PRESENTASI KASUS DAN REFERAT STASE ILMU KESEHATAN MATA KONJUNGTIVITIS VERNAL
Dosen Pembimbing dr. Teg! Teg! An"m"ni# S$.M
Dissn O%e!&
Maya Alvionita
G4A015106
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM PROFESI DOKTER
'()*
LEM+AR PENGESAHAN PRESENTASI KASUS DAN REFERAT KONJUNGTIVITIS VERNAL
Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Di bagian SM !lmu Kesehatan Mata "S#D $ro%& Dr& Margono Soekarjo
Dissn O%e!&
Maya Alvionita
G4A015106
'elah 'elah (isetujui) $a(a tanggal*
April +016
$embimbing)
(r& 'eguh Anamani) Sp&M
I.
STATUS PASIEN
A. Iden,i,"s P"sien
1& ,ama
* An& A
+& #sia
* - tahun
-& Alamat
* $ur.okerto
4& ,ama orang tua
* ,y& S
5& $ekerjaan
* !bu rumah tangga
6& 'anggal $eriksa
* 1+ April +016
+. Ke%!"n U,"m" /DS mata kuning keruh -. Ke%!"n T"mb"!"n /DS ka(ang terasa gatal) kemerahan setelah terkena angin (an terpapar sinar
matahari) (an mata berair& D. An"mnesis $asien (atang ke poli mata "S#D $ro%& Dr& Margono Soekarjo (engan ibunya pa(a tanggal 1+ April +016 mata terlihat kuning keruh) ti(ak jernih) (an sering gatal& Keluhan ini su(ah munul sejak empat bulan yang lalu& $a(a saat (atang) mata pasien se(ang ti(ak gatal (an kemerahan& ,amun) ibu pasien mengeluhkan bah.a selama empat bulan terakhir) mata kanan (an kiri pasien sering tibatiba merah (isertai (engan rasa gatal yang hebat) ka(ang (isertai (engan mata se(ikit berair) a(a perasaan mengganjal (i mata) ti(ak nyeri& 'i(ak a(a pan(angan kabur pa(a saat terja(i gejalagejala tersebut& Keluhan munul tibatiba) terutama setelah pasien bermain (iluar (an sering terpapar angin (an sinar matahari& Keluhan ti(ak hanya (ialami sekali) (an seringkali sembuh sen(iri tanpa pengobatan& $asien juga sering menguek matanya apabila gatal& 'i(ak a(a ri.ayat mengalami penyakit yang serupa (i (alam keluarga) namun kakak pasien mempunyai ri.ayat asma& E. S,",s P"sien Kea(aan umum * 2aik Kesa(aran * Kompos mentis 223'2 * 14 kg36 m ,a(i * 03menit ,a%as * +03menit Suhu * -6)5o7 F. S,",s O,"%mo%ogi /uli Dekstra 8/D9
/uli Sinistra 8/S9
$enampilan 1)0 ;kso%talmus 89) gerak bebas ke segala arah Ma(arosis 89) trikiasis 89) (istikiasis 89) krusta 89 ;(ema 89) benjolan 89) lago%talmus 89) ptosis 89) entropion 89) ektropion 89 ;(ema 89) benjolan 89) entropion 89) ektropion 89 ;(ema 89) hiperemis 89) sekret 89) injeksi 89 ;(ema 89) injeksi 89) ben(a asing 89) jaringan %ibrovaskular 89 !kterik 89) injeksi episklera 89) se(ikit keruh 8<9 Kekeruhan 89) in%iltrat 89) keratik presipitat 89) keratokonus3keratoglobus 89 7/A (alam) tyndall effect 89) hi%ema 89) hipopion 89 7okelat gelap)bentuk regular)sinekia 89)no(ul89 2entuk bulat) tepi reguler) isokor) berukuran <-mm) letak sentral) re%leks (irek in(irek 8<9 Kekeruhan 89) iris sha(o. 89 $ositi% emerlang 'i(ak (inilai ,ormal ;(ema 89) nyeri tekan 89) hiperemis 89 G. Ring/"s"n Anamnesis*
:isus 2ola Mata Silia $alpebra Superior $alpebra !n%erior Konjungtiva $alpebra Konjungtiva 2ulbi
Sklera
Kornea
2ilik Mata Depan !ris
$upil
=ensa "e%leks un(us Korpus :itreus 'ekanan !ntraokuli Sistem Kanalis =akrimalis
1)0 ;kso%talmus 89) gerak bebas ke segala arah Ma(arosis 89) trikiasis 89) (istikiasis 89) krusta 89 ;(ema 89) benjolan 89) lago%talmus 89) ptosis 8<9) entropion 89) ektropion 89 ;(ema 89) benjolan 89) entropion 89) ektropion 89 ;(ema 89) hiperemis 89) sekret 89) injeksi 89 ;(ema 89) injeksi 89) ben(a asing 89) jaringan %ibrovaskular 89 !kterik 89) injeksi episklera 89)se(ikit keruh 8<9 Kekeruhan 89) in%iltrat 89) keratik presipitat 89) keratokonus3keratoglobus 89 7/A (alam) tyndall effect 89) hi%ema 89) hipopion 89 7okelat gelap) bentuk regular)sinekia 89)no(ul89 2entuk bulat) tepi reguler) isokor) berukuran <-mm) letak sentral) re%leks (irek in(irek 8<9 Kekeruhan 89 putih merata) iris sha(o. 89 $ositi% emerlang 'i(ak (inilai ,ormal ;(ema 89) nyeri tekan 89) hiperemis 89
