LEMBAR PENGESAHAN
Referat yang berjudul “Hand Foot and Mouth Disease” telah diterima dan disetujui pada tanggal
Oktober 2012
oleh pembimbing sebagai salah satu syarat menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih
Jakarta,
Oktober 2012
dr. Tjahaya B, Sp.A
3
Kata Pengantar
Puji Puji dan syukur syukur saya saya panjatk panjatkan an kepada kepada Allah Allah SWT atas rahmat rahmat dan hiday hidayahny ahnyaa sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis berjudul “Hand Foot and Mout Mouth h Disea Disease” se” ini ini dibu dibuat at deng dengan an tuju tujuan an seba sebaga gaii salah salah satu satu syara syaratt
kelu kelulu lusan san dalam dalam
Kepani Kepanitera teraan an Klinik Klinik Ilmu Ilmu Keseha Kesehatan tan Anak Anak di Rumah Rumah Sakit Sakit Umum Umum Daerah Daerah Budhi Budhi Asih. Asih. Dalam Dalam pembua pembuatan tan karya karya tulis tulis ini, ini, saya saya mengam mengambil bil referen referensi si dari dari literat literatur ur dan jaringa jaringan n internet. Saya mengucapk mengucapkan an terimakasih terimakasih yang sebesar-besarnya sebesar-besarnya kepada kepada pembimbin pembimbing g saya, dr.Tjahaya B, Sp.A, yang telah memberikan bimbingannya dalam proses penyelesaian karya tulis ini, juga untuk dukungannya baik dalam bentuk moril dalam mencari referensi yang lebih baik. Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman saya yang berada dalam satu kelompok kepaniteraan yang sama, atas dukungan dan bantuan mereka selama saya menjalani kepaniteraan ini. Pengalaman saya dalam kepaniteraan ini akan selalu menjadi suatu inspirasi yang unik. Saya juga mengucapkan mengucapkan rasa terimakasih terimakasih yang mendalam mendalam kepada kepada kedua orangtua saya atas bantuan, dukungan baik secara moril maupun materil, dan kasihnya. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis,
Aji Mustika NIngrum
3
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan....................................... Pengesahan.............................................................. ..................................................................... .............................................. .1 Kata Pengantar........................................ Pengantar............................................................... .............................................. ...................................................... ............................... 2 Daftar Isi........................................... Isi.................................................................. .............................................. ................................................ ......................... ............3 ............ 3 Bab I
Pendahuluan.................................. Pendahuluan......................................................... .............................................. .............................................. ....................................... ..................4 ..4 Bab II
Hand Foot and Mouth Disease ........................................... .................................................................. ................................................6 .........................6 Definisi.......................................... Definisi................................................................. .............................................. ..............................................6 .......................6 Epidemiologi……………………………………………………………...…….6 Etiologi……………………………………………………………………...….7 Mortalitas Morbiditas.................... Morbiditas........................................... .............................................. ..............................................8 .......................8 Patofisiologi……………………………………………………………………9 Manifestasi klinis....................................... klinis.............................................................. ................................................ ......................... ........9 Pemeriksaan laboratorium….................. laboratorium…...........................................…………………….12 .........................…………………….12 Diagnosis banding…………………………………………………………….13 Komplikasi……………………………………………………………………13 Pengobatan…………………………………………………………………....14 Prognosis……………………………………………………………………..19
3
Edukasi………………………………………………………………………..19 Bab III
Kesimpulan........................................................................................................................20 Daftar Pustaka....................................... Pustaka.............................................................. .............................................. ......................................................21 ...............................21
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (KTM), atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) (HFMD) dan dikenal juga dengan dengan istilah “Flu Singapura” Singapura” adalah penyakit penyakit yang umumnya diderita diderita oleh bayi dan anak-anak di bawah usia 10 tahun. Periode usia yang terkena yaitu antara usia 6 bulan sampai 3 tahun, namun ada laporan kasus yang menyebutkan bahwa bayi baru lahir atau usia dewasa di atas 25 tahun dapat terkena penyakit ini.(1) Tangan, kaki dan penyakit mulut (HFMD) adalah infeksi virus yang biasanya ringan dan selflimiting disease. disease. Hal ini ditandai dengan demam prodromal prodromal singkat, singkat, diikuti oleh faringitis, faringitis, ulkus pada mulut mulut dan ruam pada tangan tangan dan kaki. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari anggota Enterovirus dari genus Picornaviridae misa lnya Coxsackievirus tipe A (CA) dan Enteroviru Enteroviruss 71 (EV71), dengan gambaran gambaran klinis yang yang berbeda. berbeda. Transmisi Transmisi terjadi dari manusia ke manusia manusia melalui melalui kontak kontak langsung dengan air liur, tinja, cairan tubuh atau droplet droplet dari saluran napas dari orang yang terinfeksi terinfeksi dan secara tidak langsung melalui benda(2). Di Singapura, wabah pertama HFMD dilaporkan pada bulan Juni sampai Juli 1970 namun agen etiologinya belum diketahui. (3) Dua wabah wabah lainny lainnyaa terkait terkait dengan dengan CA16 CA16 yang dilaporkan dilaporkan selama periode periode antara September September 1972 dan Januari 1973, dan antara September dan Desember 1981. (4) Wabah terbesar dari HFMD yang disebabkan oleh EV71 dengan 3790 kasus dan 4 kematian terjadi di Singapura antara September dan Desember 2000. 2000. Temuan Temuan patologis patologis utama yang didapat dari hasil pada otopsi otopsi adalah pneumonitis pneumonitis interstitial, miokarditis dan ensefalitis.(5) Dari Dari berbag berbagai ai sumber sumber dilapo dilaporka rkan n bahwa bahwa akhir-a akhir-akhi khirr ini penya penyakit kit terseb tersebut ut sudah sudah banyak penderitanya di Indonesia. Penyakit ini banyak berjangkit pada musim panas dan
