Daftar Isi
Daftar ISI...................................................... ............................................................................. .............................................. ..................................... ..............1 Kata Pengantar .......................................... ................................................................ ............................................ ......................................... ...................2 Ucapan Terima Kasih .................................... .......................................................... ............................................ ..................................... ...............3 Pendahuluan .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................. .......................4 Prosedur Kerja............................................................. ................................................................................... ............................................. .......................7 Hasil Pemeriksaan Dan D an Pengujian K3 Listrik .......................................... ......................................................... ...............8 Analisa Dan Saran ............................................ .................................................................. ............................................ ................................ ..........19
1
KATA PENGANTAR
Untuk menjadi seorang calon Ahli K3 listrik Wajib melakukan On Job Training dan Assesment Lapangan Pembinaan Ahli K3 Listrik. Yang mana dari hasil prakteknya akan di ajukan ke Kemenaker trans-RI sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan surat penunjukan sebagai Ahli K3 Listrik. Adapun Tempat Pemeriksaan dan Pengujian di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) . Kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan pada Pembangkitan (Generator 550 KVA), Trafo Distribusi, Pemanfaatan (LVMDP, LVSDP) dan Instalasi Penyalur petir. Untuk mencapai tingkat reability yang handal maka perlu dilakukan maintenance yang bagus meliputi preventive maintenace, predictive maintenance dan corrective maintenance. Untuk itu dapat dilakukan baik itu dari pihak internal maupun pihak eksternal untuk menjamin keandalan dari peralatan-peralatan listrik tersebut, dan sebagai calon Ahli K3 Listrik yang nantinya akan selalu bersinggungan dengan peralatan-peralatan ini, kita diharapkan mampu menguji, memeriksa dan memberikan rekomendasi jika terjadi penyimpangan.
2
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur kepada Tuhan atas anugrah dan cinta kasihnya sehingga penulis dapat mengikuti seluruh kegiatan dan pembuatan laporan dalam rangka sertifikasi Ahli K3 listrik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
1. Ir. Achmad Syahid, MT. sebagai pemateri Pelatihan Ahli K3 Listrik
2. Ir. Joessianto Eko Poetro, MT. sebagai pemateri Pelatihan Ahli K3 Listrik
3. Urip Mudjiono, ST, MT. sebagai pemateri Pelatihan Ahli K3 Listrik
4. Edy Prasetyo hidayat, ST, MT. sebagai pemateri Pelatihan Ahli K3 Listrik
5. Annas Singgih, ST, MT. sebagai pemateri Pelatihan Ahli K3 Listrik
6. Hendro, ST, MT. sebagai pemateri Pelatihan Ahli K3 Listrik
7. Ir. Sukarni sebagai pemateri Pelatihan Ahli K3 Listrik
8. Sugeng Widodo, ST. Sebagai pemateri pelatihan Ahli K3 Listrik
9. Aris, ST. Sebagai pemateri pelatihan ahli K3 Listrik
10. Teman-teman peserta pelatihan dan panitia yang bersama-sama membantu mensukseskan jalannya Pelatihan Sertifikasi AK3 Listrik ini.
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Timbulnya potensi bahaya yang besar berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja ini dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam penggunaan peralatan, pemahaman, kemampuan serta ketrampilan tenaga kerja yang kurang memadai. Maka diperlukan adanya kegiatan riksa uji guna untuk mengetahui dan mencegah adanya potensi bahaya pada tempat kerja. Seperti yang telah dilakukan pada kegiatan praktik riksa uji pada instalasi listrik dan penyalur petir, pengujian temperature dan intensitas cahaya pada instalasi gedung, pemeriksaan dan pengujian k3 transformer, pemeriksaan dan pengujian k3 power generator dan pengujian beban pada PHB. Pada power generator terdapat banyak hal yang cukup perlu untuk diperhatikan terkait dengan k3 listrik. Terdapat banyak potensi bahaya yang dapat melukai pekerja ataupun merusak peralatan yang tentunya akan mengakibatkan kerugian besar. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu untuk mengurangi masalah tersebut maka perlu dilakukan kegiatan riksa uji pada ruang generator yang dimaksudkan untuk mencegah atau meminimalisir potensi bahaya dengan menciptakan tempat kerja yang nyaman dan sehat sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit serta menjaga peralatan agar dapat bekerja dengan
optimal.
