BAB IV PROGRAM REKLAMASI
Pelaksanaan program reklamasi diarahkan terhadap lahan-lahan yang telah telah dimanf dimanfaat aatka kan n atau atau tergan terganggu ggu dalam dalam kegiata egiatan n penamb penambang angan an seca secara ra kesel eselur uruh uhan an.. Untu Untuk k laha lahan n fasi fasilit litas as tamb tamban ang g dan dan fasi fasilit litas as penunj penunjang ang yang yang masih masih dapat dapat dimanf dimanfaat aatka kan n untuk untuk masa masa yang yang akan akan datang tidak akan dilakukan dilakukan reklamasi atas lahan tersebut. Kegia egiata tan n
rekla eklama masi si
meru merupa pak kan
upay upaya a
untu untuk k
mem memperb perbai aiki ki
dan dan
mengembalikan fungsi lahan juga pemulihan kondisi lingkungan yang lebih baik, hasil dari reklamasi dapat dimanfaatkan kembali sebagai upaya untuk dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan yang berkesinambungan. 1. Lokasi Lokasi Lahan Yang Yang Akan Akan Direklamas Direklamasii Lokasi dan luas lahan terganggu yang akan direklamasi pada KP PT. PR !"R"#" $%PT" meliputi lahan-lahan berikut& a. Lahan bekas bekas tamba tambang ng terd terdiri iri dari dari - "real bukaan tambang & seluas '(,' )a - "real penimbunan & seluas *,* )a - +ekas fasilitas tambang & seluas ', )a - +ek +ekas kolam olam peng pengen enda dap p & sel selua uas s ',* ',* )a b. "real "real fasilitas fasilitas pengolahan pengolahan milik milik pihak ketiga ketigatida tidak k ada/ c. 0alan 0alan tambang tambang dan non tambang tambang yang yang tidak tidak digunak digunakan an lagi tidak tidak dilaksanakan reklamasi karena masih dipergunakan/ d. "real "real fasilitas fasilitas penunja penunjang ng seluas seluas 1,*( )a )a terdiri terdiri dari& dari& - +eka +ekas s pemb pembon ongk gkar aran an tang tangki ki ++ ++2 2 - Penang enangana anan n sis sisa a ++2, ++2, pelum pelumas as dan lainny lainnya. a. - +eka +ekas s bang bangun unan an dan dan pon ponda dasi si beto beton n - Pemuli Pemulihan han remedi remediasi/ asi/ tanah tanah yang yang terkontam terkontaminasi inasi bekas bekas tangki tangki ++2/
2. eknik !an Perala" Perala"an an Reklamasi Reklamasi 2.1. 2.1. eknik eknik !an !an Perala Perala"an "an Rekl Reklama amasi si
!ecara umum dapat dijelaskan teknik reklamasi yang dipergunakan dalam pengelolaan bekas areal penambangan PT. Pro !arana $ipta ini ini dila dilak kukan ukan deng dengan an tekn teknik ik rekla eklam masi asi ring ringan an sesu sesuai ai deng dengan an karakteristik bekas penambangan dengan kerusakan ringan. 3isebut dengan tingkat kerusakan ringan adalah bah4a perubahan bentang alam yang terjadi akibat kegiatan penambangan batubara tidak tidak begitu begitu besar besar dan tidak tidak berdam berdampak pak luas, luas, sehing sehingga ga dengan dengan begitu maka tingkat kerusakan lahan beserta tanaman yang ada di atasnya juga tidak begitu besar. Pada kondisi ini, luas bukaan pit areal penggalian/ yang ditambang juga tidak begitu luas, berkisar antara 1, sd 1,5 )a dengan stripping ratio tidak lebih dari & 6. Keadaan ini mengakibatkan jumlah luasan
tanah yang
dibuka tidak
besar serta
jumlah
penumpuk penumpukan an tanah juga cukup cukup kecil, kecil, sehingga sehingga tingkat tingkat kerusa kerusakan kan lahan kecil, yang pada akhirnya 7olume pekerjaan reklamasi lahan pun menjadi ringan.
8ambar *.. & ilustrasi areal bekas penambangan dengan tingkat kerusakan ringan . +erdasarkan ilustrasi dalam gambar *.. tersebut di atas, nampak bah4 bah4a a kedal edalam aman an peng pengga gali lian an hany hanya a berk berkis isar ar 5 mete meterr samp sampai ai dengan 5 meter dari permukaan tanah, sedangkan material hasil galian
yang
meliputi
tanah
pucuktopsoil
maupu aupun n
tan tanah
penutupsubsoil penutupsubsoil hanya hanya ditempatkan di kanan kiri galian. 3imensi lubang yang terlihat dapat kita perkirakan panjang sekitar 11 meter meter,, lebar lebar '1 meter meter serta serta kedal kedalam aman an tidak tidak lebih lebih dari dari 5 meter. +erdasarkan perkiraan tersebut di atas dapat kita ketahui luas luas area areall yang yang dita ditamb mban ang g lebi lebih h kuran urang g '1 '111 11 mete meterr' 1,' 1,' )a/. )a/. Pengelolaan topsoil dan topsoil dan tanah penutup o7erburden/ terlihat hanya ditempatkan pada kanan kiri galian dengan luasan timbunan tidak melebihi dua kali dari luas penggalian yang dilakukan, dan tinggi timbunan yang ditimbulkan tidak melebihi 5 meter. !elanjutnya dalam usaha melaksanakan melaksanakan pemulihan kerusakan kerusakan lahan akibat kegiatan pertambangan batubara atau reklamasi lahan bekas tambang, beberapa ruang lingkup atau urutan pekerjaan yang harus diikuti dalam melaksanakan reklamasi tersebut meliputi beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut&
a. %n7entarisasi lokasi kegiatan reklamasi9 b. Penetapan lokasi kegiatan reklamasi9 c. Perencanaan kegiatan reklamasi9 / Penyusunan Rencana Kegiatan Reklamasi9 '/ Penyusunan rancangandesain reklamasi9 d. Pelaksanaan reklamasi yang meliputi & / Penyiapan lahan9 '/ Pengaturan bentuk lahan landscaping/9 6/ Pengendalian erosi dan sedimentasi9 */ Pengelolaan lapisan tanah Tanah Pucuk/9 5/ Re7egetasi9 :/ Pemeliharaan. PE#YIAPA# LA$A#, kegiatan persiapan lahan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola area lahan bekas penambangan batubara, yang masih dalam kondisi tidak beraturan, menjadi lahan yang beraturan yang siap untuk dilakukan kegiatan re7egetasi dalam rangka reklamasi lahan bekas tambang. "kti7itas utama dari kegiatan ini adalah menata kembali tanah pucuk maupun tanah penutup bekas galian, menjadi hamparan yang rata ataupun hamparan berkontur sehingga lahan tertata dengan baik dan siap untuk ditanami. Pada kondisi lahan bekas penambangan batubara dengan
tingkat
kerusakan
ringan,
kegiatan
persiapan
lahan
dilakukan dengan 7olume yang tidak terlalu besar. Penyiapan
lahan
dilakukan
pada
saat
seluruh
kegiatan
penambangan batubara telah selesai dilakukan, atau dapat juga dilakukan pada saat kegiatan reklamasi lahan bekas tambang akan mulai dilaksanakan. Kegiatan utama yang dilakukan pada tahapan ini adalah memindahkan tumpukan tanah penutup maupun tanah pucuk ke atas lokasi penggalian menjadi suatu hamparan tanah yang teratur. Peralatan yang dipergunakan dalam tahap kegiatan ini antara lain mempergunakan alat berat jenis bulldozer . !pesi;kasi besar kecil alat berat yang dipergunakan disesuaikan dengan 7olume pekerjaan yang akan dilakukan atau ketersediaan alat berat yang sudah ada.
