I. !ATAR !ATAR (E!AAN& Imunisasi Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kekebalan pada bai
dan anak terhadap penakit tertentu! "una ter#ujudna kesehatan ang tinggi$ pemerintah telah menempatkan %asilitas pelaanan! 1 Angk Angkaa kesak kesakit itan an bai bai di Indo Indone nesi siaa relat relati& i&ee masih masih 'uku 'ukup p ting tinggi gi$$ meskipun menunjukkan penurunan dalam satu de'ade terakhir! Program imunisasi bisa didapatkan tidak hana di puskesmas atau di rumah sakit saja$ akan tetapi juga diberikan di posandu ang dibentuk masarakat dengan dukungan oleh petugas kesehatan dan diberikan se'ara gratis kepada masarakat dengan maksud program imunisasi dapat berjalan sesu sesuai ai
deng dengan an
hara harapa pan! n!
Prog Progra ram m
imun imunis isas asii
di pos posan andu du tela telah h
menargetka menargetkan n sasaran ang ingin di'apai akni akni pemberian pemberian pemberian imun imunis isasi asi pada pada bai bai se'ar se'araa leng lengka kap! p! Imun Imunisa isasi si dika dikata taka kan n apab apabil ilaa mendapat B(" 1 kali$ DPT )kali$ *epatitis ) kali$ (ampak 1 kali$ dan polio + kali! Bai ang tidak mendapat imunisasi se'ara lengkap dan mengalami berbagai penakit$ misalna di%teri$ tetanus$ 'ampak$ polio dan sebaga sebagain ina! a! ,leh ,leh karena karena itu$ itu$ imunis imunisasi asi harus harus diberik diberikan an dengan dengan leng lengka kap p sesu sesuai ai jad#a jad#al! l! Imun Imunis isasi asi se'ar se'araa lengk lengkap ap dapat dapat men' men'eg egah ah terjadina berbagai penakit tersebut!Dalam Dalam lingku lingkup p pelaa pelaanan nan keseha kesehatan tan$$ bidang bidang pre&en pre&enti% ti% merupa merupakan kan prioritas utama! Imunisasi I munisasi adalah salah satu bentuk inter&ensi kesehatan ang sangat e%ekti% dalam upaa menurunkan angka kematian bai dan balita! Imunisasi adalah sarana untuk men'egah penakit berbahaa$ ang ang dapa dapatt meni menimb mbul ulkan kan kema kematia tian n pada pada bai! bai! Penu Penuru runa nan n insi inside den n penakit menular telah terjadi berpuluh . puluh tahun ang lampau di /egara . /egara maju ang telah melakukan imunisasi dengan teratur dengan 'akupan ang luas! Untuk Untuk dapat dapat melakuk melakukan an pela pelaanan anan imunis imunisasi asi ang ang baik baik dan benar benar
-
(A( I )EN"AHU!UAN
I. !ATAR !ATAR (E!AAN& Imunisasi Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kekebalan pada bai
dan anak terhadap penakit tertentu! "una ter#ujudna kesehatan ang tinggi$ pemerintah telah menempatkan %asilitas pelaanan! 1 Angk Angkaa kesak kesakit itan an bai bai di Indo Indone nesi siaa relat relati& i&ee masih masih 'uku 'ukup p ting tinggi gi$$ meskipun menunjukkan penurunan dalam satu de'ade terakhir! Program imunisasi bisa didapatkan tidak hana di puskesmas atau di rumah sakit saja$ akan tetapi juga diberikan di posandu ang dibentuk masarakat dengan dukungan oleh petugas kesehatan dan diberikan se'ara gratis kepada masarakat dengan maksud program imunisasi dapat berjalan sesu sesuai ai
deng dengan an
hara harapa pan! n!
Prog Progra ram m
imun imunis isas asii
di pos posan andu du tela telah h
menargetka menargetkan n sasaran ang ingin di'apai akni akni pemberian pemberian pemberian imun imunis isasi asi pada pada bai bai se'ar se'araa leng lengka kap! p! Imun Imunisa isasi si dika dikata taka kan n apab apabil ilaa mendapat B(" 1 kali$ DPT )kali$ *epatitis ) kali$ (ampak 1 kali$ dan polio + kali! Bai ang tidak mendapat imunisasi se'ara lengkap dan mengalami berbagai penakit$ misalna di%teri$ tetanus$ 'ampak$ polio dan sebaga sebagain ina! a! ,leh ,leh karena karena itu$ itu$ imunis imunisasi asi harus harus diberik diberikan an dengan dengan leng lengka kap p sesu sesuai ai jad#a jad#al! l! Imun Imunis isasi asi se'ar se'araa lengk lengkap ap dapat dapat men' men'eg egah ah terjadina berbagai penakit tersebut!Dalam Dalam lingku lingkup p pelaa pelaanan nan keseha kesehatan tan$$ bidang bidang pre&en pre&enti% ti% merupa merupakan kan prioritas utama! Imunisasi I munisasi adalah salah satu bentuk inter&ensi kesehatan ang sangat e%ekti% dalam upaa menurunkan angka kematian bai dan balita! Imunisasi adalah sarana untuk men'egah penakit berbahaa$ ang ang dapa dapatt meni menimb mbul ulkan kan kema kematia tian n pada pada bai! bai! Penu Penuru runa nan n insi inside den n penakit menular telah terjadi berpuluh . puluh tahun ang lampau di /egara . /egara maju ang telah melakukan imunisasi dengan teratur dengan 'akupan ang luas! Untuk Untuk dapat dapat melakuk melakukan an pela pelaanan anan imunis imunisasi asi ang ang baik baik dan benar benar
-
diperlukan pengetahuan dan keterampilan tentang &aksin 0&aksinologi$ ilmu kekebalan 0imunologi dan 'ara atau prosedur pemberian &aksin ang benar! Dengan melakukan imunisasi terhadap seorang anak$ tidak han hanaa memb memberi erika kan n perl perlin indu dung ngan an pada pada anak anak terse tersebu butt tetap tetapii juga juga berdampak kepada anak lainna karena terjadi tingkat imunitas umum ang meningkat dan mengurangi penebaran in%eksi! Banak penakit menular ang bisa menebabkan gangguan serius pada perkembangan %isik %isik dan mental anak! Imunis Imunisasi asi bisa bisa melind melindung ungii anak anak . anak anak dari dari penakit melalui &aksinasi ang bisa berupa suntukan atau melalui mulut!
