RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A B C D E
Komponen Layanan Bidang Layanan Topik Layanan Fungsi Layanan Tujuan Umum
F
Tujuan khusus
F H I
Sasaran Layanan Materi Layanan Waktu
J
Sumber
K
Metode / Teknik
L
Media / Alat
N
Pelaksanaan 1. Tahap Awal/Pendahuluan
Layanan Dasar Bimbinan Pribadi Kecerdasan Emosional Fungsi Pemahaman dan Pengembangan Memiliki Kematangan Emosi 1. Mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang lain 2. Bersikap toleran terhadap ragam ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain 3. Mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan konflik X IPS dan X MIPA Hand Out Kecerdasan Emosional 2 x jam pembelajaran 1. Daniel Golmen, Kecerdasan Emosional, Gramedia, 1999 2. Video Youtube Brain storming, Menampilkan video, diskusi, latihan relaksasi. LCD,Power Point,Vidio 1 dan 2, Whiteboard, Boardmarker, dan Alat Tulis Handout, Laptop, Movie terkait geng
1. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa bersemangat, memeriksa kehadiran siswa dan kesiapan siswa.Guru pembimbing mengkondisikan kelas agar suasana kondusif dan siswa bisa fokus pada materi yang akan disampaikan, yaitu dengan pemberian Ice Breaking/games a. Pernyataan Tujuan sederhana. 2. Menyampaikan apa tujuan yang diharapkan pada pertemuan ini yaitu siswa dapat mengerti dan memahamidan mempraktekkan sikap berempati terhadap orang lain danmampu untuk mengendalikan emosi dan mengontrol diri agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain 1. Guru BK menayangkan vidio kisah hidup ‘Niks’ 2. Tanya jawab apa yang dilihat dan perasaan yang muncul b. Penjelasan tentang 3. BK menjelaskan materi kecerdasan emosional langkah- langkah 4. Guru menunjukkan emosi yang negatif pada peserta didik kegiatan 5. Peserta didikberlatih untuk mengaplikasikan ketrampilanketrampilan dasar agar orang semakin cerdas secara emosional. c. Mengarahkan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan kegiatan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan dengan topik (Konsolidasi ) kecerdasan emosional Guru Bimbingan dan Konselor atau Konselor d. Tahap Peralihan Menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan dan (Tansisi ) memulai ke tahap inti 2. Tahap Inti/Kerja 1. Peserta didik menyaksikan vidio kisah hidup ‘Niks’ 2. Tanya jawab ekspresi yang terlihat dari tokoh Niks dan perasaan yang muncul serta alasannya a. Kegiatan 3. Peserta didik mendengarkan secara aktif materi kecerdasan peserta didik emosional 4. Memperhatikan mendemonstrasikan Guru BK tentang perilaku/emosi yang negatif
b. Kegiatan guru BK atau konselor
5. Peserta didik menikuti petunjuk Guru BK untuk berlatih mengaplikasikan ketrampilan-ketrampilan dasar agar orang semakin cerdas secara emosional. 1. Guru BK menayangkan vidio kisah hidup tokoh ‘Niks’ 2. Guru BKbertanya jawab mengenai ekspresi tokoh , sifat atau sikap mana yang menunjukkan kecerdasan emosional dengan alasannya 3. Guru BK menjelaskan materi kecerdasan emosional dengan menggunakan power point 4. Guru BK mendemonstrasikan perilaku/emosi yang negative 5. Guru BK bertanya perasaan yang muncul ketika menyaksikan demonstrasi Guru 6. Peserta didikbersama Guru BK berlatih untuk mengaplikasikan ketrampilan-ketrampilan dasar agar orang semakin cerdas secara emosional.