!ebagai
contoh alat berat
yang sering dipergunakan dalam
pekerjaan ini adalah bulldozer 3< atau 3= untuk $aterpillar atau 3=5!! untuk pabrikan Komatsu. 3engan penggunaan dozer jenis tersebut diatas dapat diperkirakan kemampuan kerja untuk alat dengan kondisi =1>, maka untuk )a lahan, dengan pekerjaan sedikit dorong dan meratakan akan dapat diselesaikan selama lebih kurang ' hari atau lebih kurang : jam kerja.
8ambar *.'. & ilustrasi penyiapan lahan. 3alam kegiatan penyiapan lahan ini, penggunaan alat berat sangat dominan karena inti pekerjaannya adalah mempersiapkan lahan yang dalam keadaan tidak teratur menjadi lahan yang rapi sehingga siap untuk dilakukan kegiatan re7egetasi penanaman. PE#GA%RA# BE#%K LA$A#& pengaturan bentuk lahan dapat dijelaskan sebagai pekerjaan untuk membentuk kembali bentuk lahan
yang
telah
berubah
penambangan batubara ke
sebagai
akibat
dari
akti7itas
bentuk semula atau paling tidak
mendekati bentuk semula. Pada areal bekas penambangan dengan tingkat kerusakan ringan, pengaturan kembali bentuk lahan ini tidak begitu sulit karena tingkat kerusakan yang tidak terlalu berat serta adanya jumlah material tanah penutup maupun tanah pucuk yang cukup banyak.
+eberapa hal
yang perlu
mendapatkan perhatian pada saat
melaksanakan pekerjaan ini adalah &
/ kemiringan slope/ maksimum adalah '1> dua puluh persen/ '/ ketinggian bekas timbunan dengan tanah asli kontur asli/ maksimum ,1 satu/ meter. 6/ pembentukan alur untuk aliran air menuju alur alamiah yang sudah ada. */ bagian atas kontur akhir diupayakan seminimum mungkin adanya sisa bahan tambang batubara/ 5/ bentuk akhir lahan bekas tambang setelah kegiatan backflling dan recountouring harus kompak, satu alur tersambung serta satu
kesatuan
dengan
bekas
tambang
yang
berdampinganbersebelahan. 3alam upaya pengaturan bentuk lahan ini, sedapat mungkin diusahakan bah4a kemiringan akhir permukaan lahan yang dibuat tidak boleh melebihi '1> dengan harapan tingkat erosi yang dapat ditimbulkan oleh aliran air permukaan pada saat terjadi hujan tidak besar.
8ambar *.6. & ilustrasi slopekemiringan bentuk lahan kurang dari '1>.
PE#GE#DALIA# EROSI DA# SEDIME#ASI, permukaan tanah yang masih baru dan belum terdapat 7egetasi di atasnya, maka kemungkinan terjadi erosi dan sedimentasi yang disebabkan oleh adanya aliran permukaan karena air hujan atau yang lainnya sangat besar sekali. !alah satu pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam upaya pemulihan lahan bekas penambangan batubara adalah adanya usaha pengendalian erosi dan sedimentasi. ?rosi terjadi oleh akibat adanya aliran permukaan yang memba4a serta material-material terlarut yang berhasil digerusnya. Tinggi rendahnya tingkat erosi dipengaruhi oleh adanya arus aliran permukaan, tingkat kemiringan permukaan maupun kepadatan material permukaan. !emakin besar arus aliran permukaan maka akan semakin besar pula tingkat erosi yang ditimbulkannya. !edimentasi adalah proses penumpukan dan atau pengendapan material-material yang terlarut akibat adanya erosi. +esar kecil sedimentasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat erosi. Upaya yang harus dilakukan dan harus selalu diperhatikan oleh para praktisi
dan
tenaga
lapangan
yang
bergerak
dalam
bidang
pemulihan lahan bekas penambangan batubara ini adalah membuat suatu sistim yang dapat meminimalisasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh aliran air permukaan ini. +eberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi adanya erosi dan sedimentasi ini antara lain&
2endesain bentuk lahan dengan tingkat kemiringan sekecil mungkin dengan kemiringan permukaan tanah paling ideal adalah antara 1 sd 1 >. #amun tingkat kemiringan lahan ideal tersebut hanya dimungkinkan pada areal bekas tambang dengan tingkat kerusakan ringan saja, pada tingkat kerusakan sedang
dan berat hal tersebut sangatlah sulit terjadi. 2erencanakan dan membuat sistem aliran pembuangan air. Langkah yang perlu ditempuh yang paling mudah adalah membuat saluran air mengikuti pola drainase alam yang sudah
ada sebelumnya. 3i alam, secara alami air akan selalu mengalir ke arah permukaan yang lebih rendah. leh alam, alur-alur aliran air permukaan seperti ini telah tersedia dengan sendirinya atau terbentuk secara alami oleh aliran air yang mele4atinya. 3engan membuat sistem aliran aliran pembuangan air mengikuti kondisi alam yang telah ada sebelumnya akan membantu kita
memastikan bah4a air akan mengalir secara lancar. 3alam kondisi permukaan yang baru terbentuk akibat dari pengaturan bentuk lahan, maka
perlu
dibuatkan alur-alur
drainase baru dan diusahakan untuk menuju ke satu titik yang paling rendah dari tempat sekitarnya. "lur-alur ini dibuat dengan membuat parit-parit kecil pada tempat-tempat tertentu. Pengendalian erosi dan sedimentasi ini sangat perlu dilakukan untuk menghindarkan kerusakan tambahan yang diakibatkan oleh faktor lain selain kerusakan karena penambangan batubara itu sendiri. PE#GELOLAA# LAPISA# OLA$ 'A#A$ P%(%K) , maksud dari pengelolaan lapisan oleh tanah pucuk/ ini adalah untuk mengatur dan memisahkan tanah pucuk dengan lapisan tanah lain. )al ini penting karena tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman dan merupakan
salah
satu
faktor
penting
untuk
keberhasilan
pertumbuhan tanaman pada kegiatan reklamasi. )al-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan tanah pucuk adalah&
Pengamatan pro;l tanah dan identi;kasi
perlapisan tanah
tersebut harus dilakukan secara cermat sampai endapan bahan
galian. Pengupasan tanah berdasarkan atas lapisan-lapisan tanah dan
ditempatkan pada tempat tertentu sesuai tingkat lapisannya. Pembentukkan lahan recontouring/ sedapat mungkin sesuai dengan
susunan
lapisan
tanah
semula.
