TUBERKULOSIS KUTIS Rachmandhika Dewantoro, S.Ked
I. PENDAHULUAN
Tuberkulo Tuberkulosis sis adalah penyakit infeksi infeksi granulomat granulomatosa osa kronis kronis yang disebabkan disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis . Jalan masuk kedalam tubuh biasanya melalui inhalasi, atau atau yang yang pada pada umumny umumnyaa adalah adalah dengan dengan meminu meminum m susu susu sapi sapi yang yang tidak tidak dipast dipasteur eurisa isasi. si. Tube Tuberk rkul ulos osis is telah telah dan dan masi masih h menj menjad adii masa masala lah h kese keseha hata tan n di duni duniaa hing hingga ga saat saat ini. ini. Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi yang berefek pada paru – paru, kelenjar getah ben benin ing, g, tula tulang ng dan dan pers persen endi dian an,, kuli kulit, t, usus usus dan dan orga organ n lainn lainnya ya.. Sala Salah h satu satu dari dari jenis jenis tuberkulosis ini adalah tuberkulosis kutis. 1 Seperti halnya tuberkulosis paru, tuberkulosis kutis terutama terdapat di negeri yang sedang sedang berkembang berkembang.. Faktor Faktor predispos predisposisi isi terjadinya terjadinya tuberkulos tuberkulosis is kutis diantaranya diantaranya adalah kemi kemisk skin inan an,,
gizi gizi
kura kurang ng,,
peng penggu guna naan an
obat obat-o -oba bata tan n
seca secara ra
intr intrav aven ena, a,
dan dan
stat status us
imunodefis imunodefisiensi iensi.. Faktor-fakto Faktor-faktorr yang mempengaru mempengaruhi hi timbulnya timbulnya penyakit penyakit ini sering terkait dengan dengan faktor lingkunganny lingkungannyaa ataupun ataupun pekerjaanny pekerjaannya. a. Tuberkulos Tuberkulosis is kutis menyerang tanpa memandang jenis kelamin dan umur. Tetapi, insiden terbanyak terjadi antara dekade 1-2. 1,2 Bentuk-bentuk yang dahulu masih terdapat sekarang telah jarang terlihat, misalnya tuberkulosis kutis papulonekrotika, tuberkulosis kutis gumosa, dan eritema nodosum. 2 Pada pengobatan TB kutis, khemoterapi merupakan pengobatan pilihan, Pengobatan tuberkulos tuberkulosis is kutis tefdiri atas kom-binas kom-binasi: i: INH, rifampisin, rifampisin, ethambutol ethambutol atau streptomisi streptomisin. n. Lama pengobatan paling sedikit 9 bulan. 3
1
II. II. PEMB PEMBAH AHAS ASAN AN
1. Def Definis inisii
Tuberkulosis kutis adalah tuberkulosis pada kulit yang di Indonesia disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan mikobakteria atipikal.2
2. Ep Epid idem emio iolo logi gi
Di Rumah Rumah Sakit Sakit Dr. Cipto Cipto Mangun Mangunkus kusumo umo (RSCM) (RSCM) skrofu skrofulod loderm ermaa merupa merupakan kan bentu bentuk k yang yang terserin tersering g yang yang didapa didapatt (84%), (84%), disusu disusull tuberk tuberkulo ulosis sis kutis kutis veruko verukosa sa (13%), (13%), bentuk-ben bentuk-bentuk tuk yang lain jarang ditemukan. ditemukan. Lupus vulgaris yang dahulu dahulu dikatakan dikatakan tidak terdapat ternyata ditemukan, meskipun jarang. Bentuk tersebut dahulu merupakan bentuk yang tersering terdapat di negeri beriklim dingin (Eropa). Di Amerika Serikat sejak dahulu jarang terdapat tuberkulosis kutis.2 Faktor predisposisi terjadinya tuberkulosis kutis diantaranya adalah kemiskinan, gizi kurang, penggunaan obat-obatan secara intravena, dan status imunodefisiensi. Tuberkulosis kutis pada umumnya ditemukan pada bayi dan orang dewasa dengan status imunodefisiensi. Frekuensi terjadinya penyakit ini pada wanita dan pria adalah sama. Penyakit ini dapat terjadi di belahan dunia manapun, terutama di Negara – Negara berkembang dan negara tropis. Di negara berkembang termasuk Indonesia, tuberculosis kutis sering ditemukan. Penyebarannya dapat terjadi pada musin hujan dan diakibatkan karena gizi yang kurang dan sanitasi yang bur buruk uk.. Prev Preval alen ensi siny nyaa ting tinggi gi pada pada anak anak – anak anak yang yang meng mengon onsu sums msii susu susu yang yang tela telah h terkontaminasi Mycobacterium bovi . Tuberkulosis kutis dapat ditularkan melalui inhalasi, ingesti, dan inokulasi langsung pada kulit dari sumber infeksi. Selain manusia, sumber infeksi kuman tuberkulosis ini juga adalah anjing, kera dan kucing. 3,4
2
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini sering terkait dengan faktor lingkungannya ataupun pekerjaannya. Biasanya penyakit ini sering ditemukan pada pekerjaan seperti ahli patologi, ahli bedah, orang-orang yang melakukan autopsi, peternak, juru masak, anatomis, dan pekerja lain yang mungkin berkontak langsung dengan M. tuberculosis ini, sepe sepert rtii cont contoh ohny nyaa peke pekerj rjaa labo laborat ratur uriu ium. m. Seka Sekara rang ng,, dima dimasa sa yang yang sema semaki kin n efek efekti tifn fnya ya pengobatan tuberkulosis sistemik, tuberkulosis kulit semakin jarang ditemui. Data insiden dari dari peny penyak akit it ini ini menu menuru rutt bebe beberap rapaa ruma rumah h saki sakitt memp memper erki kira raka kan n angk angkaa seki sekita tarr 1-4% 1-4%,, walaupun itu bukan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Di negara-negara barat, frekuensi yang terbanyak terjadi adalah bentuk lupus vulgaris. Sedangkan untuk daerah tropis seperti Indonesia, yang paling sering terjadi adalah skrofuloderma dan tuberkulosis kutis verukosa. Tuberkulosis kutis menyerang tanpa memandang jenis kelamin dan umur. Tetapi, insiden terbanyak terjadi antara dekade 1-2. 1,2
3. Etio Etiolo logi gi
Tuberkulosis kutis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis . Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh Mycobacterium bovis dan terkadang juga dapat disebabkan oleh vaksin Bacillus Bacillus Calmette-Guerin Calmette-Guerin . Tuberkulosis kutis terjadi saat bakte bakteri ri mencap mencapai ai kulit kulit secara secara endoge endogen n maupun maupun eksoge eksogen n dari dari pusat pusat infeks infeksi. i. Klasifi Klasifikas kasii tubercu tuberculos losis is kutis kutis yaitu yaitu tuberc tuberculo ulosis sis kutis kutis yang yang menyeb menyebar ar secara secara eksoge eksogen n (inok (inokula ulasi si tuberculos tuberculosis is primer, primer, tuberc ecaraa end endogen ogen ( Lupus tuberculo ulosis sis kutis kutis veruko verukosa sa ), secar Lupus vulgaris vulgaris,,
skrofuloderma, tuberculosis kutis gumosa, tuberculosis orifisial, tuberculosis miliar akut ) dan tube tuberk rkul ulid id
( L Lik iken en
skro skrofu fulo loso soru rum, m,
tube tuberk rkul ulid id
papu papulo lone nekr krot otik ika, a,
erit eritem ema a
nodo nodosu sum m).
