diskusi
1. apakah itu tamponade?
Tamponade jantung merupakan suatu sindroma klinis yang diakibatkan karena penumpukan cairan berlebihan di rongga perikardium, sehingga terjadinya penurunan kemampuan pengisian ventrikel disertai gangguan hemodinamik.
2. Bedanya hematoma dengan ekmosis apa ya? karena sepertinya serupa tapi tak sama?
Hematoma adalah penampakan biru/ keunguan pada kulit yang dapat terjadi karena benturan atau sebab lain. Di balik kulit yang membiru itu, terdapat pembuluh darah yang pecah dan darahnya keluar serta kemudian membeku (menjendal) di luar pembuluh darah itu. Jika letaknya cukup dekat dengan permukaan kulit, maka akan terlihat seperti warna biru/ungu. Umumnya terasa nyeri, terutama jika ditekan, dan kadang juga disertai pembengkakan.
Ekimosis adalah bercak perdarahan yang kecil, lebih lebar dari petekie, pada kulit atau selaput lendir, membentuk bercak biru atau ungu yang rata, bulat atau irregular. Ekimosis adalah tanda memar atau tanda biru kehitaman, merupakan daerah besar akibat ekstravasasi darah ke dalam jaringan subkutan dan kulit.. Perdarahan yang baru berwarna biru kehitaman dan berubah warna menjadi hijau kecoklatan dan menjadi kuning bila mengalami resolusi. Walaupun ekimosis sering ditemukan pada trauma, tetapi ekimosis yang luas dapat menggambarkan kelainan trombosit atau gangguan pembekuan. Apabila ekimosis ditekan tidak akan menimbulkan nyeri.
next
Mekanisme perkembangan penyakit aneurisma berbeda sesuai tipenya, aneurisma sakular yaitu bermula dari defek lapisan otot (tunika muskularis) pada arteri. Perubahan elastisitas membran dalam (lamina elastika interna) pada arteri cerebri dipercayai melemahkan dinding pembuluh darah dan mengurangi kerentanan mereka untuk berubah pada tekanan intraluminal. Perubahan ini banyak terjadi pada pertemuan pembuluh darah, dimana aliran darah turbulen dan tahanan aliran darah pada dinding arteri paling besar.
Aneurisma fusiformis berkembang dari arteri serebri yang berliku yang biasanya berasal dari sistem vertebra basiler dan bisa sampai beberapa cm pada diameternya.
Aneurisma yang disebabkan oleh diseksi terjadi karena adanya nekrosis atau trauma pada arteri. Berbentuk seperti gumpalan darah sepanjang lumen palsu, sedangkan lumen sebenarnya kolaps secara otomatis.
Diskusi
1. Aneurisma apakah dapat diobati?
Jawab: gangguan aneurisma tergantung bagaimana kondisi pembengkakannya. kalo sudah semakin membesar pembengkakannya jalan satu-satunya yaitu operasi pembedahan (itu terjadi ketika pembengkakan sekitar 5,5 cm atau lebih), tapi kalau pembengkakan masih belum besar tidak perlu adanya pengobatan tp cukup dengan melakukan pemantauan dengan cara angiografi, CT Scan, MRI, dan ekokardiografi..
O) Jelaskan proses pada gambar animasi di atas!
Gambar diatas merupakan embolus vena (penyumbatan aliran darah oleh benda asing pada vena) yang sebagian besar berasal dari vena profunda tungkai yang diangkut melalui sirkulasi vena ke paru-paru. Emboli paru ini sebelum masuk ke organ ini terlebih dahulu masuk melewati vena kava, jantung bagian dekstra baru kemudian ke sirkulasi paru-paru. Pada tahap ini emboli dapat menyumbat arteri serta cabang-cabang utama arteri pulmonalis yang kemudian dapat membentuk embolus pelana dan menimbulkan kematian mendadak.
P) Bagaimana mekanisme kelainan tersebut dapat menyebabkan kematian tiba-tiba?
