Hidradenitis Supurativa
I.
Definisi
Hidrad Hidradeni enitis tis supura supurativa tiva merupa merupakan kan penya penyakit kit perada peradanga ngan n kronik kronik yang yang disertai timbulnya jaringan parut pada kulit yaitu di jaringan subkutan pada daerah ketiak, anogenital dan payudara pada perempuan ditandai oleh adanya lesi berupa komedo komedo atau berupa berupa benjol benjolan an lembut. lembut. Lesi Lesi sering sering membes membesar, ar, membuk membukaa dan mengeluarkan nanah. Ada beberapa variasi yang timbul pada manifestasi klinik dari penyakit ini. Jaringan parut dapat terjadi sebagai hasil setelah beberapa kali kambuh.(1) Hidrad Hidradeni enitis tis supura supurativ tivaa terjad terjadii jauh jauh di dalam dalam kulit kulit di sekitar sekitar kelenj kelenjar ar minyak ( sebasea) sebasea) dan folikel rambut. agian!bagian tubuh yang terkena biasanya pangkal paha dan ketiak, yang juga merupakan lokasi utama dari kelenjar keringat apokrin. apokrin. anyak terjadi kesalahan diagnosis dalam beberapa kasus, khususnya pada daerah paha, yang biasanya didiagnosis sebagai penyakit furukulosis rekuren.1
"". EPIDEMIOLOGI Hidradenitis supurativa #enderung terjadi setelah masa pubertas, bertahan selama bertahun!tahun dan memburuk dari $aktu ke $aktu. %enyakit ini lebih serin sering g terja terjadi di pada pada $ani $anita ta deng dengan an perb perban andi ding ngan an rasio rasio & ' 1 hing hingga ga ' 1. %enyebabnya masih belum diketahui, dan penyakit ini biasanya terjadi sebelum masa pubertas atau setelah menopause. ata!rata umur penderita adalah &* tahun.
1
+eskipun penyakit ini biasanya terjadi pada kelenjar apokrin, akan tetapi pada $anita lesi terjadi lebih sering pada daerah genitofemoral. III.
(1,&)
Etiologi
epastian penyebab dari hidradenitis supurativa tidak dapat diketahui, namun ada beberapa faktor predisposisi yang dapat memi#u terjadinya penyakit ini diantaranya' struktur adneksa, hormon, obesitas, ri$ayat genetik menderita akne, adanya obstruksi pada daerah kelenjar keringat dan folikel rambut serta infeksi bakteri.(*) IV.
Patogenesis
Hidradenitis supurativa terjadi apabila terdapat obstruksi pada daerah kelenjar minyak ( sebasea) dan kelenjar folikel rambut yang menyebabkan terjadinya hiperkeratosis, yakni sel!sel kulit mati dikeluarkan dari sekitar kelenjar keringat apokrin, ketika sel!sel kulit mati ini ber#ampur dengan minyak dari kelenjar sebasea, maka sel!sel tersebut akan terdorong ke jaringan sekitarnya, yang menyebabkan timbulnya jaringan parut. emudian terjadi dilatasi dari folikel rambut yang diikuti oleh kelenjar apokrin, dan terjadilah proses inflamasi yang menyebabkan tumbuhnya bakteri pada daerah tersebut. Apabila proses inflamasi terjadi dalam $aktu lama, maka akan terjadi destruksi dari folikel rambut serta pembentukan granuloma, yang menyebabkan terbentuknya ulserasi, fibrosis dan sinus. -idak diketahui mengapa terjadi penyumbatan, tetapi sejumlah faktor termasuk hormon, genetika, merokok dan kelebihan berat badan semua dapat menjadi faktor resiko. (*,)
2
V.
