BAB I PENDAHULUAN
Era globalisasi menuntut setiap organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta bersaing bebas dengan unsur lain dalam dan luar lingkungan organisasi. Rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta, sebagai suatu organisasi atau lembaga institusi yang mengelola suatu multiusaha (pelayanan medis, administrasi umum dan keuangan, pelayanan laboratorium, farmasi dan alat kesehatan, dan sebagainya) harus memenuhi tuntutan baru. Salah satu upaya mendasar yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembenahan internal wadah organisasi secara tepat dan sehat menuju rumah sakit yang terus berkembang dengan mobilitas
tinggi,
selaras
dengan
tuntutan
perkembangan
eksternal
organisasi
(Rochmanadji, 2009).
Era globalisasi telah telah menciptakan tantangan tantangan bagi industri dibidang dibidang layanan kesehatan. kesehatan. Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat maka kebutuhan akan layanan kesehatan yang prima semakin meningkat, ini mendorong tumbuhnya rumah sakit baru dengan pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pertumbuhan rumah sakit ini menimbulkan
kompetisi (competition) yang semakin
ketat dan pelanggan (customer) (customer) semakin semakin mempunyai pilihan yang selektif, selektif, dan ini merupakan tantangan yang akan mempengaruhi keberlanjutan organisasi. Tantangan seperti ini menghadapkan para pelaku pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit baik pihak pemerintah maupun swasta pada dua pilihan, yaitu masuk dalam arena kompetisi dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau keluar arena kompetisi tanpa dibebani perubahan dan perbaikan. Oleh karena itu diperlukan alternatif strategi bersaing yang tepat agar rumah sakit mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Kondisi lingkungan lingkungan usaha demikian mengharuskan rumah sakit meningkatan meningkatan kualitas dan mutu layanan agar tetap sukses, baik ditingkat operasional, operasiona l, manajerial maupun strategi.
Rumah sakit pada umumnya difungsikan untuk melayani masyarakat dan menyediakan sarana kesehatan untuk masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan semata. Didalam organisasinya terdapat banyak aktivitas, yang diselenggarakan oleh pihakpihak dari berbagai jenis profesi, baik profesi Dokter,karyawan administrasi, petugas pelayanan dan beberapa profesi lainnya. Untuk dapat menjalankan fungsinya, diperlukan suatu sistem manajemen menyeluruh yang dimulai dari proses perencanaan
Rencana Kinerja & Anggaran Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
1
strategik (renstra), baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Suatu renstra dapat disebut baik apabila perencanaan tersebut dapat ditindaklanjuti secara praktis ke dalam program-program operasional yang berorientasi kepada economic - equity quality. Artinya rumah sakit dikelola secara efektif dan efisien, melayani segala lapisan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Rumah sakit dituntut untuk mampu memberikan pelayanan memuaskan, profesional dengan harga bersaing, sehingga strategi dan kinerja rumah sakit tersebut harus berorientasi pada keinginan pelanggan (pasien) tersebut. tersebut.
Untuk dapat mencapai visi dan misi RS Islam Surabaya diperlukan suatu perencanaan strategis yang disusun dalam RKAT (Rencana Kinerja dan Anggaran Tahunan) agar kegiatan operasional di masa yang akan datang sesuai dengan perencanaan yang disusun ditahun sebelumnya. Dalam penyusunan RKAT 2016 ini RS Islam Surabaya berencana untuk naik kelas dari rumah sakit kelas C menjadi rumah sakit kelas B pendidikan yang dilihat dari 5 aspek yaitu aspek pelayanan, aspek SDM, aspek peralatan, aspek sarana & prasarana, aspek administrasi & manajemen sesuai dengan permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan RS
Penyusunan RKAT dilakukan secara periodik tahunan, menetapkan strategi dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai target yang ditetapkan pada tahun yang akan datang. Untuk menetapkan menetapkan sasaran dan besarnya target kinerja tahun yang akan datang ditentukan berdasarkan hasil evaluasi kinerja mulai bulan Januari sampai dengan bulan September tahun berjalan, sekaligus menetapkan perkiraan pencapaian target ( prognosa) prognosa) akhir tahun buku berjalan. RKAT yang telah disyahkan Pengurus Yayasan wajib disosialisasikan keseluruh karyawan di masing-masing Unit Kerja pelayanan untuk dipahami dan menjadi acuan dalam pencapaian target kinerja.
Rencana Kinerja & Anggaran Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
2
BAB II LATAR BELAKANG
Di era globalisasi kesehatan saat ini, dengan alasan peningkatan mutu pelayanan kepada para pasien, sektor kesehatan melalui rumah sakit memang telah menunjukkan sebuah revolusi besar dalam hal mutu pelayanan. Saat ini di Indonesia telah banyak bermunculan rumah sakit - rumah sakit bertaraf internasional sebagai jawaban atas tuntutan peningkatan peningkatan mutu layanan Rumah Sakit Islam Surabaya adalah rumah sakit yang berada di naungan Yayasan RS Islam Surabaya, dimana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit islam surabaya bersifat sosial dan ekonomi dengan lebih mengutamakan pelayanan kesehatan secara islami bagi masyarakat Masalah keselamatan pasien ( patient patient safety ) menjadi issue sentral, tidak saja karena hal ini sedang menjadi topik aktual dunia pelayanan kesehatan tetapi juga untuk meletakkan dasar agar pengelola rumah sakit sensitif dalam merespons dan mengantisipasi setiap tuntutan eksternal yang berbasis pada kepentingan customer. Selain sebagai customer, peran penting pasien di rumah sakit lainnya adalah pasien sebagai mitra pelayanan rumah sakit ( patient patient as partner). Mendudukkan pasien sebagai mitra dalam mencapai patient safety berarti memberdayakan pasien dalam proses pemberikan pelayanan kesehatan melalui patient melalui patient education education maupun bentuk-bentuk pemberdayaan lainnya. Apalagi di tahun 2015 ini perlu menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yaitu peluang besar bagi berbagai industri di bidang kesehatan untuk meningkatkan dan memperbaiki diri, memperkuat keunggulan dan keistimewaan agar tetap menang bersaing sehingga untuk menghadapi hal itu perlu strategi inovasi dan pengembangan produk. Tercatat jumlah rumah sakit di Indonesia tahun 2015 sebanyak 2486 rumah sakit baik RS Umum maupun RS Khusus meningkat 4.06% dibandingkan tahun 2014 (2389). Jumlah rumah sakit di Jawa Timur sebanyak 350 meningkat 6.06% dari tahun 2014 (330) sedangkan jumlah Rumah Sakit di Surabaya sebanyak 73 meningkat 12.3% dari tahun 2014 (65). Oleh karena itu perlu perencanaan strategis yang di perlukan untuk menarik segmen pasar dengan memberikan kualitas dan kuantitas pelayanan yang menjadi kebutuhan masyarakat yang tertuang dalam rencana kinerja dan anggaran tahunan (RKAT) rumah sakit tahun 2016.
Pada tahun 2015 kinerja RS Islam Surabaya cukup optimal, hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja BOR RS Islam Surabaya hingga bulan September 2015 mencapai ratarata 66.20%, dimana standar minimal yang harus dicapai adalah 60% dan maksimal 85%.
Rencana Kinerja & Anggaran Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
3
Berikut ini hasil kinerja pelayanan dan kinerja keuangan RS Islam sampai bulan September 2015 :
II.1. KINERJA PELAYANAN Salah satu indikator kinerja rumah sakit adalah Kinerja pelayanan . Berikut ini adalah kinerja pelayanan RS Islam Surabaya dan Estimasi tahun 2015 :
II.1.1 Realisasi dan Estimasi Unit Rawat Jalan dan IGD Realisasi Kinerja No
Unit Kerja
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Estimasi
Juni
Juli
Agt
Estimas i 2015
Sept Okt
Nov
Des
I.
UNIT RAWAT JALAN
1
Poli Umum
677
658
609
622
555
463
379
461
408
537
537
537
6443
2
Poli Gigi
187
164
139
171
159
152
154
166
131
158
158
158
1897
3
BKIA a. Ibu Hamil
66
47
41
46
44
57
39
42
42
47
47
47
565
b. Post Partum
16
5
6
4
9
6
9
7
5
7
7
7
88
c. KB
37
22
25
22
20
16
20
26
27
24
24
24
287
d. Balita
296
148
153
232
220
182
183
204
206
203
203
203
2433
4
Sp.Anak
678
772
871
753
628
526
445
551
638
651
651
651
7815
5
Sp.Penyakit Dalam
887
932
1021
1052
977
1080
1046
1401
1519
1102
1102
1102
13221
6
Sp.Obgyn
703
648
744
686
679
712
605
603
663
671
671
671
8056
7
Sp. Kulit & Kelamin
196
182
226
218
159
159
145
213
186
187
187
187
2245
8
Sp. Jantung
444
725
657
646
592
694
910
1187
1192
783
783
783
9396
9
Sp.Bedah Umum
286
290
316
354
295
343
266
313
391
317
317
317
3805
10
Sp. Bedah Orthopedi
68
57
65
107
65
66
78
123
135
85
85
85
1019
11
Sp.Bedah Urologi
97
70
64
106
92
95
102
159
174
106
106
106
1277
12
Sp. THT
318
308
341
400
346
294
245
330
259
316
316
316
3789
13
Sp. Paru
185
203
234
268
269
250
249
285
276
246
246
246
2957
14
Sp. Mata
257
239
248
257
221
254
180
397
427
275
275
275
3305
15
Sp. Rehab Medis
930
937
1199
1315
1059
1134
925
1540
1637
1186
1186
1186
14234
16
Sp.Kesh.Jiwa
15
14
17
21
30
26
42
44
62
30
30
30
361
17
Sp. Orthodonsi
35
35
37
42
44
56
39
58
46
43
43
43
521
18
Sp. Konsrv.Gigi
50
73
104
124
78
79
56
76
80
80
80
80
960
19
Sp. Pedo
8
9
14
5
9
27
0
11
5
10
10
10
118
20
Sp. Alergi
8
8
12
14
6
10
12
18
11
11
11
11
132
21
Sp. Nefrologi
0
0
0
7
19
17
41
37
61
20
20
20
242
22
Sp. Bedah Mulut
74
34
48
26
26
16
15
27
11
31
31
31
370
23
Sp. Syaraf
397
443
435
511
422
546
501
695
779
525
525
525
6304
24
Hemodialisa
0
0
50
141
146
194
213
245
237
136
136
136
1634
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
4
Realisasi Kinerja No
Unit Kerja
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Estimasi Juli
Agt
Estimas i 2015
Sept Okt
Nov
Des
25
Fisioterapi ( kunj)
1114
1172
1549
1620
1316
1273
1014
1619
1741
1380
1380
1380
16558
II.
IGD
1970
2001
2161
1877
2038
1650
1599
1682
1660
1849
1849
1849
22185
TOTAL
9999
10196
11386
11647
10523
10377
9512
12520
13009
11016
11016
11016
132217
Ada penambahan layanan poli spesialis yang dimasukkan dalam pelaporan rumah sakit yaitu spesialis pedodontia, spesialis nefrologi, dan hemodialisa yang merupakan layanan unggulan RS Islam Surabaya sejak maret 2015. Untuk kunjungan rawat jalan dan IGD tahun 2015 diprediksi sebesar 132217. A. Realisasi kunjungan rawat jalan dan IGD dibandingkan target (Januari–September 2015)
Unit
Realisasi
Target
% Realisasi 2015
2014
2015
Poli Umum
6180
4832
8640
56%
Poli Gigi
1842
1423
3240
44%
BKIA
4522
2530
6480
39%
Sp.Anak
4045
5862
5400
109%
Sp.Penyakit Dalam
5321
9915
7560
131%
Sp.Obgyn
3196
6043
4320
140%
Sp. Kulit & Kelamin
1149
1684
1800
94%
Sp. Jantung
1525
7047
2160
326%
Sp.Bedah Umum
1967
2854
2592
110%
Sp. Bedah Orthopedi
437
764
648
118%
Sp.Bedah Urologi
273
959
360
266%
Sp. THT
1936
2841
2592
110%
Sp. Paru
1002
2219
1440
154%
Sp. Mata
1423
2480
1944
128%
Sp. Rehab Medis
2698
10676
7560
141%
Sp.Kesh.Jiwa
9
271
144
188%
Sp. Orthodonsi
272
392
360
109%
Sp. Konsrv.Gigi
189
720
288
250%
Sp. Pedo
-
88
180
49%
Sp. Alergi
9
99
180
55%
Sp. Nefrologi
-
182
360
51%
Sp. Bedah Mulut
318
277
396
70%
Sp. Syaraf
560
4729
3672
129%
Hemodialisa
-
1226
2250
54%
Fisioterapi ( kunj)
-
12418
6696
185%
Tumbuh Kembang
1358
2303
1944
118%
IGD
16457
16638
21600
77%
Total
56688
101472
94806
107%
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
5
Realisasi Jumlah Kunjungan Rawat jalan dan IGD dibandingkan Target tahun 2015 70000 60000 50000 40000 30000 Realisasi
20000
Target
10000 0
Berdasarkan data diatas sebagian besar kinerja rawat jalan sudah optimal dan sebagian besar sudah mencapai target 2015. Jumlah kunjungan rawat jalan sampai bulan September 2015 sebesar 101472 meningkat sebesar 79% dibandingkan tahun 2014 (56688). Pada tahun 2014 fisioterapi ikut bagian penunjang medis. Kunjungan terendah adalah poli spesialis pedodontia (49%), hal ini dikarenakan masih rendahnya kasus pasien gigi anak yang berobat di poli gigi RS Islam Surabaya.
II.1.2 Realisasi dan Estimasi Penunjang Medis Realisasi Kinerja No
Unit Kerja
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Estimasi Juli
Agt
Sept Okt
V. 1 2 3
PENUNJANG MEDIS Laboratorium ( kunj ) 2426 Radiologi (kunj ) 603 Farmasi (lembar resep) 10804 TOTAL
13833
Estimasi 2015
Nov
Des
2468
2972
2769
2810
2544
2216
2764
3053
2669
2669
2669
32029
550
650
624
560
522
627
691
686
614
614
614
7355
10856
12438
12214
11970
11909
10468
13328
13776
11974
11974
11974
143685
13874
16060
15607
15340
14975
13311
16783
17515
15257
15257
15257
183069
Pada tahun 2015 diprediksi jumlah lembar resep farmasi sebesar 143685, untuk jumlah kunjungan laboratorium sebesar 32029, untuk jumlah kunjungan radiologi sebesar 7355. Jumlah kunjungan penunjang medis tahun 2015 diprediksi sebesar 183069
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
6
B. Realisasi Penunjang Medis dibandingkan target (Januari – September 2015) Realisasi
Unit
2014
Laboratorium (kunjungan) Radiologi (kunjungan) Farmasi (Lembar resep)
Total
2015
% Realisasi 2015
Target
18316
24022
24300
99%
4847
5513
8100
68%
80769
107763
108000
100%
137298 140400
98%
103932
Realisasi Jumlah Kunjungan Penunjang Medis dibandingkan Target tahun 2015
n 150000 a g n u j 100000 n u K 50000 l m J
107763
Realisasi
24300
24022
108000
8100
5513
Target
0
Laboratorium (kunjungan)
Radiologi (kunjungan)
Farmasi (Lembar resep)
Berdasarkan data diatas sebagian besar kinerja penunjang medis sudah cukup optimal dan mencapai target 2015, kecuali radiologi yang masih jauh dari target (68%). Jumlah kunjungan penunjang medis sampai bulan September 2014 sebesar 137298 meningkat 32.1% dibandingkan tahun 2014 (103932). Jumlah kunjungan laboratorium sampai bulan September 2015 sebesar 24022 meningkat 31.2 % dibandingkan tahun 2014 (18316). Jumlah kunjungan radiologi sampai bulan September 2015 sebesar 5513 meningkat 13.74% dibandingkan tahun 2014 (4847). Jumlah lembar resep farmasi sampai bulan September 2015 sebesar 107763 meningkat 33.42% dibandingkan tahun 2014 (80769).
II. 1.3 Realisasi dan Estimasi Unit Rawat Khusus Realisasi Kinerja No
Unit Kerja
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Estimasi Juli
Agt
Sept Okt
IV.
Estimasi 2015
Nov
Des
UNIT RAWAT KHUSUS
1
Kamar Operasi
129
119
125
158
142
152
137
133
173
141
141
141
1691
2
Kamar Bersalin
127
105
117
134
148
143
112
110
108
123
123
123
1473
3
RR
92
74
79
109
103
100
98
87
134
97
97
97
1167
4
ICU
23
23
26
20
22
17
25
19
23
22
22
22
264
371
321
347
421
415
412
372
349
438
383
383
383
4595
TOTAL
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
7
Pada tahun 2015 diprediksi jumlah pasien kamar operasi sebesar 1691. jumlah pasien kamar bersalin sebesar 1473 dan jumlah pasien yang dirawat di RR sebesar 1167 dan pasien di ICU sebesar 264 .
C. Realisasi Rawat Khusus dibandingkan target (Januari – September 2015) Realisasi
Unit
Target
% Realisasi 2015
2014
2015
Kamar Operasi
1115
1268
1728
73%
Kamar Bersalin
894
1114
1056
105%
RR
957
876
1728
51%
ICU
-
198
480
41%
TOTAL
2966
3456
4992
69%
Realisasi Jumlah Kunjungan Rawat Khusus dibandingkan Target tahun 2015 1728
1728
1800 1600 1400
1268 1114
n a 1200 g n u j 1000 n u 800 K l 600 m J
1056 876
Realisasi 480
Target
198
400 200 0 Kamar Operasi
Kamar Bersalin
RR
ICU
Berdasarkan data diatas sebagian besar kinerja rawat khusus belum mencapai target di tahun 2015 hanya kamar bersalin yang sudah mencapai target (105%). Jumlah kunjungan rawat khusus sampai bulan September 2015 sebesar 3456 meningkat 16.15% dibandingkan tahun 2014 (2966). Jumlah pasien operasi sampai bulan September 2015 sebesar 1268 meningkat 41.83% dibandingkan tahun 2014 (894). Jumlah pasien kamar bersalin sampai bulan september 2015 sebesar 1114 turun 0.08% dibandingkan tahun 2014 (1115) . Jumlah pasien RR sampai bulan September 2015 sebesar 876 turun 8.46% dibandingkan tahun 2014 (957). Pada tahun 2014 RSIS masih belum mempunyai ICU karena masih dalam proses pembangunan. Jumlah pasien ICU sampai bulan september 2015 sebesar 198.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
8
II.1.4 Rawat Inap Realisasi Kinerja No
Unit Kerja
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Estimasi
Juni
Juli
Agt
Estimasi 2015
Sept Okt
Nov
Des
1
BOR (%)
64,23
67,57
69,71
72,18
72,34
68,89
53,71
55,22
66,28
65,57
65,57
65,57
71,14
2
ALOS (hari)
2,85
3,17
3,23
3,23
3,13
3,04
2,96
2,98
3,02
3,07
3,07
3,07
3,06
3
TOI (hari)
1,59
1,53
0,95
0,94
0,78
1,37
2,48
2,37
1,52
1,5
1,5
1,5
1,23
4
BTO (hari)
6,96
5,94
6,73
6,72
7,12
6,81
5,79
5,86
6,67
6,51
6,51
6,51
85,09
5
NDR (‰)
3,81
7,45
7,89
10,54
6,21
5,29
3,11
3,07
12,16
6,61
6,61
6,61
6,73
6
13,98
17,88
19,74
22,4
21,12
13,23
18,66
16,90
18,92
18,09
18,09
18,09
18,02
7
GDR (‰) Hari Perawatan
2250
2138
2442
2447
2534
2294
1848
1900
2207
2229
2229
2229
26747
8
Lama Dirawat
2243
2128
2458
2450
2517
2301
1906
1937
2232
2241
2241
2241
26895
9
Tempat Tidur
113
113
113
113
111
111
111
111
103
103
103
103
D. Realisasi BOR Rawat Inap dibandingkan target (Januari – September 2015) Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
BOR (%)
64,23
67,57
69,71
72,18
72,34
68,89
53,71
55,22
66,28
Target
79,6
79,6
79,6
79,6
79,6
79,6
79,6
79,6
79,6
Standar (60%)
60
60
60
60
60
60
60
60
60
Realisasi BOR dibandingkan Target 2015 90.00 80.00
79.6 72.34
70.00
64.23
67.57
69.71
68.89
72.18
66.28
60.00
60 55.22
50.00
) % (
BOR (%)
53.71
Target
40.00
Standar (60%)
30.00 20.00 10.00 0.00 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Berdasarkan data diatas, pencapaian BOR rawat inap belum mencapai target, namun sebagian besar sudah melampaui standar minimal BOR (60%). BOR menurun drastis pada bula juli dan agustus hal ini dikarenakan bertepatan dengan bulan ramadhan, liburan
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
9
sekolah sehingga menyebabkan jumlah pasien yang dirawat menurun. BOR hingga bulan September 2015 sebesar 66.20%.