Kelainan pada gambar tersebut merupakan tromboembolus pulmo (emboli berbentuk padat pada pulmo) yang menyumbat arteri. Hal tersebut dapat menyebabkan infark pada organ yang tersumbat karena yang tersumbat adalah pembuluh darah besar seperti arteri yang dapat membuat pasokan darah menurun sehingga tidak dapat mencegah kematian paru-paru yang berujung dengan kematian mendadak. Prosesnya sama dengan poin O.
N). Apa yang dimaksud dengan aneurisma dan bagaimana mekanisme terjadinya ?
Aneurisma adalah kelainan pembuluh darah otak yang muncul akibat penipisan atau rusaknya dua lapisan dinding pembuluh darah (tunika media dan tunika intima) dan degenerasi dinding pembuluh darah arteri. Penyebabnya adalah kelainan bawaan, hipertensi, dan adanya infeksi atau trauma. Kondisi ini menimbulkan kelemahan pada dinding pembuluh darah sehingga membentuk tonjolan seperti balon akibat tekanan pembuluh darah.
Aneurisma terjadi karena tidak adanya lapisan otot pada pembuluh darah tersebut. Ketika pembuluh darah sering mengalami kontraksi (mengecil) dan dilatasi (melebar), lapisan tersebut akan menipis dan meregang, dan lama kelamaan akan membentuk Aneurisma. Aneurisma dapat diobati dengan melakukan operasi. Tapi banyak orang mengabaikan hal tersebut dan baru melakukan operasi hanya untuk mencegah terjadinya perdarahan berulang dari pecahnya Aneurisma. Padahal pecahnya aneurisma dapat menimbulkan stroke atau kematian.
Next
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli). Akibatnya adalah terjadi penyempitan lumen sehingga aliran darah terganggu dan pembuluh darah tidak elastis. Selain itu dampaknya akan sangat berbahaya pada manusia, karena untuk dapat hidup manusia butuh nutrisi dan oksigen yang terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh. Jika terjadi sumbatan maka suplai tidak maksimal dan masalah demi masalah kesehatan akan timbul.
Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada :
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol tinggi
- Perokok
- Diabetes (kencing manis)
- Kegemukan (obesitas)
- Faktor genetik
- Usia lanjut.
Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri yang menuju ke jantung).
Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.
M). Penyebab dan dampak sistemik kelainan aterosklerosis
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk dengan mudah di daerah percabangan, kemungkinan disebabkan oleh turbulensi di daerah ini yang menyebabkan cedera pada dinding arteri.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri.
L. Gambaran apa yang tampak?
Gambar yang tampak ialah aterosklerosis jantung.
Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Infark miokardium (penyakit jantung koroner) disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke otot jantung yaitu ketidakseimbangan antara penyuplaian dan kebutuhan oksigen yang diawali dengan terbentuknya aterosklerosis kemudian ruptur dan menyumbat pembuluh darah dengan plak-nya (ateroma) yang semakin menumpuk sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kebutuhan akan oksigen tidak dapat terpenuhi. Adapun jika ateroma membesar dan kemudian pecah, dapat memicu terbentuknya trombus (bekuan darah) yang dapat mempersempit arteri atau bahkan terlepasnya bekuan tersebut dan mengalir bersama aliran darah yang dapat menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli). Faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit ini ialah hiperlipidemia, hipertensi, gaya hidup merokok, obesitas, stres, ansietas dan depresi yang konsisten.
Next
K). Gambar ini menunjukkan adanya aterosklerosis pada arteri koronaria.
Dampak yang ditimbulkan pada kelainan ini adalah pembengkakan plak disertai penyumbatan lumen yang mendadak. Komplikasi lain yang dapat mengakibatkan penyumbatan arteri akut adalah ruptur bercak disertai pembengkakan kandungan lipid yang lunak ke dalam lumen dan penyumbatan pada bagian bawah pembuluh yang sempit.
K. Apa dampak sistemik dari kelainan tersebut !
Gambar k menunjukkan ke-tiga aorta yang mengalami aterosklerosis ringan, sedang, dan berat dari bawah ke atas.
Dampak dari kelainan tersebut adalah kerusakan pada tunika media yang dapat mengakibatkan terbentuknya aneurisma aterosklerosis yang merupakan penggelembungan dinding arteri yang lemah. Walaupun trombus dapat terbentuk dalam aneurisma seperti ini karena akibat pusaran abnormal dari darah dan akibat intima yang kasar, tetapi komplikasi aneurisma yang paling berbahaya adalah terjadinya ruptur disertai perdarahan.
