, 0 -
6 < 1; 0= 8= 1== P"#
18 18 ,8 0= 08 ,= 7
!ika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 1; adalah 18 atau kurang maka batas maksimum untuk persentase satuan dalam saringan no. < dapat naik sampai ,=. d. "gregat Kasar 2 Kerikil 3 C
C
"gregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui. $ni dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Kebersihan dan mutu "gregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus mudah pecah tipis atau yang berukuran panjang bersih dari alkali bahan-bahan organis atau dari substansi yang merusak dalam jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua substansi yang merusak tidak boleh mencapai 0 2tiga3 persen dari beratnya. 32
"gregat kasar harus berbentuk baik keras padat kekal dan tidak berpori. "pabila kadar lumpur melampaui 1 maka agregat kasar harus dicuci. C
Gradasi
"gregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 8 mm. sampai dengan ,8 mm. dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut - Sisa di atas ayakan 018 mm harus ; berat. - Sisa di atas ayakan 6 mm harus berkisar antara >= dan >< berat. - Selisih antara sisa-sisa kumulati4 di atas dua ayakan yang berurutan adalah maksimum ;= dan minimum 1= berat serta harus menyesuaikan dengan semua ketentuan-ketentuan yang terdapat di #$-, PB$-1>71. "gregat kasar harus sesuai dengan spesi4ikasi ini dan jika diperiksa oleh Konsultan Penga5as ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi maka Kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas bebannya sendiri untuk menghasilkan agregat yang dapat disetujui Konsultan Penga5as. 1.,.0. " i r "ir yang dipakai untuk semua pekerjaan beton spesi*mortar dan spesi injeksi harus bebas dari lumpur minyak asam bahan organik basah garam dan kotorankotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. "ir tersebut harus diuji di 'aboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan Penga5as untuk menetap-kan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PB$1>71 untuk bahan campuran beton. 1.,.6. Baja Tulangan a. Semua baja tulangan beton harus baru mutu dan ukuran sesuai dengan standar $ndonesia untuk beton #$-, PB$-1>71 atau "ST) %esignation "-18 dan harus disetujui oleh Konsultan Penga5as. Konsultan Penga5as berhak meminta kepada Kontraktor surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan untuk persetujuan Konsultan Penga5as sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum di dalam gambar rencana. b. Baja tulangan beton sebelum dipasang harus bersih dari serpih-serpih karat minyak gemuk dan Fat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
33
c. Khusus untuk plat lantai apabila pada gambar menggunakan 5iremesh maka 5iremesh yang digunakan adalah tipe de4orm 2ulir3 produk #$(# )T"' atau BR '@S"G?T. 1.,.8. etakan 2 bekisting 3 a. Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiple/ dengan tebal minimum > mm. Bekisting dari multiple/ tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu Borneo Super ukuran 8*7 ;*1= ;*1, dan sebagainya untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna atau dari bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Penga5as * Konsultan Perencana. b. Steiger *penyangga bekisting harus terdiri dari pipa-pipa besi standar pabrik 2scha4olding3 atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.
1.0. PRS@"R"T"# P'"KS"#""# PKR!""# BT(# 1.0.1. Kelas dan )utu Pekerjaan Beton a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan Standar Beton $ndonesia #$, PB$-1>71. Bilamana tidak ditentukan lain kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang bersisi 18 cm. 2===0078 0 m 3 diuji pada umur 7 hari 16 hari dan ,< hari. b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bah5ahasil pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil M,. 2 kekuatan tekan beton karakteristik 3 yang lebih besar dari yang ditentukan di dalam table 6.,.1. PB$1>71. b. mur benda uji pada saat pengujian harus dilaksanakan pada umur 7 16 atau ,< hari sesuai dengan kesepakatan dengan Konsultan Penga5as yang tertuang dalam risalah rapat. 1.0.,. Komposisi campuran Beton a. Beton harus dibentuk dari campuran bahan-bahan semen portland pasir kerikil dan air seperti yang ditentukan sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang tertentu * serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik*tepat. b. ntuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam spesi4ikasi ini harus dipakai Acampuran yang direncanakan 2design mi/3A.
34
ampuran yang direncanakan ini dihasilkan dari percobaan-percobaan campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan dan dilakukan oleh laboratorium dari instansi pemerintah atau Badan yang sudah terbukti akreditasinya. c. kuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton ukuran mana ditetapkan sepraktis mungkin sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan memuaskan. d. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu harus ditetapkan dari 5aktu ke 5aktu selama berjalannya pekerjaan demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan. e. Perbandingan campuran dan 4aktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat kekedapan kea5etan dan kekuatan yang dikehendaki. 4.
Kekentalan 2konsistensi3 adukan beton untuk bagian-bagian konstruksi beton harus disesuaikan dengan jenis konstruksi yang bersangkutan cara pengangkutan adukan beton dan cara pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh 4aktor airsemen.
g. "gar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan maka 4aktor air semen ditentukan sebagai berikut C
C
C
Iaktor air semen untuk pondasi sloo4 maksimum =;=. Iaktor air semen untuk kolom balok plat lantai tangga dinding beton dan listplank*parapet maksimum =;=. Iaktor air semen untuk konstruksi pelat atap dan tempat-tempat basah lainnnya maksimum =88.
h. Pengujian beton akan dilakukan oleh Konsultan Penga5as atasbiaya Kontraktor. Perbandingan campuran beton harus diubah jika perlu untuk tujuan penghematan yang dikehendaki 5orkability kepadatan kekedapan a5et atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas klaim yang disebabkan perubahan yang demikian. 1.0.0. Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-Benda jiBeton a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan +ariasi kandungan lembab atau gradasi 2 perbutiran 3 dari agregat 5aktu masuk dalam mesin pengaduk 2 mi/er 3. Penambahan air untuk mencairkan 35
kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang adalah sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu. #ilai slump dari beton 2pengujian kerucut slump3 tidak boleh kurang dari < cm. dan tidak melampaui 1, cm. untuk segala beton yang dipergunakan. Semua pengujian harus sesuai dengan #$-, PB$-1>71. Konsultan Penga5as berhak untuk menuntut nilai slump yang lebih kecil bila hal tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton berkualitas lebih tinggi atau alasan penghematan. b. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan Penga5as melalui pengujian biasa dengan kubus 18 / 18 / 18 cm. dibuat dandiuji sesuai dengan #$-, PB$-1>71. Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan Penga5as sesuai dengan #$-, PB$-1>71 Kontraktor harus menyediakan 4asilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan yang representati4. 1.0.6. Pekerjaan Baja Tulangan a. Baja tulangan beton harus dibengkokkan *dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat merusak bahannya. Batang dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai. Semua batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaannya disetujui oleh Konsultan Penga5as atau Perencana. b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. ntuk menempatkan tulangan-tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan ka5at beton 2 bendraat 3 dan memakai bantalan blokblok beton cetak 2 beton decking 3 dan atau kursi-kursi besi*cakar ayam perenggang. %alam segala hal untuk besi beton yang horiFontal harus digunakan penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun. c. !arak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak ditentukan dalam gambar rencana minimal harus 1, kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton. c. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan. "pabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar maka yang menentukan adalah luas tulangan. %alam hal ini Kontraktor di5ajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Penga5as. 36
1.0.8. Pekerjaan Selimut Beton Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan sesuai butir 1.0.6.b. tersebut di atas serta harus mempunyai jarak tetap dan tertentu untuk setiap bagian-bagian konstruksi sesuai dengan gambar rencana. "pabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut a. Pondasi Pelat untuk sisi ba5ah < cm untuk sisi lainnya 6cm. Balok = cm. = cm. Kolom = cm. Balok Pelat ,= cm. N 1.0.;. Pekerjaan Sambungan Baja Tulangan !ika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukkan pada gambar-gambar bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Konsultan Penga5as. (+erlap pada sambungan-sambungan tulangan harus minimal 6= kali diameter batang kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan Penga5as. 1.0.7. Pekerjaan )engaduk a. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan menga5asi jumlah dari masingmasing bahan beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Penga5as. c. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton 2 Abatch mi/er*beton mollenA 3. Konsultan Penga5as ber5enang untuk menambah 5aktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan 5arna yang merata* seragam dalam komposisi atau konsistensi. "ir harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan. d. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebihan 2lamanya3 yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki. )esin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki dan atau diganti. )esin pengaduk yang disentralisir 2 batching mi/ing plant 3 harus diatur sedemikian rupa sehingga pekerjaan mengaduk dapat dia5asi dengan mudah dari stasiun operator.
37
)esin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah ditentukan. Setiap mesin pengaduk harus diperlengkapi dengan alat mekanis untuk mengatur 5aktu dan menghitung jumlah adukan.
38
1.0.<. S u h u o Suhu beton se5aktu dituang tidak boleh lebih dari 0, dan tidak kurang dari 68o. Bila suhu dari beton yang dituang berada antara ,7o - 0,o beton harus diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton dicor pada 5aktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari beton melebihi 0,o sebagai yang ditetapkan oleh Konsultan Penga5as maka Kontraktor harus mengambil langlah-langkah yang e4ekti4 umpamanya mendinginkan agregat mencampur dengan es dan mengecor pada 5aktu malam hari bila perlu untuk mempertahankan suhu beton 5aktu dicor pada suhu o diba5ah 0, . 1.0.>. Pekerjaan Rencana etakan etakan 2bekisting3 harus sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana. Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Penga5as sebelum pembuatan cetakan dimulai tetapi persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung ja5ab Kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakankerusakan yang mungkin dapat timbul pada 5aktu pemakaian. Se5aktu-5aktu Konsultan Penga5as dapat menga4kir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Kontraktor harus dengan segera menanggulangi bentuk yang dia4kir tesebut dan menggantinya atas bebannya sendiri. 1.0.1=. Pekerjaan Konstruksi etakan a. Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton. b. Semua cetakan beton harus kokoh. Sebelum beton dicor permukaan dari cetakan-cetakan 2bekisting3 harus dilaburi * diminyaki dengan minyak bekisting yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang dapat mencegah secara e4ekti4 melekatnya beton pada cetakan dan akan memudahkan melepas bekisting*cetakan beton. )inyak bekisting tersebut dapat dipakai hanya setelah disetujui oleh Konsultan Penga5as. Penggunaan minyak bekisting ini harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya daya lekat. c. "lat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. 39
d. Penyangga cetakan 2 steiger 3 harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan. 1.0.1,. Pekerjaan Pengangkutan Beton ara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat diba5a ke tempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilaislump. 1.0.10. Pekerjaan Pengecoran a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan ukuran dan letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan pemasangan sparing-sparing instalasi penyokong pengikatan dan lain- lainnya telah selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai permukaan-permukaan yangberhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh Konsultan Penga5as. b. Segera sebelum pengecoran beton semua permukaan pada tempat pengecoran beton 2 cetakan*bekisting 3 harus bersih dari air yang tergenang reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban*air dari beton yang baru dicor - tidak akan diserap. c. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu dimana akan dicor beton baru harus bersih dan lembab*basah ketika dicor dengan beton baru. Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran pembuangan betonbeton yang mengelupas atau rusak atau bahan-bahan asing yang menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai bahan perekat beton yang disetujui oleh Konsultan Penga5as. d. Perlu diperhatikan letak * jarak * sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang masih akan berlanjut terhadap sistem struktur*penulangan yang ada. e. Beton boleh dicor hanya ketika Konsultan Penga5as atau 5akilnya yang ditunjuk serta Sta4 Kontraktor yang setara4 ada ditempat * lokasi pekerjaan dan persiapannya betul-betul telah memadai. 4. %alam semua hal beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ke tempat posisi terakhir sependek mungkin sehingga pada 5aktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang 40
disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi atau sudut yang terlalu besar atau bertumpuk dengan baja-baja tulangan tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian itu mungkin akan terjadi Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton. g. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari , meter semua penuangan beton harus selalu lapis - perlapis horiFontal dan tebalnya tidak lebih dari 8= cm. Konsultan Penga5as mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 8= cm. tidak dapat memenuhi spesi4ikasi ini. h. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama terjadi hujan deras atau turun hujan yang lama sedemikian rupa sehingga spesi*mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar harus dibuang sebelum pekerjaan dilan jutkan. )ekanisme penuangan harus dibuat dengan kapasitas minimal 8= liter. !uga harus tersedia peralatan lainnya untuk mendukung lancarnya pengecoran dimana diperlukan terutama bagi lokasi-lokasi yang sulit*terbatas. j. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakan. %alam pemadatan setiap lapisan dari beton kepala alat penggetar 2+ibrator3 harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di ba5ah. 'amanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type $))RS(# beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 0.=== putaran per menit ketika dibenamkan ke dalam beton. 1.0.16. Haktu dan ara-ara Pembukaan etakan a. Haktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti petunjuk Konsultan Penga5as. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hatihati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda*lunak tidak diijinkan untuk dibebani. Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Konsultan Penga5as c. mumnya diperlukan 5aktu minimum sebelum cetakan beton boleh dibuka yaitu minimum 0 hari untuk cetakan - cetakan samping pada pondasi dan 41
sloo4. 7 hari untuk dinding-dinding pemikul dan kolom. ,1 hari untuk balokbalok plat lantai plat atap dan tangga. 1.0.18. Pera5atan 2 uring 3 a. Semua beton harus dira5at 2cured3 dengan air seperti ditentukan di ba5ah ini atau disemprot dengan uring "gent (#R P yang berupa bahan cair*liOuid material dimana setelah mengering berbentuk membrane clear dan ber4ungsi sebagai pelindung 2curing compound3 untuk menahan * mencegah penguapan air dari dalam beton dengan takaran pemakaian untuk 1 liter , adalah 8 ; m . Konsultan Penga5as berhak menentukan cara pera5atan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian pekerjaan. b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung minimal selama 0 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi permukaan beton dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan harus dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan. c. Pera5atan beton setelah 0 hari adalah dengan melakukan penggenangan dengan air pada permukaan beton paling sedikit selama 16 hari terus menerus. Pera5atan semacam ini bisa dilakukan dengan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang-lubang atau dengan cara lain yang disetujui Konsultan Penga5as sehingga selama masa tersebut permukaan beton selalu dalam keadaan basah. "ir yang digunakan dalam pera5atan 2curing3 harus memenuhi persyaratan spesi4ikasi air untuk campuran beton. 1.0.1;. Pekerjaan Perlindungan 2Protection3. Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan Penga5as. 1.0.17. Pekerjaan Perbaikan Permukaan Beton a. !ika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang direncanakan atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan atau ternyata ada permukaan yang cacat*rusak semua hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesi4ikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Konsultan Penga5as untuk memberikan ijinnya memperbaiki*menambal tempat yang rusak dalam hal mana perbaikan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal berikut. b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil kerusakan-kerusakan karena cetakan-cetakan lubanglubang karena keropos ketidak-rataan dan bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikildan beton lainnya 42
harus dipahat lubang-lubang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan terikat 2 terkunci 3 di tempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama ,6 jam sebelum dicor dan seterusnya disempurnakan. c. !ika menurut pendapat Konsultan Penga5as hal-hal tidak sempurna pada bagian bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidang dinding yang tidak memuaskan kelihatannya Kontraktor di5ajibkan untuk menutupi seluruh dinding 2 dengan spesi plesteran 1pc 0ps 3 dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm demikian juga pada dinding yang berbatasan 2yang bersambungan3 sesuai dengan instruksi dari Konsultan Penga5as. Perlu diperhatikan untuk permukaan yang datar batas toleransi kelurusan 2 pencekungan atau Pencembungan 3 bidang tidak boleh melebihi dari '*1=== untuk semua komponen.