Tanah
pucuk
ditempatkan paling atas dengan ketebalan minimal 1.5 m. Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang mengandung racun dianjurkan agar dapat mengisolasi dan memisahkannya.
Pengelolaan tanah pucuk sebaiknya jangan dilakukan dalam keadaan basah untuk menghindari pemadatan dan rusaknya struktur tanah.
+ila
lapisan
tanah
pucuk
tipis
terbatassedikit/,
perlu
dipertimbangkan secara lebih matang untuk memindahkannya ke tempat lain.
8ambar *.*. & ilustrasi kondisi lapisan tanah pucuk dan tanah penutup di lapangan sebelum dibongkar. Pengelolaan tanah pucuk atau tanah pucuk harus dapat dilakukan secara matang dan terencana. )al ini perlu mendapatkan perhatian yang serius karena tanah pucuk merupakan media utama untuk tumbuh bagi 7egetasi yang akan kita tanam nantinya. 3engan kata lain tanah pucuk merupakan modal utama dalam melaksanakan kegiatan pemulihan lahan bekas penambangan batubara ini. Pengelolaan tanah pucuk dia4ali pada saat kegiatan eksploitasi dimulai.
!ebelum
direncanakan
dan
melakukan diatur
pembongkaran
cara
menggali
tanah
tanah
harus
olah
ini,
pengangkutannya, penimbunan, sementara sampai penempatannya kembali di tempat semula yang selanjutnya digunakan sebagai media utama kegiatan reklamasi lahan bekas tambang ini. !ecara teknis proses pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup akan dilakukan dengan mengupas tanah pucuk terlebih dahulu. )al ini dilakukan karena tanah pucuk atau topsoil selalu berada di atas lapisan tanah penutup. Pengupasan tanah pucuk atau topsoil dilakukan dengan ketebalan lebih kurang 51 sd 11 cm dari permukaan tanah, yang selanjutnya didorong
ke
tempat
yang
telah
ditentukan
sekitar
tempat
penggalian atau diangkut dengan menggunakan truk ke tempat yang telah ditetapkan. !edangkan pengupasan tanah penutup dilakukan setelah tanah pucuk berhasil dikupas seluruhnya dengan kedalaman tanah penutup yang ber7ariasi lihat ilustrasi susunan tanah pucuk dan tanah penutup pada gambar *.*/. %nti dari pengelolaan tanah pucuk ini adalah bah4a tanah pucuk merupakan media utama bagi tanaman sangat sangat diperlukan dalam rangka kegiatan pemulihan lahan bekas penambangan. leh
karena itu pengelolaan tanah pucuk yang baik dan benar akan turut mempengaruhi tingkat keberhasilan pekerjaan ini. REVEGEASI, kegiatan re7egetasi atau penanaman kembali adalah inti dari pekerjaan reklamasi lahan bekas penambangan. !etelah operasional tambang dinyatakan selesai, maka segala sarana dan prasarana di lahan bekas tambang dibongkar yang selanjutnya lahan tersebut akan direhabilitasi sesuai dengan kondisi semula atau paling tidak mendekati kondisi semula. Keberhasilan pelaksanaan pekerjaan re7egetasi ini bergantung pada beberapa hal
seperti&
persiapan
penanaman,
pemilihan
jenis
tanaman, pemeliharaan tanaman serta pemantauan tanaman. +eberapa pertimbangan yang dipergunakan untuk menentukan jenis dan mutu bibit tanaman yang baik antara lain& 2empunyai kemampuan adaptasi yang tinggi $epat tumbuh Teknik sil7ikultur diketahui Ketersediaan bahan tanaman 3apat bersimbiose dengan mikroba
+erdasarkan beberapa pertimbangan tersebut diatas, maka dalam rangka pemulihan kerusakan lahan akibat kegiatan pertambangan batubara ini, pilihan jenis tanaman yang banyak menjadi referensi adalah jenis Acacia Mangium. 2enurut hasil studi beberapa literatur menunjukkan bah4a tanaman jenis acacia mangium ini mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi, cepat tumbuh, dan merupakan salah satu referensi sebagai tanaman pionir, teknik sil7ikulturnya telah diteliti dan diketahui bersama, bibit tanaman sangat mudah didapatkan serta mampu dengan cepat beradaptasi dengan mikroba disekelilingnya. !elanjutnya
dalam
pemilihan
mutu
dan
kualitas
didasarkan kepada&
Pertumbuhan bibit baik, sehat dan kualitas tinggi.
