RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran : Kimia Materi Pokok
: Senyawa Karbon
Sub Materi Pokok
: Haloalkana
Kelas/Semester
: XII/2
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran (90 menit)
I.
Standar Kompetensi :
4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan makromolekul. II.
Kompetensi Kompetensi Dasar
:
4.1 Mengidentifikasi struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat). III.
Indikator
:
1. Menjelaskan pengertian dari haloalkana. 2.
Menuliskan tata nama dari haloalkana
3.
Membedakan sifat dari haloalkana
4.
Membedakan jenis dari haloalkana
5.
Menjelaskan pembuatan dari haloalkana
6.
Memjelaskan kegunaan dan kerugian dari haloalkana dalam kehidupan seharihari
IV.
Tujuan Pembelajaran A. Aspek kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari haloalkana. 2. Siswa dapat menuliskan tata nama dari haloalkana 3. Siswa dapat membedakan sifat fisika dan kimia dari haloalkana 4. Siswa dapat membedakan jenis dari beberapa macam haloalkana 5. Siswa dapat menjelaskan pembuatan dari haloalkana 6. Siswa dapat menjelaskan kegunaan dan kerugian dari haloalkana B. Aspek afektif
1. Siswa aktif bertanya jawab tentang haloalkana
2. Siswa aktif memberikan ide dalam forum diskusi C. Karakter yang diterapkan
Religius,
disiplin,
tertib,
rasa
ingin
tahu,
aktif,
toleransi,
berani,
bertanggungjawab, jujur, mandiri, kreatif , kerja keras, demokratis, bersahabat/ komuniktif , menghargai prestasi, kritis V.
Materi Pembelajaran A. Materi Prasyarat
1. Senyawa hidrokarbon a. Pengertin Senyawa yang tersusun dari hidrogen dan karbon. b. Jenis senyawa hidrokarbon 1)
Alkana Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, karena pada rantai karbon alkana tidak terdapat ikatan rangkap atau rangkap t iga
2)
Alkena Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua.
3)
Alkuna Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga.
c. Cara penamaan senyawa hidrokarbon d. Isomer senyawa hidrokarbon 2. Senyawa karbon 3. Gugus fungsi B. Materi Pokok 1.
Haloalkana
Haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana. Haloalkana mempunyai rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen (X = F, Cl, Br, I).
Contohnya adalah sebagai berikut :
CH3Cl; CH2Cl2; CHCl3; CCl4; CH3CH2Cl; CH3CH2Br; CH3I; CCl2F2; CF3 – CHClBr.
2.
Tata Nama Haloalkana
Tata nama haloalkana dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Tata Nama IUPAC Haloalkana merupakan nama IUPAC. Sedangkan urutan cara penamaannya sebagai berikut: 1) Menentukan
rantai
induk,
yaitu
rantai
karbon
terpanjang
yang
mengandung atom halogen (X = F, Cl, Br, I). 2) Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi atom halogen mendapat nomor terkecil. Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, I. 3) Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang. Contoh :
b. Tata Nama Trivial (lazim) Nama lazim monohaloalkana adalah alkilhalida. Monohaloalkana sederhana mempunyai nama lazim, yaitu alkilhalida. Dalam hal ini monohaloalkana itu dianggap sebagai turunan hidrogen halida (HX) yang atom H-nya diganti oleh gugus alkil. Contoh :
Adapun tata nama penamaan karena beberapa faktor adalah sebagai berikut :
Jika terdapat lebih dari sejenis halogen maka prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifan halogen, yaitu dalam urutan F-Cl-Br-I. Akan tetapi, penulisan nama tetap
berdasarkan abjad. Jadi,
urutan
penlisan
halogen
adalah
bromo,
kloro
(chloro), fluoro, dan iodo. Contoh : CH 3 - CHCl - CHF - CH 3
3-kloro-2-fluorobutana
Jika terdapat dua atom lebih halogen sejenis dinyatakan
denganawalan
di,tri,
dan
seterusnya. Awalan ini di abaikan dalam menentukan urutan penulisan halogen. Contoh : CH2Br - CHBr - CH2Cl
2,3-dibromo-1-kloropropana
Jika terdapat rantai samping (cabang alkil), maka halogen di dahulukan Contoh :
CH3
CH2
CH3
CH
CH
CHCl
CH 3 2-kloro-4-etil-3-metilheksana
C2H5 3.
