BAB I PENDAHULUAN Hand-food-moth desease (HFMD) adalah suatu penyakit infeksi sistemik akut, disebabkan oleh enterovirus.Penyakit ini sangat menular, ditandai dengan adanya lesi berbentuk ulkus pada mulut dan eksantema berbentuk vesikel pada bagian ekstremitas distal disertai dengan gejala konstitusi yang ringan dan biasanya bersifat swasirna.Coxsacikievirus A tipe 16 (CV A16) adalah penyebab tersering HFMD dan biasanya berhubungan dengan manifestasi klinis yang ringan. EV 71 yang bersifat neurotropik juga sering menjadi penyebab HFMD dan dikaitkan dengan manifestasi yang berat atau kematian mendadak.1 Anak-anak kurang dari 10 tahun paling banyak terkena penyakit ini dan wabah dapat terjadi diantara anggota keluarga dan kontak erat.Sanitasi yang jelek, status ekonomi yang rendah dan kondisi tempat tinggal yang padat sangat mendukung dalam penyebaran infeksi.2,3 HFMD memiliki pola penyebaran diseluruh dunia.HFMD dipengaruhi oleh cuaca dan iklim dimana lebih sering terjadi selama musim panas dan musim gugur (pada Negara-negara dengan iklim sedang) serta sepanjang tahun dinegara tropis.Wabah dapat terjadi secara soradis atau 1elative. Hampir semua kasus HFMD memiliki lesi oral yang nyeri.Biasanya jumlah lesi hanya beberapa dan ditemukan dimana saja namun paling sering ditemukan dilidah, mukosa pipi, palatum durum dan jarang pada orofaring.Lesi dimulai dengan macula dan papula berwarna merah muda cerah berukuran 5-10 mm yang berubah menjadi vesikel dengan eritema sekelilingnya. Lesi ini cepat mengalami erosi dan berwarna kuning hingga abuabu dikelilingi oleh halo eritema disekelilingnya. Lesi ini paling sering ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki.Polymerase chain reaction memeberikan hasil yang cepat daam mendeteksi dan identifikasi serotype enterovirus. Pemeriksaan ini uji 1elative1c yang sangat bernilai tetapi dibatasi oleh ketersediaannya dan biayanya yang 1elative mahal.Pungsi lumbal merupakan pemeriksaan penting jika terjadi meningitis.Pemeriksaan histopatologi biasanya tidak diperlukan karena pada kebanyakan infeksi enterovirus memberikan gambaran nonspesifik.Diagnosis infeksi enterovirus seringkali berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis laboratorium dan ditegakan melalui tes serologis, isolasi virus dengan kultur dan teknik PCR.3,5 BAB II
LAPORAN KASUS I.
IDENTITAS PASIEN Nama
: An. A
Jenis Kelamin : perempuan Tgl.lahir/usia : 1 tahun 8 bulan Tgl/jam masuk : 20 Januari 2015 II.
ANAMNESIS Keluhan Utama
: Demam
Riwayat Penyakit Sekarang: Demam dialami sejak ± 1 minggu yang lalu. Demam naik turun. Demam turun ketika diberikan obat penurun panas tetapi tidak memberikan efek yang baik dan demam naik kembali. Setelah 2 hari demam pasien mengeluh muncul bintik-bintik kemerahan pada daerah wajah khususnya di daerah bibir dan dalam mulut didaerah sekitar lidah, dan kedua ekstremitas khususnya pada daerah telapak tangan dan telapak kaki. Bintikbintik kemerahan pada pasien diraskan nyeri dan gatal. Pasien juga mengeluhkan flu. Tidak ada batuk (-), muntah(-), sesak (-), kejang(-). Buang air besar lancar dan buang air kecil biasa. Riwayat penyakit dahulu
:
Pasien belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. Riwayat penyakit keluarga : Dikeluarga, kakak pasien pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya. Riwayat sosial-ekonomi
:
keluarga pasien termasuk keluarga dengan ekonomi menengah Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan : Anak aktif bermain dengan teman sebayanya Riwayat Kehamilan dan persalinan : Kehamilan normal di RSUD Undata, BB 2,7 kg PB dilupa Kemampuan dan Kepandaian Bayi : 1
Tengkurap pada usia 6 bulan, belajar berjalan pada usia 9 bulan, dan mulai pintar berjalan pada usia 1 tahun. Anamnesis Makanan
:
Asi pada saat usia 0-2 bulan, susu formula : 2 bulan- sekarang, makan bubur mulai pada saat usia 11 bulan dan makan nasi mulai pada umur 1 tahun 3 bulan sampai sekarang Riwayat Imunisasi
: Imunisasi dasar lengkap
PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum : Sakit sedang Kesadaran : Composmentis 2. Pengukuran Tanda vital : Nadi : 120 kali/menit, reguler Suhu : 38,2 °C Respirasi : 30 kali/menit Tekanan Darah : 90/60 mmHg Berat badan : 11 kg Tinggi badan : 92 cm Status gizi : Gizi Baik Z Score (-2 SD) 3. Kulit : Warna : Sawo matang, bintik-bintik kemerahan(+) Turgor : Cepat kembali (< 2 detik) Sianosis : tidak ada RLT : (-) 4. Kepala: Bentuk : Normocephal Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut 5. Mata : Palpebra : edema (-/-) Pupil : bulat isokor (+/+) Konjungtiva : anemis (-/-) Sklera : ikterik (-/-) Reflek cahaya : (+/+) Refleks kornea : (+/+) Cekung : (-/-) 6. Hidung : Epistaksis : tidak ada Sekret : -/Pernapasan cuping hidung : (-/-) 7. Mulut : Bibir : sianosis (-), bintik kemerahan(+) 8. Lidah : Tidak kotor, ada bintik-bintik kemerahan(+) 9. Leher
2
Pembesaran kelenjar leher : Getah bening -/-, Pembesaran kelejar di axila : Getah bening -/-, Faring Tonsil Retraksi suprasternal
: Hiperemis : T1/T1 : (-)
10. Thoraks a. Dinding dada/paru : Inspeksi : Bentuk simetris bilateral, retraksi dinding dada (-) Palpasi : thoraks simetris, vokal fremitus ka=ki Perkusi : Sonor +/+ Auskultasi : Bronchovesikular(+/+), Rhonki (-/-), Wheezing(-/-) b. Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra Perkusi : dalam batas normal Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni regular. Murmur (-) 11. Abdomen Inspeksi : Kesan Datar, Auskultasi :Bising usus (+) kesan normal Perkusi :Bunyi tympani 4 kuadran abdomen Palpasi :Nyeri tekan : (-) Lembut, turgor kulit baik, organomegali (-) 12. Ekstremitas atas : Akral hangat +/+, edema (-/-), CRT <2 detik, bintik kemerahan(+) 13. Ekstremitas bawah : Akral hangat +/+, edema (-/-), CRT <2 detik, bintik kemerahan(+) 14. Genitalia : Normal 15. Otot-otot : Eutrofi. PEMERIKSAAN PENUNJANG : Darah Lengkap a. LEUKOSIT b. ERITROSIT
: 11,9 (10,0-26,0) 103/mm3 : 5,58 (4-6,00) 106/mm3
3
c. HEMOGLOBIN d. HEMATOCRIT e. PLATELET
: 13,0 (13,5-19,5) g/dl : 43,1 (44,0-64,0) % : 287 (200-400) 103/mm3
RESUME Pasien anak perempuan umur 1 tahun 8 bulan dengan berat badan 11 kg, masuk rumah sakit dengan keluhan demam. Demam dirasakan sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu, demam naik turun. Demam turun ketika diberikan obat penurun panas tetapi tidak memberikan efek yang baik dan demam naik kembali. Setelah 2 hari demam pasien mengeluh muncul bintik-bintik kemerahan pada daerah wajah khususnya di daerah bibir dan dalam mulut didaerah sekitar lidah, dan kedua ekstremitas khususnya pada daerah telapak tangan dan telapak kaki. Bintik-bintik kemerahan pada pasien diraskan nyeri dan gatal. Pasien juga mengeluhkan flu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu meningkat yaitu 38,20C dan peningkatan pada denyut nadi yaitu 120x/menit. Pada pemeriksaan kepala didapatkan bintik-bintik kemerahan pada daerah sekitar bibir, di dalam mulut didapatkan bintikbintik kemerahan disekitar lidah. Bintik-bintik kemerahan juga didapatkan pada daerah ekstremitas yaitu pada daerah telapak tangan dan telapak kaki, juga didapatkan pada daerah lipatan-lipatan paha dan ketiak. Pada pemeriksaan lab didapatkan dalam batas normal. DIAGNOSIS : Hand-Food-Mouth Desease (HFMD) TERAPI : a. IVFD : Ringer Laktat 15 tetes/menit b. Paracetamol Syirup 3x1 Cth c. Tirah baring FOLLOW UP 21 Desember 2015 S : Demam (-) Flu(+) BAB dan BAK lancar Pemeriksaan Fisik : masih terdapat bintik bintik-bintik merah pada daerah sekitar bibir, lidah, telapak tangan dan telapak kaki. O
: Nadi : 105 x/menit Pernapasan : 26 x/menit 4
Suhu : 37,10C A
: Hand-Foot-Mouth Desease (HFMD)
P
: a. IVFD : Ringer Laktat 15 tetes/menit b. Paracetamol syirup 3 x1 Cth c. Tirah baring
22 Desember 2015 S
: Demam (-), flu(+) berkurang. BAB dan BAK lancar. Pada pemeriksaan fisik masih didapatkan bintik-bintik kemerahan pada darah sekitar bibir dan lidah, dan juga pada daerah ekstremitas yaitu pada daerah telapak tangan dan telapak kaki tetapi sudah mulai berkurang.
O
: Nadi 115x/menit Pernapasan 24 x/menit Suhu 36,50C
P
; a. IVFD : Ringer Laktat 15 tetes/menit b. Paracetamol Syirup 3x1 Cth c. Tirah baring
5
6