MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PANGAN DAN HASIL PERTANIAN “
RANGKUMAN ISO 14001: 2015
”
Oleh : KELOMPOK 6 / THP A Loefi Candra Devi
141710101025
Angga Setiyawan
141710101040
Reni Soraya
141710101085
Pungky Wildan Zain
141710101106 141710101106
Rio Bagus P.
141710101112
Adellia Sonia Borneoputeri Borneoputeri
141710101121 141710101121
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
RANGKUMAN ISO 14001: 2015
ISO 14001:2015 merupakan persyaratan standart Internasional mengenai system manajemen lingkungan yang harus dicapai oleh suatu organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja lingkungannya. Standart ini berlaku untuk organisasi manapun dalam memperbaiki pengolahan lingkungan. Hasi yang diharapkan dari system manajemen lingkungan pada suatu organisasi, yaitu: 1. Peningkatan kinerja lingkungan 2. Pemenuhan kewajiban kepatuhan 3. Pencapaian tujuan lingkungan hidup Sistem menajemen merupakan kumpulan elemen organisasi yang saling terkait atau saling berinteraksi untuk menetapkan kebijakan dan tujuan serta proses dalam mencapai tujuan tersebut. Organisasi itu sendiri merupakan orang atau kelompok orang yang memiliki fungsi sendiri dengan tenggung jawab, otoritas dan hubungan dalam mencapai tujuan bersama. Tujuan yang dimaksud dalam system manajemen ini dapat berupa strategis, taktis ataupun operasional. System manajemen lingkungan merupakan bagian dari system manajemen yang digunakan untuk mngelola aspek lingkungan, memenuhi kewajiban kepatuhan, dan menangani risiko dan peluang. Yang dimaksud dengan sspek lingkungan adalah unsure kegiatan (organisasi) atau produk atau layanan organisasi yang berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan kewajiban kepatuhan adalah persyaratan hukum dan persyaratan lainnya yang dimana suatu organisasi harus mematuhi persyaratan tersebut secara wajib. Adapun persyaratan yang terkait dengan dukungan dan operasi meliputi: 1. Kompetensi 2. Informasi dokumentasi 3. Lingkaran kehidupan 4. Outsotrce 5. Proses
Adapun persyaratan yang berkaitan dengan evaluasi dan peningkatan knerja meliputi: 1. Audit (bukti-bukti yang terdiri dari catatan, pernyataan, fakta dan informasi) 2. Kesesuaian (memenuhi persyaratan ISO) 3. Tindakan perbaikan (Untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian) 4. Perbaikan terus menerus (Untuk meningkatkan kinerja kebijakan dan organisasi) 5. Efektivitas (sejauh mana kegiatan yang direncakan terwujud dan bagaimana hasilnya) 6. Indicator (representasi terukur kondisi atau status operasi, manajemen atau kondisi) 7. Pemantauan (memantau sebuah proses atau aktivitas) 8. Pengukuran (mengukur kinerja, proses, dan hasil yang dicapai) 9. Kinerja (dikatakan sudah baik dalam hal kuantitatif dan kualitatif) 10. Kinerja lingkungan (telahsesuai dengan pengolahan aspek li ngkungan) Pada konteks berorganisasi harus menentukan isu eksternal dan internal yang relevan dengan tujuannya dapat mempengaruhi kemampuan mencapai hasil yang diharapkan dari system pengolahan lingkungan. Dalam konteks ini harus memahami organisasi tersebut dan apa saja konteks yang ada didalamnya. Adapun konteks berorganisasi, yaitu: 1. Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan dalam Organisasi Pihak yang berkepentingan adalah pihak yang relevan dengan system pengolahan lingkungan hidup. 2. Menentukan ruang lingkup system manajemen lingkungan Saat
menentukan
mempertimbangkan
ruang masalah
lingkup, eksternal
suatu dan
organisasi internal,
harus
kewajiban
kepatuhan terhadap persyaratan yang ada, unit organisasi, fungsi,
batasan fisik, aktivitas, produk dan layanannya, serta kewenangan dan kemampuannya untuk mengendalikan dan mempengaruhi. 3. Sistem manajemen lingkungan Untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi harus sesuai dengan persyaratan Strandart ISO 14001: 2015 saat akan membangun dan memelihara sistem manajemen lingkungan. Dalam berorganisasi terdaapat kepemimpinan. Kepemimpinan dan komitmen dalam manajemen lingkungan harus dilakukan dengan : 1. Bertanggung jawab atas keefektivan sistem manajemen lingkungan 2. Memastikan bahwa kebijakan lingkungan dan tujuan ditetapkan telah sesuai dengan arahan strategis dan kontek berorganisasi 3. Memastikan bahwa integrasi persyaratan sistem manajemen lingkungan kedalan proses bisnis organisasi 4. Memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan 5. Mengkomunikasikan pentingnya pengolahan lingkungan yang efekttif dan sesuai dengan persyaratan sistem menajemen lingkungan 6. Memastikan sistem mencapai hasil yang diharapkan. 7. Mengarahkan dan mendukung orang untuk berkontribusi pada keefektifan sistem manajemen lingkungan. 8. Mempromosikan perbaikan secara terus-menerus. 9. Mendukung peran manajemen lain yang relevan untuk menunjukkan kepemimpinan mereka sesuai dengan bidang tanggung jawab mereka. Kebijakan lingkungan dalam manejemen harus ditetapkan, diterapkan dan diperlihara sesuai dengan kebijakan lingkungan yang berlaku, seperti pada berikut ini: a. Sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi, termasuk sifat, skala dan dampak lingkungan. b. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan tujuan lingkungan hidup.
