Rks Bab 1 Ars&Strktur

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

BAB

I

Desain Perencanaan Gedung Pasca Sarjana Universitas Pasundan

: SYARAT-SYARAT TEKNIS DAN BAHAN

PEKERJAAN ARSITEKTUR DAN STRUKTUR

ASAL P

1 : URAIAN PE KE RJAAN. R PE K E JAAN.

1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Universitas Universitas Pasundan, Jl. Sumatra No. 41, Bandung. yang terdiri dari : Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Struktur Pekerjaan Arsitektur Pekerjaan Mekanikal Pekerjaan Elektrikal Dan Pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan di atas sesuai waktu yang ditentukan. 1.2. Kontraktor harus melaksanakan pula sarana-sarana sarana-sarana penun jang, seperti : 1.2.1.

Pekerjaan Instalasi Listrik untuk Penerangan didalam bangunan dan di luar bangunan, instalasi instalasi stop kontak untuk peralatan listrik dari tempat sumber listrik yang telah ada termasuk instalasi keamanan dan telepon/telex. telepon/telex.

1.2.2.

Pekerjaan Instalasi Instalasi / saluran air bersih di dalam bangunan berikut bak penampung dan pompa air seperti gambar rencana.

1.2.3.

Pekerjaan Instalasi/Salu ran air kotor di dalam dan di luar bangunan deng an penyelesaian sampai septic tank dan bidang resapan didalam site seperti gambar rencana.

1.2.4.

Pekerjaan Instalasi / Saluran air hujan di sekitar banguna n, baik terbuka maupun tertutup seperti gambar rencana, gorong-gorong, bak kontrol.

1.2.5.

Pekerjaan penyelesaian halaman gedung dengan pengerasan paving paving block dan batu alam.

1.2.6.

Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir, seperti gambar rencana dan pekerjaa npekerjaan lain yang nyata-nyata nyata-nyata ada, dan termasuk dalam pelaksanaan pekerjaan maupun untuk kesempurnaan kesempurnaan pekerjaan. pekerjaan.

1.3. Sarana Kerja. Kerja. 1.3.1.

Tenaga Kerja terampil dan tenaga kerja ahli yang sudah cukup memadai dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. dilaksanakan.

1.3.2.

Alat-alat bantu seperti seperti beton molen (mixer beton), beton ), vibrator, pompa air, alat-alat penarik, pen gangkat dan pen gangkut hori zontal dan verti kal, mesin giling/ gilas, alatalat gali, bor tanah, alat penyipat datar ( theodolit, waterpas dan lain - lain ), alat alat bongkar, dump Trucks Trucks serta peralata n lain l ain yang benar - benar diperlukan dan dipakai dalam pelaksanaan.

1.3.3.

Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup, untuk untuk setiap setiap macam macam pekerjaan pekerjaan yang akan dilaksanakan, paling lambat sudah tersedia 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dimulai.

CV. KATANA

I-

1

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.















1.4. Cara Pelaksanaan. Semua macam pekerjaan harus dilaksanakan dilaksanakan dengan penuh keahlian dan keterampilan, keterampilan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat -syarat (RKS), gambar bestek, Berita Acara Aanwijzing, petunjuk-petunju k pelaksanaa n dari produsen untuk pekerjaan-peke rjaan tertentu serta serta petunjuk dari Ahli/Pengawas. 1.5. Jenis dan Mutu Mutu Bahan. Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian Perindustrian dan Menpan Nomor : 64/MENPAN/1980 tanggal 23 Desember 1980.

ASAL P

2 : SITUASI DAN UKURAN

2.1. S i t u a s i. 2.1.1

Pekerjaan tersebut tersebut dalam Pasal 1 terletak terletak di komplek komplek Balai Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

2.1.2.

Kontraktor wajib meneliti situasi medan, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.

2.1.3.

Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim.

2.2. U k u r a n 2.2.1.

Ukuran-ukuran Ukuran-ukuran dalam pasal terdahulu, pelaksanaan dan pegangan Kontraktor. Kontraktor.

dimaksudkan dimaksudkan sebagai

garis

besar

2.2.2.

Ukuran-ukura n yang yang digunakan disini sini semuanya dinyatak an dalam millim millimeter, eter, kecuali ditentukan lain sesuai dengan gambar rencana.

2.3. Memasang papan bangunan (Bouwplank) (Bouwplank) 2.3.1.

Ketepatan letak bangunan diukur dibawah dibawah pengamatan Pengawas dengan piket/patok piket/patok yang dipancang kuat - kuat, dihubungkan dengan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2 1/2 cm, diketam rata pada sisi sisi atasnya. atasnya. Pengukuran dilakukan dengan koordinat seperti ditentukan ditentukan dalam gambar rencana.

2.3.2.

Pemborong harus menyediakan sedikitnya 4 (empat) orang pembant u yang ahli dalam cara - cara pengukuran dengan alat - alat penyipat datar (theodolit, waterpa s dan sebagain ya ), prisma silang dan lain-lain lain-lain peralatan yang yang diperluka n dalam pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah bangunan.

2.4. Letak dan jumlah patok dasar ditentukan ditentukan oleh Pengawas.

















2.4.2.

