Endah Luthfiana/ PSIK FK Undip/ 2011
RESUME : MEMBINA ANGKATAN MUJAHID (SA’ID HAWWA)
Fikrah Hasan Al-Banna adalah fikrah yang syamil (komprehensif) dan mengandung gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini. Selain itu, dapat pula mengantarkan pada kemenangan islam secara total dengan izin Allah. Barangsiapa yang mengamati realitas kaum muslimin kini, niscaya ia akan mendapati bahwa kapan pun dan di mana pun ide Hasan AlBanna hadir, di situ muncul dinamika islam dan kaum muslimin. Sebaliknya, pada ketiadaan ide Hasan Al-Banna kita akan menyaksikan mentalitas yang hina dan tunduk kepada kekuatan internasional yang kafir, di samping kekuatan regional yang zhalim. Umat Islam harus mempunyai jamaah dan imam. Ciri-ciri jamaah islamiyah adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jamaah yang mempunyai pemimpin yang lurus, Lahir dari rahim shaf yang lurus Dibidani oleh sistem syura yang islami Memiliki ciri-ciri kislaman sejati tanpa tambahan sifat lainnya Berikap kritis, mengembangkan, dan mempelopori kebaikan Aktif menegakkan islam secara total dalam segala lingkup Memahami islam secara baik Komitmen penuh dengan mengikuti cara-cara yang dipraktekkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.
KUNCI MEMAHAMI DAKWAH IKHWANUL MUSLIMIN
1. Kunci pertama : Kewajiban utama bagi setiap muslim adalah beriltizam dengan jama‟ah muslimin dan imamnya. Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam bersabda kepada Khudzaifah, “Hendaklah kamu beriltizam (berkomitmen) dengan jama‟ah muslimin dan Imamnya”(H.R Bukhari-Muslim). Bukhari -Muslim). 2. Kunci kedua : Menegakkan hukum Islam merupakan kewajiban setiap muslim, karena pelaksanaan pelaksanaan hukum Islam tidak akan terjadi kecuali dengan adanya jama‟ah. 3. Kunci ketiga : bahwa Ikhwanul Muslimin merupakan simbol bagi berkiprahnya panji politik islam di banyak wilayah islam. Ikhawnul Muslimin telah mengibarkan mengibarkan kembali panji-panji perjuangan untuk menegakkan menegakkan sistem politik islam. Pembaharuan (revolsi) dan paham zaman menjadi kata kunci untuk mengetahui dakwah pokok Ikhwanul Ikhwanul Muslimin. Yang termasuk dalam dakwah antara lain : 1. Gerakan menghidupkan islam sesuai dengan apa yang telah diwariskan oleh Rasulullah saw, yaitu Al-Qur‟an Al-Qur‟an dan As-Sunnah, As-Sunnah, yang menuntut penghidupan ilmu, amal, situasi, hati, jiwa, dan ruhani. 2. Proses menghidupkan islam menyangkut hal-hal : a. Fiqih dusturi (fiqih negara) dan memformat memfor mat kehidupan islam dengannya b. Fiqih an-niqabah (sistem perserikatan dagang) c. Qawanin (undang-undang) d. Sistem rumah tangga islami e. Mengembalikan dinamika kehidupan umat islam 3. Menghidupkan sistem nilai islam secara global dan sektoral.