Pasal 2 PEKERJAAN SPARING
,.1.
Bahan-bahan material sparing letak-letak dan posisi sparing harus sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.
,.,.
Tempat-tempat dimana sparing dilaksanakan bila tidak ada dalam gambar maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Konsultan Penga5as.
,.0. Bilamana sparing-sparing 2pipa dan lain-lain3 berpotongan dengan baja tulangan maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Konsultan Penga5as. ,.6.
Semua sparing-sparing 2pipa3 harus dipasang sebelum pengecoran diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoranbeton.
,.8.
Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton 5aktupengecoran.
Pasal 3 PEKERJAAN &ATERPROO/ING
0.1.
'$#GKP PKR!""#.
43
dan harus
@ang termasuk kedalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar memenuhi uraian syarat-syarat di ba5ah ini serta memenuhi spesi4ikasi dari pabrik yang bersangkutan. Bagian-bagian yang harus di-5aterproo4ing ini mencakup seluruh bagian plat atap dan daerah-daerah basah lainnya kecuali daerah basah pada plat lantai.
0.,.
PRS@"R"T"# B"?"#. 0.,.1. Persyaratan Standar )utu Bahan. Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standarstandar lainnya seperti #$-0 "ST) <,< "ST) T"PP $ <=0 dan 6=7. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Konsultan Penga5as. 0.,.,. Bahan. a. ntuk Kamar )andi*H )enggunakan ma ter ia l seku al ita s Sika merupakan bahan pelapis kedap air pada beton dengan bahan dasar semen dan acrylic 2, komponen3. Pemakaiannya dengan cara pelaburan 2 coating 3. Takarannya adalah , , kg*cm 2 , kali pelaburan 3 tebal 1, mm. b. ntuk 5aterproo4ing atap %ak. )enggunakan ma ter ia l seku al ita s Sika merupakan bahan pelapis kedap air pada beton dengan bahan dasar semen dan acrylic 2,komponen3. Pemakaiannya dengan cara pelaburan 2 coating 3. Takarannya adalah , , kg*cm 2 , kali pelaburan 3 tebal 1, mm.
0.0. P#G!$"#. 0.0.1. Bila diperlukan 5ajib mengadakan tes bahan tersebut pada laboratorium yang independen baik mengenai komposisi konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya. ntuk ini Kontraktor*Supplier harus menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan. 0.0.,. Pada 5aktu penyerahan Kontraktor memberikan jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor pecah dan cacat lainnya selama minimal 1= 2sepuluh3 tahun termasuk kesanggupan mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. !aminan yang diminta adalah jaminan dari 44
pihak pabrik untuk kualitas material serta jaminan dari pihak pemasang 2applicator3 untuk kualitas pemasangan. 0.0.0. Kontraktor di5ajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as.
0.6.
P#G$R$)"# %"# P#@$)P"#"# B"?"#. 0.6.1. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya. 0.6.,. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung tertutup tidak lembab kering dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 0.6.0. Tempat penyimpanan harus cukup bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. 0.6.6. Kontraktor bertanggung ja5ab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum atau selama pelaksanaan kalau terdapat kerusakan yang bukan karena tindakan Pemilik.
0.8. S@"R"T-S@"R"T P'"KS"#""#. 0.8.1. Persyaratan umum. a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada Konsultan Penga5as untuk mendapatkan persetujuan lengkap dengan ketentuan *persyaratan pabrik yang bersangkutan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. b. !ika dipandang perlu diadakan penukaran * penggantian maka bahanbahan pengganti harus yang disetujui oleh Konsultan Penga5as berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor. c. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan dari bagian yang akan diberi lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Konsultan Penga5as dengan cara-cara yang telah disetujui Konsultan Penga5as. Peil dan ukuran harus sesuai dengan gambar.
45
d. ara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan atas petunjuk Konsultan Penga5as. e. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar spesi4ikasi dan lainnya maka Kontraktor harus segera melaporkan kepadaKonsultan Penga5as sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan*perbedaan di tempat itu sebelum perbedaan tersebut diselesaikan. 0.8.,. ara pelaksanaan. a. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman 2ahli dari pihak pemberi jaminan pemasangan3 dan terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan spesi4ikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as. b. Khusus untuk bahan 5aterproo4ing yang dipasang pada tempat-tempat yang terkena langsung oleh sinar matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra +iolet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesi4ikasi "rsitektur maka di bagian atas dari lembaran 5aterproo4ing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai dengan gambar pelaksanaan dimana lapisan ini dapat berupa screed ataupun material 4inishing. c. Haterproo4ing untuk atap tebal 0 mm. lengkap dengan primer screed lapisan pertama dan screed lapisan kedua ka5at ayam dan pengaturan kemiringan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. 0.8.0. Gambar detail pelaksanaan. a. Kontraktor 5ajib membuat shop dra5ing 2gambar detail pelaksanaan3 berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan lapangan. b. Kontraktor 5ajib membuat shop dra5ing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja*dokumen kontrak. c. %alam shop dra5ing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja *dokumen kontrak sesuai dengan spesi4ikasi pabrik. Shop dra5ing harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Penga5as sebelum mulai dilaksanakan. 0.6.
T"#GG#G !"H"B
46
6.6.1.
Kontraktor bertanggung ja5ab atas kesempurnaan dengan saat-saat berakhirnya masa garansi.
pekerjaannya sampai
0.6.,. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan baik yang terdapat pada uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambargambar atau peraturan-peraturan yang berlaku. 0.6.0. Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan baik teknis mapun administrati4. 0.8. (#T(?. 0.6.1. Kontraktor 5ajib mengajukan contoh dari semua bahan brosur lengkap dan jaminan dari pabrik kecuali bahan yan disediakan oleh proyek. 0.6.,. ontoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Konsultan Penga5as minimal sebanyak , 2dua3 produk yang setara dari berbagai merk pembuatan kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Penga5as. 0.6.0. Keputusan jenis bahan 5arna tekstur dan merk yang memenuhi spesi4ikasi akan diambil oleh Konsultan Penga5as dan akan diin4ormasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 2tujuh3 hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
0.;.
P#G!$"# )T. 0.;.1. Kontraktor di5ajibkan untuk melakukan percobaan * pengetesan terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri seperti dengan cara memberi siraman di atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air. 0.;.,. Pekerjaan percobaan Konsultan Penga5as.
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
0.;.0. Pada 5aktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminan atas semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor pecah dan cacat lainnya akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan. !aminan pekerjaan ini berlaku selama 1= 2sepuluh3 tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. 0.7.
P#G")"#"# PKR!""#.
47
0.>.1. Kontraktor 5ajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan terhadap kemungkinan pergeseran lecet permukaan atau kerusakan lainnya. 0.>.,. "pabila terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau Pemakai pada 5aktu pekerjaan ini dilakukan*dilaksanakan maka Kontraktor harus memperbaiki*mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Penga5as. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung ja5ab Kontraktor.
48
BAB I0 SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1 PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
1.1. '$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi a. Pekerjaan adukan pasangan batu kali b. Pekerjaan adukan pasangan batu bata dan bata merah c. Pekerjaan adukan plesteran d. Pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam gambar ker ja. 1.,. PRS@"R"T"# B"?"#. 1.,.1. Semen. Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis Struktur. 1.,.,. Pasir. Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang tajam bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-bahan organis. 1.,.0. "ir. "ir yang dipakai harus bebas dari lumpur minyak asam basa garam bahan organik dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. 1.0. PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. 1.0.1. ampuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam +olume. ara pembuatannya menggunakan mi/er atau dengan cara manual diaduk dengan cangkul atau sekup. 1.0.,. !enis adukan. "dukan biasa adalah campuran 1pc 8ps. "dukan ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk menutup semua permukaan semua dinding pasangan bagian luar dan dalam bangunan yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
49
1.0.0. Semua jenis adukan tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada 5aktu pelaksanaan pemasangan. 1.0.6. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang 5aktu antara 5aktu pencampuran adukan dengan pemasangan tidak melebihi 0= menit terutama untuk adukan kedap air.
Pasal 2 PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
,.1.
'$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi a. Pekerjaan pondasi pasangan batu kali. b. Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
,.,. PRS@"R"T"# B"?"#. ,.,.1. Batu kali. Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras bersudut runcing dan tidak porous. ,.,.,. Semen. Sesuai Pasal 1 butir 1.,.1. ,.,.0. Pasir. Sesuai Pasal 1 butir 1.,.,. ,.,.6. "ir. Sesuai Pasal 1 butir 1.,.0.
50
,.0.
PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. ,.0.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi harus dibuat pro4il*bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as. ,.0.,. Galian pondasi harus telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Penga5as kemudian dasar galian harus diurug dengan pasir urug tebal 1= cm.disiram sampai jenuh diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat. %i atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong yang dipasang sesuai dengan Gambar Kerja. ,.0.0. Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1pc 8ps terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja. ,.0.6. "dukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya padabagian tengah. ,.0.8. Setiap jarak 8= cm. "s-as harus ditanam stek ∅ 1= mm. untuk sloo4 dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar Kerja. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek- stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam minimum 6=-d atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja. !arak antara stek-stek ini adalah tiap 1== cm. dan atau seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.
Pasal 3 PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
0.1.
'$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi a. Pembuatan dinding Bata )erah. b. Pekerjaan pasangan batu bata lainnya seperti tercantum dalam GambarKerja.
51
0.,.
PRS@"R"T"# B"?"#. 0.,.1. Bata )erah Kelas 1. Bata merah yang dipakai adalah dari mutu yang terbaik b ata merah yang dipakai harus bebas dari cacat retak cat atau adukan mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual. Sebelum pengadaan bahan ini Kontraktor di5ajibkan mengajukan contoh disertai data teknis dari batu bata yang akan dipakai kepada Konsultan Penga5as untuk mendapatkan persetujuan. 0.,.,. Semen. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.1. 0.,.0. Pasir. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.,. 0.,.6. "ir. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.0.
0.0. PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. 0.0.1. %alam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor harus memperhatikan detail bentuk pro4il sambungan dan hubungan dengan material laindan melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja. 0.0.,. Sebelum pemasangan batu bata harus direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh. Pada saat diletakkan tidak boleh ada genangan air di atas permukaan batu bata tersebut. 0.0.0. Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat*spesi harus sama setebal 1 cm. Semua pertemuan horiFontal dan +ertikal harus terisi dengan baik dan penuh. 0.0.6. Pemasangan dinding pasangan bata merah dilakukan bertahap setiap tahap terdiri maksimum 8 lapis setiap harinya diikuti dengan cor kolom dan balok praktis. Persyaratan pelaksanaan kolom dan balok praktis mengacu pada persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton di Bab lain dalam buku ini. 0.0.8. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapi sama tebal lurus tegak dan pola ikatan harus terjaga baik di seluruh pekerjaan. Pertemuan sudut antara dua dinding harus rapi dan siku seperti tercantum dalam Gambar Kerja. 0.0.;. Pekerjaan pemasangan bata merah harus benar-benar +ertikal dan horiFontal. Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur dengan tepat. 52
ntuk permukaan yang datar batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 8 mm untuk setiap jarak ,==cm. +ertikal dan horiFontal. !ika melebihi Kontraktor harus membongkar* memperbaiki dan biaya untuk perbaikan ini ditanggung oleh Kontraktor tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah. 0.0.7. Semua pasangan bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk kasar sampai setinggi permukaan tanah. 0.0.<. Setelah bata merah terpasang dengan adukan siar-siar harus dikerok dengan kedalaman 1 cm. dengan rapi dan dibersihkan dengan sapu lidi kemudian disiram air dan siap menerima plesteran. 0.0.>. Sebelum diplester permukaan pasangan bata harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan. 0.0.1=. Pembuatan lubang pada dinding pasangan bata untuk perancah sama sekali tidak diperkenankan. 0.0.11. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 8. Batu bata yang patah lebih dari , 2dua3 bagian tidak boleh digunakan. 0.0.1,. Ketebalan jadi 2setelah di-4inish dengan plester aci3 harus C
%inding bata Q batu harus setebal 18 cm.