II.2 Kinerja Humas Dan Pemasaran ( Marketing) Tahun 2015 Humas dan Pemasaran Rumah Sakit mempunyai peran yang sangat penting dalam manajemen Rumah Sakit. Dengan strategi pengelolaan Humas dan Pemasaran (Public Relations and Marketing) yang tepat diharapkan dapat meningkatkan citra produk layanan Rumah Sakit (RS) serta jumlah kunjungan pasien di RS, sehingga bisa memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan terhadap masyarakat, pengelola dan Pemilik RS. Disamping itu Kinerja humas dan pemasaran sangat penting dalam meningkatkan kinerja
rumah
sakit,
karena
peran
marketing
itu
sangat
penting
dalam
memperkenalkan produk dan pelayanan yang dimiliki oleh rumah sakit dan juga menarik customer untuk mau memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS Islam Surabaya.
A. Berikut ini adalah jumlah pasien Berdasarkan Komposisi Pasien Yaitu Pasien Umum, BPJS dan Instansi/Asuransi Lainnya Bulan Januari – September 2015 dan estimasi 2015, yaitu: Bulan
RAWAT JALAN Umum
BPJS
RAWAT INAP Instansi/Asuransi
Umum
BPJS
Instansi/Asuransi
Januari
4071
39%
3875
38%
2371
23%
307
39%
405
51%
75
10%
Februari
4179
40%
3960
38%
2369
23%
266
40%
338
50%
67
10%
Maret
4146
36%
4784
41%
2714
23%
267
35%
428
56%
65
9%
April
3772
32%
5305
45%
2808
24%
281
37%
413
54%
65
9%
Mei
3519
33%
5039
47%
2212
21%
292
36%
446
55%
67
8%
Juni
2907
27%
5032
47%
2714
25%
272
36%
422
56%
62
8%
Juli
2784
29%
4546
47%
2363
24%
215
33%
379
59%
49
8%
Agustus
3211
26%
7010
38%
2216
36%
210
32%
391
60%
50
8%
September
3197
24%
7207
34%
2826
42%
254
34%
435
59%
51
7%
Estimasi Okt
3531
31%
5195
46%
2510
22%
262
36%
406
56%
61
8%
Estimasi Nov
3531
31%
5195
46%
2510
22%
262
36%
406
56%
61
8%
Estimasi Des
3531
31%
5195
46%
2510
22%
262
36%
406
56%
61
8%
Total 2015
42379
38%
62343
42%
30123
20%
3150
36%
4875
56%
734
8%
Dengan adanya BPJS jumlah pasien di RS Islam Surabaya semakin meningkat. Jumlah pasien umum rawat jalan 2015 diprediksi sebesar 42379 (38%) , pasien BPJS 62343 (42%) dan pasien instansi/asuransi lainnya sebesar 30123 (20%). Jumlah pasien umum rawat
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
10
Inap 2015 diprediksi sebesar 3150 (36%), pasien BPJS sebesar 4875 (56%) dan pasien instansi/asuransi lainnya sebesar 734 (8%) Strategi marketing RS Islam Surabaya untuk mempromosikan pelayanan rumah sakit salah satunya yaitu dengan mengadakan berbagai seminar untuk orang awam, kegiatan sosial masyarakat dan siaran radio di radio SAS FM, Sindo radio, TV9, JTV, BBS TV dan majalah Nurani serta rutin melakukan kunjungan di berbagai perusahaan rekanan RS Islam surabaya, PPK 1, dokter praktik swasta dan pengajian rutin setiap Sabtu minggu ke empat.
B. Perbandingan Jumlah pendapatan Pasien Umum, BPJS dan Pasien instansi/asuransi Bulan Januari – September 2015 dan estimasi 2015 Bulan
Umum
Januari
1.367.351.148
Februari
1.699.600.507
Maret
1.910.733.379
April
1.845.891.945
Mei
1.780.476.566
Juni
1.702.986.355
Juli
1.518.625.594
Agustus
1.441.372.256
September
1.286.366.736
Estimasi Okt Estimasi Nov Estimasi Des Total
1.521.054.821 1.521.054.821 1.521.054.821 19.116.568.949
(%)
BPJS
30% 2.201.132.884 39% 2.038.219.955 36% 2.667.732.700 78% 6.450.800 34% 2.853.940.140 33% 2.703.871.000 34% 2.594.832.670 31% 2.741.419.427 24% 3.205.063.876 23% 4.334.740.384 23% 4.334.740.383 23% 4.334.740.383 31% 34.016.884.603
(%) 48% 47% 50% 0,27% 55% 53% 57% 59% 60% 66% 66% 66% 55%
Instansi/Asuransi
(%)
1.026.948.287 604.972.448 784.614.804 505.627.908 583.745.292 708.213.520 400.015.992 449.484.825 889.845.441
727.461.001 727.461.001 727.461.001 8.225.928.388
Masih minimnya jumlah pasien instansi/asuransi kurang berkontribusi terhadap pendapatan yang diterima. Upaya kinerja marketing lebih ekstra untuk ditingkatkan lagi dengan meningkatkan intensitas kunjungan ke perusahaan instansi/asuransi. Pendapatan RS Islam Surabaya Januari – September 2015 sebesar Rp. 41.519.536.455. Pendapatan dari pasien umum mulai bulan januari - september 2015 sebesar Rp.14.553.404.486 (35%) Pendapatan BPJS januari - september 2015 sebesar Rp.21.274.912.322 (51%) sedangkan pasien instansi/asuransi januari - september 2015 sebesar Rp. 5.691.219.647 (14%).
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
11
22% 14% 15% 21% 11% 14% 9% 10% 17% 11% 11% 11% 13%
II. 3 Kinerja Keuangan Tahun 2015 a. Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Sakit Tahun 2015 URAIAN
s/d september
Farmasi
7.005.255.051
Rawat inap
target
(%)
Estimasi 2015
14.289.850.000
49%
9.340.340.068
6.823.091.000
74%
6.726.161.449
5.044.621.087
Rawat jalan
3.904.878.737
6.321.036.000
62%
5.206.504.983
Rawat khusus
1.308.478.189
1.533.245.000
85%
1.744.637.585
Penunjang medis
1.867.694.190
3.080.959.000
61%
2.490.258.920
Pendapatan BPJS
21.012.663.452
22.930.822.000
92%
34.016.884.603
599.457.836
1.854.623.000
32%
799.277.114
40.743.048.542
56.833.626.000
72%
60.324.064.723
9.183.617.198
14.480.385.000
63%
12.013.630.223
14.090.235.845
20.310.304.000
69%
20.460.975.608
Beban unit pelayanan
4.549.337.990
4.904.692.001
93%
6.086.217.320
Beban administrasi dan umum
3.439.277.688
4.938.752.539
70%
2.891.275.769
168.958.000
199.514.000
85%
225.277.333
1.889.765.829
1.371.513.461
138%
2.519.687.772
933.013.214
1.561.312.999
60%
1.244.017.619
3.458.864.068
2.377.492.000
145%
4.611.818.757
37.713.069.832
50.143.966.000
75%
50.052.900.402
3.029.978.710
6.689.660.000
45%
10.271.164.321
Pendapatan Non Operasional
776.487.913
904.286.670
86%
1.035.317.217
Beban Non Operasional
458.062.322
346.254.604
132%
610.749.763
Jumlah pendapatan dan beban
318.425.591
558.032.066
57%
424.567.455
3.348.404.301
7.247.692.066
46%
10.695.731.776
Jasa lain Jumlah pendapatan dan penghasilan
Beban pokok obat Beban tenaga kerja
Beban pendidikan dan pelatihan Beban penyusutan dan amortisasi Beban listrik, air dan telepon Beban BPJS Jumlah Beban Kenaikan (Penurunan) Jumlah Aset Neto Tidak Terikat
SHU NETO
Pendapatan hingga bulan September 2015 sebesar Rp. 41.519.536.455 angka ini belum mencapai target (72%), meningkat 32.19% dibandingkan tahun 2014 (31.409.308.448),
Pengeluaran hingga bulan September 2015 sebesar Rp. 38.171.132.154 angka ini juga belum
mencapai
target
(75%),
meningkat
27.61%
dibandingkan
tahun
2014
(29.913.147.020). Laba hingga bulan September 2015 sebesar 3.348.404.30 angka ini belum mencapai target (46%), meningkat 123.8% dibandingkan tahun 2014 (1.496.161.428)
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
12
BAB III TUJUAN
III.1. TUJUAN UMUM Sebagai pedoman dan acuan untuk pengukuran pencapaian kinerja selama setahun dan sebagai komitmen Direksi dan para manajer dalam menjalankan operasional Rumah Sakit Islam melalui perencanaan kegiatan yang meliputi Aspek pelayanan, SDM, peralatan, sarana dan prasarana, administrasi & manajemen dan anggaran yang terintegrasi, berdaya guna dan berhasil guna yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan Pasien Safety RS Islam Surabaya.
III.2. TUJUAN KHUSUS a. Sebagai dasar penyelenggaraan kegiatan RS Islam Surabaya. b. Sebagai alat ukur pertumbuhan usaha dari tahun ke tahun. c. Sebagai alat ukur kinerja Rumah sakit selama setahun kedepan d. Terselenggaranya pelayanan yang bermutu dan adekuat e. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang profesional, berkualitas dan berkompeten sebagai aset/modal rumah sakit baik dari segi kompetensi maupun keterampilan. f. Tersedianya
fasilitas, peralatan medis yang memadai dan sesuai standar yang
digunakan di rumah sakit g. Sebagai dasar pembiayaan belanja Operasional Rumah Sakit
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
13
BAB IV ANALISA SITUASI IV. ANALISA EKSTERNAL IV.1.1 Analisis SWOT RS Islam Surabaya a. Kekuatan (Strenght) 1.
RS Islam Surabaya mengelola usaha RS, BP, Klinik, BKIA ± selama 40 tahun terhitung sejak tahun 1975 rumah sakit mulai operasional.
2.
RS Islam Surabaya memiliki visi yang jelas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yaitu ”Menjadi Rumah Sakit Islam Pilihan Utama Masyarakat”.
3.
RS Islam Surabaya mempunyai produk unggulan pelayanan Pelayanan bernuansa Islami dan Service Excellence ke seluruh pasien (pelanggan) dengan cara menerapkan budaya kerja insani kepada pelanggan dengan berpedoman pada buku fiqih medis, mengucapkan salam, selalu senyum, berdoa sebelum melakukan setiap tindakan medis, mengenalkan diri pada pelanggan serta senantiasa memanggil pasien dengan menyebutkan nama pasien, sehingga pasien merasa nyaman, diperhatikan, empati dan simpati.
4.
RS Islam Surabaya melayani pasien BPJS baik PBI maupun Non PBI, hal ini menunjukkan bahwa RS Islam Surabaya peduli dengan masyarakat yang kurang mampu dimana sesuai dengan program pemerintah.
5.
Banyak tenaga medis yang berkualitas dan profesional yang praktik di RS Islam Surabaya yang mempunyai kompetensi dan sudah berpengalaman dibidangnya masing-masing baik dari segi keterampilan, sikap dan pengetahuan.
6.
RS Islam Surabaya akan berfokus pada produk unggulan berperspektif gender yaitu dengan adanya program khusus kewanitaan, mulai dari penyediaan dokter wanita pada pelayanan kebidanan, penyakit kandungan dan kebidanan
7.
RS Islam Surabaya mempunyai pangsa pasar yang jelas yaitu masyarakat Nahdatul Ulam (NU) dan Muslimat NU.
8.
Tenaga SDM mempunyai kompetensi dan sudah berpengalaman dibidangnya masing-masing baik keterampilan, sikap dan pengetahuan dengan terus mengembangkan kompetensi melalui pelatihan baik inhouse training maupun outhouse training.
9.
Lokasi RS Islam Surabaya yang sangat strategis, yaitu berada di pintu sebelah selatan Surabaya yang memungkinkan terjangkau oleh sarana transportasi apapun.
10. RS Islam Surabaya mendapatkan penghargaan The Champion Of Surabaya Service Excellence Award pada tahun 2010 dan The Best Of Surabaya Service Excellence
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
14
Award (SSEA) tahun 2012 serta penghargaan ketiga The Champion Of Surabaya Service Excellence Award pada taggal 30 oktober 2013 dari Hermawan Kertajaya, Founder & CEO MarkPlus, Inc. di Hotel Shangri-La Surabaya untuk kategori Rumah Sakit dengan jumlah tempat tidur dibawah 150, meraih penghargaan sertifikat dan medali emas dari Platinum Indonesia pada tanggal 03 Juli 2015 dengan kategori rumah sakit dengan pelayanan prima, meraih sertifikat penghargaan dari The Indonesian Hospital Award pada tanggal 18 September 2015 dengan kategori rumah sakit dengan manajemen terbaik. hal ini sebagai pembuktian bahwa kita sudah berusaha melayani pengguna jasa layanan secara prima. 11. Adanya suatu kepercayaan dan dukungan moril maupun materil dari Yayasan RS Islam Surabaya.
b. Kelemahan (Weakness) 1.
Kondisi fisik bagunan dari RS Islam Surabaya yang sampai berusia 40 tahun baru sebagian ada renovasi tampak luar, sehingga lebih terkesan modern dibandingkan tahun lalu. Tahun 2016 akan dibangun gedung RSI medical center 5 lantai dan 9 lantai.
2.
Terbatasnya inovasi layanan yang ada di Unit Rawat Jalan.
3.
Terbatasnya fasilitas peralatan medis yang dimiliki sehingga berpengaruh terhadap totalitas dalam memberikan pelayanan medis maupun pelayanan perawatan kepada pasien.
4.
Terbatasnya dana untuk melengkapi dan memperbaiki fasilitas peralatan medis yang ada
5.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit pada beberapa layanan masih belum
terkomputerisasi
dan
terintegrasi
walaupun
sudah
mengadakan
perbaikan pada beberapa layanan. 6.
Masih terdapat SDM dengan tingkat pendidikan SD dan SMP.
7.
Terbatasnya lahan parkir di RS Islam Surabaya, yang berdampak pada kepuasan pelanggan baik pasien, dokter maupun karyawan.
8.
Upaya mengatasi problema banjir saat musim hujan belum maksimal.
c. Kesempatan / Peluang (Opportunity) 1.
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, terutama masyarakat di daerah Surabaya dan sekitarnya terus meningkat.
2.
Nama RS Islam Surabaya sudah menjadi Brand Image sehingga sudah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat surabaya.
3.
Adanya loyalitas yang tinggi dari pelanggan lama terhadap RS Islam Surabaya.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
15
4.
Adanya program BPJS pemerintah di tahun 2014 yang memberikan peluang untuk meningkatkan jumlah kunjungan pasien.
5.
Adanya
dukungan
dari
masyarakat
yang
berupa
sugesti
untuk
tetap
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di RS. Islam Surabaya karena RS Islam Surabaya memberikan pelayanan secara islami kepada pasien dimana hal ini lah yang telah membedakan RS Islam Surabaya dengan rumah sakit swasta lainnya. 6.
Dukungan dari lembaga keagamaan dibawah naungan Nahdatul Ulama ( NU ), dimana RS Islam Surabaya akan memberikan diskon kamar sebesar 20% khusus untuk masyarakat NU dan masyarakat yang mempunyai Kartanu.
d. Ancaman (Threat) 1. Tahun 2015 Indonesia akan memasuki pasar MEA (Masyarakat Ekonomi Asian), hal ini membawa dampak pada seluruh industri, termasuk masuknya Industri jasa kesehatan asing di Indonesia yang berorientasi profit, jauh dari semangat pemerataan, kokoh secara financial, SDM, dan organisasi akan masuk ke Indonesia dalam jaringan dengan negara asalnya sehingga memiliki daya saing yang tinggi. 2. Masih rendahnya "Scientific Culture" pada lembaga pendidikan kedokteran di Indonesia dan pemberian bobot yang lebih tinggi pada pelayanan kesehatan sehingga Indonesia lebih berperan sebagai pengguna iptek kedokteran dari pada pembuat. 3. Masuknya dan sangat berpengaruhnya iptek kedokteran yang canggih dan mahal. 4. Perubahan sistem nilai pada tenaga kesehatan, yaitu makin menonjolnya sikap individualistik, materialistik, dan menurunnya solidaritas sosial. 5. Semakin bertambahnya jumlah rumah sakit di Surabaya (khususnya) dan sekitarnya dengan peralatan medis yang canggih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan saat ini.
6. RS Islam Surabaya memiliki pesaing - pesaing utama yaitu rumah sakit-rumah sakit umum yang sekelas dengan RS Islam Surabaya (RS kelas C) diantaranya adalah RS. Bhakti Rahayu, RS. Cempaka Putih, RS. Sumber Kasih, RS. Wiyung, RS. Wijaya, RS. William Booth, RKZ dan Bidan Praktek Swasta (BPS). Pesaing kuat dalam segi kualitas pelayanan dan fasilitas adalah
RS. William Booth.
Sementara pesaing kuat dalam segi marketing adalah RS. Bhakti Rahayu.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
16
7. Semakin variatifnya layanan kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit lain, dimana layanan tersebut saat ini sedang trend atau menjadi kebutuhan masyarakat.
IV.2 ANALISA INTERNAL IV.2.1 BAGIAN PELAYANAN MEDIS Pelayanan medis membawahi 6 unit yang terdiri dari IGD, rawat jalan, rawat inap , rawat khusus, Rekam Medis, Bina Rohani (Binroh).
