RANGKUMAN BLOK KEDKOM
METODOLOGI PENELITIAN PRINSIP PENELITIAN KERANGKA
TAHAPAN PEMBUATAN PROPOSAL
Menggunakan metode ilmiah induksi, deduksi & verifikasi PENELITIAN HARUS METODE ILMIAH “ Metode Deducto Hipotetico Verivikatif” - Deduksi: Berdasarkan pengalaman pengalaman/teori teori atau dogma yg bersifat umum dilakukan dugaan/hipotesis. - Hipotesis: Dugaan yg ditarik berdasarkan teori , dogma/pengalaman pengalaman. - Verivikasi: Proses pembuktian untuk hipotesis yg telah disusun. - Induksi: Hasil penelitian tsb disusun ke dlm suatu teori yg umum. Penelitian yang dicari adalah “the truth” - Merupakan kegiatan sacral - Syarat dengan nuansa etika - Para ahli menunjukkan kerendahan hatinya dlm menyatakan kebenaran apa yg diukur & apa yg ditemukan: standar deviasi (SD), standarad eror (SE), confidence interval (CI) - Dapat dicapai jika menggunakan metode ilmiah dengan benar No PERTANYAAN TAHAP YANG DILAKUKAN
1.
Apa yg menjadi permasalahan yg akan Seleksi, analisis pernyataan rumusan masalah diteliti?
2.
Kenapa kita melakukan penelitian ini?. Apa Formulasi tujuan penelitian?. yang diharapkan?. Apakah informasi tersedia? Telaah literatur/kepustakaan
3.
4.
Data apa yg dibutuhkan untuk mencapai Metodologi penelitian tujuan penelitian kita?. Bagaimana cara mengumpulkan informasi tersebut?
5.
Siapa mengerjakan apa dan kapan waktu waktu pengerjaanya? Sumberdaya apa yg diperlukan dlm penelitian?. Sumberdaya apa yg dimiliki?
6.
Rencana kerja Rencana anggaran
ELEMENT PENTING Identifikasi masalah Prioritas masalah Analisis & Justifikasi Pertanyaan penelitian Tujuan umum (diketahuinya bbg faktor) dan tujuan khusus (diketahuinya faktor ‘a’ dengan masalah) Literatur/kepustakaan dan informasi lain yg tersedia Kerangka Teori (bagaimana masalah tjd, variable yg terlibat) Kerangka konsep (variable penyebab yang mjd concern) Hipotesis (dugaan sementara) Variabel (DO Variabel) Desain penelitian - deskriptif - observasional: cross sectional, cohort, case control intervensi/experiment: true experiment, k…. - intervensi/experiment: experiment, pre experiment Teknik pengumpulan data Prosedur Sampling (SRS, dll) Rencana pengumpulan data Rencana analisis Etthical clearence (kalau dibutuhkan) SDM timetable Sarana prasarana uang
DIAGNOSIS INTERVENSI KOMUNITAS
PROFIL DOKTER MASA DEPAN
S A
IT N U
Health care provider : memberikan pelayanan kesehatan primer pelayanan komprehensif: pelayanan preventif, promotif prefentif, kuratif, rehabilitative Decision maker : mengambil keputusan dalam diagnosis, prognosis, pengobatan Educator : memberikan pendidikan kesehatan disesuaikan dgn tingkatan pencegahan Level of prevention : primary (health promotion & spesifik prevention), secondary (early diagnostic & prompt treatment), tertiary (rehabilitation & disability limitation) Manager : mengatur program di pusat pelayanan primer Community leader : pemimpin di masyarakat Salah satu bidang kerja dokter adalah pimpinan fasilitas kesehatan yang bertanggung jawab thd komunitas atau masyarakat tertentu
Pusat pengembangan program kesehatan: program kesehatan dasar & program kesehatan pengembangan Program kesehatan dasar (ada 7): promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, KIA, KB, pengobatan dasar FUNGSI Program kesehatan pengembangan: program yang dilaksanakan oleh puskesmas berdasarkan inovasi dan kemampuan puskesmas, c/ kesehatan gigi, PUSKESMAS uks, dll Pusat pelayanan kesehatan primer Pusat pemberdayaan masyarakat: memberdayakan kader Merupakan metode /prosedur ketrampilan kedokteran komunitas untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di komunitas/ masyarakat bisa dikatakan penelitian yang berdasarkan survey (observasional) Menentukan masalah kesehatan utama di komunitas: berupa disease atau non disease TUJUAN Menentukan sumber-sumber yang ada: man, money, material, method, minutes Menjadi dasar untuk mengembangkan program intervensi Aspek Kedokteran Komunitas Kedokteran Klinis