bibit
perlu
Tinggi bibit antara @65 sd 51 cm. 2empunyai daun yang tumbuh segar dan baik. +ebas dari hama dan penyakit tanaman. "kar belum tembus polibag
+erdasarkan perhitungan jarak tanam dan luas areal penanaman maka akan dapat ditentukan jumlah kebutuhan bibit tanaman. 0arak tanam yang sering dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pemulihan kerusakan lahan akibat kegiatan pertambangan batubara adalah * meter A 5 meter, sehingga kebutuhan bibit tanaman untuk luasan )a adalah 511 batang. PEMELI$ARAA#, kegiatan pemeliharaan tanaman adalah kegiatan pera4atan tanaman muda dengan cara menyiapkanmembuat kondisi tempat tumbuh lebih baik, agar tanaman muda mampu tumbuh secara optimal. Pengalaman-pengalaman reboisasi dan pembuatan tanaman pohon lainnya
yang
telah
lalu
menunjukkan
betapa
pentingnya
pemeliharaan pasca penanaman. !ering terjadi jika tanaman telah dibangun selanjutnya tidak ada kegiatan pemeliharaan sehingga gulma sangat berlimpah. "pabila tiba musim kering gulma tersebut menjadi bahan bakar potensial dalam kebakaran.
Kegiatan pemeliharaan tanaman sangat penting dilakukan untuk menciptakan kondisi agar tanaman muda mampu tumbuh secara optimal. Pemeliharaan tanaman dilakukan mulai bulan setelah tanaman
ditanam
di
lapangn
pemeliharaan
tahun
berjalan/.
Kegiatan pemeliharaan ini meliputi kegiatan& / penyulaman, '/ penyiangan dan pemulsaan, 6/ pembersihan jalur tanam, dan */ pemupukan. Kegiatan pemeligaraan tegakan tanaman berupa&
Penyiangan dan pemulsaan, merupakan tindakan pembebasan pembabatan dan pembersihan/ liana, rumput dan semak
belukar.
Pemulsaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan
penyiangan
dengan
penguapan. Penyulaman,
maksud
merupakan
untuk
tindakan
mengurangi
mengganti
tingkat
tanaman
di
lapangan yang mati atau tumbuhnya tidak sehat, dengan bibit semai/ yang sehattumbuh baik. penyulaman tahun berjalan dilakukan satu/ kali ini dimaksudkan agar tanaman pengganti dapat segera tumbuh hampir seragam dengan tanaman a4al.
0umlah penyulaman diperkirakan sebesar '1>. Pemupukan, kegiatan ini dilakukan jika tanaman kurang baik pertumbuhannya akibat kekurangan unsur hara. Pemupukan menggunakan pupuk 5 gr urea, 1 gr !P6: dan 1 gr K$l per batang
tanaman.
Pemupukan
diberikan
dengan
cara
dibenamkan ke dalam lubang 6-* lubang, berjarak sekitar 1 cm dari tanaman/ yang dibuat di sekeliling tanaman. Pemupukan pada kegiatan pemeliharaan tahun berjalan dilakukan selama kali. "dapun peralatan reklamasi yang diperlukan antara lain adalah&
Tabel *.. penggunaan peralatan reklamasi PT. Pro !arana $ipta #o.
Per*n"*kan Peralatan
+enis Ala" bulldoBer
Backflling '
Recontouring Peralatan
Merek Komatsu
,-e 3=5?!!-
%ni" unit
' Pompa air
unit
Penunjang
Radio )T $angkul
%com
6 unit '5 unit '1
Parang
6
"lat "ngkut
*
2aterial !arana Transportasi
tali 3ump truck
2itshubis
P!65
unit unit
2obil
hi !trada
L'11
Unit
operasional !epeda motor
)onda
Cin
unit
2.2. Reklamasi Pa!a Areal a-ak Bekas amang Reklamasi pada areal tapak bekas tambang akan dilakukan pada areal tambang permukaan yaitu areal pit dan areal penimbunan, fasilitas bekas tambang dan bekas kolam pengendap settling pond/. A. Reklamasi Areal B*kaan amang areal bukaan tambang pit/ yang terbuka hingga akhir tambang direncanakan seluas '(,' )a pada akhir tahun penambangan ke :& dengan adanya pengembalian tanah penutup ke lubang bekas tambang backflling/ maka akan terbentuk lubang bekas tambang yang telah tertutup dan lubang bekas tambang yang masih terbuka yang nantinya akan membentuk kolam. Rencana reklamasi dimaksud meliputi rencana reklamasi untuk areal bekas bukaan tambang yang tertutup yang di backflling/ dan masih terbuka yang tidak bisa di backflling/ yaitu berupa kolam. !ecara ringkas gambaran dari teknis reklamasi untuk areal pit bekas
bukaan
tambang/
yang
backflling/ adalah sebagai berikut&
akan
dilakukan
penutupan
a. tanah penutup +/ dari lokasi tambang aktif diangkut dengan dump truck dan kemudian ditempatkanditimbun ke lokasi tambang yang telah selesai ditambang. b. timbunan tanah penutup tersebut kemudian diratakan dengan bulldozer dan setiap 51 cm dipaatkankompaksi per lapisan demikian seterusnya. Pada saat pengerjaan kompaksi diperlukan penyiraman pemberian air secukupnya 5> untuk membantu perekatan butiran. c. setelah selesai dilakukan penaatan permukaan tanah pada ele7asi yang direncanakan, kemudian dilakukan penebaran tanah topsoil pada permukaan tanahnya yang disertai dengan pemadatan
ringan
dan
penanaman
re7egetasi/
kemudian dengan
dilanjutkan
menggunakan
dengan tanaman
penghijauan tanaman pioner yang cepat tumbuhast growth/ dan penanaman tanaman penutup tanah atau legume cover cropp L$$/. d. menjaga kestabilan lereng bekas bukaan tambang P%T/ seperti telah dijelaskan di atas sebelumnya e. melakukan penanaman pohon di lereng dan teras bekas pit dengan
tanaman
yang
mudah
tumbuh
untuk
mencegah
longsoran dan erosi tanah permukaan pada 4aktu musim hujan. 0enis-jenis tanaman dan tata cara penanaman sebagaimana telah dijelaskan di atas sebelumnya. f. membuat saluran drainase di luar areal bekas bukaan tambang untuk mengantisipasi agar aliran permukaan run o / air pada musim hujan yang berasal dari luar tidak masuk ke dalam lubang bekas tambang. g. membuat rambu atau papan pemberitahuan pada bagian areal yang ra4an terhadap longsor serta pagar pembatas. 3engan dilakukan kegiatan reklamasi pada areal pit bekas bukaan tambang/ yang disertai dengan pemeliharaan yang baik atas areal tersebut, maka diperkirakan areal tersebut berpotensi untuk dapat dimanfaatkan untuk masa yang akan datang dengan ilustrasi potensi areal sebagai berikut&