3. Tahap Penutup a. Guru BK memberikan penguatan b. Menawarkan pada siswa untuk tidak takutdatang pada Guru BK untuk konseling individu jika mengalami permasalahansesuai dengan topik pembahasan Q
Evaluasi
1. Evaluasi Proses
2. Evaluasi Hasil
Guru Bimbingan dan konseling atau konselor Melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Siswa membuat refleksi yang berisi: Apa yang da pat dilakukan oleh Remaja yang cerdas secara emosional? 2. Guru mengamati dan mengisi lembar pengamatan: a. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan b. (Contoh semangat/ kurang semangat/ tidak Semangat ) c. Cara peserta didik menyampaikan pendapat Atau bertanya : sesuai dengan topik /kurang sesuai dengan topik/ tidak sesuai dengan topik d. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru bimbingan dan konseling atau konselor : mudah dipahami / tidak mudah / sulit dipahami (Lampiran) Siswa dimohon mejawab pertanyaan dibawah ini: 1.Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan /kurang menyenangkan 2.Topik yang dibahas : sangat penting/ kurang penting/ tidak penting 3.Cara guru menyampaikan : Mudah dipahami/tidak mudah/ sulit dipahami 4.Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
Lampiran : 1. Materi Hand Out Kecerdasan Emosional (ada power pointnya) 2. Lembar Evaluasi Proses 3. Lembar Evaluasi Hasil Yogyakarta, Juli 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru BK,
Drs. Suyanto NIP 19640402 198903 1 015
Dra. Murniati NIP 19631002 198903 2 006
Lampiran 1: Hand Out KECERDASAN EMOSI (Emotional Intelligence) Pendahuluan
Sudah sekian lama masyarakat dan dunia pendidikan terlalu mendewa-dewakan fungsi kecerdasan (inteligensia) manusia. Ada anggapan umum bahwa kecerdasan akan menentukan keberhasilan dan kebahagiaan hidup seseorang. Para orang tua akan merasa sangat gelisah dan was-was, bahkan marah-marah, jika IQ anaknya ternyata rendah atau nilai raport anaknya didapati kurang memuaskan. Demikian pula para guru dan Kepala Sekolah akan sangat kecewa, bahkan mungkin merasa malu dan gagal dalam mengajar, jika NEM (nilai ujian) para murid banyak yang rendah. Prestasi belajar dan IQ secara tidak langsung akhirnya dijadikan tolok ukur keberhasilan anak dimasa-masa selanjutnya. Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa keberhasilan dan kebahagiaan hidup manusia tidak semata-mata bergantung pada tingkat kecerdasan orang, melainkan lebih pada faktor lain yaitu yang disebut dengan Emotional Intelligence. Dikatakan oleh Daniel Goleman (1994) bahwa tingkat kecerdasan orang secara rata-rata hanya menyumbang sekitar 20% bagi keberhasilan hidup seseorang. Penelitian pada tahun 1990-an bagi 95 mahasiswa Harvard menunjukkan bahwa mahasiswa dengan nilai terbaik selama di sekolah ternyata tidak sangat menonjol dalam kedudukan di masyarakat, penghasilan dan produktivitas mereka tidak maksimal jika dibandingkan dengan teman-teman mereka yang kurang pandai. Mereka juga ternyata tidak sangat bahagia dalam hidup keluarga dan dalam hubungan-hubungannya dengan orang lain. Demikian juga penelitian pada tahun 1981 bagi 81 juara-juara kelas sekolah menengah di Illinois, Amerika Serikat, menunjukkan bahawa setelah mereka bekerja di masyarakat ternyata hanya memiliki tingkat keberhasilan rata-rata saja. Setelah 10 tahun lepas dari sekolah menengah terbukti hanya satu dari setiap empat bekas siswa yang dapat dikatakan sukses dalam kariernya. Berdasar fakta di atas kini makin diyakini oleh para psikolog bahwa tingkat kecerdasan saja tidak cukup untuk bekal hidup yang sukses. Tanpa disertai dengan bekal lain yaitu a.l. kecerdasan emosional, Kecerdasan otak tidak akan banyak memberi sumbangan bagi kebahagian dan keberhasilan hidup manusia. Dengan tingkat kecerdasan otak yang rata-rata saja orang bisa
menjadi sangat berhasil dan bahagia dalam hidupnya asal dia mengembangkan tingkat kecerdasan emosionalnya. Banyak sekali orang cerdik pandai yang frustasi dan terserang sters berat gara-gara tidak bisa mengendalikan emosinya. Betapa banyak perkawinan yang gagal dan orang yang menderita batin, bukan karena otak mereka bodoh, melainkan karena emosi mereka tidak terbina dengan baik. Singkat kata, kekecewaan dan penderitaan dalam hidup ini lebih banyak disebabkan oleh ”kebodohan emosional” daripada ”kebodohan otak”. JENIS-JENIS KECERDASAN
