Mini Riset Kajian Bahan Ajar Geografi
PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS XI SMA NEGERI 17 MEDAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Kajian Bahan Ajar Dosen : Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd
Oleh :
Kelompok 6
1. Arta Tina Novelia Waruwu
3152131027
2. Wentina Hutabarat
3152131026
3. Novita Pardede
3152131034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan mini riset ini tepat pada waktunya. Laporan mini riset ini membahas tentang “Penggunaan Dan Pengembangan Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA Negeri 17 Medan ”.
Dalam penyusunan mini riset ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan mini riset ini, Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan mini riset ini masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan dari pembaca demi menyempurnakan mini riset ini. Semoga mini riset ini dapat bermanfaat bagi kita semua Akhir kata kami mengucapkan terimakasih .
Medan, Mei 2018
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………..........
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………............
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……………………………………………….…
1
B. Rumusan Masalah Penelitian ………………………………………………
3
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..
3
D. Manfaat Penelitian .........................................................................................
3
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pembelajaran ……………….......………........………………………………
4
B. Perencanaan Pembelajaran .......................................... ...................................
4
C. Bahan Ajar .............................................. .................................................. .....
5
D. Jenis Bahan Ajar ................................................... .........................................
5
E. Pengembangan Bahan Ajar ....................................... .....................................
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ………………………………................……….….…...
9
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ ..........................
9
C. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………..……
9
D. Teknik Analisis Data …….…………………………………………… ...…
9
BAB IV IDENTITAS SEKOLAH ............................................. ...............................
10
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ……………………..…………………….............................................
11
B. Pembahasan ………………………................................................………....
11
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………
13
B. Saran ………………………………………………………………………..
13
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………
14
LAMPIRAN ..............................................................................................................
15
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup seseorang atau suatu bangsa. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pentingnya nilai pendidikan itu telah dituangkan dalam UUD 1945. Dalam mewujudkan dan merealisasikan amanat UUD 1945 dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam penyelenggara pendidikan. Guru sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan akibat kemajuan ilmu dan teknologi
sehingga
perlu
mengembangkan
kemampuan
dirinya
dengan
pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian. Guru dituntut untuk mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri tinggi melalui proses pembelajaran bermakna yang dialaminya sendiri sehingga mampu menerapkan pengetahuannya di dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, guru sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan sekolah, peserta didik dan lingkungan. Oleh karena itu, guru harus dapat merancang perencanaan pembelajarannya sendiri dengan berpatokan pada kurikulum yang telah dibuat oleh pemerintah. Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru lebih mudah melaksanakan pembelajaran dan siswa terbantu dalam belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyasa (2004:20) bahwa: “Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting menuju terlaksananya pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran, sehingga ia perlu dipersiapkan dengan baik. Selain itu, sebagai bagian dari silabus dan RPP perlu dipersiapkan secara cermat agar dapat dijadikan acuan pembelajaran dan bukan sekedar hanya untuk memenuhi kelengkapan di sekolah”.Salah satu perencanaan pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, sesuai dengan standar proses, guru harus melaksanakan pembelajaran dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Didalam RPP akan terlihat bahan ajar yang digunakan oleh guru, dan variasi bahan ajar yang diterapkan(Sanjaya, 2010:18). Selain itu, menurut Admin (Fitri, 2010:5) “dengan berpedoman kepada RPP yang memuat bahan ajar yang telah dikembangkan sebelumnya, guru dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi pembelajaran, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya”. Untuk itu, guru harus dapat membuat RPP yang memuat bahan ajar yang variatif dengan baik, RPP harus dibuat dengan rinci dan jelas serta menunjukkan bahan ajar yang digunakan, sehingga dapat digunakan oleh guru pengganti apabila guru tersebut berhalangan hadir. Oleh sebab itu, guru perlu memahami aturan tentang pengembangan RPP. Akan tetapi kenyataannya, masih banyak guru yang kurang paham aturan dalam pengembangan RPP seperti dalam hal menentukan indicator dan tujuan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan khususnya di SMA Negeri 17 Medan kelas XI, ditemukan fakta bahwa RPP yang digunakan guru belum sesuai dengan aturan – aturan dalam pengembangan RPP yang memuat bahan ajar, sehingga Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) serta bahan ajar yang termuat didalamnya yang dimiliki guru sulit digunakan secara maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kegiatan pembelajaran yang sangat monoton, partisipasi siswa kurang, motivasi siswa sangat rendah. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menganalisis penggunaan bahan ajar berdasarkan RPP yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar dalam mata pelajaran Geografi. Dengan adanya analisis penerapan dan pengembangan bahan ajar ini akan didapatkan suatu penyelesaian permasalahan untuk mendapatkan suatu bahan ajar yang relevan berdasarkan RPP yang digunakan guru, sehingga pembelajaran Geografi di kelas XI SMA Negeri 17 Medan dapat dilaksanakan dengan baik. Hal itulah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Penggunaan Dan Pengembangan Bahan Ajar Geografi
2
Berdasarkan RPP Pada Materi Langkah Langkah Penelitian Geografi Kelas XI SMA Negeri 17 Medan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Penggunaan Bahan Ajar Geografi ditinjau berdasarkan RPP Guru Geografi SMA Negeri 17 Medan ? 2. Bagaimanakah pengembangan Bahan Ajar Geografi ditinjau berdasarkan RPP Guru Geografi SMA Negeri 17 Medan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui Penggunaan Bahan Ajar Geografi ditinjau berdasarkan RPP Guru Geografi SMA Negeri 17 Medan. 2. Mengetahui pengembangan Bahan Ajar Geografi ditinjau berdasarkan RPP Guru Geografi SMA Negeri 17 Medan.