Gejala Klinis
Ada
beberapa
karakteristik
diagnosis
dari hidradenitis supurativa
diantaranya lesi dengan effloresensi berupa nodus dengan tanda radang akut yang dapat melunak menjadi abses, meme#ah dan membentuk fistel, dan bersifat menahun, dan disertai nyeri yang hilang timbul, dapat berukuran seperti bola atau seke#il ka#ang polong, dan nanah juga dapat terbentuk pada lesi dengan abses terbuka, yang sangat menyakitkan untuk disentuh dan dapat bertahan selama bertahun!tahun, yang berpun#ak pada insisi dan drainase dari nanah, dapat ditemukan sinus, pada lesi sekunder dapat berupa komedo. ()
/ambar 1. Hidradenitis 0upurativa pada daerah ketiak ikutip dari kepustakaan
emudian predileksi dari penyakit ini adalah seluruh area dari permukaan tubuh manusia yang terdapat kelenjar apokrin, namun biasanya banyak ditemukan pada daerah ketiak, payudara, dan anogenital. Apabila terjadi pada daerah ketiak biasanya lesi dapat ditemukan pada kedua sisi. 0edangkan apabila terjadi pada
3
daerah anogenital biasanya lesi dapat ditemukan pada seluruh daerah tersebut baik itu pada daerah pantat, hingga daerah perineum termasuk inguinal, s#rotum atau vulva.
an kriteria yang terakhir adalah, perlu diingat bah$a penyakit ini
merupakan penyakit kronik serta bersifat menahun dan berulang. elebihan berat badan, stres, perubahan hormon, panas atau keringat yang berlebihan dapat memperburuk gejala. (*,)
/ambar. & %redileksi Hidradenitis 0upurativa ikutip dari kepustakaan
VI.
Pemerisaan Penunjang !. %emeriksaan Laboratorium
%asien dengan hidradenitis supurativa yang memiliki lesi yang akut akan memberikan gambaran peningkatan sedimen eritrosit. (&) ". akteriologi
%ada pemeriksaan bakteriologi dapat ditemukan bakteri patogen pada daerah
lesi
yang
terinfeksi,
seperti
Staphylococcus
aureus,
4
Streptococci, Escherichia colli, Proteus mirabilis dan Pseudomonas aeruginase. (*) #. Histologi
0edangkan pada pemeriksaan dermatopatologi pada tahap a$al dapat ditemukan oklusi keratin dari folikel rambut dan dilatasi duktus, sedangkan pada kasus!kasus yang sudah kronik dapat ditemukan destruksi kelenjar apokrin, ekrin dan pilosebaseous, serta hiperplasia pseudoephitelomatous pada sinus.(*)
VII.
Diagnosis $anding
ilihat dari gejala yang timbul dari penyakit ini, pada tahap a$al yakni berupa papul, nodul dan abses yang d isertai rasa nyeri pada daerah ketiak dapat pula didiagnosis dengan furunkel atau karbunkel. 0edangkan untuk manifestasi klinik yang didapatkan pada tahap akhir dapat didiagnosis pula dengan penyakit limfogranuloma vereneum. (1,*) 1. 2urunkel isul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya. %aling sering ditemukan di daerah leher, payudara, $ajah dan pantat. Akan terasa sangat n yeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari!jari tangan. %emeriksaan fisik khususnya efloresensi didapatkan nodul eritema berbentuk keru#ut, dan ditengahnya terdapat core atau mata bisul. 2urunkel bera$al sebagai benjolan keras ber$arna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). isul bisa pe#ah spontan atau dipe#ahkan
5
dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah. isa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. ulit di sekitarnya tampak kemerahan atau meradang.
/ambar. * 2urunkel ikutip dari kepustakaan*
&. arbunkel arbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut. %embentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi yang lebih serius. %emeriksaan fisik khususnya efloresensi, ukurannya lebih besar dan mata bisulnya lebih dari satu.