•
Luas areal yang telah direklamasi dari bekas bukaan tambang yang telah tertutup telah di backflling/ seluas @ '(,' )a. Luasan areal yang ber7egetasi tersebut akan dapat memberikan kontribusi
terhadap
upaya
pemulihan
lingkungan
serta
berpotensi menghasilkan kayu yang memiliki nilai ekonomis. 3ari luasan tanaman yang ada, maka potensi kayu yang dihasilkan tergolong cukup besar mengingat diperkirakan untuk masa yang akan datang jenis kayu dari karet mempunyai nilai •
ekonomis . !eiring dengan pertumbuhan tanaman yang disertai dengan pemeliharaan tanaman secara seksama, maka akan diperoleh habitat baru bagi fauna yang dapat dikembangkan untuk
•
kegiatan peternakan dan penangkaran. +ekas bukaan tambang yang telah tertutup di backflling/ masih memungkinkan
untuk
dikembangkan
dengan
tanaman
perkebunan melalui perlakuan kultur teknis yang khusus. Kendala yang mungkin terjadi terkait dengan potensi yang ada adalah adanya pemanfaatan kayu hasil reklamasi secara ilegal, penggunaan lahan secara ilegal, potensi terjadinya kebakaran pada saat musim kemarau dan terjadinya longsor pada dinding kolam yang tidakbelum stabil pada musim hujan. %lustrasi tersebut di atas adalah sebagai upaya agar penggunaan areal pit bekas bukaan tambang/ dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan, sehingga model pendekatan tersebut dapat memperoleh hasil yang diharapkan terhadap& •
"spek lingkungan yaitu adanya upaya pemulihan lingkungan sehingga akan diperoleh kondisi lingkungan yang baik pasca
•
kegiatan tambang. "danya kontribusi perusahaan untuk pemberdayaan masyarakat pasca
kegiatan
tambang
melalui
pembangunan
areal
perkebunan. !tudi kelayakan pembangunan perkebunan akan dilakukan dalam kajian tersendiri.
•
Terciptanya habitat yang baru bagi kehidupan fauna daratsat4a
•
liar. "danya sumber daya yang memiliki nilai ekonomis kayu/ untuk
•
masa yang akan datang. "danya sumber daya air yang cukup besar yang diharapkan dapat dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan untuk masa yang akan datang, mengingat kemungkinan mulai berkurangnya
•
pasokan air bersih untuk masa yang akan datang. "danya sumber daya air yang terakumulasi dalam jumlah besar yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya ikan air ta4ar dan tentunya hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
+erdasarkan hasil yang diharapkan tersebut maka fungsi lahan pada areal bekas lubang tambang pit/ adalah telah direklamasi akan berfungsi kembali sebagai areal hutan produksi )P/ seperti fungsi lahan sebelumnya. B. Reklamasi Areal Penim*nan "real
bekas
penimbunan
yaitu
tempat
penempatan
tanah
penutupbatuan areal penimbunandisposal/ topsoil, overburden serta stockpile. 3irencanakan hingga akhir kegiatan penambangan luas areal penimbunan ini mencapai luas @ *,* )a dengan uraian disposal area topsoil seluas ',: )a, area disposal overburden seluas ,= )a dan area eks stockpile ', )a. Pelaksanaan reklamasi pada areal penimbunan dilakukan dengan sistem bangunan konser7asi melalui reconturing yaitu penataan lahan secara berjenjang bench/ membentuk teras bangku yang bersambung yang disertai dengan kompaksi pemadatan/ lapis per lapisan permukaan tanah. +agian permukaan atas tanah areal penimbunan ditebari dengan tanah Bona perakaran dan selanjutnya dilakukan penanaman re7egetasi/ tanaman penghijauan dengan menggunakan konser7asi
jenis
tersebut
tanaman dilengkapi
perkebunan dengan
karet.
+angunan
sistem drainase
yang
memadai untuk mengakumulasi aliran air dari bagian atas sampai bagian ba4ah dan memperkecil terjadinya erosi selain dengan penanaman tanaman penutup tanah/. Upaya reklamasi lanjutannya adalah memelihara bangunan konser7asi tersebut melalui penataan lahan yang ter-erosi dan perbaikan sistem drainase. 3engan
telah
dilakukannya
kegiatan
reklamasi
pada
areal
penimbunan dan dengan pemeliharaan yang baik atas areal tersebut, maka diperkirakan areal tersebut berpotensi untuk dapat dimanfaatkan untuk masa yang akan datang. 3engan luas areal penimbunan yang direklamasi @ *,* )a, maka luasan areal yang ber7egetasi tersebut akan dapat memberikan kontribusi terhadap pemulihan lingkungan serta berpotensi menghasilkan kayu yang memiliki nilai ekonomis. Potensi kayu yang dihasilkan tergolong cukup baik mengingat diperkirakan untuk masa yang akan datang jenis kayu karet dan jenis kayu kehutanan lainnya akan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. !eiring dengan pertumbuhan tanaman , maka kendala yang mungkin terjadi adalah adanya pemanfaatan kayu hasil reklamasi secara ilegal, penggunaan lahan secara ilegal, potensi terjadinya kebakaran pada saat musim kemarau. 3engan
memperhatikan
potensi
yang
ada
pasca
penutupan
tambang, maka arahan penggunaan areal bekas penimbunan tetap harus mengarah ke ka4asan hutan produksi sesuai fungsi ka4asan sebelumnya
yang
dapat
disertakan
pengembangan
tanaman
budidaya lokal. 3engan telah direklamasinya areal penimbunan hasil yang diharapkan adalah& •
Perbaikan kondisi lingkungan yaitu upaya pemulihan lingkungan sehingga akan diperoleh kondisi lingkungan yang lebih baik
•
pasca kegiatan tambang. Peningkatan taraf hidup dan perekonomian masyarakat pasca tambang dengan tersedianya lahan-lahan perkebunan.