3
kering, dan pada masa awal turunnya hujan. Meskipun di Indonesia penyakit ini dinyatakan bukan merupakan penyakit yang digolongkan berbahaya, namun wabah yang terjadi selama April sampai Juli 1998 di Taiwan, dimana Enterovirus 71 (EV71) telah diidentifikasi sebagai agen etiologi yang utama. Wabah itu dikaitkan dengan tingkat kematian sangat tinggi pada anak-anak anak-anak kecil. Setidaknya Setidaknya terdapat 55 kasus fatal yang awalnya awalnya dilaporkan dilaporkan(6,7) pada anakanak yang memiliki keluhan yang sulit disembuhkan setelah fase prodromal akut penyakit, banyak dari mereka yang mengalami gangguan neurologis s elama sakit dan meninggal dalam waktu 24 jam rawat inap (8). Selain itu dari April sampai Juni 1997, 29 anak yang sebelumnya sehat sehat berusi berusiaa kurang kurang dari dari 6 tahun tahun di Sarawa Sarawak, k, Malaysi Malaysia, a, mening meninggal gal karena karena kegaga kegagalan lan kardio kardioresp respira irasi si cepat cepat progre progresif sif selama selama wabah wabah HFMD HFMD yang yang teruta terutama ma diseba disebabka bkan n oleh oleh enterovirus 71 (EV71) (9) . Untu Untuk k peng pengob obat atan an HFMD HFMD,, sam sampai pai seka sekara rang ng belu belum m ada ada obat obat spes spesif ifik ik untu untuk k meng mengat atasi asiny nyaa kecu kecuali ali obat obat-ob -obata atan n simpt simptom omati atik k untu untuk k mene meneka kan n gejal gejala. a. Peny Penyak akit it ini ini diseba disebabka bkan n oleh oleh virus virus yang yang sama sama sekali sekali berbed berbedaa dengan dengan penya penyakit kit kaki kaki dan mulut mulut pada pada binatang ternak. Gejalanya yang mirip dengan sindroma Stevens-Johnson akibat alergi terhadap penggunaan beberapa jenis obat
(10)
, dan juga mirip dengan cacar air tetapi lokasi
pertumbuhan vesikel dan ulkus di kulit secara spesifik banyak timbul di rongga mulut, telapak tangan, dan telapak kaki.
3
BAB II Hand Foot and Mouth Disease
2.1 Definisi
Dala Dalam m masy masyar arak akat at infe infeks ksii viru viruss ters terseb ebut ut seri sering ng dise disebu butt seba sebaga gaii "Flu "Flu Singapura". Dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM ). KTM adalah penyakit yang disebabkan oleh sekelompok enterovirus yang disebut coxsackievirus, coxsackievirus, anggota dari famili Picornaviridae; Picornaviridae; dengan gejala klinis berupa lepuhan di mulut, tangan , dan kaki, terutama di bagian telapak, terkadang di bokong. Lepuhan di mulut segera pecah
3
dan memben membentuk tuk ulser ulser yang yang dirasak dirasakan an sangat sangat nyeri nyeri dan perih perih oleh oleh pender penderita itany nyaa sedangkan lepuhan di telapak kaki, tangan, dan beberapa bagian tubuh lain tidak terasa sakit atau gatal, tapi sedikit nyeri jika ditekan.(10,16)
2.2 Epidemiologi(2,19,25)
HFMD HFMD terk terkai aitt deng dengan an EV71 EV71 tela telah h lebi lebih h serin sering g di Asia Asia Teng Tengga gara ra dala dalam m beberapa tahun terakhir. Faktor resiko dalam epidemi penyakit ini termasuk kehadiran pusat penitipan anak, seringnya berkontak dengan penderita HFMD, jumlah anggota keluarga yang besar, dan tempat tinggal di pedesaan. Menurut Menurut laporan, laporan, HFMD menunjukkan menunjukkan tidak memiliki predileksi predileksi seksual. seksual. Beberapa data epidemi mengamati rasio laki-laki dan perempuan dominasi sedikit 1.2-1.3:1. Baru-baru ini (Juli 2012), di Asia (terutama Kamboja), anak-anak yang diduga terinfeksi terinfeksi Enterovirus Enterovirus 71 memiliki angka kematian kematian 90%. Ini epidemi epidemi (terutama (terutama pada bayi, balita, dan anak di bawah 2 tahun) masih dalam penyelidikan intensif dan itu adalah peneliti kemungkinan akan memiliki pemahaman yang lebih baik dari angka kematian yang tinggi terkait dengan enterovirus 71. Jika Enterovirus 71 yang pada akhirny akhirnyaa ditemu ditemukan kan bertan bertanggu ggung ng jawab jawab atas atas kematia kematian, n, kemung kemungkin kinan an virus virus telah telah mengembangkan kemampuan mematikan baru untuk cepat menginfeksi dan merusak jaringan paru-paru anak-anak. Namun, penelitian yang sedang berlangsung dan beberapa peneliti menunjukkan bahwa anak-anak mati dari kombinasi enterovirus 71, suis Streptococcus, dan koinfeksi virus dengue. 2.3 Etiologi(25)
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam family Picornaviridae, Genus Enterovirus. Genus yang lain adalah Rhin Rhinov oviru irus, s, Card Cardio iovi viru rus, s, Apth Apthov ovir irus us.. Dida Didala lam m Genu Genuss ente entero rovi viru russ terd terdir irii dari dari Coxsack Coxsackie ie A virus, virus, Coxsack Coxsackie ie B virus. virus. Penye Penyebab bab KTM yang yang paling paling sering sering pada pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Coxsackie virus yang dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu A dan B, yang dida didasa sark rkan an pada pada peng pengar aruh uhny nyaa terh terhad adap ap tiku tikuss yang ang baru baru lahi lahirr (Cox (Coxsa sack ckie ie A menyebabkan cedera otot, kelumpuhan, dan kematian,. Coxsackie B mengakibatkan kerusakan organ, tetapi hasil kurang parah). Ada lebih dari 24 berbeda serotipe virus
3
dimana dimana masing-masin masing-masing g virus memiliki protein protein yang berbeda pada permukaannya. permukaannya. Virus Coxsackie menginfeksi sel inang dan menyebabkan sel inang menjadi lisis.