Tuberk Tuberkulo ulosis sis kutis, kutis, seperti seperti tuberk tuberkulo ulosis sis paru, paru, terutama terutama terjad terjadii di negara negara yang yang sedang sedang berkembang. Insidensi di Indonesia kian menurun sejalan dengan menurunnya tuberkulosis paru. Hal itu tentu disebabkan oleh kian membaiknya keadaan ekonomi. Bentuk-bentuk yang dahu dahulu lu masi masih h terd terdap apat at seka sekara rang ng tela telah h jara jarang ng terl terlih ihat at,, misa misaln lnya ya tuberkul tuberkulosis osis kutis kutis
papulonekrotika, tuberkulosis kutis gumosa, dan eritema nodusum .5
4. Bakt Bakter erio iolo logi gi
3
Mycobacterium Mycobacterium tuberculosis tuberculosis merupakan kuman yang bersifat aerob dan merupakan patogen pada manusia, dimana bakteri ini bersifat tahan asam sehingga biasa disebut bakteri tahan asam (BTA), dan hidupnya intraselular fakultatif. Artinya, bakteri ini tidak mutlak harus berada didalam didalam sel untuk dapat hidup. Mikobakteri Mikobakterium um tuberkulo tuberkulosis sis mempunyai sifatsifat yaitu berbentuk batang, tidak membentuk membentuk spora, spora, aerob, aerob, tahan asam, panjang 2-4/µ dan lebar lebar 0,3-1, 0,3-1,5/µ 5/µ,, tidak tidak berger bergerak ak dan suhu suhu optim optimal al pertum pertumbuh buhan an pada pada 37 0 C. Bakteri Bakteri ini merupakan kuman yang berbentuk batang yang lebih halus daripada bakteri Mycobekterium
leprae , sedikit bengkok dan biasanya tersusun satu-satu atau berpasangan. 6
5. Klasifikasi Klasifikasi tuberkulosis kutis menurut Pillsburry dengan sedikit perubahan: 1,2,3 1.
Tuberkulosis Kutis Sejati Tuberk Tuberkulo ulosis sis kutis kutis sejati sejati berart berartii kuman kuman penyeb penyebab ab terdapa terdapatt pada pada kelain kelainan an kulit kulit
disertai gambaran histopatologis yang khas. a.
Tuberkulosis kutis primer Inokulasi tuberkulosis primer (tuberkulous chancre) TBC kutis primer terjadi karena infeksi eksogen pada penderita yang belum pernah terpapar dengan M. Teubercukosis dan tidak mempunyai imunitas terhadap kuman TB.
b.
Tuberkulosis kutis sekunder TBC kutis sekunder merupakan reinfeksi baik lokal maupun sistemik pada individu yang pernah terinfeksi dengan kuman TB sebelumnya. 1.
Tuberkulosis kutis miliaris
Jenis ini timbul akibat perluasan secara hematogen pada penderita TB yang mempunyai imunitas jelek, paling sering pada penderita HIV/AIDS. Biasanya dijumpai pada bayi dan anak-anak, juga bisa pada dewasa. 2.
Skrofuloderma
Skrofu Skrofulod loderm ermaa timbul timbulnya nya akibat akibat penjal penjalaran aran per kontin kontinuit uitatum atum dari dari organ organ dibawah kulit yang telah diserang penyakit tuberkulosis. Sering berasal dari KGB, juga dapat berasal dari sendi dan tulang. 3.
Tuberkulosis kutis verukosa 4
Infeksi pada jenis ini terjadi secara eksogen, jadi kuman langsung masuk ke dalam kulit, oleh karena itu tempat predileksinya berada pada tungkai bawah, kaki dan yang tersering yaitu di lutut. Pada penderita tuberkulosis aktif dapat mengalami autoinokulasi dari sputumnya. 4.
Tuberkulosis kutis gumosa
Tuberkulosis kutis ini terjadi akibat penjalaran secara hematogen, biasanya dari paru. Kelainan kulit berupa guma, yakni infitrat subkutan, sirkumskrip dan kronis, kemudian melunak dan bersifat destruktif.
5.
Tuberkulosis kutis orifisialis
Disebut juga tuberkulosis kutis ulserosa. Lokasinya disekitar orifisium dan terj terjad adii akib akibat at berk berkon onta tak k lang langsu sung ng deng dengan an sput sputum um,, feses feses atau atau urin urin yang yang mengan mengandun dung g kuman. kuman. Predil Predileks eksiny inyaa pada pada mulut, mulut, sekitar sekitar anus anus dan genita genitalia. lia. Timbulnya bentuk ini disebabkan kekebalan yang sangat kurang. Berupa ulkus dengan dinding yang bergaung dan sekitarnya livid. 6.
Lupus Vulgaris
Timbul Timbul pada pada pender penderita ita dengan dengan imunit imunitas as baik baik dan pernah pernah terinfe terinfeksi ksi kuman kuman tuberkulos tuberkulosis. is. Dapat terjadi karena perluasan perluasan limfogen atau hematogen hematogen dari lesi skrofuloderma atau vaksinasi BCG. Mempunyai gambaran klinis yang berupa kelomp kelompok ok nodus nodus eritem eritemato atosa sa yang yang beruba berubah h warna warna menjad menjadii kuning kuning pada pada tes diaskop (apple jelly colour).
2.
Tuberkulid Tuberkulid merupakan reaksi id, yaitu kelainan kulit akibat alergi. Pada kelainan
kulit tidak ditemukan kuman penyabab, kuman tersebut terdapat pada tempat lain di dalam tubuh, biasanya di paru. Tes tuberkulin memberikan hasil positif. 1.
Bentuk Papul 1.
