MISC 20 12
Gang Ga nggu guan an Ke ririba badi dian an
GANGGUAN KEPRIBADIAN Dr. Wildan, Sp.KJ
PENGANTAR
persona’ (Latin) yang berarti topeng. Maksudnya adalah, Kepribadian atau personality berasal dari kata ‘ persona ketika kita berhadapan dengan orang lain itu seolah-olah orang tersebut memakai topeng. Oleh karena itu, setelah lama kenal baru tau karakter sebenarnya. Susah lagi kalo orangnya pandai bersandiwara. Tapi kalo situasi sulit, menyudutkan, kalah, biasanya orang baru ketauan sifat aslinya. ANAMNESIS
1. Sejak kapan menunjukkan perubahan tingkah laku? hari, minggu, bulan, tahun 2. Mendadak atau perlahan-lahan? Afektif/ Skizofrenia 3. Gejala-gejala di rumah? Sindrom per sindrom 4. Diderita untuk ke berapa kalinya? lebih 6 bulan satu penyakit 5. Faktor etiologi? Organik atau nonorganik 6. Kepribadian premorbid? Ciri atau Gangguan 7. Sudahkah dapat pengobatan psikiatrik? Jika sudah, jenis/ macam obatnya. PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
1. Kesadaran kalo di Quran istilahnya ini adalah Al-fatihahnya. Berguna untuk membedakan gangguan psikiatrik dan GMO, terutama yang mengancam nyawa seperti delirium. 2. Sikap dan tingkah laku 3. Roman muka E d i t o r : D i c h a
4. Afek 5. Pikiran a. Arus pikiran b. Isi pikiran c. Bentuk pikiran 6. Perhatian 7. Hubungan jiwa
Kedokteran Jiwa
| L a y o u t e r : -
MISC 20 12
Gan uan Ke ribadian
PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA DALAM PPDGJ III BERDASARKAN BLOK •
Blok F0
: Gangguan Jiwa Organik termasuk Gangguan Jiwa Simptomatik
•
Blok F1
: Gangguan Jiwa dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
•
Blok F2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (Gangguan Psikotik “Nonorganik”)
•
Blok F3
: Gangguan Suasana Perasaan (Mood / Afektif)
•
Blok F4
: Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stres
•
Blok F5
: Sindroma Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik
•
Blok F6
: Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
•
Blok F7
: Retardasi Jiwa
•
Blok F8
: Gangguan Perkembangan Psikologis
Blok F9 Remaja
: Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Awitan Biasanya pada Masa Kanak dan
•
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL •
Aksis I
: - Blok F0 – F9 (kecuali F60 – F61) - Kode Z & Kode V
•
Aksis II
: - F60 – F 61 atau Ciri Kepribadian - F7
•
Aksis III :
•
Aksis IV : Problem Psikososial & Lingkungan
•
Aksis V
:
Kondisi Medis Umum
Penilaian Fungsi secara Global dalam fungsi psikologis, sosial dan okupasional.
KEPRIBADIAN : r e t u o y a L | a h c i
D : r o t i d E
Adalah totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam, kehidupan sehari-hari dalam kondisi yang biasa. Sifatnya st abil dan dapat diramalkan. GANGGUAN KEPRIBADIAN
Adalah ciri kepribadian yang bersifat t idak fleksibel dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau penderitaan subyektif. Orang dengan Gangguan Kepribadian menunjukkan pola relasi dan persepsi terhadap lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam, tidak fleksibel serta bersifat maladaptif.
edo
eran
wa
MISC 20 12
Gangguan Ke ribadian
KARAKTER DAN TEMPERAMEN •
•
Karakter adalah ciri kepribadian yang dibentuk oleh proses perkembangan dan pengalaman hidup. Temperamen dipengaruhi oleh faktor genetik atau konstitusional yang terbawa sejak lahir, bersifat sederhana, tanpa motivasi, baru stabil sesudah anak berusia beberapa tahun.
MAKNA DAN DAMPAK GANGGUAN KEPRIBADIAN •
•
•
Terjadi disfungsi dalam hubungan keluarga, pekerjaan dan fungsi sosial. Dapat berkaitan dengan tindakan kriminal, penyalahgunaan zat, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, perceraian, problem pemeliharaan anak, sering datang k e klinik gawat darurat. Berkaitan dengan gangguan jiwa lain antara lain depresi, gangguan panik, dll.