Tipe ipe
A
viru viruss
pen penyebab ebab Herpa erpang ngin inaa
(lep (lepuh uh meny enyakit akitka kan n
di
mulu ulut,
tenggorokan, tangan, kaki, atau di semua bidang). Tangan, kaki, dan penyakit mulut (HFM (HFMD) D) adal adalah ah nama nama umum umum dari dari infe infeks ksii viru virus. s. Coxs Coxsac acki kiee A 16 (CVA (CVA16 16)) menyebabka menyebabkan n sebagian sebagian besar infeksi. infeksi. HFMD di AS Ini biasanya terjadi pada anakanak (usia 10 dan di bawah), tetapi orang dewasa juga dapat mengembangkan kondisi. Ini penya penyakit kit anak-a anak-anak nak tidak tidak harus harus bingun bingung g dengan dengan "peny "penyakit akit kaki kaki dan mulut" mulut" biasanya ditemukan pada hewan dengan kuku (misalnya, pada sapi, babi, dan rusa). Tipe A juga menyebabkan konjungtivitis (peradangan pada kelopak mata dan area putihmata). Tipe B menyebabkan epidemi virus pleurodynia (demam, paru-paru, dan nyeri perut dengan sakit kepala yang berlangsung berla ngsung sekitar s ekitar dua sampai 12 hari dan resolve). Pleurodynia juga disebut penyakit Bornholm. Ada enam serotipe dari Coxsackie B (16, dengan dengan B 4 diangg dianggap ap oleh oleh bebera beberapa pa peneli peneliti ti sebagai sebagai kemung kemungkin kinan an penye penyebab bab diabetes di sejumlah individu). Kedua jenis virus (A dan B) dapat menyebabkan meningitis, miokarditis, dan perikarditis, tetapi ini jarang terjadi dari infeksi Coxsackie. Beberapa peneliti menyar menyarank ankan an virus virus Coxsack Coxsackie ie (teruta (terutama ma Coxsack Coxsackie ie B4) memilik memilikii peran peran dalam dalam pengembangan tipe onset akut I (sebelumnya dikenal sebagai juvenile) diabetes, namun hubungan ini masih dalam penyelidikan.
3
Virus Coxsackie dan enterovirus lainnya dapat menyebabkan penyakit anak dari dari tangan tangan,, kaki, kaki, dan penyak penyakit it mulut. mulut. Namun, Namun, sebagia sebagian n besar besar anak-an anak-anak ak dengan dengan infeksi virus Coxsackie sepenuhnya menyelesaikan gejala dan infeksi dalam waktu sekitar 10-12 hari.
2.4 Mortalitas dan Morbiditas
Secara Secara umum, umum, penya penyakit kit ini biasa biasa menye menyerang rang anak-an anak-anak ak dan balita balita,, tetapi tetapi dilaporkan terjadi juga pada orang dewasa. Untuk pasien dengan kondisi tubuh yang baik, penyakit ini akan menghilang dengan sendirinya selama 7-10 hari sejak gejala timbul. timbul. Namun Namun komplikasi komplikasi yang berbahaya berbahaya juga dilaporkan dilaporkan meliputi meliputi miokarditis, miokarditis, pneumonia, meningitis, ensefalitis, hingga kematian. Penyakit KTM juga dapat menjangkit kembali, terutama oleh virus dengan jenis yang berbeda. Infeksi pada keha kehami mila lan n
trim trimes este terr
pert pertam amaa
dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
kegu kegugu gura ran n
spon sponta tan n
atau atau
pertumbuhan janin yang tidak normal. Di Taiwan dengan kasus penjangkitan oleh enterovirus 71 menyebabkan 20 % kematian pada penderitanya. Tidak dilaporkan adanya perbedaan reaksi pada jenis kelamin dan ras penderita yang berbeda
(4,5,6,8,9)
.
2.5 Patofisiologi
Penya Penyakit kit ini sangat sangat menula menularr dan sering terjadi terjadi dalam dalam musim musim panas. panas. KTM KTM adalah penyakit umum yang biasa terjadi pada kelompok masyarakat yang sangat padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun. Orang dewasa umumnya umumnya kebal terhadap enterovirus. enterovirus. Penularannya Penularannya melalui melalui kontak kontak langsung langsung dari manusia manusia ke manusi manusiaa yaitu yaitu melalu melaluii drople droplet, t, air liur, liur, tinja, tinja, cairan cairan dari dari vesikel vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, pakaian, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekret tersebut. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa penyakit seperti lalat dan kecoa. Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Penyakit tangan, kaki dan mulut adalah penyakit umum dan penyebarannya dapat terjadi di antara kelompok anak, misalnya di sekolah atau di tempat penitipan anak. Penyakit tangan, kaki dan mulut biasanya tersebar melalui hubungan sesama manusia. Virus ini tersebar terse bar melalui fekalfe kaloral pada tangan yang tercemar, namun bisa juga disebarkan melalui lendir mulut atau
3
sistem pernapasan dan kontak langsung dengan cairan di dalam lepuhnya. Sesudah berhubungan dengan orang yang terkena, biasanya di antara 3-5 hari lepuh baru akan timbul. Selama masih ada cairannya, lepuh ini bisa menular dan virus ini juga bisa berminggu-minggu berada di dalam kotoran. kotoran. Penyakit KTM mempunyai masa inkubasi 3-6 hari. Selama masa epidemik, virus menyebar dengan sangat cepat dari satu anak ke anak yang lain atau dari ibu kepada kepada janin yang dikandung dikandungnya. nya. Virus menular menular melalui melalui kontak kontak langsung langsung dengan dengan sekresi hidung dan mulut, tinja, maupun virus yang terhisap dari udara. Implantasi dari virus di dalam bukal dan mukosa ileum segera diikuti dengan penyebaran menuju nodus-nodus limfatik selama 24 jam. Setelah itu segera timbul reaksi berupa bintik merah yang kemudian membentuk lepuhan kecil mirip dengan cacar air di bagian mulut mulut,, telapak telapak tangan tangan,, dan telapa telapak k kaki. kaki. Selama Selama 7 hari hari kemudi kemudian an kadar kadar antibo antibodi di penetral akan mencapai puncak dan virus tereliminasi (8,9,10).