M O K IS S O N G AI D
Beda Kedokteran Komunitas & Kedokteran Klinis
1. Area 2. Strategi 3. Organisasi 4. Pelayanan
Seluruh populasi di wilayah kerja Aktif dan pasif Ada ikatan hubungan puskesmas, pustu, posyandu Komprehensif ( five level of pre vention)
Hanya penderita yang datang Pasif Hubungan tdk mengikat antara primer, sekunder, tersier Kuratif
5. Koordinasi 6. Partisipasi masy 7. Cost benefit
Koordinasi intersektoral dg KemKes & jjrnnya Mengikutsertakan masy dlm program kesehatan High cost- benefit (min expenditure & max result)
Tidak ada hubungan koordinasi Partisipasi terbatas Poor cost-benefit (max expenditure & min result)
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Diagnosis Klinis Dilakukan oleh dokter Fokus perhatian: pasien (hanya orang sakit) Dilakukan dg memeriksa pasien Diagnosis didasarkan atas keluhan dan gejala Memerlukan pemeriksaan lab Dokter menentukan pengobatan Tujuan utama :pengobatan Diikuti follow-up pasien Dokter tertarik memakai tehnologi tinggi
Diagnosis Komunitas Dilakukan oleh dokter atau epidemiologis Fokus perhatian: komunitas / masyarakat (orang sakit dan sehat) Dilakukan dg survey Didasarkan atas riwayat alamiah perjalanan penyakit Memerlukan penelitian epidemiologi Dokt/epidemiologis menentukan POA Tujuan utama:pencegahan & promkes Diikuti program evaluasi Tertarik dengan nilai/hasil statistic
PELAKSANAAN DIAGNOSIS
TAHAPAN
Memerlukan bantuan aspek managemen, epidemiologi dan statistik Menggunakan berbagai indikator yang menggambarkan dan diperkirakan mempengaruhi terjadinya masalah ( Ingat Teori H.L.Blum 4 determinan: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, sosio demografi) - Indikator kematian - Indikator kesakitan - Indikator kecacatan - Indikator lingkungan - Indikator sosio demografi - Indikator jangkauan pelayanan dll Penentuan area masalah
Mencari masalah kesehatan: disease & non disease
Mencari faktor penyebab masalah: didapatkan dari studi l iteratur dari kerangka teorinya
Yang terbaik melakukan survey yg lengkap tapi lama, mahal Laporan penelitian atau laporan tahunan mengetahui pola penyakit Key person : kepala PKM, camat, lurah, kader, KK, (NGT & Delphi tehnik metode dlm menentukan prioritas masalah) NGT (Delbeq) : mengetahui opini/persepsi masyarakat Delphi: menanyakan ke pakar/melalui pertemuan khusus/kelompok professional Environment - Penyakit mrp entry point, dan perlu dikembangkan untuk mendapatkan mslh yg khusus dr pnykt trsbt. Contoh : Hipertensi : KAP, kepatuhan berobat Dengue : KAP (penyakit, PSN) Penentuan instrumen pengumpulan data : menentukan alat ukur (wawancara, Health Genetic kuisioner, check list) Problem - Tergantung data yang akan dikumpulkan, sesuai kerangka konsep yang ditentukan - Bisa memakai kuesioner, observasi dgn cek list, pemeriksaan (TB,BB) atau data sekunder dari rekam medis Pengumpulan data Behavior Analisis data Dilakukan di koas Menyusun rencana intervensi
-
Health service
UPAYA KESEHATAN LANJUT USIA ISTILAH
KETENTUAN
UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
Gerontologi didefinisikan ilmu pengetahuan yg mempelajari keadaan manusia lanjut usila. Geriatri: cbg ilmu kedokteran yg mempelajari penyakit yg diderita oleh usila.Berasal dari kata geros (lanjut usia) dan iatreia (mengobati). Sebutan geriatri diberikan oleh dr.Ignaz Leo Vaschers (1909) dr Amerika,dikembangkan di Inggris oleh Marjory Warren dan dianggap sbg pelopor. Diatur dalam PerPem No.43 TH 2004 tentang upaya peningkatan usila: - Usia 60 tahun keatas - Lanjut usia potensial:usila yg msh mampu melakukan pekerjaan yg dapat menghasilkan brg/jasa - Lanjut usia tdk potensial: lanjut usia yg tdk berdaya mencari nafkah shg hidupnya bergantung pada org lain - Perlindungan sosial adl upaya pemerintah/masy.utk memberikan kemudahan pelayanan bg usila tdk potensial agar dpt mewujudkan & menikmati taraf hidup yg wajar - Upaya