PEDOMAN DIAGNOSTIK GANGGUAN KEPRIBADIAN •
Sikap dan perilaku yang amat tak serasi dalam beberapa fungsi (afek, kesadaran, pengendalian impuls, persepsi dan cara berpikir, hubungan dengan orang lain).
•
Pola perilaku itu berlangsung, berjangka panjang, tidak terbatas pada episode gangguan jiwa.
•
Bersifat pervasif, maladaptif terhadap keadaan pribadi dan hubungan sosial yang luas
•
Menyebabkan penderitaan pribadi yang berarti
•
Biasanya berhubungan dengan masalah pekerjaan dan kinerja sosial.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN KEPRIBADIAN
Merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor: - konstitusi (genetik, temperamen) - perkembangan - pengalaman hidup (lingkungan keluarga, lingkungan budaya). PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN •
Ciri kepribadian lebih bersifat fleksibel, dan gambaran klinisnya tidak memenuhi kriteria atau pedoman diagnostik, bersifat lebih ringan dari Gangguan Kepribadian.
E d i t o r : D i c h a |
•
Baik Ciri Kepribadian maupun Gangguan Kepribadian dicatat dalam Aksis 2, akan tetapi hanya Gangguan Kepribadian yang diberikan kode diagnostik sesuai PPDGJ III.
Kedokteran Jiwa
L a y o u t e r : -
MISC 20 12
Gan uan Ke ribadian
JENIS-JENIS GANGGUAN KEPRIBADIAN
1. Gangguan Kepribadian Paranoid 2. Gangguan (Kepribadian) Skizotipal
3. Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil
4. Gangguan Kepribadian Antisosial
: r e t u o y a L
5. Gangguan Kepribadian Skizoid
| a h c i
D : r o t i d E
6. Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif atau Anankastik
a. Definisi: Kecurigaan dan ketidakpercayaan pada orang lain bahwa orang lain berniat buruk kepadanya, bersifat pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalam pelbagai konteks. b. Pedoman Diagnostik (lihat dalam PPDGJ III) a. Definisi: pola defisit dalam Perbedaan Scizoid dan Scizotipal: hubungan sosial dan interpersonal, Kalo Scizoid tidak punya teman karena dia merasa tidak nyaman dan kurang lebih nyaman beraktivitas sendiri, dan dia mampu untuk membina hubungan seneng dgn keadaannya (dibahas di tabel akrab, disertai distorsi kognitif atau no5). persepsi dan perilaku yang eksentrik, Kalo Scizotipal itu orangnya eksentrik dan bersifat pervasive awitannya dewasa pemikirannya ‘aneh’, jadi sering gak muda, dan nyata dalam pelbagai nyambung sama orang lain, jadi dia lebih konteks atau situasi kehidupan. sering menyendiri. b. Catatan: PPDGJ III Blok 3; DSM IV Gangguan Kepribadian a. Definisi: Bertindak impulsif tanpa Reaksi terhadap masalah tidak mempertimbangkan dampaknya, afek atau proposional. Hanya karena hal kecil emosi tidak stabil atau kurang pengendalian diri, aja sudah meledakdapat menjurus kepada ledakan kemarahan ledak/berlebihan dalam atau perilaku kekerasan. menanggapi masalah. Tipe: Impulsif dan ambang Kalo di rumah tangga lagi b. Pedoman Diagnostik: (lihat PPDGJ III) berantem, piring gelas melayang. a. Definisi: Pola perilaku Orang ansos itu biasanya suka melanggar hokum pengabaian dan pelanggaran karena kelakuannya. Kalo di rumah tangga rentan pelbagai hak orang lain, bersifat menjadi pelaku KDRT. pervasif, berawal sejak usia Anti-sosial BUKAN orang yang anti bersosialisasi, dewasa muda dan nyata dalam tapi orang yang karena perilakunya banyak pelbagai konteks. menyimpang dari norma-norma social, maka dia b. Pedoman Diagnostik: (lihat banyak tidak disukai orang. PPDGJ III) Keyword: psikopat a. Definisi: Pola perilaku berupa Keyword: menarik diri/social pelepasan diri dari hubungan sosial disertai withdrawal. kemampuan ekspresi emosi yang terbatas Kalo memiliki gangguan jiwa, dalam hubungan interpersonal. Bersifat