2.6 Manifestasi Klinis
Peny Penyak akit it tang tangan an,, kaki kaki dan dan mulu mulutt yang ring ringan an biasa biasany nyaa diseb disebab abka kan n oleh oleh Coxsackievirus. Anak usia di bawah 5 tahun sering terkena infeksi virus ini, meskipun pada orang dewasa dapat juga terjadi. Infeksi Coxsackievirus mungkin sama sekali tidak menunjukkan gejala atau hanya ringan (12). Gejala Gejala penya penyakit kit diawal diawalii dengan dengan demam demam tidak tidak tinggi tinggi 2-3 hari, hari, diikut diikutii nyeri nyeri tenggorokan atau faringitis, sulit makan dan minum karena nyeri akibat luka di mulut dan lidah. Kadang disertai sedikit pilek atau gejala seperti flu. Timbul lepuhan atau vesikel yang kemudian pecah selama 5-10 hari. Lepuhan di mulut berukuran 2-3 mm yang segera pecah dan membentuk ulkus yang dirasakan sangat perih terutama terutama saat makan/minu makan/minum, m, sehingga sehingga sukar untuk menelan. Jumlah ulkus di mulut mencapai 5-10 yang tersebar di daerah bukal, palatal, gusi, dan lidah seperti ditunjukkan pada gambar 1(18). Ulkus di lidah paling lama sembuh. Ulkus juga dapat menyebar hingga saluran cerna yang lebih dalam sampai ke lambung. Pada kondisi pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, seluruh gejala dapat membaik selama 5 –7 hari. Bersamaan dengan itu timbul rash atau ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/b kemerahan/blister lister yang kecil dan rata), papulovesikel papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash atau ruam (makulopapul) ada pada daerah bokong(12,13,14,15,16).
3
Pada bayi atau anak usia di bawah 5 tahun yang timbul gejala berat harus dirujuk dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang dianggap dianggap berat adalah hiperpireksia hiperpireksia (suhu lebih dari 39OC) atau demam tidak turun-turun, takikardi, sesak, anoreksia, muntah atau diare dengan dehidrasi, badan sangat lemas, kesadaran menurun dan kejang.
Gambar 1 : Lepuhan pada bibir dan lidah
Lepuhan atau vesikel di kaki dan tangan dijumpai pada 2/3 penderita, yang terutama tumbuh di bagian dorsal dan sisi-sisi jari serta telapak tangan seperti ditunjukkan pada gambar 2
multiforma
(19)
. Lepuhan/vesikel yang dikenal dalam istilah kedokteran sebagai erythema
(14)
ini secara khas berbentuk bulat atau elips yang akan mengering sendiri
selama 3-7 hari.
3
Gambar 2 : Lepuhan pada telapak tangan
Permasalahan utama pada anak-anak dan balita adalah kesulitan untuk makan dan minum yang dengan beberapa bentuk komplikasi seperti mual, muntah, dan diare akibat ulkus di saluran pencernaan, serta demam panas, dapat menyebabkan dehidrasi. Di sampi samping ng itu itu kemu kemung ngki kinan nan terja terjadi diny nyaa supe superi rinf nfek eksi si oleh oleh mikr mikrob obaa lain lain dapa dapatt memperparah penyakit dan menyebabkan berbagai komplikasi. Contoh kasus (20) : Seorang anak laki-laki berumur 4 tahun dengan riwayat demam ringan sejak 5 hari, malaise dan riwayat timbul ruam vesikular sejak 3 hari. Terdapat ruam pada telapak tangan (gambar A), telapak kaki (gambar B), lidah (gambar C), dan bokong. Gambaran klinis ini sangat karakteristik pada tangan, kaki, dan mulut. Lesi khas pada kulit berupa vesikel elips dikelilingi oleh halo eritematosa.
3
gambar A.
gambar B.
gambar C.