An& A usia - tahun (engan keluhan utama mata kuning) ti(ak jernih) (an sering gatal
/D Sklera mata kurang jernih /nset 4 bulan yang lalu Keluhan tambahan * sering kemerahan (isertai (engan sangat gatal) mata se(ikit berair) perasaan mengganjal (i mata $asien mempunyai keluarga (engan ri.ayat penyakit atopik
/S Sklera mata kurang jernih /nset 4 bulan yang lalu Keluhan tambahan * sering kemerahan (isertai (engan sangat gatal) mata se(ikit berair) perasaan mengganjal (i mata $asien mempunyai keluarga (engan ri.ayat penyakit atopik
$emeriksaan isik* ,a(i 03menit) $erna%asan +03menit) Suhu -6)+ o7 Status /%talmologik * /uli Dekstra 8/D9 Se(ikit keruh 8<9
/uli Sinistra 8/S9 Sklera
Se(ikit keruh 8<9
H. Di"gnosis Dierensi"% /DS Konjungtivitis vernal /DS Konjungtivitis atopik /DS Konjungtivitis virus I. Di"gnosis Ker0" /DS Konjungtivitis vernal J. Ter"$i 1& :asokonstriktor * napha>oline 41 gtt +& Antihistamin * 7hlorpeneramin maleat topikal 41 gtt -& "ujuk apabila papil besar (an harus (ieksisi 4& ,onme(ikamentosa* a& ;(ukasi kepa(a pasien (an keluarga mengenai penyakit) renana
terapi) (an prognosis b& ;(ukasi kepa(a pasien (an keluarga mengenai i(enti%ikasi alergen spesi%ik (an menghin(ari paparan alergen spesi%ik serta alergen spesi%ik yang (apat menimbulkan gejala & Kompres (ingin apabila terja(i serangan (& ;(ukasi agar ti(ak menggosolgosok mata K. Prognosis
1& ?uo A( :isam /uli Dekstra 8/D9 A( 2onam +& ?uo A( Sanam
/uli Sinistra 8/S9 A( 2onam
/uli Dekstra 8/D9 Dubia a( bonam -& ?uo A( :itam A( 2onam 4& ?uo A( 7osmetiam A( 2onam L. Us%"n1Ren2"n" 1& :asokonstriktor +& Antihistamin -& "ujuk untuk eksisi papil
/uli Sinistra 8/S9 Dubia a( bonam
II.
PENDAHULUAN
A. L","r +e%"/"ng Konjungtiva a(alah membran mukosa yang tipis (an transparan)
membungkus permukaan posterior kelopak mata 8konjungtiva palpebralis9 (an permukaan anterior sklera 8konjungtiva bulbaris9& =okasi konjungtiva terletak
paling
luar
(an
menyebabkan
seringnya
pajanan
terha(ap
mikroorganisme (an %aktor%aktor lingkungan luar yang mengganggu 8;va (an @ohn) +009& $era(angan pa(a konjuntiva (isebut konjungtivitis& $enyakit ini bervariasi mulai (ari hiperemis ringan (engan mata berair sampai konjuntivitis berat (engan banyak sekret purulen& Konjungtivitis (apat bersi%at akut maupun kronik) (an umumnya (isebabkan oleh in%eksi 8seperti bakteri) klami(ia) virus) jamur9) kimia) penyakit sistemik) etiologi ti(ak (iketahui) serta reaksi imunologik atau alergi& Salah satu penyakit konjungtivitis yang (isebabkan oleh reaksi imunologik a(alah konjuntgtivitis vernal 8;va (an @ohn) +00 ꞉ !lyas) +0109& !nsi(ensi konjungtivitis (i !n(onesia
berkisar
antara
+5B&
Konjungtivits termasuk (alam 10 besar penyakit ra.at jalan terbanyak pa(a tahun +00) (an men(u(uki peringkat ke(ua 10 penyakit utama pa(a mata 8)B9 setelah kelainan re%raksi 8+5)-5B9& Se(angkan insi(ensi (ari konjungtivitis vernal sen(iri (i seluruh (unia sama yaitu sekitar 0)1B0)5B) (an lebih sering terja(i pa(a musim panas atau (i negara tropis& Konjungtivitis vernal lebih sering terja(i pa(a anakanak (ia.ah usia 10 tahun yaitu antara usia 4 tahun (an lebih banyak pa(a anak lakilaki (iban(ingkan (engan anak perempuan (engan perban(ingan -*1& Alergen spesi%ik pa(a konjungtivitis vernal sulit (ilaak& 8;va (an @ohn) +00 C Kemkes "!) +010C =eonar(i) +0069&
+. T0"n 1& 'ujuan #mum #ntuk mengetahui
perjalanan
penyakit
(an
perjalanan
penyakit
konjungtivitis vernal& +& 'ujuan Khusus #ntuk menyelesaikan tugas presentasi kasus (an re%erat (ari kepaniteraan klinik (i SM Mata "S#D $ro% Dr& Margono Soekarjo $ur.okerto
III.