Endah Luthfiana/ PSIK FK Undip/ 2011
Prinsip umum dakwah Ikhwanul Muslimin adalah : 1. Ikhwanul Muslimin yang merupakan hizbullah (partai Allah) memiliki tujuan, sarana, undang-undang, khithah, dan berbagai atuan lainnya, yang disandarkan pada islam, komitmen pada islam, dam islam sebagai titik tolak (An-Nahl : 89). 2. Ikhwan adalah jamaah yang masuk ke dalam syariat islam. Pendapat yang beragam terhadap satu persoalan menjadikan daulah islam berhadapan dengan berbagai pilihan, yang dapat disesuaikan dengan waktu dan tempat. Ikhwan pada hakekatnya menegakkan komitmen kepada islam sekaligus mengakomodasi kepentingan zaman dengan jangkauan operasional seluas mungkin. 3. Memelihara opini umum baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional, pada hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat islam dan dalam batas-batas yang tidak mengakibatkan ternodainya. 4. Hal-hal yang dijadikan pegangan oleh Ikhwanul Muslimin adalah : a. Dibenarkan oleh syariat b. Harus sebanding dengan senjata musuh dan dapat mencapai tujuan 5. Prinsip politik luar negeri Ikhwan adalah prinsip maslahah dengan maslahah dan pergaulan adil sama adil 6. Setiap wilayah hendaknya memiliki undang-undang, institusi, dan persoalannya sendiri yang ditetapkan berdasarkan ushul fiqih sesuai wilayah yang bersangkutan. Namun, semua wilayah pemerintahan islam harus tunduk pada satu kekuasaan Amirul mukminin dan seluruh perangkat pemerintah pusat dalam perspektif undang-undang yang berlaku 7. Ada hukum yang dapat berubah mengikuti perubahan masa, akan tetapi perubahan ini berkaitan dengan kaidah-kaidah perubahan dalam perspektif islam
Hal-hal yang perlu diketahui sebagai anggota ikhwanul muslimin adalah : 1. Memahami permasalahan dakwah, mendakwahkan, mentarbiyah dan menarik perhatian orang untuk mendukungnya. 2. Cara dakwah harus dapat menyentuh pembicaraan tentang ruh, jiwa, hati, serta nilainilai islam yang dapat dicapai. Memahami bekal perjalanan, prinsip-prinsip langkah, dan kendala-kendala mendadak yang mungkin muncul di tengah perjal anan dakwah 3. Memahami kapasitas intelektual orang yang akan didakwahi. TUJUAN IKHWANUL MUSLIMIN
1. Perbaikan dirinya sendiri, sehingga menjadi orang yang kuat fisiknya, kokoh akhlaknya, luas wawasannya, mampu mencari penghidupan, selamat akidahnya, benar ibadahnya, pejuang bagi dirinya sendiri, penuh perhatian akan waktunya, rapi urusannya, bermanfaat bagi orang lain. 2. Pembetukan Keluarga Muslim, yaitu dengan mengkondisikan keluarga, agar menghargai fikrahnya, menjaga etika Islam dalam setiap aktifitas kehidupan rumah tangganya.
Endah Luthfiana/ PSIK FK Undip/ 2011
3. Bimbingan masyarakat, yakni menyebarkan dakwah, memerangi perilaku yang kotor dan mungkar, mendukung perilaku utama, amar ma‟ruf, bersegera mengerjakan kebaikan. 4. Pembebasan Tanah Air dari setiap penguasa asing – Non Islam – baik secara politik, ekonomi maupun moral. Memperbaiki keadaan pemerintah, sehingga menjadi pemerintah Islam yang baik, dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan umat, dan pekerja yang bekerja demi kemaslahatan umat. 5. Usaha mempersiapkan seluruh asset negeri di dunia ini untuk kemaslahatan Islam dengan cara membebaskan seluruh negeri, membangun kejayaannya, menegakkan peradabannya. 6. Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di ne geri. KEWAJIBAN SEORANG MUJAHID
1. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari kitabullah tidak kurang dari satu juz. Usahakan untuk mengkhatamkan Al- Qur‟an dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari”. Karena Al Qur‟an merupakan obat hati. 2. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaknya engkau membaca Al-Qur‟an dengan baik, memperhatikannya dengan seksama, dan merenungkan artinya.” 3. Membaca sirah nabi sebagai teladan yang utama Melakukan kajian terhadap ilmu dasar aqidah melalui buku-buku ahlus sunah wal jamaah Pendalaman berbagai ilmu termasuk mempelajari satu kitab tentang fiqih dalam madzhab seorang imam. 4. Melakukan general check up dan berobat bila terkena penyakit Mengontrol secara ketat makanan dan minuman yang dikonsumsi dan olahraga harian Memperhatikan hal-hal yang dapat melemahkan dan mengganggu kesehatan tubuh Memelihara tubuh agar dapat digunakan untuk kebaikan 5. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau menjauhi sikap berlebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh, dan minuman perangsang semisalnya. Janganlah engkau meminumnya kecuali dalam keadaan darurat dan hendaklah engkau menghindarkan diri sama sekali dari rokok.” 6. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segala hal menyangkut tempat tinggal, pakaian, makanan, badan, dan tempat kerja, karena agama ini dibangun atas dasar kebersihan.” 7. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali kali berdusta.” 8. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau menepati janji; janganlah mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi.” 9. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan dapat menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.”