Lupus Miliaris Diseminatus Fasiei
Mengenai muka, timbulnnya secara bergelombang. Pada diaskopi memberikan gambaran apple jelly colour seperti pada lupus vulgaris. 2.
Tuberkulid Papulonekrotika
Bentuk tuberkulid ini biasanya simetrik pada bagian ekstensor dan anggota badan badan,, berupa berupa papula papula atau atau nodul nodul kemerah kemerahan an dengan dengan nekros nekrosis is diteng ditengahn ahnya, ya, 5
kemudi kemudian an menjad menjadii krusta krusta yang yang meleka melekat. t. Dalam Dalam beberap beberapaa minggu minggu sembuh sembuh,, meninggalkan sikatriks atrofi dikelilingi hiperpigmentasi di sekitarnya. 3.
Liken skrofulosorum
Merupakan bentuk tuberkuloid dengan erupsi likhenoid. Kelainan kulit berupa beb beber erap apaa papu papull mili miliar, ar, warna warna dapa dapatt seru serupa pa deng dengan an kuli kulitt atau atau keme kemera raha han n (eritematosa). Teru Teruta tama ma terd terdap apat at pada pada anak anak-an -anak ak.. Temp Tempat at pred predil iles esii pada pada dada dada,, peru perut, t, punggung dan daerah sakrum. 2.
Bentuk granuloma dan ulseronodus 1.
Eritema Nodosum (E.N.)
Kelainan kulit berupa nodus-nodus indolen terutama pada ekstremitas bagian ekst eksten enso sorr yang yang diat diatas asny nyaa terd terdap apat at erit eritem ema. a. Bany Banyak ak peny penyak akit it yang yang dapa dapatt memberikan gambaran klinis sebagai E.N., yang sering adalah lepra sebagai Eritema Nodosum Leprosum, reaksi id karena Streptococcus B hemoliticus, alergi obat secara sistemik dam demam reumatik. 2.
Eritema Induratum (E.I.) Bazin
Kelainan kulit juga berupa eritema dan nodus-nodus indolen seperti pada E.N., tetapi tempat predileksin predileksinya ya pada ekstremitas bagian fleksor. fleksor. Perbedaan Perbedaan lain, pada E.I. terjadi supurasi supurasi sehingga sehingga membentuk membentuk ulkus-ulk ulkus-ulkus. us. Kadang-kadan Kadang-kadang g tidak mengalami supurasi tetapi regresi sehingga terjadi hipotrofi. Perjalanan penyakit kronik residif.
Tuberkulosis kutis sejati berarti kuman penyebab terdapat pada kelainan kulit isertai gambaran histopatologik yang khas. Tuberkulosis kutis primer berarti kuman masuk pertama kali ke dalam tubuh. Tuberkulid merupakan reaksi id, yang berarti kelainan kulit akibat alergi alergi.. Pada Pada kelain kelainan an terseb tersebut ut tidak tidak ditemu ditemukan kan kuman kuman penyeb penyebab, ab, tetapi tetapi kuman kuman tersebu tersebutt terdapat pada tempat lain di dalam tubuh, biasanya di paru. Pada tuberkulid tes tuberkulin memberi hasil positif.
6. Pato Patoge gene nesi siss
Cara infeksi dari kuman M. Tuberculosis penjalaran langsung langsung Tuberculosis ini ada 6 macam yaitu penjalaran ke kulit kulit dari dari organ organ di bawah bawah kulit kulit yang yang telah telah dikena dikenaii penyak penyakit it tuberk tuberkulo ulosis sis,, misaln misalnya ya 6
skrofu skrofulod loderm erma, a, inokul inokulasi asi langsu langsung ng pada pada kulit kulit sekita sekitarr orifis orifisium ium alat alat dalam dalam yang yang dikena dikenaii penyakit tuberkulosis, misalnya tuberkulosis kutis orifisialis, penjalaran secara hematogen, misalnya tuberkulosis kutis miliaris, penjalaran secara limfogen, misalnya lupus vulgaris, penjalaran langsung dari selaput lendir yang sudah diserang penyakit tuberkulosis, misalnya lupus vulgaris, atau bisa juga kuman langsung masuk ke kulit yang resistensi lokalnya telah menurun atau jika ada kerusakan kulit, contohnya tuberkulosis kutis verukosa. Hal-hal yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik adalah sifat kuman, respon imun tubuh saat kuman ini masuk kedalam tubuh ataupun saat kuman ini sudah berada didalam tubuh tubuh serta serta jumlah jumlah dari dari kuman kuman terseb tersebut. ut. Respon Respon imun imun yang yang berper berperan an pada pada infeks infeksii M.
tuberculosis adalah respon imunitas selular. Sedangkan peran antibodi tidak jelas atau tidak memberikan imunitas. Bila terjadi infeksi oleh kuman M. Tuberculosis ini, maka kuman ini akan masuk jaringan dan mengadakan multiplikasi intraseluler. Hal ini akan memicu terjadinya reaksi jaringan yang ditandai dengan datang dan berkumpulnya sel-sel leukosit dan dan sel-sel mononuklear serta terbentuknya granuloma epiteloid disertai dengan adanya nekrosis kaseasi ditengahnya. Granuloma yang terbentuk pada tempat infeksi paru disebut ghonfocus dan bersamaan kelenjar getah bening disebut kompleks primer adalah tuberculous tuberculous chancre. Bila kelenjar getah bening pecah timbul skrofuloderma. 4
7. Imun Imunol olog ogii
Ternyata Ternyata terdapat terdapat kolerasi kolerasi antara bentuk-bentuk bentuk-bentuk tuberkulosis tuberkulosis kutis dan imunitas. imunitas. Stokes dkk mengadakan pembagian tuberkulosis kutis berdasarkan imunitas sebagai berikut: 2 a. Hiperer Hiperergik gik,, positi positiff dengan dengan tuberk tuberkuli ulin n pengen pengencera ceran n tinggi tinggi (1:1.0 (1:1.000. 00.000 000 atau kurang kurang)) termasuk: 1. Liken skrofulosorum 2. Tuberkulosis kutis verukosa 3. Lupus vulgaris 7
b. Normogenik, positif dengan tuberkulin pengenceran sedang (1:100.000) termasuk; 1. Lupus vulgaris 2. Skrofuloderma 3. Sebagian kecil Tuberkulid papulonekrotika 4. Sebagian eritema induratum 5. Inokulasi tuberkulosis primer (setelah minggu ke 3-4) c. Hipoer Hipoergik gik,, tidak tidak bereak bereaksi si atau bereak bereaksi si lemah lemah dengan dengan tuberk tuberkuli ulin n pengen pengencera ceran n rendah rendah (1:1.000 atau lebih): 1. Sebagian besar tuberkulid papulonekrotika 2. Sebagian kecil eritema induratum 3. Lupus miliaris diseminatus fasiei d. Anergik ( tidak bereaksi): 1. Kompleks primer stadium dini 2. Tuberkulosis kutis miliaris lanjut
8.