(A( II TIN*AUAN )USTAA
A. "EF "EFINIS INISII Imunisasi adalah suatu 'ara meningkatkan kekebalan seseorang
se'ara akti% terhadap suatu antigen$ sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen ang serupa tidak terjadi penakit! Imunisasi terhadap suatu penakit hana akan memberikan kekebalan atau resistensi pada
)
penakit itu saja$ sehingga untuk terhindar dari penakit ang lain diperlukan imunisasi lainna!) (. TU*UAN Untuk men'egah terjadina penakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penakit tertentu pada sekelompok masarakat atau bahkan menghilangkan penakit tertentu dari dunia! ) Imunisasi tidak hana memberikan perlindungan pada indi&idu melainkan juga pada komunitas$ terutama untuk penakit ang ditularkan melalui manusia! 2ika komunitas memiliki angka 'akupan imunisasi ang tinggi$ komunitas tersebut memiliki imunitas ang tinggi pula! Sehingga kemungkinan$ anak ang belum atau tidak mendapat imunisasi karena alasan tertentu memiliki kemungkin ang rendah terjangkit penakit tersebut!+$3 Imunisasi juga berman%aat men'egah epidemi' pada generasi ang akan datang! (akupan imunisasi ang rendah pada generasi sekarang dapat menebabkan penakit semakin meluas pada generasi ang akan datang$ bahkan dapat menebabkan epidemi'! Sebalikna jika 'akupan imunisasi tinggi$ penakit akan datang dihilangkan dari dunia!3 Sasaran dari pemberian imunisasi tidak hana pada anak . anak$ tetapi juga men'akup #anita hamil 0a#al kehamilan . 4 bulan$ #anita usia subur 0'alon mempelai! Pada anak . anak$ imunisasi diberikan sejak bai dib#ah umur 1 tahun 05611 bulan sampai anak sekolah dasar 0kelas 1 . kelas 7! +. *ENIS $ASIN Pada dasarna$ &aksin dibagi menjadi - jenis$ aitu : 8i&e attenuated 0 bakteri atau &irus hidup ang dilemahkan • Ina'ti&ate 0 bakteri$ &irus atau komponenna dibuat tidak akti%
$asin att-nat-d 7
Diproduksi di laboratorium dengan 'ara melakukan modi%ikasi &irus atau bakteri penebab penakit! 9aksin mikroorganisme ang dihasilkan masih memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi banak
+
0replikasi dan menimbulkan kekebalan tetapi tidak menebabkan penakit! 9aksin hidup dibuat dari &irus atau bakteri liar 0#ild penebab penakit! 9irus atau bakteri liar ini dilemahkan 0attinuated dilaboratorium$ biasana dengan 'ara pembiakan berulang6ulang! 9aksin hidup attenuated bersi%at labil dan dapat mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar$ maka harus dilakukan pengelolaan dan penimpanan dengan baik dan hati6hati! 9aksin hidup attenuated ang tersedia •
Berasal dari &irus hidup : 9aksin 'ampak$ gondongan 0parotitis$ rubela$ polio$ rota&irus$ demam kuning 0ello# %e&er! Berasal dari bakteri : 9aksin B(" dan demam ti%oid oral!
Kelebihan dari &aksin hidup attenuated adalah: a! 9aksin merangsang respon seluler dan antibodi ang kuat sehingga dapat bertahan seumur hidup dengan hana satu atau dua dosis pemberian! b! Untuk beberapa jenis &aksin &irus mudah diproduksi!
Kekurangan dari &aksin hidup attenuated adalah 7: a! 9aksin bersi%at labil dan dapat mengalami kerusakan bila terkena panas atau sinar! b! 9aksin dapat menebabkan penakit ang umumna bersi%at ringan dan dianggap sebagai kejadian ikutan 0ad&erse e&ent! '! 9aksin dapat berubah menjadi bentuk patogenik seperti semula 0hana terjadi pada &aksin polio hidup! $asin Ina/tiat-d
9aksin ina'ti&ated dihasilkan dengan 'ara membiakkan bakteri atau &irus dalam media pembiakan 0 persemaian $ kemudian dibuat tidak akti% dengan penambahan bahan kimia 0 biasana %ormalin ! 9aksin ina'ti&ated tidak hidup dan tidak dapat tumbuh$ maka seluruh
3
dosis
antigen
dimasukkan
dalam
suntikan!
9aksin
ini
tidak
menebabkan penakit 0#alaupun pada orang dengan de%isiensi imun dan tidak dapat mengalami mutasi menjadi bentuk patogenik! 9aksin ina'ti&ated selalu memerlukan dosis ganda! Pada umumna pada dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protekti%$ tetapi hana mema'u atau meniapkan sistem imun! Respons imun protekti% baru timbul setelah dosis kedua atau ketiga! 9aksin Ina'ti&ated ang tersedia saat ini berasal dari
:
a! Seluruh sel &irus ang ina'ti&ated$ 'ontoh in%luena$ polio$ rabies$ hepatitis A! b! Seluruh bakteri ang ina'ti&ated$ 'ontoh pertusis$ ti%oid$ kolera$ lepra! '! 9aksin %raksional
ang masuk sub6unit$ 'ontoh hepatitis B$
in%luena$ pertusis a6seluler$ ti%oid 9i$ lme disease! d! Toksoid$ 'ontoh di%teria$ tetanus$ botulinum! e! Polisakarida murni$ 'ontoh pneumokokus$ meningokokus$ dan haemophilus in%luenae tipe b! %! "abungan polisakarida 0 haemophillus in%luenae tipe B dan pneumokokus ! Kelebihan dari &aksin ina'ti&ated adalah 7 : a! 9aksin tidak menebabkan penakit 0#alaupun pada orang dengan de%isiensi imun! b! 9aksin tidak dapat mengalami mutasi menjadi bentuk patogenik! Kekurangan dari &aksin ina'ti&ated adalah 7 : a! 9aksin selalu membutuhkan dosis multipel untuk membentuk respon imun protekti%! b! Respon imun terhadap &aksin ina'ti&ated sebagian besar humoral$ hana sedikit atau tak menimbulkan imunitas seluler!
7
". )-m-rian da ata -ih asin pada hari yan3 sama Pemberian &aksin6&aksin ang berbeda pada umur ang sesuai$
boleh diberikan pada hari ang sama! 9aksin ina'ti&ated dan &aksin &irus hidup$ khususna &aksin ang dianjurkan dalam jad#al imunisasi$ pada umumna dapat diberikan pada lokasi ang berbeda saat hari kunjungan ang sama! ;isalna pada kesempatan ang sama dapat diberikan &aksin6&aksin DPT$ *ib$ hepatitis B$ dan polio! 8ebih dari satu ma'am &aksin &irus hidup dapat diberikan pada hari ang sama$ tetapi apabila hana satu ma'am ang diberikan$ &aksin &irus hidup ang kedua tidak boleh diberikan kurang dari minggu dari &aksin ang pertama$ sebab respons terhadap &aksin ang kedua mungkin telah banak berkurang! 9aksin6&aksin ang berbeda tidak boleh di'ampur dalam satu semprit! 9aksin6&aksin ang berbeda ang diberikan pada seseorang pada hari ang sama harus disuntikkan pada lokasi ang berbeda dengan menggunakan semprit ang berbeda! E. )-nyimpanan asin Aturan umum untuk sebagian besar &aksin$ Bah#a &aksin harus didinginkan pada temperatur -64<( dan tidak membeku! Sejumlah &aksin 0 DPT$ *ib$ hepatitis B$ dan hepatitis A menjadi tidak akti% bila beku F. +ara p-nyntian asin= 1 Stan Penuntikan subkutan diperuntukan imunisasi ;;R$ &arisela$ meningitis! Perhatikan rekomendasi untuk umur anak!