cenderung ke arah scizofrenia, tapi pervasif, berawal sejak dewasa muda dan tidak semua penderita scizofrenia nyata dalam pelbagai konteks. bertipe kepribadian schizoid, lho, ya. b. Pedoman Diagnostik: (lihat PPDGJ III) a. Definisi : Pola perilaku berupa Kalo menderita Dr. Wildan berkisah preokupasi dengan keteraturan, gangguan jiwa, tentang Filsuf Imanuel peraturan, perfeksionisme, kontrol cenderung kea rah Kant yang tetangganya jiwa dan hubungan interpersonal, OCD. Kadang seneng karena tidak dengan menyampingkan : orangnya kaku/gak perlu beli jam, karena fleksibilitas, keterbukaan, efisiensi, fleksibel, demi sebuah tiap sore udah liat
edo
eran
wa
MISC 20 12
Gangguan Ke ribadian
bersifat pervasif, awitan sejak dewasa muda nyata dalam pelbagai konteks. b. Pedoman diagnostik: (lihat PPDGJ III) 7. Gangguan Kepribadian Histrionik
8. Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar )
9. Gangguan Kepribadian Dependen
10. Gangguan Kepribadian Narsisistik :
prosedur, orang tipe Filsuf-nya keliling alunini bisa tidak alun untuk membaca mempertimbangkan dan menulis. Tepat efektivitas. jam sekian di sudut sini, jam sekian di sudut lainnya. a. Definisi :Pola Keyword: drama-king Sejarah: perilaku berupa and drama-queen. Kata dr. Wildan, dulu awalnya emosionalitas Kalo menderita histrionic itu berasal dari kata hister berlebih dan menarik gangguan jiwa, rahim, karena dulu, orang yang perhatian, bersifat senderung kea rah F44.5 itu mesti cewek dan cantik, pervasif, berawal sejak F44.5 (Konvulsi biasanya mereka manja, cengeng, usia dewasa muda, Dissosiatif). dan rapuh, supaya bisa dapat dan nyata dalam Kata dr. Willdan, kalo perhatian lebih. pelbagai konteks. malming ada anak Sebelum Masehi, Mesir kuno b. Pedoman muda masuk IGD habis berpendapat F44.5 terjadi karena Diagnostik : (lihat bentrok sama pacar rahimnya mengembara. Pasca PPDGJ III) biasanya Dx-nya F44.5, Perang Dunia-I anggapan itu langsung aja inj. berubah karena ternyata banyak Diazepam dan lapor prajurit muda gagah perkasa yang psikiater lumpuh tanpa kelainan neurologic. a. Definisi : Adanya pola Semisal, ada pasien Biasanya, orang-orang perilaku tidak nyaman serta dengan Dx F41.1 (GAD) tipe ini sering keengganan untuk bergaul secara atau F41.2 hiperhidrosis sosial, rasa rendah diri, (GAD+depresi) diterapi Palmaris/ plantaris, kalo hipersensitif terhadap evaluasi kok gak sembuh- diajak salaman negatif/kritik. Bersifat pervasif, sembuh, curigai keringetan. awitan sejak dewasa muda, nyata jangan-jangan Axis 2 Diterapi desensitisasi dalam pelbagai konteks. pada Dx multiaxialnya supaya yakin bahwa b. Pedoman diagnostik : (lihat adalah gangguan kritik adalah tanda kasih PPDGJ III) kepribadian tipe ini. sayang a. Definisi : Suatu pola perilaku berupa kebutuhan berlebih Kalo manutan itu belum agar dirinya dipelihara, yang menyebabkan seorang tentu dependen. individu berperilaku submisif, bergantung kepada orang Tapi kalo sudah hal-hal lain, dan ketakutan akan perpisahan dengan orang tempat penting kok bergantung ia bergantung. Bersifat pervasif, berawal sejak usia dewasa orang lain terus, nah, itu muda dan nyata dalam pelbagai situasi. patut dicurigai. b. Pedoman Diagnostik : (lihat PPDGJ III) a. Definisi : Terdapatnya pola rasa kebesaran diri (dalam fantasi Orangnya atau perilaku), kebutuhan untuk dikagumi atau disanjung, kurang egosentris. mampu berempati. Bersifat pervasif, berawal sejak dewasa muda Suka selfie (?) dan nyata dalam pelbagai konteks. HAHA. b. Pedoman Diagnostik (gak ada do PPDGJ-III): Dr. Wildan pun berkisah ada orang yang
Kedokteran Jiwa
E d i t o r : D i c h a | L a y o u t e r : -
MISC 20 12