Q) Perhatikan gambar
Bagaimana mekanisme terjadinya kelainan tersebut?
Gambar tersebut merupakan oklusi (penyumbatan) pada arteri koroner pulmo. Proses terjadinya hal tersebut diawali setelah plak aterosklerotik dimana tumpukan lipid dan sel darah putih di dinding arteri koroner yang membawa darah ke jantung sehingga mengakibatkan sel-sel jantung sebagian menjadi mati. Inilah mengakibatkan kematian tiba-tiba pada klien.
diskusi
1. pada tromboembolus pulmo apakah ada pengobatannya? kalau ada, apa dan bagaimana prosesnya?
Tergantung pada penyebab munculnya penyumbatan, lokasi dan ukuran penyumbatan
Obat yang diberikan untuk emboli ini bertujuan untuk melarutkan penggumpalan yang terjadi. Pengobatan ini dikenal dengan trombolis (menggunakan obat antikoagulan) seperti warfarin, heparin serta spirin dosis rendah.
Bisa juga melakukan prosedur operasi untuk menghilangkan sumbatan yang terbentuk. Pembuluh darah yang mengalami sumbatan akan dibedah kemudian sumbatannya akan disedot.
2. hal-hal apa saja yang bisa menjadi embolus dan apakah ada jenis2nya?
Kalau untuk embolisme sendiri ada 3 keadaaan yaitu ada emboli padat (trombus), emboli cair (amnion) dan emboli gas (udara).
Untuk jenis zat pembentuknya ada embolus lemak, embolus udara, embolus sel tumor, embolus aterom (yang terlibat adalah trombosit darah), dan embolus cairan amnion.
r). Bagaimana terjadinya kelainan tersebut dan apa dampak kelainan tersebut terhadap organ?
Kelainan yang terdapat pada gambar tersebut adalah petekie yang terjadi pada epikardium jantung, petekie adalah bintik-bintik perdarahan kapiler ukurannya hanya sebesar pentul yang dapat terlihat pada permukaan kulit, permukaan mukosa atau pada permukaan organ. Petekie tersebut salah satu penyebabnya adalah hipoksia (kekurangan oksigen dalam darah), ataupun kurangnya jumlah trombosit dalam sirkulasi darah (trombositopenia). Kelainan perdarahan pada organ jantung tersebut yang dapat dilihat pada gambar akan menghambat pengisian jantung pada saat diastol sehingga menimbulkan tamponade jantung yang dapat menyebabkan kematian.
Jesin-jenis syok
Hipovolemik (volume intravaskuler berkurang)
terjadi karena volume intravaskuler berkurang akibat perdarahan, kehilangan cairan
Kardiogenik (pompa jantung terganggu)
terjadi apabila terdapat gangguan kontraktilitas miokardium
Obstruktif (hambatan sirkulasi menuju jantung)
terjadi apabila terdapat hambatan aliran darah yang menuju jantung
Distributif (vasomotor terganggu)
apabila terdapat gangguan vasomotor akibat maldistribusi aliran darah
w. jelaskan mekanisme terjadinya shock?
Syok adalah sindrom klinis akibat kegagalan sirkulasi dalam mencukupi kebutuhan oksigen jaringan tubuh. Syok terjadi akibat penurunan perfusi jaringan vital ataumenurunnya volume darah secara bermakna.Syok juga dapat terjadi akibat dehidrasi jika kehilangan cairan tubuh lebih 20% BB (berat badan) atau kehilangan darah 20% EBV (estimated blood volume).
sindroma nefrotik
edema ini terjadi akibat hipoalbumin akibat proteinuria
hipoalbumin yang mengaktivasi system rennin-angiostensin-aldosteron kemudian sitem ini menstimulasi hormone antidiuretik meningkatkan reabsorbsi di tubulus kolektivus.
