Stressor
Perbedaan Individu
Stress
Phobias/Fobia
Fobia = Takut yang tidak rasional, menetap dan sangat intent pd satu objek terentu.
Ditandai dengan gejala fisiologis seperti sesak nafas, keringat dingin, terkecing2, menjerit histeris, pingsan dsb yg ditunjukan seseorang kepada suatu situasi, benda, kegiatan atau orang tertentu.
Sepanjang hal yang ditakutinya tidak ada maka orang tsb biasa2 saja (normal)
Fobia disebabkan karena faktor hereditas keturunan, pengalaman tertentu (traumatis) dan faktor bakat.
Seligman menyimpulkan beberapa benda, situasi memang berpotensi menimbulkan fobia (ular, reptile, dsb.
Setiap fobia terhadap sesuatu diberi namanya sendiri.
Stressor
Stresor dari Kehidupan
Bencana Alam
Tidak dapat diprediksi, peristiwa dg skala luas
Contoh : banjir, gempa, dll
Berakibat langsung pd kesehatan
Perubahan dlm hidup
Contoh : kematian, perceraian, perkawinan, kehilangan pekerjaan
Membuat individu rentan thd penyakit
Pertengkaran harian
Gangguan rutin yg dihadapi setiap hari
Mis : kemacetan, cekcok dg teman
Mempunyai efek kumulatif thd kesehatan
Stresor Sosial dan Budaya
Kondisi Sosial
Kemiskinan, kejahatan, diskriminasi
Rendahnya SES mengakibatkan tingginya tingkat stres
Bentrok Budaya
Contoh : perkelahian antar suku, ricuh sepakbola, tawuran, dsb
STRES
Istilah stress
Stres : Respon fisik, emosional, kognitif dan perilaku terhadap peristiwa yg dianggap mengancam atau menganggu.
Stessor : peristiwa yang menyebabkan reaksi stress.
Distress : Akibat dari stress yang tidak menyenangkan dan tidak diharapkan.
Eustres : akibat dari persitiwa positif, atau jumlah stress optimal yg dibutuhkan seseorang untuk menigkatkan kesehatan dan kesejahteraannya.
STRESS
Samsudin,(2001), stress adalah suatu stimulus atau tuntutan yang mengancam (berbahaya), yaitu tekanan dari luar terhadap individu yang dapat menyebabkan sakit (mengganggu kesehatan).
Dadang Hawari (Syamsu Yusuf, 2010) berpendapat bahwa stress merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya.
Stres merupakan perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik maupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap stresor (stimulus yang berupa peristiwa, objek atau orang) yang mengancam, mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, atau kesejahteraan hidupnya.
FRUSTASI
Frustasi berasal dari bahasa latin "frustasio" yakni perasaan kecewa/jengkel akibat terhalang utk mencapai sesuatu tujuan.
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2010: 166) mengatakan bahwa frustasi merupakan kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya keinginan.
Frustasi merupakan keadaan tegang yg tdk menyenangkan
Frustasi terjadi apabila harapan dan kenyataan tidak selaras.
Kecemasan (Anxiety)
Kecemasan adalah rasa takut/khawatir pada peristiwa/situasi tertentu yg bisa jadi mengancam yg menyebabkan kegelisahan bahwa sesuatu yg buruk akan terjadi.
Gejala utama kecemasan ketakutan/kekhawatiran yg tidak jelas objeknya dan tidak jelas pula alasannya.
Rasa takut keadaan emosi yg tidak menyenangkan yg ditimbulkan oleh objek yg jelas dan alasannya jelas disebut takut rasional (takut = normal)
kecemasan terjadi karena ada konflik internal dari dalam individu.