Berikut ini adalah kondisi
internal di setiap unit pelayanan medis, yaitu : 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) a. Dokter IGD pagi hanya satu dimana juga merangkap menjadi Kanit IGD sehingga bila ada pertemuan atau rapat tidak bisa hadir, hal ini mengakibatkan perencanaan / inovasi-inovasi untuk unit IGD juga terhambat dan evaluasi kinerja unit IGD belum berjalan dengan baik b. Dokter jaga IGD
bukan dokter tetap sehingga selain kurang loyal juga tidak
maksimal berkomunikasi
dan berkoordinasi
dengan baik dengan
pihak
manajemen menyebabkan mutu pelayanan di IGD belum optimal. c. Tenaga dokter IGD pada waktu shift sore sudah ada 2 dokter yang jaga untuk menanggulangi pasien yang lebih banyak daripada shif pagi dan malam , dimana 1 dokter melayani pasien emergency dan 1 dokter melayani pasien non emergency. Untuk shift malam hanya 1 dokter
karena jumlah pasien relative sedikit
dibanding shift sore. d. Masih ada kesulitan dalam merujuk pasien ke RS lain karena kekurangan tenaga paramedis yang merujuk di IGD. e. Belum terstandartnya kelengkapan alkes di ambulan sehingga menurunkan mutu pelayanan dalam hal merujuk pasien. f. Jumlah pasien Non Emergensi lebih banyak daripada pasien Emergensi. g. Seringnya IGD merujuk pasien KLL/ trauma tulang karena ketidakmampuan pasien dengan biaya operasi di RSI h. dokter orthopedi hanya 1 ,sehingga bila berhalangan (tidak praktek) maka tidak ada pengganti. i. Bertambahnya Bed pasien di IGD yang sebelumnya 6 sekarang menjadi 12 tapi belum diimbangi dengan penambahan tenaga paramedis.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
17
Solusi atas permasalahan di IGD tersebut adalah : a. Ditambah satu dokter IGD tetap untuk membantu Kanit IGD pada waktu pagi. b. Adanya dokter IGD dengan status karyawan tetap. c. Rencana Buka Poli Umum di Sore Hari untuk melayani pasien non emergency yang datang di IGD. d. Dibentuk Tim Rujukan yang terdiri 3 Paramedis untuk melayani pasien yang akan dirujuk atau menjemput pasien yang mau MRS di RSIS. e. Pengadaan ambulans dengan perlengkapanya. f. Adanya Paket operasi Orthopedi yang meringankan pasien. g. Penambahan dokter spesialis orthopedic sehingga setiap hari ada dokter untuk bisa dikonsuli pasien KLL. h. Penambahan tenaga Paramedis agar mutu pelayanan di IGD lebih baik 2. Rawat Jalan Jumlah pasien Rawat jalan tahun 2015 meningkat 111.2% dibandingkan tahun 2014, hal ini membuktikan kinerja yang lebih baik demi tercapainya target 2014. Namun ada beberapa permasalahan dan perkembangan yang ada di rawat jalan yaitu : a. Ruang tunggu pasien yang kurang nyaman b. Kebutuhan tenaga rawat jalan belum proporsional antara beban kerja dan jumlah tenaga, sehingga akan menurunkan kondisi kesehatan dan dapat menurunkan mutu pelayanan. Selain itu perawat asisten sore saat ini bukan dari tenaga rawat jalan sehingga koordinasi dan komunikasi belum maksimal sehingga bisa terjadi kesalahan. c. Kurangnya tersedianya
ruang praktek dokter, sehingga satu ruang untuk
beberapa dokter yang tidak sama spesialisnya. Keadaan ini bisa mengakibatkan adanya Infeksi Nosokomial. Contoh. Ruang Poli Spesialis Paru dijadikan satu dengan Ruang poli Bedah. d. Belum adanya ruang tersendiri Poli TB (DOTS) atau Poli Paru yang memenuhi syarat. e. Jumlah alat-alat kesehatan yang ada di ruang rawat jalan saat ini masih kurang, sehingga pelayanan belum optimal contoh : ECG. f. Ruang vaksinasi dicampur dengan ruang periksa anak sakit sehingga memberi resiko pasien sehat bisa menjadi sakit. g. Saat ini pasien osteo arthritis (OA) masih dirawat oleh dokter spesialis penyakit dalam (umum) belum diperiksa/dirawat oleh dokter spesialis rhematik. h. Belum terlaksana dengan baik Poli Diabetik yang didirikan tahun 2014 karena selain ruangan terbatas (tidak ada ruangan) juga dokter spesialis penyakit dalam
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
18
RSIS hanya satu sehingga pasien DM dan penyakit yang lain dijadikan satu. Apalagi RSIS makin meningkatnya jumlah pasien BPJS dengan kasus Degeneratif lain sehingga dengan 1 dokter Tapi program PKMRS untuk pasien DM masih dilaksanakan.
Solusi atas permasalahan di Rawat Jalan adalah : a. Penambahan kipas angin dan tambahan tempat duduk untuk pasien sehingga pasien nyaman meskipun belum maksimal b. Penambahan tenaga paramedis dan tenaga administrasi untuk rawat jalan untuk persiapan asisten dokter spesialis sore sehingga tenaga Paramedis ada 2 shift. c. Menambah ruang periksa dokter untuk menunjang Inovasi-inovasi pelayanan di rawat Jalan dan untuk menghindari infeksi Nosokomial. d. Mengadakan Poli Paru atau Poli TB yang memenuhi syarat e. Menambah alat kesehatan dan yang sesuai dengan jumlah bed yang tersedia, sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan dan mempercepat kinerja pertugas. f. Mengadakan Klinik Vaksinasi sehingga pasien sehat yang mau vaksin tidak tercampur dengan pasien sakit dan disini pasien akan dijelaskan (PKMRS) tentang tujuan dari masing-masing jenis Vaksin. g. Meembuka poli rhematik. h. Ditambahnya dokter spesialis penyakit dalam tetap yang fokus melayani pasien DM ( Poli Diabet)
3. Unit Rekam Medis Rekam medis merupakan unit yang memberikan informasi yang tercatat pada rekam medis pasien dan merupakan sumber informasi data pelayanan kesehatan rumah sakit . Adapun permasalahan yang ada di rekam medis yaitu : a.
Isi dan bahan Dokumen status pasien di Rawat Inap dan Rawat Jalan belum sempurna dan belum sesuai standart.
b.
Kesulitan dalam menemukan status rekam medis karena salah peletakkan status ke dalam rak penyimpanan. Sehingga muncul Status Baru yang akan menyulitkan dokter untuk mengetahui riwayat penyakit pasien sebelumnya.
c.
Rak Rekam Medis yang sudah tidak muat untuk menampung Berkas Rekam Medis sehingga menyulitkan petugas untuk pengambilan Berkas.
d.
Keterlambatan penyajian berkas rekam medis di poli rawat jalan karena Rawat Jalan saat ini tempatnya tidak jadi satu lokasi
e.
Evaluasi kepuasan pelayanan pendaftaran rawat inap.Banyak keluhan mengenai posisi pendaftaran rawat inap yang kurang nyaman
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
19
f.
Terjadi
Misscommunication
dan
ketepatan
pembaruan
informasi
antara
manajemen rekam medis kepada petugas yang ada di pelayanan g.
Makin meningkatnya jumlah pasien BPJS di RSIS menyebabkan
tenaga
TPPRJ,TPPGD dan TPPRI kewalahan.
Solusi permasalahan diatas adalah : a.
Tahun 2015 sudah dimulai proses perbaikan status sesuai standar .
b.
Menghimbau
petugas
pendaftaran
untuk
melaksanakan
dan
menertibkan
pedoman pelayanan Rekam Medis beserta SPO Pendaftaran pasien. c.
Menjalankan kembali Tracer untuk berkas Rekam Medis yang keluar
d.
Dilakukan Retensi/Penyusutan berkas Rekam Medis yang sudah lama tidak berobat di RSI Diatas 3 tahun
e.
Selain dibantu Helper juga kerjasamanya untuk asisten poli untuk mengambil Berkas Rekam Medis
f.
Perhitungan waktu tunggu secara komputerisasi
g.
Kepala unit Rekam Medis lebih sering mengontrol permasalahan yang ada di pelayanan
h.
Adanya penambahan tenaga MR untuk mempercepat pelayanan Pendaftaran dan segera mendistribusikan ke masing2 Poli.
4.
Unit Binroh Unit Bina Rohani merupakan salah satu unit andalan yang harus dikembangkan karena tidak semua Rumah Sakit mempunyai pelayanan tersebut. RS Islam Surabaya adalah rumah sakit yang berbasis islami, ini lah sisi unik dari rumah sakit ini yang sekaligus sebagai salah satu brand image dari RS Islam Surabaya Sehingga ini yang membedakan dengan rumah sakit lainnya. Adapun permasalahan yang dihadapi yaitu: a. Tidak maksimalnya kinerja dari petugas Binroh disebabkan karena
Jumlah 3
orang petugas untuk melayani seluruh pasien RSIS, dimana pagi dinas 2 orang dan sore dinas 1 orang. b. Dari 3 orang petugas ,ada 1 orang petugas yang tidak kompeten untuk bekerja di Binroh. c. Adanya ketidaklancaran dalam pelaksanaan On Call. Karena 2 petugas Binroh bertempat tinggal relative jauh dari RS Islam Surabaya sehingga bila dibutuhkan pelayanan Binroh pada waktu malam (On Call) sering tidak bisa datang. d. Kamar jenazah yang sudah tidak layak dipakai,dinding dan lantai banyak yang rusak dan tidak sesuai dengan standar pelayanan
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
20
e. Membutuhkan lagi 1 kereta jenazah karena kereta jenazah yang bagus hanya 1 dan dibutuhkan lagi untuk cadangan bila ada 2 pasien yang meninggal pada saat bersamaan.
Solusi atas permasalahan diatas adalah : a.
adanya penambahan 2 petugas Binroh sehingga Kanit bisa fokus untuk melakukan inovasi-novasi di layanan Binroh di RSIS. Salah satu inovasi adalah Poli konsul agama untuk membedakan dengan RS lain.
b.
Adanya pembagian 3 shift di unit Binroh sehingga mutu pelayanan Binroh lebih bagus.
c.
Penataan uraian jabatan ( Job Description) lebih optimal lagi
d.
Penambahan 1 kereta jenazah.
5. Unit Fisioterapi Seiring dengan berjalannya waktu pelayanan Fisioterapi tahun 2015 sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2014. Terdapat peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2014 yaitu meningkat sebesar 149.9%. namun ada beberapa permasalahan yaitu : a. Kebutuhan tenaga fisioterapi belum proporsional antara beban kerja dan jumlah tenaga, sehingga akan menurunkan kondisi kesehatan dan akan menurunkan mutu pelayanan. b. Lokasi ruang tindakan, ruang periksa dokter, dan ruang latihan tumbuh kembang terletak di lokasi yang berbeda, sehingga membuat petugas dan pasien merasa tidak nyaman. c. Ruang tunggu selain luas nya tidak sesuai dengan jumlah kunjungan ,juga tidak nyaman. d. Jumlah alat-alat yang ada di ruang Fisioterapi saat ini belum optimal walaupun di tahun 2015 sudah ada penambahan alat, sehingga menghambat pelayanan. e. Belum semua dokter RSI Surabaya menggunakan fasilitas fisioterapi untuk pasiennya. f. Sudah adanya poli Rehabilitasi Medik Sore yang diikuti oleh Fisioterapi sore untuk melayani pasien dokter spesialis sore.
Solusi atas permaslahan di Unit Fisioterapi adalah : a. Penambahan dua tenaga fisioterapi untuk asisten dr.SpKFR, satu tenaga terapi wicara, satu tenaga terapi okupasi, dan dua tenaga untuk administrasi diharapkan dapat meningkatkan kunjungan fisioterapi dan mengoptimalkan layanan fisioterapi di ruang fisioterapi, rawat inap, dan klinik tumbuh kembang
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
21
b. Sebaiknya ruang tindakan, ruang periksa dokter, dan ruang latihan tumbuh kembang terletak dalam satu lokasi. c. Adanya pelebaran ruang tunggu dan diberi AC. d. Sebaiknya dilakukan penambahan alat modalitas terapi dan disesuaikan dengan jumlah bed yang tersedia, sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan dan mempercepat kinerja pertugas e. Sosialisasi dari pihak manajemen mengenai optimalisasai layanan fisioterapi kepada dokter IGD, poli spesialis pagi dan sore , selain itu Sosialisai layanan fisioterapi ke instansi rekanan RSI Surabaya baik BPJS atau instansi yang lain.
6. Rawat Inap. BOR Rawat Inap tahun 2015 belum mencapai target walaupun lebih meningkat daripada tahun 2014. Adapun permasalahan di rawat inap yaitu : a. Salah satu penyebab yang membuat BOR belum mencapai target
yaitu Pasien
sering dirujuk karena : 1. Seringnya ruangan di renovasi yang memerlukan waktu yang lama atau tidak sesuai yang direncanakan. 2. Seringnya sarana non medis rusak ( contoh.AC ) sehingga ruangan tidak bisa dipakai. 3. Di Era BPJS ini pasien menghendaki ruangan sesuai haknya tapi sering penuh karena ruang Shofa di tahun 2015 dijadikan Paviliun (VIP) sehingga kapasitas klas I berkurang. b. Selama ini RS Islam Surabaya juga menerima mahasiswa PKL tapi RS Islam Surabaya sampai saat ini belum menyiapkan sarana untuk konsultasi dan belajar secara maksimal. c. Belum adanya ruang Isolasi di Rawat Inap sehingga pasien TBC, Morbili yang memerlukan R.Isolasi ,dianjurkan ke VIP dengan alasan pasien tidak boleh jadi satu dengan pasien lain. d. Belum adanya ruang Intermediate untuk merawat pasien yang perlu pengawasan khusus ( Coma,Hematemesis Melena ) yang tidak perlu di ICU. e. Belum maksimalnya Pelayanan Islami di Rawat Inap yang dilakukan Petugas, contoh : masuk ruangan tidak memberi salam,menyuntik tidak baca doa,tidak mengingat pasien sholat dll.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
22
Solusi permasalahan tersebut diatas adalah : a. Adanya SPO waktu merenovasi ruangan sehingga ruangan bisa segera dipakai. b.
Adanya koordinasi yang baik antara R.Inap dan unit PS dalam hal pemeliharaan sarana terutama AC.
c. Adanya perubahan klas ruang shofa sebagai Paviliun menjadi klas I lagi d. Mengadakan ruang belajar dan konsultasi bagi mahasiswa PKL e. Mengadakan ruang intermediate dan Ruang Isolasi. f. Memberi Pelatihan lagi tentang Pelayanan Islami untuk Para Petugas.
7. Rawat Khusus. Jumlah pasien di rawat Khusus (OK,VK,ICU dan RR) tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 walaupun belum mencapai target. Adapun permasalahan di rawat khusus yaitu : a. Belum lengkapnya Peralatan alkes di OK,VK dan ICU disebabkan alkes tersebut sudah rusak/aus dan adanya penambahan pelayanan baru contoh : Bedah Thorak Vaskuler,Bedah Syaraf dan Urologi. b. Belum adanya Biaya Paket Operasi sehingga bila ada pasien mau operasi masih koordinasi dengan unit OK yang membuat pasien menolak MRS. c. Belum adanya dokter anestesi yang stand by setiap hari sebagai penanggung jawab di ICU dan OK. d. jumlah pasien ICU tidak sesuai target karena pasien umumnya pasien jantung adalah pakai BPJS
Solusi permasalahan diatas adalah: a. melengkapi alkes di Rawat Khusus b. Membuat Biaya Paket Operasi yang bekerja sama dengan Humas RSIS c. Menjadikan dokter anastesi sebagai dokter spesialis tetap.
8. Hemodialisa Unit hemodialisa adalah unit terbaru dan merupakan salah satu produk unggulan RS Islam Surabaya yang dibuka bulan Maret 2015. Unit ini dibuka karena makin banyak pasien yang memerlukan cuci darah, apalagi banyak pasien BPJS yang tertampung di RSUD dr. Soetomo.
Permasalahan dan perkembangan unit Hemodialisa meliputi : a.
Semakin meningkatnya pasien yang cuci darah sehingga banyak pasien yang ditolak karena RSIS masih mempunyai 5 unit mesin HD.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
23
b.
Semakin banyaknya pasien GGK dilakukan AV Shunt dimana dokter spesialis bedah Thorak hanya bisa 2 hari praktek di RSI.
Solusi permasalahan unit Hemodialisa adalah : a. Diadakan jadwal jaga 2 shift (3 gelombang Hemodialisa) dan adanya penambahan mesin Hemodialisa. b. Diadakan jadwal praktek dr.Spesialis Bedah Thorak setiap hari atau menambah dr.Spesialis bedah Thorak
IV.2.2 BAGIAN PENUNJANG MEDIS Bagian penunjang medis membawahi 5 unit yaitu farmasi, radiologi, laboratorium, gizi dan Pemeliharaan sarana medis. Dimana masing-masing unit difungsikan sebagai penunjang dalam mendukung kelancaran pelayanan yang ada di rumah sakit seperti membantu penegakkan diagnosa, membantu mensupport proses kesembuhan dan melayani kebutuhan obat. Kondisi di lapangan pada tahun 2015 adalah:
1. Unit Farmasi Pada bulan April 2015, Unit Farmasi di bagi menjadi dua unit pelayanan, yaitu pelayanan farmasi BPJS rawat jalan, dan pelayanan farmasi semua pasien rawat inap dan pasien umum, instansi / asuransi rawat jalan. Dengan adanya pemisahan loket farmasi, jumlah antrian pelayanan farmasi untuk pasien umum menjadi berkurang, sehingga pasien diharapkan tetap membeli obat di Unit Farmasi RSI Surabaya, dan dapat menurunkan jumlah lembar resep yang lolos. Adapun beberapa permasalahan di unit farmasi yaitu : a. Pemilihan jenis obat oleh Dokter, sehingga pasien terkadang hanya membeli separuh resep atau mengambil kembali resep yang sudah diserahkan ke Unit Farmasi. b. Out of stock obat di Unit Farmasi, karena : 1.
Obat di luar formularium
2.
Kekosongan stok obat di distributor
3.
Keterlambatan pembayaran
4.
Keterlambatan pesanan
5.
Pola penulisan dokter yang susah di prediksi
c. Belum ada evaluasi penggunaan obat untuk pasien rawat inap (retur untuk pasien rawat inap masih tinggi) d. Pelayanan Farmasi yang berorientasi pada keselamatan pasien belum optimal
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
24
e. Evaluasi kepuasaan pasien terhadap waktu tunggu pelayanan farmasi belum ada f. Prosentase resep yang lolos masih cukup tinggi (data belum akurat, karena data yang masuk adalah data total kunjungan yang belum tentu semua kunjungan pasien diberi resep) g. Komplain pasien terhadap obat yang diberikan, terutama tentang kejelasan nama obat dan tanggal kadaluarsa.
Adapun solusi permasalahan diatas adalah : a. Kebijakan RSI
untuk menghimbau dokter agar memberikan terapi pasien
sesuai dengan Panduan Praktik Klinik dan Pedoman Diagnosa Terapi yang sudah ditetapkan RSI b. Solusi Out of stock obat di Unit Farmasi : 1.
Kebijakan RSI untuk memberlakukan Formularium Obat RSI
2.
Optimalisasi perencanaan pengadaan
3.
Kebijakan manajemen tentang dana cadangan untuk pembayaran obat Unit Farmasi
4.
Optimalisasi perencanaan pengadaan
5.
Evaluasi penulisan dokter berdasar pola penyakit yang ada di RSI
c. Kebijakan RSI untuk memberlakukan Sistem Unit Dose Dispensing untuk pasien rawat inap d. Penambahan tenaga Apoteker e. Format evaluasi dan monitoring terintegrasi f. Perhitungan waktu tunggu secara komputerisasi untuk pelayanan farmasi, baik untuk obat racikan atau obat jadi g. Peningkatan pelayanan farmasi sehingga pasien tetap membeli obat di RSI, seperti : 1.
Memepercepat waktu tunggu pelayanan
2.
Ketersediaan obat
h. Pemilihan obat sesuai daya beli pasien RSI i.
Pencantuman nama obat, jumlah obat, dan tanggal kadaluarsa di Etiket Obat
2. Unit Laboratorium Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative,
bahkan promotif dan
rehabilitative. Kinerja unit laboratorium untuk tahun 2015 meningkat 31.15% dibandingkan tahun 2014 . adapun permasalahan di unit laboratorium yaitu : a. Kondisi ruangan yang kurang nyaman ( R.Sampling dan R.Tunggu )
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
25
b. Masih terjadinya trouble pada data pasien saat dilakukan entry data c. Sistem komputerisasi pelayanan BPJS khususnya yang berkaitan dengan
masalah keuangan (sistem membagi secara otomatis pemeriksaan laborat) d. Saling berdesakan antara keluar masuknya pasien dan petugas( 1 pintu) e. Resiko terjadinya salah ketik waktu pemindahan dari alat ke komputer
pengolah hasil
Adapun solusi permasalahan diatas adalah : a) Penataan ulang mebelair dan mengganti dengan ukuran lebih kecil b) Dibuatkan software yang lebih bisa menjamin stabilitas database c) Meminta programer computer SIM membuatkan system yang memudahkan pembagian harga dan kunjungan berikutnya secara otomatis d) Dibuatkan pintu alternative dibagian belakang ( bekas koridor Laboratorium) e) Pengadaan program LIS antara alat pemeriksaan dan computer RSIS
3. Unit Radiologi Pelayanan Radiologi merupakan pelayanan kesehatan yang menggunakan sumber radiasi peng-ion sehingga dalam penggunaan sumber radiasi tersebut mempunyai dua sisi yang saling berlawanan, yaitu dapat sangat berguna bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit serta di sisi lain akan sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol sehingga pelayanan radiologi harus senantiasa menjamin mutu pelayanan yaitu harus tepat dan aman bagi pasien, pekerja maupun lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Kinerja unit radiologi untuk tahun 2015 meningkat 13.74% dibandingkan tahun 2014. Banyaknya Rumah Sakit baru yang dilengkapi dengan kecanggihan teknologi lata X-ray, CR, CT-Scan, Panoramic, Cephalometri membuat pasien lebih leluasa menentukan pilihannya. Adapun permasalahan yang ada di unit radiologi adalah : a. Alat x ray yang dimiliki RSIS : 1. Usia alat x-ray sudah tua (1995) 2. Alat sering error meski telah di ganti dengan tube baru (Tapi second) 3. Sering Error sehingga mengakibatkan foto ulang 4. Pemeriksaan x-ray hanya sebatas pemeriksaan x-ray konvensional dan tidak dapat melayani pemeriksaan x-ray dengan kontras media 5. Error X-Ray mengakibatkan foto ulang karena dosis radiasi yang keluar tidak sesuai dengan pengaturan dosis yang sudah di tentukan. b.