V. Mekanisme terjadinya edema pada malnutrisi, gagal jantung kanan, sirosis hepatis, dan sindroma nefrotik
malnutrisi
tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit protein baru akibatnya kadar protein dalam darah menjadi berkurang menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai sebagai edema berkuranganya albumin yang dihasilkan protein otot sehingga muncul edema.
gagal jantung kanan
penimbunan cairan dalam ruang interstisial, Edema mula-mula tampak pada bagian tubuh yang bergantung seperti palpebra pada pagi hari, Siangnya edema akan tampak pada ekstremitas terutama tungkai akibat gravitasi.
sirosis hepatis
edema ini terjadi akibat akumulasi kandungan air dan garam yang tertimbun di lapisan dibawah kulit disebakan kerusakan hati baik pengecilan, pengerasan, dan pembengkakan hati.
x. jelaskan dengan bagan bagimana mekanisme dehidrasi menyebabkan shock
Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat disebabkan karena kehilangan cairan akibat faktor patologis, seperti diare dan perdarahan. Dehidrasi juga dapat terjadi karena peningkatan kebutuhan cairan tubuh, seperti demam, suhu lingkungan yang tinggi, dan aktivitas ekstrim. Syok juga dapat terjadi akibat dehidrasi jika kehilangan cairan tubuh lebih 20% BB (berat badan).
1. Dehidrasi Isotonik
Didefi nisikan sebagai suatu keadaan jumlah kehilangan air sebanding dengan jumlah kehilangan elektrolit natrium (Na+)
2. Dehidrasi Hipertonik
Didefi nisikan sebagai suatu keadaan kehilangan air lebih besar dibandingkan kehilangan elektrolit Na+.
3. Dehidrasi Hipotonik
Didefinisikan sebagai suatu keadaan kehilangan air lebih kecil dibandingkan kehilangan elektrolit Na+.
diskusi
1. apakah penyakit tifus juga termasuk syok? kalau ya, saya ingin tahu penjelasan lebih jauhnya..
penyakit thypus bukan merupakan syok, namun.. dapat menyebabkan syok karena biasanya penderita thypus atau demam tifoid mengalami diare. nah diare ini yg apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan syok karena kekurangan cairan.
tata laksanannya, tentu saja klien harus melakukan rehidrasi untuk mengembalikan stabilitas cairan dan juga minum antibiotik karena demam tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella thyposa atau salmonella enterica.
Terimakasih
Daftar Pustaka
Lorraine M., 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6 Volume 1, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. (19 Maret 2012)
Moore, K., & Nall, R. (2015). Calcification. Dipetik 2016, dari Healthline: http://www.healthline.com/health/calcification#Overview1
Price, S. A., and Wilson, L. M. (2003). Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease Proccesses. 6th Ed. (Terj. dr. Brahm U. Pendit, dkk). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pujasari, Hening. "Hemodynamic Disorders". Applicaton PDF. http://scele.ui.ac.id/file.php/1457/
Pringgoutomo, S., Himawan, S., dan Tjarta, A. (2006). Buku Ajar Patologi 1 (Umum). Jakarta: Sagung Seto.
Robbins, Stanley L., Cotran, Ramzi S., and Kumar, Vinay. (1996). Pocket Companion to Pathologic Basis of Disease. 5th Edition. (Terj. Achmad Tjarta, dkk).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Vinay Kumar, A. K. (2014). Robbins Basic Phatology (9th Edition). Canada: Elsevier Saunders.
t). Apa penyebab terjadinya kelainan klien pada gambar tersebut? Apa kaitannya dengan darah yang ter-deoksigenasi?
Kelainan klien yang tampak pada gambar adalah hematoma. Hematoma adalah terkumpulnya darah secara terlokalisir di luar pembuluh darah dan biasanya merupakan akibat dari perdarahan dalam jaringan. Hematoma biasanya muncul dalam otot-otot skelet dan dapat membentuk massa di bawah kulit. Penyebab terjadinya hematoma yang paling sering dijumpai adalah trauma eksternal atau benturan benda tumpul seperti cedera yang disertai memar. Hilangnya integritas dinding pembuluh darah memungkinkan darah untuk keluar. Perubahan warna pada memar disebabkan oleh darah yang terkumpul dalam ruang interstisial jaringan yang terkena trauma. Pada gambar, terdapat hematoma kecil yang ada di jari kuku kaki yang diakibatkan oleh trauma. Mekanisme hematoma yaitu ketika terjadinya trauma eksternal, darah akan terkumpul di interstisial. Eritrosit yang ada di degradasi dan difagosit oleh makrofag. Hemoglobin yang berwarna biru-merah kemudian diubah secara enzimatik menjadi bilirubin (berwarna hijau-biru). Suplai darah akan menurun, sehingga darah yang terdeoksigenasi (tidak mengandung oksigen) akan menumpuk sehingga menghasilkan warna kebiruan pada area yang terdapat hematoma.