peningkatan kesejahteraan usila adalah serangkaian kegiatan - Ada yang namanya posyandu USILA: berisi banyak kegiatan yg berkaitan dengan usila USILA POTENSIAL USILA TIDAK POTENSIAL Pelayanan keagamaan & mental spiritual Pelayanan keagamaan dan mental spiritual Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Pelayanan kesempatan kerja Pelayanan kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana umum Pelayanan pendidikan & pelatihan Pemberian kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum Pelayanan kemudahan dlm penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana Perlindungan sosial Pemberian kemudahan dlm layanan & bantuan hukum
PEMBINAAN KESEHATAN USILA DLM POLA PEMBINAAN KESEHATAN KELUARGA
INDIKATOR KEBERHASILAN
Bantuan social
Depkes (2010) - Tujuan umum: Meningkatkan derajat kesehatan & mutu kehidupan usila untuk mencapai masa tua yg bahagia dan berdaya guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dg keberadaannya. - Tujuan khusus: Meningkatkan kesadaran usila utk membina sendiri kesehatannya karena banyak orgtua yang lebih memilih tinggal sendiri dibanding dengan anaknya Meningkatkan jenis & jangkauan pelayanan kesehatan usila Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usila Sasaran Pembinaan: Sasaran langsung (primer) Sasaran tidak langsung (sekunder) - Kelompok usia virilitas /pra senilis 45-59 th - Keluarga di mana usila berada - Kelompok usila 60-69 th - Masyarakat di lingkungan usila berada - Kelompok usila risiko tinggi (>70 th/>60 th dg masalah kshtn) - Organisasi sosial yg bergerak dlm pembinaan kshtn usila - Petugas kesehatan yg melayani kshtn usila - Masyarakat luas menggunakan data pencatatan & pelaporan, observasi,research dg tolok ukur: Meningkatny jumlah organisasi klp usila yg aktif dlm plynn kshtn usila : Misalnya setiap RT punya posyandu USILA Berkembangnya jenis pelayanan kshtn usila di masyarakat Meningkatnya jangkauan pelayanan kshtn usila yg dilaksanakan oleh 50% puskesmas & menjangkau 100% panti wreda : misal minimal 3 puskesmas kelurahan punya cakupan kesehatan usila dengan baik. Kl dipuskesmas masuk dalam program kesehatan pengembangan - Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit degeneratif, dg jangkauan pelayanan yg mencakup 40% usila melihat CFR
-
MANAJEMEN PEMBINAAN KESEHATAN USILA DI PUSKESMAS
MASALAH YANG SERING DIBAHAS
PERUBAHAN / PENURUNAN FUNGSI TUBUH USILA
PROGRAM PERBAIKAN GIZI USILA
Perencanaan: membuat rencana kegiatan berdasarkan masalah yg ada serta mengintregasikan dlm perencanaan tahunan puskesmas Pelaksanaan: promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif termasuk rujukannya Pemantauan dan pembinaan: dilakukakan pencatatan dan pelaporan melalui observasi. Pembinaan meliputi: - Mempelajari hambatan masalah yg timbul,n menindaklanjuti peningkatan pelaksanaan - Meningkatkan penampilan kerja pelaksana upaya kesehatan usila seperti petugas puskesmas dan kader Penilaian dan pengembangan Instrument penilaian: - Laporan triwulan puskesmas - KMS usila - Buku pedoman Pemeliharaan Kesehatan usila (pribadi) Pelayanan kesehatan USILA: penyuluhan, penyembuhan, pengembangan lembaga perawatan usila Masalah penyakit lanjut usia secara klinis - Diagnosis - Pengobatan dan perawatan - Pencegahan timbulnya penyakit Masalah pelayanan kesehatan lanjut usia Masalah psikososial geriatric 9 Parameter perubahan : 1. Tingkat metabolisme dasar 2. Kemampuan kerja 3. Output jantung (pada saat istirahat) 4. Kapasitas vital paru-paru 5. Kapasitas bernafas maksimal 6. Kecepatan transmisi syaraf 7. Kandungan cairan tubuh 8. Kecepatan ginjal menyaring 9. Aliran plasma ginjal Gangguan respon seksual usia lanjut disebabkan factor sekunder “underlying disease” yang berkaitan dan mungkin tidak disadari contoh: PJK, Hipertensi,aterosklerosis,DM, peny.kronis organ urogenital spt prostat hypertropy. Kemunduran system syaraf: dementia, Parkinson, dll Perubahan system carvas Gangguan fungsi otot rangka Gangguan jiwa Kebijakan pelayanan gizi usila diarahkan utk: - Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan usila - Menanggulangi penyakit kronik dan degeneratif - Memperpanjang usia harapan hidup Strategi yg dpt digunakan: - Profesionalisme (meningkatkan kualitas pelaynn oleh tenkes yg bermutu