In%luena! Perhatikan rekomendasi untuk umur anak Ta- 2. +ara p-nyntian intramsar
&. Tata /ara p-m-rian imnisasi Sebelum melakukan &aksinasi$ dianjurkan mengikuti tata 'ara
sebagai berikut : a! ;emberitahukan se'ara rin'i tentang risiko imunisasi dan risiko apabila tidak di&aksinasi! b! Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelaanan se'epatna bila terjadi reaksi ikutan ang tidak diharapkan! '! Ba'a dengan teliti in%ormasi tentang produk 0 &aksin ang akan
4
diberikan dan jangan lupa mendapat persetujuan orang tua! ;elakukan tana ja#ab dengan orang tua atau pengasuhna sebelum melakukan imunisasi! d! Tinjau kembali apakah ada kontraindikasi terhadap &aksin ang diberikan! e! Periksa identitas penerima &aksin dan berikan antipiretik bila diperlukan! %! Periksa jenis &aksin dan akin bah#a &aksin tersebut telah disimpan dengan baik! g! Periksa &aksin ang akan diberikan apakah tampak tanda6tanda perubahan! Periksa tanggal kadarlu#arsa dan 'atat hal6hal istime#a$ misalna adana perubahan #arna ang menunjukkan adana kerusakan! h! ?akin bah#a &aksin ang akan diberikan sesuai jad#al dan dita#arkan pula &aksin lain untuk mengejar imunisasi ang i!
tertinggal 0 'at'h up &a''ination bila diperlukan! Berikan &aksin dengan teknik ang benar! 8ihat uraian mengenai pemilihan jarum suntik$ sudut arah jarum suntik$ lokasi suntikan$
j!
dan posisi bai@anak penerima &aksin! Setelah pemberian &aksin$ kerjakan hal6hal sebagai berikut : i! Berilah petunjuk 0 sebaikna tertulis kepada orang tua atau pengasuh apa ang harus dikerjakan dalam kejadian reaksi ang biasa atau reaksi ikutan ang lebih berat! ii! (atat imuniasi dalam rekam medis pribadi dan dalam 'atatan klinis! iii! (atatan imunisasi se'ara rin'i harus disampaikan kepada Dinas Kesehatan bidang Pemberantasan Penakit ;enular! i&! Periksa status imunisasi anggota keluarga lainna dan ta#arkan
&aksinasi untuk mengejar ketinggalan$ bila diperlukan! H. -5adian Itan )as/a Imnisasi = Setiap tindakan medis apa pun bisa menimbulkan risiko bagi pasien si penerima laanan baik dalam skala ringan maupun berat! Demikian halna dengan pemberian &aksinasi$ reaksi ang timbul setelah pemberian &aksinasi disebut kejadian ikutan pas'a imunisasi
0KIPI atau ad&erse %ollo#ing immuniation 0ACI! Se'ara khusus KIPI dapat dide%inisikan sebagai kejadian medik ang berhubungan dengan imunisasi$ baik oleh karena e%ek &aksin maupun
e%ek
samping$
toksisitas$
reaksi
sensiti&itas$
e%ek
%armakologis$ kesalahan program$ reaksi suntikan$ atau penebab lain ang tidak dapat ditentukan! Se'ara umum$ reaksi KIPI dapat dikategorikan sebagai akibat kesalahan program$ reaksi suntikan$ dan reaksi &aksin! Kesalahan program! Sebagian besar kasus KIPI berhubungan dengan kesalahan teknik pelaksanaan &aksinasi$ misalna kelebihan dosis$ kesalahan memilih lokasi dan 'ara menuntik$ sterilitas$ dan penimpanan &aksin! Dengan semakin membaikna pengelolaan &aksin$ pengetahuan$ dan ketrampilan petugas pemberi &aksinasi$ maka kesalahan tersebut dapat diminimalisasi! Reaksi suntikan! Tidak berhubungan dengan kandungan &aksin$ tetapi lebih karena trauma akibat tusukan jarum$ misalna bengkak$ neri$ dan kemerahan di tempat suntikan! Selain itu$ reaksi suntikan dapat terjadi bukan akibat dari trauma suntikan melainkan karena ke'emasan$ pusing$ atau pingsan karena takut terhadap jarum suntik! Reaksi suntikan dapat dihindari dengan melakukan teknik penuntikan se'ara benar! Reaksi &aksin! "ejala ang mun'ul pada reaksi &aksin sudah bisa diprediksi terlebih dahulu$ karena umumna perusahaan &aksin telah men'antumkan reaksi e%ek samping ang terjadi setelah pemberian &aksinasi! Keluhan ang mun'ul umumna bersi%at ringan 0demam$ ber'ak merah$ neri sendi$ pusing$ neri otot! ;eskipun hal ini jarang terjadi$ namun reaksi &aksin dapat bersi%at berat$ misalna reaksi ana%ilaksis dan kejang! Bila keluhan KIPI bersi%at ringan$ misalna demam$ neri tempat suntikan$ atau bengkak maka dapat dilakukan pengobatan sederhana$ misalna dengan minum obat antipiretik saja! Tetapi bila kejadian pas'a imunisasi bersi%at serius$
15
maka harus se'epat mungkin diba#a kerumah sakit! I. Imnisasi yan3 dia5ian 1. (+& Ba'ille (almete6"uerin adalah &aksin hidup ang dibuat dari ;'oba'terium Bo&is ang dilemahkan$ sehingga didapatkan basil ang tidak &irulen tetapi masih mempunai imunogenitas! 9aksinasi B(" menimbulkan sensiti&itas terhadap tuber'ulin! Imunisasi B(" diberikan pada umur sebelum ) bulan! /amun untuk men'apai 'akupan ang lebih luas$ dianjurkan pemberian imunisasi B(" pada umur antara 561- bulan! Dosis 5$53 ml untuk bai kurang dari 1 tahun dan 5$1 ml untuk anak 01 tahun! 9aksin B(" diberikan se'ara intrakutan di daerah lengan kanan atas pada insersio ;!Deltoideus sesuai anjuran E*,$ tidak ditempat lain 0bokong$ paha ! 9aksin B(" tidak dapat men'egah in%eksi tuber'ulosis$ namun dapat men'egah komplikasina! Apabila B(" diberikan pada umur lebih dari ) bulan$ sebaikna dilakukan uji tuber'ulin terlebih dahulu! 9aksin B(" diberikan apabila uji tuber'ulin negati%! %ek proteksi timbul 461- minggu setelah penuntikkan! Berhubungan dengan beberapa %aktor aitu mutu &aksin ang dipakai$ lingkungan dengan ;'oba'terium atipik atau %aktor pejamu 0umur$ keadaan gii dan lain6lain!4 9aksin B(" tidak boleh terkena sinar
matahari$ harus
disimpan pada suhu -4 5($ tidak boleh beku! 9aksin ang telah dien''erkan harus dipergunakan dalam #aktu 4 jam! Kejadian ikutan pas'a imunisasi &aksinasi B(" Penuntikan B(" intradermal akan menimbulkan ulkus lo'al ang super%i'ial ) minggu setelah penuntikkan! Ulkus tertutup krusta$ akan sembuh dalam -6) bulan$ dan meninggalkan parut bulat dengan diameter +64 mm$ apabila dosis terlalu tinggi maka ulkus ang timbul lebih besar$ namun apabila penuntikkan terlalu dalam maka parut ang terjadi tertarik ke dalam! a! 8im%adenitis 8im%adenitis supurati% di aksila atau di leher
11
kadang6kadang
dijumpai
setelah
penuntikan
B("!
8im%adenitis akan sembuh sendiri$ jadi tidak perlu diobati! Apabila lim%adenitis melekat pada kulit atau timbul %istula maka dapat dibersihkan 0drainage dan diberikan obat anti tuber'ulosis oral! Pemberian obat anti tuber'ulosis sistemik tidak e%ekti%! b! B("6itis diseminasi 2arang terjadi$ seringkali berhubungan dengan imunode%isiensi berat! Komplikasi lainna adalah eritema nodosum$ iritis$ lupus &ulgaris dan osteomielitis! Komplikasi ini harus diobati dengan kombinasi obat anti tuber'ulosis! Kontra indikasi B("4 1 Reaksi uji tuber'ulin 3 mm - ;enderita in%eksi *I9 atau dengan resiko tinggi in%eksi *I9$ imunokompromais akibat penggunaan kortikosteroid$ obat imunosupresi%$
mendapat
pengobatan
radiasi$
penakit
keganasan ang mengenai sumsum tulang atau sstem lim%e! 6 ;enderita gii buruk! 6 ;enderita demam tinggi! 6 ;enderita in%eksi kulit ang luas! ) Pernah sakit tuber'ulosis! + Kehamilan! Rekomendasi 1 B(" diberikan pada bai F -bulan! - Pada bai ang kontak erat dengan penderita TB dengan BTA G) sebaikna diberikan I/* pro%ilaksis dulu$ apabila pasien kontak sudah tenang bai dapat diberi B("!