6
/ambar.
arbunkel
ikutip dari kepustakaan*
*. Limfogranuloma 3enerum /ejala Limfogranuloma 3enerum dimulai beberapa hari hingga satu bulan setelah kontak dengan bakteri. /ejala termasuk bisul ke#il pada alat kelamin, bisul tidak terasa sakit, pembengkakan dan kemerahan pada kulit di daerah selangkangan, pembengkakan kelenjar getah bening salah satu atau kedua sisi mungkin juga mempengaruhi kelenjar getah bening di sekitar dubur pada mereka yang memiliki hubungan seks anal, dapat ditemukan lesi yang berisi darah atau nanah di daerah rektum ataupun pada feses, nyeri buang air besar (tenesmus).
/ambar.
Limfogranuloma 3enerum
ikutip dari kepustakaan*
7
VIII. Penatalasanaan
%enatalaksanaan Hidradenitis 0upurativa #ukup sulit. Hal ini paling baik ditangani pada tahap a$al sebelum jaringan parut yang luas berkembang. an harus didiagnosis dengan benar. Antibiotik ! antibiotik oral dapat membantu menekan peradangan terutama pada kasus yang ringan, tetapi mereka tidak menyembuhkan penyakit. erikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan '
(*,,4)
!. %engobatan 0istemik
•
Antibiotik digunakan untuk anti!inflamasi dan bukan untuk mengobati infeksi. apat diberikan antibiotik oral berupa eritromisin &5!55 mg6kg , tetrasiklin &5!55 mg6kg , atau minosiklin 155 mg6kg diberikan & kali sehari sampai lesi menghilang, selama * bulan.
•
Lesi akut yang menimbulkan rasa nyeri dapat diberikan injeksi triamsinolon 17 *! mg6ml dan diteruskan dengan melakukan insisi serta drainase dari #airan abses yang dihasilkan.
•
%rednison. 8bat ini dapat diberikan apabila ditemukan nyeri dan reaksi inflamasi yang berat, diberikan dengan dosis 95 mg sehari selama &!* hari, dosis dapat diturunkan dosisnya setelah 1 hari.
•
"sotretinoin injeksi dengan dosis 5,!1,5 mg6kg selama beberapa bulan. 8bat ini tidak digunakan pada kasus yang berat, tetapi digunakan pada
8
tahap a$al untuk men#egah terjadinya penyumbatan pada folikel rambut dan dapat diberikan pada saat melakukan bedah eksisi pada lesi tunggal.
". %engobatan -opikal
Antibiotik topikal tidak membantu. :amun biasanya dapat diberikan kombinasi
antara klindamisin topikal
dan rifampisin oral dengan dosis
*55mg & kali sehari yang dapat diberikan selama beberapa minggu. #. -erapi edah
etika proses menjadi kronis, bedah eksisi luas adalah prosedur pilihan. 0edangkan insisi dapat dilakukan apabila terdapat abses yang
juga disertai
dengan tindakan drainase dari #airan abses. . ;dukasi Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu men#egah infeksi kulit dari penyebaran lebih lanjut. engan mengenakan kain hangat atau kompres pada daerah yang terkena untuk mengurangi pembengkakan dan iritasi kulit.
suppurativa tidak boleh merokok, karena merokok
merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit ini. an usahakan untuk menurunkan berat badan.
(1,4)
9
D%&'%( P)S'%K%
1. Habif, -. %. A#ne, osa#ea and elated isorders. L.
10
&. Lautens#hlager 0. dermatitis supurativa. "n' /oldsmith L, at>, 0", /il#hrest, A, %aller, A0, Leffell, J, ?olff, , editor. 2it>patri#k@s dermatologi in general medi#ine. ne$ york' +# gra$ hill. p. 9*!. *. Johnson, . ?. isorders 8f 0eba#eous and Apo#rine /lands. 2it>patri#k@s
, J. Hidradenitis 0upurativa. JEA! &55BC&*'B!B. 6.
0hah, :. Hidradenitis 0uppurativa ' A -reatment
11