0.0.10. Pemeliharaan Selama pasangan dinding bata belum di-4inish Kontraktor 5ajib untuk memelihara dan menjaga atas kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain. "pabila pada saat di-4inish terdapat kerusakan berlubang dan lain sebagainya Kontraktor harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Penga5as. Biaya ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
Pasal 4 PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL 6.1.
'$#GKP PKR!""#. 6.1.1. Pekerjaan Beton Bertulang. Pekerjaan yang dimaksud meliputi C
Pembuatan kolom praktis 18 / 18 cm.
53
C
C
Pembuatan balok praktis*balok lintel ring balok ukuran 18 / 18 cm dan ,= / ,8 cm. Pekerjaan kolom praktis balok praktis * lintel dan ring balok lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
6.1.,. Pekerjaan Beton Tumbuk. Pekerjaan yang dimaksud meliputi Pembuatan lantai kerja beton tumbuk pada lantai dasar sesuai GambarKerja. 6.,.
PRS@"R"T"# B"?"#. 6.,.1. Besi Beton. a. Besi beton yang dipakai adalah dari mutu -,6 untuk diameter lebih kecil dari ∅ 1; mm. b. Besi harus bersih dari lapisan minyak lemak dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. a. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan #$-,. d. %iameter besi beton yang dipasang harus sesuai dengan Gambar Kerja. e. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam 5aktu ,6 jam setelah ada perintah tertulis dari Konsultan Penga5as. 4. Ka5at pengikat besi beton adalah dari baja lunak dan tidak disepuh *dilapis seng. %iameter ka5at lebih besar atau sama dengan =6= mm. Ka5at pengikat besi beton harus memenuhi syarat-syarat dalam #$-, 2PB$-1>713 6.,.,. Semen. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.1. 6.,.0. Pasir. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.,. Pasir yang dipakai harus Pasir Beton. 6.,.6.
Koral beton*Split. a. Koral beton*spleet harus bersih bersudut tajam tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat #$-,. b. Penyimpanan *penimbunan koral beton dengan pasir harus dipisahkan satu sama lain hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang disyaratkan. 54
6.,.8. " i r. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.0. 6.,.;. "cuan*bekisting dan perancah. a. Papan acuan*bekisting dibuat dari multiple/ tebal >mm. b. Balok-balok pengaku dan pengikat papan acuan dari kaso8*7. c. Perancah disyaratkan memakai perancah mempergunakan balok kaso 8*7 atau bambu. 6.0.
besi
tidak diperkenankan
PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. 6.0.1. Beton Bertulang. a. ampuran dan mutu beton C
C
ampuran adalah 1pc ,ps 0Kr. )utu beton yang disyaratkan dalam pekerjaan beton bertulang non struktural ini adalah K-178.
b. Pembesian. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan sambungan kait-kait dan sengkang 2ring3 persyaratannya harus sesuai #$-, 2PB$-1>713. C
C
C
Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai dengan Gambar Kerja. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tulangan tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran danharus bebas dari papan acuan*bekisting atau lantai kerja dengan memasang selimut beton dan bantalan beton 2beton decking3 sesuai dengan #$-, 2PB$-1>713.
c. "cuan*bekisting. C
C
C
"cuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dalam Gambar Kerja. "cuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran berlangsung. "cuan harus rapat 2tidak bocor3 permukaannya licin bebas dari kotoran tahi gergaji potongan kayu tanah lumpur dan sebagainya.
d. ara pengadukan. 55
C
C
C
C
ara pengadukan harus menggunakan beton molen. Takaran untuk semen portland pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Penga5as. Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung hingga tidak terjadi penguapan terlalu cepat. Persiapan perlindungan diperhatikan.
atas kemungkinan
datangnya
hujan harus
e. Pengecoran Beton. C
C
C
C
Sebelum pelaksanaan pengecoran Kontraktor di5ajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya Konsultan Penga5as.
dapat
dilaksanakan
atas
persetujuan
Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat penggetar beton untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral*spleet yang dapat memperlemah konstruksi. "pabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui Konsultan Penga5as.
4. Pekerjaan pembongkaran acuan*bekisting. Pekerjaan pembongkaran acuan*bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Konsultan Penga5as. Setelah bekisting dibuka tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan Konsultan Penga5as. g. Pekerjaan pembuatan kolom praktis. Pemasangan kolom praktis untuk Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata. %inding pasangan batu bata Q batu pada bagian dalam bangunan , setiap seluas > m . %inding pasangan batu bata Q batu pada bagian luar * tepi luar bangunan setiap seluas > m,. kuran kolom praktis adalah 18 / 18 cm. %an atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja. C C
C
C C
56
h. Pekerjaan pembuatan balok *lintel Pemasangan balok lintel Balok lintel dipasang untuk penahan tumpuan bata ke kusen pintu dan jendela alumunium. i. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai Gambar Kerja dan atau seperti terurai dalam pekerjaan beton di Bab lain dalam Buku ini. j. Pemasangan kolom praktis dan balok praktis *lintel seperti tercantum dalam Butir 8.0.1.g. dan 8.0.1.h. di atas terlepas apakah pekerjaan tersebut tergambar atau tidak dalam Gambar Kerja. k. Pada setiap pertemuan dinding pasangan batu bata dengan kolom praktis ring balok beton maupun beton lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja harus diperkuat angker ∅ < mm. setiap jarak 8= cm. yang terlebih dahulu telah ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan kolom dan balok praktis ini. Bagian yang tertanam dalam pasangan bata minimal sedalam 0= cm. kecuali ditentukan lain. 6.0.,.
Pekerjaan Beton Tumbuk. ampuran beton tumbuk adalah 1pc 0ps 8kr. 'apisan beton tumbuk harus padat tidak berongga tidak retak dan rata permukaan*5aterpass dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja. Tebal lapisan beton tumbuk adalah 8 cm dan atau sesuai GambarKerja.
Pasal 5 PEKERJAAN PLESTERAN
8.1.
'$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi C C
C C
8.,.
Plesteran aci halus untuk dinding pasangan bata merah dan permukaan beton. Plesteran kedap air. Plesteran biasa. Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.
PRS@"R"T"# B"?"#. 8.,.1. Semen. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.1. 57
8.,.,. Pasir. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.,. 8.,.0. " i r. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.,.0. 8.0. PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. 8.0.1. ampuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam+olume. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang beton telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Penga5as. 8.0.,.
!enis plesteran. a. Plesteran biasa adalah campuran 1pc 8ps. "duk plesteran ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja. b. Plesteran halus* aci halus adalah campuran P dengan air yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh campuran yang homogen. Plesteran halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk plesteran sebagai lapisan dasar telah berumur < 2delapan3 hari atau sudah kering benar.
8.0.0. Pelaksanaan. a. "dukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada 5aktu pelaksanaan pemasangan. b. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang 5aktu antara 5aktu pencampuran aduk plesteran dengan 5aktu pemasangan tidak melebihi 0= menit terutama untuk plesteran kedap air. c. Kontraktor harus menyediakan Pekerja*Tukang yang ahli untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran ini khususnya untuk plesteran acihalus. d. Terkecuali untuk plesteran kasar permukaan semua aduk plesteran harus diratakan. Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran halus*aci harus rata tidak bergelombang penuh dan padat tidak berongga dan berlubang tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang membuat cacat.
58
e. ntuk permukaan dinding pasangan sebelum diplester harus dibasahi terlebih dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1cm. Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting kemudian dikasarkan 2Ascratched3. Semua lubang - lubang bekas pengikat bekisting atau 4orm tie harus tertutup aduk plesteran. 4. ntuk semua bidang dinding yang akan dilapis dengan cat* 5allpaper dipakai plesteran aci halus di atas permukaan plesterannya. ntuk bidang dinding pasangan yang menggunakan bahan * material akhir lain permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horiFontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan*material yang akan digunakan tersebut. g. ntuk setiap pertemuan bahan*material yang berbeda jenisnya pada satu bidang datar harus diberi naat* celah dengan ukuran lebar 7 mm. dan dalam 8 mm. h. ntuk permukaan yang datar batas toleransi pelengkungan pencembungan bidang tidak boleh melebihi 8 mm untuk setiap jarak , m. i.
atau
Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding * kolom seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam Gambar Kerja. Tebal plesteran adalah minimal 18 cm. dan maksimal ,8 cm. !ika ketebalan melebihi ,8 cm maka diharuskan menggunakan ka5at ayam yang diikatkan* dipakukan ke permukaan dinding pasangan yang bersangkutan untuk memperkuat daya lekat plesteran.
j. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan pemasangan instalasi pipa listrik pipa plumbing bangunan.
setelah selesai untuk seluruh
8.0.6. Pemeliharaan. a. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan 5ajar. ?al ini dilakukan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari sinar matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan secara cepat. Pembasahan tersebut adalah selama 7 2tujuh3 hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sekurangkurangnya , 2dua3 kali sehari sampai jenuh. b. Selama permukaan plesteran belum dilapis dengan bahan*material akhir Kontraktor 5ajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan- kerusakan
59
dan pengotoran dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah. c. Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan*material akhir di atas permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari , 2dua3 minggu cukup kering bersih dari retak noda dan cacat lain seperti yang disyaratkan tersebut di atas. d. "pabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkanoleh Konsultan Penga5as maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki sampai disetujui oleh Konsultan Penga5as. Biaya untuk perbaikan tersebut ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat dijadikan sebagai pekerjaan tambah.
60
Pasal 6 PEKERJAAN GRANIT
;.1.
'ingkup Pekerjaan @ang termasuk dalam pekerjaan ini adalah 1. Pemasangan granit ruangan ;=R;= cm ,. Pemasangan Plint Granit 1= / ;= cm 0. Pemasangan Granit lantai K)*H 0=*0= cm 6. Pemasangan %inding Granit K)*H 0=*;= cm
;.,.
Bahan * )aterial 1. Semua Granit yang digunakan memakai granit ina ,. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan pemborong harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Penga5as. Bahan - bahan tersebut harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup kering dan bersih. 0. Semua granit tersebut dapat digunakan produk lokal yang telah memiliki S$$ dan memenuhi syarat PBB 1>7,.
; .0. "dukan ntuk pekerjaan pemasangan granit menggunakan adukan campuran 1P 8 Ps ;.6.
Pelaksanaan pekerjaan 1. Pemasangan lantai granit di atas pasir urug padat setebal 1= cm terlebih dahulu diteliti kebenaran pemadatan tanah urug dan pasir urug di ba5ahnya serta ketepatan pada peil yang ditentukan. ,. Semua granit yang akan dipasang terlebih dahulu direndam dalam air. siar disesuaikan dengan 5arna granit. 0. Pekerjaan lantai yang tidak lurus * 5aterpass siarnya tidak lurus berombak turun naik dan tidak retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong. 'antai yang sudah dipasang dipel D dibersihkan. 6. 'antai rabat beton dipasang di atas pasir urug 28 cm3 satu elemen lainnya harus dipisah. Ketebalan rabat beton adalah minimal ; cm di 4inish dengan pukulan sapu lidi.
61
PASAL – 7 PEKERJAAN ALLUMINIUM 7.1. URAIAN Alluminium yang akan digunakan untuk pekerjaan partisi, kusen jendela dan kusen pintu harus menggunakan bahan alluminium setara ALEIN!". Ukuran kusen yang digunakan yaitu #$ .%arna kusen yang dipakai adalah &arna Coklat. 7.'. (ELA)*ANAAN (E)ER+AAN 1. !aun pintu jendela harus dipasang sedemikian rupa dengan hasil baik dan dilengkapi dengan a-essries yang diperlukan, antara lain / a. (intu memerlukan engsel 0rhinge bila ada 2, kun-i, espagnlet, handle pintu dan lain 3 lain. b. +endela memerlukan engsel, slt, 4asement dan lain 3 lain. -. (intu jendela ka-a harus dilengkapi dengan neprenegla5ing gasket untuk penjepit ka-a. '. )usen pintu, jendela dan bu6enlight ambang atasnya diba&ah knstruksi etn )3178 alk Lintel 1'91' -m.
dipasang
PASAL – 8 PEKERJAAN PLAFOND :.1.
URAIAN (la;nd dipasang mm daerah )?%4 dan @ritisan
:.'.
AAN !AN (ER*BARA@ANNBA 1. ahan rangka pla;n besi hll& >C 9 >C mm. )rnis 11,: -m. '. (la;nd mm yang dipasang sesuai dengan gambar ren-ana. Untuk itu kntraktr harus mengajukan -nth yang memeperlihatkan kualitas bahan sebelum melakukan pembelian untuk mendapatkan persetujuan dari (enga&as Lapangan. #. (la;nd
62
Pasal $ PEKERJAAN PINTU! JENDELA DAN KACA
>.1.