Munculnya kecemasan disertai dgn gejala gangguan fisiologis dan emosi yg intensif. Exp : keluar keringat dingin, jantung berdebar, sakit kepala, tdk bisa tdr, dsb
10. Classification penggolongan
11. Transient sementara
12. Block blok
13. Group kelompok
14. Impairment hendaya
15. Disability diabilitas
16. Handicap cacat
17. Dissociation disosiasi
18. Multiple mutipel
19. Oppositional disorder gangguan sIkap menentang
Isi PPDGJ III
PERISTILAHAN DAN SINGKATAN
Istilah-istilah yang digunakan di dalam buku
ICD-10/PPDGJI-III ditetapkan:
1. Disorder gangguan
2. Disease, illness penyakit
3. Clinical Description gambaran klinis
4. Diagnostic Guidelines pedoman diagnostik
5. Undifferentiated yang tak dirinci
6. Behaviour perilaku
7. Conduct tingkah laku
8. Anxietas anxietas
9. Onset onset
Akibat stress (Gibson, dkk 1990)
Akibat subjektif : akibat yg dirasakan secara pribadi, meliputi kegelisahan, agresi, kelesuhan, kebosanan, depresi, kelelahan, kekecewaan, harga diri rendah dsb
Akibat perilaku : akibat yg mudah dilihat karena berbentuk perilaku tertentu. Meliputi mudah terkena kecelakaan, penyalahgunaan obat, peledakan emosi, berperilaku impulsive, tertawa gelisah.
Akibat kognitif : akibat yg mempengaruhi proses berpikir, meliputi tidak mampu mengambil keputusan, berpikir irasional, kurang konsentrasi, gagal focus, nething, dsb
Akibat fisiologis : akibat yg berkaitan dgn fungsi atau kerja alat tubuh meliputi tingkat gula darah meningkat, denyut jantung/tekanan darah naik, mulut kering, berkeringat dingin, sebentar bentar panas dan dingin dsb
Koping
Koping merupakan konsep sentral dlm memahami kesehatan mental seseorang.
Coping berasal dari kalimat to cope with = Mengatasi atau menangulangi.
Koping bukan adjustment bukan pula problem solving.
Koping dimaknai sebagai apa yang dilakukan individu untuk menguasai situasi yg dinilai sbg suatu tantangan/luka/kehilangan/ancaman.
Koping mengarah pada apa yang individu lakukan utk mengatasi tuntutan yg penuh tekanan atau membangkitkan emosi.
Jadi koping adalah bagaimana reaksi orang dalam menghadapi stress.
Dua macam koping (Lazarus, 1976)
Tindakan Langsung (Direct action)
Mempersiapkan diri menghadapi luka exp dalam menghadapi ujian, Mia mempersiapkan diri dgn belajar sedikir demi sedikit satu-dua bulan sblm ujian agar bisa mengerjakan soal ujian. Untuk menghindari tertular penyakit vaksin, etc
Agresi exp Mia menangih hutang dgn kekerasan/agresi
Penghindaran (avoidance) exp Mia tinggal didaerah banjir sehingga pindah ke daerah yg tidak banjir.
Apati exp Mia melihat kecelakaan dijalan, karena tidak mau ribet dan terlibat Mia tidak mempedulikan peristiwa tersebut.
Perbedaan Schizofrenia dgn Paranoid
Keduanya dicirikan dengan hadirnya delusi yg kuat dan berlebihan.
Schizofrenia distorsi realita benar2 berat sehingga tidak bisa membedakan kenyatan dan imajinasi dan tidak dapat berfungsi sama sekali – gejala halusinasi kuat dan nyata.
Paranoid Tes realitanya masih ada tapi yang terganggu pada sistem delusi dan masih dapat berfungsi dalam tingkat tertentu.
Contoh paranoid : curiga berlebihan, tidak percaya kepada orang lain (dikatakan gangguan apabila bersifat menetap dan membuat tekanan/gangguan).
Schizofrenia
Gangguan jiwa ini dicirikan dengan gangguan dalam proses berpikir dimana terjadi distorsi yg berat terhadap kenyataan/realita. Exp : pendirita seolah olah melihat atau mendengat sesuatu padahal dlm kenyataanya tdk ada (halusinasi). Hal tsb yg menyebabkan penderita seolah2 berbicara, marah, atau tertawa sendiri padahal tdk ada pemicu atau orang lain disekitarnya.
Selain itu muncul pikiran2 aneh seperti merasa dikejar2, diawasi atau mendapatkan wahyu (delusi) shg melakukan perilaku yg tidak wajar/aneh.
Penderita schizophrenia kehilangan control dan integrase thdp perilakunya exp memukul/melukai orang lain /diri sendiri namun tidak sadar melakukannya .
Lima tanda adanya Depresi
Kesenangan yg menurun dr aktivitas yg biasanya dilakukan.
Kekecewaan terhadap diri sendiri.
Tidak berpengharapan
Mudah tersinggung
Sulit tidur (insom)
*doctor's guide (1995) – Carmin & Klocek
Depresi
Depresi adalah suatu penyakit tubuh yang menyeluruh (whole body) yg meliputi tubuh, suasana perasaan (mood) dan pikiran (National Institute of Mental Health, 1994).