Depkes (1985) memberikan penjelasan ttg usia lanjut: Teori psiko-dinamis Bhw proses ketuaan merupakan”masa penurunan bertahap” dari masa puncak kedewasaan seseorang sampai saat kematian. - Teori pemisahan diri Bhw situasi menjadi usila secara normal merupakan suatu pemisahan (pengunduran) diri dgn org lain dalam suatu sistem social - Teori kegiatan Bhw moril tinggi pada para usila dapat dipertahankan apabila mrk dpt ikut aktif dalam kegiatan sehari-hari - Konsep pengembangan Bhw proses menjadi tua merupakan tahap perkembangan yang normal dan memiliki ciri-ciri tersendiri sebagaimana perkembangan tahap-tahap sebelumnya
-
Sistem pembiayaan bersama (mandiri) (mengarah pada asuransi kesmas) Desentralisasi (mendekatkan pelayanan &tanggung jwb kpd usila) Tempat pelayanan gizi usila - Pelayanan gizi di RS/Puskesmas, Pelayanan gizi di RS meliputi 4 kgtn: Pelayanan gizi rawat inap Pelayanan gizi rawat jalan (klinik gizi) Penyelenggaraan makanan Kunjungan rumah - Pelayanan gizi di puskesmas meliputi 5 kgtn: Pelayanan gizi rawat inap Pelayanan gizi rawat jalan (klinik gizi) Penyelenggaraan mknn Kunjungan rumah Pembinaan panti sosial tresna werdha & poksila - Pelayanan gizi di Panti sosial Tresna Werdha (PSTW), Merupakan institusi di bawah naungan DINSOS yang merawat usila,pelayanan meliputi: Penyuluhan /promosi gizi Pemantauan status gizi Penyelenggaraan makanan Konseling gizi - Pelayanan gizi di masyarakat, Dilaksanakan scr terpadu melalui kemitraan dg linpro,linsek n peran LSM disertai partisipasi aktif dr pemerintah dan masy.itu sendiri, kegiatan meliputi: POKSILA (prom gizi, PSG, konseling gizi) KELUARGA ( Pendidikan gizi,penyediaan mknn,rujukan)
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
PROGRAM JAMINAN SOSIAL
JAMINAN KESEHATAN
Adanya kebijakan dari pemerintah untuk mendapatkan jaminan social u ntuk seluruh wrg Indonesia Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. UU RI NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL jaminan kesehatan diberikan jaminan karena apabila tidak mampu tetap mendapat pelayanan kesehatan jaminan kecelakaan kerja; jaminan hari tua; jaminan pensiun; jaminan kematian. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar o leh pemerintah. Diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas (tidak boleh ada perbedaan prilaku antara kelas 1-3, pelayanan sesuai dengan guideline)
DEFINISI
SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
Informal : wirausaha Kenapa primer lebih besar karena yang paling awal berhubungan dengan pasien adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Peserta Jaminan kesehatan: - PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang bayar pemerintah - bukan PBI Jaminan Kesehatan. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya karyawan (PNS/swasta/tni/polri) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya mitra bukan Pekerja dan anggota keluarganya investor, pensiun, veteran, dll penyuluhan kesehatan perorangan; paling sedikit penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat . imunisasi dasar; meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B (DPTHB), Polio, dan Campak. keluarga berencana; dan meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi bekerja sama dengan lembag a yang membidangi keluarga berencana skrining kesehatan. diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu. administrasi pelayanan; pelayanan promotif dan preventif; pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
BPJS
Diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.
