Disusun oleh Muhammad Irsan, CT. NLP
Hypno selling pertama kali dikenal melalui Milton Erickson. Memang Milton tidak memperkenalkan secara langsung metode hypno selling. Sebab Milton Erickson adalah seorang terapis. Hebatnya seorang Milton, ia mampu menghipnosis para pasiennya tanpa membuat sang pasien tertidur (deep trance). Dengan pola bahasa hipnosis yang ia kembangkan, pasiennya mengikuti instruksi yang diberikan Milton tanpa dirasa sebagai sebuah instruksi. Tingkat keberhasilan terapi yang Milton lakukan sangat tinggi. Pola bahasa hipnosis yang diterapkan Milton berhasil dipelajari dan dikembangkan oleh Bandler dan Grinder. Mereka adalah founder dari Neuro Linguistic Programming (NLP). Pola bahasa hipnosis itu dinamakan Milton Model oleh Bandler dan Grinder. Awalnya, Milton Model juga digunakan mereka untuk terapi. Namun akhirnya berkembang untuk bisnis. Milton Model kini banyak digunakan untuk Hypno Selling.
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Mengklaim anda tahu pikiran atau perasaan seseorang tanpa menyebutnya dengan detil, sehingga dia menjadi lebih percaya dan terbuka kepada anda. Ciri-Ciri: •
•
Mungkin, sepertinya, kayaknya, pastinya, tentunya, saya tahu, saya merasakan bahwa anda.. Sebutkan yang umum bukan yang spesifik Contoh:
•
“Saat ini mungkin anda sedang berpikir…”
•
“Tentunya anda ingin agar..”
•
“Saya tahu anda begitu penasaran, ingin tahu tentang..”
•
“Saya bisa merasakan, anda sedang ada masalah”
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Pernyataan dari penilaian, keyakinan tertentu atau standar nilai yang dinyatakan dengan tidak menyebutkan orang yang membuat pernyataan atau keyakinan tersebut. Ciri-Ciri: •
•
Tidak menyebutkan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kalimat - kalimat yang dikenal sesuai dengan nilai-nilai dasar sangat ampuh untuk memengaruhi orang lain.
Contoh: •
“Setiap orang berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik”
•
“Semua orangtua pasti mengharapkan yang terbaik untuk anaknya”
•
“Kualitas barang ditentukan dengan harganya”
•
“Harga murah bukan berarti kualitas barangnya murahan”
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Pola yang menghubungkan bahwa sebuah perilaku akan berpengaruh terhadap sesuatu. Kadangkadang hampir tidak ada hubungan-nya antara perilaku dan pengaruhnya.Tetapi pengaruhnya tetap sama. Ciri-Ciri:
Karena, dengan demikian, oleh sebab itu, maka dari itu, agar, jika, maka, untuk itu, sehingga, itu sebabnya, membuat, menjadikan. Contoh: •
•
•
Baiklah... Kami akan memberikan memberikan diskon AGAR Bapak jadi membeli produk kami Kami segera memberikan bonus menarik, jika Bapak sudah membayar uang muka sebesar 30%. Smartphone ini akan menjadikan hidup anda lebih berwarna
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Pola kalimat ini membuat satu hal menjadi sama artinya dengan hal lainnya. Ciri-Ciri:
X=Y, Sama saja, ibarat, seperti, bagaikan, sama seperti, adalah, merupakan, berarti. Contoh: •
•
•
•
Dengan mengikuti training ini berarti Bapak akan mampu melejitkan omzet Bapak ke depannya. NLP adalah ilmu komunikasi persuasi terbaik di dunia. Tangisan pilu anak itu bagaikan sembilu yang menyayat hati Membuka plastik berarti membeli barang kami
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Dalam ilmu NLP, ini adalah persamaan dari asumsi. Dalam mengarahkan seseorang kita dapat menggunakan asumsi dan yang terpenting adalah bagaimana asumi tersebut dapat diterima dan akhirnya mengarahkan kepada perilaku yang diharapkan. Ciri-Ciri: • •
Pernyataan mengandung asumsi yang tersirat Pernyataan diasumsikan sudah diketahui dan mungkin dianggap benar oleh pendengar.
Contoh: •
Selama mengikuti training NLP, Bapak
akan
belajar banyak hal. •
Tidak ada kegagalan yang ada hanyalah hasil atau belajar
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Kata-kata yang menyatakan sebuah kondisi yang absolut (mutlak) sebagai hal yang benar. Menyamaratakan yang berlebihan sehingga menghilangkan pengecualian. Ciri-Ciri:
Semua, setiap, tidak pernah, selalu, semua orang, tak satu pun Contoh: •
Kami SELALU memberikan yang terbaik
•
SETIAP materi perkuliahan yang kami berikan
disesuaikan dengan kebutuhan pasar. ada pelanggan kami yang komplain tentang produk kami ini.