D. Manfaat Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber acuan untuk penelitian tentang penggunaan dan pengembangan bahan ajar geografi. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan wawasan dalam penyusunan RPP dan pengembangan bahan ajar geo grafi.
3
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran
Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu persiapan yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa, sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan. Sementara itu, definisi pembelajaran menurut Hamalik (2005: 57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pembelajaran adalah sutu proses interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran harus didukung dengan baik oleh semua unsur dalam pembelajaran yang meliputi pendidik, peserta didik, dan juga lingkungan belajar.
B. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan bagian integral dari komponen pembelajaran. Perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan berbagai keputusan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
dalam
proses
kegiatan
pembelajaran
untuk
mencapai
kompetensi
pembelajaran yang telah ditetapkan. Kegiatan perencanaan tidak boleh terlepas dari kegiatankegiatan yang lain dalam pembelajaran. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran juga harus berkaitan dengan kepentingan komponen yang terkait dengan kepentingan komponen yang terkait dengan proses pembelajaran. Guru sebagai perancang pembelajaran bertugas membuat rancangan program pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran bertugas melakukan pembelajaran (menyajiakan dan mengelola kelas sesuai dengan program yang dirancang untuk dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan.
4
C. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Menurut para ahli pengertian bahan ajar adalah sebagai berikut : 1. Menurut National Center For Competency Based Training (2007), bahan ajar
adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instuktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis maupun tak tertulis. 2. Menurut Suharsimi Arikunto dalam Belawati dkk, memberikan pendapat tentang pentingnya bahan ajar yakni bahan ajar merupakan inti yang ada dalam kegiatan pembelajaran, karena memang bahan pembelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai pembelajar. 3. Sedangkan menurut Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, bahan ajar adalah seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
D. Jenis Bahan Ajar
Jenis bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu: 1. Bahan Ajar Cetak
Handout, adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh masing-masing guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya dambil dari beberapa literature yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan.
Buku, adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
5
Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanapa atau dengan bimbingan guru, sehingga paling tidak modul berisi komponen dasar bahan ajar.
Lembar kerja siswa, adalah lembaran yang berisikan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
Foto/gambar, memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan, Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja di perlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya satu atau lebih kompetensi dasar.
2. Bahan ajar dengar (audio)
Kaset, sebuah kaset yang di rencanakan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah program yang dapat di pergunakan sebagai bahan ajar. Media kaset dapat menyimpan suaranyang dapat secara berulang-ulang diperdengaran kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar.Bahan ajar kaset biasanya di pergunakan untuk pemebelajaran bahasa atau pembelajaran musik.
Radio broadcasting, adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Program radio dapat di rancang sebagai bahan ajar, misalnya pada jam tertentu guru merencanakan sebuah program pembelajaran melalui radio dengan mendengarkan berita siaran langsung suatu kejadian/fakta yang sedang berlangsung.