'$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi Pekerjaan pintu pekerjaan jendela dan pekerjaan kaca seperti tercantum pada Gambar Kerja.
>.,.
PRS@"R"T"# B"?"#. >.,.1. Pintu Panel Bahan
kuran ngsel Kunci
Rangka daun pintu memakai kayu borneo super kelas 1. %engan panel multipleek dilapisi ?P' Sek. Taco Sesuai Gambar Kerja. Sistim kupu-kupu dengan batang poros engsel dapat dikunci. kunci tanam SS.
>.,.,. Pintu Kaca Irameless Bahan kuran ngsel Kunci
Kaca 1, mm Sesuai Gambar Kerja. Sesuai Gambar Kerja. Sesuai Gambar Kerja.
Pasal 1% PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA *ALAT PENGGANTUNG ' PENGUNCI+
1=.1. '$#GKP PKR!""#. Pekerjaan ini meliputi C
Pekerjaan perlengkapan pintu kaca dan pintu panel seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
1=.,. PRS@"R"T"# B"?"#. Semua alat penggantung dan pengunci 2Ahard5are3 yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Buku Spesi4ikasi ini.
63
"pabila terjadi perubahan atau penggantian harus mendapat persetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari Pemberi Tugas. Kontraktor 5ajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas*Konsultan Penga5as. %alam pengajuan tersebut harus dengan komponen 2anak kunci3 lengkap. Pemilihan Ahard5are pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu. 1=.,.1. Perlengkapan Pintu "yun. a. ngsel. 1. )ekanisme "yun satu arah 2Asingle s5ing3. Spesi4ikasi Tipe kupu-kupu dengan ring nylon memenuhi standar S$$-=6=7-<= Pemakaian Pintu tunggal dan pintu ganda rangkaaluminium. kuran 6 / 0 inchi tebal 0, mm. 2standar produk3. !umlah 0 2tiga3 set per daun pintu. Produk SS $S" atau setara Harna Sil+er.
,.
)ekanisme Spesi4ikasi
Pemakaian !umlah Produk Harna
"yun dua arah 2Adouble s5ing3. Khusus untuk pintu kaca tanpa rangka 2A4rameless3 dipasang pada sisi ba5ah*tertanam di lantai dan sisi atas daun pintu sekaligus ber4ungsi sebagai door closer dengan pengaturan o o o o kecepatan menutup dari 118 ke 1, dan 1, ke = . %ilengkapi engsel penjepit bagian ba5ah 2bottom pi+ot patch3 dan atas 2top pi+ot patch3. Pintu masuk utama lantai dasar. , 2dua3 set lengkap per daun pintu. SS $S" atau setara. %itentukan kemudian.
b. Kotak Kunci 2A'ockcase3. )ekanisme , kali kunci 2Adouble lock3. Pemakaian Semua pintu tunggal dan pintu ganda dengan rangka aluminium. Spesi4ikasi 'ockcase yang mempunyai lidah silang 2latch bolt3 dan lidah malam 2rolling dead bolt3. Produk SS $S" atau setara Harna Sil+er.
64
c. Pegangan 2A?andle3. 1. Pemakaian ntuk semua pintu kecuali pintu 4rameless. Spesi4ikasi
,.
Produk Harna
?andle untuk membuka lidah penahan 2'atch Bolt3 secara mekanis. Pemasangan menyatu dengan silinder kunci. %ilengkapi dengan penutup lubang kunci. SS $S" atau setara. Sil+er.
Pemakaian
Spesi4ikasi Produk Harna
1=.0.
Pintu kaca ganda tanpa kaca 24rameless3 pada pintu masuk utama lantai dasar. Pegangan 2?andle3 khusus untuk pintu kaca tanpa rangka 24rameless3. SS $S" atau setara %itentukan kemudian.
PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. 1=.0.1. Kontraktor 5ajib membuat shop dra5ing 2gambar detail pelaksanaan3 berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. %idalam shop dra5ing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar dokumen kontrak sesuai dengan standarisasi 4abrikasi dan pemasangannya untuk setiap tipe pintu dan jendela. Shop dra5ing harus disetujui dahulu oleh Konsultan Penga5as sebelum dilaksanakan. 1=.0.,. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu jendela dan bo+enlicht khususnya lockcase handle dan backplate harus rapi dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan dalam Gambar Kerja dan atau petunjuk Konsultan Penga5as. "pabila hal tersebut tidak tercapai maka Kontraktor 5ajib memperbaiki tanpa tambahan biaya. 1=.0.0. ngsel dipasang J ,< cm. 2as3 dari permukaan atas dan permukaan ba5ah pintu pada pintu-pintu umum biasa. ngsel pintu toilet * peturasan dan janitor adalah J 0, cm.2as3 dari permukaan ba5ah pintu. Khusus pintu 4rameless mengikuti persyaratan pabrik. 65
1=.0.6. %oor stopper untuk pintu toilet*peturasan dipasang pada dinding dengan minimum ketinggian 188 cm.dan ; cm. dari tepi daun pintu. ntuk pintu lain dipasang pada lantai. 'etaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak membentur dinding pada saat pintu terbuka. Pemasangan door pull 1== cm. 2as3 dari permukaan lantai. Pelaksanaan harus sesuai dengan spesi4ikasi pabrik pembuat.
Pasal 11 PEKERJAAN PENGECATAN
11.1.
'$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi C
Pekerjaan pengecatan dinding
C
Pekerjaan pengecatan Pla4ond
C
Termasuk pengecatan dasar 2plamuur menie dan lain-lain3. 11.1.1.
Pekerjaan Pengecatan Permukaan %inding seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
11.1.1.
Pekerjaan Pengecatan Pla4ond seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
11.,. PRS@"R"T"# B"?"#. 11.,.1.
at Tembok /terior. Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik tahan terhadap udara dan garam. Tipe e/terior matt emulsion. Produk atylac atau setara.
11.,.,.
at Tembok $nterior. Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik tipe interior matt emulsion. Produk Produk atylac atau setara.
66
11.,.0.
at Kayu. Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama tipe interior D e/terior gloss paint. Produk S$& atau setara.
11.,.6.
'apisan Primer. Bahan dari kualitas utama produk atylac "tau setara.
11.,.8. Kontraktor 5ajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa C
Segel kaleng
C
?asil akhir pengecatan
Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor. ?asil tes ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari Konsultan Penga5as untuk persetujuan pelaksanaan. 11.,.;. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap 5arna dan jenis cat pada bidang-bidang transparan ukuran 0= / 0= cm. Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas 5arna 4ormula cat jumlah lapisan dan jenis lapisan 2dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir3. 11.,.7. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Konsultan Penga5as. !ika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Konsultan Penga5as barulah Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan Amock-up. 11.,.<. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan kemudian akan diteruskan ke Pemberi Tugas minimal dan jenis cat yang dipakai.
Penga5as untuk 8 galon tiap 5arna
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada di dalamnya. at ini akan dipakai sebagai cadangan oleh Pemberi Tugas untuk pera5atan. 11.0.
PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. 11.0.1.
'akukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesi4ikasikan lain. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi 24inish3 minimum sama 67
dengan syarat yang dispesi4ikasikan pabrik. Pengecatan harus rata tidak bertumpuk tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan roller maupun semprotan. 11.0.,.
"pabila dari cat yang dipakai ada atau membahayakan kesehatan menyediakan peralatan pelindung sebagainya yang harus dipakai pada
yang mengandung bahan dasar beracun manusia maka Kontraktor harus misalnya masker sarung tangan dan 5aktu pelaksanaan pekerjaan.
11.0.0.
Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia maka ruangan tersebut harus mempunyai +entilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar. %i dalam keadaan tertentu misalnya untuk ruangan tertutup Kontraktor harus memakai kipas angin 2 4an 3 untuk memperlancar pergantian*aliran udara.
11.0.6.
Peralatan seperti kuas roller sikat ka5at kape pompa udara tekan 2+acuum cleaner3 semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas*mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
11.0.8.
Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Konsultan Penga5as.
11.0.;.
Pemakaian ampelas pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Penga5as terkecuali disyaratkan lain dalam spesi4ikasi ini.
11.0.7.
Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan*material logam harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
11.0.<.
Standar Pengerjaan 2A)ock-p3. Sebelum pengecatan dimulai Kontraktor harus melakukan pengecatanpada satu bidang untuk tiap 5arna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan 5arna tekstur material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai Amock-up ini akan ditentukan oleh Konsultan Penga5as. !ika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Penga5as dan Perencana maka bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
11.0.>.
?asil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Penga5as harus diulang dan diganti. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada catdasar atau
68
cat 4inish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditu ditunjuk njukkan kan oleh Konsultan Penga5as. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah. 11.0.1=. Pelaksanaan Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dilaksanakan oleh aplikator yang direkomendasikan direkomendasikan oleh pihak pabrik pabrik untuk mendapatkan mendapatkan garansi bahan dan pekerjaan dari pabri pabrik. 11.0.11. 1.0.11. Pekerjaan Pekerjaan Pengecatan Pengecatan Permukaan Permukaan %inding Pasangan Bata danBeton danBeton a. Sebelum Pelaksanaan. Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu minyak lemak kotoran atau noda lain bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi kering. b. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Roller Pemaka Pemakaia iann kuas kuas hanya hanya untuk untuk permuk permukaan aan menggunakan roller.
dimana dimana
tida tidakk mungkin
c. Permukaan $nterior. 13 'apisan Pertama at dasar tembok $ndo >=== Sealer Hater Base Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. C
C
C C
C
, Ketebalan lapisan ,86= micron atau daya sebar per liter 1018 m . Tunggu selama minimum ,6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya. Harna bening 2transparan3. 2transparan3.
,3 'apisan Kedua dan Ketiga C C
C
C C
at jenis $nterior atylac Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. Ketebalan lapisan ,8-6= micron atau daya sebar per liter 11-17 m per lapis. Tenggang 5aktu antara pelapisan minimum 1, jam. 1, jam. Harna ditentukan kemudian.
d. Permukaan /teri /terior. 13 'apisan Pertama C C
C
at jenis $nterior atylac Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. , Ketebalan lapisan ,86= micron atau daya sebar per liter 1018 m . 69
,
C
C
Tunggu selama minimum ,6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya. Harna bening 2 transparan 3.
,3 'apisan Kedua dan Ketiga C C
C
at jenis $nterior atylac Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
, Ketebalan lapisan ,8-6= micron atau daya sebar per liter 11-17m 11-17 m per lapis. Tenggang 5aktu antara pelapisan minimum 1, jam. 1, jam. Harna ditentukan kemudian. C
C
Pasal 12 PEKERJAAN DINDING PARTISI
1,.1.
'$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi Pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi lengkap seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
1,.,.
PRS@"R"T"# B"?"#. 1,.,.1.
Rangka Partisi. "lumunium 0 Setara "le/indo. "le/indo. Bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
1,.,., 1,.,.,.. %indi %inding ng Panel Panel Par Partitisi si )ult ipl ek 1, mm lapis 5al lpap er dan kaca be nin g < mm dilapisi dengan Sunblast. Sunblast . Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan-ketentuan spesi4ikasi pabrik. 1,.,.0.
1,.0.
"ksesoris. "ngker sekrup pelat baut harus gal+anis. "ngker rangka induk*pokok induk* pokok partisi adalah gal+anis steel plate tebal , mm.
PRS@"R"T"# P'"KS"#""#. 1,.0.1. Pada dasarnya dasarnya pelaksanaan pelaksanaan harus memenuhi persyaratan persyaratan pelaksanaan dalam Pasal Pekerjaan Pintu dan !endela dan spesi4ikasi pabrik.
70
1,.0.,.
Standar Pekerjaan. Sebelum pelaksanaan Kontraktor harus membuat contoh jadi 2Amock-up3 1 2sat 2satu3 u3 unit unit dind dindin ingg part partis isii leng lengka kapp deng dengan an pint pintu u dan dan terp terpas asan angg di disetujui oleh Konsultan Penga5as dan tempatnya. !ika contoh jadi ini disetujui Perencana maka contoh jadi ini menjadi acuan standar pelaksanaan pekerjaan dinding partisi keseluruhan.
1,.0.0. Semua rangka dinding partisi harus harus terpasang siku tegak tegak rata sesuai sesuai peil peil dalam Gambar Kerja dan lurus 2tidak melampaui batas toleransikem toleransi kemiiringan yang diijinkan diijinkan dari masing-masing bahan yang digunakan3. 1,.0.6.
Semua ukuran modul modul yang dianut berkaitan berkaitan dengan modul lantai dan langitlangitit.. lang
1,.0.8. Semua partisi partisi yang terpasang terpasang harus sesuai dengan Gambar Gambar Kerja dalam hal tipe dan Alay-out. 1,.0.; 1,.0.;..
Setela Setelahh pemas pemasang angan an Kontr Kontrak aktor tor member memberik ikan an perli perlindu ndung ngan an benturan-benturan dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan.
terhadap
Semua cacat kerusakan yang timbul adalah tanggung ja5ab Kontraktor sampai pekerjaan selesai dan harus diperbaiki hingga memenuhi standar yang ditentukan tanpa biaya tambah.
Pasal 13 PEKERJAAN ATAP GENTENG METAL
10.1. '$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi Peker Pekerjaa jaann pemasa pemasanga ngann atap atap metal metal Fincal Fincalume ume * aluFi aluFinc nc lengka lengkapp dengan dengan asesori penutup bubungan akhiran bubungan penutup jurai dan ampig dan atau sesuai Gambar Kerja. 10.,. PRS@"R"T"# B"?"#. 10.,.1.