Gambaran Klinis dan Diagnosis Banding1,7,8,9
Inokulasi tuberkulosis primer (tuberkulosis chancre)
Kompleks lesi primer meliputi kulit dan nodus limfatikus terutama pada bayi dan anak-anak. Jalan masuk basil tuberkel adalah paru-paru, luka kecil, kuku yang terbuka, atau luka luka tusuk tusuk.. Afek Afek primer primer dapat dapat berben berbentuk tuk papul, papul, pustul pustul atau atau ulkus ulkus indole indolen, n, berdin berdindin ding g tergaung dan disekitarnya livid. Masa tunas 2-3 minggu, limfangitis dan limfadenitis timbul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah afek primer, pada waktu tersebut reaksi 8
tuberkulin menjadi positif. Keseluruhannya merupakan kompleks primer. Pada ulkus tersebut dapat terjadi indurasi, karena itu disebut tuberculous chancre . Makin muda usia penderita makin makin berat berat gejala gejalanya nya.. Bagian Bagian yang yang sering sering terken terkenaa adalah adalah wajah wajah dan ekstre ekstremit mitas as yang yang berhubun berhubungan gan dengan dengan limphadeno limphadenopaty paty regional. regional. Biasanya Biasanya ditemukan ditemukan pada daerah kulit yang mudah terkena trauma.
Tuberkulosis kutis miliaris
Tipe ini biasanya biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak dengan status imunokomprom imunokompromise. ise. Fokus Fokus infeks infeksii terdapa terdapatt secara secara khusus khusus pada pada paru-p paru-paru aru atau atau selapu selaputt otak. otak. Terjad Terjadii karena karena penjalaran ke kulit dari fokus di badan. Reaksi terhadap tuberkulin biasanya negatif (anergi). Ruam Ruam berupa berupa eritema eritema berbat berbatas as tegas, tegas, papul, papul, vesike vesikel, l, pustul pustul,, skuama skuama atau purpur purpuraa yang yang menyeluruh. Pada umumnya prognosisnya buruk.
Skrofuloderma
Tuberkulosis kutis murni sekunder yang terjadi secara pekontinuitatum dari jaringan di bawahnya, misalnya kelenjar getah bening, otot dan tulang. Skrofuloderma terjadi terutama pada anak-anak dan dewasa muda pada bagian kulit yang berada diatas nodus limfatikus dan daerah yang kelihatan kelihatan tulangnya tulangnya.. Perjalanan Perjalanan penyakit penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Dimulai dengan infeksi sebuah kelenjar yang selanjutnya menjadi berkembang menjadi menjadi periadenitis periadenitis.. Beberapa Beberapa kelenjar kelenjar kemudian kemudian dapat meradang, sehingga sehingga membentuk membentuk suatu suatu kanton kantong g kelenj kelenjar ar “klier “klier packet packet”. ”. Pada Pada stadiu stadium m selanj selanjutn utnya ya terjad terjadii perkej perkejuan uan dan perlu perlunak nakan, an, mencari mencari jalan jalan keluar keluar dengan dengan menemb menembus us kulit kulit diatas diatasnya nya,, dengan dengan demiki demikian an terbentuk fistel. Fistel tersebut kian melebar, membentuk ulkus yang mempunyai sifat-sifat khas. 9
Tuberkulosis kutis verukosa
Tipe ini terjadi terutama pada orang dewasa, anak-anak dan individu yang resisten terhadap terhadap terjadinya terjadinya inokulasi eksternal basil tuberkel. tuberkel. Infeksi Infeksi terjadi secara eksogen, eksogen, jadi kuman masuk ke dalam kulit, oleh sebab itu tempat predileksinya pada tungkai bawah dan kaki, tempat yang lebih sering mendapat trauma. Gambaran klinis biasanya berbentuk bulan sabit akibat penjalaran secara serpiginosa, yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti diikuti penyembuh penyembuhan an di jurusan yang lain. Ruam terdiri atas papul-papul papul-papul lentikuler di atas kulit yang eritematosa. Pada bagian yang cekung terdapat sikatriks.
Tuberkulosis kutis gumosa
Tuberk Tuberkulo ulosis sis ini terjadi terjadi akibat akibat penjal penjalaran aran secara secara hemato hematogen gen,, biasan biasanya ya dari dari paru. paru. Kelainan kulit berupa infiltrat subkutan, berbatas tegas yang menahun, kemudian melunak dan bersifat destruktif. Pada awalnya kulit berwarna normal dan lama-kelamaan menjadi merah kebiruan. Lesi tersebar berbentu makula dan papul berukuran kecil atau lesi berwarna kemerahan. Kadang-kadang vesikuler danterdapat krusta.
Tuberkulosis kutis orifisialis
Pada umumnya terjadi pada pasien dengan penyakit tuberkulosa pada organ-organ dalam. dalam. Sesuai Sesuai dengan dengan namanya namanya maka lokasinya di sekitar sekitar orifisium. orifisium. Pada tuberkulos tuberkulosis is paru dapat terjadi ulkus di mulut, mulut, bibir atau di sekitarnya. sekitarnya. Pada tuberkulosis tuberkulosis saluran cerna, ulkus dapat ditemukan di sekitar anus. Pada tuberkulosis saluran kemih, ulkus dapat ditemukan di 10
sekitar sekitar orifis orifisium ium uretra uretra ekster eksternum num.. Ulkus Ulkus berdin berdindin ding g tergaun tergaung, g, kemera kemerahan han,, hemora hemoragik gik,, purulen dan sekitarnya livid.
Lupus vulgaris
Lupus vulgaris merupakan bentuk yang sering dan mengenai terutama pada bagian yang sering terpapar misalnya pada wajah dan ekstremitas. Cara infeksi dapat secara endogen atau eksogen. Gambaran klinis yang umum adalah kelompok nodus eritematosa yang berubah warn warnaa menj menjad adii kuni kuning ng pada pada pene peneka kana nan n ( appl ). NodusNodus-nod nodus us tersebu tersebutt applee jell jellyy colo colour ur ). berkonfluensi berbentuk plak, bersifat destruktif, sering terjadi ulkus. Pada waktu terjadi involusi terbentuk sikatriks. Bila mengenai muka tulang rawan hidung dapat mengalami kerusa kerusakan kan.. Penyem Penyembuh buhan an spont spontan an terjad terjadii perlah perlahan-l an-laha ahan n di suatu suatu tempat tempat,, tetapi tetapi terjadi terjadi perjalanan di tempat lain, yang dapat ke perifer atau serpiginosa.