Endah Luthfiana/ PSIK FK Undip/ 2011
10. Hasan Al-Banna berkata, “Hendaklah engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun janganlah keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum dan tawa.” 11. Hendaklah engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang sensitive, dan peka oleh kebaikan dan keburukan, yakni munculnya rasa bahagia untuk yang pertama dan rasa yang tersiksa untuk yang kedua. 12. Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada setiap situasi. Hendaklah engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktifitas sosial. 13. Hendaklah engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia maupun binatang, berperilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang, menjaga etika-etika sosial Islam. 14. Hendaklah engkau pandai membaca dan menulis, memperbanyak muthala‟ah terhadap risalah Ikhwan, Koran, majalah, dan tulisan lainnya. 15. Hendaklah engkau memiliki proyek usaha ekonomi, Janganlah engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri namun jangan pula engkau tolak jika diberi peluang untuk itu. Janganlah engkau melepaskannya kecuali jika benar-benar bertentangan dengan tugas-tugas dakwah. 16. Hendaklah engkau perhatikan penunaian tugas-tugasmu (bagaimana kecermatan dan kualitasnya), jangan menipu, dan tepatilah kesepakatan. 17. Hendaklah engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhi hak-hak orang lain dengan sempurna, tanpa dikurangi dan dilebihkan, janganlah menunda-nunda pekerjaan. 18. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya, apapun maksud dibaliknya. Hendaklah engkau juga menjauhi mata pencaharian yang haram, betapapun keuntungan besar yang ada di baliknya. 19. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu dan sucikanlah ia sama sekali dari riba. 20. Hendaklah engkau memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam. 21. Hendaklah engkau memiliki kontribusi finansial dalam dakwah, engkau tunaikan kewajiban zakatmu, dan jadikan sebagian dari hartamu itu untuk orang yang meminta dan orang yang kekurangan, betapapun kecil penghasilanmu. 22. Hendaklah engkau menyimpan sebagian dari penghasilanmu untuk persediaan masamasa sulit, betapapun sedikit, dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk mengejar kesempurnaan. 23. Hendaklah engkau bekerja – semampu yang engkau lakukan – untuk menghidupkan tradisi Islam dan mematikan tradisi asing dalam setiap aspek kehidupanmu, misalnya ucapan salam, bahasa, sejarah, pakaian, perabot rumah tangga, cara kerja dan istirahat, cara makan dan minum, cara datang dan pergi, serta gaya melampiaskan rasa suka dan duka. Hendaklah engkau menjaga sunnah dalam setiap aktifitas tersebut. 24. Hendaklah engkau memboikot peradilan setempat atau seluruh peradilan yang tidak Islami, demikian juga gelanggang-gelanggang, penerbitan-penerbitan, organisasiorganisasi, sekolah-sekolah dan segenap institusi yang tidak mendukung fikrahmu secara total.