Masih menggunakan manual prossesing : 1. Komplain Pelanggan internal dan eksternal tentang hasil imaging.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
26
2. Manual prosessing menyebabkan gambaran film tidak optimal, apalagi di bandingkan dengan hasil foto dari rumah sakit atau laboratorium klinik lain yang semuanya telah menggunakan prosesing CR (Computerized Radiography). 3. Manual prosessing menyebabkan respontime hasil foto lebih lama. c.
Respon time hasil foto di atas standar SPM (≤ 3 Jam), hasil audit oleh SPI pada bulan agustus 2015 adalah 3,2 jam.
d.
Tidak adanya dokter tetap yang dapat standby di Unit Radiologi.
e.
Banyaknya komplain dari pelanggan eksternal maupun internal berkaitan dengan hasil imaging sehingga sebagian dokter klinisi mengirim foto ke luar.
f.
Mayoritas pasien menggunakan BPJS dimana beberapa permintaan pemeriksaan radiologi harus menyesuaikan dengan diagnosa klinis sesuai dengan poli spesialis yang di tuju serta dengan acc dari pihak tim verifikasi BPJS
g.
Pemeriksaan echocardiografi harus di rujuk untuk pasien BPJS karena masuk pelayanan rumah sakit type B.
h.
Jumlah pemeriksaan x-ray dengan kontras media yaitu pemeriksaan appendicogram
IVP dan
pada kasus urologi pasien BPJS sebagian di lewati karena biaya
mahal.
Adapun solusi permasalahan diatas adalah : a.
Penggantian modalitas alat baru
b.
Untuk mempercepat layanan hasil expertise saat ini telah di lakukan upaya dengan cara pengiriman gambar dengan Whatsapp atau dengan BBM, namun hasil gambar tidak maksimal karena tergantung dari kualitas kamera pada masing-masing petugas radiologi.
c.
Usulan dokter spesialis radiologi tetap
d.
Usulan pengadaan alat baru x-ray dan CR .
e.
Penambahan alat baru CT Scan untuk meningkatkan pelayanan secara paripurna.
f.
Penambahan menu baru pada pelayanan radiologi yaitu USG doppler dan USG musculus sceletal.
g.
Penambahan
alat
baru
dental
x-ray
dengan
cephalometry
di
mana
akan
menyesuaikan dokter gigi.
4. Unit Gizi Unit gizi di tahun 2015 sudah menunjukkan penigkatan kinerja yang jauh lebih baik dibanding 2014. Hal ini dikarenakan adanya renovasi di ruang gizi sesuai dengan standar akreditasi walaupun belum maksimal selain itu hasil bimbingan dari konsultan food and baverage dari RS PHC sepertinya sudah diterapkan di unit gizi
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
27
sehingga dapat meningkatkan kinerja di unit gizi. Namun dengan itu ada permasalahan yang ada di unit gizi yaitu : a. Rasa masakan kurang sedap dan enak b. Variasi makanan masih kurang c. Ketrampilan petugas gizi dalam mengolah makanan kurang optimal d. Pelaksanaan asuhan gizi yang di ruangan masih kurang maksimal dikarenakan tenaga ahli gizi masih kurang e. Ketrampilan petugas dalam Pelaksanaan asuhan gizi terstandar belum maksimal
Adapun solusi permasalahan diatas adalah : a. membuat variasi menu, membuat menu pilihan vip, menyajikan makanan dengan menarik dengan membedakan tempat alat makan VIP. b. Membuat struktur organisasi unit gizi yang baru sehingga ada yang bertanggung jawab terhadap menu tersendiri c. Hasil analisa waste makanan yang tinggi di analisa oleh sub unit penaggung jawab menu di unit gizi d. Membuat struktur organisasi unit gizi yang baru sehingga ada yang bertanggung jawab terhadap menu tersendiri
e. mengirimkan petugas gizi untuk ikut pelatihan memasak dengan benar. f. penambahan tenaga ahli gizi g. mengirimkan petugas gizi untuk ikut pelatihan asuhan gizi terstandar
5. Unit pemeliharaan sarana medis Masih kurangnya tenaga atem di RS Islam Surabaya menyebabkan kinerja di pemeliharaan sarana medis kurang optimal. Terutama untuk kalibrasi alat medis. Ada beberapa alat medis yang belum dikalibrasi secara rutin di setiap ruangan dan pencatatan
pelaporannya
juga
kurang
optimal
sehingga
diharapkan
unit
pemeliharaan sarana membuat kartu kendali di setiap ruangan untuk dijadwalkan kalibrasinya, kartu kendali tersebut dibuat dengan format (nomor, nama alat, merk, kalibrasi, maintanance, cara penggunaan, jumlah alat). Keberadaan 2 (dua) orang tenaga dapat mengatasi semua problema atem secara maksimal.
IV.2.4 BAGIAN KEPERAWATAN SDM merupakan modal utama dari suatu perusahaan, apalagi rumah sakit yang orientasi utamanya adalah pemberi layanan jasa, sehingga SDM yang dibutuhkan harus mempunyai kompetensi dibidangnya, attitude dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Di RS Islam Surabaya keramahan dari petugas
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
28
khususnya perawat masih dinilai kurang. Sehingga perlu pelatihan service excellence agar dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan. Tujuan dari unit ini adalah meningkatnya BOR minimal 60% dan maksimal 85%. Pada tahun 2015 rata-rata BOR RS Islam hingga September 2015 mencapai 66.20%. adapun permasalahan di keperawatan adalah : a. SDM Kurang ,hampir di semua unit masih kurang jumlah tenaganya (belum sesuai dengan standart yang ada) b. Ketrampilan SDM keperawatan belum optimal c. Sertifikasi tenaga (Pengurusan SIK) belum optimal d. Belum adanya keseragaman tentang pelaksanaan Asuhan keperawatan dan kebidanan di masing-masing unit.
Solusi dari permasalahan di atas adalah: a. Penambahan jumlah SDM di masing-masing unit. b. Mengembangkan pelatihan-pelatihan baik inhouse atau out house yang sesuai dengan rencana pengembangan dan kebutuhan di atas. c. Memfasilitasi SDM Keperawatan dalam pengurusan SIK. d. Pembuatan Standart Asuhan keperawatan dan kebidanan.
IV.2.5 BAGIAN HUMAS DAN PEMASARAN Kinerja pemasaran di RS Islam Surabaya sangat penting dalam meningkatkan kinerja rumah sakit, karena peran pemasaran salah satunya adalah memperkenalkan produk dan pelayanan yang dimiliki oleh rumah sakit dan juga menarik customer untuk mau memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS Islam Surabaya. Adapun permasalahan yang ada di bagian humas dan BPJS terutama mengenai BPJS yaitu : a.
Pembiayaan operasional RS lebih tinggi dibanding Tarif Paket yang di tetapkan oleh BPJS berdasarkan INACBGS
b.
Peserta BPJS kurang paham terhadap prosedur pelayanan yang di terapkan oleh BPJS
c.
Rujukan dari PPK 1 masih ada yang tidak sesuai dengan poli yang di tuju ke PPK 2
d.
Peserta BPJS tidak paham tentang prosedur rujukan antar faskes
e.
Keterbatasan tempat tidur rawat inap untuk kelas 1,2 maupun 3
f.
Pelayanan resep pasien dari poli spesialis
masih ada yang tidak mengacu pada E-
Katalog BPJS g.
Pemeriksaan penunjang medis masih ada yang melebihi tarif INA CBG’s utamanya pada pelayanan rawat jalan
h.
Keterbatasan petugas pelayanan di unit BPJS , sehingga masih ada petugas yang harus kerja lembur
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
29
i.
Pelayanan system informasi RS belum terintegrasi antar unit
j.
Pelayanan system informasi RS belum mengacu pada modul - modul SIM RS
k.
Pelayanan pembiayaan pasien asuransi yang masih melalui proses panjang pada saat pasien akan selesai perawatan di rawat inap
Solusi atas permasalahan BPJS adalah sebagai berikut : a.
Tim BPJS (perawat,penunjang medis dan verifikator) harus lebih teliti, jeli dan pintar untuk
mengatur
Dokumen
pasien
BPJS
sehingga
RS
Islam
Surabaya
dapat
mengendalikan biaya. b.
Kunjungan ke PPK 1 untuk sosialisasi pelayanan BPJS yang terapkan di RS Islam
c.
Mengadakan pertemuan rutin dengan perwakilan penanggung jawab PPK 1 untuk menyamakan persepsi tentang pelayanan BPJS
d.
Kerja sama dan komunikasi antara BPJS dan Provider /RS lebih intens,terutama apabila ada permasalahan yang terjadi di RS
e.
Menambah tenaga BPJS sesuai dengan uraian tugasnya (job description)
2. Unit Pemasaran Tugas utama pemasaran adalah Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan organisasi yaitu meliputi proses penjualan, pemasaran produk, penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan
pasien
yang
diharapkan
secara
lebih
efektif
dan
efisien.
Adapun
permasalahan di unit pemasaran yaitu : a. Tidak ada Survei kepuasan pasien yang dilakukan di dalam rumah sakit Islam Surabaya b. Belum optimalnya mengembangkan jejaring dengan media masa c. Kurangnya kegiatan pelayanan untuk masyarakat luar d. Kurangnya kunjungan ke instansi/ asuransi, Puskesmas, Bidan Praktek dan PPK I untuk mengetahui masukan atau keluhan tentang pelayanan di RS Islam Surabaya. e. Kurangnya promosi tentang profil RSI
Solusi atas permasalahan diatas adalah sebagai berikut : a. Melakukan survei kepuasan dan harapan pasien terhadap pelayanan di RSIS b. Mengembangkan jejaring dengan media massa, antara lain : PERSI, Nurul Hayat dan Radio SAS FM. c. Menambah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat di luar RS
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
30
d. Kunjungan ke instansi/ asuransi, Puskesmas, Bidan Praktek dan PPK I secara terjadwal dan menjalin hubungan baik dengan instansi/asuransi, Puskesmas, Bidan Praktek dan PPK I sehingga mengetahui harapan dan keinginan pasien. e. Menambah media promosi tentang RSIS
3.
Unit Verifikasi Verifikasi memiliki fungsi pelayanan yang sangat vital dari sisi pelayanan administrasi pasien mitra. Verifikasi melayani pasien rawat inap umum, asuransi dan instansi (non BPJS). Sedangkan untuk rawat jalan asuransi dan instansi fungsi verifikasi sebagai verifikator tagihan, rekap & pemberkasan dokumen tagihan hingga siap tagih. Secara umum verifikasi digambarkan sebagai pusat pelayanan dan proses administrasi pasien mitra RS Islam Surabaya, mulai dari pasien masuk rumah sakit hingga pasien dinyatakan boleh pulang. Dengan adanya unit verifikasi diharapkan pelayan terhadap pasien mitra akan lebih terfokus dan memuaskan. Secara internal akan dapat mempercepat proses penagihan serta memudahkan evaluasi kunjungan baik rawat jalan maupun rawat inap sebagai tindak lanjut unit pemasaran. Adapun beberapa permasalahan di unit verifikasi yaitu : a. Setiap tindakan / pemberian terapi yang akan dilakukan pada pasien mitra asuransi dan instansi harus dilaporkan terlebih dahulu pada penjamin, dengan melengkapi form LMA ( laporan medis awal ), indikasi tindakan dan terapi serta bukti pemeriksaan penunjang. Hal ini sering terjadi keterlambatan koordinasi dari ruangan yang berakibat pada tertundanya tindakan tersebut yang berdampak pada kekecewaan para dokter yang merawat. b. Prosedur pemulangan pasien mitra asuransi dan instansi melalui proses yang cukup panjang, mulai dari cetak kuitansi serta berkas pendukung, kelengkapan dokumen medis, kirim via fax atau email semua berkas kuitansi, lampiran-lampiran serta dokumen medis pasien. ada beberapa hambatan yang terjadi, diantaranya data belum diinput, resum belum diisi. Hal ini akan menghambat proses pelaporan yang terkesan lamanya proses pelayanan pasien pulang. c. Ketidakcocokan jumlah berkas kuitansi rawat jalan yang disetor ke verifikasi dengan jumlah kunjungan riil pasien rawat jalan saat itu merupakan masalah yang sangat krusial, hal ini disebabkan load kasir yang cukup tinggi serta kurang lengkapnya berkas pasien yang berdampak terjadinya keterlambatan pada proses penagihan yang akan berpengaruh pada cash flow rumah sakit. d. Terjadinya salah posting pada mesin EDC/swipe card (admedika) akan menyebabkan tagihan tidak dapat di proses.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
31
Solusi atas permasalahan diatas yaitu : a. Untuk menghindari keterlambatan tersebut diharapkan ruang perawatan punya perencanaan waktu yang cukup antara waktu pelaporan dan saat dilakukan tindakan b. Untuk menekan waktu tunggu yang lama diharapkan semua unit yang berhubungan dengan pelayanan pasien, melakukan input secara realtime dan memprioritaskan pasien yang sudah direncanakan pulang. c. Dengan adanya koordinator kasir diharapkan bisa membantu koordinasi dan menyelesaikan setiap permasalahan dan keterlambatan yang dihadapi kasir selama ini. Kami usulkan supaya kasir BPJS dipisah dengan kasir asuransi-instansi. Hal ini akan memudahkan pengelompokan dan tidak mudah tercampur antara berkas yang satu dengan berkas yang lain. d. Peran koordinator kasir sangat menentukan untuk bisa mendatangkan pasien lalu dilakukan proses yang benar hingga masalah ini selesai. Bila hal ini dikembalikan pada kasir lagi akan mengganggu pelayanan yang sedang berjalan. e. Untuk memudahkan koordinasi antara kasir instansi & asuransi dengan verifikator, kami usulkan supaya kasir tersebut masuk dalam unit verifikasi karena tanggung jawab kasir (non tunai) ada pada verifikasi bukan pada keuangan.
IV.2.6 BAGIAN TATA USAHA & SDM Bagian tata usaha dan SDM merupakan suatu bagian yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan dan kelancaran administrasi di rumah sakit dan mengelola sumberdaya manusia yang merupakan modal utama di rumah sakit dalam melakukan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan rumah sakit. Dimana bagian tata usaha & SDM membawahi 3 seksi yaitu seksi SDM & pengembangan Karier, seksi diklat dan seksi sekretariat
1. Seksi SDM & pengembangan Karier SDM merupakan modal utama di suatu organisasi, hasil survey membuktikan 67% keluhan pelanggan (pasien) adalah karena SDM nya. Kondisi SDM sampai pada bulan September 2015 berjumlah 378 orang, sedangkan tahun 2014 berjumlah 350 orang mengalami kenaikan 8 % hal ini karena adanya layanan baru Hemodialisa, dibukanya poli spesialis sore hari . Bila dilihat dari permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit terutama ketenagaan kebutuhan tenaga SDM masih kurang terutama dibagian Pelayanan Medis, Perawatan dan Penunjang medis. Adapun rincian karyawan yang ada = Karyawan tetap : 278 orang, Kontrak = 64 orang, Training = 25 orang , Harian Lepas = 2 orang, Out shourcing = 8 orang. Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
32
Sertifikasi tenaga Kesehatan meliputi :
No
jenis tenaga
1
Dokter Umum
2
Memiliki Surat Izin
Surat Izin Masih Proses
Jumlah
(%) izin dalam proses
18
0
18
Dokter Gigi
5
1
6
16,67%
3
Dokter spesialis gigi
4
1
5
20,00%
4
Dokter Spesialis non gigi
53
10
63
15,87%
5
Kesehatan Masyarakat
5
9
14
64,29%
S1
16
14
30
46,67%
D3
40
27
67
40,30%
D4 Bidan
3
2
5
40,00%
D3 Bidan
13
13
26
50,00%
2
7
9
77,78%
4
2
6
33,33%
10
0
10
1
1
2
50,00%
12
5
17
29,41% 50,00%
6 Keperawatan
7 Fisioterapi D3 8 Radiologi D3 9
Analis Medis D3
10 Farmasi S1 SMF 11
Rekam Medis
3
3
6
12
Gizi
2
0
2
13
Kesling
1
0
1
14
Elektromedik
2
0
2
194
95
289
Jumlah
32,87%
Jumlah total tenaga kesehatan 289 orang tenaga kesehatan yang memiliki surat izin sebanyak 194 orang dan yang masih proses 95 (32.87%). Jadi jumlah tenaga RS Islam Surabaya 378 orang (tidak termasuk dokter spesialis mitra), karyawan yang berpendidikan tenaga kesehatan berjumlah 230 orang (tidak termasuk dokter spesialis mitra), sedangkan karyawan yang berpendidikan non kesehatan berjumlah 148 orang. Dalam hal ini berarti jumlah karyawan RS Islam surabaya sampai bulan september 2015 perbandingannya yaitu karyawan yang tenaga kesehatan sebesar 60.84% sedangkan karyawan yang non kesehatan sebesar
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
33
39.15%. sesuai dengan ketentuan rumah sakit perbandingan tenaga kesehatan dan non kesehatan 3 : 1 artinya 3 tenaga kesehatan dan 1 tenaga non kesehatan. Di RS Islam Surabaya perbandingan tenaga kesehatan kesehatan dan non kesehatan berbanding 2 : 1. Angka ini belum sesuai dengan standar ketenagaan rumah sakit.
Total Biaya SDM
sampai September tahun 2015 adalah Rp. 14,090.235.845,
sedangkan asumsi 1 tahun Rp. 20,460.975.608,- dan proyeksi kenaikan biaya SDM tahun 2016 menjadi Rp. Rp. 25.471.036.101,-
Penerima penghargaan tahun 2015 sebanyak 25 orang dengan total biaya Rp.123.139.500,-, sedangkan rencana tahun 2016 = 24 orang dengan asumsi harga emas Rp. 531.122,- maka maka biaya total Rp. 122.171.000,122.171.000,- dengan rincian : Penerima penghargaan masa kerja 30 tahun = 5 orang, 20 tahun = 12 orang dan 10 tahun = 7 orang.
Karyawan yang sudah berhak mendapatkan cuti besar tahun 2015 yaitu 20 orang sebesar Rp. 58.424.000,-, sedangkan rencana tahun 2016 yang mendapat cuti besar yaitu 15 orang dengan biaya Rp. 60.481.750
Untuk karyawan yang pensiun tahun 2015 yaitu 5 orang dengan biaya sebesar Rp.
399.300.000,- Sedangkan tahun 2016 rencana pensiun = 9 orang dengan Asumsi Biaya Rp. 1.273.775.750.
Kebutuhan SDM ditahun 2016 berjumlah 61 orang dengan rincian antara lain : dokter = 8 orang ; tenaga keperawatan (perawat & bidan) = 25 orang ; tenaga kesehatan lainnya = 16 dan tenaga non kesehatan = 12 orang . Jumlah tersebut tidak termasuk menggantikan SDM yang pensiun. Sehubungan dengan hal tersebut SDM yang pensiun akan digantikan dengan merekrut tenaga sesuai jumlah dan kompetensinya.