Lupus milliaris diseminatus fasiel
Mengenai muka, timbulnya secara bergelombang. Ruam berupa papul-papul bulat, biasanya diameternya tidak melebihi 5 mm, eritematosa kemudian meninggalkan sikatriks. Pada diaskopi memberi gambaran apple jelly colour seperti pada lupus vulgaris.
11
Tuberkulosis papulonekrotika papulonekrotika
Lesi tipe ini terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa yang menderita TB pada bagian bagian tubuh tubuh lain. Keadaan ini terjadi terjadi karena adanya reaksi alergi terhadap basil tuberkel. tuberkel. Basil menyebar secara hematogen pada orang dengan satus imunitas sedang atau baik, akan tetapi fokus tuberkulosis secara klinis tidak aktif pada saat terjadinya erupsi, dan pasien sedang berada dalam keadaan sehat. Selain berbentuk papulonekrotika juga dapat berbentuk papulopustul. Tempat predileksi pada muka, anggota badan bagian ekstensor, dan badan. Mula Mula-m -mul ulaa terda terdapa patt papu papull erite eritema mato tosa sa yang yang timb timbul ul seca secara ra berg bergelo elomb mban ang, g, memb membes esar ar perlahan-lahan dan kemudian menjadi pustul, lalu memecah menjadi krusta dan membentuk jaringan jaringan nekrotik nekrotik dalam waktu 8 minggu, minggu, lalu menyembuh menyembuh dan meninggalk meninggalkan an sikatriks., sikatriks., kemudian timbul lesi-lesi baru. Lama penyakit dapat bertahun-tahun.
Liken skrofulosorum
Lesi biasanya terjadi di daerah leher pada anak yang menderita tuberkulosis tulang atau nodus limfatikus. limfatikus. Kelainan Kelainan kulit terdiri atas beberapa beberapa papul miliar, miliar, warna dapat serupa dengan dengan kulit kulit atau eritema eritematos tosa. a. Mula-mu Mula-mula la tersus tersusun un tersend tersendiri iri,, kemudi kemudian an berkel berkelomp ompok ok tersusun sirsinar, kadang-kadang di sekitarnya terdapat skuama halus. Tempat predileksi pada dada, perut, punggung dan daerah sacrum. Perjalanan penyakitnya dapat berbulan-bulan dan residif, jika sembuh tidak meninggalkan sikatriks
12
. Eritema nodusum
Kelain Kelainan an kulit kulit berupa berupa nodusnodus-nod nodus us indole indolen n teruta terutama ma pada pada ekstrem ekstremita itass bagian bagian ekstensor. Diatasnya terdapat eritema. Banyak penyakit yang juga dapat memberi gambaran klinis sebagai Eritema Nodusum., yang sering: lepra sebagai eritema nodusum leprosum, reaksi yang terjadi karena Streptococcus B Hemolyticus, alergi obat secara sistemik, dan demam reumatik.
Eritema induratum
Eritema induratum adalah suatu peradangan kronis dari pembuluh darah arteri dan vena bersifat jinak, dan disertai nekrosis lemak. Kelainan kulit berupa nodus-nodus indolen. Tempat predileksinya pada daerah fleksor. Terjadi supurasi sehingga terbentuk ulkus-ulkus. Kadang-kadang tidak mengalami supurasi, tetapi regresi sehingga terjadi hipotrofi berupa lekukan-lekukan. Perjalanan penyakit kronik residif.
Tabel 1. Diagnosis banding tuberkulosis kutis Tuberkulosis chancre
Sindrom Chancriform yaitu syphilis primer dengan disertai chancre, penyakit catscratch, sporotrichosis, tularemia, infeksi
Tuberkulosis kutis verukosa
M. marinum. Kromomikosis, nevus verukosa, dan frambusis stadium II, veruka vulgaris, infeksi M. marinum, pyoderma, 13
chromomycosis, bromoderma, lichen planus hipertrofik, dermatosis aktinik hipertropik. Sarkoidosis, lymphocytoma,lymphom lymphocytoma,lymphoma, a,
Lupus Vulgaris
lupus eritematosus kutaneus kronik, syphilis tersier, leprosy, blastomycosis, Scrofuloderma
leismaniasis lupoid dan pioderma. Aktinomikosis, hidradenitis supurativa,
Tuberkulosis kutis gumosa
limfopatia venereum, infeksi jamur. Pannikulitis, infeksi jamur infasive,
Tuberkulosis kutis orifisialis
hidradenitis, syphilis tersier. Ulkus aphthous, histoplasmosis, syphilis.
9. Diag Diagno nosi siss
Diagnosis Diagnosis tuberkulosis tuberkulosis kutis didasarkan didasarkan atas anamnesis anamnesis riwayat riwayat TB, pemeriksaan pemeriksaan bak bakte terio riolo logi gik k
(unt (untuk uk
mene menent ntuk ukan an
etio etiolo logi giny nya) a),,
peme pemeri riks ksaa aan n
hist histop opat atol olog ogik ik
(unt (untuk uk
menega menegakka kkan n diagno diagnosis sis), ), dan tes tuberk tuberkuli ulin. n. Ada juga juga yang yang menyeb menyebutk utkan an bahwa bahwa Reaksi Reaksi berantai polimerase ( polymerase polymerase chain reaction) dapat dipakai untuk menentukan etiologi. Tetapi kerugiannya tidak dapat mendeteksi kuman hidup, jadi kultur masih tetap merupakan baku emas.10
10.