Isomer Haloalkana
Haloalkana dapat memiliki isomer rantai dan isomer posisi seperti pada alkohol. Contoh: isomer C4H9Cl
4.
Jenis-Jenis Haloalkana
Haloalkana terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda tergantung pada bagaimana posisi atom halogen dalam rantai atom karbon. Ada beberapa perbedaan sifat kimia antara berbagai jenis haloalkana. a.
Haloalkana primer Pada haloalkana primer (1°), atom karbon yang membawa atom halogen hanya berikatan dengan satu gugus alkil lainnya. Beberapa contoh haloalkana primer antara lain sebagai berikut:
Perlu diperhatikan bahwa tidak jadi masalah bagaimanapun kompleksnya gugus alkil yang terikat. Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu i katan terhadap sebuah gugus alkil dari gugus CH2 yang mengikat halogen. Terdapat pengecualian dalam hal ini, yakni CH 3Br dan metil halida lainnya seringkali ditemukan sebagai haloalkana primer walaupun ti dak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa halogen. b.
Haloalkana sekunder Pada haloalkana sekunder (2°), atom karbon yang padanya terikat halogen berikatan langsung dengan dua gugus alkil yang lain, yang bisa sama atau berbeda. Contoh-contoh:
c.
Haloalkana tersier Pada haloalkana tersier (3°), atom karbon yang mengikat halogen berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari gugus akil yang sama atau berbeda. Contoh-contoh:
5.
Sifat Haloalkana
a. Sifat Fisika 1)
Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didihnya.
2)
Pada suhu kamar haloalkana rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai panjang berwujud cair sampai padat.
3)
Sukar larut dalam air
b. Sifat Kimia 1)
Dapat disubstitusi dengan suatu basa kuat.
2)
Dapat mengalami reaksi eliminasi membetuk alkena.
3)
Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan rantai atom karbon dua kali semula (Sintesis Wurtz).
6.
Pembuatan Haloalkana
Pembuatan senyawa haloalkana bisa melalui beberapa reaksi seperti berikut. a. Reaksi substitusi Reaksi penggantian atom H dengan atom halogen dengan bantuan sinar ultraviolet (suv) atau suhu tinggi:
Demikian seterusnya, jika dihaloalkana direaksikan dengan halogen, maka akan selalu menggantikan atom H dengan atom halogen dan sampai dihasilkan suatu senyawa polihaloalkana.
Untuk metana dan etana, atom H yang terikat semua pada atom C primer. Jika dalam alkana terdapat atom C primer, atom C sekunder atau atom C tersier, maka atom H yang akan disubstitusi adalah yang terikat paling lemah. Urutan kekuatan ikatan atom H dengan atom C: Ctersier < Csekunder < C primer
b. Reaksi adisi Reaksi adisi untuk pembuatan haloalkana yaitu antara senyawa alkana dengan senyawa asam halida (HX) atau senyawa halogen (X2). Lihat kembali aturan Markovnikov pada bab “Reaksi Senyawa Karbon”.
7. Kegunaan dan kerugian haloalkana
a. Haloalkana digunakan sebagai pelarut. Banyaknya senyawa haloalkana digunakan pelarut nonpolar seperti CCl4, CHCl3, C2H3Cl3. Pelarut ini bersifat racun, obat bius sehingga jangan sampai terhirup.
b. Digunakan sebagai obat bius. Kloroform (CHCl 3) digunakan sebagai obat bius atau pemati rasa (anestesi) yang kuat. Kerugiannya, CHCl3 dapat mengganggu hati. c. C2H5Cl (kloroetana) digunakan sebagai anestesi lokal (pemati rasa nyeri lokal). Ini digunakan pada pemain sepak bola dengan cara disemprotkan pada daerah yang sakit. d. Freon (dikloro difluoro metana) digunakan sebagai pendorong pada produksi aerosol. Freon juga banyak digunakan sebagai gas pendingin pada AC ( Air Conditioned ), lemari es, dan lain-lain. e. CH3Cl digunakan sebagai zat fumigan. Freon dan metil klorida dapat merusak lapisan ozon sehingga sangat membahayakan lingkungan. f. C3H5Br 2Cl (1,1-dibromo-1-kloro propana) digunakan sebagai insektisida pertanian. Hanya saja zat ini bisa menimbulkan kemandulan bagi para buruh tani. g. DDT = dikloro difenil trikloro etana. Ini digunakan sebagai insektisida. Akan tetapi, ternyata DDT sukar sekali terurai, sehingga masih tetap ada dalam sayuran atau daging hewan ternak yang memakan rumput yang disemprot DDT. Akibatnya bisa menimbulkan keracunan. h. C2H4Br 2 (1,2-dibromo etana) digunakan sebagai aditif pada bensin yang menggunakan TEL (Tetra Ethyl Lead), Pb(C 2H5)4. Zat ini akan mengubah timbal menjadi timbal bromida dan akan menguap keluar dari knalpot.