Gan uan Ke ribadian
- Secara berlebih merasa dirinya sangat penting (melebihkan bakat atau prestasi, mengharap dikenal sebagai orang yang superior). - Berokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan, kehebatan, kecantikan atau kekasih ideal. - Membutuhkan pemujaan berlebihan. - Merasa dirinya sebagai orang “spesial” dan unik yang hanya dapat dimengerti oleh atau perlu berhubungan dengan orang lain atau institusi yang spesial atau berkedudukan lebih tinggi. - Merasa dirinya “mempunyai hak istimewa” (menuntut agar ia mendapat perlakuan khusus, atau orang lain harus menurut kehendaknya). - Bersikap sombong. - Dalam hubungan interpersonal bersifat eksploitatif, menggunakan orang lain untuk ke pentingan dirinya. - Kurang atau tidak mampu berempati : tidak mau mengenal atau beridentifikasi dengan perasaan atau kebutuhan orang lain. - Sering iri hati pada orang lain, atau merasa bahwa orang lain iri hati terhadapnya.
mengatakan semua orang di desa itu jelek dan pas liat telaga dia bilang ternyata ada yang cantik, padahal itu bayangan sendiri.
JENIS TERAPI GANGGUAN KEPRIBADIAN •
Psikoterapi:
1. Menyadarkan dampak disfungsi diri, hubungan interpersonal & sosial tidak menghakimi atau menyalahkan. 2. Membantu sifat egosintonik egodistonik. 3. Jenis terapi kognitif, keluarga. : r e t u o y a L
•
Psikofarmaka :
Diberikan bila ada keluhan/ gejala depresi, anxietas.
| a h c i
D : r o t i d E
edo
eran
wa
MISC 20 12
Gangguan Ke ribadian
GANGGUAN PSIKOTIK LAINNYA Gangguan Scizoafektif Gangguan Waham Gangguan Psikotik Akut
LATAR BELAKANG Kriteria diagnostik untuk penyakit-penyakit psikiatri Seringkali tidak dapat dimasukkan secara tepat dalam satu kriteria penyakit.
PENDEKATAN 1. Mendiagnosis dengan dua penyakit yang ber beda. 2. Mempertimbangkan bahwa pasien mempunyai penyakit utama dan sekunder yang tidak begitu penting dan dapat membaik pada saat penyakit utama diterapi. 3. Menderita campuran beberapa penyakit yang berbeda.
A. SCIZOAFEKTIF SCIZO •
•
•
•
• •
AFEKTIF
Apabila gejala skizofrenia dan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan. Atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain dalam suatu episode yang sama. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda. EPIDEMIOLOGI Tidak ada penelitian epidemologi mengenai insiden dan prevalensi pada populasi umum (bisa berubah dari waktu ke waktu). Terdapat bukti; prevalensi wanita lebih besar dari pada pria. Pria dengan skizoafektif kemungkinan menunjukkan prilaku antisosial dan afek innapropriate atau tumpul. ETIOLOGI Diduga mirip dengan etiologi skizofrenia: 1. Model Diatesis Stres 2. Faktor biologis 3. Hipotesa dopamin Berkaitan dengan kesimbangan dopamin serotonin. » 4. Faktor genetik 5. Faktor psikososial
Kedokteran Jiwa
E d i t o r : D i c h a | L a y o u t e r : -
MISC 20 12
Gan uan Ke ribadian
KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV UNTUK GANGGUAN SKIZOAFEKTIF A. Periode penyakit secara terus menerus dimana pada suatu waktu terdapat episode depresi berat, episode manik, atau episode campuran yang terjadi bersama-sama dengan gejala yang memenuhi kriteria skizofrenia. Keterangan: episode depresi berat harus masuk dalam kr iteria. A1: mood depresi B. Selama episode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi paling sedikit 2 minggu dalam kekosongan gejala mood yang nyata. C. Gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk episode mood merupakan bagian utama dari total durasi periode aktif dan residual penyakit. D. Gangguan bukan berasal dari efek fisiologis langsung suatu zat (contoh: penyalah gunaan obat, dalam pengobatan) atau suatu kondisi medis umum.