Hambatan Yang dihadapi : 1. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar Unit kerja. 2. Belum optimalnya evaluasi terhadap absensi karyawan, masih tingginya lembur karena penataan jadwal kerja yang kurang optimal. 3. Pelatihan dan pembinaan SDM masih kurang maksimal.
Rencana Kinerja & Anggaran Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
34
4. Terjadi eror system komputer, sehingga terjadi kelambatan dalam memberikan pelayanan 5. Penataan dan kondisi ruangan yang padat, sehingga mengganggu dalam memberikan pelayanan (kurang maksimal). 6. Peningkatan biaya pengobatan karyawan keluarga dan purnabakti terutama rawat jalan.
Usulan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan internal dan eksternal: 1.
Perlu ditingkatkan koordinasi dan komunikasi antar unit kerja
2.
Perlu dievaluasi setiap bulan untuk absensi karyawan terutama karyawan yang kurang disiplin, terutama evaluasi oleh unit kerja dan bagiannya yang meliputi kinerja perorangan, sedangkan penataan jadwal kerja dibuat secara merata dan terencana, sehingga lembur benar-benar terjadi karena pekerjaan yang tidak bisa ditunda.
3.
Pembinaan karyawan yang secara terus menerus dan berkesinambungan dengan pendekatan arti pada Nilai – nilai Tawadlu, baik sebagai Sumber Daya Insani maupun sebagai Budaya Kerja serta pelatihan baik melalui In House maupun Out House training dengan biaya sponsor maupun biaya sendiri (pembinaan ini mulai dari karyawan sampai pejabat struktural baik kepala ruangan maupun Kepala Bagian).
4.
Perlu adanya program aplikasi/software aplikasi/software untuk menampung seluruh data-data karyawan, gaji, lembur, data kesehatan karyawan dan keluarga yang ditanggung oleh RSI baik rawat inap maupun rawat jalan.
5.
Perlu penataan ruangan yang lebih baik dan luas untuk penyimpanan data para karyawan tertata tertata dengan baik dan dan bagus, sehingga suasana dalam bekerja bekerja lebih nyaman dalam memberikan pelayanan.
6.
Salah satu cara supaya karyawan tetap sehat perlu ditingkatkan senam untuk karyawan dengan cara setiap karyawan wajib mengikuti senam minimal 1 bulan 1x kali untuk karyawan tetap dan semua karyawan kontrak serta training wajib mengikuti senam setiap minggu.
2. Seksi Diklat Salah satu cara Untuk meningkatkan kompetensi SDM di RS Islam Surabaya yaitu dengan mengadakan pelatihan baik inhouse training dan out house training. training. Total biaya Inhouse training yang dilaksanakan Sampai bulan september 2015 adalah sebesar Rp. 40.878.000,- Biaya yang dikeluarkan oleh RS Islam Surabaya sebesar Rp. 1.025.000, sedangkan biaya sebesar Rp. 39.853.000 di peroleh dari
Rencana Kinerja & Anggaran Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
35
pihak sponsor. Total biaya Outhouse training yang dilaksanakan Sampai bulan september 2015 adalah sebesar Rp. 122.830.000,- Biaya yang dikeluarkan oleh RS Islam Surabaya adalah Rp.98.735.000 sedangkan biaya sebesar Rp. 24.095.000 diperoleh dari pihak sponsor.
adapun permasalahan di unit diklat adalah : a. Standar ruangan kurang kurang memadai karena kepala diklat diklat dan staf terpisah b. Lemari penyimpanan dokumen kurang memadai c. Pembuatan laporan outhose training kurang training kurang tertib d. Kurangnya pelatihan untuk karyawan terutama yang sesuai dengan beban pekerjaannya
Solusi untuk permasalahan diatas adalah : a. Adanya ruangan tersendiri untuk diklat sehingga memudahkan koordinasi dengan staf b. Pengadaan lemari penyimpanan dokumen yang memadai c. Untuk penertiban pembuatan laporan dengan menunda pemberian SPPD yang diberikan dan membuat jadwal sosialisasi outhouse training, artinya semua karyawan yang diberangkatkan pelatihan outhouse training wajib membuat laporan dan mensosialisasikannya minimal sosialisasi di unit kerjanya dengan bukti daftar hadir dan hasil notulen yang diserahkan ke Diklat baru SPPD diberikan. d. Memberikan pelatihan untuk semua karyawan sesuai kompetensi di unit kerjanya dan pelatihan sesuai standar akreditasi yang meliputi : BLS, APAR/Pelatihan K3 dan Pelatihan Dalin/Cuci tangan
3. Seksi Sekretariat Seksi sekretariat sebagai satuan organisasi yang melakukan rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang untuk mencapai tujuan organisasi, selain itu seksi sekretariat bertugas membantu pimpinan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Adapun permasalahan di seksi sekretariat adalah : a. Kurang terstandarnya ruangan sekretariat, dimana sekretariat seharusnya terpisah dengan unit kerja lain dan berada satu lokasi dengan ruang direksi. mengingat banyaknya dokumen penting dan rahasia yang tersentral di seksi sekretariat b. Distribusi surat tidak tepat waktu dikarenakan penerima tidak ada ditempat
Rencana Kinerja & Anggaran Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
36
c. Permohonan tandatangan PKS dari pihak ketiga relativ lama, sehingga proses selanjutnya tertunda d. Kurangnya lemari untuk penyimpanan dokumen (pengarsipan) e. Belum mempunyai alat untuk pemusnahan dokumen rahasia
Solusi untuk permasalahan diatas adalah : a. Penataan layout ruangan sekretariat agar lebih bersifat privasi tidak jadi satu dengan unit lain b. Distribusi surat dengan cara diserahkan ke unit dan bagian terkait yang ada dengan menandatangani dan menuliskan nama terang penerima bila yang diberi tidak ada ditempat c. Lebih giat untuk menagih PKS dengan menelpon pihak yang bersangkutan d. Pengadaan lemari dokumen untuk pengarsipan e. Pengadaan alat pemusnah dokumen
IV.2.6 BAGIAN UMUM Bagian umum merupakan bagian yang mengelolah bagian umum rumah sakit, dimana membawahi 5 seksi yaitu seksi pemeliharaan sarana, seksi rumah tangga, seksi kesehatan lingkungan, seksi kendaraan dan seksi keamanan dan ketertiban. Adapun analisa dari masing-masing unit adalah sebagai berikut :
1. Seksi Pemeliharaan sarana Pemeliharaan sarana berfungsi untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana yang ada di RS Islam Surabaya. Adapun permasalahan yang ada di Seksi Pemeliharaan sarana yaitu : a. Jumlah SDM yang kurang memadai dengan kebutuhan. b. Kurangnya kesempatan untuk pelatihan di bidang teknik c. Kondisi fisik bangunan RSI yang usianya ± 40 th sehingga banyak problem yang terjadi seperti: Saluran air yang berkarat, bocor dan saluran air yang ditanam dalam tembok tersumbat d. Tim Pengadaan Barang dan Jasa kurang berfungsi secara maksimal dan bekerja tidak taat azas. e. Dukungan sumber dana pembangunan dari Yayasan belum maksimal. f. Sistem penataan jaringan dan distribusi catu daya yang tidak dilakukan dengan kaidah-kaidah tehnik kelistrikan yang baik.
Solusi atas permasalahan tersebut yaitu :
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
37
a. Menambah tenaga profesional yg sesuai kebutuhan berpendidikan S.1 Tehnik dan 2 orang D.3 Tehnik Sipil dan Tehnik Listrik. b. Diikutkan pelatihan/ kursus untuk meningkatkan kemampuan petugas PS c. Memaksimalkan fungsi Tim Pengadaan Barang dan Jasa dan bekerja dengan taat azas, agar pelaksanaan renovasi berjalan sesuai dengan norma-norma yang baik dari
sisi administrasi, pelaksanaan dan system pertanggung-
jawaban serta evaluasinya. d. Dukungan sumber dana pembangunan dari Yarsis sesuai dengan kebutuhan. e. Melakukan skala prioritas pelaksanaan renovasi bangunan, perbaikan atau pergantian saluran air
2. Seksi Rumah Tangga Seksi rumah tangga / logistik berfungsi menyediakan berbagai keperluan barang berupa ATK, barang non medis dll untuk kelancaran operasional rumah sakit. Adapun permasalahan yang ada di Seksi Rumah tangga yaitu : a. Tempat parkir untuk pengiriman barang keluar masuk sangat terbatas. b. Kurang tersedianya lahan penyimpanan oxygen baik yang isi maupun yang kosong. c. Tempat kerja yang kurang representative ( panas & dekat saluran air yang berbau, tempat sampah ) sehingga mempengaruhi konsentrasi kerja. d. Tempat penyimpanan barang inventaris lembab kurang adanya sirkulasi udara.
Solusi atas permasalahan tersebut yaitu : a. Setiap pengiriman barang bisa kami jadwalkan pada jam di luar jam besuk pasien agar pengiriman barang bisa mudah dan lancar b. Mohon tersedianya tempat khusus untuk penyimpanan oxygen baik yang isi maupun kosong sehingga barang mudah/lancar kami terima dan bisa terpenuhi. c. Tersedianya tempat parkir khusus untuk barang datang sehingga barang mudah/lancar kita terima sesuai kebutuhan yang kami harapkan. d. Mohon tersedianya tempat galon baik yang isi maupun kosong agar mudah di kontrol. e. Mohon didesainkan ulang penataan ruangan serta penataan rak untuk barang cetakan, alat kantor, tissu/plastik sehingga bisa mempermudah pelayanan
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
38
3. Seksi Kesehatan Lingkungan Seksi kesehatan lingkungan berfungsi untuk mengelola sanitasi dan kesehatan lingkungan di dalam dan sekitar rumah sakit. Adapun permasalahan yang ada di Seksi kesehatan lingkungan yaitu : a. Petugas kesulitan dalam memperbaiki jika ada Trouble IPAL, Karena tidak ada service maintanance dengan kontraktor IPAL b. Parameter Phosphat pada hasil Lab IPAL yang sering tidak memenuhi nilai baku mutu limbah cair c. Kurang kepedulian petugas ruangan untuk perhitungan jumlah linen kotor infeksius yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya dan dalam pemilahan sampah medis dan non medis karena sering tercampur. d. Luas ruang linen bersih yg belum memenuhi standart fasilitas, Untuk menuju RS type B, DKK menyarankan laundry mandiri e. Bak tandon tower yang sudah aus f. Untuk
menunjang
akreditasi
masih
kurangnya
rambu-rambu
larangan
merokok, jalur evakuasi g. Pengendalian serangga nyamuk hasil masih kurang efektif h. Belum tersedianya almari khusus B3, spill kit, dan almari APD untuk kebakaran i.
Tidak ada titik sumber air untuk penyiraman tanaman dan pembersihan ruangan
Solusi atas permasalahan tersebut yaitu : a.
Mengikut sertakan SDM dalam Program pelatihan, terutama mengenai manajemen IPAL.
b. Tahun 2016 mengusulkan Outsourcing maintenance IPAL c.
Dilakukan pencucian linen mandiri, karena untuk pencucian linen masih kerjasama dengan pihak ketiga.
d. Penataan Ruang linen bersih dan pengadaan sarana prasarana berupa meja
dan lemari linen bersih dan kereta linen bersih e.
Tahun 2016 mengusulkan penambahan stock linen menjadi 5 par
f.
Penggantian / pengadaan bak tandon tower
g.
Pengadaan alat sprayer untuk pengendalian nyamuk
h. Pengadaan rambu-rambu larangan merokok, jalur evakuasi i.
Pengadaan almari khusus B3, Spill kit, dan APD peralatan kebakaran
j.
Pembuatan instalasi suply air untuk penyiraman tanaman dan pembersihan ruangan
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
39
4. Seksi Kendaraan Seksi kendaraan berfungsi memperlancar alur transportasi di rumah sakit baik untuk pasien maupun untuk karyawan RS Islam Surabaya. Adapun permasalahan yang ada di Seksi kendaraan yaitu : a. Supir tidak masuk dan keluar kota b. Kurangnya mobil operasional c. Kebutuhan pasien yang bersamaan d. Tenaga supir yang terbatas
Solusi atas permasalahan tersebut yaitu : a. Melemburkan rekan kerja b. Menambah driver c. Menambah unit mobil operasional d. Menambah unit mobil ambulan
5. Seksi Kamtib Seksi kamtib berfungsi untuk menjaga keamanan didalam dan disekitar lingkungan RS Islam. Adapun permasalahan yang ada di Seksi kamtib yaitu : a. Lahan parkir yang kurang memenuhi kapasitas kendaraan roda empat khususnya saat poli rawat jalan dan Praktek dokter spisialis sore b. Kurang disiplinnya karyawan terhadap aturan RS Islam Surabaya tentang larangan karyawan yang membawa mobil untuk di parkirkan di halaman parkir RS Islam c. Sebagian anggota Satuan pengaman belum faham dalam bidang Keamanan dan Ketertiban di karenakan belum mengikuti latihan ketrampilan satpam (LATTRAM SATPAM ) yang di adakan tiap tahun oleh Polda Jatim.
Solusi atas permasalahan tersebut yaitu : a. Mengusulkan pembangunan kepada Yayasan lahan Parkir mobil baik untuk karyawan, Dokter, Dokter Spesialis, Tamu dan pengunjung Rumah Sakit Islam Surabaya b. Tahun 2016 mengusulkan Penambahan petugas satpam dan mengikutsertakan dalam pelatihan keterampilan stapam
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
40
IV 2.7 BAGIAN KEUANGAN Bagian keuangan adalah bagian yang mengelola system keuangan Rumah Sakit Islam Surabaya. Dalam menjalankan tugasnya secara structural terdiri dari 3 (tiga) Seksi antara lain Seksi Kas & Perpajakan, Seksi Hutang Piutang dan Seksi Akuntansi,secara garis besar tugas pokoknya adalah:
Mengelola seluruh system pemasukan dan pengeluaran rumah sakit.
Mengendalikan pengeluaran dan menjaga agar arus kas terpelihara dengan baik sehingga dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang tepat waktu, baik kewajiban kepada internal rumah sakit maupun kepada pihak eksternal.
Mengelola piutang rumah sakit dengan baik tepat waktu pembayaran dan sekecil mungkin jumlah tunggakan.
Mengendalikan pengeluaran biaya dan pengeluaran investasi agar tidak mengganggu kondisi arus kas.
Membayar kewajiban pembayaran hutang usaha dan hutang bank tepat waktu.
Menyelenggarakan system akuntansi semua transaksi keuangan di rumah sakit.
Membuat pelaporan keuangan sesuai standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Yayasan.
Mengusulkan perbaikan system pengelolaan keuangan rumah sakit.
Mengusulkan pelatihan karyawan untuk memenuhi standar kompetensi.
IV 2.7. 1 ANALISA KEUANGAN TAHUN 2015 1. ARUS KAS (CASHFLOW). Pada awal tahun 2015 sampai dengan akhir bulan September 2015 kondisi arus kas (cashflow) kurang menggembirakan karena ada beberapa factor penyebab antara lain : a. Surplus usaha (Laba) tahun 2014 sebesar Rp 5.445.475.314,- (unaudit) dan sebesar Rp 4.593.791.016,- (post audit), sedangkan investasi tahun 2014 mencapai Rp
5.105.985.412,- atau melebihi surplus usaha yang
dicapai tahun 2014. b. Investasi tahun 2014 merupakan kelanjutan investasi gedung OK 2 lantai termasuk alat-alat kesehatan. c. Pada awal tahun 2015 tidak memiliki cadangan dana untuk memback-up tagihan asuransi BPJS Januari & Februari sebesar Rp 4.501.601.709,-
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
41
d. Pada awal tahun 2015 telah melakukan investasi dalam bentuk perbaikan fasilitas sarana gedung utama, ruang Hijir Ismail, ruang IGD, Mushola dan perbaikan counter-2 layanan sebesar Rp 1,6 milyar dan Rp 300 juta. e. Terjadi kenaikan biaya tenaga kerja terhitung bulan Mei 2015 sehingga terjadi
peningkatan
2.396.565.929,-
besarnya
atau
biaya
20,49%
tenaga
(Realisasi
kerja
sebesar
September
Rp
2014
Rp
11.693.669.916,- dan September 2015 Rp 14.090.235.845,-). f. Akibat
buruknya
kondisi
cahsflow
menyebabkan
terjadinya
keterlambatan pembayaran kewajiban kepada supplier/distributor obat sehingga
ada
beberapa
supplier
yang
sempat
menghentikan
penyaluran/pengiriman, dan keterlambatan pembayaran kewajiban kepada rekanan non medis.
2. BPJS MENDOMINASI POSISI PIUTANG a. Besarnya piutang per 30 September 2015 sebesar Rp 3.899.618,340,terjadi kenaikan sebesar Rp 2.704.586.362,- atau sebesar 226,32% dibanding dengan posisi piutang per 30 September 2014 sebesar Rp 1.195.031.978,-Dari posisi per 30 September 2015 tersebut piutang BPJS mencapai Rp 3.203.930.941,- Telah terjadi pergeseran penagihan piutang BPJS pada bulan Maret 2015 yang seharusnya masuk pada tagihan April 2015 namun karena pihak Verifikator BPJS belum menyelesaikan hasil verifikasinya sampai dengan batas akhir pelaporan keuangan ke Yarsis maka tagihan tersebut dimasukan pada bulan Mei 2015 dan seterusnya sehingga apabila pihak BPJS menentukan pembayaran tagihan bulan Desember 2015 harus diselesaikan pada bulan yang sama (ketentuan tutup tahun buku 2015), maka pembayaran tagihan BPJS pada bulan Desember 2015 akan terjadi 2 (dua) kali pembayaran yaitu tagihan bulan Nopember dan bulan Desember 2015. b. Pada era layanan BPJS telah terjadi perubahan posisi piutang instansi & asuransi umum sebesar 17,84% dan piutang BPJS sebesar 82,16%.
3. INVESTASI. a. Melihat kondisi sarana dan fasilitas pelayanan yang ada masih banyak yang memerlukan renovasi dan perbaikan maka sejak awal tahun buku Januari 2015 telah dilakukan beberapa renovasi bangunan/ruangan antara lain: Ruang Perawatan Anak Hijir Ismail, Ruang Kerja Direktur, Wakil Direktur, Komite Medik, Ruang Serba Guna, Mushola, Ruang
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
42
Farmasi, Ruang Kerja Humas, Ruang Kerja Pendaftaran dan mengganti beberapa mebelair, serta mengganti peralatan listril dll seperti tersebut dibawah ini.
Belanja investasi Januari s/d 30 September 2015.
NO
NAMA AKTIVA
POSISI
PENGADAAN
POSISI
INVENTARIS
DES 2014
2015
30 SEPT 2015
1.
Bangunan Gedung
14.871.659.316
580.607.236
15.452.266.552
2.
Inventaris Medis
5.315.173.259
1.015.909.114
6.331.082.373
3.
Inventaris Non Medis
3.275.195.128
623.096.000
3.898.291.128
4.
Kendaraan Medis
203.936.781
0
203.936.781
5.
Kendaraan Non Medis
499.356.818
0
499.356.818
6.
Instalasi Listrik & Peralt
234.609.125
0
234.609.125
7.
Aplikasi & Licensi
42.034.788
2.700.000
44.734.788
8.
Instalasi air
485.590.500
5.750.000
491.340.500
9.
Instalasi Pendukung
110.330.300
126.863.000
237.193.300
10.
Bangunan Dlm Penyels.
636.697.237
479.726.414
1.116.423.651
11.