Tugu / patok dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhan nya sampai ada instruksi tertulis dari Direksi / Pengawa s untuk membongkarnya. membongkarnya.

2.4.3.

Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan pemasangan tugu / patok dasar termasuk tanggungan Kontraktor.

2.4.4.

Pada waktu pematokan ( penentuan ) peil dan setiap sudut -sudut tapak (perpindahan) Kontraktor wajib membuat shop drawing dahulu sesuai dengan keadaan lapangan.

2.4.5.

Papan bangunan dipasang pada patok kayu semutu Meranti Merah Merah ukuran 5/7 cm, yang tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 1,5 meter satu sama lain.

2.4.6.

Papan bangunan/bouwplank bangunan/bouwplank dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran ukuran minimal 2 1/2 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut pada sisi sebelah atasnya.

2.4.7.

Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama satu dengan lainnya (waterpas), (waterpas), kecuali dikehenda ki lain dan atas ijin ijin Pengawas. Papan bangunan dipasang sejauh sejauh 100 cm dari sisi sisi luar galian tanah pondasi lajur atau sloof.

2.4.8.

Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan as-as as-as dan atau level/peil-peil level/peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air / hujan.

2.4.9.

Setelah selesai selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor harus melaporkannya kepada Pengawas.

2.4.10. Segala pekerjaan pembuatan pembuatan dan pemasangan tanggungan Kontraktor.

ASAL P

papan bangunan termasuk

3 : PE K KE RJAAN RJAAN PE RSIA RSIAP AN. E

3.1. Pembersihan Halaman. Pemborong harus membersihkan/membereskan halaman dari segala sesuatu yang dapat menggan ggu kelancara n pekerjaa n sesuai petunjuk petunjuk atau persetujua n Pengawa s. 3.2. Sebelum dimulai pekerjannya Pemborong harus minta ijin / memberitahu memberitahu kepada pemakai bangunan sekitarnya sekitarnya secara tertulis terhadap gangguan yang mungkin mungkin akan mereka rasakan. Pemberitahuan secara tertulis juga harus disampaikan kepada Pemberi Tugas, Pengawas dan unsur-unsur yang terkait. 3.3. Ijin dari Penguasa Daerah setempat Pemborong tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun di dalam lingkungan proyek, proyek, kecuali pelat ijin mendirikan mendirikan bangunan dari Pemda setempat setempat yang justru harus dipasang sebelum pekerjaan pelaksanaan bangunan dimulai. 3.4. Papan Nama Proyek.

















Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) diurus oleh Pemberi Tugas. Untuk biaya pengurusan ijin-ijin lainnya yang bersangkutan dengan pembangunan ini tetap merupakan tanggung jawab / Kewajiban Kontraktor. Kontraktor.

ASAL P

4 : PE K KE RJAAN RJAAN TANAH E

4.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan 4.1.1.

Penyiapan dan perataan tanah pada daerah dimana diatasnya akan didirikan bangunan, jalan, drainase, pengerasan, struktur site lainnya dan pertamanan.

4.1.2.

Mengerjakan penjaluran / pengaliran ( drainase drainase ) sementara untuk menjaga erosi (bila perlu ), membentuk permukaa n tanah (grading) menurut garis - garis kedalama n, ketinggian dan kemiringan kemiringan sesuai dengan gambar rencana.

4.1.3.

Mengada kan koordinasi kerja sebaik-baiknya sebaik-baiknya dengan pekerjaa n lain, yaitu : - Pekerjaan Tanah untuk struktur. struktur. - Galian dan urugan tanah untuk prasarana.

4.2. Penyelidikan Tanah. 4.2.1.

Hasil Penyelidikan tanah pada titik - titik yang diperlukan ( tertera dalam peta) dapat dilihat pada hasil laporan penyelidikan tanah ( soil test t est ) untuk un tuk diteliti. Apabila hasil penyelidikan ini dianggap masih belum belum cukup untuk menentukan kondisi tanah, Pemborong Pemborong dapat melakukan melakukan penyelidikan penyelidikan atas biaya sendiri.

4.2.2.

Titik duga atau rambu - rambu penunjuk tidak tidak boleh dibongkar sebelum mendapatkan mendapatkan ijin tertulis dari Ahli / Pengawas, sedang rambu - rambu yang tidak terpakai harus diperiksa dan disimpan ditempat-tempat yang disediaka n Pemborong .

4.3. B a h a n 4.3.1.

Tanah yang digunakan untuk urugan harus bersih dari humus, sampah atau kotoran lain, akar-akaran dan bahan organik lainnya. Batu-batuan Batu-batuan yang yang lebih besar dari 10 cm harus dibuang.

4.3.2.

Tanah urug dapat diambil dari tanah asal lokasi maupun dari luar site asal memenuhi ketentua n diatas, tidak expansive ( low clay cl ay content ), dan d an dianjurkan memakai jenis tanah yang berbutir.

4.4. Cara Pengerjaan. Pengerjaan. 4.4.1.

Melengkapi dan menyediakan tenaga kerja yang yang terlatih serta peralatan yang yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan.

4.4.2.