Bahan utama Ketebalan Ketebalan kuran
Uincalume be b e r p a s ir i r.
=68 mm. untuk atap 2 68< kg*m, 3 dan =8= mm. untuk , 4lashing*capping 2 ,80 kg*m 3. 'ebar e4ekti4 1=,= mm. dan atau sesuai Gambar Kerja.
71
Produk Harna
Setara )ulti Roo4. %itentukan kemudian.
10.,.,.
"ksesoris 2baut pengikat plat kait lengkap dengan ring karet kedap air3 lembar pelindung 24lashing3 lembar penutup bubungan 2capping3 sealant dan lain-lain harus dari bahan dan tipe yang sama dengan penutup atap dan atau mengikuti spesi4ikasi yang ditentukan pabrik.
10.,.0.
Kontraktor 5ajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai keterangan tertulis mengenai spesi4ikasi bahan detail bentuk ukuran serta petunjuk cara pemasangan.
10.,.6.
Bila Pemberi Tugas * Konsultan Penga5as menganggap perlu maka Pemberi Tugas berhak meminta Kontraktor agar dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus dia5asi oleh tenaga ahli*super+isi khusus dari pabrik pembuat dengan dan atas biaya tanggungan Kontraktor.
10.,.8.
'embaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila akan dipasang rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap sisi dimana pemasangan dimulai.
10.,.;.
Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bah5a permukaan atas semua gording atau atap sudah satu bidang. !ika belum satu bidang dapat menyetel atau mengganjal bagian-bagian ini terhadap rangka penumbu*gording. %alam keadaan apapun juga untuk mengatur kemiringan atap ganjal tidak diperkenankan dipasang langsung di ba5ah plat kait. ?al ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena penyetelan dan pengganjalan tidak tepat akan mengakibatkan gangguan pengikatan terutama jika jarak penyangga kecil.
10.,.7.
ntuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila dipergunakan plat kait. !arak perletakan pertama maupun terakhir dari plat kait terhadap ujung*tepi lembaran harus memenuhi persyaratan pabrik.
10.,.<.
'akukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk mencegah pergeseran. ntuk memperbaiki kelurusan lembaran dapat disetel , mm. dengan menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada saat mengikatkan plat kait tersebut. ntuk mencegah plat kait bergeser ke ba5ah harus dipergunakan pengikat positi4 yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
10.,.>.
Pada lembaran akhir di bagian atas sisi tepi atas lembaran tersebut harus ditekuk ke ba5ah. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik
72
untuk pekerjaan tersebut. Penekukan ini untuk mencegah ma masu sukn knya ya air kedalam bangunan. Penekukan dapat dilaksanakan sebelum ataupun sesudah lembaran dipasang. 10.,.1=.
Pada lembaran akhis di bagian ba5ah sisi tepi lembaran tersebut harus ditekuk ditekuk ke ba5ah untuk mencegah mencegah air mengali mengalirr melalui melalui sisi ba5ah lembaran kedalam bangunan. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut.
10.,.11.
"rah pemasangan lembaran dari ba5ah ke atas kemudian dilanjutkan pemasangan ke samping dengan arah tetap dari ba5ah ke atas dan seterusnya. Pada tumpangan akhir sebaiknya gunakanlah , 2dua3 lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih pendek. Tumpangan*o+erlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik.
10.,.1,. 10.,.1,.
Khusus Khusus untuk untuk penutup penutup bubungan bubungan 2capping 2capping3 3 Kontrakt Kontraktor or harus harus sudah menyediakan lubang pada pada ujung ujung atas penutup bubungan bubungan 2capping3 2capping3 untuk tiang penangkal petir lengkap dengan karet. %iameter lubang harus tepat sama dengan diameter tiang penangkal petir.
10.,.10.
Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan 2capping3 harus ditakik sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah penutup bubungan terpasang. Penakikan dilakukan dengan alat yang disediakan oleh pabrik khusus untuk pekerjaan tersebut. Setelah ditakik barulah kedua sisi tepi penutup bubungan 2capping3 ditekuk ke ba5ah dengan alat penekuk yang disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut hingga menutup sampai lembah antara , 2dua3 rusuk lembaran. Penutup bubungan 2capping3 disekrupkan pada setiap rusuk lembaran.
10.,.16.
Pemasangan 4lashing capping 4i/ing strip dan lain-lainnya lain-lainnya harus harusdilakukan dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik pemb pembua uatt 5alaupun belum ataupun tidak tercantum dalam Gambar Kerja maupun Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil yang baik terhindar dari kemungkinan kebocoran. %ala %alam m kasus kasus ini ini Kontr Kontrakt aktor or tidak tidak dapat dapat menunt menuntut ut sebag sebagai ai pekerjaan tambah.
10.,.18.
Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran lembaran setelah terpasang rapi dan lurus garis-garis rusuk lembaran sejajar lurus tidak bergelombang ke arah horiFontal maupun +ertikal menghasilkan penampilan yang baik.
73
10.,.1;.
Bagian lembaran setelah terpasang yang boleh diinjak hanyalah pada rusuk tepat di atas gording.
Pasal 14 PEKERJAAN TALANG 0ERTIKAL
16.1. '$#GKP PKR!""#. Pekerjaan yang dimaksud meliputi Pekerjaan talang +ertikal pada keseluruhan bangunan dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja. 16.,.
PRS@"R"T"# B"?"#. 16.,.1.
Talang &ertikal. Semua pipa dan pipa penyambung*joint*4itti penyambung*joint*4itting ng adalah pipa P& tipe "H untuk bagian yang ditampakkan dan bagian yang ditanamkan ke kolom. Pipa P& dan 4itting harus berasal dari pabrik yang sama kelas ?ea+y %uty 2"H-13 setara )aspion ja. Bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Ker ja.
16.,. ,.
'em P&. 'em P& harus sesuai dengan lem P& yang dispesi4ikasikan pabrik pembuat pipa P& yang dipakai.
16.0. 16.0. PRS@" PRS@"R" R"T T"# P'"KS"#""#. 16.0.1.
Sebelum melaksanakan melaksanak an pekerjaan ini Kontraktor harus meneliti dan mempelajari dengan seksama Gambar Kerja khususnya sanitasi.
16.0.,. Semua pekerjaan harus sesuai dengan spesi4ikasi bahan yang disyaratkan pabrik khususnya pada sambungan. 16.0.0.
Khusus untuk sambungan antara pipa sparing dengan pipa talang memakai memakai sistim ulir yaitu pipa talang di-ulir di-ulir pada bagian* sisi dalam sesuai dengan ulir pada bagian* sisi luar pipa sparing sparing seperti tercantum tercantum dalam Gambar Kerja. Seluruh pipa sparing untuk talang +ertikal harus dilengkapi dengan 5aterstop dibuat dari plat besi yang dilas ke pipa sparing seh sehiingga berbentuk piringan dengan titik pusat sama dengan titik pusat pipasparing pipa sparing radius piringan 5aterstop adalah 0 kali radius pipa sparing.
74
16.0.6.
Pemasangan dan penyetelan talang talang harus tegak lurus terhadap permukaan plat beton. Bagian talang yang miring dengan sudut tertentu harus sesuai sesuai dengan Gambar Kerja.
16.0.8.
Semua talang pada pada saat terpasang terpasang harus rapi rapi tidak tidak boleh ada retak pecah goresan cacat lain kotor maupun noda. "pabila terlihat adanya cacat tersebut di atas maka talang tersebut harus dibongkar dan da n diperbaiki *diganti *diga nti hingga disetujui disetuju i Konsultan Penga5as. Biaya untuk hal ini adalah tanggung ja5ab Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
16.0.;.
Saringan talang harus tepat masuk pada lubang sparing sehingga tidak ada celah. Sebelum pembuatan saringan talang Kontraktor Kontraktor harus meneliti dan dianjurkan mengukur diameter pipa sparing yang terpasang.
Pasal 15 PEKERJAAN PEMBERSI"AN! PEMBONGKARAN DAN PENGAMANAN SETELA" PEMBANGUNAN Pembersihan tapak konstruks konstruksii dan pada semua pekerjaan pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku ini dari semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang menjadi tanggung ja5ab Kontraktor bersangkutan selesai. Semua bekas bongkaran bangunan e/isting dan sebagainya harus dikeluarkan dari tapak konstruksi. Selama pembangunan berlangsung Kontraktor harus menjaga keamanan bahan*material material barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap Serah TerimaKedua. Terima Kedua.
75
BAB 0
SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pasal 1 UMUM
Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun di luar bangunan gedung. %alam hal ini Syarat-syarat mum Teknis Pekerjaan )ekanikal* lektrikal adalah bagian dari Syarat-syarat Khusus Teknis ini.
Pasal 2 PRINSIP PENYEDIAAN DAYA LISTRIK
%aya listrik menggunakan daya yang sudah ada yang nantinya akan didistribusikan ke panelpanel listrik sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 3 LINGKUP PEKERJAAN
@ang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik sebagai suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesi4ikasikan. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek pemasangan bahan material peralatan dan perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan *standar yang berlaku seperti yang ditunjukkan pada Syarat-syarat mum untuk menunjang bekerjanya sistim*peralatan 5alaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknis atau gambar dokumen. Pekerjaan ini meliputi 76
0.1. P.aa 7 ala8 G9) 0.1.1. Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya*penerangan termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kabel * konduktor pentanahan netral*badan panel. 0.1.,. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel jenis #@@ untuk penghubung antar panel daya*penerangan dan kabel-kabel daya menuju peralatan 2mesin " pompapompa dan lain-lain3. 0.1.0. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan armatur penerangan baik penerangan normal maupun darurat.
Pasal 4
GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar lektrikal menunjukan secara khusus teknis pekerjaan listrik yangdi- dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesi4ikasi tertentu lainnya. Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Gambar-gambar "rsitektur Struktur )ekanikal*lektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi re4erensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap kekurangan*kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada "hli Konsultan Penga5as dan atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu. Pasal 5 KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI
5)1)
Pala;a Is;alas7 Taa Ra<) )eliputi pengadaan dan pemasangan po5er recepacle outlet 2stop kontak3 saklar kontak-kontak tarik 2pull bo/3 cabinet*panel daya kabel alat-alat bantu dan semua peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari sistim instalasi daya tegangan rendah ,,=*0<= & dan penerangan.
77
5)1)1) K=;a.-.=;a. *==s+ =9;l;) a. !enis. Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan &% P$' "& atau standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single*multi gang bo/ empat persegi atau segi delapan. eilling o/ dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang dengan baik dan benar. b. kuran. Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di tempat yang diperlukan. Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran conduit sesuai dengan persyaratan tetapi kurang dari ukuran yang ditunjuk atau dipersyaratkan. c. Tipe Tahan uaca 2Heatherproo4 Type3. Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di ba5ah ini harus dari tipe yang diberi gasket tahan cuaca V Tempat-tempat yang kena matahari. V Tempat-tempat yang kena hujan. V Tempat-tempat yang kena minyak. V Tempat-tempat yang kena udara lembab. V Tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar. d. (utlet Pada Permukaan Khusus. Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada partisi blok beton marmer 4rame besi dinding bata atau dinding kayu harus berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan sisi-sisi tegak.
5)1)2) Sa.la a S;=> K=;a.) a. Bahan %oos. Kecuali tercatat atau disyaratkan lain maka kotak-kotak outlet untuk saklar dinding dan receptables outlet harus gal+aniFed steel dan tidak boleh berukuran lebih dari 1=1 / 1=1 cm. untuk peralatan tunggal dan 11> / 11> cm. untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua peralatan. b. ara Pemasangan. Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanic dengan rating minimum 1="*,8=&. 78
Saklar pada umumnya dipasang terhadap permukaan tembok kecuali bila ditentukan lain pada gambar. !ika tidak ditentukan lain bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian 16= cm. di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar tersebut harus dipasang doos 2kotak3 yang sesuai. Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 11= cm. 2di ruang basah dan pantry3 dan 0= cm. 2selain di ruang basah dan pantry3 dari permukaan lantai yang sudah selesai 24inished3 sesuai petunjuk Konsultan Penga5as. Saklar dan stop kontak e/ Brocco. c. !umlah Kutub. Stop kontak satu 4asa harus dari jenis tiga kutub 24asa netral dan pentanahan3 dengan rating minimum 1="*,,=&. ara pemasangan harus disesuaikan dengan peraturan P$' dan diberi saluran pentanahan. d. Pendukung dan Pengikat. Kotak-kotak plat baja didukung mempunyai bentuk yang tetap.
atau
diikat
dengan
cukup supaya
5)1)3) Kal-Kal) Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi kabel tegangan rendah kabel kontrol accessories peralatan-peralatan dan barangbarang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistim dan peralatan. a. Syarat Kabel $nstalasi Tegangan Rendah 2sampai ;==&3. Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan P$' &% SP'# ')K untuk penggunaan sebagai kabel instalasi dan peralatan 2mesin3 kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh pabrik pembuatnya. Semua kabel dengan luas penampang 1; mm, ke atas harus berurat banyak dan dipilin 2stranded3. , kuran kabel daya *instalasi terkecil yang diiFinkan adalah ,8 mm kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistim remote control yang panjangnya , kurang dari 0= meter bisa menggunakan kabel dengan ukuran 18 mm .
