SOSIALISASI Definisi Sosialisasi adalah suatu proses yang dipelajari oleh setiap anggota baru yang ada pada masyarakat mengenai seluruh kebiasan yang dimiliki manusia disegala aspek kehidupan (ekonomi, politik, keluarga, agama, dan sebagainya). Dalam proses sosialisasi seseorang mempelajari peran – peran, sehingga tokoh sosiologi menyebut teori sosialisasi dengan teori peran (role theory). Role Theory •
Mead
Tahap – tahap sosialisasi menurut Mead : 1. Play Stage Tahap dimana seorang anak mengambil peran orang yang ada disekitarnya, dengan cara menirukan peran seseorang yaitu kedua orangtuanya. 2. Game Stage Seorang anak tidak hanya mengetahui perannya sendiri atau peran ang dijalankannya tetapi juga peran yang dijalankan oleh orang lain. 3. Generalized Others Dimana seorang anak telah mampu berinteraksi dengan orang lain Karena telah memahami perannya sendiri serta peran orang lain dan dengan siapa ia berinteraksi. Mead berpandangan bahwa diri seseorang dapat terbentuk melalui interaksi dengan orang lain. •
Coley
Coley berpendapat bahwa diri seseorang yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain yang disebut dengan looking-glass self, yang terdiri dari tiga
tahap yaitu ; (i) persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap dirinya, (ii) persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya, dan (iii) perasaan seseorang terhadap yang dirasakannya sebagai penilaian dari orang lain. Jadi menurut Coley bahwa diri seseorang merupakan apa yang dinilai oleh orang lain. Agen Sosialisasi •
Keluarga Merupakan agen sosialisasi pertama, yaitu orangtua, saudara kandung dan dapat pula keluarga luas (extended family), yaitu kakek, nenek paman dan lain sebagainya. Agen ini berperan dalam tahap play stage.
•
Teman Bermain Merupakan agen sosialisasi setelah keluarga. Pada agen ini, seorang anak mempelajari atau belajar berinteraksi dengan orang yang yang sederajat atau sebaya. Merupakan agen sosialisasi tahap game stage.
•
Sekolah Merupakan agen sosialisai sistem pendidikan formal. Dimana anggota baru masyarakat
mempelajari
berbagai
aturan
mengenai
kemandiriam
(independence), prestasi (achievement), universalisme (universalism) dan spesifitas (specificity) (Dreeben, 1968 ). •
Media Massa Merupakan agen sosialisasi karena perannya dalam menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan seseorang. Dimana informasi tersebut dapat mengarahkan seseorang ke arah yang prososial ataupun antisosial.
Kesepadanan Pesan Agen Sosialisasi Berlainan Setiap agen sosialisasi menyampaikan pesan–pesan yang sering kali berlawanan sehingga menimbulkan konflik pribadi karena dalam mempelajari peran barunya
dalam proses sosialisasi, seseorang merasakan dan mendapati adanya perbedaan proses sosialisasi yang pernah dilaluinya.
Sosialisasi Primer dan Sekunder Terdapat dua roses sosialisasi, yang pertama yaitu sosialisasi primer. Sosialisasi primer adalah sosialisasi yang dijalani seseorang pada masa kecilnya. Kemudian sosialisasi sekunder yang didefinisikan sebagai proses memperkenalkan seseorang yang telah disosialisasi kedalam sektor baru dari dunia objektif masyarakat. Pola Sosialisasi Dua pola sosialisasi menurut Jaeger ( 1977 ) : •
Sosialisasi Represif yaitu sosialisasi dengan cara penerapan sanksi atau hukuman tehadap kesalahan yang diperbuat.
•
Sosialisasi Partisifatoris yaitu pola sosialisasi dimana seorang anak diberi imbalan terhadap kebaikan yang dibuatnya.
PENYIMPANGAN Definisi Dalam kehidupan masyarakat selalu ada penyimpangan walaupun para anggota masyarakat sudah berusaha berperilaku sesuai harapan masyarakat lainnya. Penyimpangan dapat didefinisikan sebagai perilaku yang dianggap sebagian masyarakat sebagai hal tercela dan tidak dapat ditolerir (James Vander Zanden, 1979). Teori Penyimpangan Untuk menjelaskan mengapa penyimpanag terjadi, maka tedapat berbagi macam teori penyimpangan, antara lain : •
Teori Differential Association (E. H. Sutherland) Penyimpangan terjadi karena perbedaan pergaulan yang berproses melalui alih budaya (cultural transmission). Dimana melalui proses ini seseorang mempelajari subkebudayaan yang menyimpang (deviant subculture).
•
Teori Labeling (Edwin M. Lemert) Dengan pemberian label (cap, julukan, etiket) pada seseorang maka orang tersebut lama kelamaan akan menghasilkan suatu karir menyimpang (deviant career) dengan menerapkan gaya hidup yang menyimpang pula (deviant lifestyle). Penyimpangan melalui dua tahapan, yaitu diawali dengan penyimpangan primer dan kemudian penyimpangan sekunder.
•
Teori merton (Robert K. Merton) Merton berpendapat bahwa perilaku menyimpang merupakan hasil dari struktur sosial. Selain menghasilkan perilaku yang sesuai dengan harapan masyarakat (konfirmis); struktur sosial menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial; memaksa orang tertentu untuk bertindak nonkonformis.
•
Teori Fungsi Durkheim
Durkheim menyatakan bahwa kejahatan (tindakan menyimpang) adalah sesuatu yang normal karena dapat dijumpai dalam semua masyarakat dan kejahatan tersebut perlu agar moralitas dan hukum dapat berkembang dalam msyarakat. •
Teori Konflik (Marx) Penganut Marx berpandangan perilaku menyimpang merupakan melindungi kepentingan para kelompok penguasa dalam masyarakat dan hukum yang terbentuk adalah cerminan kepentingan kelas yang berkuasa.
Tipe-Tipe Kejahatan Light, Keller dan Calhoun (1989) •
Crimes Without Victims atau Victimless Crimes Kejahatan yang tidak menimbulkan korban, seperti berjudi, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
•
Organized Crime Kejahatan yang dilakukan secara berkomplotan dan terorganisir. Misal perjudian gelap, penadahan barang curian.
•
Transnational Organized Crime Kejahatan yang terorganisir yang kegiatannya melempaui batas-batas Negara. Seperti perdagangan anak, penyelundupan warga asing kedalam suatu negara.
•
White Collar Crime Diartikan sebagai kejahatan kerah putih, yang mana dilakukan oleh orangorang yang memiliki jabatan tinggi atau orang terpandang. Seperti Korupsi, penggelapan uang Negara dam sebagainya.
•
Corporate Crime Kejahatan yang dilakuakn atas nama suatu organisasi formal atau badan usaha untuk meraih keuntungan bagi organisasi itu sendiri. Dapat dibedakan
menjadi; kejahatan terhadap konsumen, kejahatan publik, kejahatan terhadap pemilik perushaan, kejahatan terhadap karyawan. Giddens (1989) •
Gorvermental Crime Yaitu kejahatan yang dilakukan para pejabat pemerintah karena kesalahan moral yang membawa dampak mengerikan. Misal Holocaust. Dan sering berkembangnya teknologi kini muncul kejahatan cybercrime, yaitu
kejahatan yang dilakukann melalui media internet seperti penyebaran virus, pembajakan (hacking) yang dapat merusak sistem informasi secara online,
Literatur: Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
RINGKASAN SOSIALISASI DAN PENYIMPANGAN Mata Kuliah Sosiologi
Oleh Lucky Aziza NIM 070910101012
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS JEMBER 2007