MANFAAT PELAYANAN PROMOTIF & PREVENTIF
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA NON SPESIALISTIK
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER
transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama kl blm ada lab bisa kerjasama dengan lab sekitar rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi. puskesmas atau yang setara; praktik dokter; praktik dokter gigi; klinik pratama atau yang setara; dan Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara. DLP adalah semua dokter non-spesialis yang berpraktik di strata pertama . DLP berperan sebagai GATE KEEPER (ujung tombak atau pintu masuk masyarakat ke sistem pelayanan kesehatan) Jd gaboleh ke RS sebelum ke DLP kl menggunakan BPJS karena harus ada rujukan DLP berfungsi menyelesaikan sebagian besar masalah kesehatan individu dan keluarga. praktik ditengah masyarakat DLP berperan sebagai mitra, pembina, pemberi layanan, dan koordi nator segala kebutuhan pelayanan kesehatan dari komunitas yan g dibinanya. Peran ini mengharuskan DLP berdomisili dan berpraktik di tengah masyarakat atau sedekat mungkin dengan masyarakat yang dilayaninya.
Apabila angka yg ke strata sekunder meningkat, sbg DLP harus dapat mencegah factor resiko dengan upaya promotif dan preventif yang dtg ke strata primer harus lebih kecil
METODE PEMBAYARAN DOKTER
Kapitasi (population based): perkepala, di lakukan di strata primer Case payment (case based): sekunder & tersier, berdasar kasus yang di tangani Salary (time based): berdasarkan waktu yang sudah ditentukan, spt dokter jaga Fee fo service (service based): berdasarkan jumlah tindakan sesuai kasus yang ditangani
LINGKAR PEMECAHAN MASALAH
PENDEKATAN SISTEM
LANGKAHLANGKAH
Definisikan dulu masalahnya apa, mau mencari masalah dibagian mana: misalnya mencari kepuasan pasien Analisa masalah: menanyakan kepada pasien bagian mana yang dia tidak puas Implement: kalau belum meningkatkan dicari lagi solusinya
system merupakan interaksi bbrp komponen yang akan menghasilkan produk/jasa Bidang kesehatan, output jasa Input: sumber daya (5m: Man, money, material, machine, method dlm bentuk SOP) Proses: fungsi manajemen ( Planning/merencanakan, Organizing/menempatkan, Actuating/pelaksanaan, Controlling) Output: misal kepuasan pasien Outcome: misal pasien sembuh
Identifikasi masalah: Output Outcome - masalah mutu contoh: kesembuhan pasien TB brp %, kasus gizi buruk menurun atau meningkat. •dampak atau hasil yang •butuh waktu dan - masalah cakupan contoh: cakupan K1 rendah, cakupan imunisasi rendah langsung bisa dilihat merupakan kombinasi dari output - dalam progja puskesmas dilihat dari output dan outcome, contoh: P2m •konsekuensi dari sebuah Angka bebas jentik output kinerja Fogging focus output Insidense rate DBD outcome Merumuskan masalah: Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan ( expected ) dengan apa yang aktual terjadi (observed ). - Apa yang diharapkan sesuai dengan indicator - Rumusan masalah: 4w1h Contoh: Persentase pemberian ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan periode Januari-Maret 2015 p ada bayi usia 0-6 bulan adalah sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80%
What: pemberian asi ekslusif Where: diwilayah puskesmas kec. Pademangan When: januari-maret 2015 Whose: bayi 0-6bulan How much: sebesar 69,05% kurang dari target sebesar 80% Menetapkan prioritas masalah: - Menggunakan scoring technique MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment ) BRYANT Emergency (kegawatan) dilihat dari angka kesakitan dan kematian Seriousness Greatest member (menimpa banyak orang) Prevalence Expanding scope (ruang lingkup di luar kesehatan) Community concern Feasibility (kemungkinan dilaksanakan) Manageability Policy (kebijakan) - Pada MCUA menggunakan bobot Mencari kemungkinan penyebab masalah