2.7 Pemeriksaan Laboratorium Laboratorium
Pasien biasanya didiagnosis dengan penampilan klinis mereka. Secara klinis, ruam yang tampak biasanya pada tangan, kaki, dan mulut pada anak dengan demam dianggap diagnostik infeksi virus Coxsackie. Biasanya, diagnosis HFM dibuat pada kombinasi dari sejarah klinis dan temuan fisik karakteristik. Konfirmasi laboratorium jarang diperlukan kecuali pada komplikasi berat. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, tes virus dapat dilakukan dilakukan untuk mengidenti mengidentifikasi fikasi virus, tetapi tes ini sangat mahal, mahal, biasan biasanya ya perlu perlu dikirim dikirim ke labora laborator torium ium diagno diagnostik stik khusus khusus virus virus yang yang menggu menggunak nakan an RT-PCR RT-PCR dan sering sering memaka memakan n waktu waktu sekitar sekitar dua dua minggu minggu untuk untuk mendapatkan hasilnya. Pengujian ini hampir tidak pernah dilakukan karena sebagian besar infeksi diri terbatas dan biasanya ringan, tapi situasi ini bisa berubah karena
3
wabah di Alabama (38 anak, 12% dirawat di rumah sakit namun tidak ada kematian pada tahun 2011-2012) dan Enterovirus 71 epidemi terbaru (sekitar 905 anak-anak dirawa dirawatt di rumah rumah sakit sakit telah telah mening meninggal) gal) di Kamboj Kamboja. a. RT-PCR RT-PCR penguj pengujian ian dapat dapat membedakan antara genera virus banyak, spesies, dan subtipe. Strain virus Coxsackie Membedakan Membedakan dari adenovirus, adenovirus, jenis enterovirus enterovirus lainnya, virus gema, dan lain-lain lain-lain dapat menjadi diperlukan di masa depan. Virus dapat diisolasi dan diidentifikasi melalui media kultur dan immunoassay dari lesi kulit, kulit, lesi mukosa, atau sampel tinja. Spesimen Spesimen oral memiliki tingkat isolasi tertinggi. Pada pasien dengan vesikel, penyeka vesikel juga merupakan sumber yang baik untuk koleksi virus. Pada pasien tanpa vesikel, penyeka dubur dapat dikum dikumpul pulkan kan.. Untuk Untuk isolasi isolasi virus, virus, 2 swab koleks koleksii yang yang direko direkomen mendas dasika ikan n dari dari tenggorokan dan lainnya baik dari vesikel atau rektum. Uji serologi (misalnya, akut dan tingkat antibodi sembuh) dapat diperoleh. Membedakan coxsackie-terkait dari EV-71-terkait HFMD mungkin memiliki makna prognostik. Polymerase chain reaction (PCR) dan teknologi microarray antara berbagai cara untuk mengidentifikasi virus penyebab. Tes spesifik bervariasi antara rumah sakit.(19,25)
2.8 Diagnosis Banding
- Herpangina - Herpes Simplex - Herpes Zoster - Stomatitis - Varicella
2.9 Komplikasi
Beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut : -
Dehidr Dehidrasi asi pada pada anak-an anak-anak ak dan balit balita, a, harus harus dirawat dirawat di rumah rumah sakit sakit dan diinfu diinfuss dengan dengan cairan elektrolit dan nutrisi. Sebagai pencegahan banyak diberikan cairan elektrolit, misalnya oralit.
-
Infeks Infeksii pada pada kulit kulit atau atau ulser ulser di mulu mulutt oleh oleh bakteri bakteri dan/at dan/atau au jamur. jamur.
-
Kasu Kasuss komp kompli lika kasi si yang ang jaran jarang: g: menin meningo goen ensef sefali aliti tis, s, miok miokar ardi ditis tis,, edem edemaa paru paru,, dan dan kematian(18,19).
3
3.0 Pengobatan
Pada kondisi penderita dengan kekebalan dan kondisi tubuh cukup baik, biasanya tidak tidak diperl diperluka ukan n pengob pengobata atan n khusu khusus. s. Pening Peningkat katan an kekeba kekebalan lan tubuh tubuh pender penderita ita dilaku dilakukan kan dengan pemberian konsumsi makanan dan cairan dalam jumlah banyak dan dengan kualitas gizi yang tinggi, serta diberikan tambahan vitamin dan mineral jika perlu. Jika didapati terjadi terjadiny nyaa gejala gejala superin superinfek feksi si akibat akibat bakter bakterii maka maka diperlu diperlukan kan antibi antibiotik otikaa atau atau diberi diberikan kan antibiotika dosis rendah sebagai pencegahan. Secara umum, untuk menekan gejala dan rasa sakit akibat timbulnya luka di mulut dan untuk menurunkan panas dan demam, digunakan obat-obatan golongan analgetika dan antipiretika antipiretika.. Dari aspek farmakoterapi, farmakoterapi, hal penting penting untuk diperhatikan diperhatikan dalam pengobatan pengobatan penyakit KTM adalah bahwa beberapa golongan obat dapat menimbulkan sindroma StenvenJohnson yang menunjukkan gejala mirip dengan penyakit KTM dan dapat memperparah ulser. ulser. Golong Golongan an obat obat terseb tersebut ut adalah adalah : barbit barbitura urat, t, karbam karbamazep azepin, in, diflus diflusina inal, l, hidant hidantoin oin,, ibuprofen, ibuprofen, penisilin, penisilin, fenoftalein fenoftalein,, fenilbutazo fenilbutazon, n, propranolo propranolol, l, kuinin, kuinin, salisilat, salisilat, sulfonamid sulfonamida, a, sulfonilurea, sulindac, dan tiazida
(20)
.
Antisep Antiseptik tik oral oral diguna digunakan kan untuk untuk mencega mencegah h terjadi terjadiny nyaa infeks infeksii akibat akibat jamur jamur atau bakteri. Beberapa golongan antasida dan pelapis mukosa lambung juga digunakan untuk mengatasi ulkus di saluran cerna dan lambung. Berikut adalah daftar obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi simptomatik Penyakit Kaki Tangan dan Mulut
(20,21,22,23,24)
.