• • • •
DIAGNOSIS BANDING Pasien yang diobati dengan steroid, penyalahguna amfetamin dan phencyclidine (PCP). Pasien dengan epilepsi lobus temporalis. Skizofrenia Gangguan mood
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS Berdasarkan data bahwa pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe bipolar mempunyai prognosis yang mirip pasien dengan gangguan bipolar I Buruk bila: Onset perlahan Tidak ada faktor pencetus Gejala psikotik menonjol; khususnya gejala defisit atau gejala negatif. Onset awal Dalam perjalanan tidak mengalami remisi Ada riwayat keluarga. •
•
– – – – – –
: r e t u o y a L | a h c i
D : r o t i d E
TERAPI 1. Perawatan di RS 2. Medikasi 3. Intervensi psikososial. Prinsip dasar Protokol antidepresan dan antimanik harus diikuti atas indikasi. Antipsikotik hanya digunakan bila diperlukan untuk terapi j angka pendek. • •
MEDIKASI Skizoafektif ?sedikit penelitian yang menguji efikasi mood stabilizer pada skizoafektif. Bipolarmood stabilizer Penelitian: menunjukkan superioritas carbamazepine untuk skizoafektif tipe depresi. Pada episode manik, pasien skizoafektif seharusnya diterapi secara agresif dengan mood stabilizer dosis menengah sampai tinggi. • • • •
edo
eran
wa
MISC 20 12
Gangguan Ke ribadian
Pada saat pasien sampai pada fase pemeliharaan dosis dapat dikurangi menjadi lebih rendah sampai menengah pada rentang konsentrasi obat dalam darah untuk mencegah efek yang merugikan Pengawasan laboratorium terhadap konsentrasi obat dalam plasma dan skrining periodik dari tiroid, ginjal, dan fungsi hematologis sebaiknya dilakukan. Pada kasus dimana terdapat manik yang menetap, penggunaan Electro-convulsive Therapy (ECT) dapat dipertimbangkan. ANTIDEPRESAN Sesuai dengan definisi, banyak pasien skizoafektif me ngalami episode depresi berat. Terapi dengan antidepresan mencerminkan pengobatan pada depresi bipolar. Sebaiknya dokter tidak mempercepat perubahan siklus dari depresi ke manik dengan antidepresan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (contoh: fluoxetine {Prozac} dan sertraline {Zoloft}) Pada pasien yang gelisah dan menderita insomnia akan mendapat keuntungan dengan penggunaan antidepresan trisiklik. Pada semua kasus depresi, pemakaian ECT sebaiknya dipertimbangkan. ANTIPSIKOTIK Digunakan bila jelas ada psikotik harus mendapat terapi yang adekuat dari agen antipsikotik. Dapat digunakan antagonis serotonin-dopamin seperti clozapine (Clozaril), risperidon, olanzapine (Zyprexa), atau quetiapine (Seroquel). Satu penelitian menunjukkan superioritas haloperidol dan amitriptilin di atas risperidon pada kelompok pasien psikotik (termasuk di dalamnya pasien dengan gangguan skizoafektif) dengan gejala-gejala depresi. •
•
•
• • •
• •
•
• •
•
TERAPI PSIKOSOSIAL Terapi psikososial pada gangguan skizoafektif dapat meniru terapi psikososial untuk skizofrenia. Kombinasi terapi keluarga, pelatihan kemampuan sosial, dan rehabilitasi kognitif. Karena pada lingkup psikiatri sulit untuk menentukan diagnosis pasti dan prognosis dari gangguan skizoafektif, ketidakpastian ini harus dijelaskan pada pasien. • • •
PROGNOSIS Dulu dianggap gangguan skizoafektif memiliki prognosis yang lebih baik dibanding skizofrenia, namun saat ini tidak benar lagi. Perlu dijelaskan bahwa pasien menderita suatu gangguan mood dapat disembuhkan, dan lain waktu mungkin menjadi gangguan psikotik yang berat. •
•
B. PSIKOTIK AKUT
E d i t o r : D i c h a |
• •
EPIDEMIOLOGI Relatif jarang dalam penelitian DSM Onset umur yang dilaporkan pada umumnya adalah akhir 20 tahun dan awal 30 tahun. Data lain sangat kurang.