PEM+AHASAN
A. Kon0ng,i3" 1& Anatomi Konjungtiva Konjungtiva a(alah membran mukosa yang tipis (an transparan)
melapisi bagian posterior kelopak mata 8konjungtiva palpebralis9 (an permukaan
anterior
sklera
8konjungtiva
bulbaris9&
Konjungtiva
bersambungan (engan kulit pa(a tepi palpebra 8suatu sambungan mukokutan9 (an (engan epitel kornea (i limbus 8;va (an @ohn) +009& Konjungtiva ter(iri atas tiga bagian) yaitu 8!lyas) +010C ;va (an @ohn) +009* a& Konjungtiva palpebra Melapisi permukaan posterior kelopak mata (an melekat erat ke tarsus serta penuh (engan pembuluh (arah& Di tepi superior (an in%erior tarsus) konjungtiva melipat ke posterior 8pa(a %orniks superior (an in%erior9 (an membungkus jaringan episklera menja(i konjungtiva bulbaris& b& Konjungtiva bulbi Menutupi sklera (an mu(ah (igerkakkan (ari sklera (i ba.ahnya& Konjungtiva bulbi melekat longgar ke septum orbita (i %orniks (an melipat berkalikali& A(anya lipatan ini memungkinkan bola mata bergerak (an memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik& Konjungtiva bulbi melekat longgar pa(a kapsul tenon (an sklera (i ba.ahnya) keuali (i limbus 8tempat kapsul tenon (an konjungtiva menyatu sepanjang - mm& & Konjungtiva %orniks Merupakan tempat peralihan konjungtiva palpebra (an konjungtiva bulbi&
orniks
bermuaranya
superior
(uktus
sebelah
kelenjar
lateral
lakrimal&
merupakan
tempat
Konjungtiva %orniks
strukturnya sama (engan konjungtiva palpebra& 'etapi hubungan (engan jaringan (i ba.ahnya lebih lemah (an membentuk lekukan lekukan serta mengan(ung banyak pembuluh (arah& /leh karena itulah apabila terja(i pembengkakan pa(a tempat ini menyebabkan mu(ah terja(i pera(angan mata& Konjungtiva bulbi (an %orniks berhubungan (engan sangat longgar (engan jaringan (i ba.ahnya sehingga bola mata mu(ah bergerak&
Gambar -&1& Anatomi Konjungtiva $er(arahan pa(a konjungtiva berasal (ari arteri konjungtiva anterior (an arteri konjungtiva posterior& Arteri konjungtiva posterior merupakan abang (ari arka(e arteri palpebra yang (ibentuk oleh arteri nasalis (an arteri lakrimalis abang palpebra& Se(angkan arteri konjungtiva anterior merupakan abang (ari arteri siliaris anterior& Arteri palpebra (an arteri siliaris beranostomosis (an bersama (engan vena konjungtiva membentuk jaringjaring vaskular konjungtiva yang sangat banyak& $embuluh (arah balik pa(a konjungtiva yaitu vena palpebralis (an vena o%talmika 8;va (an @ohn) +009& $embuluh lim%e konjungtiva tersusun (i (alam lapisan super%isial (an pro%un(us bergabung (engan pembuluh lim%e palpebra membentuk pleksus lim%atikus& Konjungtiva menerima persara%an (ari abang pertama nervus trigeminus yaitu nervus o%talmika& Sara% ini memiliki serabut nyeri yang lebih se(ikit 8;va (an @ohn) +009& +& istologi Konjungtiva =apisan epitel konjungtiva ter(iri atas (ua hingga lima lapisan sel epitel silin(ris bertingkat) super%isial) (an basal& =apisan epitel konjungtiva (i (ekat limbus) (i atas arunula) (an (i (ekat persambungan mukokutan pa(a tepi kelopak mata ter(iri atas selsel
epitel skuamosa bertingkat& Sel epitel konjungtiva ter(iri atas sel epitel super%isial (an sel epitel basal& Selsel epitel super%isial mengan(ung sel goblet yang berbentuk bulat atau oval) ber%ungsi untuk mensekresi mukus yang (iperlukan untuk (ispersi lapisan air mata prakornea seara merata& Se(angkan selsel epitel basal ber.arna lebih pekat) (an (apat mengan(ung pigmen apabila terletak (i (ekat limbus 8;va (an @ohn) +009& Stroma konjungtiva (ibagi menja(i satu lapisan a(enoi( (an satu lapisan %ibrosa& =apisan a(enoi( mengan(ung jaringan