Inventaris dlm proses
348.803.000
(285.287.000)
63.516.000
26.023.386.252
2.548.914.764
28.572.751.016
JUMLAH
Belanja investasi tahun 2015 terdiri dari belanja bangunan gedung Rp 580.607.236,- investaris medis Rp 1.015.909.114,- inentaris non medis Rp 623.096.000,- aplikasi & Licensi Rp. 2.700.000,- Instalasi air Rp. 5.750.000,instalasi
pendukung
285.287.000,-)
Rp
126.863.000,-,-
Inventaris
dlm
proses
(Rp
serta bangunan dalam penyelesaian Rp. 479.726.414,-
sampai bulan September 2015 total belanja investasi mencapai sebesar Rp 2.548.914.764,Sumber dana pembiayaan investasi berasal dari internal Rumah Sakit Laba (Rugi) Usaha tahun 2014 dan proyeksi 2015. Realisasi Laba selama 4 (empat) tahun terakhir adalah: Tahun 2011 sebesar
Rp
Tahun 2012 sebesar
Rp 1.482.888.484,00.
Tahun 2013 sebesar
Rp 2.118.163.849,00
Tahun 2014 sebesar
Rp 4.593.791.016,00
Tahun 2015 estimasi
Rp
Proyeksi laba tahun 2016 sebesar
284.085.096,00.
4.447.647.550,00
Rp 14.632.359.977,
atau naik sebesar 136.81% dari estimasi laba tahun 2015.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
43
b.
Pada akhir bulan September 2015 masih terdapat investasi renovasi bangunan gedung dan ruangan yang dilaksanakan atas perintah Pengurus Yarsis dan belum dibukukan oleh RSI Surabaya sebesar Rp 1.618.498.000,Terdiri dari :
c.
Renovasi Hijir Ismail
Rp 304.323.996,92
Renovasi gedung manajemen
Rp 609.918.434,04
Renovasi bangunan mushola
Rp
Renovasi IGD
Rp 553.996.720,81
Renovasi ruang tunggu
Rp
91.377.957,96
58.881.715,20
Proses perencanaan pembangunan gedung RSI Medical Center berlantai 5 (lima) telah memasuki tahap pengurusan perijinan, dan sampai akhir September 2015 ijin yang telah selesai dan yang belum adalah sbb: Jenis perijinan:
d.
Selesai / Proses
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Amdal Lingkungan
Proses
Amdal Lalu Lintas
Selesai
Rekomendasi drainage
Selesai
Rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Sby
Selesai
Perjanjian Kerjasama dengan PC Muslimat
Selesai
Perataan tanah & bangunan
Selesai
Lahan parker pengganti
Proses
Pemagaran sementara
Proses
Proses
Pengeluaran Biaya Investasi untuk perencanaan pembangunan RSI Medical Center 5 (lima) lantai adalah sebagai berikut:
Biaya perencanaan Gedung 9 lantai
Rp 1.050.000.000,-
Biaya perencanaan Gedung 5 lantai
Rp
590.000.000,-
Biaya perencanaan Gedung Parkir 9 lt
Rp
550.000.000,-
Sub jumlah
Rp 2.190.000.000,-
Biaya Amdal Lingkungan
Rp
200.000.000,-
Biaya Amdal Lalu Lintas
Rp
100.000.000,-
Biaya Amdal Drainage
Rp
30.000.000,-
JUMLAH
Rp 2.520.000.000,-
Dibayar:
Biaya perencanaan
(Rp
420.200.000,-)
Biaya amdal lingkungan
(Rp
60.000.000,-)
Biaya amdal lalin
(Rp
30.000.000,-)
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
44
Biaya amdal drainage
(Rp
9.000.000,-)
Sub jumlah
(Rp
519.200.000,-)
Kekurangan…………………………………………..
Rp 2.000.800.000,-
4. PENDAPATAN, BEBAN DAN SHU a. PENDAPATAN Pendapatan
operasional
sampai
akhir
September
2015
mencapai
Rp
40.743.048.542,- atau naik sebesar 32,75% dibanding pendapatan bulan September 2014. Peningkatan pendapatan tahun 2015 dampak adanya system pelayanan kesehatan masyarakat melalui BPJS. Pendapatan BPJS tahun 2015 mencapai sebesar 51,57% dari jumlah Pendapatan operasional. Pelayanan pasien BPJS perlu terus dipertahankan dan di tingkatkan kualitasnya agar pada saat rumah sakit lain ikut melayani pasien BPJS kita tidak ditinggalkan pasien BPJS. Namun disisi lain terjadi penurunan pendapatan Rawat Inap dan pendapatan Farmasi karena terjadi perubahan system pencatatan pendapatan rawat inap dan
penjualan obat untuk pasien BPJS
dimasukkan kedalam pendapatan BPJS, masing-masing terjadi penurunan pendapatan rawat inap sebesar 38,28% dan pendapatan farmasi turun sebesar 40,34%.
b. BEBAN BIAYA. Realisasi beban biaya operasional sampai bulan September 2015 terjadi kenaikan sebesar
29,25% disbanding dengan realisasi bulan September 2014. Terdapat
komponen biaya baru dalam system pelaporan biaya pada laporan keuangan tahun 2015 yaitu biaya pendidikan dan pelatihan mencapapai seber Rp 168.958.000,- dan biaya BPJS sebesar Rp 3.458.864.068,- atau sebesar 9,17% dari total beban operasional. Beban pokok obat mengalami kenaikan sebesar Rp 635.269.793,- atao sebesar 7,43%. Kenaikan relative kecil karena ada perubahan system pencatatan beban biaya pokok obat kedalam beban biaya BPJS. Terjadi peningkatan biaya tenaga kerja sebesar Rp 2.396.565.929 atau 20,49%. Kenaikan beban biaya tenaga kerja sampai dengan September 2015 akibat adanya kebijakan Yayasan untuk merestrukturisasi system penggajian yang menetapkan upah serendah-rendahnya sebesar Upah Minimun Kota/Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp 2.710.000,-. Pelaksanaan penyesuaian UMK dilaksanakan pada bulan Juli 2015 dengan perhitungan kenaikan sejak bulan Mei 2015. Mengingat kondisi cash-flow pada bulan Juli 2015 kurang menggembirakan karena harus membayar THR 2015, Paket Lembaran dan pesangon karyawan yang pension, maka beban biaya terutang ada yang diselesaikan pada bulan Oktober 2015 seperti rapelan kenaikan upah bulan Mei dan beban lembur karyawan bulan Juli (saat lebaran) 2015.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
45
c. SISA HASIL USAHA. Sisa hasil usaha sampai akhir September 2015 sebesar Rp 3.348.404.301,- atau sebesar 61.60% dari rencana anggaran bulan September 2015. Belum tercapainya SHU ini dikarenakan adanya penundaan pencatatan/pengakuan pendapatan BPJS bulan April 2015 sebesar Rp 2.535.237.000,- ebagai pendapatan bulan Mei 2015 akibat verifikator dari petugas BPJS yang belum menyelesaikan verifikasinya sampai tanggal 12 Mei 2015, dimana tanggal tersebut sebagai tanggal batas paling lambat laporan keuangan wajib disampaikan ke Pengurus Yayasan. Apabila pihak BPJS konsisten menerapkan system akuntansi sesuai PSAK maka pada bulan Desember 2015 akan terjadi dua kali pendapatan tagihan BPJS yang akan diterima RS Islam Surabaya yaitu pendapatan bulan Nopember dan bulan Desember 2015, dengan demikian diharapkan realisasi SHU tahun 2015 bisa tercapai sesuai yang diharapkan banyak pihak
IV.2.8 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistim Informasi Manajemen merupakan ujung tombak dalam memeperlancar pelayanan yang bersifat administratif di rumah sakit dan juga sebagai sistem ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.
Sampai Tahun 2015 Rumah Sakit Islam
Surabaya belum mempunyai sistim informasi manajemen yang terintegrasi l karena ada kendala dalam piranti dan SDM yang berkompeten. Adapun permasalahan di unit SIM sebagai berikut : a. Modul aplikasi pelayanan yang dibangun sejak tahun 2002 tidak mengacu pada system pembangunan aplikasi menurut kaidah yang benar sehingga hasilnya tidak maksimal seperti tidak terjamin system validasi data operasional, aplikasi yang eror data double data hilang, tidak ada dokumentasi pembuatan program aplikasi, sebelum digunakan tidak ada pengujian system atau dilakukan UAT (User Acceptance Test) oleh konsultan eksternal. b. Gangguan listrik baik yang berasal dari PLN maupun dari internal RSI Surabaya sendiri ( Gen-set) menyebabkan menurunnya kualitas suplai daya, diantaranya : Blackouts, Fluctuations, Line noise, Sags, Surges, Spike / lightning Akibatnya: Kerusakan pada perangkat keras dan lunak, kehilangan data , ada kerusakan pada sebagian isi file. Kerusakan pada drives, penyimpanan data, komputer hang dan hardisk rusak. c. Ketiadaan/langkanya suku cadang perangkat keras yang sedang diperbaiki (perangkat yang rusak sudah discontinued ). d. Kerusakan perangkat keras yang disebabkan faktor gangguan alam & binatang / forcemajeur
(petir, bencana banjir, hewan tikus), maupun karena usia pakai yang
melampaui batas.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
46
e. Kelangkaan
tenaga
programer
yang
menguasai
program
Foxpro
sehingga
ketergantungan hanya pada Progamer dari ITS bila ada repair/pengembangan menu modul f. Program BPJS dan INA CBG’s belum bisa bridging dengan program sim yang lama. g. Pelaksanaan registrasi dengan pemanggilan nomer Rekam Medik yang di persyaratkan di akreditasi menimbulkan permasalahan karena program yang ada sudah terinstall pemanggilan dengan nomer pendaftaran. h. Kontrak kerja dengan pihak ketiga/penanggung/pemasok alat adalah ketidaksamaan persepsi tentang
item (jenis pelayanan, tarif /cost atau kodasi). Penyebab
permasalahannya adalah, mereka mempunyai aplikasi program (software) dan aturan sendiri. Akibatnya rumah sakit mempersiapkan segala sumber daya (Waktu, tenaga dan alat) untuk itu. i. Tenaga sim yang hingga sekarang belum dapat pengganti tenaga dengan keahlihan Programer sehingga program pengembangan yang direncanakan terhambat. j. Nomer pendaftaran sering mengalami doubel nomer pada nama pasien yang berbeda dan data entrian hilang berikut nomer daftar. k. Pengadaan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) sebagai pengganti program lama belum bisa terealisasi
Solusi atas permasalahan tersebut adalah : a. Mengganti secara keseluruhan SIM dengan SIM RS yang ideal, terintegrasi dengan system Akuntansi Keuangan (GL/General Ledger), bisa di integrasikan dengan SIM BPJS (bridging BPJS), b. Pengadaan hardware sesuai dengan kebutuhan dengan software SIM RS yang baru. c. Mengukur ulang Pembagian suplai daya listrik di masing-masing panel ( R-S-T ) yang tidak merata dan Capasitas daya Gen-set yg kurang memadai d. Mengganti /pembaruan perangkat yang discontinue e. Memasang anti petir dan pembasmian sarang tikus f. Menggunakan Program multi tarif, user dan fungsi. g. Tahun 2016 mengusulkan merekrut tenaga programmer, analis programmer. Belum dapat pengganti tenaga Aplication programer setaraf tenaga yang mengundurkan diri
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
47
BAB V PERKEMBANGAN KINERJA DAN PROYEKSI
IV. 3 PERKEMBANGAN KINERJA TAHUN 2012 – 2015 DAN PROYEKSI 2016 IV. 3.1 Perkembangan Kunjungan Rawat Jalan Dan IGD Tahun 2012 – 2015 Dan Proyeksi 2016
2012 N0
2013
2014
UNIT KERJA
Proyeksi
Rata-rata
Estimasi
2016
kunjungan
2015
30%
perhari
I.
UNIT RAWAT JALAN
1
Poli Umum
8522
8370
8174
6443
8376
27
2
Poli Gigi
2783
2555
2516
1897
2466
8
3
BKIA
6537
6881
5817
3373
4385
14
4
Sp. Bedah Umum
1974
2262
2843
3805
4947
16
5
Sp. Bedah Orthopedi
398
311
717
1019
1325
14
6
Sp. Bedah Urologi
406
278
527
1277
1660
17
7
Sp. Obgyn
3792
4112
5251
8056
10473
34
8
Sp. Anak
4264
4281
5988
7815
10160
33
9
Sp. Penyakit Dalam
3919
4158
7707
13221
17187
55
10
Sp. Bedah Jantung
735
506
2899
9396
12215
39
11
Sp.Kulkel
1091
1101
1777
2245
2919
9
12
Sp.THT
1893
2588
2910
3789
4926
16
13
Sp. Paru
709
841
1508
2957
3844
16
14
Sp. Mata
998
1305
2117
3305
4297
14
15
Sp. Bedah Mulut
287
350
437
370
481
3
16
Sp. Rehab Medis
875
1612
4869
14234
18504
59
17
Tumbuh Kembang
732
1370
2096
3071
3992
13
18
Sp. Orthodonti
165
323
367
521
677
7
19
Sp. Syaraf
0
0
1652
6304
8195
26
20
Sp. Konservasi Gigi
0
76
325
960
1248
13
21
Sp. Pedontotia
9
118
153
3
22
Sp. Jiwa
0
0
60
361
469
10
23
Sp. Alergi
0
0
55
132
172
4
24
Sp. Nefrologi
0
0
0
242
315
3
25
hemodialisa
0
0
0
1634
2124
7
26
Fisioterapi
4634
4685
16558
21525
69
27
IGD
18496
21461
22342
22185
28841
80
TOTAL
63210
69426
90599
175874
609
7636
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
135288
48
Jumlah kunjungan rawat jalan dan IGD dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini dikarenakan adanya upaya manajemen rumah sakit secara terus menerus memberikan inovasi dan pengembangan pelayanan serta adanya regulasi pemerintah tentang perubahan system pelayanan kesehatan masyarakat melalui BPJS. Pada tahun 2016 proyeksi jumlah kunjungan rawat jalan dan IGD akan dinaikkan 30% dari estimasi tahun 2015.
IV.3.2 Perkembangan Penunjang Medis Tahun 2012 - 2015 Dan Proyeksi 2016 TAHUN N0
UNIT KERJA
V.
PENUNJANG MEDIS
1
Rata-rata
Estimasi
2016
kunjungan
2015
30%
perhari
2012
2013
Laboratorium (Kunjungan)
24525
26878
25139
32029
41637
116
2
Radiologi (Kunjungan)
6600
5987
6719
7349
9553
27
3
Farmasi (Lembar Resep)
97352
105462
111334
143685
186791
128477 138327 143192
183063
TOTAL
2014
Proyeksi
519
237981
661
Dari tahun ke tahun kinerja penunjang medis semakin meningkat, ini membuktikan kinerja penunjang medis RS Islam Surabaya semakin baik dan perlu dipertahankan. Proyeksi kunjungan laboratourium tahun 2016 sebesar 41637. Proyeksi kunjungan Radiologi tahun 2016 sebesar 9553. Dan Proyeksi lembar resep farmasi tahun 2016 sebesar 186791.
IV.3.3 Perkembangan Rawat Khusus Tahun 2012 - 2015 Dan Proyeksi 2016 TAHUN N0
UNIT KERJA
2012
2013
2014
Proyeksi
Rata-rata
Estimasi
2015
kunjungan
2015
30%
perhari
IV. 1
Kamar Operasi
1249
1226
1580
1691
2198
8
2
Kamar Bersalin
788
817
1286
1473
1915
7
3
RR
1005
1070
1267
1167
2198
8
4
ICU
0
0
48
264
864
3
3042
3113
4181
4595
7175
26
TOTAL
Perkembangan kinerja di unit rawat khusus semakin tahun mengalami peningkatan yang signifikan baik OK, VK , RR dan ICU. Hal ini dikarenakan kamar operasi, RR dan ICU sudah disesuaikan dengan standar akreditasi baik layout nya maupun peralatannya walaupun belum secara menyeluruh. Proyeksi pasien operasi tahun 2016 sebesar 2198. Proyeksi
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
49
bersalin tahun 2016 sebesar 1915. Proyeksi pasien di RR tahun 2016 sebesar 1517. Sedangkan Proyeksi pasien ICU tahun 2016 sebesar 864.
IV.3.4 Perkembangan Parameter Statistik Dan BOR Rawat Inap Tahun 2012 –2015 Dan Proyeksi 2016 TAHUN N0 III.