Menyusun ren cana ke rja secara gra fis, disertai penj elasan-penjel elasan-penjel asan tentan g jenis, kualitas, kualitas, equipment yang akan dipergunakan, metode kerja, cara pengan gkatan dan distribusi tan ah, tempat-tempat tempat-tempat pen imbunan dan penyimpana n bahan, lokasi gudang-gudang, gudang-gudang, los kerja dan sebagainya serta jumlah tenaga kerja yang digolongkan dalam tingkatan keterampilan. keterampilan.

















4.5.1.

Dinding atau atau lantai lantai bekas bongkaran tidak dibenarkan dibenarkan untuk mengurug daerah bangunan, kecuali dihancurkan dahulu menjadi bagian-bagian bagian-bagian yang tidak lebih besar dari 5 cm, sedangkan bongkaran-bongka bongkaran-bongka ran besar yang tidak dapat dihancurkan harus disingkirkan disingkirkan dari tempat pekerjaan.

4.5.2.

Sisa-sisa Sisa-sisa bongkaran yang berupa benda-benda benda-benda yang dapat lapuk atau yang mengundang serangga serangga tidak diperbolehkan untuk mengurug. Selain akan terjadi penyusutan kepadatan kepadatan tanah, juga akan menjadi menjadi sarang rayap rayap dan semut. semut.

4.5.3.

Tanah bekas galian yang tidak memenuh i syarat syarat untuk bahan urugan ( tanah liat atau lumpur) harus dikeluarkan dikeluarkan dari tempat pekerjaan. pekerjaan.

4.5.4. Sisa bongkaran atau galian yang tidak terpakai harus segera disingkirkan sebelum pekerjaan pelaksanaan sebenarnya dimulai. Biaya apapun untuk pembuangan dan pengangkutan dianggap sudah sudah termasuk termasuk dalam kontrak. kontrak. 4.5.5.

Semua galian harus dikerjakan sesuai dengan panjan g, kedalama n, kemiringan dan sudut-sudut sudut-sudut yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar.

4.6. Urugan dan Pemadatan. Pemadatan. 4.6.1.

Setelah pembongkaran dan sebelum urugan dilaksanakan daerah bangunan harus dipadatkan sehingga mencapai 90 % kepadatan maksimum, sedalam paling sedikit 15 cm.

4.6.2.

Untuk daerah bukan bangunan, bangu nan, pemadata n harus mencapai maksimum, paling sedikit sedalam 15 cm.

4.6.3.

Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm dan setiap lapis harus harus dipadatkan dengan alat mesin yang yang sesuai.

4.6.4.

Untuk pemadatan dasar jalan dan tempat parkir digunakan mesin gilas yang mempunyai kapasitas minimum 5 ton, kecuali atas persetujuan Ahli / Pengawas harus digunakan peralatan yang lebih kecil guna mencegah kerusakan struktur yang telah ada, sedangkan untuk pemadatan / peralatan paving stone dan grass block digunakan mesin gilas seberat 1/2 ton.

4.6.5.

Pengawas harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah dapat dilaksanakan menentukan kepadatan relatif relatif yang sebenarnya di lapangan.

4.6.6.

Jika kepadatan daerah bangunan kurang dari 90 % dari kepadatan maksimum, maksimum, maka Kontraktor Kontraktor harus memadatkan kembali tanpa biaya biaya tambahan sampai memenuhi syarat syarat kepadatan, yaitu tidak kurang dari 90 % dari kepadatan maksimum di laboratorium. laboratorium. Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti mengikuti prosedur ASTM ASTM DI556 DI556-70 -70 atau prosedur lainnya yang disetujui Pengawas. Penunjukan Laboratorium harus harus dengan persetujuan Pengawas dan semua biaya yang timbul untuk keperluan ini menjadi beban Kontraktor.

4.6.7.

Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan setiap 5 meter persegi dari

80% kepadatan kepad atan
















*


Density of soil inplace by the rubber ballon method " AASHTO.T.205. atau caracaracara lain yang harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas.

4.7. Pembentukan muka tanah ( Finish Finish grading ) 4.7.1.

Muka tanah dimana bangunan akan berdiri diatasnya diatasnya harus dibentuk dengan rata dan baik, sesuai dengan garis ketinggian atau kedalaman menurut gamba r rencana.

4.7.2.

Pada pembentukan tanah yang bertangga atau bila akibat dari perataan tanah terjadi suatu talud ( tebing ), maka harus diusahakan pengamanan pada tebing yang rawan, untuk mencegah terjadinya terjadinya longsoran dan harus diusahakan agar air tidak menimpa daerah bangunan yang lebih rendah.

4.7.2.

Daerah-daerah Daerah-daerah yang akan menerima slab, base course atau pengerasan, pembentukan permukaan tanah tidak boleh menyimpang lebih dari 1,5 cm dari ketinggian yang ditentukan.

4.7.3.

Daerah yang akan ditanami atau dibiarkan terbuka, penyimpangannya tidak boleh lebih dari 3 cm dari ketinggian yang ditentukan.

4.7.5.

Untuk mencegah lon gsor dan erosi harus dibuat parit-parit parit-parit sementara, dan buatlah kemiringan 2 % dari bangunan struktur dan dinding.