V.
KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Strategi Pembelajaran
Model Pembelajaran
: Induktif
Pendekatan Pembelajaran
: Keterampilan konsep
Metode Pembelajaran
: Ceramah bermakna dan diskusi
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Alokasi
Karakter
Pembukaan
5’
-
Religius
-
Disiplin
-
Tertib
Pendahuluan :
Siswa menjawab salam dari guru
Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas
Siswa di periksa kehadirannya oleh guru
Siswa memperhatikan judul dan tujuan
-
pembelajaran
Rasa ingin tahu
Apersepsi :
(comunikatif)
“ Ada yang masih ingat apa itu senyawa -
karbon?”
Aktif berpikir
- Rasa ingin
Motivasi “Ada yang pernah menonton sepak bola? Apa
tahu
yang terjadi saat kaki pemain terluka? Apakah
- Disiplin
ada yang tahu senyawa apa yang disemprotkan
- Toleransi
pada kaki pemain yang sakit saat
- Kritis
pertandingan?kalian tahu apa AC? Apa yang kalian rasakan ketika menggunakan AC? Ada yang tahu senyawa apa yang terdapat pada AC yang menimbulkan rasa dingin itu? Nah, anakanak untuk mengetahuinya hari ini kita akan mempelajari mengenai haloalkana” Inti
75’
Sebelum melakukan diskusi siswa diminta
tahu
memperhatikan video pembelajaran yang
- Berani
akan ditayangkan
- Disiplin
Setelah melihat video pembelajaran yang ada
- Bertang-
siswa diminta untuk mendeskripsikan apa
- Rasa ingin
gungjawab
yang tadi ditayangkan
- Toleransi
“ Dari video pembelajaran tadi ada yang bisa
- Jujur
menjelaskan kembali kepada teman-temannya
- Mandiri
apa yang tadi dimaksud dalam video
- Kreatif ,
tersebut ”
- Kerja keras
Siswa mendengarkan penjelasan dari siswa
- Demokratis
lain mengenai video pembelajaran yang tadi
- Bersahabat/
diputar “ Ada lagi yang bisa menjelaskan kepada teman-temannya apa yang tadi kalian perhatikan dari video pembelajaran di
komuniktif - Menghargai prestasi,
depan”
Siswa dibagi kedalam 8 kelompok belajar
Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang
Siswa mendengarkan peraturan dalam melakukan diskusi yang akan dilangsungkan
Siswa duduk pada masing-masing kelompoknya
Siswa memperhatikan penayangan pembelajaran web mengenai haloalkana di depan
Dalam pembelajaran haloalkana berbasis web terdapat 8 point sub materi yang akan dipelajari
Setiap satu kelompok membuka pembelajaran web haloalkana dan mendiskusikannya
Setiap satu kelompok akan mempelajari satu point dari sub materi yang ada dengan cara pengocokan
Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing
Setiap perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil analisis dari materi yang ada
Siswa yang lain boleh bertanya dan menanggapi apa yang dpresentasikan di depan kelas
Kegiatan Akhir Penutup
10’
- Kreatif - Menghargai
Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil
prestasi
dari diskusi kelas dengan pertanyaan sebagai
- Religius
berikut :
- Mandiri
“apa yang telah kita pelajari hari ini?Apa itu haloalkana? Apa saja jenis dan pembuatan dari
haloalkana? Sifat dan isomer apa saja yang dimiliki
haloalkana?
Apa
kegunaan
dan
kerugian haloalkana dikehidupan sehari-hari”
Siswa
diberikan
tugas
untuk
mengerjakan
latihan yang terdapat dalam pembelajaran web Haloalkana untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran
IV.