s). Apa kelainan yang tampak? Apa beda ekimosis, petekhie, dan purpura?
Kelainan yang tampak adalah Ekimosis. Ekimosis merupakan perdarahan di bawah kulit yang berdiamete lebih besar dari pada petekie, contohnya adalah luka mamar. Hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah akibat trauma, aterosklerosis, gangguan dinding pembuluh darah, dsb. Hemoglobin yang dilepaskan dari darah dipecah menjadi bilirubin dan hemosiderin, yang memberi warna biru kehitaman pada kulit didaerah tersebut. Peteki sendiri merupakan perdarahan kapiler yang dapat terlihat kecil-kecil pada permukaan kulit, pada permukaan mukosa atau pada potongan permukaan organ. Purpura merupakan kondisi di mana terjadi perubahan warna pada kulit atau selaput lendir karena adanya perdarahan dari pembuluh darah kecil. Petekie merupakan purpura dengan ukuran diameter lebih kecil dari 2 mm. Sedangkan purpura adalah perdarahan dibawah kulit yang timbul spontan pada penyakit-penyakit tertentu, yang besarnya berada di tengah-tengah diantara peteki dan ekimosis.
u). Apakah penyebab-penyebab edema?
Edema adalah berlebihnya cairan pada tubuh diluar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah (ekstravaskular)yang menyebabkan pembengkakan yang dapat terjadi di mana saja pada tubuh. Edema merupakan hasil dari pergerakan cairan dari pembuluh darah ke dalam ruang interstitial dimana cairan mungkin kekurangan protein (transudat) atau kelebihan protein (eksudat).
Edema dapat disebabkan oleh :
- Peningkatan tekanan hidrostatik ( misalnya, gagal jantung )
- Peningkatan permeabilitas pembuluh darah (misalnya, peradangan )
- Penurunan tekanan osmotik koloid karena berkurangnya albumin plasma
- Penurunan sintesis (misalnya, penyakit hati, protein malnutrisi )
- Obstruksi limfatik ( misalnya, peradangan atau neoplasia )
- Retensi natrium ( misalnya, gagal ginjal )
diskusi
1. Apakah akibat lebih lanjut dari gangguan hemodinamik trombosis ini?
Jawab:
Bergantung pada besar dan jenis trombus, pembuluh darah yang terlibat serta ada tidaknya kolateral. Akibat dari hal tersebut yaitu meliputi statis darah, bendungan pasif, edema, dan terkadang pada nekrosis.
Akibatnya terdapat pada arteri. Hal ini mengakibatkan iskemi, nekrosis, infark dan gangren, selain itu juga dapat menjadi ball thrombus dan menyumbat ostium mitralis.
2. Saya memiliki pertanyaan mengenai plak ulserasi itu apa?
Jawab:
Ulserasi merupakan suatu proses atau fakta adanya luka terbuka yang mungkin sulit untuk sembuh, contohnya pada ulkus kaki diabetik,ulcerative colitis. Selain itu juga ulserasi berarti terjadi luka pada lapisan mukosa yang membentuk lubang yang menembus lapisan tersebut entah itu di lambung, palatum, kulit, usus dan organ vital yang lainnya.
I. Bagaimana mekanisme vaskulitis dan trauma menyebabkan trombosis?
Perhatikan gambar berikut!
Jawab:
Trauma, bila terjadi trauma maka menimbulkan reaksi dari pembuluh darah dan trombosit. Pembuluh darah akan mengalami rasokontriksi dan trombosit mengalami adesi dan agregasi. Selanjutnya, tubuh selalu berusaha mengatasi trauma dengan mengaktifkan faktor-faktor pembekuan darah baik instrinsik maupun ekstrinsik. Kedua jalur tersebut bertemu untuk mengaktifkan protombin menjadi trombin dengan bantuan prolipin dan kalsium. Trombin yang terbentuk akan mengaktifkan fibrinogen menjadi fibrin dan terjadilah trombosis.