79
Kecuali disyaratkan lain kabel tanah harus jenis #@IGb@ dan kabel instalasi di dalam bangunan dari jenis #@@ #@) dan #@)?@ 2untuk kabel kontrol3. Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di dalam conduit atau dipasang di atas cable tray*cable rack dan di-klem*diikat dengan pengikat kabel 2cable tie3 sesuai dengan kebutuhannya. Semua konduit kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di dalam bangunan harus diadakan secara lengkap. Iaktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 6=. Kabel merk SPR)*K"B'$#%( atau setara. b. Kabel Tanah Tegangan Rendah. Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan P$' $ &% SP'# dan ')K untuk penggunaan sebagai kabel instalasi yang ditanam langsung di dalam tanah. , Semua kabel dengan luas penampang 1; mm ke atas harus berurat banyak , dan dipilin 2stranded3. kuran kabel daya*instalasi terkecil adalah ,8 mm . ara penanaman kabel secara langsung di dalam tanah 2direct burial3 harus sesuai dengan gambar rencana termasuk cara persilangan dengan pipa air dan kabel telekomunikasi dan kabel tegangan menengah ,= k&. "pabila diperlukan penyambungan kabel dalam tanah harus dilakukan dengan alat penyambung khusus 2 jointing kit 3 tegangan rendah jenis epo/y resin-cold pour system. Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan mengikuti anjuran pabrik pembuat jointing kit yang digunakan sehingga diperoleh hasil penyambungan yang andal tahan terhadap lembab mempunyai si4at isolasi yang tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi. Kabel merk SPR)*K"B'$#%( atau setara. c. $nstalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak. Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk ekstension dan daya harus diadakan dan dipasang lengkap mulai dari sambungan panel daya ke saklar dan titik lampu serta stop kontak sebagaimana ditunjukkan di dalam gambar. Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stopkontak harus dari jenis #@) dan diletakan di dalam P& high impact hea+y gauge. , 'uas penampang kabel #@) yang digunakan minimum ,8 mm . kecuali tercatat lain.
80
?ome run untuk rangkaian instalasi bertegangan ,,= & yang panjangnya lebih dari 6= meter dari panel daya ke stop kontak pertama harus mempunyai , luas penampang minimum 6 mm 2kapasitas hantar arus minimum ,= "3.
d. Splice*Pencabangan. Tidak diperkenankan adanya pencabangan 2splice3 ataupun sambungansambungan di dalam pipa konduit. Sambungan atau pencabangan harus dilakukan di dalam kotak-kotak cabang atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan stop kontak. Sambungan pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus kuat secara elektris dengan solderless connector jenis tekan jenis compression atau soldered. %alam membuat pencabangan atau sambungan konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik sedemikian rupa sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. e. Kabel kontrol. %i tempat tempat yang ditunjuk pada gambar atau disyaratkan kabel kontrol motor starter dan peralatan - peralatan lain harus terbuat dari tembaga jenis standed annealed copper yang 4leksibel. $solasi harus dari P& tanah lembab dan oFon dengan rating tegangan sampai ;== &. kuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan 2minimum ,8 sOmm. ntuk panjang lebih dari 0= m.3 untuk mendapatkan operasi yang memuaskan dari peralatan yang dikontrol dengan pertimbangan- pertimbangan mengenai panjang circuit dan sebagainya. Kabel merk SPR)*K"B'$#%( atau setara. 4. Bahan $solasi. Semua bahan isolasi untuk splin connection dan lain-lain seperti karet P& +ernished cambric asbes gelas tape syntetic splice case composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan lokasi tegangan kerja dan lain-lain yang tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui menurut anjuran per5akilan pemerintah atau pabrik pembuatnya. g. Pemasangan Kabel. g.1. Pemasangan di Permukaan. g.1.1. Kabel $nstalasi %aya dan Penerangan di dalam Bangunan. 81
Semua kabel harus dipasang didalam konduit P& high impact hea+y gauge dipasang di permukaan plat beton langit-langit dengan klem pendukung yang sesuai. Pendukung-pendukung tersebut harus dicat dengan cat anti karat. Semua kabel harus dipasang lurus*sejajar dengan rapi dan teratur. Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-jari lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik 2minimum 18 kali diameter kabel3. Konduit e/ '$PS"'*G". g.1.,. Kabel %aya Penghubung "ntar Panel. Kabel-kabel daya yang diletakan di atas cable tray di-klem pada cable tray dengan cable ties 2pita plastik pengikat kabel3. Pemasangan cable tray harus mengikuti jalur yang direncanakan secara rapi dan digantung atau disangga secara kokoh dengan penggantung *penyangga besi yang di-klem ke plat beton. ntuk keperluan pemasangan kabel Kontraktor harus menyediakan sendiri peralatan penunjang seperti tray klem besi penunjang penggantung dan peralatan lainnya baik untuk kabel yang dipasang horiFontal maupun +ertikal. Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkan pada biaya pemasangan kabel tersebut. g.1.0. Kabel %aya dari Panel %aya )otor ke )otor-)otor Pompa. !enis kabel yang digunakan adalah #@@ yang ditempatkan di dalam konduit metal tahan karat 2gal+aniFed *5hite metal conduit3 yang diletakkan di atas plat lantai. Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju motor dengan 4aktor pengisian 6=. %ari pipa konduit yang dipasang horiFontal menuju motor kabel ditarik ke terminal motor dengan memakai 4le/ible metal conduit yang juga tahan karat. kuran konduit 4leksibel ini harus sesuai dengan ukuran pipa konduit dan disambungkan dengan cara sedemikian rupa sehingga benar-benar kedap air. %emikian juga penyambungan pipa 4leksibel terhadap bo/ terminal motor. %alam hal ini Kontraktor di5ajibkan untuk menyerahkan contoh konduit 4leksibel serta cara penyambungannya terlebih dahulu kepada Konsultan Penga5as untuk disetu jui.
g.,. Pemasangan di Permukaan.
82
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang didalam dinding harus diletakkan di dalam konduit P& high impact hea+y gauge dengan ukuran minimum W. Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop kontak harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
g.0. Pemasangan )enembus %inding. Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel yang terbuat dari pipa P& dengan ukuran yang cukup terhadap penampang kabel.
h. Penggunaan Harna Kabel. Penggunaan 5arna kabel #@@ #@) dan #@IGb@ untuk tegangan 4asa netral dan ground harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh P$' ,=== yaitu h.1. Sistim Tegangan ?itam Biru Kuning*?ijau
,,= & 1 Iasa Iasa #etral Pentanahan 2G3.
h.,. Sistim Tegangan )erah Kuning ?itam Biru Kuning*?ijau
,,=*0<= & 0 Iasa Iasa R Iasa S Iasa T #etral 2#3 Pentanahan 2G3.
i. Pendukung Kabel. Setiap kotak tarik 2pull bo/3 termasuk kotak-kotak yang ada di atas daya dan panel daya motor harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung lain-lainnya. Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan pengenalan sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung. j. Konduit Tertanam. Pull bo/ yang dihubungkan pada konduit tertanam *tersembunyi harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langitlangit.
83
5)1)4) Ka7; Pal Da?a) Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 17mm untuk panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum , mm. untuk jenis 4loor standing kecuali yang sering terkena basah*hujan harus dibuat dari jenis besi tuang yang tahan kelembaban atau konstruksi khusus. Kabinet untuk panel daya * kontrol harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel daya yang besarnya menurut kebutuhan sehingga untuk 4rame*rangka panel harus ditanahkan. Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang mendukung dan menyetel panel daya serta penutupnya. Kabinet dengan ka5at-ka5at through 4eeder harus diatur dengan baik rapi dan benar. a. Iinishing. Semua rangka penutup copper plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime coating dan diberi pelapis cat akhir 24inishing paint3. Penentuan 5arna cat sebelumnya harus dimintakan persetujuan ke Konsultan Penga5as. Pengecatan harus tahan karat dikerjakan dengan cara gal+aniFed cadmium platting atau dengan Finchromate dan dicat dengan cat akhir sistim o+en. b. Kunci. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci A4lat lock jenis kunci untuk setiap kabinet harus dari tipe Acommon key sehingga kunci untuk setiap kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan , 2dua3 anak kunci. c. Tinggi Pemasangan Panel. Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan di dalam panel dengan mudah masih dapat di jangkau. Tergantung pada tipe *macam panel bila dibutuhkan alas *pondasi *penumpu* penggantung Kontraktor harus menyediakan dan memasang sekalipun tidak tertera pada gambar. d. 'abel. Semua kabinet panel daya panel kontrol s5itch 4use unit isolator s5itch group pemutus daya 2B3 dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan 4ungsinya untuk mengindahkan*mengidenti4ikasikan penggunaan alat tersebut. 'abel ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huru4-huru4 hitam. 5)1)5) S7s;78 @Ra &a?)
84
@ang dimaksud dengan race 5ay adalah tubing conduit dan 4le/ible conduit beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi instalasi kabel. a. kuran. Semua race 5ay harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan &% P$' dan lain-lain. %iameter minimum konduit adalah W menurut ukuran pasaran dengan 4aktor pengisian kabel maksimum 6= . b. Bahan. Konduit P& untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan P& high impact hea+y gauge yang memenuhi standar BS6;=7 dan BS;=>>. Konduit metal untuk instalasi daya pompa yang digunakan harus dari jenis hea+y gauge gal+aniFed 5alded steel yang memenuhi persyaratan BS68;< part $ D $$ class 6. c. Pemasangan. c.1. Race Hay yang ditanam di dinding. Pananaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan dengan jalan membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya sesuai dengan ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang. Kontraktor di5ajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding dengan kondisi semula. Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang ujung-ujung konduit harus ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran lainnya. c.,. Race Hay yang dipasang di permukaan. Race Hay yang dipasang di permukaan beton 2 e/posed 3 harus dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian struktur atau permukaan bidang-bidang +ertikal dengan langit-langit. "pabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit- langit harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar. jung-ujung pipa pada peralatan harus dipasang dengan sekrup dengan kuat. Semua ujung pipa yang bebas harus ditutup atau dilengkapi dengan plat kuningan yang sesuai. ntuk daerah yang lembab semua peralatan pembantu 4itting- 4itting klem dan lain-lain harus digal+anisir atau dicat tahan karat dan harus digunakan pendukung supaya pipa bebas dari permukaan korosi4.
85
Pipa-pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus dicat satu jalan sebelum dipasang dan sekali lagi sesudah dipasang dengan 5arna yang ditentukan oleh Konsultan Penga5as. ntuk mempermudah pengenalan maka ujung dicat dengan 5arna sebagai berikut V Pipa penerangan dan daya (range V Pipa telepon ?i jau
permukaan pipa harus
c.0. Race Hay yang dipasang di dalam tanah. Race Hay yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil harus mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah luar sebelum dipasangkan di atas Race Hay tersebut diberi patok petunjuk. Pipa Race Hay yang digunakan adalah G$P kelas medium yang memenuhi standar S$$. c.6. Race Hay melintas*menembus dinding. Bila pipa melintas tembok penyekat ruangan lantai langit-langit dan lain-lain maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin dapat dilalui oleh debu lembab 2uap air3 api dan asap. c.8. able Trench. Kedalaman parit kabel 2cable trench3 untuk penanaman di ba5ah tanah minimal <= cm. dari permukaan. Bila bersilangan dengan saluran lain misalnya saluran air cable trench dapat dan harus ditanam setelah pengerasan tanah. ntuk cable trench yang melintasi jalan penanaman dilakukan setelah pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus lebih dari 11= cm. atau atas persetujuan Konsultan Penga5as. c.;. Konduit 'ogam Ileksibel Tahan "ir. Konduit logam 4leksibel yang tahan air harus dipakai pada kondisi dimana ada kemungkinan pengerasan getaran atau penempatan dalam atmos4ir yang korosi4 lembab atau berupa minyak termasuk dalam hal ini adalah pemakaian pada kabel masuk ke terminal motor pompa. Suatu bungkus 2shealth3 yang tahan cairan dari ply+inil chloride 2P&3 harus menonjol pada inti baja yang 4leksibel. Sambungan konduktor yang dapat digunakan untuk meneruskan pentanahan 2earth continuity3 harus pula dimiliki oleh Race Hay* konduit ini. c.7. Pengakhiran dan Sambungan. Race Hay harus diakhiri pada outlet persimpangan pull bo/ cabinet dan lain-lain dengan dua lock nut dan sebuah insulating insert yang harus 86
terbuat dari thermoplastic atau A4ire minded yang dimatikan untuk mencegah rusaknya ka5at dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas dari sistim grounding dari Race Hay. Sambungan untuk Race Hay*pipa logam elektrikal harus dari jenis yang tahan hujan atau 4itting dengan konsentrasi tinggi dengan sistim penguncian interlock compressed. c.<. Pentanahan. Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan ekstra rendah 28= &"3 harus ditanahkan secara e4ekti4. Bahanbahan logam * metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka termasuk pelindung kabel 2 shealth * armour 3 konduit saluran metal rack tray doos stop kontak armatur saklar dengan metal harus dihubungkan dengan konduktor kontinyu untuk pentanahan. Penggunaan conduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan tidak diperbolehkan. %alam hal ini harus digunakan konduktor tersendiri yang terbuat dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi. 'uas penampang minimum konduktor pentanahan antara ; sOmm. dan dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan harus menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh Konsultan Penga5as. Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut V Pentanahan netral bus-bar dan panel maksimum ,ohm. V Pentanahan netral generator maksimum , ohm.
