BAB I PENDAHULUAN
Pertumbuhan fisik dapat dibagi dalam dua bagian, pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development). (development). Pertumbuhan menunjukkan bertambah besar badan dalam keseluruhan, keseluruhan, bagian badan, atau jaringan yang terjadi saat proses menuju dewasa. Pertumbuhan Pertumbuhan dapat berarti pertambahan jumlah sel secara simultan (hiperplasia) atau bertambahnya ukuran (hipertrofi). Sedangkan perkembangan menunjukkan perubahan-perubahan lain yang terjadi selama proses menuju dewasa, seperti diferensiasi organ tubuh dan jaringan selama masa janin, maturasi alat pencernaan yang efisien sesudah kelahiran, maturasi dari kerangka selama masa kanak-kanak, dan produksi antibodi selama hidup untuk memberi kekebalan tubuh.[1,2] Pertumbuhan selama masa kanak-kanak tergantung pada faktor-faktor perinatal, termasuk gizi saat kehamilan, tinggi potensi genetik dari orang tua dan nutrisi selama masa pertumbuhan. pertumbuhan. Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh sejumlah hormon, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone), insulin dan hormon seks seperti estrogen, progesteron dan androgen. [2] Persalinan prematur dapat didefinisikan sebagai persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 20 - <37 minggu dihitung dari hari per tama haid terakhir. Di negara berkembang insidennya sekitar 7% dari seluruh persalinan. Masalah prematuritas merupakan merupakan masalah yang penting karena sampai saat ini bayi prematur merupakan salah satu faktor dari kematian bayi di Indonesia. Persalinan prematur merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatal, yaitu 6080% di seluruh dunia. [3] Ahli nutrisi terus merekomendasikan bahwa bayi prematur harus tumbuh dan mendapatkan nutrisi dengan laju yang sama seperti janin yang belum lahir yang sehat dan pertumbuhan mereka harus sama dengan bayi cukup bulan setelah 40 minggu. Tingkat pertumbuhan janin dan bayi prematur berbeda dan berubah secara dramatis dengan usia pascamenstruasi. Dari 24 minggu hingga semester, janin tumbuh dengan cepat, mengalikan berat badan mereka 5 kali dalam peri ode kurang
1
dari 4 bulan. Sebagai perbandingan, bayi cukup bulan menggandakan berat badan mereka hingga 4 sampai 5 bulan. Terlihat jelas, pada saat keluar dari Neonatal Intensive Care Unit (NICU), berat bayi prematur paling rendah daripada normal janin karena bayi prematur sering tidak mencapai target pertumbuhan janin atau awal posttermik yang ditargetkan.[4] Penilaian pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur menggunakan usia koreksi. Usia koreksi adalah umur kronologis dikurangi jumlah minggu prematuritas. Kurva pertumbuhan Fenton digunakan untuk menilai pertumbuhan bayi prematur.[5]
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi 1.
Prematur Prematur didefinisikan sebagai bayi yang lahir hidup sebelum 37 minggu kehamilan selesai. Ada sub-kategori kelahiran prematur, berdasarkan usia kehamilan[6]: a)
sangat prematur (kurang dari 28 minggu)
b)
sangat prematur (28 hingga 32 minggu)
c) prematur sedang sampai akhir (32 hingga 37 minggu). 2.
Pertumbuhan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertumbuhan berasal dari kata
tumbuh yang berarti tambah besar atau sempurna. Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu. [7] 3.
Kurva Fenton Kurva pertumbuhan Fenton digunakan untuk menilai pertumbuhan bayi prematur. Pada kurva ini berat badan, panjang panjang badan, dan lingkar kepala bayi saat lahir diplot ke dalam kurva sesuai dengan usia gestasi bayi prematur dan dapat digunakan sampai sampai usia gestasi 50 minggu. [5] American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa pertumbuhan bayi prematur harus mendekati pertumbuhan pertumbuhan intrauterin. Kurva Fenton 2013 memiliki kelebihan [8]: a)
Jumlah sampel populasi besar mencapai 4 juta
b)
Dibuat berdasarkan data populasi terbaru antara tahun 1991-2007
c)
Sampel populasi berasal dari negara maju untuk mengurangi pengaruh lingkungan yang yang tidak baik
d)
Kurva spesifik untuk bayi laki-laki dan perempuan
3
B. Penilaian Pertumbuhan Bayi Prematur Penilaian pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur menggunakan usia koreksi. Usia koreksi adalah umur kronologis dikurangi jumlah minggu prematuritas.