4.8. Perlindungan Pekerjaan Pekerjaan terhadap air. 4.8.1.

Selama pelaksanaan pekerjaan, harus diadakan tindakan pencegahan terhadap genangan atau arus arus air, air, masuknya masuknya air hujan atau air tanah dari daerah sekitarnya sekitarnya yang dapat mengakibatkan terjadinya terjadinya erosi. Pencegahan ini termasuk pada pembuat an-pembuatan tanggul - tanggul dan parit - parit sementara, sumur sumur atau bak penampungan, pompa air dan tindakan lain yang dapat diterapkan guna mencegah kerusakan pekerjaan atau penundaan pekerjaan.

4.8.2.

Tidak ada perpanjangan waktu kontrak kontrak karena alasan alasan hujan, cuaca cuaca buruk, sulitnya sulitnya lokasi atau masalah tenaga kerja, kecuali kecuali apabila Pemborong telah mengambil semua tindakan pengamanan dan pencegahan semaksimal mungkin.

4.9. Pencegahan terhadap rayap. 4.9.1.

Untuk pencegahan terhadap rayap digunakan formula anti rayap sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai. Disyaratkan produk yang digunakan setaraf TERMITOK 200 EC.

4.9.2.

Cara penggunaaan formula anti rayap ini antara antara lain lain : a. Tanah bagian dasar maupun kedua sisi parit untuk pondasi dan sloof disemprotkan / disiram secara merata sebayak 5 liter / m2. b. Tanah urug untuk untuk pondasi dan sloof serta serta plat lantai lantai disemprot / disiram pula sebanyak 20 ± 30 liter / m3. c. Sebelum pemasang an lantai atau plat lantai, seluruh permukaaa n tanah disemprot / disiram sebanyak 5 liter / m2.

4.9.3.

Formula anti rayap ini beracun, maka pada pelaksanaannya pelaksanaannya harus berhati berhati -hati dan



















ASAL P

5 : PE K KE RJAAN RJAAN TANAH UNTUK STRUKTUR. E

5.1. Lingkup Pekerjaan. Pekerjaan. 5.1.1.

Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan untuk pekerjaan galian struktur dan urugan kembali sesuai dengan gambar rencana.

5.1.2.

Mengada kan koordinasi sebaik-baiknya sebaik-baiknya dengan pekerjaan lain, yaitu : * Pekerjaan Tanah medan * Galian dan Urugan Tanah untuk Sarana.

5.2. P e r s y a r a t a n. 5.2.1.

Pemborong harus benar-benar benar-benar mempelaja ri gambar, dimana letak titik-titik titik-titik pondasi, jarak dan dimensinya, dimensinya, dari mana pengukuran dimulai dan hal - hal lain yang menyangkut ketepatan letak galian struktur.

5.2.2.

Setelah titik-titik titik-titik ditentukan dan diberi tanda, sekali sekali lagi dilakukan dilakukan pengecekan pengecekan bersama Pengawas lapangan, apakah rencana galian sudah benar. Kesalahan menentukan titik-titik sehingga galian harus diulang menjadi tanggung jawab Pemborong

5.2.3.

Dasar dari semua galian harus harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar akar-akar tanaman atau bagian-bagian bagian-bagian yang gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas, kecuali ditentukan lain dalam gambar struktur.

5.2.4.

Terhadap kemungkinan kemungkinan adanya air di dasar galian, baik baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediaka n pompa air atau pompa pompa lumpur yang yang jika diperlukan dapat bekerja bekerja terus terus menerus, menerus, untuk menghindari menghindari tergenangnya air pada dasar galian.

5.2.5.

Kontraktor harus memperh atikan pengama nan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor longsor dengan memberikan suatu suatu dinding penahan atau atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.

5.2.6.

J uga

kepada

Kontraktor

diwajibkan

mengambil

langkah-langkah langkah-langkah

penga



















direparasi/ diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya sendiri. Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedan sedang g berlangsung tersebut tidak tidak terganggu. terganggu. Bila Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor, Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan pekerjaan Kontraktor. Kontraktor. Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak didalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh Pengawas atas tanggung jawab Kontraktor. 5.3. B a h a n 5.3.1. Tanah urugan urugan yang dipakai harus bersih bersih dari humus dan dapat diambil dari dari tanah bekas galian dari jenis yang baik dan disetujui Ahli / Pengawas. 5.3.2.

Tanah urug yang berasal dari luar site / lokasi harus lebih berbutir, tidak expensive, bebas sampah, batu yang lebih l ebih besar d ari 10 cm, akar-akaran akar-akaran dan bahan organik lainnya. lainnya. Pasir sebagai urugan dapat diterima. diterima.

5.4. Cara Pengerjaannya. 5.4.1.

Sebelum memulai pekerjaa n ini, pekerjaan medan sampai dengan finish grading harus sudah diselesaikan terlebih dahulu. Semua galian, urugan dan pemadatan dalam pekerjaan ini ini harus sesuai sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan. dibutuhkan.

5.4.2.

Kecuali untuk pondasi ponda si sumuran, bidang vertikal galian struktur struktur jarak cukup dari kolom atau balok untuk memungkinkan pembong karan cetakan, penopanga n dan lain-lain lain-lain pekerjaa n pelaksanaan. Dasar galian harus sesuai dengan kedalaman direncanakan.

5.4.3.