5)1)6) Cal Ta?) a. Bahan. able tray yang digunakan harus dari jenis berlubang 2per4orated3 dari bahan besi lunak dengan sisi-sisi ditekuk ke dalam dengan ketebalan plat tidak kurang dari ,= mm. Keseluruhan permukaan cable trayharus digal+anisir. able tray e/ TR$ "B"%$ atau setara. b. Penggantung*Penyangga. ntuk cable tray yang dipasang menggantung penggantung cable tray harus dibuat dari batang besi lunak yang digal+anisir dengan diameter minimum ; mm. ujung penggantung di-ulir untuk memungkinkan pengaturan le+elling cable tray. kuran penyangga dan penumpu 2bracket3 harus dipilih agar menghasilkan penyangga*penumpuan yang kokoh.
5)1)) Ul== Cal D9;)
87
a. Bahan. nder4loor cable duct yang digunakan harus dari bahan pregal+aniFed steel terdiri atas dua kanal lebar 1,= mm J 7= mm. 2total lebar 1>=mm.3 dan tinggi ,< mm. Tebal plat tidak kurang dari 18 mm. Keseluruhan cable duct harus digal+anisir. Satu kanal akan digunakan untuk kabel daya jenis #@) 0 / , ,8 mm 2kanal selebar 1,= mm.3 dan kanal lainnya 2kanal selebar 7= mm.3 akan digunakan untuk kabel data komputer jenis TP-at; 2Gigabit thernet3 bersama dengan kabel telepon jenis $T , / , / =; mm, 2, pairs3. Pemasangan duct harus dilengkapi dengan alat bantu yang diperlukan antara lain bracket duct connector dan end co+er serta pentanahan. Keseluruhan alat bantu tersebut harus dari bahan pre-gal+aniFed steel. able duct e/ T?R ST"R atau setara. b. $ntersection Bo/. Bo/ base dari intersection bo/ yang digunakan harus dari bahan pre- gal+aniFed steel dengan ukuran bukaan 6 2empat3 arah yang sesuai dengan pemasangan under4loor duct yang digunakan 2lebar , / 7= mm. dan tinggi ,< mm.3. Tebal plat tidak kurang dari 18 mm ukuran bo/ base ,7= / 17= mm. Irame dari intersection bo/ harus dari bahan die-cast aluminium dengan ukuran ,== mm. / 11= mm. Setiap intersection bo/ harus dilengkapi dengan base plate untuk pemasangan , 2dua3 buah stop kontak , 2dua3 buah 4emale socket R!-68 untuk saluran data komputer dan ,2dua3 buah 4emale socket R!-11 untuk saluran telepon. o+er dari intersection bo/ harus dari bahan die-cast aluminium yang dilengkapi dengan engsel. Ketebalan co+er harus cukup menahan beban pada saat ditutup. $ntersection bo/ e/ T?R ST"R atau setara.
5)1)#) Pal U;a8a Taa Ra< a Pl.a>a?a) a. mum. Panel daya bertegangan rendah meliputi s5itch tombol circuit breaker indikator magnetic connector accessories peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari segenap sistim dan peralatan-peralatannya. Kontraktor harus dapat membuktikan bah5a telah memiliki pengalaman yang luas di bidang manu4acturing dan perencanaan panel-panel tersebut telah beroperasi dengan baik selama paling sedikit 0 2tiga3 tahun. Pena5aran harus meliputi re4erence list sebagai suatu bukti. b. Panel-Panel. Panel harus seperti ditentukan lain.
ditunjukkan
88
di
dalam
gambar
rencana kecuali
Seluruh assembly termasuk housing bus-bar alat-alat pelindung harus direncanakan dibuat dicoba dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan minimum dengan penyesuaian dan*atau penambahan seperti disyaratkan di ba5ah ini b.1.
mum. Setiap panel daya utama harus dari jenis inbou5 dead 4ront terbuat dari plat baja 2metal cled3. Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur atau rangka pro4il baja yang diperkuat dan dilas sehingga kokoh dan tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan. Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromagnetis serta thermal akibat hubung-singkat 2sampai ;= k" dalam 5aktu 1detik3. Rangka ini harus secara lengkap ditutup pada bagian ba5ah atas dan sisisisinya dengan plat-plat penutup yang bisa dilepas. Panel harus bisa dicapai dari depan maupun belakang. Semua alat ukur dan atau tombol pemilih yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel. Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang tersembunyi dan gerendel*kunci. Semua sumber yang perlu untuk rangkaian kontrol daya dan lain- lain harus dipasang pada sisi belakang dari penutup yangberengsel tersebut. Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grille 2lou+res3 +entilasi untuk membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus pada nilai-nilai yang dipersyaratkan dalam standar &%*$ untuk peralatan yang tertutup. Penutup panel bagian belakang yang bisa dilepas harus mempunyai konstruksi sekrup 2scre5ed on*bolted on3. )aterial-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air. Tebal pilar baja yang digunakan minimum , mm.
b.,.
Pull Bo/. Bila ditunjukkan dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi pemasangan harus dipasang sebuah pull bo/ pada ketinggian yang cukup dari jenis konstruksi yang sama dengan s5itch board pada bagian atas dari s5itch board. Bagian sisi atas dan samping dari pull bo/ harus dari bagian-bagian yang bisa dibuka lepas. %asar dari pull bo/ harus terdiri atas papan asbeston atau bahan tahan api yang sempurna.
89
Kabel yang menuju indi+idual breaker harus tegak lurus melalui lubanglubang yang terpisah-pisah pada dasar pull bo/ ini. Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus bisa dilepas dengan mudah agar supaya memungkinkan pembuatan lubang-lubang untuk konduit kabel yang diperlukan. Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga terhindar dari kemungkinan terjadinya loncatan bunga api 2arc proo4ing3. Pull bo/ harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan +entilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa dipindah-pindahkan bilamana perlu. b.0
Konstruksi. Panel-panel harus seperti yang disyaratkan disini dan seperti ditunjukkan dalam gambar rencana untuk melaksanakan 4ungsi yang diperlukan. 'okasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda menurut keperluan penyesuaian material pabrik sejauh bah5a 4ungsi dan operasi yang dimaksud dapat dicapai. "kan tetapi identi4ikasi gambar tata letak skedul dan lain-lain harus diikuti dalam urutan yang tepat untuk mempermudah pemeriksaan bangunan 2konstruksi3. Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi pada lokasi tertentu tersebut. ?ubungan-hubungan harus dibaut dilas atau diklem serta diatur untuk menjamin daerah kontak yang baik.
b.6.
&entilasi. 'ubang-lubang +entilasi harus dibuat secara rapi dengan punch machine untuk menjaga benda-benda asing masuk melalui lubang tersebut. Pada bagian dalam harus diberi lapisan yang juga dilubangi 2dipunch3.
b.8.
Papan #ama. Setiap pemutus daya 2circuit breaker3 harus dilengkapi dengan papan nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya dan dapat dilihat dengan mudah. ara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya. Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam gambar kerja. )ini diagram ber5arna biru harus dipasang pada pintu lengkap dengan komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen tersebut. 90
b.;.
adangan Sambungan dikemudian hari. Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruanganruangan tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan terminal klem-klem pemasangan pendukung d an sebagainya untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari. Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapatberupa peralatan baru misalnya saklar pemutus daya kontaktor dan lain- lain.
b.7.
Bus-Bar*Rel %aya. Bus-bar harus diatur sedemikian rupa sehingga tersusun secara mendatar dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang ber+entilasi. !arak antar bus-bar*rel daya harus memenuhi ketentuan pemasangan rel daya di dalam P$' ,===. Bus-bar harus terbuat dari tembaga jenis Ahard dra5n high conducti+ity yang memenuhi standar BS 1600 dilapisi perak pada bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan kemampuan 18= dari arus beban terpasang. kuran bus-bar harus disesuaikan dengan peraturan P$' ,===. Semua bus-bar harus dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap air 2non-hygroscopic3 misalnya porselain atau moulded isulator sedemikian rupa sehingga mampu menahan gaya mekanis yang terjadi akibat hubung-singkat. Bus-bar dicat dengan 5arna yang sesuai dengan penandaan 4asa menurut P$' ,===. o at tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 7= . Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas penuh 24ull netral3 yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah bus pentanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada kerangka dan dilengkapi dengan klem untuk pengaman dari peralatan yang perlu ditanahkan. %alam hal ini kon4igurasi bus-bar adalah 0 4asa 6 ka5at 8 bus. Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar dengan arus lebih besar dari ;0 " harus dilakukan melaluibatang- batang tembaga dari jenis yang sama dengan bus-bar. ntuk arus yang lebih kecil diiFinkan menggunakan kabel berisolasi P& 2#@@ atau #@"3. Kontraktor di5ajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bar dan susunannya. kuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan disediakan cara-cara untuk penyambungan di kemudian hari.
91
"pabila saluran keluar 2outgoing 4eeder3 yang menuju ke satu terminal terdiri atas beberapa buah kabel tidak diperkenankan menumpuk lebih dari , 2dua3 buah sepatu kabel 2cable shoes3 pada satu terminal atau bus-bar. Bila terjadi hal demikian harus dilakukan dengan cara memasangkan batang tembaga tambahan untuk menyatukan sepatu kabel 2cable shoes3 tersebut pada terminal yang berlainan. b.<.
"lat-alat kur. Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur dan tra4o ukur seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana. Bila digunakan "mpere meter selector s5itch 2saklar pindah3 pada saat pemindahan pengukuran arus saklar untuk "mpere meter harus dalam keadaan terhubung singkat. )eter-meter harus dari tipe besi putar 2mo+ing iron3 khusus untuk dipasang secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang paling tinggi 18 dengan penunjukkan melingkar 2minimum >=o3 skala linier dipasang secara 4lush dalam kotak tahan getaran dengan ukuran >; mm. / >; mm. Posisi dari saklar putar untuk &olt meter dan " mpere meter harus ditandai dengan jelas. b.<.1. "mpere meter 2"-m3. V Semua "mpere meter harus mempunyai kemampuan beban lebih sebesar 1,= dari batas atas penunjukannya selama , jam dan dilengkapi dengan penunjuk ber5arna merah 2inde/ pointer3 untuk menandai besarnya arus beban penuh. V "mpere meter harus dipasangkan untuk beban motor sebesar 88 kH atau lebih pada salah satu 4asenya. V "mpere meter harus mampu menahan pergerakan yang timbul akibat arus start motor dan mempunyai skala o+erload yang rapat 2compressed3 untuk keperluan pembacaan arus start tersebut. V Pada "mpere meter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukan nol 2Fero adjusment3 berupa sekrup pemutar di bagian depan. b.<.,. &olt meter 2&-m3. V &olt meter harus mempunyai ketepatan kelas 18 dan mempunyai skala penunjukan yang lebar. V &olt meter dipasang di sisi daya masuk melalui sikring pengaman jenis ?R dengan arus nominal 0 ".
92
V Pada +olt meter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukan nol 2Fero adjusment3 berupa sekrup pemutar di bagian depan. b.>.
Tra4o "rus. Tra4o arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam ruangan 2indoor type3 jenis jendela dengan perbandingan kumparan yang sesuai dengan standar-standar &% untuk keperluan pengukuran. Pemasangan harus dilakukan secara kuat agar mampu menahan gaya-gaya mekanis yang timbul pada 5aktu terjadinya hubungan singkat 0 4asa simetris. Tra4o arus untuk "mpere meter tidak boleh digunakan bersamaan dengan kHh meter. Tra4o arus harus terpisah dengan tra4o kHh meter.
b.1=. Kabel-Kabel kontrol. Kabel kontrol 2controlling 5iring3 dari panel-panel harus sudah dipasang di pabrik*bengkel secara lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap kerusakan mekanis. , kuran kabel kontrol minimum 18 mm dari jenis #@)?@ dengan tegangan nominal ;== &olt. Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus dipasangkan sepatu kabel sesuai dengan ukuran kabelnya dan dikencangkan dengan alat penekan 2press tang* kra4t tang3 secara baik sehingga dapat dicegah terjadinya hubung longgar 2lost contact3. Setiap pemasangan ujung ka5at kontrol atau pengukuran pada terminal peralatan harus cukup kencang dan kokoh.
b.11. )erk Pabrik. Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik. Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan atau dipertukarkan tempatnya pada rangka panel. b.1,. Peralatan Pengaman*Pemutus %aya. b.1,.1. )oulded ase ircuit Breaker 2)B3. V ntuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari <== " digunakan jenis rumah tuangan 2moulded case circuit breaker )B3 yang memenuhi standar BS 678, Part 1 93
1>77 atau $ 187.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 6=o 2 4ully tropicaliFed 3 dan mampu beroperasi untuk tegangan ;;= &" dengan rating 1.=== &". V )B harus dapat dioperasikan secara Are+erse 4eed baik pada posisi horiFontal maupun +ertikal tanpa mengurangi per4ormance. V Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan sil+er * tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup dan membuka kontak kontak utamanya secara menyapu 25iping action3. V )ekanisme operasi harus dari jenis AOuick make dan AOuick break secara simultan pada ke-tiga*ke-empat kutubnya se5aktu opening closing maupun trip. V )ekanisme ini harus trip-4ree untuk mencegah kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. V ?andle toggle )B harus dapat membuka semua kutub 2kontak utama3 secara bersamaan 2simultan3. Bila suatu arus kesalahan mengalir pada salah satukutub harus menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan. V )B dilengkapi dengan 4asilitas pelindung pada masingmasing kutubnya yang dapat disetel 2adjustable3 untuk arus beban lebih 2 o+erload in+erse time 3 secara mekanis dengan bimetal dan arus hubung singkat 2 o+ercurrent instaneous 3 secara mekanis dengan solenoid 2magnetis3. V ntuk motor protector hanya dipasang magnetic o+ercurrent protection. V Setiap )B harus mempunyai tiga posisi operasi yaitu (# (II dan TR$P. V Kapasitas pemutus arus kesalahan 2interrupting*breaking capacity3 tidak kurang dari 8= k".
b.1,.,. )iniatur ircuit Breaker 2)B3. V )B yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 678,* Part 1 1>77 atau $ 187.1 24ully tropicaliFed3 mampu beroperasi untuk tegangan sampai ;;= &" dengan rating 1.=== &". V )B harus dapat dioperasikan secara Are+erse 4eed baik pada posisi horiFontal maupun +ertikal tanpa mengurangi per4ormance.