1. Antipi Antipireti retika ka : diguna digunakan kan untuk untuk menuru menurunka nkan n demam, demam, misalny misalnyaa : asetami asetaminof nofen. en. Perlu Perlu diperhatikan bahwa penggunaan golongan NSAID ( Non ( Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) Drugs) dapat menimbulkan gejala sindrom Stenven-Johnson yang menunjukkan gejala mirip dengan penyakit ini dan dapat memperparah ulser sehingga disarankan untuk digunakan dengan golongan antasida, atau jika ada dipilih golongan antipiretika/analgetika yang lain. 2. Antiseptika : berbagai bentuk sediaan kumur, seperti : betadine, rebusan daun sirih, dan tablet hisap, seperti SP troches, FG troches, dsb. 3. Antibiotika : lokal atau sistemik, digunakan untuk mencegah atau mengatasi infeksi karena mikroba pada ulser di mulut dan kulit, ditentukan oleh dokter, seperti : neosporin (lokal), klindamisin, eritromisin,dsb. 4. Bahan anestetika lokal untuk mengurangi rasa sakit di daerah mulut ditabelkan sebagai berikut: Dycl Dyclon onin ine( e(Dy Dycl clon one® e®))
Nama Obat
3
–
deng engan
rese resep p
dokter : anestetika lokal yang tersedia dalam bentuk larutan, semprot, lozenge. Mencegah permeabilitas sel dan memblokir impuls pada ujung sarap perifer di kulit. Oleskan 0,5 atau 1% larutan pada luka, tak
Dosis dewasa
boleh lebih dari 200 mg atau 40 mL dari Dosis Dosis anak-an anak-anak ak
0,5% larutan atau 20 mL larutan 1% Sepert Sepertii dosis dosis dewasa, dewasa, disesu disesuaik aikan an dengan dengan
Kontra Indikasi Interaksi Kehamilan Kehamilan
bobot badan. Riwayat hipersensitivitas Tidak dilaporkan Golongan Golongan resiko C – keamanan keamanan penggunaa penggunaan n
Perhatian Perhatian
selama kehamilan belum ditetapkan Overdosis Overdosis dapat menyebabka menyebabkan n depresi depresi atau eksitasi, syok miokardiak Lidokain cair (Dilocaine®; Dermaflex Gel®)
Nama Obat
– anestetika lokal. Menurunkan permeabilitas terhadap ion natrium pada membran saraf dan mengha menghasil silkan kan inhibi inhibisi si depola depolarisa risasi, si, blokir blokir transmisi impuls saraf. Dioleskan dengan kapas pada ulser di mulut. Disesuaikan dengan bobot badan. Riwayat Riwayat hipersensiti hipersensitivitas, vitas, sindrom sindrom AdamAdam-
Cara pemakaian (dewasa) Dosis anak Kontra Kontra Indikasi Indikasi
Stokes, simdrom Wolfgang-Parkinson-White, gangguan
sinoatrial,
AV,
atau
blok
intr intrav aven enti tiku kular lar (jik (jikaa tida tidak k digu diguna naka kan n alat alat Interaksi Interaksi
pacu jantung). Pemberian Pemberian dengan dengan simetidin simetidin dan beta bloker bloker meningkatk meningkatkan an toksisitas. toksisitas. Pemberian Pemberian bersama bersama dengan
prokaina inamida
menin ningkatkan
aksi
dan
tokainida
kard ardiodepr epresa esan,
Kehamilan
meningkatkan suksinilkolin. Resiko B – biasanya
Perh Perhat atian ian
diperhitungkan manfaat dengan resikonya. Anest Anestesi esiaa di selur seluruh uh wilay wilayah ah mulu mulutt dan dan
aman,
perlu
faring kemungkinan dapat menyebabkan tak
3
tera terasa sany nyaa
maka makana nan, n,
gang ganggu guan an
terh terhad adap ap
pernafasan, rasa menggigit di lidah dan mukosa bukal, overdosis data menyebabkan toks toksisi isita tass
(kep (kepala ala bera berat, t, eufo eufori ria, a, tini tinitu tus, s,
nausea, nausea, mual, mual, koma, koma, brakik brakikard ardi, i, hipote hipotensi nsi,, lemah jantung). 5. Antihistami Antihistamin: n: Inhibisi Inhibisi antihistami antihistamin n pada reseptor reseptor H1 menyebabka menyebabkan n kontriksi kontriksi bronkus, bronkus, sekresi mukosa, kontraksi otot halus, edema, hipotensi, depresi sususan saraf pusat, dan aritmia jantung. Dife Difenh nhid idra ram min
Nama Obat
(Ben (Benad adry ryl® l®,,
Beny Benyli lin® n®,,
Diphen®, AllerMax®) – kelas etanolamina, bloker reseptor histamin tipe 1. Memiliki sifat sedatif sedatif dan antikolinergik antikolinergik penting dapat menimb menimbulk ulkan an efek anestet anestetika ika lokal lokal dengan dengan menahan transmisi dari implus saraf. Untu Untuk k men menah ahan an sim simpto ptom m ulser ulser oral oral
Peng Penggu guna naan an pada pada pend pender erit itaa dewa dewasa sa
dikombinasikan
dengan
alukol
:
dan
magnesi magnesium um hidrok hidroksid sidaa (Mylant (Mylanta®), a®), cairan cairan lidoka lidokain in dan/at dan/atau au gerusa gerusan n tablet tablet sukral sukralfat fat Dosis sis anak
(Carafate®). Kumur dan keluarkan lagi. Disesu sesuai aik kan dengan bobot bada adan,
Kontraindikasi Inte Interak raksi si
penggunaan sama dengan penderita dewasa. Riwayat hipersensitivitas, MAO Inhibitor. Pote Potens nsii efek efek depr depresi esi siste sistem m saraf saraf pusat pusat,, jangan diberikan dengan sirup yang dapat menimbulkan gejala seperti reaksi disulfiram (yang (yang mengan mengandun dung g alkoho alkohol), l), berint berinterak eraksi si dengan antidepresan trisiklik, Inhibitor MAO, antimuskarinik,