(. Reklamasi Lahan Bekas /asili"as amang Kegiatan reklamasi lahan bekas fasilitas tambang dilakukan pada areal yang berfungsi sebagai bagian dari fasilitas tambang yang bersifat sementara. Luas lokasi areal tersebut seluas @ 1,*( )a yang meliputi areal perkantoran seluas 1,' )a, areal mess karya4an seluas 1,' )a, serta bekas areal workshop seluas 1,'5 )a. +erdasarkan hal tersebut, maka upaya reklamasi yang akan dilakukan nantinya
sama akan
dengan menyatu
reklamasi dengan
areal areal
penimbunan penimbunan.
karena 3engan
demikian penggunaan areal dimaksud tidak terpisahkan dengan areal penimbunan yaitu sebagai areal hutan produksi dan atau areal pengembangan tanaman budidaya lokal.
D. Reklamasi Lahan Bekas Kolam Pengen!a- ' Settling Pond ) Reklamasi yang dilakukan pada areal kolam pengendapsettling pond adalah berupa penataan dan reklamasi areal sekitar kolam penegndapsettling pond, hal ini dikarenakan keberadaan kolam pengendapsettling
pond
akan
dimanfaatkan
untuk
kegiatan
aDuakultur. Pada akhir tambang diperkirakan dengan total luas areal kolam
pengendapsettling
pond
pada
areal
penambangan
diperkirakan seluas @ ',* )a. Rencana reklamasi terhadap areal bekas kolam pengendapsettling pond meliputi penataan dinding kolam pengendap dan penghijauan pada lokasi-lokasi dimaksud. !ecara ringkas teknis pelaksanaan reklamasi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut& a. Penataan dinding kolam pengendapsettling pond dilakukan dengan membuat dinding ke dalam bentuk bench, disesuaikan dengan
kemiringan dan tingginya sehingga tercipta tinggi kontur yang sesuai dengan ketinggiankontur tanah sekitar. b. !elanjutnya adalah dilakukan penghijauanre7egetasi pada dindingdinding kolam melalui penanaman tanaman penutup tanah LL$/ pada bagian permukaan tanah dan tanaman berkayu lainnya. 3engan telah dilakukannya kegiatan reklamasi pada dinding areal lahan bekas kolam pengendapansettling pond diharapkan akan terbentuk
areal-areal
diperoleh lahan
yang
aman
dan
telah
ber7egetasi tanaman penghijauan. 3engan demikian penggunaan dan pemanfaatan areal dimaksud untuk pengembangan aDuakultur, juga diarahkan untuk memiliki fungsi sebagai& •
Upaya pemulihan lingkungan sehingga akan diperoleh kondisi
•
lingkungan yang lebih baik pasca kegiatan tambang. "danya sumber daya yang memiliki nilai ekonomis untuk masa yang akan datang dengan terciptanya bentuk kegiatan ekonomis berupa kegiatan-kegiatan aDuakultur.
2.0. Reklamasi Pa!a Areal /asili"as Pengolahan !ehubungan fasilitas pengolahan yang digunakan oleh PT. Pro !arana $ipta merupakan fasilitas pihak ketiga, maka berkaitan dengan
rencana
penutupan
tambang
seperti9
pembongkaran,
fasilitas pengolahan, reklamasi lahan dan remidiasi lahan yang terkontaminasi, sehingga tidak ada akti;tas yang dilakukan. 2.. Reklamasi Pa!a Areal /asili"as Pen*nang Reklamasi pada areal fasilitas penunjangyang akan dilakukan adalah reklamasi lahan bongkaran tangki ++2, penanganansisa ++2 dan pelumas, reklamasi lahan bekas bangunan dan pondasi beton serta pemulihan remediasi/ tanah yang terkontaminasi. A. Pemongkaran angki BBM
Tangki ++2 yang direncanakan akan dibongkar yang berada di dalam area workshop dengan luasan @ = - 1 m'. !ecara umum pembongkaran tangki ++2 adalah sebagai berikut& a. Pembongkaran tangki dilakukan setelah masing-masing tangki tidak ada lagi bahan bakarnya dan tidak mengandung gas yang berbahaya agar pembongkaran dapat dilakukan secara aman. Pembongkaran termasuk pula pembongkaran pipa-pipa ++2 dan owmeter . b. )asil bongkaran yang tidak dapat dipergunakan kembali atau tidak laku dijuallelang diangkut ke luar lokasi untuk ditimbunkan di tempat penimbunan, dan hasil pembongkaran yang masih memiliki nilai jualekonomis akan dibahas atau dibicarakan lebih lanjut sebelum dilakukan pembongkaran. B. Penanganan Sisa BBM& Pel*mas Dan Lainn,a Penanganan
terhadap
++2
dan
pelumas adalah penanganan
terhadap ++2 dan pelumas yang masih tersisa, serta penanganan terhadap limbah +6 sludge dari tangki ++2/ dan limbah +6 cair yang masih tersisa seperti oli bekas/. Upaya penanganan dimaksud adalah& a. ++2 dan pelumas yang masih tersisa dari akhir kegiatan penutupan tambang dijualdilelang dengan pihak ketiga. b. Limbah +6 berupa sludge dari tangki ++2 dan limbah cair +6 yang masih tersisa dikirim ke pihak ketiga sebagai pengelola limbah +6 yang telah mendapat persetujuan dari kementrian lingkungan hidup. (. Reklamasi Lahan Bekas Bang*nan Dan Pon!asi Be"on Reklamasi dimaksud hanyalah pembongkaran pondasi dan lantai beton dari tangki ++2 termasuk sistem pemipaan dan oil catcher perangkap minyak/ yang ada di lokasi tangki ++2. Untuk cairan minyak dan sludge yang ada di oil catcher ditempatkan di dalam drum dan kemudian dikirim ke pengelola limbah +6 yang telah
mendapat persetujuan dari kementrian lingkungan hidup. )asil bongkaran
berupa
material
semen
ditimbunkan
ke
tempat
penimbunan sedangkan pipa-pipa yang masih mempunyai nilai ekonomis akan dijualdilelang.