94
V Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuatdari bahan sil+er*tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup dan membuka kontak - kontak utamanya secara menyapu 25iping action3. V )ekanisme operasi harus dari jenis trip-4ree untuk mencegah kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. V ?andle toggle )B tiga 4asa harus dapat membuka semua kutub 2kontak utama3 secara bersamaan 2simultan3. V Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan. V )B dilengkapi dengan 4asilitas pelindung arus beban lebih 2o+erload in+erse time3 secara mekanis dengan bimetal dan arus hubung singkat 2o+ercurrent instaneous3 secara mekanis dengan solenoid 2magnetis3. V "rus nominal dari dra5 out "B )B dan )B harus sesuai dengan gambar dengan kapasitas pemutusan 2breaking capacity3 disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut. V Kontraktor di5ajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung singkat 0 4asa simetris yang mungkin terjadi pada titik - titik beban dan menganjurkan jenis "B )B serta )B yang sesuai. V ?asil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan untuk digunakan harus disertakan pada saat pena5aran pekerjaan. b.10. Terminal Pembantu. "pabila untuk menuju suatu terminal pada panel tersebut digunakan beberapa kabel yang disatukan pada terminal tersebut Kontraktor harus juga menyediakan terminal pembantu yang diperlukan. Terminal pembantu tersebut harus terbuat dari bahan yang sama dengan terminal utama dengan kapasitas hantar arus yang sesuai dan dilubangi sesuai dengan ukuran sepatu kabel yang digunakan. Setiap mur baut yang digunakan harus dikencangkan dengan baik agar terhindar dari kemungkinan hubungan longgar 2lost contact3.
5)1)$) Pala;a Paa) a. mum. Peralatan penerangan meliputi armatur lampu-lampu accessories peralatan serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan sempurna
95
dari semua peralatan penerangan. Ii/ture harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar. b. Kualitas dan Pengerjaan. Semua material dan accessories baik yang disebut secara umum maupun khusus harus dari kualitas terbaik. Pengerjaan harus dari kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan standar komersil yang utama. "rmatur harus sesuai dengan gambar dan skedul atau seperti yang disyaratkan disini. Semua 4i/ture T' harus dilengkapi dengan kapasitor untuk perbaikan 4aktor kerja sehingga mencapai minimum =>;. Ballast harus dari tipe lo5 losses. "rmatur e/ "S"?$. c. !enis "rmature. c.1. 'ampu-'ampu Iluorescent 2T'3. 'ampu 2bulb3 harus dengan 5arna standar 5hite delu/e. ntuk t5in lamp atau double T' harus dirangkai secara lead-lag untuk meniadakan e4ek stroboskopis. Perlengkapan lain seperti starter ballast pemegang lampu harus memenuhi standar P'#*S$$*')K. c.,. 'ampu %o5n 'ight. 'ampu do5n light yang dipasangkan di ruang - ruang tertentu menggunakan jenis lampu sesuai dengan gambar rencana. c.0. 'ampu Baret. 'ampu baret yang digunakan harus berbentuk persegi terbuat dari kaca susu dengan lampu pijar 2 incandescent 3 atau lampu T' circle 0, H sesuai dengan kebutuhan.
d. Pemasangan. V Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh orang yang berpengalaman dan ahli dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Penga5as. V ?arus disediakan pengikat penyangga penggantung dan bahan-bahan yang perlu agar diperoleh hasil pemasangan yang baik. V Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa sehingga betul-betul lurus. V "rmatur yang dipasang merata terhadap permukaan 2sur4ace mounted3 tidak boleh mempunyai sela-sela diantara bagian-bagian 4i/ture dan permukaan-permukaan di sebelahnya. V Setiap badan 2rumah3 lampu harus ditanahkan 2grounded3.
96
V Pada 5aktu diselesaikannya pemasangan armatur penerangan peralatan tersebut harus siap untuk bekerja dengan baik dan berada dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat*kekurangan. V Pada 5aktu pemeriksaan akhir semua armatur dan perlengkapannya harus menyala secara lengkap.
Pasal 6 PENGUJIAN PENYETELAN PERALATAN DAN SISTEM
;.1.
Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian 2testing3 penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang dipasang.
;.,.
Semua testing kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrolyang tergabung dalam pekerjaan reno+asi sistim listrik ini serta penyediaan semua instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten dan berpengalaman untuk melaksanakan pengujian dan commissioning.
;.0.
Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di ba5ah penga5asan Konsultan Penga5as antara lain V Pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang baik perbagian 2section3 maupun keseluruhan 2 o+erall 3. V Pengujian pentanahan panel. V Pengujian kontinuitas konduktor. V Pengujian 4ungsi kontrol manual dan otomatis pada panel-panel daya. V Pengujian keseimbangan pembebanan 2phasing-out3. V 'oad testing. V Penyetelan semua peralatan pengaman 2 o+ercurrent dan o+erload 3 dan mencatat data setelan yang dilakukan. V Semua instalasi listrik yang baru harus mendapat pengesahan dari P'# atau badan resmi yang ditunjuk Konsultan Penga5as.
;.6
?asil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan beritaacara pengujiannya.
97
BAB 0I
SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PLUMBINGSANITASI
Pasal 1 UMUM Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing * Sanitasi yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan. %alam hal ini Syarat-syarat mum Teknis Pekerjaan )ekanikal* lektrikal adalah bagian dari Syarat-syarat Teknis ini.
Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN @ang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing 2pembuangan air kotor air bekas dan penyediaan air bersih3 di dalam dan di luar bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesi4ikasikan. Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang*material instalasi dantesting terhadap seluruh material serah terima dan pemeliharaan selama 1, 2dua belas3 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam gambar maupun pada spesi4ikasi*syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan juga termasuk ke dalam pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek pemasangan bahan material peralatan dan perlengkapan sistem plumbing* sanitasi sesuai dengan peraturan *standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem *peralatan 5alaupun tidak tercantum pada syarat-syarat teknis khusus atau gambar dokumen. Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut 2)1)
Is;alas7 A7 Bs7< Pengadaan pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar bangunan lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana dan spesi4ikasi tekniknya. 98
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi plumbing serta peralatan-peralatannya. Pembersihan pipa 24lushing3 dengan menggunakan aliran air yang bertekanan oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor. Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara parsial dan untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan sampai sistem bekerja dengan baik dan aman. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihansite. 2)2)
Is;alas7 A7 K=;=A7 B9aa ,.,.1. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor * air buangan lengkap dengan peralatan dan berada di dalam bangunan antara lain H urinoir 5asta4el 4loor drain dan lain sebagainya. ,.,.,. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor*air buangan dari dalam bangunan menuju saluran drainase dan septic tank. ,.,.0. Pembuatan septic tank lengkap dengan pemipaan +ent-out dan4ilternya. ,.,.6. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali. ,.,.8. Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekananhidrolis. ,.,.;. Pengadaan diperlukan.
tenaga
kerja
yang
berpengalaman
dan
alat-alat
kerja yang
Pasal 3 INSTALASI AIR BERSI" 3)1)
P 7 > a Pipa dengan diameter 0*6 s*d. 1 baik pipa utama maupun pipa cabang termasuk yang menuju 4i/tures menggunakan pipa P& tipe "H. Pipa e/ )aspion.
99
3)2) P8asaa P7>a) 0.,.1. Pipa Tegak Pipa tegak yang menuju 4i/ture harus ditanam di dalam tembok*lantai. Kontraktor harus membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang diklem dan diuji harus ditutup kembali sehingga tidak kelihatan dari luar. ara penutupan kembali harus seperti semula dan di-4inish yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan. 0.,.,. Pipa )endatar. ntuk pipa yang berada di atas atap dan di ba5ah lantai pipa harus dipasang dengan penyangga 2support3 atau penggantung 2hanger3. !arak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan. 0.,.0. Penyambung Pipa. a. Sambungan lir. Penyambungan ulir antara pipa dengan 4itting dilakukan untuk pipa dengan diameter sampai 6= mm 2 1Q 3. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa sehingga 4itting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 0 ulir. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapatan henep dan Fink5ite dengan campuran minyak. Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisauroda. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas pemotongan dengan reamer. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan. b. Sambungan 'em. Penyambungan antara pipa dengan 4itting P& menggunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik. Pipa harus masuk sepenuhnya pada 4itting dan hal ini dapat dilakukan dengan alat press khusus. Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa. 0.,.6. Penanaman Pipa di %alam Tanah. a. %asar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. b. %iberi pasir urug padat setebal 1= cm. c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 8= mm. untuk penempatan pipa sambungan pipa.
100
d. Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran. e. Setelah hasilnya baik ditimbun kembali dengan pasir urug padat setebal 18 cm. dihitung dari atas pipa. 4.
%i sekitar 4itting dari pipa harus dipasang balok*penguat dari betonagar 4itting4itting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
g. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan semula. 0.,.8. Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran. a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan , tekanan hidrolis 18 Kg*m selama ,6 jam tanpa terjadi perubahan* penurunan tekanan. b. Peralatan pengujian ini harus disediakan olehKontraktor. c. Pengujian harus disaksikan dikuasakan untuk itu.
oleh
Konsultan
Penga5as
atau yang
d. "pabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik. e. %alam hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor termasuk biaya pemakaian air dan listrik. 0.,.;. Pengujian sistem kerja 2Trial Run3. Setelah semua instalasi air bersih lengkap terpasang termasuk penyambungan ke pipa distribusi Kontraktor diharuskan melakukan pengujian terhadap sistem kerja 2trial run3 dari seluruh instalasi air bersih yang disaksikan oleh Konsultan Penga5as atau yang ditunjuk untuk itu sampai sistem bisa bekerja dengan baik. 0.,.7. Pekerjaan 'ain-'ain. Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah pembobokan dinding*selokan penggalian dan pengangkutan tanah dari hasil galian dan lain-lain yang ditemui di site serta memperbaiki kembali seperti semula.
101
Pasal 4 INSTALASI AIR KOTORAIR BUANGAN 4)1) Ma;7a l 6.1.1. Pipa di %alam Bangunan. Pipa dengan ukuran ∅ , menggunakan P& kelas "H. Pipa P& e/ )aspion.
∅
6 baik pipa utama
maupun pipa cabang
6.1.,. Pipa di 'uar Bangunan. %ari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase menggunakan pipa P& kelas "H. Pipa P& e/ )aspion. 6.1.0. "ccessories. a. Iitting dari P& harus dari bahan yang sama 2P&3 yang dibuat dengan cara injection moulding. b. Iloor drain dan clean out dari bahan stainless-steel. c. Saringan air hujan* roo4 drain terbuat dari besi tulang atau 4iber glass yang mempunyai bentuk badan cembung yang ber4ungsi sebagai sediment bo5l. 4)2) Caa P8asaa P7>a 8.,.1. Pipa %i %alam Bangunan 2 Termasuk Pipa &ent 3. a. Pipa )endatar. Pipa dipasang dengan kemiringan 2slope3 1 , . Perletakan pipa harus diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding*tembok maupun pada ruang yang berada di ba5ah lantai. Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan 4itting dengan sudut 68o 2 misalnya @ branch dan sebagainya3 jenis long radius. b. Pipa %i %alam Tanah. Pipa dipasang dan ditanam di ba5ah permukaan tanah*jalan dengan tebal * tinggi timbunan minimal <= cm. diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah*lantai. Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir urug dipadatkan setebal 1= cm. Selanjutnya setelah pipa diletakkan di sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah * lantai bekas galian harus dikembalikan seperti semula.
102
c. Penanaman pipa. %asar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 8= mm. ntuk mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas 2+ertikal3 harus diberi landasan dari beton. aranya seperti pada gambar perencanaan. %alamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 , dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainase. 6.,.,. Pipa Saluran 'uapan Septic Tank. Pipa dipasang dan ditanam di ba5ah permukaan tanah * jalan dengan kemiringan 1 , dari titik permulaan septic tank ke drainase kota. #tuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari >= cm pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 1= cm. Pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa. 6.,.0. Penyambungan Pipa. a. Pipa P& dengan diameter 0 ke atas yang dipasang di ba5ah pelatlantai dasar harus disambungkan dengan rubber ring joint 2RR!3. b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan sol+ent cement. c. Pipa yang harus disambung dengan sol+ent cement harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak. d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa yang akan saling melekat. e. Pada 5aktu pelaksanaan penyambungan bagian dalam dari pipa yang akan disambung harus bebas dari benda-benda*kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
4)3)
Caa P8asaa /l== Da7 Da Cla O9;) Iloor drain harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan. Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir 2scre53 dan membentuk sudut 68o dengan pipa utamanya.
4)4) P97a) 6.6.1. Seluruh sistem air kotor* buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah < kg*cm, dan , tekanan pengujian adalah 18 kg*cm .
103