Sesuai
dengan
kebijakan
pemerintah
dengan
diterapkannya Permenaker No. 12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja.
4
B. Tujuan
1. Implementasi Lapangan terhadap Teori yang diperoleh selama Pembinaan dengan melakukan Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji) K3 Listrik menggunakan cek list riksa uji K3 Listrik. 2. Mempraktekkan Audit K3 Listrik pada ruang generator dengan menggunakan “Check List Pencegahan Bahaya Listrik (Electrical Hazard prevention)”. 3. Hasil Riksa Uji dipresentasikan untuk melengkapi Laporan Riksa uji dengan menerima masukan dan koreksi. C. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Pembinaan Ahli K3 Listrik ini dimulai pada tanggal 31 Juli 2017 sampai dengan 14 Juli 2017 di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Sedangkan Praktikum Riksa Uji dilaksanakan pada hari ke 13 yaitu tanggal 12 Agustus 2017 di Ruang Genset Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)
D. Standar dan Dasar Hukum Yang Digunakan
1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat Kerja 2. Permenakertrans Nomor Per.13/MEN/X/2011 tahun 2011 tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja 3. SNI (PUIL 2011,PUIL 2000 & SNI 03-6197-2000) 4. IEEE 5. Manual Book
5
E. Peralatan yang digunakan
1. Vibration tester
2. Sound level meter SL-4112
3. Modul Cat EMCP 3.2
6
BAB II PROSEDUR KERJA
Pemeriksaan dan pengujian pada generator diperlukan untuk memastikan bahwa perlatan dalam kondisi baik. Artinya semua system yang ada seperti tahanan isolasi (insulation system), sistem proteksi, sistem eksitasi, sistem pendingin dll sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Sehingga dalam pengoperasian peralatan tersebut dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini akan dilakukan proses pengujian meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut:
Proses / Prosedur
Berikut ini merupakan prosedur untuk melakukan pengujian pada generator: 1. Menyiapkan / mendapatkan surat ijin (pemeriksaan dan pengujian) 2. Mempersiapkan berkas / dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3 generator 3. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen pengesahan generator 4. Meminta teknisi atau petugas yang berwenang untuk memasang LOTO 5. Menyiapkan checklist riksa uji power K3 generator 6. Melakukan pemeriksaan visual sesuai dengan checklist mengenai generator 7. Melakukan pengujian sesuai dengan checklist mengenai generator 8. Melaporkan ke petugas / teknisi yang berwenang jika sudah selesai dan meminta untuk melepaskan LOTO 9. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian 10. Selesai
7
BAB III HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK 3.1 Tabel cek list
Pemilik
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
(Owner) Lokasi
Ruang Genset PPNS
(Location)
Tanggal Verifikasi
12 gustus 2017
(Verification Date)
A. DATA TEKNIS UNIT POWER GENERATOR URAIAN
PENGGERAK MULA
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
No. Item Pabrik Pembuat Type / Model No. Seri Tahun Pembuatan No. Sertifikat Pabrik Kapasitas Putaran
1
1
CATERPILLAR
CATERPILLAR
C15
550
FFH05480
CAT00C15VCYY00674
2010
2010
-
-
605 HP / 451 KW
500 KVA / 400 KW
1500 rpm
1500 rpm
Kelas Isolasi
-
Selungkup
-
Temperatur Ruang Tegangan
25C 400/230V
Arus Nominal
722 A
Frekuensi
50 Hz
Faktor Daya Tegangan Eksiter
0,8 34 V
8
Arus Eksiter
3,45 A
B. HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN UNIT POWER GENERATOR NO
OBYEK
A.