Galian tanah dilaksanakan dilaksanakan untuk semua pekerjaan pasangan dibawah tanah, seperti rollaag atau sloof , semua saluran-saluran, septictank dan bidang rembesan penanaman pohon dan lain-lain yang nyata-nyata harus dilakukan sesuai gambar rencana.

5.4.4.

Bahan - bahan

yang

harus mempunyai mempun yai pemasangan dan demi kelancaran dan bentuk yang

terlepas atau runtuh dari tebing galian, harus secepatnya



















pompa-pompa penyedot air atau alat pengering pengering lainnya yang siap siap pakai dalam dalam jumlah kapasitas yang cukup memadai untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan. 5.4.9.

Urugan kembali lubang galian sesuai dengan persyaratan persyaratan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan setiap lapis tidak melebihi 15 cm dan setiap lapis harus dipadatkan dipada tkan dengan deng an " portable power compactors". Penyiraman dengan air secara berlebihan tidak diperbolehkan.

5.4.10. Sebelum pengurug an, semua bahan yang tidak berguna dan sampah-sampah harus dikeluarkan dikeluarkan dari lubang galian. Urugan kembali baru boleh dilaksanakan setelah ponda si mencapai kekuatan penuh, telah diperiksa dan disetujui oleh Ahli / Pengawas. 5.5. P e n g u j i a n 5.5.1.

Pengukuran ketinggian / kedalaman muka tanah dan pencetakan tanah harus harus dilakuka n oleh juru ukur ahli yang disetujui oleh Pemberi Tugas.

5.5.2.

Pemeriksaan tanah dan kontrol kepadatan di Laboratorium harus atas persetujuan Pemberi tugas. Biaya-biaya pengujian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

ASAL P

6 : PE K KE RJAAN RJAAN URUGAN P ASIR E


Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan bahan-bahan sehubungan dengan pekerjaan urugan pasir sesuai dengan gambar dan persyaratan.

6.1.2.

Mengada kan koordina si sebaik-baiknya sebaik-baiknya dengan pekerjaan lain, yaitu : * Pekerjaan pasangan pondasi, sloof, rollaag bata, slab beton. * Pekerjaan pasangan lantai ubin, rabat beton, gravel, gravel, tempat parkir, jalan, jalan, pengerasan lain dan lain-lain lain-lain pekerjaan urugan pasir seperti ditunjukkan ditunjukkan dalam gambar.

6.2. Persyaratan dan Bahan. 6.2.1.

Pasir urug yang dipakai h arus berbu tir, bersih dari dari lumpur, biji bijian, akar -


















ASAL P


7 : PE K KE RJAAN RJAAN P ASANGAN BATU BE LAH LAH E

7.1. Lingkup Pekerjaan. Pekerjaan. 7.1.1.

Menyediakan tenaga, peralatan dan bahan sehubungan dengan pekerjaan pasangan batu belah pada pekerjaan pondasi, retaining wall dan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan didalam gambar.

7.1.2.

Mengadakan koordinasi yang baik dengan pekerjaan lain, yaitu pekerjaan Galian Struktur, Pekerjaan Pasangan, Pekerjaan Beton, Pekerjaan Tulangan, Pekerjaan Plumbing, saluran air, listrik dan telepon.

7.2. Persyaratan dan Bahan 7.2.1.

Batu harus dari kualitas yang baik, type bazalt, keras, tidak poreous, tidak retakretakretak atau cacat yang dapat mengurangi kekuatan struktur. struktur.

7.2.2.

Ukuran terbesar tidak boleh melebihi 30 cm, kuat 2 minimum yang diijinkan adalah 50 kg/cm .

7.2.3.

Batu bulat, bulat, licin licin atau pipih tidak boleh digunakan. Permukaan batu pecah minimal harus mempunyai sisi pecahan dua muka yang kasar.

pecah ( crushing strenght )

7.3. Cara Pengerjaannya. Pengerjaannya. 7.3.1. Apabila lubang galian tergenang air tanah atau air hujan, maka sebelum pekerjaan pasangan batu belah dilaksanakan terlebih dahulu air harus dipompa keluar dan dasar lubang galian harus kering. 7.3.2.

Pasangan batu belah baru boleh dilaksanak an setelah kedalama n dan lebar galian diperiksa oleh Ahli Ahli / Pengawas dan sesuai ketentuan dalam gambar.

7.3.3.

Pada seluruh pasangan pondasi batu belah harus didahului dengan urugan pasir yang dipadatkan, dipada tkan, dan pasangan pasan gan batu kosong dengan denga n ketebal an masing-masing sesuai ketentuan dalam gambar. gambar. Pemasangan Pemasangan batu belah untuk pasangan pasangan pondasi harus berdiri.


















8.1.2.


Mengadakan koordinasi yang baik dengan pekerjaan lain, yaitu pekerjaan pasangan batu belah, tembokan site dan plesteran, pemipaan air dan lain-lain pekerjaan yang berkaitan erat dengan dengan pekerjaan pasangan bata.

8.2. Persyaratan dan Bahan. 8.2.1.

Batu-bata harus masif, mempunyai rusuk-rusuk rusuk-rusuk yang yang tajam dan siku siku satu sama lain. Bidang-b idang sisinya harus datar dan tidak menunju kkan retak-retak. retak-retak.

8.2.2.