lim%oi( (an (i beberapa tempat mengan(ung struktur semaam %olikel tanpa sentrum germinativum& lapisan a(enoi( ti(ak berkembang setelah berumur + bulan& =apisan %ibrosa tersusun (ari jaringan penyambung yang melekat pa(a lempeng tarsus& Kelenjar air mata asesoria 8kelenjar Krause (an Wolfring 9) yang struktut (an %ungsinya mirip kelenjar lakrimal) terletak (i (alam stroma& Sebagian besar kelenjar Krause bera(a (i %orniks atas (an se(ikit a(a (i %orniks ba.ah& Se(angkan kelenjar Wolfring terletak (i tepi tarsus atas 8;va (an @ohn) +009& +. Deinisi Konjungtivitis vernal a(alah pera(angan yang terja(i pa(a konjungtiva yang (isebabkan karena reaksi alergi berupa reaksi hipersensitivitas tipe 1) bersi%at bilateral) rekuren) (an self-limiting & $enyakit ini juga (ikenal sebagai Eatarrh musim semiF (an Ekonjungtivitis musimanF atau Ekonjungtivitis musim kemarauF& Konjungtivitis vernal lebih sering terja(i pa(a musim panas) uaa yang kering) (an uaa yang berangin 8!lyas) +010C ;va (an @ohn) +00C Kumar +009&
-. K%"sii/"si 'er(apat (ua bentuk konjungtivitis vernal yang (apat munul masing
masing atau (apat munul seara bersamaan pa(a satu pasien) yaitu * 1& 2entuk palpebra $a(a tipe ini terutama mengenai konjungtiva tarsal superior& 'er(apat pertumbuhan papil yang besar (Coble stone) yang (iliputi sekret yang mukoi(& Konjungtiva tarsal ba.ah mengalami e(ema (an hiperemis) (engan kelainan kornea yang lebih parah (iban(ingkan (engan bentuk
limbal& Seara klinik) oble stone tampak sebagai tonjolan bersegi banyak (engan permukaan yang rata (engan kapiler (i tengahnya 8!lyas) +0109&
Gambar -&-& Konjungtivitis vernal tipe palpebra +& 2entuk limbal $a(a tipe ini terja(i hipertro%i papil pa(a limbus superior yang (apat membentuk jaringan hiperplastik gelatin) (isertai (engan a(anya Trantas dot berupa bintikbintik ber.arna putih yang merupakan (egenerasi epitel kornea atau eosino%il (i bagian epitel limbus kornea& Ditemukan banyak eosino%il (an granula eosino%ilik bebas (i (alam Trantas dot (an se(iaan hapus eksu(at konjungtiva yang terpulas Giemsa& Selain itu sering (ijumpai a(anya pseu(ogerontoon 8kabut serupabusur9 (i (aerah limbus&
Gambar -&-& Konjungtivitis vernal tipe palpebra D. E,io%ogi ;tiologi pa(a konjungtivitis vernal berhubungan (engan a(anya
interaksi antara pre(isposisi genetik) a(anya alergen lingkungan) serta perubahan uaa& aktor genetik mempengaruhi regulasi gengen yang ber%ungsi untuk pengaturan imunitas (i kromosom 5& "egulasi ini ber%ungsi untuk pro(uksi interleukin 8!=-9 (an me(iator in%lamasi lain) regulasi 'h+)
pengaturan pertumbuhan sel mast (an baso%il) serta pengaturan pro(uksi !g;& Kelebihan
pro(uksi
(ari
me(iatorme(iator
tersebut
menyebabkan
hipersensitivitas tipe 1 terha(ap alergen tertentu 8:ihyanon() +0149& aktor lingkungan yang (apat memiu terja(inya konjungtivitis vernal (iantaranya a(alah a(anya alergen (an uaa& Konjungtivitis vernal (apat (ipengaruhi oleh halhal berikut) (iantaranya a(alah * 1& "eaksi alergi terha(ap (ebu) serbuk sari) bulu binatang +& !ritasi oleh angin) (ebu) asap) (an polusi u(ara) (an sinar matahari E. E$idemio%ogi !nsi(ensi (ari konjungtivitis vernal sen(iri (i seluruh (unia sama yaitu sekitar 0)1B0)5B) (an lebih sering terja(i pa(a musim panas atau (i negara tropis (an bersi%at rekuren serta bilateral& Konjungtivitis vernal banyak terja(i (i (aerah Me(iteranian) A%rika 'engh (an A%rika 2arat) @epang) !n(ia) ;ropa 'imur) Australia) Amerika #tara) (an Amerika Selatan 8Kumar) +009& Konjungtivitis vernal mengenai pasien usia mu(a antara -+5 tahun& 2iasanya onset pa(a (eka(e pertama (iba.ah usia 10 tahun (an menetap selama + (eka(e& $enyakit ini lebih banyak pa(a anak lakilaki (iban(ingkan (engan anak perempuan (engan perban(ingan -*1& Gejala paling jelas (ijumpai sebelum onset pubertas (an kemu(ian berkurang& Alergen spesi%ik pa(a konjungtivitis vernal sulit (ilaak 8!lyas) +010C ;va (an @ohn) +00 C =eonar(i) +0069& Konjungtivitis vernal umumnya terja(i pa(a pasien yang mempunyai ri.ayat atopik (alam keluarga& Sekitar 0B pasien yang men(erita konjungtivitis vernal memiliki satu atau lebih keluarga setingkat yang memiliki penyakit turunan misalnya asma) (ermatitis kontak alergi) atau rinitis alergi 82onini) +0009& F. P",ome/"nisme Konjungtivitis vernal terja(i karena reaksi hipersensiti% tipe 1& $a(a
hipersensiti% tipe 1) alergen yang masuk ke (alam tubuh menimbulkan respon imun berupa !g;& #rutan keja(ian reaksi tipe 1 a(alah sebagai berikut 82arata.i(jaya) +0109 * 1& ase semsitisasi) yaitu .aktu yang (ibutuhkan untuk pembentukan !g; sampai (iikat silang oleh reseptor spesi%ik pa(a permukaan sel mast3baso%il&
+& ase aktivasi) yaitu .aktu yang (iperlukan antara pajanan ulang (engan antigen yang spesi%ik (an sel mast melepaskan isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi& al ini terja(i karena a(anya ikatan antara antigen (an !g;& -& ase e%ektor yaitu .aktu terja(inya respon yang kompleks sebagai e%ek lepasnya me(iatorme(iator (ari sel mast&
Gambar -&5& "eaksi hipersensiti% tipe 1 $ajanan (engan antigen mengakti%kan 'h+ yang merangsang sel 2 berkembang menja(i sel plasma yang mempro(uksi !g;& Molekul !g; yang (ilepas kemu(ian (iikat oleh e"1 pa(a sel mast& $ajanan ke(ua (engan alergen menimbulkan ikatan silang antara antigen (an !g; yang (iikat oleh sel mast& al ini menyebabkan terja(inya perubahan membran (alam sel mast (an menimbulkan (egranulasi) metabolisme asam araki(onat) (an transkripsi gen sitokin3kemokin 82arata.i(jaya) +0109& Me(iator in%lamasi utama yang keluar karena (egranulasi sel mast a(alah histamin) yang menyebabkan meningkatnya permeabilitas vaskuler (an vaso(ilatasi pembuluh (arah& Metabolisme asam araki(onat juga menyebabkan terbentuknya prostaglan(in (an leukotrien yang juga berperan (alam peningkatan permeabilitas vaskular& Se(angkan sitokin yang (ilepas antara lain a(alah !=-) !=4) !=5) !=6) !l10) !=1-) GM7S) (an ',H& Sitokinsitokin
tersebut
berperan
(alan
vaso(ilatasi)
peningkatan
permeabilitas vaskular) peningkatan pro(uksi !g;) (an kemoatraktan untuk sel in%lamasi lain seperti eosino%il (an neutro%il 82arata.i(jaya) +0109&
$a(a konjungtivitis) terja(i injeksi konjungtiva yang (isebabkan oleh vaso(ilatasi pembuluh (arah& Selain itu) gatal yang berat juga terja(i akibat pengeluaran histamin& $a(a konjungtivitis vernal) terja(i penebalan epitel (an proli%erasi %ibroblast akibat ekspresi 'h+ yang berlebihan) pro(uksi growth factor berupa 'GI) $DG) (an histamin& $eningkatan growth factor ini memiu
pertumbuhan
sel
(an
peningkatan
ekspresi
integrin)
juga
menyebabkan in(uksi in%iltrasi (an proli%erasi selsel $M,) eosino%il) baso%il (an sel mast) terja(i (eposit kolagen (an hyalinisasi& $ertumbuhan sel) a(anya (eposit kolagen (an in%iltrasi sel ra(ang menyebabkan terbentuknya papil sehingga munul gambaran cobble stone (an trantas dot & "eaksi in%lamasi juga menyebabkan terja(inya (egenerasi mukoi( epitel sehingga terbentuk pesu(omembran milky.hite yang menutupi papil 82arata.i(jaya) +010C Kumar) +009&
G. M"nies,"si K%inis Mani%estasi klinis yang ter(apat pa(a konjungtivitis vernal a(alah