Penatalaksanaan
Prin Prinsi sip p peng pengob obata atan n tube tuberk rkul ulos osis is kuti kutiss sama sama deng dengan an tube tuberk rkul ulos osis is paru paru.. Untu Untuk k mencap mencapai ai hasil hasil yang yang baik baik hendak hendaknya nya diperh diperhati atikan kan syaratsyarat-sya syarat rat yaitu yaitu pengob pengobatan atan harus harus dilakukan secara teratur tanpa terputus agar tidak cepat terjadi resistensi dan pengobatan harus dalam kombinasi. Dalam kombinasi tersebut INH disertakan, diantaranya karena obat tersebut bersifat bakterisidal, harganya murah dan efek sampingnya langka. Sedapat-dapatnya dipilih paling sedikit 2 obat yang bersifat bakterisidal, dan keadaan umum diperbaiki . Pemi Pemili liha han n obat obat terg tergan antu tung ng pada pada kead keadaa aan n ekon ekonom omii pend penderi erita ta,, berat berat-ri -ring ngan anny nyaa penyakit, dan adakah kontraindikasi. Dosis INH (H) pada anak 10 mg/Kg BB, pada orang 14
dewasa 5mg/Kg BB, dosis maksimum 400 mg sehari. Rifampisin (R) 10 mg/kg BB paling lama diberikan 9 bulan. Bila digunakan Z hanya selama 2 bulan, kontraindikasinya penyakit hepar. hepar. Pirazi Pirazinam namid id (Z) 25 mg/kg mg/kg BB, strept streptomi omisin sin (S) 15 mg/kg mg/kg BB, dosis dosis maksim maksimun un streptomisin 90 gram. Ethambutol (E) 15 mg/kg BB. Pada pengobatan tuberkulosis terdapat 2 tahapan, yaitu tahapan awal (intensif) dan tahapa tahapan n lanjut lanjutan. an. Tujuan Tujuan tahapa tahapan n awal awal adalah adalah membun membunuh uh kuman kuman yang yang aktif aktif membel membelah ah sebanyak-ba sebanyak-banyakn nyaknya ya dan secepat-cepat secepat-cepatnya nya dengan dengan obat yang bersifat bakterisid bakterisidal. al. Tahapan Tahapan lanjutan ialah melalui kegiatan sterilisasi membunuh kuman yang tumbuh lambat. Selama fase intensif yang biasanya terdiri dari 4 obat, terjadi pengurangan jumlah kuman kuman disert disertai ai perbai perbaikan kan klinis klinis.. Pasien Pasien yang yang infeks infeksii menjad menjadii noninf noninfeks eksii dalam dalam waktu waktu 2 minggu. Sebagian besar pasien dengan sputum BTA positif akan menjadi negatif dalam waktu 2 bulan. Selama fase lanjutan diuperlukan lebih sedikit obat, tapi dalam waktu yang lebih panjang. Efek sterilisasi sterilisasi obat untuk untuk membersihk membersihkan an sisa-sisa sisa-sisa kuman dan mencegah kekambuhan. Pada paien dengan sputum BTA positif ada resiko terjadinya resistensi selektif. Penggunaan 4 obat selama fase awal dan 2 obat selama fase lanjutan akan mengurangi resiko terj terjad adin inya ya resi resist sten ensi si selek elekti tif. f. Pada Pada pasi pasien en deng dengan an sput sputum um BTA BTA nega negati tiff atau atau TB ekstrapulmoner tidak terdapat resiko resistensi selektif karena jumlah bakteri di dalam lesi relatif sedikit. Pengobatan fase awal dengan 3 obat dan fase lanjutan dengan 2 obat biasanya sudah memadai. Pada pasien yang pernah diobati ada resiko terjadinya resistensi. Paduan pengobata pengobatan n ulang terdiri terdiri dari 5 obat untuk fase awal dan 3 obat untuk fase lanjutan. Selama fase awal sekurang-k sekurang-kurang urangnya nya 2 diantara diantara obat yang diberikan diberikan haruslah yang masih selektif. selektif. Pengobatan standar dengan INH, Rifampisin dan Pirazinamid dapat diberikan pada wanita hamil dan menyusui, dianjurkan pemberian piridoksin. Streptomisin tidak boleh diberikan. Menurut The Joint Tuberculosis Committee of the British Thoracic Society, Society, fase awal diberikan selama 2 bulan yaitu INH 5 mg/kgBB, Rifampisin 10 mg/kgBB, Pirazinamid 35 mg/kgBB dan Etambutol 15 mg/kgBB. diikuti fase lanjutan selama 4 bulan dengan INH dan Rifampisin untuk tuberkulosis paru dan ekstra paru. Etambutol dapat diberikan pada pasien dengan resistensi terhadap INH. Tabel 2. Obat antituberkulosis yang ada di Indonesia: dosis, cara pemberian dan efek sampingnya
15
Nama obat INH
Dosis 5-10 mg/kg BB
Cara pemberian per os, dosis tunggal
Rifampisin
10 mg/kg BB
per os, dosis tunggal
Efek samping utama neuritis perifer
waktu lambung kosong
gangguan hepar
Pirazinamid
20-35 mg/kg BB
per os dosis terbagi
gangguan hepar
Etambutol
bulan I/II 25 mg/
per os, dosis tunggal
gangguan N II
per inj
gangguan N VIII
Kg BB,berikutnya 15 mg/kg BB Streptomisin
25 mg/kg BB
Terapi pembedahan berupa eksisi dapat dilakukan pada lupus vulgaris, tuberkulosis kutis verukosa yang kecil, serta skrofuloderma pada ekstremitas bawah. Pengobatan topikal pada tuberkulosis kutis tidak sepenting pengobatan sistemik. Pada skrofu skrofulod loderm erma, a, jika jika ulkus ulkus masih masih mengan mengandu dung ng pus dikomp dikompres res,, misaln misalnya ya dengan dengan laruta larutan n kalium permanganas 1/5000. 2,5,9
11.
Prognosis
Progno Prognosis sis dari dari penyak penyakit it ini baik baik apabil apabilaa pasien pasien bersed bersedia ia mengik mengikuti uti terapi terapi dengan dengan bersungguh-sungguh bersungguh-sungguh dan selalu menjaga kebersihan badan serta lingkungan sekitarnya. III.KESIMPULAN
Tuberkulo Tuberkulosis sis adalah penyakit infeksi infeksi granulomat granulomatosa osa kronis kronis yang disebabkan disebabkan oleh basil mikobakterium tuberkulosis. Jalan masuk kedalam tubuh biasanya melalui inhalasi, atau yang yang pada pada umum umumny nyaa adal adalah ah deng dengan an memi meminu num m susu susu sapi sapi yang yang tida tidak k dipa dipast steu euri risa sasi si.. Tube Tuberk rkul ulos osis is telah telah dan dan masi masih h menj menjad adii masa masala lah h kese keseha hata tan n di duni duniaa hing hingga ga saat saat ini. ini. 16
Tuberkulosis kutis pada umumnya ditemukan pada bayi dan orang dewasa dengan status imunod imunodefis efisien iensi. si. Faktor Faktor predis predispos posisi isi terjad terjadiny inyaa tuberk tuberkulo ulosis sis kutis kutis dianta diantaran ranya ya adalah adalah kemi kemisk skin inan an,,
gizi gizi
kura kurang ng,,
peng penggu guna naan an
obat obat-o -oba bata tan n
seca secara ra
intr intrav aven ena, a,
dan dan
stat status us
imunodefisiensi. Penelit Penelitian ian di Rumah Rumah Sakit Sakit Dr. Ciptom Ciptomang angunk unkusu usumo, mo, skrofu skrofulod loderm ermaa merupa merupakan kan bentu bentuk k yang yang terseri tersering ng terdapa terdapatt (84%), (84%), disusu disusull oleh oleh tuberk tuberkulo ulosis sis kutis kutis veruko verukosa sa (13%), (13%), bentuk-bentuk yang lain jarang ditemukan
(1)
. Penyebab utama tuberkulosis kutis di Rumah
Ssakit Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) ialah Mycobacterium Mycobacterium Tuberkulosis Tuberkulosis (jenis human) berjumlah 91,5%. Sisanya (8,5%) disebabkan oleh M. atipikal, yang terdiri atas golongan II atau skotokromogen, yakni M. scrofulocaeum (80%) dan golongan IV atau rapid growers (20%). M. bovis dan M. avium belum pernah ditemukan, demikian pula M. atipikal golongan lain. lain. Mikoba Mikobakte kteriu rium m tuberk tuberkulo ulosis sis mempun mempunyai yai sifatsifat-sif sifat at yaitu yaitu berben berbentuk tuk batang batang,, tidak tidak membentuk spora, aerob, tahan asam, panjang 2-4/µ dan lebar 0,3-1,5/µ, tidak bergerak dan suhu optimal pertumbuhan pada 37ºC. Pemeriksaan bakteriologik terdiri atas 5 macam yaitu sediaan mikroskopik, kultur, binatang percobaan, tes biokimia dan percobaan resistensi. Klas Klasif ifik ikas asii
tube tuberk rkul ulos osis is
kuti kutiss
berm bermac acam am-m -mac acam am..