Kurva
pertumbuhan
Fenton
digunakan
untuk
menilai
pertumbuhan bayi prematur. Pada kurva ini berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi saat lahir diplot ke dalam kurva sesuai dengan usia gestasi bayi prematur dan dapat digunakan digunakan sampai usia gestasi 50 minggu. Setelah usia tersebut untuk pemantauan antropometri digunakan kurva WHO dengan usia koreksi. Setelah usia 2 tahun, kurva WHO dapat digunakan sesuai dengan usia kronologis (sesuai usia saat lahir). Bayi prematur akan mengalami kejar tumbuh (catch-up (catch-up growth), growth), yang biasanya tampak lebih dahulu pada lingkar kepala, diikuti dengan berat badan dan panjang badan. Kejar tumbuh biasanya terjadi pada tahun pertama sampai tahun ketiga, dan secara khusus mencapai puncaknya pada usia gestasi 36-40 minggu. minggu. [5]
C. Penggunaan Kurva Fenton 1.
Terminologi [9] a)
Masa gestasi/umur kehamilan merupakan masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari HPHT.
b)
Usia kronologis merupakan usia yang dihitung sejak bayi lahir
c)
Usia koreksi merupakan hasil pengurangan usia kronologis dengan hasil perbedaan usia gestasi dengan usia aterm at erm (40 minggu), sampai usia kronologis 2 tahun
Contoh: Bayi lahir dengan masa gestasi 34 minggu, dengan usia kronologis 10 minggu. Usia koreksi = Usia kronologis – (40 (40 – usia usia gestasi) = 10 – (40-34) (40-34) = 4 minggu
4
2.
Kurva
5
6
3.
Interpretasi Persentil[10] Jika 100 anak dengan usia yang sama diurutkan berdasarkan tingginya (persentil untuk tinggi badan), beratnya (persentil untuk berat badan), dll P50 : median, tinggi badan rata2, standar
Contoh : BB/U diplot pada kurva a)
BB/U < persentil 10 (P10) : defisit
b)
BB/U > persentil 90 (P90) : kelebihan
BB/U dibandingkan standar (P50) yang diacu (%): a)
80-120 % : gizi baik
b)
60-80 % : gizi kurang
c)
<60 % : gizi buruk
D. Pemantauan dan Evaluasi [10] Jangka pendek:
1)
Akseptabilitas Penilaian perbandingan asupan yang masuk secara aktual terhadap preskripsi nutrisi yang direncanakan
2)
Toleransi Penilaian terhadap adanya muntah, diare, residu lambung, food adverse reaction (enteral/oral), parameter biokimia dan klinis (parenteral nutrition)
3)
Efisiensi Menilai kenaikan berat badan
Jangka panjang:
1)
Cara pemantauan jangka panjang a)
Pola peningkatan berat bada
b)
Stabilitas fisiologis (kemampan menetek)
c)
Mempertahankan suhu tubuh normal
7
d)
Program yang melibatkan orangtua pada perawatan pasca rawat intensif
2)
Jadwal pemantauan bayi setelah pemulangan dari rumah sakit
3)
Dampak perawatan NICU pada bayi baru lahir
8
BAB III KESIMPULAN
1.
Kurva pertumbuhan Fenton digunakan untuk menilai pertumbuhan bayi prematur.
2.
Pada kurva ini berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi saat lahir diplot ke dalam kurva sesuai dengan usia gestas i bayi prematur dan dapat digunakan sampai usia gestasi 50 minggu.
3.
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur menggunakan usia koreksi.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Samudro H. Tumbuh Kembang pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan. Majalah Kedokteran FKUKI.28(1);2012 2. Weintraub B. Growth. Pediatr Rev. 32(4);2011 3. Siva O, Eddy S, Hermie MMT. Karakteristik Persalinan Prematur di RSUP PROF. DR. R. D. Kandou Manado. Jurnal eCl. 2015;3(2):707 4. Tanis RF, Roseann N, Misha E, Jae HK, Denise B, Reg S. Validating the Weight gain of Preterm Infants between the Reference Growth Curve of the Fetus and the Term Infant. BMC Pediatrics. 2013;13(92):1 5. Partini PP, Ari P, Dina M, Amanda S. Pendidikan Kedoketeran Berkelanjutan LXVI Pendekatan Holistik Penyakit Kronik pada Anak untuk Meningkatkan Kualitas Hidup. Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Departemen Ilmu Kesehatan Anak; 2014 6. World Health Organization. Preterm birth. 2018 7. Alvanialista I. Pertumbuhan dan Perkembangan. Jurnal Pertumbuhan dan Perkembangan. 2013;7(1):1 8. Tanis RF, Jae HK. A Systematic Review and Meta-anal ysis to Revise the Fenton Growth Chart for Preterm Infants. BMC Pediatrics. 2013;13(59):9 9. Yulidar H. Pemantauan Pertumbuhan Bayi Permatur. Pediatric Clinical Updates in Daily Practice. 2011 10. Shinta RS. Penentuan Status Gizi. 2012
10