amantadin,
dan
Keham Kehamila ilan n
prokainamida. Golo Golong ngan an Resi Resiko ko C – keam keaman anan an selam selamaa
Perhati Perhatian an
kehamilan belum ditetapkan. Xerosto Xerostomia mia,, glauco glaucoma, ma, hipert hipertiro iroidi idismu smus, s, ulser ser
usus, sus,
gang angguan
salu aluran
kemih,
gangguan saluran pencernaan, penyakit hati,
3
hipertrofi prostat. 6. Golongan Antasida dan Antiulser digunakan untuk mengatasi gastritis, ulser di mulut dan saluran cerna. Biasanya digunakan untuk kumur, namun jika didiagnosis ada luka di saluran gastrointestinal maka antasida ditelan. Sukr Sukralf alfat at (Cara (Carafa fate® te®)) – antas antasid idaa deng dengan an
Nama Obat
komplek komplekss alumin aluminium ium untuk untuk treatm treatmen en ulser ulser mukosa mulut. Sama efeknya terhadap ulser pada saluran cerna, sukralfat membentuk suat suatu u
lapi lapisa san n
kent kental al
yang ang
meny menyel elim imut utii
saluran cerna bersama menahan pepsin, asam lambun lambung, g, dan garam garam empedu empedu.. Dengan Dengan aksi aksi tersebut, tersebut, memudahka memudahkan n pemulihan pemulihan luka-luka luka-luka di saluran cerna. Kont Kontro roll simpt simptom omati atik k
Peng Penggu guna naan an pada pada pend pender erit itaa dewa dewasa sa
ulse ulserr
di
mul mulut ut
:
dikombinasi dikombinasi dengan dengan antasida antasida koloidal koloidal alukol alukol dan dan
magn magnes esiu ium m
hidr hidrok oksi sida da
(My (Mylant lanta) a),,
lidokain lidokain kental kental dan difenhidrami difenhidramin, n, dicampur dicampur dalam bentuk cairan untuk dikumur beberapa kali sehari. Jika didiagnosis ada luka ikutan di sepan sepanjan jang g salur saluran an cerna cerna,, anta antasid sidaa dan dan difenh difenhidr idramin amin dapat dapat ditelan ditelan dengan dengan dosis dosis yang dianjurkan. Disesuaikan dengan bobot badan, digunakan
Dosis anak-anak
sama dengan cara penggunaan pada penderita dewasa. Riwayat hipersensitivitas. Menurunkan efek ketokonazol,ciprofloxacin,
Kontraindikasi Interaksi
tetra tetrasik siklin lin,,
fenit fenitoi oin, n,
warf warfari arin, n,
kuin kuinid idin in,,
teofi teofili lin, n, norf norfox oxaci acin; n; anta antasid sida, a, blok bloker er H2, H2, digoksin, lansoprazole, levotiroksin, fenitoin, Kehami Kehamilan lan
dan absorpsi teofilin. B- Biasany Biasanyaa aman, aman, perlu perlu diperti dipertimba mbangk ngkan an
Perhatian Perhatian
manfaat dibandingkan resiko. Bisa menyebabkan menyebabkan gagal ginjal jika terjadi absorpsi berlebihan dari aluminium
3
Nama Obat
Aluminium
hidroksida,
magnesium
hidroksida,
simetikon
(Mylanta®).
Men Meningkatkan
pH
menut enutup upii
ulser lser
asa asam
lambung
lam lambung. ung.
ditam ditamba bahk hkan an seba sebaga gaii
dan
Mag Magnesi nesiu um
komb kombin inasi asi antas antasid idaa
untuk mencegah kesulitan buang air. Diberikan Diberikan dalam bentuk bentuk kombinasi kombinasi dengan dengan
Penggunaan Penggunaan pada penderita penderita dewasa
lido lidoka kain in
kent kental al,,
difen difenhi hidr dram amin in
dan/ dan/at atau au
sukralfat, digunakan untuk berkumur. Sama dengan dengan penggunaa penggunaan n pada penderita penderita
Penggunaan Penggunaan pada anak-anak anak-anak
dewa dewasa, sa, dosi dosiss dise disesua suaik ikan an deng dengan an bobo bobott Kontraindi Kontraindikasi kasi
badan. Riwayat Riwayat hipersensitiv hipersensitivitas, itas, gangguan gangguan ginjal, ginjal,
Inte Intera raks ksii
osteomalasia. Menu Menuru runk nkan an kortik kortikost ostero eroid, id,
efik efikas asii
fluo fluoro roku kuin inol olon on,,
benzod benzodiaze iazepin pin,,
fenoti fenotiazin azin,,
efek alumuni alumunium um dan magnes magnesium ium terhada terhadap p Keham Kehamila ilan n
asam valproat, sulfonil urea,kuinidin dan C – keam keaman anan an selam selamaa keha kehami mila lan n belu belum m
Perhati Perhatian an
ditetapkan. Dapat Dapat menyeb menyebabk abkan an ganggu gangguan an dan gagal gagal ginjal jal
dan
kesul sulitan
b.a.b.
sehi ehingga
menyebabkan wasir/hemorrhage. 3.0 Prognosis
Prognosis pada HFMD sangat baik. Dan sebagian besar pasien dengan penyakit ini dapat sembuh sepenuhnya. (19)
3.1 Edukasi kepada penderita
- Virus masih dapat berada di dalam tinja penderita hingga 1 bulan. - Isolasi pasien sebenarnya tidak diperlukan, namun perlu istirahat untuk pemulihan dan pencegahan penularan lebih luas. - Selalu mencuci tangan dengan benar untuk mengurangi resiko penularan. - Jangan memecah vesikel.
3
- Mencegah kontak dengan cairan mulut dan pernafasan antara penderita dengan anggota keluarga yang lain. - Meningkatkan kekebalan tubuh dengan sebisa mungkin makan makanan bergizi, sayur sayuran berkuah, jus buah, segera setelah rasa nyeri di mulut berkurang. - Mencegah dehidrasi dengan memasukkan cairan, untuk mengurangi rasa sakit sebisa mungkin cairan yang isotonis dan isohidris (tidak terasa asam/terlalu manis).