Beri Beriku kutt
PILLSBURRY dengan sedikit perubahan. 1. Tuberkulosis kutis sejati A. Tuberkulosis kutis primer Inokulasi tuberkulosis primer ( tuberkulosis chancre ) B. Tuberkulosis kutis sekunder Tuberkulosis kutis miliaris Skrofuloderma Tuberkulosis kutis verukosa Tuberkulosis kutis gumosa Tuberkulosis kutis orifisialis 17
ini ini
klas klasif ifik ikas asii
menu menuru rutt
Lupus vulgaris Tuberkulid Bentuk papul
Lupus miliaris diseminatus fasiei Tuberkuloid papulonekrotika Liken skrofulosorum Bentuk granuloma dan ulseronodulus
Eritema nodusum Eritema induratum Cara infeksi ada 6 macam 1. Penjal Penjalaran aran langsu langsung ng ke kulit kulit dari dari organ organ di bawah bawah kulit kulit yang yang telah telah dikena dikenaii penyak penyakit it tuberkulosis, misalnya skrofuloderma. 2. Inok Inokul ulas asii lang langsu sung ng pada pada kuli kulitt seki sekita tarr orif orifis isiu ium m alat alat dala dalam m yang yang dike dikena naii peny penyak akit it tuberkulosis, misalnya tuberkulosis kutis orifisialis. 3. Penjalaran secara hematogen, misalnya tuberkulosis kutis miliaris. 4. Penjalaran secara limfogen, misalnya lupus vulgaris. 5. Penjal Penjalaran aran langsu langsung ng dari dari selapu selaputt lendir lendir yang yang sudah sudah diseran diserang g penyak penyakit it tuberk tuberkulo ulosis sis,, misalnya lupus vulgaris. 6. Kuman langsung masuk ke kulit yang resistensi lokalnya telah menurun atau jika ada kerusakan kulit, contohnya tuberkulosis kutis verukosa. Gejala klinis Inokulasi tuberkulosis primer (tuberkulosis chancre) 18
Kompleks lesi primer meliputi kulit dan nodus limfatikus terutama pada bayi dan anak-anak. Jalan masuk basil tuberkel adalah paru-paru, luka kecil, kuku yang terbuka, atau luka tusuk. Afek Afek primer primer dapat dapat berben berbentuk tuk papul, papul, pustul pustul atau atau ulkus ulkus indole indolen, n, berdin berdindin ding g tergaun tergaung g dan disekitarnya livid. Tuberkulosis kutis miliaris
Tipe ini biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak dengan status imunokompromise. Ruam berupa eritema berbatas tegas, papul, vesikel, pustul, skuama atau purpura yang menyeluruh. Pada umumnya prognosisnya buruk. Skrofuloderma
Skrofuloderma terjadi terutama pada anak-anak dan anak-anak dan dewasa muda pada bagian kulit yang berada diatas nodus limfatikus dan daerah yang kelihatan tulangnya. Dimulai dengan infeksi sebuah sebuah kelenj kelenjar ar yang yang selanj selanjutn utnya ya menjad menjadii berkem berkemban bang g menjad menjadii periad periadeni enitis tis.. Beberap Beberapaa kelenj kelenjar ar kemudi kemudian an dapat dapat merada meradang, ng, sehing sehingga ga memben membentuk tuk suatu suatu kanton kantong g kelenj kelenjar ar “klier “klier packet”. Pada stadium selanjutnya terjadi perkejuan dan perlunakan, mencari jalan keluar dengan menembus kulit diatasnya, dengan demikian terbentuk fistel. Fistel tersebut kian melebar, membentuk ulkus yang mempunyai sifat-sifat khas. Tuberkulosis kutis verukosa
Tipe ini terjadi terjadi terutama terutama pada orang dewasa, anak-anak dan individu yang resisten terhadap terjadinya inokulasi eksternal basil tuberkel. Gambaran klinis biasanya berbentuk bulan sabit akibat penjalaran secara serpiginosa, yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan di jurusan yang lain. Ruam terdiri atas papul-papul lentikuler di atas kulit yang eritematosa. Pada bagian yang cekung terdapat sikatriks. Tuberkulosis kutis gumosa
Kelainan kulit berupa infiltrat subkutan, berbatas tegas yang menahun, kemudian melunak dan bersifat destruktif. Pada awalnya kulit berwarna normal dan lama-kelamaan menjadi merah kebiruan. Lesi tersebar berbentu makula dan papul berukuran kecil atau lesi berwarna kemerahan. Kadang-kadang vesikuler dan terdapat krusta.