Depresi adalah penyakit yg menyebabkan gangguan dalam perasaan dan emosi yg dimiliki individu yang ditunjuk sebagai suatu perasaan. (Feldman, 1999)
Depresi bukanlah perasaan sedih, perasaan sedih adalah bagian pengalaman yg normal. Depresi adalah gangguan perasaan disporik atau kehilangan minat/kesenangan (Cross, 1982).
Koping Konstruktif (Harber & Ruyon, 1984)
Penalaran (reasoning) pengunaan kemampuan kognitif utk mengeksplorasi berbagai macam alternative pemecahan masalah dari stress yg dialami.
Objektivitas kemampuan utk membedakan antara komponen emosional dan logis dlm pemikiran, penalaran maupun tingkah laku.
Konsentrasi Konsentrasi memungkinkan individu utk terhindar dari pikiran2 yg menganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
Humor kemampuan untuk melihat segi yg lucu/menyenangkan dr persoalan/peristiwa yg dihadapi.
Supresi kemampuan utk menekan reaksi yg mendadak terhadap peristiwa/situasi sehingga memberikan ckp waktu utk menyadari dan memberikan reaksi yg konstrukstif.
Toleransi terhadap ambiguitas kemampuan utk memahami bahwa banyak hal dlm kehidupan bersifat tdk jelas dan perlu memberi ruang pada ketidakjelasan tersebut
2. Peredaran atau Peringanan (Palliation)
Diarahkan pada gejala exp penggunaan narkoba, merokok, alcohol dsb
Cara intrapsikis (defense mechanism)
Identifikasi
Pengalihan (displacement)
Represi
Denial
Reaksi formasi
Proyeksi
Rasionalisasi
Pada dasarnya mekanisme pertahanan diri terjadi tanpa disadari dan sifatnya membohongi diri sendiri terhadap realita yang ada. Mekanisme pertahanan diri bersifat menyaring realita, sehingga individu yg mengalaminya tdk mampu memahami hakikat realita yang ada. Mekanisme pertahanan diri merupakan koping tidak sehat.
Psikopat
Psikopat adalah istilah yg digunakan untuk individu yang secara kronik (terus menerus) menunjukan perilaku immoral maupun anti sosial.
Seorang psikopat (ringan) mengetahui bahwa perilakunya merugikan orang lain, namun penderita merasa tidak peduli atau tidak dapat menahan (mengontrol) diri untuk tidak melakukannya.
Perilaku psikopat menyangkut perilaku agresif, kriminal, seksual, (misalnya berkali kali membunuh atau memperkosa orang), tetapi jg ada yg janya terkait dgn perilaku sosial. Exp : Mia berulang kali meminjam uang namun tidak pernah mengembalikannya dan tidak pernah merasa bersalah akan perilakunya tersebut (sosiopat)
DSM V dan PPDGJ III
PPDGJ = Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa, di Indonesia
PPDGJ-III merupakan alat bantu utama penegakkan
diagnosis gangguan jiwa di Indonesia.
Disebut di dalam PPDGJ-III bahwa: Diagnosis adalah
kunci terapi. Penegakkan diagnosis yang benar mengarahkan upaya terapi yang tepat.
Di samping mempunyai arti klinis, sebutan diagnosis yang dibakukan dengan nomenklatur, kodefikasi serta klasifikasi merupakan instrumen penting bagi komunikasi medis antar pakar yang terlibat dan juga akan mempermudah pengelolaan data bagi kepentingan statistik dan epidemiologi.
Gangguan Mental
Definisi
Gangguan Mental adalah kesulitan yg dihadapi seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya terhadap kehidupan dan sikapnya terhadap diri sendiri (Djamaludi, 2001)
Gangguan mental adalah gangguan kognitif, emosi dan tindakan (Yosef, 2007).
Gangguan mental bisa murni psikologis namun juga bisa disebabkan karena gangguan fisik (Sarwono, 2012)
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Edit Master text styles
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
1/9/2018
#
"
"
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Edit Master text styles
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Click icon to add picture
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Click icon to add picture
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Click icon to add picture
Edit Master text styles
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Edit Master text styles
1/9/2018
#
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
1/9/2018
#
Click to edit Master title style
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/9/2018
#
Stressor
Perbedaan Individu
Stress