2. H-patitis ( 9aksin hepatitis B 0hep B harus segera diberikan setelah lahir$
mengingat &aksinasi hepB merupakan upaa pen'egahan ang sangat e%ekti% untuk memutuskan rantai penularan melalui transmisi maternal dari ibu kepada baina!
1-
9aksin diberikan se'ara intramus'ular dalam! Pada neonatus dan bai diberikan di anterolateral paha$ sedangkan pada anak besar dan de#asa$ diberikan di region deltoid! Imunisasi akti% 1 Imunisasi hepB61 diberikan sedini mungkin 0dalam #aktu 1- jam setelah lahir! 2 Imunisasi hepB6- diberikan setelah 1 bulan 0+ minggu dari imunisasi hepB61 aitu saat bai berumur 1 bulan! Untuk mendapat respon imun optimal$ inter&al imunisasi hepB6dengan hepB6) minimal - bulan$ terbaik 3 bulan! ;aka imunisasi hepB6) diberikan pada umur )67 bulan! 7 Bila sesudah dosis pertama$ imunisasi terputus$ segera berikan imunisasi kedua! Sedangkan imunisasi ketiga diberikan dengan jarak terpendek - bulan dari imunisasi kedua! 4 Bila dosis ketiga terlambat$ diberikan segera setelah memungkinkan! ' Bai lahir dari ibu dengan *bs6Ag ang tidak diketahui$ hepB61 harus diberikan dalam #aktu 1- jam setelah lahir dan dilanjutkan pada umur 1 bulan dan )67 bulan! Apabila semula status *bs6Ag ibu tidak diketahui dan ternata dalam perjalanan selanjutna diketahui ibu dengan *bs6Ag positi%$ maka ditambahkan hepatitis B immunoglobulin 0*BIg 5$3 ml sebelum bai berumur = hari! 6 Bai lahir dari ibu dengan *bs6Ag positi%$ diberikan &aksin hepB61 dan *BIg 5$3 ml se'ara bersamaan dalam #aktu 1 jam setelah lahir! 8 Anak dari ibu pengidap hepatitis B$ ang telah memperoleh imunisasi dasar )H pada masa bai$ maka pada saat usia 3 tahun tidak perlu imunisasi ulang 0booster! *ana dilakukan pemeriksaan kadar anti *Bs 9 Apabila sampai dengan usia 3 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi hepatitis B$ maka se'epatna
1)
diberikan imunisasi *ep B dengan jad#al )H pemberian 0'at'h up &a''ination! (at'h up &a''ination merupakan upaa imunisasi pada anak atau remaja ang belum pernah di imunisasi atau terlambat 1 bulan dari jad#al ang seharusna! Khusus pada imunisasi hepatitis B$ imunisasi 'at'h up ini diberikan dengan inter&al minimal + minggu antara dosis pertama dan kedua$ sedangkan inter&al antara dosis kedua dan ketiga minimal 4 minggu atau 17 minggu sesudah dosis pertama! : Ulangan imunisasi 0hepB6+ dapat dipertimbangkan pada umur 1561- tahun$ apabila kadar pen'egahan belum ter'apai 0anti *bsF 15g@ml! Imunisasi pasi% *epatitis B immune globulin 0*BIg dalam #aktu singkat akan memberikan proteksi meskipun hana untuk jangka pendek 0)67 bulan! *BIg hana diberikan pada kondisi pas'a paparan! Sebaikna *BIg diberikan bersama &aksin 9*B sehingga proteksina berlangsung lama! Pada needle sti'k injur maka diberikan *BIg 5$57 ml@kg maksimum 3 ml dalam +4 jam pertama setelah kontak! Pada penularan dengan 'ara kontak seksual *BIg diberikan 5$57 ml@kg maksimum 3 ml dalam #aktu F1+ hari sesudah kontak terakhir! %ek samping Umumna berupa reaksi lo'al ang ringan dan bersi%at sementara! Kadang6kadang dapat menimbulkan demam ringan untuk 16- hari! 9aksin hepatitis B dikenal aman dan e%ekti%! %ekti&itas &aksin men'apai 5 . 3J dalam men'egah timbulna penakit hepatitis B! pertahanan akan bertahan sampai minimal 1tahun setelah imunisasi! Kontra indikasi : Tidak ada kontra ondikasi ang absolute!
1+
7. "T) Imunisasi DTP mengandung toksoid di%teri$ toksoid tetanus dan
&aksin pertusis!
Dengan demikian &aksin ini
memberikan
perlindungan terhadap ) penakit sekaligus$ aitu di%teri$ pertusis$ dan tetanus! Di%teri merupakan suatu penakit akut ang disebabkan oleh toksin dari kuman Corynebacterium diphteriae. Anak dapat terin%eksi kuman di%teria pada naso%aringna!) gejala ang timbul antara lain sakit tenggorokan dan demam! Kemudian akan timbul kelemahan dan sesak nadas akibat obstruksi pada saluran na%as$ sehingga perlu dilakukan intubasi atau trakeotomi! Dapat pula timbul komplikasi berupa miokarditis$ neuritis$ trombositopenia dan proteinuria! Pertusis atau batuk rejan 0batuk seratus hari disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Sebelum ditemukanna &aksin pertusis$ penakit ini merupakan penakit tersering ang menerang anak . anak dan merupakan penebab utama kematian! "ejala utama pertusis aitu terjadina batuk proksimal tanpa inspirasi ang diakhiri dengan buni whoop. Serangan batuk sedemikian berat sehingga dapat menebabkan pasien muntah$ sianosis$ lemas dan kejang! Tetanus merupakan penakit akut ang disebabkan toksin dari bakteri Clostridium tetani. Seseorang dapat terin%eksi tetanus apabila terdapat luka ang memungkinkan bakteri ini hidup disekitar luka tersebut dan memproduksi toksinna! Toksin tersebut akan
menempel
pada
sara%
di
sekitar
daerah
luka
dan
mempengaruhi pelepasan neurotransmitter inhibitor ang berakibat kontraksi serta spastisitas otot ang tidak terkontrol$ kejang . kejang dan gangguan sara% otonom! Kematian dapat terjadi akibat gangguan pada mekanisme perna%asan! 9aksin DTP dibedakan menjadi -$ aitu DT#P dan DtaP
13
berdasarkan perbedaan pada &aksin tetanus! DT#P 0Di%teri Tetanus #hole 'ell Pertusis mengandung suspense kuman B. pertusis ang telah mati$ sedangkan DTaP 0Di%teri Tetanus a'ellular Pertusis tidak mengandung seluruh komponen kuman B.Pertusis, melainkan hana beberapa komponen ang berguna dalam pathogenesis dan memi'u pembentukan antibod! 9aksin DTaP mempunai e%ek samping ang lebih ringan dibandingkan &aksin DT#P! 9aksin DTP diberikan saat anak berumur -$ + $ dan 7 bulan! Setelah itu$ dapat dilanjutkan dengan pemberian &aksin kembali saat anak berumur 14 bulan$ 3 tahun dan 1- tahun! Ulangan booster DTP selanjutna diberikan satu tahun setelah DTP6) aitu pada umur 146-+ bulan dan DTP63 pada saat masuk sekolah umur 3 tahun! Pada booster umur 3 tahun harus tetap diberikan &aksin dengan komponen pertusis 0sebaikna diberikan DTaP untuk mengurangi demam pas'a imunisasi mengingat kejadian pertusis pada de#asa muda meningkat akibat ambang proteksi telah sangat rendah sehingga dapat menjadi sumber penularan pada bai dan anak! DT63 diberikan pada kegiatan imunisasi di sekolah dasar! Ulangan DT67 diberikan pada 1- tahun$ mengingat masih dijumpai kasus di%teria pada umur lebih dari 15 tahun! Dosis DT#P atau DTaP atau DT adalah 5$3 ml$ intramus'ular$ baik untuk imunisasi dasar maupun ulangan! 2ad#al untuk imunisasi rutin pada anak$ dianjurkan pemberian 3 dosis pada usia -$+$7$13614 bulan dan usia 3 tahun atau saat masuk sekolah! Dosis ke + harus diberikan sekurang6kurangna 7 bulan setelah dosis ke )! kombinasi toksoid di%teria dan tetanus0DT ang mengandung 1561- 8% dapat diberikan pada anak ang memiliki kontra indikasi terhadap pemberian ang pertusis! Kejadian ikutan pas'a imunisasi DTP a. Reaksi lo'al kemerahan$ bengkak dan neri pada lokasi injeksi terjadi pada separuh penerima DTP! . Proporsi Demam ringan dengan reaksi lo'al sama dan