19
Tuberkulosis kutis orifisialis
Pada umumnya terjadi pada pasien dengan penyakit tuberkulosa pada organ-organ dalam. Sesuai dengan namanya maka lokasinya di sekitar orifisium. Ulkus berdinding tergaung, kemerahan, hemoragik, purulen dan sekitarnya livid. Lupus vulgaris
Lupus vulgaris merupakan bentuk yang sering dan mengenai terutama pada bagian yang sering terpapar misalnya pada wajah dan ekstremitas. Gambaran klinis yang umum adalah kelompok nodus eritematosa yang berubah warna menjadi kuning pada penekanan ( apple ). Nodus-nodus tersebut berkonfluensi berbentuk plak, bersifat destruktif, sering jelly colour ). terjadi ulkus. Lupus milliaris diseminatus fasiel
Mengenai muka, timbulnya secara bergelombang. Ruam berupa papul-papul bulat, biasanya diamet diametern ernya ya tidak tidak melebi melebihi hi 5 mm, eritema eritematos tosaa kemudi kemudian an mening meninggal galkan kan sikatri sikatriks. ks. Pada Pada diaskopi memberi gambaran apple jelly colour seperti pada lupus vulgaris. Tuberkulosis papulonekrotika papulonekrotika
Lesi tipe ini terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa yang menderita TB pada bagian tubu tubuh h lain lain.. MulaMula-mu mula la terd terdap apat at papu papull erite eritemat matos osaa yang yang timb timbul ul seca secara ra berg bergel elom omba bag, g, membesar perlahan-lahan dan kemudian menjadi pustul, lalu memecah menjadi krusta dan membentuk jaringan nekrotik dalam waktu 8 minggu, lalu menyembuh dan meninggalkan sikatriks. Kemudian timbul lesi-lesi baru. Lama penyakit dapat bertahun-tahun. Liken skrofulosorum
Lesi biasanya terjadi di daerah leher pada anak yang menderita tuberkulosis tulang atau nodus nodus limfat limfatiku ikus. s. Kelain Kelainan an kulit kulit terdir terdirii atas atas beberap beberapaa papul papul miliar, miliar, warna warna dapat dapat serupa serupa dengan dengan kulit kulit atau eritema eritematos tosa. a. Mula-mu Mula-mula la tersus tersusun un tersend tersendiri iri,, kemudi kemudian an berkel berkelomp ompok ok tersusun sirsinar, kadang-kadang di sekitarnya terdapat skuama halus. Eritema nodusum
20
Kelainan Kelainan kulit berupa nodus-no nodus-nodus dus indolen terutama terutama pada ekstremitas bagian ekstensor. ekstensor. Diatasnya terdapat eritema. Eritema induratum
Eritema induratum adalah suatu peradangan kronis dari pembuluh darah arteri dan vena bersi bersifat fat jinak, jinak, dan disert disertai ai nekros nekrosis is lemak. lemak. Kelain Kelainan an kulit kulit berupa berupa nodusnodus-nod nodus us indole indolen. n. Terjadi supurasi sehingga terbentuk ulkus-ulkus. Kadang-kadang tidak mengalami supurasi, tetapi regresi sehingga terjadi hipotrofi berupa lekukan-lekukan. Perjalanan penyakit kronik residif. Prinsip Prinsip pengobatan pengobatan tuberkulosis tuberkulosis kutis sama dengan dengan tuberkulos tuberkulosis is paru. Dosis INH (H) pada anak 10 mg/Kg BB, pada orang dewasa 5mg/Kg BB, dosis maksimum 400 mg sehari. Rifampisin (R) 10 mg/kg BB paling lama diberikan 9 bulan. Bila digunakan Z hanya selama 2 bulan, kontraindikasinya penyakit hepar. Pirazinamid (Z) 25 mg/kg BB, streptomisin (S) 15 mg/kg BB, dosis maksimun streptomisin 90 gram. Ethambutol (E) 15 mg/kg BB. Menurut
The Joint Tuberculosis Committee of the British Thoracic Society, fase awal diberikan selama 2 bulan yaitu INH 5 mg/kgBB, Rifampisin 10 mg/kgBB, Pirazinamid 35 mg/kgBB dan Etambutol 15 mg/kgBB. diikuti fase lanjutan selama 4 bulan dengan INH dan Rifampisin untuk tuberkulosis paru dan ekstra paru. Etambutol dapat diberikan pada pasien dengan resistensi terhadap INH. Pengob Pengobata atan n topika topikall pada pada tuberk tuberkulo ulosis sis kutis kutis tidak tidak sepent sepenting ing pengob pengobatan atan sistem sistemik. ik. Pada Pada skrofu skrofulod loderm erma, a, jika jika ulkus ulkus masih masih mengan mengandu dung ng pus dikomp dikompres res,, misaln misalnya ya dengan dengan laruta larutan n kalium permanganas 1/5000
(1)
. Pada umumnya selama pengobatan memenuhi syarat seperti
yang telah disebutkan, prognosisnya baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Tuber Tuberkul kulosi osiss Kutis Kutis.. Terse Tersedia dia di: http://medicom.blogdetik.com/2009/03/11/tuberkulosis-kutis-2/ 2.
Djuanda, Adhi. Tuberkulosis Kutis. Dalam: Djuanda, A; Hamzah, M; Boediarja, SA; editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta; FKUI, 2007: 64-72
3. Tuberkulo Tuberkulosis sis Kutis. Tersedia di: http://medl http://medlinux inux.blog .blogspot spot.com/2 .com/2007/1 007/12/tub 2/tuberkulo erkulosissiskutis.html
22
4. Tuberkulo Tuberkulosis sis Atipikal. Atipikal. Tersedia di: http://sur http://surgeryp geryprocedu rocedure.info re.info/article /articles/lesi s/lesi-primer -primer-tuberkulosis-pada-anak-berupa 5.
Wolff, Klaus; et al. Tuberculosis and Infections with Atypical Mycobacteria. In: Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th Edition. New York; McGrawHill, 2008: 1769-78
6. Herchline, Herchline, Thomas Thomas E; et al. al. Tuberculo Tuberculosis, sis, 2011. 2011. Available Available at: http://emedicine.medscape.com/article/230802-overview 7. Skrofulod Skrofuloderma. erma. Tersedia di: http://www http://www.scrib .scribd.com d.com/doc/5 /doc/58012 8012392/S 392/Skrofu krofuloderm lodermaa 8. Partogi, Partogi, Donna. Donna. Tuberku Tuberkulosis losis Kutis Veruko Verukosa, sa, 2008. 2008. Tersedia Tersedia di: di: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3414/1/08E00849.pdf 9. Mycobacterial Mycobacterial Skin Skin Infection Infectionss Tuberculos Tuberculosis is of The Skin. Skin. Available Available at: at: http://www.drmhijazy.com/english/chapters/chapter07.htm 10. Coexistence of Tuberculosis Tuberculosis Verrucosa Cutis with Scrofuloderma, 2007. Available at: http://journals.tubitak.gov.tr/medical/issues/sag-08-38-5/sag-38-5-20-0712-27.pdf
23