•
Tidak pernah
•
Semua orang pasti ingin sukses
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Modal berasal dari kata “mood” sehingga dengan
menggunakan ini, kita bisa mengarahkan mood seeorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Mood yang ini adalah mood yang mendorong untuk kepastian. Ciri-Ciri
Harus, sebaiknya, sepatutnya, Contoh: •
Sebaiknya bapak segera membayar uang muka
kuliah agar anak Bapak mendapatkan kepastian menjadi mahasiswa kampus ini sekaligus mendapatkan kursus gratis. • •
Sudah sepatutnya anak menghormati orangtua Bila anda mau segera mendapatkan diskon ini, anda harus membayar DP sebesar 50%
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Modal berasal dari kata “mood” sehingga dengan
menggunakan ini, kita bisa mengarahkan mood seeorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Mood yang ini adalah mood yang mendorong untuk kemungkinan. Ciri-Ciri
Bisa, mungkin, dapat (Could, may, might, had better) Contoh: • •
•
•
Kemungkinan sebentar lagi akan hujan.
Nilai rupiah sepertinya (kemungkinan) akan jatuh dengan demikian harga produk ini bisa menjadi naik pekan depan. Anda bisa mendapatkan harga istimewa jika membayar uang muka paling lambat besok. Mungkin saja, kami tidak bisa menerima anak
Bapak menjadi mahasiswa kampus kami bila batas jumlah mahasiswa sudah terpenuhi.
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Modal berasal dari kata “mood” sehingga dengan
menggunakan ini, kita bisa mengarahkan mood seeorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Mood yang ini adalah mood yang mendorong untuk kemungkinan dalam hal kemampuan bisa terjadi. Ciri-Ciri
Mampu, bisa, coba, akan (Able to, can, try, will) Contoh: •
Saya yakin anda bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik.
•
Cepat atau lambat anda akan menyadari potensi anda yang luar biasa.
•
Saya yakin anda mampu membeli produk yang bagus ini.
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Modal berasal dari kata “mood” sehingga dengan
menggunakan ini, kita bisa mengarahkan mood seeorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Mood yang ini adalah mood yang mendorong untuk suka terhadap sesuatu. Ciri-Ciri
Suka, Senang, Enaknya (Like to, Love to) Contoh: •
Jadi ibu lebih suka baju yang mana?
•
Enaknya kita ketemuan di mana ya?
•
Anda lebih senang bila saya berikan bonus A atau bonus B ya?
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Nominalisasi adalah mengubah kata yang memiliki makna sebuah proses menjadi kata benda. Mengubah kata kerja menjadi kata benda sama dengan mengunci makna dari proses itu untuk menjadi tetap dan tidak berubah-ubah. Ciri-Ciri:
Mengubah kata kerja menjadi kata benda Contoh: •
•
Merupakan kebahagiaan tersendiri bila melihat para alumni kampus ini dapat cepat dan mudah bekerja. Bahkan mayoritas bekerja sebelum mereka lulus. Dalam pemahaman saya, banyak perubahan nasib mahasiswa dan orangtuanya terjadi saat mahasiswa kami cepat diterima kerja. Karir mereka jadi lebih cepat melesat dibandingkan teman-temanya.
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Kata kerja yang tidak spesifik membuat pendengar merinci sendiri maksud dari kalimat yang dikatakan. Kata kerja yang tidak memiliki frase yang menentukan bagaimana atau apa tindakan yang dilakukan. Harapannya dapat diterima pikiran pendengarnya. Ciri-Ciri:
Kata kerja tidak merinci bagaimana, kapan, di mana Contoh: •
Saya belajar berkomunikasi
•
Dia merendahkan saya
•
Produk ini sangat bermanfaat
•
Senang saya mendengarnya
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Adalah pertanyaan yang ditambahkan setelah pertanyaan. Pola kalimat ini mengalihkan pikiran sadar sehingga pesan yang ingin kita sampaikan masuk langsung ke bawah sadar. Ciri-Ciri:
..Betul, ..kan, ..benar, ..ya, ..ya kan, ..betul kan. Contoh: •
•
Tentu Bapak ingin agar investasi pendidikan untuk anak Bapak tidak sia-sia, betul? Setelah Bapak bandingkan, Bapak bisa melihat kami berbeda dengan kampus-kampus lainnya, benar pak?
•
Seperti inikah kampus yang Adik inginkan? Betul Dik?
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Kalimat tanpa referensi pembicara atau pendengarnya yang spesifik. Sering kali kalimat itu tidak jelas diucapkan untuk siapa. Ini juga baik digunakan untuk membangun kedekatan karena kawan bicara tidak merasa sedang digurui. Ciri-Ciri:
Orang yang melakukan atau dituju oleh pesan dihilangkan. Contoh: •
Setiap orang itu bisa berubah
•
Bisa cepat diterima kerja itu menyenangkan
•
Semua orang bisa kalau mau
•
Katanya kamu marah sama aku ya?