17
diantarana dapat mengalami hiperpireksia! /. Anak gelisah dan menangis terus menerus selama beberapa jam paska suntikan 0in'onsolable 'ring! d. Dari suatu penelitian ditemukan adana kejang demam sesudah &aksinasi ang dihubungkan dengan demam ang terjadi! -. Kejadian ikutan ang paling serius adalah terjadina ense%alopati
akut
atau
reaksi
ana%ilaksis
dan
terbukti
disebabkan oleh pemberian &aksin pertusis! Kontra indikasi Saat ini didapatkan dua hal ang diakini sebagai kontra indikasi mutlak terhadap pemberian &aksin pertusis baik #hole 'ell maupun a'elular! ?aitu : a! ana%ilaksis pada pemberian &aksin sebelumna! b! nse%alopati sesudah pemberian &aksin pertusis sebelumna! '! Keadaan lain dapat dinatakan sebagai perhatian khusus 0pre'aution! ;isalna pemberian &aksin pertusis berikutna bila pada pemberian pertama dijumpai ri#aat hiperpireksia$ keadaan hipotonik6hiporesponsi% dalam +4 jam$ anak menangis terus menerus selama ) jam dan ri#aat kejang dalam ) hari sesudah imunisasi DTP Ri#aat kejang dalam keluarga dan kejang ang tidak berhubungan dengan pemberian &aksin sebelumna$ kejadian ikutan paska imunisasi atau alergi terhadap &aksin bukanlah suatu indikasi kontra terhadap pemberian &aksin DTaP! Ealaupun demikian keputusan untuk pemberian &aksin pertusis harus dipertimbangkan se'ara indi&idual dengan memperhitungkan keuntungan dan resiko pemberianna! 9aksin pertusis aseluler adalah &aksin pertusis ang berisi komponen spesi%ik toksin dari Bordetellapertusis ang dipilih sebagai dasar ang berguna dalam patogenesis pertusis dan peranna dalam memi'u antibod ang berguna untuk pen'egahan terhadap pertusis se'ara klinis!
1=
4. )oio Poliomielitis atau polio$ adalah penakit paralisis atau lumpuh
ang disebabkan oleh &irus! Agen pemba#a penakit ini$ sebuah &irus ang dinamakan polio&irus 0P9$ masuk ke tubuh melalui mulut$ mengi%eksi saluran usus! 9irus ini dapat memasuki aliran darah
dan
mengalir
ke
sistem sara%
pusat
menebabkan
melemahna otot dan kadang kelumpuhan 0paralisis! Polio&irus adalah &irus R/A ke'il ang terdiri atas tiga strain berbeda dan amat menular! 9irus akan menerang sistem sara% dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam! Polio menerang tanpa mengenal usia$ lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara ) hingga 3 tahun! ;asa inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari ) hingga )3 hari! Anak6anak ke'il ang terkena polio seringkali hana mengalami gejala ringan dan menjadi kebal terhadap polio! Karenana$ penduduk di daerah ang memiliki sanitasi baik justru menjadi lebih rentan terhadap polio karena tidak menderita polio ketika masih ke'il! 9aksinasi pada saat balita akan sangat membantu pen'egahan! Polio di masa depan karena polio menjadi lebih berbahaa jika diderita oleh orang de#asa! ,rang ang telah menderita polio bukan tidak mungkin akan mengalami gejala tambahan di masa depan seperti lau otot gejala ini disebut sindrom postpolio! 2enis polio: 1 Polio non6paralisis - Polio paralisis spinal ) Polio bulbar Imunisasi Polio Penakit polio ang dapat menebabkan kelumpuhan ini$ disebabkan &irus poliomelitis ang sangat menular! Penularanna bias le#at makanan@minuman ang ter'emar &irus polio! Bisa juga le#at per'ikan ludah@air liur penderita polio ang masuk ke mulut
14
orang sehat! Imunisasi polio memberikan kekebalan akti% terhadap penakit poliomielitis! Polio bisa menebabkan neri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan@tungkai! Polio juga bisa menebabkan kelumpuhan pada otot6otot perna%asan dan otot untuk menelan! Polio bisa menebabkan kematian! Terdapat - ma'am &aksin polio: a! IP9 0Ina'ti&ated Polio 9a''ine$ 9aksin Salk$ mengandung &irus polio ang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan! b! ,P9 0,ral Polio 9a''ine$ 9aksin Sabin$ mengandung &aksin hidup ang telah dilemahkan$ diberikan dalam bentuk 'airan! Bentuk tri&alen 0T,P9 e%ekti% mela#an semua bentuk polio$ bentuk mono&alen 0;,P9 e%ekti% mela#an 1 jenis polio! Dosis pertama dan kedua diperlukan untuk menimbulkan respon kekebalan primer$ sedangkan dosis ketiga dan keempat diperlukan untuk meningkatkan kekuatan antibod sampai pada tingkat
ang tertinggi! Kepada penderita
gangguan sistem
kekebalan 0misalna penderita AIDS$ in%eksi *I9$ leukemia$ kanker$ lim%oma$ dianjurkan untuk diberikan IP9! IP9 juga diberikan kepada orang ang sedang menjalani terapi peninaran$ terapi kanker$ kortikosteroid atau obat imunosupresan lainna! IP9 bisa diberikan kepada anak ang menderita diare! 2ika anak sedang menderita penakit ringan atau berat$ sebaikna pelaksanaan imunisasi ditunda sampai mereka benar6benar pulih! IP9 bisa menebabkan neri dan kemerahan pada tempat penuntikan$ ang biasana berlangsung hana selama beberapa hari! ;asa inkubasi &irus antara 7615 hari! Setelah demam -63 hari$ umumna akan mengalami kelumpuhan mendadak pada salah satu anggota gerak! /amun tak semua orang ang terkena &irus polio akan mengalami kelumpuhan$ tergantung keganasan &irus polio ang menerang
1
dan daa tahan tubuh si anak! Imunisasi polio akan memberikan kekebalan terhadap serangan &irus polio! Usia Pemberian Imunisasi dasar polio diberikan + kali 0polio I$II$ III$ dan I9 dengan inter&al tidak kurang dari + minggu! Pertama dilakukan saat lahir 0usia 5 bulan dan berikutna di usia -$ +$ 7 bulan! Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio I9$ kemudian pada saat masuk SD 0367 tahun dan pada saat meninggalkan SD 01- tahun! Dilanjutkan pada usia 14 bulan dan 3 tahun! Ke'uali saat lahir$ pemberian &aksin polio selalu dibarengi dengan &aksin DTP! (ara Pemberian Bisa le#at suntikan 0Ina'ti&ated Poliomelitis 9a''ine@IP9$ atau le#at mulut 0,ral Poliomelitis 9a''ine@,P9! Di tanah air$ ang digunakan adalah ,P9! 9aksin ini diberikan sebanak - tetes 05$1 m8 langsung ke mulut anak atau dengan menggunakan sendok ang berisi air gula! Kepada orang ang pernah mengalami reaksi alergi hebat 0ana%ilaktik setelah pemberian IP9$ streptomisin$ polimiksin B atau neomisin$ tidak boleh diberikan IP9! Sebaikna diberikan ,P9! %ek Samping *ampir tak ada! *ana sebagian ke'il saja ang mengalami pusing$ diare ringan$ dan sakit otot! Kasusna pun sangat jarang! Dapat mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejang6kejang! Tingkat Kekebalan: Dapat men'ekal hingga 5J! Indikasi Kontra: Tak dapat diberikan pada anak ang menderita penakit akut atau demam tinggi 0di atas )45( muntah atau diare penakit kanker atau keganasan *I9@AIDS sedang menjalani pengobatan
-5
steroid dan pengobatan radiasi umum serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu!