Selama ini masyarakat pada umumnya hanya mengenal satu jenis inteligensia atau kecerdasan, yaitu kecerdasan otak, yaitu kecerdasan yang lebih mengukur cara berpikir verbal dan logismatematis. Menurut Howard Gardner (1993) manusia memiliki 7 (tujuh) jenis kecerdasan, yaitu: (1) kecerdasan logis-matematis , yaitu kemampuan untuk berpikir jernih, rasioanl, dan matematis hitung – menghitung: (2) kecerdasan verbal atau linguistik , yaitu kemampuan untuk secara lancar menggunakan bahasa, baik lisan maupun tertulis: (3) kecerdasan kinestetik , yaitu kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara indah dan atau sempurna: (4) kecerdasan spasial , kemampuan membayangkan ruang atau bidang secara akurat: (5) kecerdasan musikal , yaitu kemampuan kepekaan untuk memadukan nada-nada suara secara indah harmonis: (6)kecerdasan interpersonal , yaitu kecerdasan untuk memahami orang lain dan
bergaul dengan orang lain; dan (7) kecerdasan intrapersonal , yaitu kemampuan untuk menyadari dirinya dan mengusahakan perbaikan-perbaikan seperlunya. Semua jenis kecerdasan itu dapat mempengaruhi, bahkan menentukan, tingkat keberhasilan hidup seseorang. Orang bisa behasil dalam hidup dengan bekal salah satu jenis kecerdasan saja, misalnya kecerdasan musikal, atau gabungan beberapa jenis kecerdasan secara bersama-sama. Kecerdasan no. 6 dan 7, yaitu kecerdasan inter dan intra personal, sering digabung menjadi Kecerdasan Personal, memiliki isi/cakupan yang kurang lebih sama dengan topik yang akan dibicarakan pada makalah ini, yaitu kecerdasan emosional. KECERDASAN EMOSIONAL
Yang termasuk dalam cakupan kecerdasan personal atau kecerdasan emosianal adalah sbb.: 1. Kemampuan untuk menyadari dan mengerti perasaan-persaan emosional yang sedang bergolak di dalam diri sendiri seperti adanya, tanpa ditutupi-tutupi atau diingkari. Kemampuan ini merupakan kunci dari pemahaman diri dan kebahagiaan hidup selanjutnya. Bagaikan seorang pilot yang harus mengerti kondisi pesawatnya supaya selamat dalam perjalanan, demikian juga setiap orang harus tahu persis kondisi dirinya agar bisa diarahkan secara tepat. Orang yang tidak bisa mengenal diri tidak akan bisa memperbaiki diri, dan akhirnya tidak bisa hidup bahagia. 2. Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan mengontrol diri agar tidak merugikan d iri sendiri dan orang lain. Aristoteles mengatakan sbb.: ”Setiap orang bisa marah, itu perkata mudah. Tetapi untuk marah kepada sasaran yang tepat, dan cara yang baik- itulah perkara yang sukar.” 3. Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri agar menjadi orang yang produktif dan efektif dalam hidup. 4. Kemampuan untuk memahami perasaan-perasaan atau emosi-emosi orang lain. Disini empati atau kemampuan untuk mengerti perasaan orang lain menjadi kunci keberhasilan dalam hidup bersama orang lain. 5. Kemampuan untuk memelihara hubungan-hubungan dengan orang lain. Kemampuan ini pada umumnya membutuhkan ketrampilan dasar dalam menghadapi, menangani, dan menyelesaikan persoalan-persoalan emosional dengan orang lain, misalnya : rasa tersinggung, marah, konflik, dll. KETRAMPILAN DASAR KECERDASAN EMOSIONAL
Agar orang semakin cerdas secara emosional diperlukan ketrampilan-ketrampilan dasar sbb.: 1. Ketrampilan untuk mengidentifikasikan perasaan emosinya sendiri. Menurut Daniel Goleman emosi-emosi pokok manusia adalah: a. Rasa marah , termasuk di dalamnya: benci, jengkel, tersinggung, bermusuhan, ”grundelan”, ngomel, memaki-maki, bosan, jemu, dll. b. Rasa sedih, termasuk didalamnya: putus asa, kecewa, susah, merana, duka-cita, depresi, kesepian, sendirian, prihatin, lesu, dsb. c. Rasa takut, termasuk didalamnya: cemas, was-was, khawatir, nervous, curiga ”tra-ta ban”, teror, panik, pobia, dsb. d. Rasa Bahagia , termasuk didalamnya: gembira, girang, lepas bebas, bangga, puas, nikmat, riang, enak, dsb. e. Rasa Cinta, termasuk didalamnya: keramah-tamahan, diterima/menerima, dimengerti/ mengerti, dipercaya/percaya, mengasihi/dikasihi, devosi, adorasi, dll f. Rasa Surprise , termasuk didalamnya: shock, heran, kagum, termangu-mangu, tercengang, dll. g. Rasa Jijik , termasuk didalamnya: hina, remeh, kotor, mau muntah, tak tahan, dll h. Rasa Malu, termasuk didalamnya: rasa bersalah, menyesal, rendah, dll.