Kedokteran Jiwa
L a y o u t e r : -
MISC 20 12
Gan uan Ke ribadian
• • •
ETIOLOGI Konflik intrafisik yang parah (sebuah stresor internal) Pembelaan diri yang imatur dan perkembangan ego sebagai kontributor utama. Penelitian keluarga mendukung kerapuhan genetik pada psikotik reaktif singkat akan tetapi tidak mendukung hubungan genetik antara gangguan ini dan skizofrenia.
DIAGNOSTIK DAN GAMBARAN KLINIS Kriteria eksklusinya adalah adanya gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan skizoafektif, Skizofrenia gangguan psikotik sekunder lainnya yang memiliki e fek langsung zat atau kondisi medis umum. Kriteria diagnostik DSM-IV terdapat pada Tabel 13.1-4. DSM-IV Menjelaskan gangguan psikotik singkat sebagai kerusakan dalam uji realitas yang berlangsung sekurang-kurangnya 1 hari, tetapi tidak lebih dari 1 bulan. kembalinya secara penuh pada tingkat fungsi premorbid pada akhir episode. Sedkitnya ada satu gejala yakni delusi, halusinasi, pembicaraan dan prilaku kacau serta katatonia Tabel 13.1-4 DSM-IV Kriteria Diagnosis untuk Gangguan Psikotik Singkat Adanya satu (atau lebih) gejala-gejala di bawah ini: Delusi » halusinasi » bicara kacau » perilaku sangat kacau atau » perilaku katatonik » Durasi suatu episode gangguan paling sedikit adalah 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan, dan akhirnya kembali sepenuhnya pada tingkat fungsi premorbid. Ditetapkan jika: Dengan stresor nyata (psikotik reaktif singkat): jika gejala terjadi segera setelah dan sepertinya dalam respon terhadap suatu kejadian, tunggal atau bersama, akan menjadi stres nyata pada hampir semua orang dalam kejadian yang serupa pada budaya yang sama. Tanpa stresor nyata: jika gejala psikotik tidak muncul segera setelah, atau sepertinya tidak dalam respon terhadap suatu kejadian, tunggal atau bersama, akan menjadi stres nyata pada hampir semua orang dalam kejadian yang serupa pada budaya yang sama. Dengan onset post partum: jika onset dalam 4 minggu setelah melahirkan. •
– – – –
• •
–
– –
•
•
•
: r e t u o y a L |
• •
a h c i
D : r o t i d E
• •
DIAGNOSIS BANDING gangguan psikotik yang diinduksi obat gangguan psikotik yang berhubungan dengan kondisi me dis umum. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS Bervariasi tergantung prediktor prognosis Sekitar setengah dari pasien yang didiagnosis gangguan psikotik singkat tetap menggunakan diagnosis ini; sisanya akan berkembang dalam skizofrenia atau gangguan afektif berat.
edo
eran
wa
MISC 20 12
Gangguan Ke ribadian
•
Gambaran prognosis yang baik serupa dengan gejala yang ditemukan pada gangguan skizofreniform, gejala psikotik dengan onset akut, kebingungan atau kekacauan emosional pada puncak episode psikotik, fungsi premorbid yang baik, adanya gejala afektif, dan gejala dengan durasi pendek.
– – –
• • •
PERAWATAN Jika perlu disarankan penggunaan obat antipsikotik potensi tinggi dalam dosis yang re ndah. Peran medikasi psikotropik lain seperti mood stabilizers dan antidepresan masih belum jelas. Setelah episode akut telah dikesampingkan, perawatan jangka panjang sangat dibutuhkan.
E d i t o r : D i c h a | L a y o u t e r : -
Kedokteran Jiwa