sebagai berikut 8Kumar +00C ;va (an @ohn) +009 * 1& Gatal yang berat) terutama apabila terkena angin) (ebu) ahaya matahari) panas) atau berkeringat& +& Mata kemerahan -& 2iasanya rekuren pa(a musim panas 4& =akrimasi 5& oto%obia 6& !n%lamasi bilateral & Sensiti% terha(ap ahaya matahari (an angin pa(a saat %ase akti% & A(anya %olikel) papil) (an oblestone pa(a konjungtiva tarsal superior & 'rantas (ot pa(a area limbal 10& $embengkakan gelatinosa 8papillae9 pa(a limbus H. Peneg"/"n di"gnosis 1& Anamnesis $asien umumnya mengeluhkan sangat gatal (engan kotoran mata berseratserat& Mani%estasi lain yang menyertai a(alah mata berair) rasa pe(ih terbakar) sensiti% terha(ap ahaya) (an perasaan seolaholah a(a ben(a asing yang masuk& Selain itu pa(a anamnesis perlu (itanyakan a(anya ri.ayat atopik pa(a keluarga& Gejala biasanya terja(i rekuren) mengenai ke(ua mata) serta bersi%at musiman& Sering terja(i pa(a uaa panas (an berangin& $a(a saat %ase akti%) pasien akan lebih sensiti% terha(ap ahaya matahari) angin) (an (ebu 8Kumar +00C ;va (an @ohn) +009& +& $emeriksaan isik $a(a pemeriksaan %isik) ter(apat injeksi konjungtiva& $a(a tipe palpebra) ter(apat papil besar3raksasa yang tersusun seperti batu (cobble stone). Cobble stone berbentuk poligonal (engan permukaan yang rata (engan kapiler (i tengahnya) tebal) (an kasar karena a(anya serbuka lim%osit) eosino%il) plasma) serta akumulasi kolagen (an %ibrosa& A(anya oble stone (apat menggesek kornea sehingga (apat terja(i ulkus kornea 8!lyas) +0109& $a(a tipe limbal terlihat penebalan sekeliling limbus karena a(anya massa putih keabuan) (isertai (engan a(anya Trantas dot berupa bintik bintik putih yang ter(iri (ari sebukan sel lim%osi) eosino%il) (an akumuasi kolagen (an %ibrosa 8!lyas)+0109&
2er(asarkan ukurannya) a(anya papil pa(a konjungtivitis vernal ini (iklasi%ikasikan ke (alam beberapa tingkat 82onini et al) +0009 * 1& Gra(e 0 * ti(ak ter(apat reaksi pembentukan papil +& Gra(e 1 8<9 * a(a se(ikit papil (engan ukuran 0)+ mm tersebar pa(a konjungtiva tarsal superior atau (ekat limbus -& Gra(e + 8<9 * papil berukuran 0)-1 mm tersebar pa(a konjungtiva tarsal superior atau (ekat limbus 4& Gra(e - 8<9 * papil berukuran 1- mm (i seluruh konjungtiva tarsal atau -600 (aerah limbus 5& Gra(e 4 8<9 * papil berukuran J- mm (i konjungtiva tarsal atau munul tampakan gelatin (i limbus melingkupi area peri%er kornea& I. T","%"/s"n" 1& armakologi $a(a umumnya) konjungtivitis vernal merupakan penyakit yang (apat sembuh sen(iri& /batobatan yang ber%ungsi untuk menurunkan respon imun (apat (igunakan untuk mengobati konjungtivitis alergi) (iantaranya a(alah sebagai berikut * a& Kortikosteroi( Kortikosteroi( topikal merupakan salah satu obat yang paling e%ekti% (alam mengontrol tan(a (an gejala pa(a konjungtivitis vernal& Akan tetapi) penggunaan steroi( jangka panjang (apat menyebabkan komplikasi lain seperti katarak) glaukoma) (an in%eksi virus) jamur) (an bakteri sekun(er sehingga ti(ak (igunakan sebagai lini pertama pengobatan& Steroi( yang sering (ipakai a(alah %luotometholon) me(rysone)
bethamethasone)
(an
(eametason&
Kortikosteroi(
biasanya (igunakan pa(a %ase akut (an (apat (iberikan setiap + jam selama 4 hari& 8;va (an @ohn) +00C Kumar) +009& b& :asokonstriktor (an antihistamin non spesi%ik topikal /bat ini menyebabkan vasokontriksi pembuluh
(arah)
menurunkan permeabilitas pembuluh (arah) (an mengurangi gatal (engan ara memblokir reseptor 1& /bat ini (alam bentuk tetes (an mengan(ung kombinasi antara vasokontstriktor seperti napha>oline atau tetrahy(ro>oline (an antihistamin seperti pyrilamine (an pheniramine& 'etes mata ini aman (an e%ekti% untuk pengobatan konjungtivitis vernal 8Kumar) +009& & Antihistamin sistemik