UNIT KERJA
2012
2013
2014
Proyeksi Estimasi
2016
2015
30%
UNIT RAWAT INAP
1
Parameter Statistik
a
Hari Perawatan
18698
23247
25739
26747
32040
b
Lama Dirawat
18571
23248
25792
26895
34968
c
Tempat Tidur
108
95
110
103
103
d
BOR
51.68
67.04
64,11
71,1
85
e
ALOS
3.65
3.56
3,01
3,06
4,00
f
TOI
3.42
1.75
1,68
1,23
2
g
BTO
47.38
68.71
77,97
85,09
74
h
NDR
8.99
7.35
6,06
6,73
6,75
i
GDR
17.98
16.55
16,67
18,02
11,43
2
BOR Tiap Ruangan (%)
a
Ruang Muzdalifah Umum
74.7
80,32
67,03
76,83
b
Ruang Muzdalifah Obgyn
11.31
0
0
c
Ruang Tan'im
24.45
48.42
58,29
82,26
95,45
d
Ruang Shofa
55
61.04
68,93
55,29
72,29
e
Ruang Marwah ( Umum )
52.89
70.56
72,45
74,49
96,91
g
Ruang Mina (I)
32.64
55.18
66,24
80,18
104,73
Ruang Mina (II)
0
0
85,05
98,16
h
Ruang Multazam
i j
0
0
0
83.61
87.58
81,23
87,44
101,7
Ruang Arofah II
38.2
41.00
58,63
71,46
86,04
Ruang Arofah III
43.11
53.01
54,59
48,77
55,6
40.69
49.73
67,53
76,85
87,42
Kelas II
35.43
62.71
63,13
79,26
81,68
Kelas III
77.17
85.14
61,04
68,8
78,64
Ruang Zam-Zam
31.05
100.89
42,7
115,73
47,92
Ruang Hijr Ismail Kelas I
k
73.70
Pencapaian BOR RS tahun 2015 diestimasikan mencapai 71.1% dengan jumlah TT 103. Pada tahun 2016 proyeksi BOR adalah 85%. Untuk mengevaluasi efektifitas kinerja layanan pada masing-masing unit kerja layanan medis pada tahun 2016 sebaiknya dapat menyajikan jumlah layanan pasien BPJS.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
50
IV.3.5 Perkembangan Keuangan tahun 2012-2014, Estimasi tahun 2015 dan proyeksi tahun 2016 URAIAN
Tahun
Tahun
Tahun
Estimasi
Proyeksi
2012
2013
2014
2015
2016
Farmasi
14.448.562.524
16.038.311.233
9.743.079.632
9.340.340.068
11.675.425.085
Rawat Inap
6.307.704.738
7.662.427.915
5.399.055.835
6.726.161.449
8.407.701.812
Rawat Jalan
3.576.867.256
4.397.191.583
2.418.682.418
5.206.504.983
6.508.131.228
Rawat Khusus
884.764.305
2.135.581.851
2.203.331.095
1.744.637.585
2.180.796.982
Penunjang Medis
4.311.916.241
4.318.701.386
2.432.336.380
2.490.258.920
3.112.823.650
21.706.491.685
34.016.884.603
BPJS
-
-
42.521.105.753
Pendapatan Jasa Lain
1.640.706.559
1.653.193.775
1.070.752.859
799.277.115
Jumlah pendapatan dan penghasilan
31.170.521.623
36.205.407.743
44.973.729.904
60.324.064.723
75.405.080.903
Beban Pokok Obat
9.873.546.702
11.220.587.041
11.584.307.803
12.013.630.223
14.717.822.137
Beban Tenaga Kerja
11.010.731.350
13.023.763.808
16.453.423.507
20.460.975.608
25.471.036.101
Beban Unit Pelayanan
4.243.004.985
4.738.579.860
4.948.765.945
6.086.217.320
7.303.460.784
Beban BPJS Beban Pendidikan & Pelatihan Beban Administrasi dan Umum Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Listrik, Air dan Telepon
371.600.000
4.611.818.757
999.096.393
5.995.364.385
225.277.333
325.602.133
2.516.647.982
2.904.722.325
3.938.359.310
2.891.275.769
3.180.403.346
1.253.997.478
1.390.471.138
1.865.941.528
2.519.687.772
3.023.625.326
866.939.680
989.309.391
1.290.340.599
1.244.017.619
1.368.419.381
Jumlah Beban dan Kerugian
29.764.868.177
34.267.433.563
40.452.738.692
50.052.900.402
61.385.733.593
Kenaikan (Penurunan) Jumlah Aset Neto Tidak Terikat
1.405.653.446
1.937.974.180
4.520.991.212
10.271.164.321
14.019.347.310
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPEASIONAL Pendapatan Non Operasional 326.868.131
420.120.325
653.884.205
1.035.317.217
1.345.912.383
(581.084.401)
(610.749.763)
(732.899.715)
4.593.791.016
10.695.731.776
14.632.359.977
(SHU Operasional)
Beban Non Operasional
SHU
(249.633.093)
1.482.888.484
(239.930.656)
2.118.163.849
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
51
Estimasi Pendapatan dan pengeluaran beban tahun 2015 merupakan kinerja keuangan rumah sakit hingga Bulan September 2015 yang kemudian di estimasikan untuk tahun 2015. Pendapatan tahun 2015 yang diperoleh sebesar Rp. 61.359.381.940,- dan beban pengeluaran sebesar Rp 50.663.650.164,- dan laba sementara Rp 10.695.731.776,- Proyeksi untuk tahun 2016 pendapatan sebesar Rp 76.750.993.286,- dan pengeluaran sebesar Rp 62.118.633.308,- serta laba sebesar
Rp 14.632.359.977
IV.3.5.1 Pertumbuhan Pendapatan Dan Proyeksi Tahun 2016 (SESUAI LAMPIRAN) PENDAPATAN
ESTIMASI 2015
TARGET
% PENCAPAIAN
FARMASI
% KENAIKAN TAHUN 2016
65,36% 9.340.340.068
14.289.850.000
125%
RAWAT INAP
98,58% 6.726.161.449
6.823.091.000
125%
RAWAT JALAN
82,37% 5.206.504.983
6.321.036.000
RAWAT KHUSUS
125% 113,79% 125%
1.744.637.585
1.533.245.000
PENUNJANG MEDIS
80,83%
125%
2.490.258.920
3.080.959.000
BPJS
34.016.884.603
22.930.822.000
148,35%
125%
JASA LAIN
799.277.115
1.854.623.000
43,10%
125%
IV.3.5.2 Pertumbuhan Biaya Dan Proyeksi Tahun 2016 BEBAN
ESTIMASI 2015
Beban Pokok Obat Beban Tenaga Kerja Beban Unit Pelayanan Beban Administrasi dan Umum Beban Pendidikan & Pelatihan Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Listrik, Air dan Telepon Beban BPJS
TARGET
12.013.630.223 14.480.3850.000 20.460.975.608 20.310.304.000 6.086.217.320 4.904.692.000 2.891.275.769 4.938.752.539 225.277.333 199.514.000 2.519.687.772 1.371.513.461 1.244.017.619 1.561.312.999 4.611.818.757 2.377.492.000
%
% KENAIKAN
PENCAPAIAN
TAHUN 2016
82,96% 100,74% 124,09% 58,54% 112,91% 183,72% 79,68% 193,98%
122% 125% 120% 110% 145% 120% 110% 130%
IV.3.5.3 Perkembangan Piutang. Piutang per Desember 2011
Rp 1.512.829.232,-
Piutang per Desember 2012
Rp 2.187.650.994,-
Piutang per Desember 2013
Rp 1.673.339.184,-
Piutang per Desember 2014
Rp 2.972.056.750,-
Piutang per Des 2015 (estimasi)
Rp.4.802.170.289,-
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
52
Piutang Desember 2016 (proyeksi)
Rp 7.214.409.834,-
Pertumbuhan piutang rata-rata tahun 2011 s/d 2015 sebesar 40,07%, dan proyeksi pertumbuhan piutang rata-rata sampai tahun 2016 diharapkan sebesar 42,10%. Sedangkan total penjualan tahun 2014 sebesar Rp 45.627.614.109,- estimasi tahun 2015 Rp 61.359.381.940,- dan proyeksi tahun 2016 sebesar Rp 76.750.993.286,-Masa keterikatan piutang (Collection period) tahun 2014 adalah 24 hari, estimasi tahun 2015 adalah 28 hari dan di tahun 2016 adalah 34 hari. Tahun 2016 akan dilakukan upaya-upaya penagihan dan mempercepat proses penagihan yang selama ini masih sering terjadi keterlambatan karena proses administrasi internal pelayanan, dengan menekankan kepada seluruh jajaran pelayanan bahwa setiap transaksi pelayanan wajib dilakukan entry data ke SISMRSIS secara real time
IV.3.5.4 Perkembangan Hutang. KETERANGAN
UTANG USAHA UTANG DOKTER CASH RATIO CURRENT RATIO
REALISASI
REALISASI
REALISASI
ESTIMASI
PROYEKSI
2012
2013
2014
2015
2016
2.268.000.757
1.773.156.467
2.164.236.386
2.493.583.232
2.567.246.514
445.593.873
469.232.747
941.466.254
404.466.788
388.140.217
94,78%
36,25%
62%
61,38%
96,37%
198,64%
136,43%
156%
167,73%
215,87%
Utang usaha dari tahun 2012 s/d 2015 tumbuh rata-rata fluktuatif sebesar 5,15%, dan hutang dokter rata-rata fluktuatif sebesar 16,30%. Proyeksi pertumbuhan hutang usaha tahun 2016 diperkirakan naik sebesar 2,95% dan hutang dokter diperkirakan turun sebesar 4,04%. Ditinjau dari segi kemampuan membayar kewajiban utang dapat dilihat pada tingkat cash rasio maupun current rasio dengan indicator cukup baik.
IV.3.5.5 Indikator Kinerja Keuangan tahun 2014, 2015 dan proyeksi 2016 NO 1 2 3 4
5 6
Indikator Keuangan ROI Cash Ratio Current Ratio Collection Period ( CP ) Average Collection Period ( ACP ) Collection
Tahun 2014 25% 62% 156% 24
TW 1 6,26% 29% 220% 145
28
189
93
8
31
16
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
Tahun 2015 TW 2 TW 3 4,57% 1,47% 43% 28% 214% 154% 52 34
TW 4 43,33% 61,38% 167,73% 29
Tahun 2016 35,05% 95,37% 215,87% 34
55
41
54
10
9
9
53
Inventory
7 8
9 10 11
( CI ) Average Day's Inventory Perputaran Total Assets ( TATO ) Rasio Total Ekuitas Thd Total Assets BOPO NET PROFIT
26
147
78
46
36
47
154%
46%
92%
142%
179%
152%
53%
66%
70%
43%
66%
74%
111,18% 10,21%
67,44% 32,43%
79.10% 22,55%
99,49% 3,89%
83,28% 17,80%
82,10% 19,48%
IV.3.6 .Perkembangan SDM Tahun 2012 - 2015, Dan Proyeksi Tahun 2016 Sumber daya manusia (SDM) merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan di rumah sakit. Berbagai pelatihan baik inhouse maupun outhouse training sudah dilakukan untuk meningkatkan kompetensi SDM Tanpa adanya SDM yang berkualitas maka dapat memperburuk kinerja yang ada di Rumah sakit, oleh karena itu upaya pengembangan SDM di setiap unit perlu dilakukan agar kita dapat memberikan
pelayanan
yang
prima
karena
secara
tidak
langsung
bisa
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, walaupun secara fisik kita kalah dengan rumah sakit kompetitor, namun SDM kita yang kita miliki jauh lebih berkualitas dan berkompeten, ini lah yang menjadi kunci utama / modal utama RS Islam Surabaya. Berikut ini adalah perkembangan SDM di RS islam Surabaya :
SDM 500 439 400 320
300
324
378
342
SDM
200 100 0 2012
2013
2014
Estimasi 2015 Proyeksi 2016
1. Jumlah SDM Perkembangan SDM RS Islam Surabaya dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini juga disesuaikan kebutuhan rumah sakit yang semakin tahun juga semakin meningkat. Sejak tahun 2012 jumlah SDM RS Islam Surabaya semakin naik dari
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
54
tahun ke tahun. Tahun 2013 jumlah SDM meningkat 1.25% , Tahun 2014 jumlah SDM meningkat 5.56%, Tahun 2015 jumlah SDM meningkat 10.28% dan
Proyeksi
SDM tahun 2016 sebanyak 439 karyawan meningkat 16.13%, hal ini karena RS Islam Surabaya ada rencana peningkatan kelas menjadi RS tipe B pendidikan sehingga jumlah SDM juga akan disesuaikan dengan standar RS tipe B. Adapun rencana pengembangan SDM sebagaimana terlampir
2. Kompetensi SDM Peningkatan SDM di RS Islam Surabaya salah satunya dengan meningkatkan kompetensi karyawan melalui berbagai pelatihan baik inhouse training maupun outhouse training. Adapun pelatihan –pelatihan yang sudah terlaksana sebagimana terlampir. Untuk tahun 2016 pelatihan – pelatihan yang direncanakan juga terdapat dalam lampiran (Aspek SDM) sebagaimana terlampir
IV.3.7 PERMASALAHAN / HAMBATAN PADA TAHUN 2015 a. Dari segi pendapatan 1. Target belum tercapai secara optimal baik target kunjungan maupun BOR rumah sakit. 2. Pendapatan dari instansi/asuransi belum sesuai target. 3. Belum Optimalnya permasaran (Mareketing) Rumah sakit ke warga NU, warga sekitar wonokromo, PPK 1 dan juga ke perusahaan instansi/asuransi 4. Masih terbatasnya dokter mitra yang praktek di RS Islam Surabaya, dikarenakan adanya kebijakan 3 tempat praktek. 5. Biaya Investasi yang masih terbatas.
b. Dari segi Pengeluaran 1. Belum terpupuknya dana cadangan pension karyawan sejak awal, sehingga pada saat karyawan pension menjadi beban biaya sekaligus. 2. Adanya investasi peralatan untuk standarisasi alat medis sesuai dengan standar akreditasi di masing-masing ruangan sehingga biaya meningkat. 3. Pembelian sarana prasarana untuk OK sesuai dengan standar akreditasi 4. Adanya persiapan pembangunan gedung RSI medical center yang membutuhkan dana yang besar. 5. Adanya beberapa renovasi fasilitas dan gedung di RS Islam Surabaya sehingga pengeluaran pun semakin banyak.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
55
BAB V RENCANA KERJA
Rencana kerja RS islam surabaya tahun 2016 akan disusun berdasarkan 5 aspek sesuai dengan permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan RS yang meliputi aspek pelayanan, aspek SDM, aspek peralatan, aspek sarana prasarana dan aspek admisnistrasi & mananjemen.
V.1 BAGIAN PELAYANAN MEDIS Pelayanan medis membawahi 6 unit yang terdiri dari IGD, rawat jalan, rawat inap , rawat khusus, Rekam Medis, Bina Rohani (Binroh). Berikut ini adalah rencana kerja Bagian Pelayanan Medis di setiap unit yaitu :
Aspek Pelayaan : No
1
UNIT IGD
RENCANA KERJA
Adanya dokter tetap pagi yang membantu Kanit IGD . Direncanakan
dokter laki karena
Kanit IGD nya dokter wanita.
Semua dokter jaga IGD adalah 4 dokter tetap.
IGD hanya melayani pasien emergency karena pasien Non Emergensi sdh diarahkan ke Poli Umum sore.
Membuka pelayanan trauma centre
Membentuk Tim Emergency / Rujukan yaitu Suatu tim yang terdiri dari 1 atau 2 perawat yang stand by di IGD dengan 3 shif untuk menangani pasien yang mau dirujuk atau ada pasien yang perlu dijemput.
Mengadakan Ambulans lengkap dengan alkes sesuai standar.
Adanya dokter Orthopedi yang standby selama 1 minggu
Adanya biaya Paket Operasi sehingga biaya agak rendah dan pasti.
Adanya penambahan tenaga Paramedis di IGD untuk
mengatisipasi
pertambahan
jumlah
kunjungan pasien dan jumlah bed..
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
56
2
Rawat Jalan
Optimalisasi untuk program PKMRS di ruang tunggu rawat jalan.
Optimalisasi layanan di rawat jalan bekerja sama dengan bagian humas.
Adanya Pemeriksaan Audiovisual pada bayi baru lahir dan Pemeriksaan Thyroid pada Bayi baru lahir untuk poli tumbuh kembang
Membuka Poli Umum Sore.
Membuka Klinik Kecantikan
Membuka Poli Rematologi
Membuka Poli Onkologi
Membuka Poli Fertility
Membuka Klinik Vaksinasi, Karena makin banyaknya pasien sadar bahwa vaksin adalah penting untuk pencegahan penyakit.
Membuka poli Geriatri karena pasien di Rawat jalan banyak pasien yang sudah tua
Optimalisasi layanan pijat bayi untuk pasien rawat jalan, baik bayi & anak di bawah 5 tahun.
3
Rawat Inap
Mengadakan Ruang bermain di Hjr ismail sebagai tempat bermain anak
Mengadakan ruang belajar dan konsultasi untuk mahasiswa di setiap ruang inap,rawat khusus,rawat khusus dan rawat jalan.
Mengadakan ruang isolasi untuk pasien Hemoptoe dan Morbili dll
4
Rawat Khusus
Membangun Ruang Intermediate, Untuk pasienpasien yang memerlukan pengawasan khusus (Pasien Coma,Hematemesis Melena) tetapi yang tidak perlu dirawat di ICU.
Peningkatan kompetensi SDM dokter spesialis Anestesi tetap
5
Rekam Medis
Evaluasi kinerja petugas terhadap kepatuhan pelaksanaan pedoman pelayanan Rekam Medis
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
57
dan SPO Pendaftaran pasien.
Penambahan
petugas
khusus
Filling
agar
pekerjaan lebih fokus.
Penambahan Rak dan Pengajuan Rak Roll O’pack
Evaluasi dan koordinasi dengan helper dan asisten poli rawat jalan
Perbaikan tata letak meja pendaftaran dengan posisi pasien rawat inap
Pengajuan lokasi ruang manajemen Rekam Medis dan pelayanan bisa dijadikan 1 lokasi, sehingga terjalin komunikasi yang solid.
6
Bina Rohani
Membuka
Poli
konsul
agama
untuk
membedakan dengan RS lain.
Layanan merawat jenazah Pasien Meninggal dari RS lain yaitu layanan yang melayani memandikan jenazah pasein dari luar RSIS dan mengkafani , menyolati dan mengantar ke makam atau rumah duka.
Perbaikan
kamar
jenazah
sesuai
standart
Depkes
V.2 BAGIAN PENUNJANG MEDIS Bagian penunjang medis membawahi 5 unit yaitu farmasi, radiologi, laboratorium, gizi dan Pemeliharaan sarana medis. Berikut ini adalah rencana kerja Bagian Penunjang Medis di setiap unit yaitu :
No 1
UNIT Farmasi
RENCANA KERJA
Evaluasi kepatuhan Dokter terhadap PPK dan PDT RSI
Sistem
perencanaan
pengadaan
secara
komputerisasi (berdasar data pengeluaran obat sebelumnya dan sisa stok minimal)
Evaluasi
kepatuhan
dokter
terhadap
formularium obat RSI secara komputerisasi
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
58
Pelaksanaan system UDD dengan penambahan tenaga
Layanan KIE untuk pasien Rawat Jalan
Monitoring penggunaan obat pasien rawat inap
Evaluasi
waktu
tunggu
pelayanan
secara
komputerisasi
Layanan antar obat pasien ke rumah
Sistem E-etiket (cetak etiket secara print out). Selain itu, hal ini akan mempercepat waktu tunggu pelayanan obat
2
Laboratorium
Pemeriksaan Serologi dengan metode ELISA
Pemeriksaan Mikrobiologi
Bank Darah RS (mohon
dipertimbangkan
masalah tempat) 3
Radiologi
Pengadaan 1 set alat x-ray baru dengan fluoroscopy (Ceiling stationer)
Pengadaan 1 set prosessing CR (Computerized Radiography)
Pengadaan
CR
dapat
pengiriman
gambar
lebih
via
memudahkan
email
ke
dokter
radiologi dengan kualitas gambar yang lebih akurat sehingga diagnosa menjadi tepat.
Usulan dokter spesialis radiologi yang ada saat ini
bisa
di
angkat
menjadi
dokter
tetap
radiologi
Bila alat modalitas baru telah terealisasi maka dilakukan
promosi
bekerjasama menajalin
medical
dengan
kerjasama
pihak
check humas
dengan
up untuk
perusahaan-
perusahaan, biro haji dan umroh, pelayanan TKI dan lain sebagainya serta menghindari pasien di rujuk untuk pemeriksaan secara parsial.
Dental
x-ray
dengan
cephalometry
menyesuaikan dengan dokter gigi yang ada.
Memanfaatkan
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
Penambahan
menu
layanan
59
pemeriksaan USG Dopler dan Musculus sceletal yang di lakukan oleh dokter spesialis radiologi yang
telah
mendapatkan
pelatihan
khusus
Musculus skeletal
4
Gizi
Penambahan menu layanan CT Scan 64 slice Mengganti menu dengan waste makanan tinggi secara berkala
Membuat kreasi menu untuk menu pilihan vip makan pagi, siang dan malam
Membuat variasi menu, membuat menu pilihan vip,
menyajikan
makanan
dengan
menarik
dengan membedakan tempat alat makan VIP.
Membuat struktur organisasi unit gizi yang baru sehingga ada yang bertanggung jawab terhadap menu tersendiri
Pelatihan memasak untuk petugas gizi
edukasi
gizi
untuk
seluruh
pasien
dengan
menambahkan tenaga ahli gizi
Pelatihan Asuhan Gizi terstandar
Penambahan tenaga ahli gizi
5
Pemeliharaan sarana medis
Inventarisasi alat medis di Rumah Sakit
Perencanaan kebutuhan peralatan medis
Uji Coba Untuk Alat Baru
Melakukan pemeliharaan berupa pengecekan fungsi secara berkala dan melakukan pengujian secara klinis berupa kalibrasi
V.3 BAGIAN KEPERAWATAN Bagian keperawatan di RS Islam Surabaya terdiri dari 2 unit yaitu sub bagian SDM & mutu keperawatan dan sub bagian Askep & Diklat. Adapun rencana kerjanya adalah sebagai berikut: a. Membuat pola ketenagaan keperawatan sesuai dengan jumlah ruang b. Pengembangan Motivasi tenaga perawat c. Menyusun pedoman dokumentasi proses keperawatan.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
60
d. Keperawatan
berjalan dengan baik dan berusaha untuk menjaga kualitas pelayanan
dengan baik dan ingin mencapai sesuai Target yang diharapkan bersama – sama e. Mengadakan rapat koordinasi dengan manajer keperawatan dan kepala unit secara berjenjang. f. Metode yang diterapkan di rawat inap mencoba
memakai metode TIM, untuk
meningkatkan pelayanan diharapkan dengan metode ini
perawat bertanggung jawab
pada pasien yang ditangani mulai dari awal sampai akhir pelaksanaan, dari satu perawat hanya bertanggung jawab pada 3 – 4 pasien ( 1 perawat : 3 – 4 pasien) g. Pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan standart asuhan keperawatan dan standart operasional prosedur yang telah ditetepkan. Penilaian kinerja di evaluasi dari hasil kegiatan pelayanan keperawatan yang dilakukan tiap semester. h. Peningkatan pengetahuan karyawan melalui pelatihan dan memenuhi kelengkapan surat izin kerja (SIK) SDM keperawatan i. Penyusunan SAK ( standart asuhan keperawatan) meliputi : a. SAK Penyakit Dalam. b. SAK BEDAH. c. SAK Kandungan Dan Obgyn. d. SAK Neonatus. e. SAK Jantung. f. SAK Paru-Paru. g. SAK Syaraf. h. SAK Gadar ( Gawat Darurat ). SAK yang ada di atas disusun dalam bentuk buku panduan.