Vaskulitis, ini adalah peradangan pembuluh darah yang ditandai dengan kematian jaringan, jaringan parut dan poliferasi dari dinding pembuluh darah yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Karena ini merupakan kelainan pada pembuluh darah maka memungkinkan akan berdampak terjadinya trombosis.
Selain dari penjelasan diatas, salah satu hal yang menjadi pengaruh utama terjadinya pembentukan thrombus adalah jejas endotel. Pengaruh ini secara khusus penting dalam pembentukan thrombus di dalam rongga jantung jika telah terjadi jejas endokard (misalnya infark miokard atau valvulitis ), di atas plak yang mengalami ulserasi pada arteri yang mengalami aterosklerotik berat, atau pada lokasi terjadinya jejas vaskular akibat trauma atau peradangan. Penting diperhatikan bahwa endotel tidak perlu dikikis atau diluka secara fisik untuk menimbulkan thrombosis yaitu setiap terjadi gangguan dalam keseimbangan efek protrombosis dan antitrombosis yang dinamis dapat memengaruhi peristiwa pembekuan lokal.
Diskusi
Saya masih belum mengerti tentang Lithotripsy. bagaimana bisa penghancuran batu sehingga masuk ke dalam aliran darah?
Jawab: lithotripsy yang paling dilakukan adalah ESWL yaitu Extracorporeal shock wave lithotripsy. prosedur yang dilakukan adalah dengan memberikan anastesi pada pasien terlebih dahulu. lalu gelombang berenergi tinggi di kenakan kearah tubuh hingga mengenai batu ginjal. batu ginjal akan terpecahkan oleh gelombang tersebut.
Aterosklerosis jika tidak diatasi apakah lama-lama dapat menyebabkan hilangnya lumen? dan cara untuk melebarkan lumen itu kembali seperti apa ya?
Jawab :Ya, Lumen bisa benar-benar tertutup, itulah yang menyebabkan serangan jantung. bila keadaanya sudah terlalu parah, biasanya akan dilakukan operasi bypass untuk mengalihkan aliran darah dari arteri yang terblokir ke arteri yang baru.
c) Bagaimana terjadinya kalsifikasi?
Jawab: Kalsifikasi adalah proses dimana calcium menimbun di bagian sebuah jaringan dimana seharusnya tidak ada kalsium sama sekali. Seiring berjalannha waktu, timbunan kalsium akan mengeras dan menghambat kerja tubuh pada bagian tersebut. Karena kalsium disalurkan melalui pembuluh darah, maka kalsifikasi bisa terjadi di hampir seluruh bagian tubuh.
Kalsifikasi bisa terjadi akibat banyak faktor, namun yang paling sering adalah bagian dari penuaan atau hasil dari sebuah kerusakan di suatu jaringan.
Penyebab lain antara lain:
- Infeksi
- Kelainan metabolisme kalsium seperti osteoporosis atau hypercalcemia
- Kelainan genetik yang mempengaruhi sistem skeletal dan jaringan ikat
- Lithotripsy, atau biasa juga dikenal sebahai shock wave treatment yang dilakukan untuk menghancurkan/memecahkan batu
Gambar apa yang tampak? Gambarkan A!
Jawab: Gambar diatas menampilkan arteri koroner tanpa atherosclerosis. Lumen pada arteri ini jelas, dapat menyalurkan darah sebanyak yang dibutuhkan, serta tidak memiliki halangan.
.
A. B.
b) Bedakan struktur berikut dengan gambar sebelumnya (gambar a)
Jawab: Gambar diatas menampilkan arteri koroner denegan atherosclerosis. Pada arteri ini, lebar lumen sudah berkurang sebanyak setengah dari sebelumnya. Terlihat juga pada gambar adanya kalsifikasi dibagian kanan.