PENELAAAHAN DOKUMEN
1
Gambar Diagram satu garis
HASIL
Tidak Ada
NILAI RUJUKAN
PUIL 2011
METODE
Penilaian dokumen
2
Gambar diagram pengawatan
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
3
Daftar komponen
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
4
Gambar lay out
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
5
Gambar area klasifikasi
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
6
Data hasil uji pabrik pembuat
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
7
Buku manual
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
8
Buku pemeliharaan & operasi
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
9
Tanda peringatan
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
10
Sertifikat pabrik pembuat
Tidak Ada
PUIL 2011
Penilaian dokumen
B. PEMERIKSAAN VISUAL
1
Konstruksi unit pembangkit tenaga
Baik
Manufacture
Penilaian
standar
9
NO
2
OBYEK
Dudukan pembangkit tenaga
HASIL
Baik
NILAI RUJUKAN
Manufacture
METODE
Penilaian
standar 3
Verifikasi plat nama
Ada
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL 4
Area klasifikasi
Tidak Baik
PUIL BAB 8
Penilaian
6
Perlengkapan start
Ada
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL 7
Perlengkapan stop
Ada
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL 8
Peralatan pengaman
Ada
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL 9
a. Instrumen Voltmeter
Ada
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL b. Instrumen Ampermeter
Ada
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL c. Instrumen Pengukur Lain
Ada
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL 10
Lampu indicator
Baik
PUIL
Penilaian
11
Peralatan alarm
Baik
PUIL
Penilaian
12
Fasilitas keselamatan & tanda
Ada
PUIL, UU No
Penilaian
bahaya 13
Terminal kabel utama &
1 th 1970 Ada
penetralan 14
Kondisi air battery (dgn start
Manufacture
Penilaian
standar /PUIL Baik
PUIL
Penilaian
Baik
Manufacture
Penilaian
battery) 15
Kondisi tekanan angin start (dgn start angin)
16
Minyak lumas penggerak mula
standar 17
Terminal battery
Baik
PUIL
Penilaian
10
NO
OBYEK
HASIL
NILAI RUJUKAN
METODE
18
Penempatan battery
Baik
PUIL
Penilaian
19
Pemanas anti kondensasi
Ada
Manufacture
Penilaian
standar 20
Kabel masuk terminal box
Baik
PUIL
Penilaian
21
Kabel keluar terminal box
Baik
PUIL
Penilaian
22
Air pendingin penggerak mula
Tidak Baik
PUIL
Penilaian
23
Ukuran Kabel BC pentanahan
Sesuai
35 mm 2
Penilaian
24
Gedung – Ruang
Tidak Sesuai
PUIL Bab 8
Penilaian
............. MΩ
PUIL 2011:
Pengukuran
a. Generator b. Penerangan sirkulasi Udara/ventilasi c. Pintu keluar/masuk d. Pintu darurat e. Alat pemadam C.
PENGUJIAN
1
Pengujian Tahanan isolasi penghantar
2000 Ω per volt + 1 Mohm dan tabel
2
3
Uji fungsi instalasi listrik
Pengujian fungsi local panel
Tidak dilakukan
standar
Berfungsi
Manufacture
kontrol 3a Saklar pilih local / selector
Pengetesan
Pengetesan
standar Berfungsi
switch 3b Start
Manufacture
Manufacture
Pengetesan
standar Berfungsi
Manufacture
Pengetesan
standar 3c Stop
Berfungsi
Manufacture
Pengetesan
standar 3d Lampu indicator
Menyala
Manufacture
Pengetesan
11
NO
OBYEK
HASIL
NILAI RUJUKAN
METODE
standar 4
Relay proteksi
5
Tegangan & arus tanpa beban
400 V
Manufacture
dan berbeban
722 A
standar
6
Tingkat kebisingan
70 dB
Permen
Pengukuran
Pengukuran
13/2011: 85 dB 7
Analisa getaran
Normal
Manufacture
Pengukuran
standar 8
Uji jalan / unjuk kerja
Baik
Manufacture
Pengetesan
standar 9
Uji parallel (bila ada)
10
Pengujian Pentanahan
11
KHA penghantar utama
903,179 A
PUIL 2011:
Perhitungan
125 % x Ifl 12
Rating Proteksi utama
830,875 A
PUIL 2011:
Perhitungan
115 % x Ifl 13
Belitan Stator dan Rotor : a.Pengujian Tahanan Isolasi (TI) Phasa-Phasa,
...................
Phasa-Netral, Ω
Phasa-PE
IEEE
P43-
2000: 100 MΩ
b. Pengujian Dielectric of Ratio (DAR) dan Polaritas Index Phasa-Phasa,
Pengukuran
Pengukuran ..................