V.4 BAGIAN HUMAS DAN PEMASARAN Bagian humas & pemasaran di RS Islam Surabaya terdiri dari 3 unit yaitu unit pemasaran, unit humas dan unit verifikasi. Adapun rencana kerja dari masing-masing unit sebagi berikut :
No 1
Unit Pemasaran
Rencana Kerja
Memperluas cakupan kerjasama dengan target pemasaran di tahun 2016 sebanyak 60 (Enam puluh) instansi/asuransi.
Mengembangkan jejaring dengan media masa.
Kunjungan
ke
instansi/
asuransi,
Puskesmas, Bidan Praktek dan PPK I
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
61
untuk mengetahui masukan atau keluhan tentang pelayanan di RS Islam Surabaya.
Mendesain media komunikasi pelanggan (leaflet, brosur, spanduk, x banner dll) sesuai kebutuhan pelanggan untuk PKMRS
Memberikan pelayanan yang lebih kreatif untuk program senam hamil
Humas
Membuka layanan hotline 24 jam
Menerima
pengaduan/keluhan
pasien
melalui SMS yang akan ditindaklanjuti dalam waktu 1 x 24 jam
Memberikan informasi kepada konsumen yang
proaktif
melalui
sms
sehingga
konsumen tersebut tidak perlu lagi untuk
2
bertanya kepada customer care
Mengadakan
pertemuan
rutin
dengan
kader masyarakat sekitar untuk evaluasi pelayanan dan pemberian informasi
Memberikan
pelayanan
edukasi
untuk
sekolah disekitar RSIS terutama ke UKS nya 3
Verifikator
Mempercepat
proses
verifikasi
pasien
asuransi
Meningkatkan
pelayanan
administrasi
keuangan pada waktu pasien pulang/KRS
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, verifikasi siap dengan jam dinas dua shift
Billing rawat inap satu pintu.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
62
V.5 BAGIAN TATA USAHA & SDM No 1
UNIT
RENCANA KERJA
Seksi SDM & Pengembangan
Pengadaan system payroll
karier
Melengkapi
dan
menata
kembali
database
karyawan
Menata kembali system layanan kesehatan karyawan
Melakukan evaluasi setiap kegiatan karyawan yang berbasis biaya : pakaian seragam, Olah Raga, Chotmil Qur’an dll.
2
Diklat
Mengadakan
pelatihan
untuk
meningkatkan
kompetensi karyawan, meliputi : Pelatihan K3 , Pelatihan
PPI,
Pelatihan BLS,
Pelatihan
Hand
Hygiene,
Pelatihan Servise Excelence,
Pelatihan Manajemen Kearsipan , Pelatihan Evakuasi, dan Pelatihan Leadership
Mengadakan
Studi
banding
ke
RS
tipe
B
khusunya mengenai Diklat
Psikotes bagi staf yang telah mengabdi lebih dari 3 tahun untuk menentukan minat dalam pengembangan karier
3
Sekretariat
Pengagendaan , pengontrolan, dan pengarsipan dokumen secara elektronik (komputerisasi)
Penataan
dokumen
lebih
rapi
sehingga
memudahkan pencarian berkas
Melakukan distribusi surat-surat tepat sasaran, tepat waktu tepat tanggapan.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
63
V.6 BAGIAN UMUM No 1
UNIT Seksi Pemeliharaan sarana
RENCANA KERJA
Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dan penunjang medis, cakupannya: 1. Melakukan pemeliharaan berupa pengecekan fungsi secara berkala 2. melakukan pengujian secara klinis berupa kalibrasi baik dilakukan sendiri maupun pihak ketiga 3. Melakukan perbaikan jika ada peralatan yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Pemeliharaan prasarana gedung, meliputi: Lift, water treatment, sewage treatment, water heater, tata udara, central medical gas supply, central telefon, central television, CCTV, Fire alarm system, Hydrant, Generator set, trafo/ cubicle, panel listrik, nurse call system, sistem penerangan gedung, sound system.
Pemeliharaan sarana gedung, meliputi: Sanitary, mebeuler, keretakan, dan kebocoran lantai dan dinding,
pengecetan
interior
dan
ekterior
gedung. 2
Seksi Rumah Tangga
Melayani permintaan semua unit secara tepat waktu
Menata kembali layout ruangan sehingga barang tertata dengan rapi
Menata-usahakan dan administrasi pembelian, persediaan dan distribusi kebutuhan non medis.
3
4
Seksi Kesehatan Lingkungan
Seksi Kendaraan
Pencucian linen mandiri
Bank sampah
Kompos
Kebersihan lingkunan seluruh wilayah gedung
Mengantarkan jenazah gratis disekitar daerah wonokromo
Mobil ambulan dilengkapi perlengkapan P3
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
64
oksigen dan brankat (Tempat Tidur)
Menjemput pasien biaya gratis yang Jaraknya ± 2 Km
Merawat semua kendaraan dalam kondisi siap pakai.
5
Seksi Kamtib
Kesigapan petugas di Pintu Utama dan Pintu rawat jalan dengan 3 S salam Senyum Sapa dan menanyai serta mengarahkan para pengunjung yang mau berkunjung
Membantu pasien pulang dengan membawakan barang - barangnya dan sebagai Helper jenasah
Membantu pengamanan pengambilan Nomor antrian BPJS supaya berjalan lancar dan tertib
Menjemput, mengantar dan membantu pasien khususnya yang kondisinya lemah.
V.7. BAGIAN KEUANGAN Bagian keuangan terdiri dari 3 (tiga) seksi yaitu seksi keuangan dan perpajakan, seksi hutang piutang dan seksi akuntansi. Adapaun program kerja masing-masing seksi adalah sebagai berikut :
No 1
UNIT Seksi
Keuangan
RENCANA KERJA dan
Perpajakan
Menyempurnakan pengelolaan penerimaan dari seluruh kasir
Menyempurnakan system pencatatan buku kas bank
dengan
program
yang
tepat
sesuai
kebutuhan
Menjaga saldo kas sesuai rasio kebutuhan se ideal
mungkin
agar
mampu
memenuhi
kewajiban tepat waktu.
Melakukan pencatatan penerimaan secara real time/tidak terjadi penundaan
Membuat
jadual
pembayaran
kewajiban
eksternal sesuai prioritas.
Melakukan pembenahan system pembayaran upah, lembur karyawan dll kewajiban lain
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
65
dengan payroll system bersama Seksi SDM & Pengembangan Karir.
Mengelola system pelaporan perpajakan sesuai standar yang ditetapkan.
Menyampaikan pelaporan proyeksi dan realisasi secara akurat
2
Seksi Hutang Piutang
Menata-usahakan
hutang
usaha/obat
dan
hutang dokter secara tertib dan terprogram.
Menata-usahakan piutang instansi, asuransi dan perorangan serta kelengkapan dokumennya.
Memprogram
pembayaran
hutang
dengan
memanfaat fasilitas yang diberikan pada RSI seoptimal mungkin.
Memverifikasi jadwual dan tujuan pembayaran hutang dan menyajikan dokumen secara valid.
Merekonsiliasi penerimaan pembayaran piutang dengan rekening Bank secara tertulis secara periodic.
Membuat
laporan
posisi
piutang
dan
mengklsifikasikan sesuai umur piutang.
Melakukan penagihan secara tertulis dan on the spot untuk piutang di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Mengusulkan
penghapusan
piutang
kepad
Direktur. 3
Seksi Akuntansi
Melakukan
jurnal/pengelompokan
bukti
transaksi seefektif mungkin.
Mengusahakan
system
pencatatan
transaksi
real time dan selambat-lambatnya pada hari berikutnya.
Melakukan pencocokan saldo dan transaksi dengan Seksi Keuangan & Perpajakan dan Seksi Hutang Piutang setiap hari dan setiap ada transaksi.
Membuat disampaikan
laporan tepat
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
sesuai waktu
standard yang
dan
ditetapkan
66
Yayasan
Menyimpan dokumen transaksi dalam file dan voucher sesuai dengan pengelompokan bukti yang auditable.
V.8 Sistem informasi dan manajemen (SIM) NO
1
Aspek Pelayanan
Mengusulkan kepada Pengurus Yarsis untuk mengganti SIM yang lama dengan SIMRS yang terintegrasi dengan system akuntansi (GL/General Ledger) dan dapat terintegrasi dengan SIM BPJS.
2
Pengembangan Jaringan: b. Pemasangan Multi Jaringan Fiber Optik yg mampu digunakan :
SIMRS
Telepone IP
CCTV
Intelegent Building
Medical Equipment
c. Perluasan jangkauan akses jaringan nirkabel di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau akses jaringan kabel d. Penambahan jangkauan layanan Free Wifi di lokasi-lokasi antrian pasien dengan menambah kapasitas Bandwidth telkom Speedy
Instalasi Jaringan dan perangkat Cable line /LAN (Local Area Network) Ruang Operasi dan Bersalin
Instalasi Jaringan dan perangkat Cable line /LAN (Local Area Network) Ruang kantor sementara area rawat jalan lama dan tempat pendaftaran serta medical record
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
67
3
Pengembangan Perangkat Lunak: Aplikasi SIMRS sebaiknya dikembangkan menggunakan model Three Tier distribution application.
Model
ini
membagi application logic menjadi
beberapa komponen tergantung fungsinya dan terpasang dalam beberapa mesin
yang
berbeda
tergantung
pada tier dimana
komponen
tersebut
diperlukan. Teknologi Three Tier dipakai dalam pengembangan SIM RS ini, karena keunggulannya sebagai berikut : a. Kemudahan deployment :
Deployment aplikasi hanya perlu dilakukan
pada masing masing Tier saja, tidak perlu di semua PC yang digunakan untuk mengakses aplikasi. b. Kemudahan maintenance : Bug fixing dan updates hanya berpengaruh pada server sehingga penanganannya lebih efektif dan efisien. c. Kemudahan akses aplikas : Aplikasi dapat diakses dari PC client dimanapun yang terhubung dengan jaringan LAN (Local Area Network). d. Investasi infrastruktur lebih kecil : Dengan teknologi Thin client ini, pihak IT tidak perlu investasi PC client dengan spesifikasi tinggi untuk dapat mengakses aplikasi.
Pengembangan Perangkat Keras : 4
a. Mengganti server lama dengan sever dengan specifikasi yang baru dan kapasitas yang lebih besar. b. Pemasangan uninterruptible power supply (UPS) di semua komputer client di ruangan yg belum terpasang c. Prenggantian Computer lama yang masih menggunakan Pentium 4 dengan Core i3 ± 15 unit d. Penggantian Unit Server yang sudah di operasikan nonstop 24 jam selama 9 tahun ( life cycle)
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
68
Aspek SDM (terlampir)
a.
Dari segi jumlah Jumlah SDM yang dibutuhkan pada tahun 2016 sebanyak 439 angka ini meningkat 16.13% dari jumlah SDM pada tahun 2015. Adapun jumlah kebutuhan SDM sebagaimana terlampir dalam lampiran.
b. Dari segi Kompetensi Untuk meningkatkan kompetensi karyawan perlu pelatihan baik inhouse training maupun outhouse training. Rencana pelatihan untuk tahun 2016 dengan biaya sebesar Rp.350.000.000 . Adapun jenis pelatihan sebagaimana terlampir.
Aspek Peralatan (terlampir) Rencana pengadaan peralatan baik medis maupun non medis tahun 2016 adalah sebesar Rp 11.743.725.000 . untuk peralatan medis sebesar Rp 9.088.520.000 sedangkan untuk peralatan non medis sebesar Rp. 2.655.205.000 . A dapun peralatan yang dimaksud sebagaimana terlampir dalam lampiran.
Aspek Sarana & Prasarana Rencana pe ngadaan sarana dan prasarana tahun 2016 :
No
Renovasi
Ruang
1
Lantai ruang Arofah
Arofah
2
bel kamar mandi
Arofah
3
bel ruangan
Arofah
4
O2 sentral 2 titik arofah
Arofah
5
Rak Roll O'Pack
MR
6
Lemari Kontainer
MR
7
Renovasi Gizi
GIZI
8
Penggantian cerobong asap gizi
GIZI
9
Instalasi ducting exhaust dan fresh air
GIZI
10
Pembuatan gudang gizi di kantor gizi saat ini
GIZI
11
Pembuatan kantor unit gizi
GIZI
12
Renovasi gudang penyimpanan alkes dan cairan
FARMASI
13
Renovasi rak penyimpanan obat di pelayanan farmasi
FARMASI
14
hotline number untuk customer care
15
jaringan internet untuk BPJS dab verifikasi
humas humas dan verif
16
line telepon lokal Wifi – Untuk mempermudah pengiriman gambar foto & konsultasi ke dokter radiologi
17
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
verifikator Radiologi
69
No
20
Renovasi Ruang Penambahan ruangan khusus untuk pemeriksaan USG dan Echocardiography untuk memberikan privasi kepada pasien dan dokter saat pelayanan USG dan Echo berlangsung. Radiologi Pembuatan rak Stok bahan habis pakai Radiologi Pengecatan dinding Radiologi
21
Pengecatan Dinding Ruang SIM
SIM
22
Beklet Kursi Vercrom
SIM
23
renovasi gedung inventaris (agak ditinggikan)
r.tangga
24
menyediakan tempat untuk oksigen
r.tangga
25
renovasi meja+dinding ruang analisa
Laboratorium
26
renovasi ruang penerimaan
Laboratorium
27
renovasi bekas koridor belakang lab
Laboratorium
28
peninggian lantai belakang
Laboratorium
29
sekat belakang untuk mikrobiologi
Laboratorium
30
Kursi penunggu pasien rawat jalan
Rawat Jalan
31
Kipas angin ruang tunggu poli interne dan poli gigi
Rawat Jalan
32 33
penambahan toilet umum Renovasi gedung pemeliharaan sarana (ruang kerja kasie IPSRS, R.administrasi & Leari dokumen, R> Panel Listrik, Gudang Sparepart)
34
Penataan Panel listrik & AC
35
penataan Instalasi air bersih
Rawat Jalan Pemeliharaan sarana Pemeliharaan sarana Pemeliharaan sarana
36
Pembuatan kantor unit PS Medis
PS Medis
37
Pembuatan bengkel uni PS Medis
PS Medis
18 19
Proyeksi keuangan (terlampir) Proyeksi keuangan tahun 2016 diperkirakan naik 30%. Adapun proyeksi keuangan RS Islam Surabaya sebagaimana terlampir dalam lampiran.
V.9 TANTANGAN TAHUN 2016 1. Menghadapi Akreditasi Rumah Sakit 2. Kesiapan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 3. Persaingan Rumah sakit yang semakin ketat 4. Pembangunan Gedung RSI medical center yang membutuhkan dana besar dan kemungkinan menjadi salah satu penyebab ketidaknyaman dan mengganggu pasien yang berobat, dokter yang praktek dan karyawan yang bekerja.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
70
V.10 STRATEGI YANG DILAKUKAN DI TAHUN 2016 UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN ADALAH : A. STRATEGI UMUM a. Dalam memberikan pelayanan menggunakan prinsip 3 hal yang meliputi: 1.
Mind : yaitu terkait dengan kompetensi/profesionalisme dari masing-masing SDM RS Isalam Surabaya
2.
Heart: yaitu kebutuhan emosional pelanggan yang meliputi komunikasi, empati, responsiveness dan respect (menghargai pelanggan)
3.
Spiritual: yaitu ada nilai-nilai spiritual dalam memberikan pelayanan yaitu memberikan pelayanan secara islami meliputi membaca do’a dalam setiap melakukan tindakan, senyum, sapa, salam dan memberikan rasa aman
b. Meningkatkan captive market RS islam surabaya dengan memberikan potongan (Discount) kamar sebesar 20% terutama untuk warga NU dan muslimat NU c. Meningkatkan pemasaran terhadap perusahaan-perusahaan dan asuransi serta kepada komunitas baik komunitas NU maupun non NU terutama komunitas wanita, dokter mitra dan bidan dengan melakukan sosialisasi/safari ke MWC NU se surabaya. d. Melakukan kerjasama / MOU dengan PPK 1 baik kepala puskesmas, dokter keluarga e. Meningkatkan jumlah kunjungan dari peserta BPJS dengan cara menambah jumlah tempat tidur (TT) untuk kelas III dengan target presentase pasien Umum 60% dan pasien Instansi/Asuransi (BPJS) 40%.
B. STRATEGI KHUSUS 1. Upaya yang dilakukan dari aspek pelayanan : a. Terintegrasinya proses layanan di layanan Rumah Sakit Islam Surabaya ,dengan mengembangkan sistem informasi manajemen. b. Meningkatkan proses layanan kepada customer dengan moto better, faster dan cheaper c. Terus melakukan upaya kendali mutu dan kendali biaya
2. Upaya yang dilakukan dari Aspek SDM: a. Meningkatkan kompetensi karyawan ,baik dalam hal pengetahuan, ketrampilan serta sikap/attidute dengan meningkatkan program pelatihan baik inhouse training maupun outhouse training. b. Menambah jumlah SDM sesuai dengan standar terutama di bagian pelayanan. c. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan menaikkan gaji dengan gaji terendah sesuai dengan UMR.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
71
d. Meningkatkan komitmen karyawan dengan cara meningkatkan kesadaran rasa memiliki RS Islam Surabaya serta meningkatkan kesejahteraan karyawan e. Menjadikan seluruh karyawan sebagai " Team Work", sehingga terbentuk rasa kebersamaan dan Super Team. f. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang efektif antar unit kerja
3. Upaya yang dilakukan dari aspek peralatan dan sarana & prasarana: a. Menstadarisasi peralatan baik medis maupun nonmedis dari rawat jalan, rawat inap, OK, RR sesuai dengan standar akreditasi b. Meningkatkan sarana dan prasarana layanan sesuai dengan standar akreditasi serta menambah jam praktek dokter dan menambah jenis pelayanan
4. Upaya yang dilakukan dari aspek Administrasi dan manajemen: a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SPO b. Melengkapi berkas perizinan rumah sakit antara lain: IMB, Ijin Gangguan (HO), Ijin Pengelolaan Limbah Cair, Ijin TPS Limbah B3 c. Melengkapi surat izin praktik (SIP) dan surat izin kerja bagi tenaga medis dan paramedis di RS Islam Surabaya
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
72
BAB VI SASARAN 1. Menghasilkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang ideal untuk tahun 2016 dengan menetapkan rencana kegiatan yang efektif untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, serta dijadikan komitmen dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dimasing-masing unit kerjanya. 2. Proses pembuatan dengan melibatkan seluruh unsur kabag (lini dan menengah) 3. Tersosialisasinya Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun 2016 di seluruh unit kerja. 4. Terealisasinya Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun 2016 sebagai pedoman kinerja.
BAB VII EVALUASI Evaluasi pelaksanaan pencapaian target RKAT dilakukan melalui forum Rapat Direksi, antara lain Rapat Monitoring Dan Evaluasi Kinerja Dengan Staf Dan Pejabat Struktural, Rapat Kepala Bagian, Rapat Direksi Dengan Komite Medik, Rapat Audiensi, dan Rapat-rapat Insidentil Lainnya, yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan (Terlampir)
BAB VIII PENCATATAN DAN PELAPORAN Setiap kegiatan akan dilakukan pencatatan yang dilaksanakan oleh setiap kepala bagian (lini dan menengah) yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan yang telah dan belum terlaksana serta ditindaklanjuti dengan pelaporan kepada Direktur RS Islam Surabaya.
BAB IX PENUTUP Demikian Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2016 RS Islam Surabaya ini kami sampaikan sebagai acuan, pedoman dan evaluasi kinerja tahun 2016. Semoga dapat menuntun kita untuk mencapai target kinerja di tahun 2016 serta dapat meningkatkan mutu pelayanan yang bernuansa Islami dan meningkatkan keselamatan pasien (Pasien Safety) serta tercapainya visi kita yaitu menjadi Rumah Sakit Islam pilihan utama masyarakat.
Rencana Kinerja & Anggaran Tahunan RS Islam Surabaya Tahun 2016
73