REFERAT ANESTESI MIDAZOLAM
Disusun Oleh : Dian Kartika Juniasty Pratiwie S.Ked NRP. 1110221137 FK UPN ‘VETERAN’ JAKARTA
Pembimbing : Letkol. CKM. dr. A.B Lubis Sp.An
KEPANITERAAN BAG ANESTESI PERIODE 18 JUNI - 20 JULI 2012 RS TK.II MOH RIDWAN MEURAKSA KESDAM JAYA
MIDAZOLAM
Pendahuluan
Midazolam pertama kali dibuat pada tahun 1976 oleh Fryer dan Walser. Midazolam memiliki nama dagang Versed, Hipnovel, Dormicum. Midazolam merupakan water soluble benzodiazepine
yang
terikat
dalam
albumin
plasma.
Midazolam
adalah
derivat
benzodiazepine yang memiliki masa kerja yang paling singkat dan lebih sedikit efek sampingnya.
Dosis Pramedikasi :
-
IM, 2,5-10 mg (0,05-0,2 mg/kg)
-
PO, 20-40 mg (0,5-0,75 mg/kg)
-
Intranasal, 0,2-0,3 mg/kg
-
Rektal, 15-20 mg (0,3-0,35 mg/kg)
Induksi :
-
IV, 50-350 µg/ kg
-
I nf us , 0, 25 -1 ,5 µ g/ kg/ me ni t
Pemeliharaan :
Pemberian secara I.V dalam dosis kecil. Dosis dan interval dosis bervariasi, sesuai dengan reaksi masing-masing pasien. Penambahan dosis hanya dilakukan apabila berdasarkan evaluasi klinik menunjukan bahwa pasien memerlukan penambahan sedasi.
Farmakodinamika
Midazolam merupakan benzodiazepine yang larut air dengan struktur cincin midazole yang stabil dalam larutan dan metabolisme yang cepat. Obat ini telah menggantikan diazepam selama operasi dan memiliki potensi 2-3 kali lebih kuat. Selain itu affinitas terhadap reseptor GABA 2 kali lebih kuat dibanding diazepam. Efek amnesia pada obat ini lebih kuat dibanding efek sedasi sehingga pasien dapat terbangun namun tidak akan ingat kejadian dan pembicaraan yang terjadi selama beberapa jam. Midazolam bersifat ansiolitik, hipnotik, antikonvulsan, relaksan otot dan berefek hilang ingatan jangka pendek yang merupakan karakteristik benzodiazepin.
Farmakokinetik
Midazolam diserap cepat dari saluran cerna dan dengan cepat melalui sawa r da rah otak. Hanya 50% dari obat yang diserap yang akan masuk ke sirkulasi sistemik karena metabolisme porta hepatik yang tinggi. Sebagian besar midazolam yang masuk plasma akan berikatan dengan protein. Waktu durasi yang pendek dikarenakan kelarutan lemak yang tinggi mempercepat distribusi dari otak ke jaringan yang tidak aktif begitu juga dengan klirens hepar yang cepat. -
Awitan aksi : IV, 30 detik – 1 menit ; IM, 15 menit
-
Efek Puncak : IV, 3-5 menit ; IM, 15-30 menit
-
Lama aksi : IV/IM, 15-80
-
Interaksi/Toksisitas : Efek depresi SSP dan sirkulasi dipotensiasi oleh alkohol, narkotik, sedatif, anestetik volatil; menurunkan MAC untuk anestetik volatil; efeknya diantogonis oleh flumazenil
Indikasi •
Pramedikasi sebelum induksi anestesi (pemberian secara I.M.)
•
Sedasi basal sebelum diagnostik atau pembedahan yang dilakukan melalui anestesi lokal (pemberian secara I.V.)
•
Induksi dan sedasi dalam keadaan sadar. Sebagai obat penginduksi pada anestesi
inhalasi atau komponen penginduksi tidur, dalam kombinasi dengan anestetik, termasuk total intravena.
Kontraindikasi Pasien yang hipersensitifitas terhadap benzodiazepin Pasien penderita glaukoma narrow-angle akut Bayi prematur Penderita myasthenia gravis, shock, koma, intoksikasi alkohol akut dengan tanda-
tanda depresi yang vital . Efek Samping Fluktuasi dalam tanda-tanda vital, penurunan volume tidal dan atau penurunan kecepatan
respirasi dan apnea Efek samping utama yang serius terutama berkaitan dengan oksigenasi dan ventilasi
pernah dilaporkan ketika midazolam diberikan bersama obat lain yang merupakan depresan susunan saraf pusat (SSP) Sakit kepala dan efek lokal pemberian secara I.M. misalnya nyeri, indurasi, kemerahan,
kaku otot Setelah pemberian midazolam secara I.V. dapat terjadi depresi pernafasan. Kondisi yang
berbahaya tersebut dapat terjadi khususnya pada orang tua ataupun pasien yang telah mempunyai gangguan pada pernafasan, terutama bila dosisnya terlalu besar atau obat diinjeksikan secara cepat Nausea, vomiting, batuk, oversedasi, sakit kepala, mengantuk Perubahan pada parameter kardiovaskular kecil, tetapi dapat termasuk penyebab
penurunan rata-rata tekanan arteri, curah jantung, volume stroke dan resistensi vaskular sistemik. Perubahan tersebut mungkin penting pada pasien penderita gangguan kapasitas sirkulasi oksigen miocardial dan hipovolemia .
Daftar Pustaka
1.
Latief Said, dkk. Petunjuk Praktis Anastesiologi Edisi Kedua. Jakarta: Bagian Anastesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2001.
2.
Tim Departemen Farmakologi FKUI. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru; 2007.
3.
http://www.scribd.com/doc/55475303/MIDAZOLAM
4.
NOVELL Pharmaceutical Laboratories
5.
Sota omoigui, Buku Saku Obat-obatan Anastesi.EGC ;2012