Phasa-Netral,
IEEE: DAR : < 1,6
Phasa-PE
PI : ≤ 2
c.Pengujian Hi-Pot Test PhasaPhasa, Phasa-Netral, Phasa-PE d. Pengujian Tangen Delta Test
Pengukuran ...................
IEEE
V
NEMA,
400.2,
12
NO
OBYEK
Phasa-Phasa,
NILAI
HASIL
METODE
RUJUKAN
Phasa-Netral,
VDE530
Phasa-PE
Pengukuran
ANSI ....................
57.12.90
%
NETA
e.Partial Discharge Test
C
100.3,
SPLN Pengukuran HVM,
B2
Electronic ............... pC
GmbH
C. HASIL PENGUJIAN UNIT POWER GENERATOR A. Pengujian Tahanan Isolasi
i.
Nama Alat Ukur
ii.
Pabrik Pembuat :
iii.
Rating Tegangan
:
:
1
3 phasa – ground
M
2
Phasa – Phasa (R-S)
M
3
Phasa – Phasa (S-T)
M
4
Phasa – Phasa (R-T)
M
5
Kondisi Pengukuran
Basah
Kering
Dingin
Panas
B. Pengujian Tegangan Tinggi
- Nama Alat ukur
: Modul Caterpillar EMCP 3.2
- Pabrik Pembuat
: Caterpillar
- Rating Tegangan
: 400 V
13
1
Waktu
30
Menit
2
Tegangan Uji
3
3 Phasa – Ground
4
Phasa – Phasa (R-T)
399 volt
5
Phasa – Phasa (R-S)
400 volt
6
Phasa – Phasa (S-T)
400 volt
Volt
C. Pengujian Kecepatan Putar Lebih
1
Kecepatan Putar Nominal
RPM
2
Kecepatan Putar Lebih
RPM
3
Waktu
Menit
D. Analisa Getaran
1
Kecepatan Putar
1500
Deskripsi
Vertikal
RPM
Horizontal
2
Amplitudo,m/s2
0,33
2
Velocity / Vrms, cm/s
0,03
Axial
E. Pengukuran Tingkat Kebisingan
1
Kecepatan Putar
1500
2
Tingkat Kebisingan
70
RPM dBA
F. Pengujian Urutan Phasa
1
Phasa R – Ground
Ohm
Phasa S – Ground
Ohm
Phasa T – Ground
Ohm
3.2 Hal-hal yang perlu di evaluasi No
Keterangan Gambar
Temuan
Analisa
Rekomenda si
14
1
1. Pintu
dua) ruang
terjadi
diperbaiki
g susah
kebakaran
dan
untuk
maka dapat
dibersihkan
dibuka
digunakan sebagai
barang
pintu
berserak
darurat
an
generator
Agar segera
belakan
2. Banyak Pintu belakang (ke-
1. Apabila
2. Menggangg u kenyamana n kerja
2
Kabel
Kabel pentanhan
1. Jika sering
Segera
pentanahan
terinjak
dilakukan
tidak dilindungi
maka kawat perbaikan
oleh conduit
akan putus
dan diletakkan
dan jika
pada tengah
putus maka
ruangan
peralatan
dan dipindah
tidak terproteksi dengan pentanahan 2. Jika terjadi arus bocor maka dapat menimbulk an potensi bahaya
15
3
Terjadi
Dapat
Segera
kebocoran pada
mengakibatkan
dilakukan
pipa pasukan
lantai permukaan
pemeriksaan
bahan bakar
menjadi licin &
& perbaikan
sumber potensi kebakaran
Pipa pasokan bahan bakar 4
Volume air
Dapat
Segera
radiator tersisa
mengakibatkan
dilakukan
sedikit
overheat jika dalam pemeriksaan pemakaian waktu
yang lama sehingga pengisian
Tangki penyimpanan radiator mesin
dapat
ulang air
mengakibatkan
radiator
kerusakan pada
diesel
5
dan
mesin Nilai lumen
Dapat
Menambah
pada ruang
menyebabkan
jumlah
genset tidak
gangguan
lampu
memenuhi
penglihatan mata
dengan nilai
standart
flux yang
(perhitungan
sesuai
terlampir)
regulasi
Pengukuran intensitas cahaya ruangan
16
6
Pemasangan
Dapat
Memperbaiki
kotak kontak
menyebabkan
pemasangan
yang tidak
sentuh listrik
kotak kontak
terpasang
langsung
dengan baik
dengan benar
dan benar sesuai dengan dudukan