KESIMPULAN Penya Penyakit kit KTM KTM adalah adalah penya penyakit kit yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh virus virus coxsack coxsackie ie A19 dan entero enterovir virus us 71. Penceg Pencegaha ahan n utama utama yang yang dilaku dilakukan kan adalah adalah pemutu pemutusan san rantai rantai penula penularan ran penyakit dengan mencegah kontak dari satu penderita ke penderita yang lain. Pengobatan secara simptomatik terutama dilakukan untuk menekan rasa nyeri di mulut, mempercepat penyembuhan ulser di mulut, penekan demam, dan pencegahan infeksi skunder. Golongan obat obat yang yang bisa bisa diberik diberikan an : antipi antipireti retik, k, antasi antasida, da, antihi antihistam stamin in non steroid steroid,, analge analgetik tik,, dan antiseptik. Di samping itu bisa diberikan vitamin dan mineral tambahan bagi penderita atau kerabat penderita untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
3
DAFTAR PUSTAKA
1. Goh KT, Ong A, Low J, editors. A Guide on Infectious Diseases of Public Health
Importance in Singapore. 6 th ed. Singapore: Ministry of Health and Tan Tock Seng Hospital; 2004. 2. Tay CH, Gaw CYN, Low T, Ong C, Chia KW, Yeo H, et al. In : Outbreak of hand,
foot and mouth disease in Singapore. Singapore Med J; 1974. p.174-83. 3. Goh KT, Doraisingham S, Tan JL, Lim GN, Chew SE. In : An outbreak of hand, foot
and mouth disease in Singapore. Bull World Health Organ ;1982 p.965-9. 4. Chan KP, Goh KT, Chong CY, Teo ES, Lau G, Ling AE. In : Epidemic hand foot and
mouth disease caused by human enterovirus 71, Singapore. Emerg Infect Dis; 2003 p.78-85.
3
5. Centers Centers for Disease Disease Contro Controll and Preven Preventio tion. n. Deaths Deaths among among childr children en during during an
outbreak of hand, foot, and mouth disease –Taiwan, Republic of China, April-July 1998. MMWR Morb Mortal Wkly Rep ; 1998 p.629-32. 6. Ho M, Chen ER, Hsu KH, Twu SJ, Chen KT, Tsai SF, et al. In : An epidemic of
enterovirus 71 infection in Taiwan. Taiwan Enterovirus Epidemic Working Group. N Engl J Med ;1999. p.929-35. 7. Liu C, Tseng H, Wang S, Wang J, Su I. In : An outbreak of enterovirus 71 infection in
Taiwan, 1998: epidemiologic and clinical manifestations. J Clin Virol ; 2000. p.23-30. 8. Tierney, L.M., Jr., Mc Phee, J.A. In : Current Medical Diagnosis & Treatment. Lange
Medical Book. New York ; 2004. p.1327-28. 9. Centers Centers for Disease Control Control and Prevention Prevention National Center for Infectious Diseases.
Avail Availab able le from from URL URL : http://www.cdc.gov./ncidod/dvrd/revb/enterovirus/hfhf.htm http://www.cdc.gov./ncidod/dvrd/revb/enterovirus/hfhf.htm.. Accessed October 10 2012.. Cherry y 10. Cherr
JD. JD.
Ente Entero rovi viru ruses ses::
poli poliov ovir irus uses, es,
coxs coxsack ackiev ievir irus uses, es,
echo echovi viru ruses ses
and and
enteroviruses. In: Textbook of Pediatric Infectious Diseases. 5th ed. 2005:2007. 11. Chang LY, Tsao KC, Hsia SH, et al. In : Transmission and clinical features of
enterovirus 71 infections in household contacts in Taiwan. JAMA ; 2004. p.222-7. 12. Wolf Wolfff K, Johns Johnson on RA, RA, Suur Suurmo mond nd D. Viral Viral infe infect ctio ions ns of skin skin and and muco mucosa. sa. In: In:
Fitzpatrick's Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. 5th ed. New York, NY: McGraw-Hill; 2005.p.790-92. 13. Chen KT, Chang HL, Wang ST, Cheng YT, Yang JY. In : Epidemiologic features of
hand-foot-m hand-foot-mouth outh disease and herpangina herpangina caused by enterovirus enterovirus 71 in Taiwan, Taiwan, 199819982005. Pediatrics ; 2007. p.244-52. 14. Wang CY, Li Lu F, Wu MH, et al. Fatal coxsackievirus A16 infection. Pediatr Infect
Dis J ;2004.p.275-6. 15. Dyne, P., MD, Pediatrics, Hand-Foot-and-Mouth Disease, e-Medicine.com, last up
date 5 January 2005, diakses 10 Oktober 2012. 16. Graham, B.S., MD, Hand-Foot-and-Mouth Disease, e-Medicine.com, last up date 6
January 2005, diakses 10 Oktober 2012. Univ. Iowa College of Medicine, Available from URL 17. Departemen of Dermatology – Univ. : http://tray.dermatology.uiowa.edu/Coxsack01.htm. http://tray.dermatology.uiowa.edu/Coxsack01.htm. Accessed October 10 2012. 18. Goksugur N. Hand Foot and Mouth Disease. Available from URL :
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm0910628.Accessed http://www.nejm.org/doi/full/10.105 6/NEJMicm0910628.Accessed October 10 10,, 2012.
3
19. Nervi SJ. Hand Foot and Mouth Disease. Available from URL :
http://emedicine.medscape.com/article/218402-overview#a0199.. Acce http://emedicine.medscape.com/article/218402-overview#a0199 Accesse ssed d Octob October er 10, 2012. 20. Di Piro, J.T., et.al. Pharmacotherapy, 3th ed. Appleton & Lange. Stamford; 1997.
p.1842-1844. 21. Tjay, T. H., & Kirana, R. Obat-Obat Penting. Elex Media Komputindo. Jakarta; 2002.
Harfind ndal al,, E.T. E.T.,, Gour Gourley ley,, D.R. D.R.Te Text xtbo book ok of Theu Theurap rapeu eutic ticss Drug Drug and and Disea Disease se 22. Harfi Management. Lippincott Williams & Wilson, 7th ed. Philadelphia ; 2000. P.973-1046. 23. Chavis, L.M., R.Ph. Ask Your Pharmacist.St. Martin’sGriffin. New York ;2002. 24. American Soc. of Health – System Pharmacist. AHFS Drug Information. ;2003. 25. Mersch J. Hand Foot and Mouth Syndrome. Available from URL :
http://www.medicinenet.com/hand-foot-and-mouth_syndrome/page3.htm.. http://www.medicinenet.com/hand-foot-and-mouth_syndrome/page3.htm October 10, 2012.
3
Acces cessed sed