Batu bata / bata merah harus terbuat dari tanah liat kualitas terpilih dan baik sesuai dengan persyaratan dalam NI 10 - 1964 dan PUBI - 1970 (NI 3).

8.2.3.

Batu bata harus matang dan rata pembakarannya dan harus hasil pembakaran oven, sedang untuk satu unit bidang dinding harus dipakai bata dari hasil pembakaran yang sama dan dengan dimensi yang sama.

8.2.4.

Bata yang dipakai harus utuh menurut standard. Bata yang ukurann ya kurang dari standard tidak boleh dipakai, kecuali untuk pembukaa n-pembukaa n atau sudut-sudut yang memang diperlukan ukuran lebih kecil.

8.2.5. Sebelum batu bata didatangkan ke lokasi pembangunan, Pemborong harus mengaju kan contoh-contoh yang diisyaratkan kepada Ahli/Penga was untuk mendapatkan persetujuannya. 8.2.6.

Paving block. Penggun aan concrete block, paving block & grass block harus memiliki kuat tekan 2 minimal 200 kg/cm , type dan dimensi sesuai gambar rencana, bahan sekualitas sekualitas MONIER atau Setara.

8.3. Cara Pengerjaan. Pengerjaan. 8.3.1.

Semua pekerjaa n pasangan bata harus diatur sebelumn ya agar hubungan hubun ganhubungan vertikal dan horizontal horizontal dapat bertepatan dengan pembukaan da n dimensi yang dikehen daki dan dipersyaratkan dal am gambar perencanaan. perencanaan.

8.3.2.

Pasangan dinding bata yang lurus, tegak dan rata dalam lapisan-lapisan sejajar dan water pas yang teratur teratur rapi, dipasang dalam " running bond ". ". Tidak Tidak satupun satupun bata yang berukuran kurang dari 10 cm boleh dipakai, kecuali pada pembukaanpembukaan atau sudut-sudut sudut-sudut yang memang memang dikehendaki ukuran yang yang lebih pendek.





















8.3.7.

Pasangan dinding bata tidak boleh diterobos, paralel//horizontal paralel//horizontal , kecuali pembukaanpembukaan- pembukaan dan lubang - lubang yang sudah direncanakan dan disediakan sesuai dengan gambar-gambar gambar-gambar untuk keperluan pekerjaan mekanikal, listrik, pemipaa n dan da n lain-lain .

8.3.8.

Semua dinding bata harus difinish dengan plesteran, plesteran, kecuali disebutkan lain dalam gambar atau akan dilapis dengan lapisan marmer, cladding aluminium, aluminium, keramik, porselin, concrete block dan lain-lain. Dalam hal dipasang bata klinker, alur-alu rnya (naad) harus selebar 0,5 inch dan dalamnya dalamnya 0,5 inch. Pasangan harus lurus, teratur dan rapi.

8.3.9.

Pemasangan paving block harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Bidang permukaan permukaan untuk penempatan paving block harus benar-benar rata, dengan cara digilas de ngan mesin gilas seberat 1/2 ton.

ASAL P

9 : PE K KE RJAAN RJAAN BE TON TON E


Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua semua tenaga kerja, equipment, peralatan dan bahan untuk semua pekerjaan b eton biasa, beton bertulang, beton pracetak, beton telanjang berikut pembuatan dan pemasangan cetakan / bekisting / mould penyelesaian penyele saian dan lain-lain pekerja an pembetona p embetona n sesuai dengan gambar-gamba gambar-gambar r rencana dan persyaratannya tidak terbatas terbatas pada strukturnya, strukturnya, tetapi termasuk termasuk pula pekerjaan beton untuk septictank, grass block, concrete concrete block dan site site struktur lainnya.





















ditolak, kecuali bila dilaksanakan dengan standard yang lebih tinggi mengenai kekuatan dan mutu bahan, cara pengerjaan cetakan, cetakan, cara pengecoran, pengecoran, kepadatan, texture texture finishing dan kualitas secara keseluruhan. 9.3. Mutu Beton. Beton. Mutu beton struktur bangunan adalah K 250 dan mutu beton untuk bored piles. piles. Mutu Baja adalah U-39 (Ulir) untuk diameter yang lebih besar atau sama dengan diameter 13, sedangkan untuk diameter yang lebih kecil dari diameter 13 menggunakan mutu baja U-24. Mutu karakteristik merupaka n syarat mengikat. mengika t. Untuk menjamin kesamaan mutu beton, Kontraktor dianjurkan menggunakan menggunakan readymix concrete dari perusahaan terkenal yang khusus membuat readymix terutama untuk pekerjaan dinding beton, lantai dan atap beton. 9.4. Campuran / Adukan Adukan beton. 9.4.1.

Macam Adukan Adukan ( Hanya sebagai pedoman, yang pokok pokok adalah mutu). mutu). Macam adukan dengan campuran agregat kasar, atau halus dengan banyaknya tiap 50 kg portland cement dan ukuran nominal agregat kasar/halus. kasar/halus. Pemborong harus membuat percobaan komposisi campuran (design mix) guna memenuhi karakteristik yang diminta.

9.4.2.