suatu in%eksi &irus ang sangat menular$ ang ditandai dengan demam$
batuk$
konjungti&itis
0peradangan
selaput
ikat
mata@konjungti&a dan ruam kulit! Penakit ini disebabkan karena in%eksi &irus 'ampak golongan ParamHo&irus! 2ika seseorang pernah menderita 'ampak$ maka seumur hidupna dia akan kebal terhadap penakit ini! Tidak ada pengobatan khusus untuk 'ampak! Anak sebaikna menjalani tirah baring! 9aksin 'ampak biasana diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan 'ampak 2erman 0&aksin ;;R@mumps$ measles$ rubella$ disuntikkan pada otot paha atau lengan atas! 2ika hana mengandung 'ampak$ &aksin diberikan pada umur bulan! Dalam bentuk ;;R$ dosis pertama diberikan pada usia 1-613 bulan$ dosis kedua diberikan pada usia +67 tahun! selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 15 hari dan makan makanan ang bergii agar kekebalan tubuh meningkat! Imunisasi 'ampak e%ekti% untuk memberi kekebalan terhadap penakit 'ampak sampai seumur hidup! Penakit 'ampak ang disebabkan oleh &irus ang ganas ini dapat di'egah jika seseorang mendapatkan imunisasi 'ampak$ minimal dua kali akni semasa usia 7 . 3 bulan dan masa SD 07 . 1- tahun! Penakit ini mampu menebabkan 'a'at dan kematian karena komplikasina seperti radang paru 0pneumonia diare$ radang telinga 0otitis media dan radang otak 0ense%alitis terutama pada anak dengan gii buruk! Penularan 'ampak terjadi le#at udara atau butiran halus air ludah 0droplet penderita ang terhirup melalui hidung atau mulut! Pada masa inkubasi ang berlangsung sekitar 1561- hari$ gejalana sulit
-1
dideteksi! Setelah itu barulah mun'ul gejala %lu 0batuk$ pilek$ demam$ mata kemerah6merahan dan berair$ si ke'il pun merasa silau saat melihat 'ahaa! Kemudian$ di sebelah dalam mulut mun'ul bintik 6 bintik putih ang akan bertahan )6+ hari! Beberapa anak juga mengalami diare! Satu 6 dua hari kemudian timbul demam tinggi ang turun naik$ berkisar )46+5$3<(! Seiring dengan itu$ barulah keluar ber'ak6ber'ak merah ang merupakan 'iri khas penakit ini! Ukuranna tidak terlalu besar$ tapi juga tak terlalu ke'il! A#alna hana mun'ul di beberapa bagian tubuh saja seperti kuping$ leher$ dada$ muka$ tangan dan kaki! Dalam #aktu 1 minggu$ ber'ak 6 ber'ak merah ini akan memenuhi seluruh tubuh! /amun bila daa tahan tubuhna baik$ ber'ak6ber'ak merah ini hana di beberapa bagian tubuh saja dan tidak banak! 2ika ber'ak merah sudah keluar$ umumna demam akan turun dengan sendirina! Ber'ak merah pun akan berubah jadi kehitaman dan bersisik$ disebut hiperpigmentasi! Pada akhirna ber'ak akan mengelupas
atau
rontok
atau
sembuh
dengan
sendirina!
Umumna$ dibutuhkan #aktu hingga - minggu sampai anak sembuh benar dari sisa6sisa 'ampak! Dalam kondisi ini$ tetaplah meminum obat ang sudah diberikan dokter! 2aga stamina dan konsumsi makanan bergii! Pengobatanna bersi%at simptomatis$ aitu mengobati berdasarkan gejala ang mun'ul! *ingga saat ini$ belum ditemukan obat ang e%ekti% mengatasi &irus 'ampak! 2ika tak ditangani dengan baik 'ampak bisa sangat berbahaa! Bisa terjadi komplikasi$ terutama pada 'ampak ang berat! (iri6'iri 'ampak berat$ selain ber'akna di sekujur tubuh$ gejalana tidak membaik setelah diobati 16- hari! Komplikasi ang terjadi biasana berupa radang paru6paru 0bron'ho pneumonia dan radang otak 0ense%alitis! Komplikasi inilah ang umumna paling sering menimbulkan kematian pada anak!