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Comparative adalah perbandingan. Dalam kalimat perbandingan paling tidak ada dua hal yang dibandingkan. Dengan menghilangkan pembandingnya akan memunculkan efek generalisasi terhadap kondiri positif yang diinginkan. Ciri-Ciri:
Paling, ter.., lebih Pembandingnya tidak ada padahal itu kalimat pembanding. Contoh: • •
•
Kami perusahaan terbaik Materi perkuliahan kami membentuk mahasiswa profesional muda
lebih mampu
kami
Kami memberi service yang lebih baik
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
menjadi
Pacing adalah sesuatu yang sedang terjadi dan dianggap benar oleh kawan bicara anda. Sehingga ketika dia percaya bahwa yang kita bicarakan adalah benar dan sesuai dengan situasi saat itu, kita dapat mengarahkannya (leading) pada kondisi yang diinginkan. Ciri-Ciri:
Menyebutkan minimal 3 hal yang sedang atau telah dilakukan klien saat itu. Contoh:
Baik Bapak, kini saya mempresentasikan mengapa kampus kami adalah kampus terbaik untuk anak Bapak. Pada saat Bapak mendengarkan presentasi ini, mungkin ada pertanyaan apakah kami KAMPUS TERBAIK untuk anak anda seperti yang anda harapkan. Pada saat anda melihat presentasi ini anda bisa merasakan perkuliahan yang kami tawarkan tepat seperti yang anda butuhkan.
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Dengan memberikan pilihan, kawan bicara tidak merasa diarahkan atau bahkan diperintah. Pilihan yang tawarkan tentunya seperti hasil yang kira inginkan. Ciri-Ciri: •
•
Menyebutkan dua pilihan yang bila klien memilih yang mana pun hasilnya seperti yang kita inginkan. X atau Y? Contoh:
•
•
•
Untuk konfirmasi keikutsertaan ibu di seminar ini, kami menghubungi Ibu besok atau lusa ya? Pembayaran uang muka.. 50% atau 30% dulu ya pak? Ibu lebih suka yang mana baju yang warna merah atau baju yang warna biru?
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Adalah kalimat pertanyaan tertutup dengan jawaban “ya” atau “tidak” yang akan memberikan pilihan bagi kawan bicara untuk menjawab atau tidak. Terdengarnya seperti pertanyaan, namun mampu menembus bawah sadar pendengar untuk melakukan yang ditanyakan. Ciri-Ciri: •
Yang ditanyakan adalah kemampuan seseorang
•
Bisa, bisakah, dapat, dapatkah
•
Setelah bisa sebutkan hal yang anda ingin agar dilakukan klien. Contoh:
•
“Apakah anda bisa bayangkan betapa khusyu-
nya anda saat thawaf mengelilingi Ka’bah setelah menabung di tabungan haji ini? ” •
“Apakah Bapak bisa memutuskan yang terbaik
untuk diri Bapak sendiri?” •
“Bisakah anda tutup jendela itu ?”
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Adalah kutipan yang terdiri dari beberapa kalimat dan berputar-putar yang pada intinya menyampaikan satu pesan atau perintah. Karena disampaikan dalam bentuk kutipan, yang menerimanya tidak merasa itu sebagai perintah. Ciri-Ciri:
Memakai perkataan / pernyataan orang lain sebagai sugesti yang ingin kita masukkan. Contoh: •
Dua minggu yang lalu saya baru saja bertemu dengan Bu Dewi, manajer HRD PT. Warna – Warni. Bu Dewi mengatakan, “lulusan kampus kami yang bekerja di perusahaan kami kerjanya lebih bagus dibandingkan karyawan kami yang lulusan S1”.
•
Saya baca disebuah buku di sana dikatakan, “Buk an karena segalanya sulit yang membuat kita tidak berani. Tetapi karena kita tidak berani lah yang membuat segalanya menjadi sulit.”
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP
Ambiguitas berarti bermakna ganda. Pikiran seseorang mungkin berbeda dengan pikiran orang lain dalam waktu yang sama. Menggunakan kata dan kalimat ambigu dapat memberikan kesempatan kepada kawan bicara untuk memaknai sendiri apa yang didengarnya dan tentunya membawa orang tersebut mengalami kondisi hipnosis. Ciri-Ciri:
Kata atau kalimat yang dipakai bisa bermakna ganda. Contoh: •
•
Kok si bule itu minta snek (pengucapan dari snack), padahal kan snek (snake) itu beracun Seorang istri berdarah Sunda mengetuk pintu kamar kecil yang suaminya berdarah Jawa ada di dalam. “ Kang.. atos Kang? ” . Sambil kebingungan, sang suami mencolek kotorannya dan berkata, “ Gak sayang.. lembek..”
Disusun oleh Muhammad Irsan, CT.NLP