Pemakaian Jenis Adukan Beton. *

*

Jenis Beton B.1. Beton pracetak, pracetak, untuk septictank, bak reservoir, reservoir, tempat cuci piring, slab beton, atap beton dan lantai beton toilet mutu beton K-200, K-200, U-24, kedap air. Jenis Beton B. 2.





















9.5. Pengawasan Campuran Adukan. 9.5.1.

K o m p o s i s i. Semua agregat, semen, air, beratnya harus ditakar dengan seksama. Proporsi semen yang ditentukan dalam 9.4.1. adalah minimal. Sebagai pedoman Pemborong harus tetap mengusahakan mutu/ kekuatan beton sesuai dengan yang diisyaratkan dalam pasal 9.3.

9.5.2.

Penguji an (testing). Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1971 Bab. 4.7. termasuk pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian-pengujian pengujian-pengujian tekanan. Jika beton tidak memenuh i syarat-syarat slump, maka bagian / kelompok adukan adukan tersebut tidak boleh dipakai. Jika pengujian pengujian tekanan gagal, maka maka perbaikan perbaikan harus dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur PBI-1971.

9.6. Bahan-bahan. 9.6.1.

S e m e n. Semen yang dipakai harus portland dari merk yang disetujui dan yang dalam segala hal memenuhi syarat syarat seperti yang dikendaki oleh " Peraturan Beton Bertulang Indonesia " untuk beton kelas I-Z I-Z 475 atau British British Standar, Standar, nomor : 12-196. 12-196. Dalam pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli asli dari pabriknya pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Kantong semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m, dan tiap tiap pengiriman pengiriman baru harus dipisahkan dan ditandai, dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut menurut urutan pengirimannya. pengirimannya.





















PBI 1971, standard Jepang kelas SR-24 SR-24 atau British Standard Nomor 785-1938. Grade yang dipergu nakan adalah ST-37 dengan deng an katagori, U-24 yang sesuai dengan tabel 3.7.1. PBI 1971. * Penyimpanan. Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang. * Pemasangan. Sebelum beton dicor, tulangan tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran cat, karat lepas, kulit giling atau bahan-bahan bahan-bahan lain yang merusak. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau bergeser waktu adukan ditumbuk-tumbuk ditumbuk-tumbuk atau di padatka n. Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya harus tepat, dengan penahan-penahan jarak beton yang telah disetujui Ahli / Pengawas. * Pengujian ( Testing ) Pada umumnya pengujian untuk tulangan besi beton dilakukan sesuai dengan 2 PBI 1971 yaitu yang mempunyai kekuatan leleh minimal minimal 3700 kg/cm kg/cm. Jika besi beton tersebut tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum didalam uraian dan syarat-syarat syarat-syarat yang tercantum tercantum dalam pengujian, maka maka kelompok yang tidak memenuhi memenuhi syarat syarat-syarat -syarat itu tidak boleh dipakai, dan pemborong harus harus menyingkirkannya menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. * Selimut Beton Ukuran minimal selimut selimut beton sesuai dengan penggunaannya ( tidak termasuk plesteran) adalah sebagai berikut : 1. Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubun gan dengan tanah 2. Kolom dan balok-balok beton 3. Slab / plat beton diatas tanah

= = =

7,5 cm 4 cm 4 cm





















Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang papan / balok secara cross. *

Alat untuk membersihkan. membersihkan. Pada penceta kan untuk kolom ata u dinding harus diadakan pe rlengkap anperlengkapan untuk menyingkirkan kotoran - kotoran, serbuk serbuk gergaji, potongan - potongan kawat pengikat dan lain-lain. lain-lain.

*

Ukuran Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar arsitektur dan sama disemua tempat untuk bentuk bentuk dan ukuran tiang yang yang dikehendaki sama.

*

Kawat Pengikat. Kawat pengikat besi beton/ra ngka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton / rangka harus memenuh i syarat-syarat syarat-syarat yang di tentukan dalam NI/2 (PBI tahun 1971).

*

Pelapis Cetakan. Untuk mempermud ah pembongk aran cetakan dan men yingkirkan penu tuppenutup pelapis cetakan dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, baik yang sudah maupun yang belum dipakai, tidak boleh digunakan untuk ini.






















9.8.2.


Pengangkeran. Pada semua sambungan - sambungan vertikal vertikal dari kolom beton dengan dinding, Pemborong harus memberi batang tulangan dari baja lunak yang diameternya 8 mm, panjang 50 cm, dibengkokan. Ujung yang satu dimasukkan kedalam beton yang satunya lagi yang panjang 35 cm dibiarkan menjorok untuk dimasukkan kedalam sambungan dinding tembok. Angker-angker Angker-angker ini harus ditempatkan dengan jarak 50 cm, cm, 150 cm, 250 cm dan seterusnya, diukur dari atas sloof pondasi beton bertulang.

9.8.3.

Lobang-lobang dan balok kelos. Pemborong haru s menentukan tempat dan memasa ng lobang-lobang , kayu keras untuk paku atau kelos-kelos, kelos-kelos, angker dan sebag sebagainy ainya a yang diperlu kan ditempat pipapipa bersilang, memasang ran gka-rangka gka-rangka at au lain-lain p ekerjaan ka yu halus. Alat-alat yang salah menempatkannya harus disingkirkan, jika memang diperin tahkan diperintah kan oleh Pemberi Tugas / Arsitek dan ketepatan-ketep ketepatan-ketep atan





















dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor. Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam keadaan normal biasanya biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak boleh terputus tanpa persetujuan Pengawas. 9.8.9.