3engan adanya pembongkaran
tersebut akan diperoleh kondisi lahan yang terbuka. D. Pem*lihan 'Reme!iasi) anah Yang erkon"aminasi Pemulihan remediasi/ tanah yang terkontaminasi pada fasilitas penunjang adalah upaya pemulihan tanah pada lokasi bekas tangki ++2 yang telah dibongkar. Upaya pemulihan tanah dilakukan dengan
pengupasan
permukaan
tanah
yang
terkontaminasi,
pemberian tanah Bona perakaran atau topsoil bila kupasan terlalu dalam/ serta penanaman tanaman penghijauan pada lokasi tapak tangki dan sekitarnya. !elanjutnya dilakukan penataan arah aliran air agar lahan tersebut tidak tergenang melalui pembuatan saluran drainase. 0. S*mer Ma"erial Pengisi 'Bila Dilak*kan Back Filling) 2aterial yang digunakan untuk pengisian kembali lubang bekas tambang
back
flling/
merupakan
+
overburden) bekas
penggalian tambang dan lapisan tanah pucuk. +erdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan, maka overburden yang dipindahkan yang dapat difungsikan kembali menjadi material pengisi pada saat backflling adalah sebanyak :.1:=.:=(,*1 +cm. Rincian 7olume overburden yang dipindahkan mulai tahun pertama penambangan sampai dengan tahun ke-5 penambangan sesuai yang direncanakan dalam dokumen studi kelayakan PT.Pro !arana $ipta adalah sebagai berikut& Tabel *.'. rencana 7olume overburden penambangan PT.Pro !arana $ipta Tahun ke '
"real dibuka Pit + seam E Pit b seam E
Tanah penutup +cm/ *(1.=(5,51 .1*5.5<<,11
6 * 5
Pit + seam E Pit + seam ?,3 Pit " seam $, +, " 0umlah& Rata-rata&
.'=.*1:,51 '.:''.*16,1 :(.*16,1 :.1:=.:=(,*1 .'6.<6<,==
. Re3ege"asi Re7egetasi dilakukan pada areal bekas sarana dan prasarana tambang dengan cara menanam tanaman yang mampu beradaptasi pada kondisi lahan kritis, yaitu dapat hidup dan mudah tumbuh, berdaun lebat serta relatif tahan dengan kekeringan, antara lain "kasia, "lbiBia dan tanaman penutup tanah covercrop/. Re7egetasi ini akan mulai dilakukan oleh PT.Pro !arana $ipta apabila telah dilakukan reklamasi lahan. !edangkan jenis pohon untuk tanaman pokok adalah&
karet evea brasiliensis/,
sungkai
!eronema
canescens/ dan multi purposes trees 2PT!/ seperti berbagai jenis buah-buahan. Keberhasilan re7egetasi bergantung pada beberapa hal seperti& persiapan penanaman, pemeliharaan tanaman serta pemantauan tanaman. 3alam penyusunan rencana re7egetasi, beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain adalah pola tanam yang dikehendaki, jenis tanaman serta kegiatan pasca penanaman.
a. Pola anam pola tanam yang dimaksud adalah pola pengelolaan tanaman. !etelah tanah atau lahan sesuai atau siap ditanami dan jarak tanam telah ditetapkan, maka dilakukan penandaan titik tanam dengan ajir, pada titik ajir tersebut dibuat lubang tanam dengan ukuran 61 cm A 61 cm A 61 cm. Tegakan tanaman pioner sebaiknya terdiri dari beberapa jenis polikultur/ bukan sejenis mono kultur/, hal ini sangat penting untuk
meningkatkan
ketahanan
tegakan
terhadap
serangan
hama
penyakit, menyediakan habitat bagi binatang-binatang, menghindari komposisi nutrisi dan eAploitasi nutrisi tertentu secara berlebihan, serta menyediakan keanekaragaman penutupan lahan. 3isamping itu, perlu kombinasi antara tanaman tahunan dan semusim. Penanaman tanaman semusim disamping untuk meningkatkan penutupan lahan juga memberi manfaat ekonomi pada kegiatan re7egetasi. "over crop atau tanaman penutup dimungkinkan dipergunakan untuk menciptakan iklim mikro terlebih dahulu. "da dua spesies tanaman penutup, yaitu antara lain callopogonium mucunoides $2/ dan "enstrocema pubescens $P/. . S"ra"egi Pemilihan +enis anaman untuk
merehabilitasi
lahan
bekas
tambang, diperlukan
suatu
strategi dalam memilih spesies. !ecara ekologi, spesies tanaman lokal dapat beradaptasi dengan iklim setempat tapi tidak untuk kondisi tanah. 2enentukan jenis-jenis lokal potensial yang benar sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam kegiatan program re7egetasi. Kesalahan dalam menentukan jenis tanaman sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan kegiatan ini., selain itu jenis yang salah akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan
mati.
Untuk
kegiatan
re7egetasi, bibit
tanaman
seharusnya diambil dari pohon induknya sehingga tanaman tersebut dapat toleran terhadap kondisi yang ada. 2aka dari itu, kita harus memilih jenis-jenis asli yang pioner bersifat katalitik dan cepat tumbuh. Untuk itu diperlukan suatu studi a4al untuk mlihat apakah spesies tersebut cocok dengan kondisi setempat, terutama untuk jenis-jenis yang cepat tumbuh, misalnya sengon, yang telah terbuktu adaktif untuk tambang karena tajuknya terbentuk dengan cepat dan daunnya
mudah
untuk
dikomposisi.