Endah Luthfiana/ PSIK FK Undip/ 2011
25. Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat dan bersiap-siap untuk menjemputnya, mengambil jalan pintas untuk menuju ridha Allah dengan tekad yang kuat, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT, puasa tiga hari – minimal – setiap bulan, memperbanyak dzikir (hati dan lisan), dan berusaha mengamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesempatan. 26. Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam keadaan berwudhu (suci) di sebagaian besar waktumu. 27. Hendaklah engkau melakukan shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di masjid jika itu mungkin dilakukan. 28. Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji dengan baik, jika engkau mampu melakukannya. Kerjakanlah sekarang juga jika engaku telah mampu. 29. Hendaklah engkau senantaiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan cinta mati syahid. Bersiaplah untuk itu kapan saja kesempatan untuk itu tiba. 30. Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui shalat dan istighfarmu. Berhati-hatilah terhadap dosa kecil, apalagi dosa besar. Sediakanlah – untuk dirimu – beberapa saat sebelum tidur untuk menginstrospeksi diri terhadap apa-apa yang telah engkau lakukan, yang baik maupun yang buruk. Perhatikan waktumu, karena waktu adalah kehidupan itu sendiri. Janganlah engkau pergunakan ia – sedikit pun – tanpa guna, dan janganlah engkau ceroboh terhadap hal-hal yang subhat, agar tidak jatuh ke dalam kubangan yang haram. 31. Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuanmu dengan sungguh-sungguh, agar engkau dapat menerima tongkat kepemimipinan. Hendaklah engkau menundukkan pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari jiwamu. Bawalah ia hanya untuk menggapai yang halal dan baik, serta hijabilah ia dari haram dalam keadaan bagaimanapun. 32. Hendaklah engkau menjauh dari khamr dan seluruh makanan atau minuman yang memabukkan sejauh-jauhnya. 33. Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan dengan orang yang rusak, serta jauhilah tempat-tempat maksiat. 34. Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng, jangan sekali-kali mendekatinya, serta jauhilah gaya hidup mewah dan bersantai-santai . 35. Hendaklah engkau mengetahui anggota katibahmu satu persatu dengan pengetahuan yang lengkap, dan kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan selengkap-lengkapnya. Tunaikanlah hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya; hak kasih sayang, penghargaan, pertolongan danitsar. Hendaklah engkau senantiasa hadir di majelis mereka, tidak absent kecuali karena udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam pergaulanmu dengan mereka. 36. Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun, sekiranya hubungan itu tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama jika diperintahkan untuk itu. 37. Hendaklah engkau menyebarkan dakwahmu di manapun dan memberi informasi kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu. 38. Janganlah engkau berbuat sesuatu yang berdampak strategis kecuali dengan seizinnya.
Endah Luthfiana/ PSIK FK Undip/ 2011
39. Hendaklah engkau senantiasa menjalin hubungan, baik ruhani maupun „amali, dengan Jamaah. 40. TAHAPAN DAKWAH
1. Ta’arif yaitu menyebarkan fikrah (ide) umum kepada orang banyak. 2. Takwin yaitu memilih calon-calon kader yang baik dan layak untuk memikul tanggung jawab jihad dan menggabungkannya. 3. Tanfidz yaitu jihad yang tidak mengenal kompromi, bekerja dalam mencapai tujuan yang berkesinambungan dan mengarungi berbagai ujian dan cobaan yang tidak akan mampu diatasi kecuali mereka yang benar-benar ikhlas. Dalam Risalah Ta‟alimnya, Ustadz Hasan Al-Banna menjelaskan tentang batasan-batasan bai‟at yang dibutuhkan dewasa ini, adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bai‟at untuk memahami Islam secara benar. Bai‟at untuk berikhlas. Bai‟at untuk beraktifitas. Bai‟at untuk melakukan jihad. Bai‟at untuk berkorban dengan segala yang dimiliki. Bai‟at untuk taat sesuai dengan tingkat kemampuannya. Bai‟at untuk tegar menghadapi segala kondisi di setiap waktu. Bai‟at untuk memberikan loyalitas total bagi dakwah. Bai‟at untuk berukhuwah. Bai‟at untuk tsiqah.