Pemadatan Beton. Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar (vibrator) (vibrator) yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 getaran dalam 1 menit. Penggeta r harus dimulai pada pada waktu adukan ditaruh dan dilanjutkan dengan adukan berikutnya. Dalam cetakan yang vertikal, vibrator harus dekat dengan cetakan, tapi tidak boleh menyentuhnya sehingga dihasilkan suatu permukaan beton yang baik. Tidak boleh menggeta rkan suatu bagian adukan, lebih dari 24 detik. Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan kebagian bagian adukan yang sudah mengeras.





















2

kg/cm , bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan-bahan yang nantinya akan dipergunakan sebagai bahan beton struktur. struktur. Kubus percobaan harus dibuat sejumlah 20 buah, dan dibuat paling paling sedikit sedikit dalam dalam 3 proses proses pengadukan yang tidak tidak bersamaan waktunya. Referen Reference ce pasal 4.6. PBI 1971. 9.8.14. Sparing Conduit dan pipa-pipa : *

Letak dari sparing supaya supaya tidak tidak mengurangi kekuatan struktur. struktur.

*

Tempat-tempat Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan bila tidak ada dalam gambar, maka Kontraktor Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujua n dari Direksi Pengawa s.

*

Bilamana sparing-sparing sparing-sparing (pipa, conduit dan lain-lain) lain-lain) berpotongan dengan tulangan besi, maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Direksi Pengawas.




















* *

Volume beton yang dipasang dan yang yang direncanakan. direncanakan. Elevasi Elevasi dasar dan atas d ari lobang galian. Sebagai pelengkap, pemetaan letakletak bagian atas dari galian pondasi setelah selesai, harus dibuat oleh Pemborong. Pemborong.

atatan C atatan 9.9.3. 1.


harus diserahkan kepada Pengawas pada setiap selesainya satu pondasi .

Pekerjaan Pondasi Bored Piles Lingkup Pekerjaan Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah mulai dari penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, fabrikasi dan instalasi dari pekerjaan pondasi bored pile seperti yang tertera dalam gambar rencana dan buku uraian rencana kerja dan syarat -syarat pelaksanaan pekerjaan ini. Secara garis besar pekerjaan ini meliputi dan tidak terbatas pada pekerjaan-pekerjaan : - Pengadaan dan pemasangan pemasangan peralatan peralatan / perlengkapan bored pile. - Galian / pengeboran untuk pondasi bored pile, pembuangan tanah dan pemasangan pemasangan pembesian pondasi bored pile.





















Persyaratan untuk bahan Baja Tulangan dan pembuatannya, harus sesuai dengan persyaratan persyaratan yang ada pada Pasal 5 mengenai Pekerjaan Beton Bertulang sub pasal pekerjaan Baja Tulangan / pembesian dan seperti yang tertera pada gambar rencana. 5.

Persyaratan Pelaksanaan 5.1. Galian a. Pekerjaan galian/pengeboran untuk lubang pondasi baru dapat dilaksanakan setelah titik-titik dari lokasi pondasi sudah pasti dan sudah diukur di lapangan seluruhnya dan sudah disetujui Pengawas dan sudah sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui. b. Material hasil hasil galian / pengeboran harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan oleh Pengawas dan material hasil galian tidak boleh masuk masuk kembali ke dalam lubang bor. c. Pengeboran tanah harus dilaksanakan dengan sangat hati -hati, ukuran diameter lubang galian harus seragam, toleransi pengeboran di arah vertikal diijinkan 1 % dari panjang tiang pondasi.























8. Pengecoran Beton Pengecoran beton untuk pondasi bor pile baru boleh dilaksanakan dilaksanakan setelah ada persetujuan tertulis dari Pengawas. Campuran beton harus dipersiapka n untuk untuk suatu pengecoran yang tidak terputus





















9.5. Yang perlu dan dimasukkan dimasukkan dalam laporan hasil uji dinamis tiang tiang pondasi dengan PDA Test antara lain : a. Informasi Umum b. Peralatan instalasi tiang uji dan peralatan PDA c. Data tiang yang yang diuji





















10.2. B a h a n. 10.2.1. Semen Portland (PC) Semen untuk pekerjaan adukan plesteran

sama dengan yang yang digunakan digunakan

untuk




















10.4.


Cara Pengerjaan.

10.4.1. Sebelum Sebelum pasangan plesteran plesteran dimulai, semua semua bidang dinding yang akan diplester, diplester, harus dibersihkan dan disiram air dahulu, sedangkan siar-siarnya harus dikeruk sedalam 1 cm.





















b. Ubin-ubin keramik keramik / glazed glazed wall tiles tiles yang yang digunakan semua produksi dalam negeri yang bermutu baik, hasil pembakaran tinggi dengan bright keramik glased. c. Semua ubin harus harus uniform dalam ukuran, ukuran, warna warna dan bentuk dengan cushion edge





















































































































































































































Rks Bab 1 Ars&Strktur

Recommend Documents