Outline
inilah pembagian tugas yang telah dibagikan:
1. Bagian A-C : Zahra
2. Bagian D-G : Naah
3. Bagian H-J : Selita
4. Bagian K-N : Shafa
5. Bagian O-Q : Firly
6. Bagian R-U : Putra
7. Bagian V-X : Ainna
J. Jelaskan dengan bagan mekanisme terjadinya kelainan tersebut!
Jawab:
Gambar diatas merupakan gambar dari penampilan kotor aterosklerosis koroner berat, yang melibatkan hampir hampir100% dari permukaan ini arteri koroner. Penyakit arterosklerosis koroner ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma disebut ateroklerosis.
Mekanisme terjadinya kelainan:
Ateroma bisa menonjol ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit.
Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di dalam permukaan ateroma tersebut.
Agar bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner.
Jika penyumbatan arteri semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung.
Penyebab utama dari iskemi miokardial adalah penyakit arteri koroner.
Komplikasi utama dari penyekit arteri koroner adalah serangan jantung (infark miokardial).
D) Gambar pada lembar praktikum
Gambar satu adalah gambar arteri normal sedangkan gambar kedua ialah gambar arteri yang mengalami aterosklerosis koronaria oklusif.
Gambar diatas merupakan gambar aterosklerosis koronaria oklusif. Tampak perbedaan yang cukup signifikan diantara kedua koronaria tersebut. Pada koronaria kiri tampak dipersempit sekitar 60-70%. Sedangkan, pada koronaria sebelah kanan tampak lebih parah lagi dibuktikan dengan adanya tromobosis yang merupakan hasil dari organisasi trombus dan rekanalisasi sehingga terdapat tiga lumen kecil yang tersisa, salah satunya mengandung trombus baru.
1. 2.
Gangguan Hemodinamik
Kelompok 1:
Ainna Fisabila Muhammad Ade Putra
Naadiyah Fauziyah Selita Resteningtyas
Firly Andiri Shafa Dwi Andzani
Zatalini Zahra
Next..
Kerusakan berat endotel yang mengakibatkan hilangnya sel-sel endotel menyebabkan plasma terpajan ke jaringan ikat, yang dapat mengaktifkan jalur koagulasi ekstrinsik. Darah yang merembes dari pembuluh darah yang rusak akan menggumpal jika terjadi kontak dengan jaringan perivascular akibat adanya tromboplastin jaringan.
Agregasi thrombosis yang merupakan langkah pertama pembentukan thrombosis intravascular mengakibatkan lepasan trombus, yang mengaktifkan kaskade koagulasi dan membentuk trombus, eritrosit, dan leukosit. Kemudian trombus ini akan berkembang lebih lanjut dengan cara menarik fibrin lebih banyak, yang membentuk lapisan selang seling dengan lapisan eritrosit (disebut dengan garis Zahn). Trombus ini satu ujungnya melekat pada dinding pembuluh dan ujung lain mengapung, mengapung bebas dalam darah.
Trombus yang kurang erat melekat atau sebagian dariya bisa lepas dan diangkut oleh darah sebagai tromboemblous. Pertumbuhan jaringan granulasi dinding pembuluh darah ke dalam trombus akan menyebabkan organisasi. Di sini massa pembentuk trombus robek, fibrin menghilang sehingga massa tersebut homogeny. Pada akhirnya, trombus semacam itu, dapat mengalami rekanalisasi yang memungkinkan kembali berfungsinya pembulu darah yang dulunya tersumbat. Rekanalisasi didahului oleh proses masuknya fibroblast serta endotel kapiler ke dalam trombus dan membentuk ruangan. Lama kelamaan ruangan ini melebar dan sambung-menyambung menjadi saluran (kanal) baru.
H. Bagaimana menkanisme aterosklerosis menyebabkan trombosis?
Jawab:
Aterosklerosis adalah suatu kondisi berupa pengumpulan lemak (lipid) di sepanjang dinding arteri. Lemak ini kemudian mengental, mengeras (membentuk deposit kalsium), dan akhirnya mempersempit saluran arteri sehingga mengurangi suplai oksigen maupun darah ke organ-organ tubuh dan membentuk plak (timbunan lemak). Bila plak menutupi saluran arteri sepenuhnya, jaringan yang disuplai oleh arteri akan mati.