c. Komitmen terhadap perlindungan lingkungan, termasuk pencegahan pencemaran. d. Komitmen untuk terus menyempurnakan sistem pengelolahan li ngkungan. Adapun kebijakan lingkungan tersebut harus memiliki persyaratan, yaitu: -
Dipertahankan sebagai informasi terdokumentasi;
-
Dikomunitasikandalam organisasi;
-
Tersedia untuk pihak yang berkepentingan. Dalam berorganisasi juga harus memiliki peran dan tanggung jawab
terhadap kebijakan sistem manajemen. Manajemen harus memastikan bahwa organisasi tersebut bertanggung jawab dan berwewenang dikerjakan dan dikomunikasikan dalam organisasi. Adapun peran dan tanggung jawab tersebut yaitu: a. Memastikan bahwa sistem pengelolaan lingkungan sesuai dengan persyaratan. b. Melaporkan kinerja sistem manajemen lingkungan. Pada perencanaan terdapat tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang yang memungkinkan terjadi dalam organisasi dan aspek lingkungan. -
Umum Organisasiharus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan. Saat merencanakan sistem manajemen lingkungan, organisasi harus mempertimbangkan: a) Isu b) Persyaratan c) Ruang lingkup sistem pengelolaan lingkungan d) Aspek. e) Kewajiban kepatuhan. f)
-
Isu dan persyaratan lain
Aspek lingkungan
Dalam lingkup sistem manajemen lingkungan, organisasi harus menentukan aspek lingkungan dari aktivitas, produk dan layanan yang dapat dikendalikannya. Saat menentukan aspek lingkungan, organisasi harus mempertimbangkan: a) Perubahan, perencanaan perkembangan b) Keadaan darurat yang dapat diperkirakan c) Organisasi harus mengkomunikasikan aspek lingkungannya
yang signifikan di antara berbagai tingkat dan fungsi organisasi, jika sesuai. Pada perencanaan untuk mencapai lingkungan hidup harus memiliki tujuan dan merencanakan tindakan selanjutnya, seperti berikut ini: -
Tujuan lingkungan hidup Organisasi harus menetapkan tujuan lingkungan pada fungsi dan tingkatan yang relevan, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan
kewajiban
kepatuhan
terkait
organisasi
tersebut,
dan
mempertimbangkan risiko dan peluangnya. Tujuan lingkungan adalah sesuai dengan kebijakan lingkungan; a. Terukur b. Dipantau c. Dikomunikasikan d. Diperbarui sebagaimana mestinya. -
Merencanakan tindakan untuk mencapai tujuan lingkungan Ketika merencanakan bagaimana mencapai tujuan lingkungan, organisasi harus menentukan: a. Apa yang akan dilakukan b. Sumber daya apa yang dibutuhkan c. Siapa yang akan bertanggung jawab d. Kapan akan selesai e. Bagaimana hasilnya akan dievaluasi
Untuk pencapai keijakan tersebut dalam suatu organisasi perlu adanya dukungan, antara lain:
1. Sumber daya Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pendirian, implementasi, pemeliharaan dan perbaikan berkelanjutan dari sistem manajemen lingkungan. 2. Kompetensi Organisasi harus menentukan kompetensi yang diperlukan oleh orang yang melakukan pekerjaan, memastikan bahwa orang-orang tersebut berkompeten
berdasarkan
pendidikanyang
sesuai,
pelatihan
atau
pengalaman. Kemudian menentukan kebutuhan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungannya, serta mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan seperti
pendampingan
keefektifan
tindakan
atau
yang
penugasan.Selanjutnya
dilakukan.Organisasi
mengevaluasi
harus
menyimpan
informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti kompetensi. 3. Kesadaran Organisasi harus memastikan bahwa orang-orang yang melakukan pekerjaan di bawah kendali organisasi mengetahui: a) Kebijakan lingkungan; b) Aspek lingkungan yang signifikan dan dampak lingkungan aktual atau potensial yang terkait dengan pekerjaan mereka; c) Kontribusi mereka terhadap efektivitas sistem manajemen lingkungan, termasuk manfaat dari peningkatan kinerja lingkungan; d) Implikasi
tidak
sesuai
dengan
persyaratan
sistem
manajemen
lingkungan, termasuk tidak memenuhi kewajiban kepatuhan organisasi. 4. Komunikasi Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses yang diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal yang relevan dengan sistem manajemen lingkungan, termasuk tentang apa yang akan dikomunikasikan,
kapan
harus
berkomunikasi,
dengan
siapa
berkomunikasi dan cara berkomunikasi. Saat membuat proses komunikasi, organisasi harus memperhitungkan kewajiban yang harus dilakukan,
memastikan bahwa informasi lingkungan yang dikomunikasikan konsisten dengan informasi yang dihasilkan dalam sistem manajemen lingkungan, dan dapat diandalkan.Organisasi harus menanggapi komunikasi yang relevan mengenai sistem manajemen lingkungannya. Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti komunikasinya, sebagaimana mestinya. Pada komunikasi internal organisasi harus mengkomunikasikan informasi secara internal yang relevan dengan sistem manajemen lingkungan di antara berbagai tingkat dan fungsi organisasi, termasuk perubahan pada sistem manajemen lingkungan.Jika sesuai, maka perlu memastikan proses komunikasi memungkinkan orang yang melakukan pekerjaan di bawah kendali organisasi untuk berkontribusi dalam perbaikan berkelanjutan. Pada
komunikasi
eksternal
organisasi
harus
secara
eksternal
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan sistem manajemen lingkungan, sebagaimana ditetapkan oleh proses komunikasi organisasi dan sesuai dengan kewajiban yang harus dilakukan. 5. Informasi terdokumentasi Sistem manajemen lingkungan organisasi harus mencakup informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh Standar Internasional ini, serta diperlukan untuk efektivitas sistem manajemen lingkungan.Luasnya informasi terdokumentasi untuk sistem manajemen lingkungan dapat berbeda dari satu organisasi ke organisasi lainnya karena:ukuran organisasi dan jenis kegiatan, proses, produk dan layanannya;kebutuhan untuk menunjukkan pemenuhan kewajibannya;kompleksitas proses dan interaksinya;kompetensi orang yang melakukan pekerjaan di bawah kendali
organisasi.Saat
membuat
dan
memperbarui
informasi
terdokumentasi, organisasi harus memastikan identifikasi dan deskripsi (misal Judul, tanggal, pengarang, atau nomor referensi), format (misal Bahasa, versi perangkat lunak, grafik) dan media (misal Kertas, elektronik), meninjau dan menyetujui kesesuaian dan kecukupan.
Informasi terdokumentasi yang dibutuhkan oleh sistem manajemen lingkungan dan oleh Standar Internasional ini harus dikendalikan untuk memastikan ketersediaan dan kecocokan untuk digunakan, dimana dan kapan dibutuhkan, serta dilindungi (misal Dari kehilangan kerahasiaan, penggunaan yang tidak semestinya, atau kehilangan integritas).Untuk mengendalikan informasi terdokumentasi, organisasi harus menangani kegiatan yang berkaitan tentang distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan,
penyimpanan
dan
pelestarian,
termasuk
pelestarian
keterbacaan, kontrol perubahan (misal Kontrol versi), retensi dan disposisi. Informasi terdokumentasi eksternal yang ditentukan oleh organisasi diperlukan untuk perencanaan dan pengoperasian sistem manajemen lingkungan harus diidentifikasi, sesuai, dan dikendalikan.