2. Ketrampilan untuk mengungkapkan perasaan secara baik, artinya kemam-puan untuk menyalurkanperasaan yang memberatkan secara positif, dalam arti beban dapat berkurang tetapi tidak menyakiti orang lain dan diri sendiri. 3. Ketrampilan untuk mengukur intensitas perasaan, yaitu kemampuan untuk mengetahui secara akurat derajat kedalaman dari suatu perasaan, misalnya apakah perasaan itu dangkal-dangkal saja sehingga mudah dilupakan dan kurang mengesan, atau cukup mendalam masuk ke dalam hati, atau malahan sangat mendalam sihingga sulit dihilangkan. 4. Ketrampilan untuk mengelola dan mengontrol perasaan, yaitu kemampuan untuk menerima, menampung, menyalurkan, atau pun mengendalikan perasaan-perasaan sehingga tidak mengganggu stabilitas hidup seseorang. 5. Ketrampilan untuk menunda pemuasan akan kebutuhan, yaitu kesanggupan untuk tidak segera,memenuhi kebutuhan yang sedang menekan hidupnya, melainkan menundanya sampai kebutuhan itu sudah tidak terlalu menekan lagi. 6. Ketrampilan untuk mengendalikan impuls-impuls dorongan emosional. 7. Ketrampilan untuk mengurangi/ menghilangkan stres. 8. Ketrampilan untuk mengetahui perbdaan antara perasaan dan tindakan.
BAHAN-BAHAN LATIHAN :
1.
2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
Latihan kesadaran diri: mengamati dan memperhatikan perasaan yang sedang hidup di dalam diri, lalu menyebutkan nama dari perasaan/emosi itu, kemudian melihat hubungannya, dengan pikiran dan menentukan tindakan yang akan diambil. Latihan Mengambil Keputusan, menentukan sikap/tindakan yang akan diambil berdasarkan perasaan/emosi yang sedang dialami. Latihan mengendalikan emosi, dengan mengadakna latihan ”self -talk” (bicara sendiri dalam hati dan memperhatikan apakah ada kecenderungan-kecenderungan yang negatif dalam arah pembicaraan itu. Latihan mengatasi stres, dengan cara latihan relaksasi, atau men galihkan perhatian. Latihan empathi, dengan cara mencoba mendengarkandan mengerti pera-saan orang lain di balik pembicaraannya. Latihan berkomunikasi, dengan cara mendengarkan dengan sabar dan menanggapi pembicaraan dengan sebaik-baiknya. Latihan membuka diri, dengan memceritakan apa yang terjadi pada diri-sendiri atau pengalaman-pengalaman sendiri kepada orang lain. Latihan menyelesaikan konflik dengan dialog.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lampiran 2: Lembar Evaluasi Proses
Observasi selama kegiatan bimbingan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut: Aspek yang diobservasi Antusias siswa Partisipasi siswa Aktivitas siswa Respon siswa Kelancaran siswa Suasana siswa
Baik
Cukup
Kurang
Catatan
Lampiran 3: Evaluasi Hasil
Nama/ Kelas : …………………………………………….. Jawablan pertanyaan dibawah ini dengan jujur denagn cara melingkari jawaban a, b, c! 1. Suasana yang dirasakan dalam pertemuan. a. Menyenangkan b. Kurang menyenangkan c. Tidak menyenangkan 2. Topik yang dibahas. a. Sangat penting b. Kurang penting c. Tidak penting 3. Cara Guru BK menyampaikan. a. Mudah dipahami b. Tidak mudah dipahami c. Sulit dipahami 4. Kegiatan yang diikuti. a. Menarik b. Kurang menarik c. Tidak menarik