3. Bahan ajar pandang
Video/film, program video telah dibuat dalam racangan lengkap, sehingga setiap akhir dari dari penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar. Dengan video/film seseorang dapat belajar dengan sendiri,
E. Pengembangan Bahan Ajar
Dalam pengembangan bahan ajar ini, prosedur pengembangan dilakukan melalui 5 tahap, yaitu: 6
1. Identifikasi standar kompetensi Kompetensi dasar dan indikator . 2. Analisis materi: a. Dalam mengembangkan materi pembelajaran ini, terlebih dahulu dilakukan analisis materi. Analisis materi ditinjau berdasarkan kebenaran isi/ materi, kebahasaan, penyajian, dan komponen lainnya. Jika komponen-komponen tersebut telah dianalisis danditemukan permasalahan, maka perlu dilakukan pengembangan produk yang representatif bagi pengetahuan siswa. b. Mengkaji berbagai sumber terkait dengan kebutuhan materi pelajaran untuk mencapai standar kompetensi. c. Menyusun kompetensi dasar sesuai dengan tata urut kompetensi dasar dan indikator. 3. Tahap Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan dan penulisan bahan ajar memuat komponen pembelajaran yang meliputi: a) judul bab, b) rumusan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator, c) peta konsep, d) uraian materi, e) tugas dan latihan, f) rangkuman kompetensi dasar, g) test akhir bab, dan h) sumber pendukung. 4. Validasi Tinjauan ahli dan uji coba merupakan langkah pembelajaran pada proses evaluasi formatif. Evaluasi ini merupakan proses dalam penggunaan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk yang dikembangkan berupa bahan ajar. Evaluasi formatif ini dilakukan setelah pengembangan bahan ajar yang masih dalam bentuk draf selesai dibuat. Evaluasi ini dibuat dengan maksud mengumpulkan data yang digunakan untuk penyempurnaan bahan ajar tersebut. Pada tahap ini dilakukan validasi bahan ajar, meliputi tanggapan ahli materi pelajaran, ahli bahasa, ahli rancangan pembelajaran, dan uji coba lapangan. Keterangan berupa saran atau masukan yang didapat melalui angket yang diberikan kepada para ahli dan hasil uji cobalapangan digunakan dalammenyempurnakan produk bahanajar. 5. Revisi dan Produk Akhir Pengembangan Bahan Ajar Tahap ini merupakan tahap terakhir dari tahap pengembangan bahan ajar mata pelajaran. Data yang diperoleh dari penilaian formatif disimpulkan dan diuraikan sebagai usaha untuk mengenali kesulitan siswa menyerap kompetensi dasar/isi bahan ajar yang dikembangkan. 7
Produk pengembangan direvisi dengan memperhatikan saran dan kritikan dari para ahli, siswa, dan guru pada saat validasi dan uji coba dilaksanakan. Misalnya siswa memiliki kesulitan memahami salah satu definisi, maka yang diperhatikan adalah apakah karena kesalahan konsep atau karena kurangnya uraian penjelasan terhadap definisi yang dimaksud, juga bisa jadi karena konsep tersebut membutuhkan gambar/foto
8
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah SMA Negeri 17 Medan. Penelitian dilakukan di luar kelas untuk mewawancarai dan observasi terbuka kepada guru Geografi SMA Negeri 1 Medan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 17 Medan, teatnya yang mengajar di kelas XI IPS. Objek penelitian ini adalah RPP yang telah dibuat guru untuk melihat bahan ajar yang digunaakan dalam pembelajaran geografi.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara terbuka. Peneliti mengambil informasi kepada subjek penelitian yaitu guru Geografi dengan melakukan wawancara. Pengumpulan data dilakukan di luar pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mencari informasi tentang penggunaan bahan ajar ditinjau dari RPP guru Geografi di SMA Negeri 17 Medan . Subjek wawancara adalah guru mata pelajaran Geografi . Wawancara dilaksanakan di luar kelas. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat daftar pertanyaan. Pelaksanaan wawancara secara terstruktur yakni dengan mengacu pada pedoman wawancara agar informasi dapat menjawab pertanyaan dengan lengkap dan sesuai dengan kenyataan.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. analisis data dilakukan melalui tiga tahap. aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data atau input informasi yang didapat dan menyaringnya ,lalu penyajian data, dan terakhir tahap kesimpulan/verifikasi.