--
Deskripsi 9aksin 'ampak merupakan &aksin &irus hidup ang dilemahkan! 9aksin ini berbentuk &aksin beku kering ang harus dilarutkan hana dengan pelarut steril ang tersedia se'ara terpisah! 9aksin ini telah memenuhi persaratan E*, untuk &aksin 'ampak! Indikasi Untuk Imunisasi akti% terhadap penakit 'ampak! Komposisi Tiap dosis 05$3 ml &aksin ang sudah dilarutkan mengandung : 9irus (ampak L 1!555 ((ID35$ Kanam'in sul%at FL 155 m'g$ rithrom'in FL )5 m'g Dosis dan (ara Pemberian Imunisasi 'ampak terdiri dari dosis 5$3 ml ang disuntikkan se'ara SUBKUTA/$ lebih baik pada lengan atas! 9aksin ang telah dilarutkan hana dapat digunakan pada hari itu juga 0maksimum untuk 4 jam dan itupun berlaku hana jika &aksin selama #aktu tersebut disimpan pada suhu -<64<( serta terlindung dari sinar matahari! Pelarut harus disimpan pada suhu sejuk sebelum digunakan! Satu dosis &aksin 'ampak 'ukup untuk membentuk kekebalan terhadap in%eksi! Di negara6negara dengan angka kejadian dan kematian karena penakit 'ampak tinggi pada tahun pertama setelah kelahiran$ maka dianjurkan imunisasi terhadap 'ampak dilakukan sedini mungkin setelah usia bulan 0-=5 hari! Di negaranegara ang kasus 'ampakna sedikit$ maka imunisasi boleh dilakukan lebih dari usia tersebut! 9aksin 'ampak tetap aman dan e%ekti% jika diberikan bersamaan dengan &aksin6 &aksin DT$ Td$ TT$ B("$ Polio$ 0,P9 dan IP9$ *epatitis B$ dan ?ello# Ce&er! Usia > 2umlah Pemberian Sebanak - kali 1 kali di usia bulan$ 1 kali di usia 7 tahun! Dianjurkan$ pemberian 'ampak ke61 sesuai jad#al! Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia bulan$ penakit 'ampak
-)
umumna menerang anak usia balita! 2ika sampai 1- bulan belum mendapatkan imunisasi 'ampak$ maka pada usia 1- bulan harus diimunisasi ;;R 0;easles ;umps Rubella! %ek Samping Umumna tidak ada! Pada beberapa anak$ bisa menebabkan demam dan diare$ namun kasusna sangat ke'il! Biasana demam berlangsung seminggu! Kadang juga terdapat e%ek kemerahan mirip 'ampak selama ) hari! Kontraindikasi Terdapat beberapa kontraindikasi ang berkaitan dengan pemberian &aksin 'ampak! Ealaupun berla#anan penting untuk mengimunisasi anak ang mengalami malnutrisi! Demam ringan$ in%eksi ringan pada saluran na%as atau diare$ dan beberapa penakit ringan lainna jangan dikategorikan sebagai kontraindikasi! Kontraindikasi terjadi bagi indi&idu ang diketahui alergi berat terhadap kanam'in dan erithrom'in! Karena e%ek &aksin &irus 'ampak hidup terhadap janin belum diketahui$ maka #anita hamil termasuk kontraindikasi! Indi&idu pengidap &irus *I9 0*uman Immunod%i'ien' 9irus! 9aksin (ampak kontraindikasi terhadap indi&idu6indi&idu ang mengidap penakit immune de%i'ien' atau indi&idu ang diduga menderita gangguan respon imun karena leukimia$ lmphoma atau generalied malignan'! Bagaimanapun penderita *I9$ baik ang disertai gejala ataupun tanpa gejala harus diimunisasi &aksin 'ampak sesuai jad#al ang ditentukan! Bagi anak6anak ang sedang sakit berat seperti diare dan demam tinggi$ menurut 2ane$ diinstruksikan tidak perlu diimunisasi 'ampak! Para petugas 'ukup men'atat namana! Apabila anak tersebut telah sembuh$ petugas
akan mendatangi rumahna
untuk diberi
imunisasi! Kemasan 9aksin tersedia dalam kemasan &ial 15 dosis G 3 ml pelarut dalam ampul!
-+
*. Imnisasi yan3 dian5ran 1. HI( Sesuai namana$ imunisasi ini berman%aat untuk men'ekal
kuman *iB 0*aemophllus in%luenae tpe B! Kuman ini menerang selaput otak sehingga terjadilah radang selaput otak ang disebut meningitis! ;eningitis sangat berbahaa karena dapat merusak otak se'ara permanen sampai kepada kematian! Selain mengakibatkan radang selaput otak$ kuman ini juga dapat menebabkan radang paru dan radang epiglotis! Terdapat dua jenis &aksin *ib konjungat ang beredar di Indonesia aitu &aksin *ib ang berisi PRP6T 0'apsular polsa''haride polriibosl ribitol phosphate6 konjugasi dengan protein tetanus dan PRP6,;P 0PRP berkonjugasi outer membrane protein 'ompleH! 2ad#al imunisasi a! 9aksin *ib ang berisi PRT6P diberikan umur -$+$ dan 7 bulan! b! 9aksin *ib ang berisi PRP6,;P diberikan pada umur - dan + bulan$ dosis ketiga 07 bulan tidak diperlukan! /. 9aksin *ib dapat diberikan dalam bentuk &aksin kombinasi 0DT#P@*ib$ DTaP@*ib@IP9 Dosis a! Satu dosis *ib berisi 5$3 ml$ diberikan se'ara intramus'ular! b! Tersedia &aksin kombinasi 0DT#P@*ib$ DTaP@*ib$ DTaP@*ib@IP9 0&aksin kombinasi ang beredar berisi &aksin *ib PRT6P dalam kemasan pre%illed sringe 5$3 ml! Ulangan a! 9aksin *ib baik PRT6P ataupun PRP6,;P perlu diulang pada umur 14 bulan! b! Apabila anak datang pada umur 163 tahun$ *ib hana diberikan 2.
satu kali! )+$ 2enis imunisasi ini tergolong baru di Indonesia! P(9 atau Pneumo'o''al 9a''ine alias imunisasi pneumokokus memberikan kekebalan terhadap serangan penakit IPD 0In&asi&e Peumo'o''al Diseases$ akni meningitis 0radang selaput otak$ bakteremia
-3
0in%eksi darah$ dan pneumonia 0radang paru! Ketiga penakit ini disebabkan kuman Strepto'o''us Pneumoniae atau Pneumokokus ang penularanna le#at udara! "ejala ang timbul umumna demam tinggi$ menggigil$ tekanan darah rendah$ kurang kesadaran$ hingga tak sadarkan diri! Penakit IPD sangat berbahaa karena kumanna bisa menebar le#at darah 0in&asi% sehingga dapat memperluas
organ
ang
terin%eksi!