/bat antihistamin oral ini (igunakan apabila ter(apat reaksi alergi pa(a mata) hi(ung) kulit) (an %aring seara bersamaan& Apabila reaksi alergi hanya ter(apat pa(a mata) lebih baik (igunakan antihistamin topikal karena e%ek yang lebih epat (an lebih baik (iban(ingkan (engan antihistamin sistemik 8Kumar) +009& (& 1 reseptor bloker /bat ini ber%ungsi untuk mengurangi gatal (engan memblok reseptor 1 (an menengah terja(i vaso(ilatasi (an peningkatan permeabilitas pembuluh (arah& Selekti% 1 bloker topikal lebih baik (iban(ingkan (engan penggunaan kombinasi vasokonstriktor (an antihistamin (alam mengontrol tan(a (an gejala pa(a konjungtivitis vernal& /bat (alam golongan ini a(ala levoabastine 80)05B9 (an eme(astine 0)05B 8Kumar) +009& e& Non-steroid anti-inflammatory drug 8,SA!D9 /bat ini menghambat aktivitas siklooksigenase
yang
bertanggung ja.an untuk mengubah asam araki(onat menja(i prostaglan(in& Ketorola trometramin 0)5B (an natrium (iklo%enak 0)1B e%ekti% (alam mengurangi tan(atan(a (an gejala yang berhubungan (engan konjungtivitis alergi& ,atrium (iklo%enak 0)1B tetes mata (apat menghambat pro(uksi prostaglan(in pa(a 40B pasien& Meskipun hiperemis konjungtiva (apat berkurang) tetapi ukuran papil (an lesi kornea ti(ak berubah pa(a pemberian ,SA!D topikal ini 8Kumar) +009& %& Stabilisator sel mast Agen ini ber%ungsi untuk menghambat (egranulasi sel mast) sehingga
membatasi
pelepasan
me(iator
in%lamasi) termasuk
neutro%il) eosino%il) %aktor kemotaktik) (an platelet activating factor 8$A9& 7ontoh obat ini antara lain romoglyate) lo(oami(e) ne(oromil) (an pemirolast& 7romolyn 4B sering (igunakan untuk penyakit mata karena alergi selama kurang lebih +5 tahun (an (apat (igunakan untuk pengobatan jangka panjang tanpa a(anya e%ek samping& =o(oami(e 0)1B (apat mengurangi sel 7D4 (an sel in%lamasi lain terutama eosino%il lebih baik (iban(ingkan (engan romolyn 4B 8Kumar) +009& g& !munosupresan
Siklosporin A a(alah agen imunosupresan sistemik yang ampuh (igunakan untuk mengobati berbagai kon(isi immunomediated. Stu(i klinis menunjukkan bah.a tetes mata topikal ylosporine +B e%ekti% untuk kasuskasus berat yang ti(ak responsi%& $enyuntikan (epotkortikosteroi(
supratarsal
(engan
atau
tanpa
eksisi
papilaraksasa terbukti e%ekti% untuk ulkus perisai vernal& Sebanyak 6B pasien mengalami perbaikan gejala yang epat setelah pemberian siklosporin& Akan tetapi) siklosporin bersi%at lipo%ilik (an harus (ilarutkan (alam alkohol atau >at berminyak & al ini (apat menyebabkan e%ek samping berupa iritasi pa(a mata 8;va (an @ohn) +00C Kumar) +009& @a(i) pa(a konjungtivitis vernal) pasien (apat (iberikan * a& $a(a %ase akut) (apat (iberikan kortikosteroi( topikal setiap + jam selama 4 hari& /bat lain yang (apat (igunakan a(alah napha>oline tetes < pheniramin tetes) so(ium romaglyate 4B sebanyak 46 1 tetes3hari) lo(oami(e
tromethamie
0)1B)
levoabastin)
atau
ylosporin& b& $a(a kasus berat (engan reaksi alergi yang bersamaan (engan (i tempat lain) (iberikan anti histamin (an steroi( oral& +& ,on%armakologi 'erapi non%armakologis yang (apat (iberikan pa(a pasien konjungtivitis vernal antara lain sebagai berikut 8:ihyanon() +014) ;va (an @ohn) +00C Kumar) +00C i(yastuti) +0049* a& ;(ukasi pasien untuk menghin(ari alergen spesi%ik (an alergen non spesi%ik yang (apat memperburuk gejala) seperti angin) (ebu) polutan) (an sinar matahari& b& Memakai kaamata untuk mengurangi paparan & ;(ukasi terha(ap pasien (an keluarga agar ti(ak menggosokgosok mata& (& Kompres