Melihat terjadinya pembentukan tersebut, plak yang terbentuk dari lemak yang ditemukan dalam darah. Plak yang keras menyebabkan pengerasan dan penebalan dinding pembuluh darah, sedangkan plak yang lebih lembut memungkinkan untuk pecah dan terlepas dari dinding pembuluh darah dan masuk dalam aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan penggumpalan darah yang dapat secara parsial/total memblok aliran darah dalam arteri. Saat itu, organ yang di suplai oleh arteri yang terblok akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Akibatnya sel organ tersebut akan mengalami kerusakan parah / kematian. Dari rusaknya sel organ tersebut, mengakibatkan kelainan pada pembuluh darah. Faktor ini merupakan faktor terjadinya trombosis.
Diskusi
2. Saya memiliki pertanyaan mengenai pengobatan apa yang dapat dilakukan untuk aterosklerosis koronaria oklusif? Mohon penjelasannya:)
Jawab:
Pengobatan untuk gangguan hemodinamik tersebut bisa dilakukan dengan cara farmakologi dan non-farmakologi. Melalui farmakologi, seseorang yang mengalami gangguan tersebut dapat mengonsumsi obat analgetik, nitrat dengan efek vasodilatasi, aspirin, betablocker dan trombolitik.
Selain itu seseorang yang mengalami gangguan hemodinamik tersebut dapat diobati dengan cara non-farmakologi yaitu merubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok, olahraga yang dpat meningkatkna kadar HDL kolestrol dan diet.
e). Apakah yang dimaksud organisasi trombus dan rekanalisasi trombus? Bagaimana mekanisme terjadinya?
Organisasi thrombus ialah akibat dari pertumbuhan jaringan granulasi dinding pembuluh darah ke dalam trombus. Sehingga, membuat massa pembentuk thrombus robek dan fibrin menghilang akibatnya massa tersebut menjadi homogen. Rekanalisasi trombus ialah lanjutan dari proses organisasi trombus yang memungkinkan fungsi pembuluh darah yang dulunya tersumbat menjadi berfungsi kembali.
Mekanisme terjadinya organisasi dan rekanalisasi trombus diawali terlebih dahulu oleh pembentukkan trombus. Trombus terbentuk karena terdapat endotel yang mengalami jejas. Dalam keadaan normal, sel endotel yang utuh mensekresi prostasiklin dan zat-zat lain yang berfungsi mencegah timbulnya koagulasi. Endotel yang mengalamai jejas akan mensekresi tromboksan dan prokoagulan yang mempunyai khasiat sebaliknya dan dapat menimbulkan proses penggumpalan darah dengan cara mengaktifkan thrombosis atau kaskade koagulasi plasma.
Next
f). Gambar apa yang tampak?
Gambar tersebut ialah penampakan dari aterosklerosis koronaria yang parah. Hal ini dibuktikan dengan 100% permukaan arteri coroner ini dipenuhi oleh trombus.
g). Klik tulisan disebelah kanan gambar! Apakah yang dimaksud?
Maaf teman-teman dikarenakan tidak ada tulisan pada sebelah kanan gambar sehingga saya tidak dapat menyelesaikan soal ini.
Referensi:
Himawan, S., Pringgoutomo, S., dan Tjarta, A. (2006). Patologi I (Umum). Jakarta: Sagung Seto.
Diskusi
1. Saya sendiri memiliki satu pertanyaan Naah, Kira-kira apa saja sih faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya trombosis?
Jawab:
1. Perubahan dinding pembuluh darah, maksudnya ialah perubahan pembuluh darah dapat ditemui pada vena atau arteri. Perubahan ini terjadi akibat dari radang pembuluh darah, penyakit-penyakit vena, dan lain sebagainya.
2. Perubahan aliran darah yaitu Perubahan aliran darah yang menjadi lambat dapat menyebabkan terjadinya trombosis.
3. Perubahan komposisi yaitu perubahan komposisi darah yang menjadi lebih kental (hiperviskositas) seperti polistemia atau makroglobulinemia
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
14/03/2016
#
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Edit Master text styles
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
14/03/2016
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
14/03/2016
#