Diperlukan
imunisasi
Pneumokukus untuk men'ekal penakit ini! Terdapat - jenis &aksin pneumokokus
ang
beredar
di
Indonesia$
aitu
&aksin
pneumokokus polisakarida berisi polisakarida murni$ -) serotipe disebut pneumo'o'us polsa''haride &a''ine 0PP9-)! 9aksin pneumokokus
generasi
kedua
berisi
&aksin
polisakarida
konjungasi$ = serotipe disebut pneumo'o''al 'onjungate &a''ine 0P(9=! a! 9aksin P(9= dikemas dalam pre%illed sringe 3 ml diberikan intramuskular! b! Dosis pertama tidak berikan sebelum umur 7 minggu '! Untuk bai BB8R 0F1355 gram &aksin diberikan setelah umur kronologik 74 minggu$ tanpa memperhatikan umur atau apabila berat badan telah men'apai!-555 gram! d. Dapat diberikan bersama &aksin lain! Untuk setiap &aksin pada sisi badan ang berbeda! 7. MMR ;emberikan kekebalan terhadap serangan penakit ;umps 0gondongan@parotitis$ ;easles 0'ampak$ dan Rubella 0'ampak 2erman! Terutama buat anak perempuan$ &aksinasi ;;R sangat penting untuk mengantisipasi terjadina rubela pada saat hamil! Sementara pada anak lelaki$ nantina &aksin ;;R men'egah agar tak terserang rubella dan menulari sang istri ang mungkin sedang hamil! Penting diketahui$ rubela dapat menebabkan ke'a'atan pada janin! Toksin ;;R diberikan pada umur 13 614 bulan minimal inter&al 7 bulan antara imunisasi 'ampak 0 bulan dan
-7
;;R! Dosis satu kali 5$3 ml se'ara sub kutan! ;;R diberikan minimal satu bulan sebelum atau setelah penuntikan imunisasi lain! Apabila seorang anak telah mendapat imunisasi ;;R pada umur 1- 614 bulan dan 7 tahun$ imunisasi 'ampak tambahan pada umur 367 tahun tidak perlu diberikan! Ulangan imunisasi ;;R diberikan pada umur 7 tahun! 4. In<-n=a In%luena merupakan penakit in%eksi saluran napas ang disebabkan &irus! Penakit ini dapat menular dengan mudah karena &irusna bisa menebar le#at udara ang bila terhirup dan masuk ke saluran pernapasan kita langsung tertular! Sebenarna$ in%luena tergolong ringan karena si%atna ang sel%6limiting disease alias bisa sembuh sendiri tanpa diobati! Penderita hana perlu beristirahat$ banak minum air putih$ dan meningkatkan daa tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergii seimbang! 2ad#al 9aksin in%luena diberikan pada anak umur 7 sampai -) bulan$ baik anak sehat maupun dengan risiko 0asma$ penakit jantung$ penakit sel si'kle$ *I9$ dan Diabetes! Dosis Tergantung umur anak 1 Umur 76)3 bulan 5$-3 ml! - Umur M) tahun 5$3 ml ) Umur N4 tahun: untuk pemberian pertama kali diperlukan dosis dengan inter&al minimal + 67 minggu$ pada tahun beriktuna hana diberikan satu dosis 9aksin in%luena diberikan se'ara intramuskular pada paha antero lateral atau deatoid '. Ti
ang
buruk
seperti
lingkungan
kumuh$
dan
-=
makananminuman ang tidak higienis! Dia masuk melalui mulut$ lalu menerang tubuh$ terutama saluran 'erna! "ejala khas terin%eksi bakteri ti%us adalah suhu tubuh ang berangsur6angsur meningkat setiap hari$ bisa sampai +55'! Basana di pagi hari demam akan menurun tapi lalu meningkat di #aktu sore@malam! "ejala lainna adalah men'ret$ mual berat$ muntah$ lidah kotor$ lemas$ pusing$ dan sakit perut$ terkesan a'uh tak a'uh bahkan bengong$ dan tidur pasi% 0tak banak gerak! Pada tingkat ringan atau disebut parati%us 0gejala ti%us$ 'ukup dira#at di rumah! Anak harus banak istirahat$ banak minum$ mengonsumsi makanan bergii$ dan minum antibiotik ang diresepkan dokter! Tapi kalau berat$ harus dira#at di rumah sakit! Penakit ini$ baik ringan maupun berat$ harus diobati hingga tuntas untuk men'egah kekambuhan! Selain juga untuk menghindari terjadi komplikasi karena dapat berakibat %atal! 2enis &aksin 1 9aksin kapsuler 9i polisakarida Diberikan pada umur lebih dua tahun$ ulangan dilakukan setiap ) tahun! Kemasan dalam pre%illed sringe 5$3 ml pemberian se'ara intramuskular! - Ti%oid oral T-1a 6 Diberikan pada umur lebih dari 7 tahun! 6 Dikemas dalam kapsul$ diberikan ) dosis dengan inter&al selang sehari 0hari 1$)$3! 6 Imunisasi ulangan diberikan setiap 6.
)63 tahun! H-patitis A Penebaran &irus hepatitis A 09*A sangat mudah! Penderita akan mengeluarkan &irus ini saat meludah$ bersin$ atau batuk! Bila &irus ini menempel di makanan$ minuman$ atau peralatan makan$ kemudian dimakan atau digunakan oleh anak lain maka dia akan tertular! /amun$ untuk memastikan apakah anak mengidap 9*A atau tidak$ harus dilakukan tes darah! 9aksin *ep A diberikan pada umur lebih dari - tahun! 9aksin kombinasi *epB atau *epA
-4
diberikan pada bai kurang dari 1- bulan! ;aka &aksin kombinasi di indikasikan pada anak umur lebih dari 1- bulan terutama 'at'h6 up immuniation aitu mengejar imunisasi pada anak ang belum pernah mendapatkan imunisasi *ep B sebelumna atau imunisasi *ep B ang tidak lengkap! Kemasan liOuid satu dosis@&ial pre%illed sringe 5$3 ml! Dosis pediatrik =-5 8ISA units diberikan - kali dengan inter&al 761- bulan$ intramuskular di daerah deltoid! Kombinasi *epB@*epA 0berisi *ep B 15g dan *ep A =-5 8ISA units dalam kemasan pre%illed sringe 5$3 ml intramuskular! Dosis *Dosis *ep A untuk de#asa 0M1 tahun 1++5 8ISA units dosis 1 ml$ - dosis$ inter&al 761- bulan! 8. $aris-a ;emberikan kekebalan terhadap 'a'ar air atau 'hi'ken poH$ penakit ang disebabkan &irus &ari'ella ooster! Termasuk penakit akut dan menular$ ang ditandai dengan &esikel 0lesi@bintik
berisi
air
pada
kulit
maupun
selaput
lendir!
Penularanna sangat mudah karena &irusna bisa menebar le#at udara ang keluar saat penderita meludah$ bersin$ atau batuk! /amun ang paling potensial menularkan adalah kontak langsung dengan &esikel$ aitu ketika mulai mun'ul bintik dengan 'airan ang jernih! Setelah bintik6bintik itu berubah jadi hitam$ maka tidak menular lagi! Imunisasi &arisela diberikan pada anak umur lebih dari 3 tahun! Untuk anak ang mengalami kontak dengan pasien &arisela$ imunisasi dapat men'egah apabila diberikan dalam kurun =- jam setelah kontak! Dosis 5$3 ml subkutan satu kali! Untuk umur lebih dari 1) tahun atau de#asa$ diberikan - kali dengan jarak +64 minggu!
-
*A">A! IMUNISASI TAHUN 2014 MENURUT I"AI15
)5
(A( III ESIM)U!AN
Upaa pen'egahan penakit dapat dilakukan dengan banak 'ara! Salah satuna adalah dengan meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh dalam menghadapi an'aman penakit ang dilakukan dengan pemberian imunisasi! Imunisasi dasar pada anak usia diba#ah - tahun sangat penting untuk dilakukan oleh karena bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian ang seharusna dapat di'egah #alaupun imunisasi tidak menjamin 155J bah#a seseorang tidak akan terjangkit penakit tersebut! Pada tahun -51+ berdasarkan rekomendasi IDAI 0Ikatan Dokter Anak Indonesia ditetapkan program imunisasi #ajib dan program imunisasi ang dianjurkan! Dalam hal ini maka harus terus digalakkan program imunisasi kepada masarakat luas sehingga masarakat menadari pentingna imunisasi dan
(A( III ESIM)U!AN
Upaa pen'egahan penakit dapat dilakukan dengan banak 'ara! Salah satuna adalah dengan meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh dalam menghadapi an'aman penakit ang dilakukan dengan pemberian imunisasi! Imunisasi dasar pada anak usia diba#ah - tahun sangat penting untuk dilakukan oleh karena bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian ang seharusna dapat di'egah #alaupun imunisasi tidak menjamin 155J bah#a seseorang tidak akan terjangkit penakit tersebut! Pada tahun -51+ berdasarkan rekomendasi IDAI 0Ikatan Dokter Anak Indonesia ditetapkan program imunisasi #ajib dan program imunisasi ang dianjurkan! Dalam hal ini maka harus terus digalakkan program imunisasi kepada masarakat luas sehingga masarakat menadari pentingna imunisasi dan mau memba#a anakna untuk melakukan imunisasi$ khususna imunisasi ang di#ajibkan! 2ika imunitas pada masarakat tinggi$ maka risiko terjadina penularan dan #abah juga akan berkurang