Kotak kontak rusak
kotak kontak 7
Earplug yang tersedia dalam ruang genset hanya tersedia satu buah
4.2 Teknisi
dibatasi hanya satu orang untuk masuk
Menambah jumlah ear plug minimal 2 buah
ke ruang genset ketika
Ear plug yang tersedia
genset beroperasi 4.3 Dapat
menyebabkan gangguan pada pendengaran jika teknisi yang masuk ke ruang genset tidak memakai ear plug 4.4 Jika teknisi
yang bekerja diruang genset hanya satu orang karena
17
keterbatasan ear plug, jika terjadi gangguan tidak ada orang lain yang dapat membantu
18
BAB IV ANALISA DAN SARAN
4.1 Analisa Hasil Pengujian Generator Berdasarkan Regulasi
1. Perhitungan CB dan KHA penghantar Generator
P = 500 KVA / 400 W V = 400 V
IFL
KHA
=
√ 3
=
500000 500000 = = 1,73 400 692
722,5 Ampere
= 125% x IFL = 1,25 x 722,5 = 903,179 Ampere
CB
= 115% x IFL = 1,15 x 722,5 = 830,875
Perhitungan IFL (Arus Beban Penuh) sesuai dengan arus yang dinyatakan dalam nameplate generator yaitu 722 Ampere KHA sesuai dengan PUIL BAB 7 hal 304 yaitu KHA sebesar 986 Ampere dengan luas penampang kabel 400 mm 2 CB (masih dipertanyakan)
2. Kebisingan Nilai tingkat kebisingan pada saat pengukuran yaitu 70 dB yaitu sesuai dengan PERMEN No.13 Tahun 2011 pasal 5 yang menyatakan bahwa batas maksimum tingkat kebisingan yang diperbolehkan ialah 85 dB 3. Getaran Pada PERMENAKERTRANS No.13 tahun 2011 pasal 6 diatur bahwa NAB getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh
19
ditetapkan sebesar 0,5 m/s2. Pada pengukuran ini diperoleh hasil pengukuran getaran mesin yang timbul sebesar 0,33 m/s2. Dapat dikatakan getaran yang dihasilkan oleh generator aman bagi pekerja.
4. Pencahayaan Ruangan
Berdasarkan
SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi Pada Sistem
Pencahayaan. Tingkat pencahayaan yang direkomendasikan pada Industri untuk pekerjaan menengah adalah 200-500 lux. Namun hasil pengukuran lux meter menununjukkan angka 29.07 lux. Maka untuk memenuhi kriteria tersebut maka perlu ditambahkan armatur lampu sebanyak berikut :
Data ruangan : 1. Ukuran : 7 x 5 meter 2. Armatur : 2 x 20 watt = 6000 lumen 3. Lux yang di inginkan : 300 lux 4. Tinggi ruangan 3 meter Rekomendasi : N = (E x A) / (Ft x Kp xKd) N = (300x7x5) / (6000 x 0,59 x 0,8) N = 3,7 Armature ~ 4 Armature Armatur yang harus ditambah = Rekomendasi – Terpasang = 4 – 2 = 2 Armature
20
4.2 Saran
Tidak semua pengujian berdasarkan cek list dapat diujikan karena keterbatasan alat dan perizinan sehingga analisa tidak dapat dilakukan secara menyeluruh. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dikatakan generator dalam kondisi baik dan memenuhi persyaratan. Namun kondisi ruangan tempat penyimpanan kurang memenuhi regulasi yang berlaku. Perlu dilakukan perbaikan pada ruang penyimpanan agar generator dapat bekerja dengan baik dan aman bagi operatornya. Generator juga perlu dirawat sesuai manual pabrikan agar dapat mencapai usia pakai yang di klaim pabrikan.
21