3engan
dilakukannya
penanaman sengon minimal dapat mengubah iklim mikro pada
lahan bekas tambang tersebut. menurut Lugo ((, penanaman pohon-pohon akan memberi keuntungan bagi kegiatan rehabilitasi lahan, karena akan memungkinkan terjadinya suksesi F #ump$start G permulaan
yang
sangat
cepat/,
memberikan
naungan,
memodi;kasi ekstrim dari kerusakan lahan. Untuk menunjang keberhasilan dalam merestorasi lahan bekas tambang, maka usahausaha seperti perbaikan lahan pra-tanam, pemilihan spesies yang cocok, aplikasi teknik sul7ikultur yang benar, dan penggunaan pupuk
biologis
seperti
pemberian mikroriza arbuskular perlu
dilakukan. 4. Pemilihan +enis anaman pemilihan jenis adalah tahap yang paling penting dalam upaya pemulihan lahan bekas tambang. Pemilihan ini bertujuan untuk memilih spesies tanaman yang disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan direstorasi. Kunci utama keberhasilan re7egetasi adalah pemilihan jenis pohon yang tepat. Pemilihan jenis pohon yang akan ditanam didasarkan pada adaptabilitas, cepat tumbuh, diketahui teknik
sil7ikultur,
ketersediaan
bahan
tanam,
dan
dapat
bersimbiosis dengan mikroriBa. 3isamping itu, dalam pemilihan jenis perlu memperhatikan nilai ekonomi, ekologi, dan konser7asi. 0umlah rencana luas areal yang akan dilakukan kegiatan reklamasi pada setiap tahunnya dapat dilihat pada tabel *.6. berikut&
Tabel *.6. rencana 7olume kegiatan reklamasi #o. ' 6 * 5
Tahun penambangan
Pelaksanaan reklamasi mulai tahun ke
' 6 * 5 :
' 6 * 5
Rencana reklamasi lahan ',6 )a 6,6 )a 6, )a *,= )a ',:( )a H/
H/ pada tahun terakhir dilakukan reklamasi pada areal pit seluas 5,< )a ditambah reklamasi areal-areal yang dipergunakan sebagai sarana prasarana dan fasilitas seperti disposal area ',: )a topsoil dan ,= )a overburden, eks stockpile ', )a, eks workshop 1,'5 )a, eks kantor 1,' )a dan eks perumahanmess 1,' )a, sehingga total area yang akan direklamasi adalah seluas ',< )a.
Tabel *.*. rencana reklamasi lahan bekas tambang
#o.
Tahun penambang an
.
'
Pelaksanaan reklamasi mulai tahun ke
Rencana reklamasi lahan tiap tahun ',6 )a
'.
6
'
6,6 )a
6.
*
6
6, )a
*.
5
*
*,= )a
5.
:
5
',< )a H/
0enis tanaman Karet, 2PT! Karet, 2PT! Karet, 2PT! Karet, 2PT! Karet, 2PT!
sungkai,
0arak tanam an *A* m
sungkai,
*A* m
sungkai,
*A* m
sungkai,
*A* m
sungkai,
*A* m
Pemeliharaan tanaman tiap tahun '
A
0enis pupuk
dalam Kandang,
setahun ' A dalam setahun ' A dalam setahun ' A dalam setahun ' A dalam setahun
kimia,
kompos Kandang, kimia Kandang, kimia Kandang, kimia Kandang, kimia
H/ pada tahun terakhir dilakukan reklamasi pada areal pit seluas 5,< )a ditambah reklamasi areal-areal yang dipergunakan sebagai sarana prasarana dan fasilitas seperti disposal area ',: )a topsoil dan ,= )a overburden, eks stockpile ', )a, eks workshop 1,'5 )a, eks kantor 1,' )a, dan eks perumahanmess 1,' )a, sehingga total areal yang direhabilitasi dan direklamasi adalah ',< )a.
5. Pemeliharaan. 5.1. Pemeliharaan $asil Reklamasi A. Pemeliharaan erha!a- Reklamasi Areal B*kaan amang Upaya pemeliharaan yang akan dilakukan terhadap hasil reklamasi pada areal bukaan tambang meliputi& •
Pemeliharaan tanaman yaitu kegiatan pemeliharaan tanaman yang meliputi
akti;tas penyulaman tanaman, pemupukan,
pengendalianpemberatasan •
hama
penyakit
dan
gulma,
konsolidasi tanaman pokok. Konser7asi lahan yaitu perbaikanpemeliharaan sistem drainase, melakukan tindakan terhadap lereng-lereng yang berpotensi
•
untuk terjadi longsor dan lainnya. 2elakukan penga4asanpenjagaan yang ketat terhadap areal yang telah direklamasi bertujuan untuk mengantisipasi adanya pengambilan
kayu
atau
penggunaan
areal
secara
ilegal,
melarang adanya perburuan dan mengetahui kejadian lainnya yang harus dilakukan tindakan penyelamatan. B. Pemeliharaan erha!a- Reklamasi Areal Penim*nan Upaya pemeliharaan yang akan dilakukan terhadap hasil reklamasi pada areal penimbunan relatif sama dengan areal reklamasi bukaan tambang pit/ (.
Pemeliharaan
erha!a-
Reklamasi
Areal
/asili"as
Pengolahan Upaya pemeliharaan yang akan dilakukan terhadap hasil reklamasi pada areal dimaksud adalah tidak dilakukan karena reklamasi tidak dilaksanakan pada fasilitas pengolahan karena fasilitas milik pihak ketiga. D.
Pemeliharaan
Pengen!a-
erha!a-
Reklamasi
Areal
Kolam
Upaya pemeliharaan yang akan dilakukan terhadap hasil reklamasi pada areal dimaksud adalah pemeliharaan tanaman hasil reklamasi yaitu penyulaman tanaman, pemupukan dan pengendalian tanaman cover
crop,
perbaikan
sistem
drainase
serta
melakukan
penga4asanpenjagaan terhadap areal yang direklamasi.
E. Pemeliharaan erha!a- Reklamasi Areal Lainn,a Upaya pemeliharaan yang akan dilakukan terhadap hasil reklamasi pada areal dimaksud adalah pemeliharaan terhadap kolam agar terhindar dari kontaminasi yang dapat menurunkan kulitas air dan kehidupan biota air, melakukan pembinaan terhadap bantuan yang diberikan, dan perbaikan sistem drainase apabila masih ada areal yang tergenang. /. Pemeliharaan erha!a- Kegia"an Re3ege"asi Kegiatan pemeliharaan tanaman sangat penting dilakukan untuk menciptakan kondisi agar tanaman muda mampu tumbuh secara optimal. Pemeliharaan tanaman dilakukan mulai bulan setelah tanaman ditanam di lapangan pemeliharaan tahun berjalan/. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi kegiatan& / penyulaman, '/ penyiangan dan pemulsaan, 6/ pembersihan jalur tanam, dan */ pemupukan. Kegiatan pemeliharaan tegakan tanaman berupa&
Penyiangan dan pemulsaan, merupakan tindakan pembebasan pembabatan dan pembersihan/ liana, rumput dan semak belukar.
Pemulsaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan
penyiangan
penguapan. Penyulaman,
dengan
maksud
merupakan
untuk
tindakan
mengurangi
mengganti
tingkat
tanaman
di
lapangan yang mati atau tumbuhnya tidak sehat, dengan bibit semai/ yang sehattumbuh baik. penyulaman tahun berjalan dilakukan satu/ kali ini dimaksudkan agar tanaman pengganti