Siswa berdoa dan menjawab salam dari guru
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR :
Sumber Belajar
: Buku Kimia untuk SMA Kelas XII (J.M.C.Johari)
Media
: Pembelajaran Haloalkana berbasis web, papan tulis dan ATK (alat tulis kelas)
V.
EVALUASI
:
Jenis Tagihan
: pekerjaan rumah (Lampiran 1)
Alat Ukur
: Tes tulis (lampiran 1)
Bentuk
: Pilihan Ganda
Waktu
: 10 menit
Pelaksanaan
: Pertemuan ke-1
...............,.................
Mengetahui Kepala SMA/MA
Guru Mata Pelajaran
.........................
...................................
NIP/NIK.
NIP/NIK.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Pekerjaan Rumah
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d! 1. Gugus fungsi dalam suatu senyawa karbon dapat menentukan …. A. Jenis atom dalam molekul B. Sifat-sifat senyawa C. jumlah atom dalam molekul D. Macam ikatan antaratom karbon E. Struktur molekul
2. Jika propena direaksikan dengan brom dalam karbon tetraklorida, hasilnya adalah …. A. 1 – bromopropana B. 1,2 – dibromopropana C. 2 – bromopropana D. 1,3 – dibromopropana E. Siklopropana
3. Jumlah isomer dikloro yang dapat dibangun jika n –butana diklorinasi adalah …. A. 2 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7
4. Penggunaan CFC sebagai bahan pendingin segera akan ditinggalkan karena …. A. Bahan beracun B. Merusak lapisan ozon C. Tidak dapat diuraikan D. Penyebab pemanasan global E. Menimbulkan efek rumah kaca
5. Diketahui:
Nama senyawa hasil reaksi adalah …. A. 2 – bromo – 2 – etilpropana B. 2 – metil butil bromida C. 2 – metil butana bromida D. 2 – bromo – 2 – metil butana E. 3 – bromo – 3 – metil butana 6. Senyawa haloalkana berikut yang dapat digunakan sebagai pendingin adalah …. A. C2H5Br B. CCl2F2 C. CHCl3 D. CHI3 E. CCl4
7. Senyawa haloalkana berikut yang biasa dipakai sebagai obat bius adalah …. A. 2 – bromo – 2 – etilpentana B. 2 – metil – 3 – etilheksana C. 2 – metil butana bromida D. 2 – bromo – 2 – kloro – 1,1,1 – trifluoroetana E. 3 – bromo – 3 – metilbutana 8.Yang bukan merupakan sifat dari haloalkana adalah? A. Mudah menguap B. Mudah larut dalam air C. Dapat mengalami reaksi eliminasi membentuk alkena D. Dapat bereaksi dengan asam E. Pada suhu kamar haloalkana berantai pendek berwujud padatan 9. Perhatikan senyawa dibawah ini :
9. Termasuk senyawa haloalkana jenis apakah senyawa diatas ? A. Haloalkana sekunder B. Haloalkana tersier C. Haloalkana primer D. Haloalkana kuarter E. Haloalkana ester
10. Apa yang menyebabkan kloroform tidak diperbolehkan lagi digunakan sebagai obat anestesi ? A. Dapat merusak jantung B. Dapat mengakibatkan kematian C. Dapat merusak hati D. Mengganggu sistem syaraf E. Mengurangi tingkat kecerdasan
Lampiran 2 PEDOMAN PENILAIAN Penilaian Afektif
Tabel penilaian (isian)
No
Aspek afektif yang dinilai
Nama Siswa
Aktif bertanya 0
1 2 3 dst Skor : 0 = Tidak sama sekali 1 = Sedikit 2 = Cukup banyak 3 = Banyak
1
2
3
Aktif menjawab 0
1
2
3
Aktif memberi ide 0
1
2
3
Skor total
Lampiran 3 PEDOMAN PENILAIAN Penilaian Psikomotor
No
Aspek psikomotor yang dinilai
Nama Siswa 0
1 2 3 dst Skor : 0 = Tidak sama sekali 1 = Sedikit 2 = Cukup banyak 3 = Banyak
Keterampilan
Keterampilan
mengamati
menyimpulkan
1
2
3
0
1
2
3
Skor total