9
BAB IV IDENTITAS SEKOLAH
SMA NEGERI 17 MEDAN
Alamat Sekolah
: Jl. Letjen Jamin Ginting Km.13,5, Medan
Didirikan
: 1990
Jenis
: Sekolah Negeri
Nomor Statistik Sekolah
: 10210851
Kepala Sekolah
: Soagahon Simanungkalit
Jumlah Kelas
: X, XI, XII
Program / Jurusan
: IPA dan IPS
Rentang Kelas
: X IPA,X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013
Jumlah Siswa
: kurang lebih 1000 siswa
10
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian yang telah kami lakukan di SMAN 17 MEDAN yakni mengenai bahan ajar Geografi dengan kesesuaian di RPP. Hasil yang kami dapat bahwa sekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013 dan mengenai Penggunaan bahan ajar geografi yang dilihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Geografi kelas XI di SMAN 17 MEDAN, ibu Surya Minda Purba selaku guru mata pelajaran geografi mengatakan bahwa materi yang dipelajari saat ini di kelas XI IPS. Pada saat menyusun RPP dan bahan ajar, beliau mengatakan tidak menemukan kendala yang terdapat dalam pegunaan bahan ajar, karena sebelumnya ia telah mengikuti pelatihan dari sekolah untuk pengembangan bahan ajar dengan baik dan benar, namun pada pelaksanaannya di kelas terdapat beberapa kesulitan. Bahan ajar yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu adanya revisi dari pemerintah mengenai revisi isi dan revisi materi yang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kurikulum 2013, bahan ajar yang digunakan oleh ibu Surya Minda sudah sesuai dengan Kurikulum.
B. Pembahasan
Penggunaan Bahan Ajar Geografi Berdasarkan Tinjauan RPP Guru Geografi SMA
Negeri 17 Medan
1. Bahan cetak o
Buku Paket, adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan Geografi kelas XI IPS.
o
Modul, yakni buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri atau tanpa bimbingan guru, modul berisi komponen dasar bahan ajar.
o
Handout, adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh masing-masing guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya dambil dari beberapa literature yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan.
o
LKS, lembaran seperti buku yang berisikan tugas untuk dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa materi, bahan dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. 11
o
Peta.
o
Atlas, yakni dalam pembelajaran geografi dibutuhkan atlas sebagai bahan ajar.
2. Bahan ajar Audio o
Kaset, Media kaset dapat menyimpan suara atau audio yang dapat secara berulangulang diperdengaran kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar. Bahan ajar kaset biasanya di pergunakan untuk pembelajaran bahasa dan muatan lokal.
o
Radio broadcasting, yakni media audio yang dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar dengan mendengarkan. Radio juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Program radio dapat di rancang sebagai bahan ajar, misalnya mendengarkan berita siaran langsung suatu kejadian maupun fenomena atau gejala geografi.
3. Bahan Ajar Pandang Bahan ajar pandang yang digunakan yakni berupa o
video/film, video/film dibuat dengan informasi lengkap, sehingga setiap akhir dari dari penayangan video siswa dapat menguasai pembelajaran.Dengan video/film peserta didik juga dapat belajar dengan sendiri tanpa bimbingan guru, termasuk video tutorial praktikum, video fenomena geosfer, dan video tentang lingkungan.
o
Slide Powerpoint.
o
Globe, yakni globe sebagai petunjuk letak geografis dan astronomis pada suatu wilayah, ini juga menjadi bahan ajar dalam materi geografi kelas XI IPS.
Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berdasarkan RPP Geografi SMA Negeri
17 Medan
Sesuai dengan observasi dan wawancara kepada guru geografi SMAN 17 Medan maka diketahui bahwa pengembangan lebih lanjut terkait Bahan Ajar Geografi hanya berupa bahan ajar Video atau film beserta slie powerpoint, sementara untuk bahan ajar lainnya belum dikembangkan dengan maksimal.
12
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Guru geografi di SMAN 17 Medan dalam proses pembelajaran dikelas menggunakan bahan ajar yang digunakan guru SMAN 17 Medan dalam melakukan pembelajaran geografi di kelas, yaitu : Bahan ajar cetak, berupa : buku, modul, atlas, handout, Lks dan peta. Bahan ajar pandang berupa : video, slide power point yang didukung dengan sarana prasarana pelaksanaan pembelajaran berupa proyektor dan laptop.
Pengembangan bahan ajar geografi yang dilakukan guru geografi SMAN 17 Medan hanya pada bahan ajar video/film dan slide powerpoint sementara bahan ajar lainnya belum dikembangkan dengan maksimal.
B. Saran
Sebagai saran dari peneliti untuk SMA Negeri 17 Medan yakni sebaiknya pengembangan bahan ajar dilakukan pada setiap jenis bahan ajar yang digunakan agar lebih optimal, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dan memperoleh hasil belajar semaksimal mungkin.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen PMPTK. 2008. Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam KTSP. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan Jamil, Suprihatiningrum. 2014. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar – RuzzMedia. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya Offset. Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rahman, Masykur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. Yogyakarta : DIVA Press .
14
LAMPIRAN
15
16