(ingin
untuk
mengurangi
iritasi
(an
sebagai
vasokonstriktor& e& 'etes mata arti%isial (apat melarutkan alergen (an menui mata %& Klimatoterapi seperti pen(ingin u(ara (i rumah atau pin(ah ke tempat yang berha.a (ingin& -& 'erapi be(ah
'erapi be(ah yang (ilakukan yaitu berupa eksisi pa(a papil yang berukuran besar apabila menyebabkan lesi pa(a kornea 8Kumar) +009& J. Kom$%i/"si Komplikasi yang timbul pa(a konjungtivitis vernal (apat (isebabkan oleh perjalanan penyakitnya atau e%ek samping pengobatan yang (iberikan& 2ila proses penyakit meluas ke kornea) (apat terja(i parut kornea) astigmatisme) keratokonus (an gangguan penglihatan& Akibat pasien sering menggosokgosok matanya) (apat terja(i bintikbintik epitelial (an sikatriks (i kornea serta kekeruhan pa(a sklera& Selain itu juga (apat timbul komplikasi lain berupa ble%aritis (an konjuntivitis sta%ilokokus& $erjalanan penyakit ini sangat menahun (an berulang) serta sering menimbulkan kekambuhan pa(a saat uaa panas 8;va (an @ohn) +00C i(yastuti) +0049& Komplikasi penyakit akibat pengobatan (isebabkan karena penggunaan kortikosteroi( jangka panjang& $enggunaan steroi( jangka panjang (apat menyebabkan glaukoma) katarak) (an in%eksi bakteri s ekun(er 8;va (an @ohn) +00C i(yastuti) +0049& K. Prognosis $rognosis pen(erita konjungtivitis vernal pa(a umumnya baik karena sebagian besar kasus (apat sembuh spontan 8sel%limiting (isease9) namun komplikasi (apat terja(i (an menyebabkan prognosis menja(i buruk apabila ti(ak (itangani (engan baik 8;va (an @ohn) +00C i(yastuti) +0049&
IV.
KESIMPULAN
Konjungtivitis vernal a(alah pera(angan yang terja(i pa(a konjungtiva yang (isebabkan karena reaksi alergi berupa reaksi hipersensitivitas tipe 1) bersi%at bilateral) rekuren) (an self-limiting & ;tiologi pa(a konjungtivitis vernal berhubungan (engan a(anya interaksi antara pre(isposisi genetik) a(anya alergen lingkungan) serta perubahan uaa& Mani%estasi klinis yang a(a pa(a pasien a(alah gatal yang berat) terutama apabila terkena angin) (ebu) ahaya matahari) panas) atau berkeringat) mata kemerahan) lakrimasi) %oto%obia) sensiti% terha(ap ahaya matahari (an angin pa(a saat %ase akti%& 'an(a klinis khas a(alah a(anya cobble stone pa(a bentuk palpebralis (an trantas dot pa(a bentuk limbalis& $enyakit ini pa(a umumnya (apat sembuh sen(iri& $engobatan yang (apat (iberikan yaitu menghin(ari menggosokgosok mata) menghin(ari alergen spesi%ik (an non spesi%ik) kompres (ingin) air mata arti%isial) pemakaian kaamata) lingkungan yang (ingin) serta pemberian obat berupa steroi( topikal) vasokonstriktor) antihistamin) ,SA!D) (an imunosupresan&
V.
DAFTAR PUSTAKA
2onani S&) =ambiase A&) Marhi S& :ernal Keratokonjungtivitis * a ase series o% 15 patients .ith longterm %ollo.up& phthalmology !ol. "#$ % ""&$-' ;va) $aul"ior(an (an @ohn $& ither& +00& !aughan *sbury ftalmologi +mum& @akarta* ;G7 !lyas) S& (an Lulianta) S"& +014& ,lmu enyait /ata 0disi Kelima& @akarta* 2a(an $enerbit K#! Kumar) S& +00& "evie. Artile * :ernal Keratokonjungtivitis * a Major "evie.& *cta phthalmol !ol. 1$ % "-"2$ =eonar(i A& 2usa & Motterle =& +006& 7ase Series o% 406 :ernal keratoonjuntivitis patients * a (emographi an epi(emiologial stu(y& Ata pthalmol 3cand !ol. 12 % 2#'-"# :ihyanon() $&) $aharn) $&) $leyer #&) (an =eonar(i) A& +014& "evie. Artile * :ernal Keratokonjungtivitis * A Severe Allergi ;ye Disease .ith "emo(eling 7hanges& ediatric and ,mmunology 4ournal. 5, % "#.""""6pai."7"8$ i(yastuti) 2S& Siregar S$& +004& Kon9ungtivitis !ernalis. 3ari ediatri !ol.& % 2