PAHO Severity Magnitude Vulnerability Affordability Community and political concern
Menentukan penyebab masalah yang paling dominan - Jika dapat menanggulanginya, maka sebagian besar sudah terselesaikan - Dapat menggunakan MCUA Menetapkan alternatif cara pemecahan masalah Menentukan cara pemecahan masalah yang paling fleksibel Menyusun rencana pemecahan masalah Melaksanakan rencana pemecahan masalah Melakukan evaluasi hasil kerja
PUSKESMAS DEFINISI
VISI
MISI
TUJUAN FUNGSI
AZAS PENYELENGGARAAN
KEPMENKES NO. 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Posyandu diluar puskesmas tp dibawah pengawasan puskesmas Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat Indikator kecamatan sehat : - Lingkungan sehat - Perilaku sehat - Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu - Derajat kesehatan penduduk kecamatan Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wil. Kerjanya sector lain diluar kesehatan apabila melakukan kegiatan harus dimasukan paradigm sehatnya. Contoh: disekolah dokter kecil, KUA screening pra nikah Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wil. kerjanya bukan Cuma program kesehatan, contoh: posyandu punya PKK Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan daerah tidak terjangkau ada yg namanya pusling, polindes, pustu Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya yang membedakan puskesmas dgn klinik/ rs yang hanya mengobati pasien. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pusat pembangnan berwawasan kesehatan bukan Cuma pengobatan Pusat pemberdayaan keluarga & masyarakat Pusat YANKES STR I - YANKESMAS (Public Goods) - YANKES perorangan (private goods) Azas pertanggungjawaban wilayah Jd walaupun tidak berobat di puskesmas, puskesmas ttp bertanggung jawab atas pasien di wilayah tsb Azas pemberdayaan masyarakat yg diobati bukan pasien nya doing, tp keluarga tetangga dll Azas keterpaduan - Lintas program: 1 pasien bs ditangani oleh bbrp program puskesmas
- Lintas sektoral: 1 pasien ditangani selain sector kesehatan Azas rujukan - Rujukan medis: berhubungan dengan pengobatan, pemeriksaan lab, rujukan ahli - Rujukan kesehatan masyarakat: kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, rujukannya ke dinkes contoh soal KLB
PROGRAM WAJIB
PROMKES
KESLING
Tenaga : Sarjana Kesehatan Masyarakat Penyehatan lingkungan - Pemeriksaan pengolahan dan penyimpanan pestisida, TTU, rumah sehat, sarana air bersih, pemeriksaan sample air minum,jamban, tempat sampah sementara dan akhir, sarana pembuangan air limbah, pemeriksaan jentik,klinik sanitasi Pengawasan tempat pengolahan makanan - Pengawasan industri rumah tangga, jasa boga, rumah makan/restoran, tempat makanan jajanan (biasanya SD), depot air minum
KIA & KB
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Penyebarluasan informasi kesehatan - Penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga, institusi sarana pendidikan, institusi sarana kesehatan, institusi tempat kerja, TTU, kelompok masyarakat Pembinaan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat - Posyandu, polindes, poskestren, kelompok TOGA, PPKS(kelompok peduli kesehatan tingkat kcmatan) , poskesdes ,desa siaga Program penanggulangan NAPZA: penyuluhan, workshop - Kelompok masyarakat, SD, SMP, SMA
Tenaga : Sanitarian Kesehatan Ibu: brp jumlah ibu hamil - Kunjungan bumil, bumil risiko tinggi (harus dipantau), persalinan nakes (kalau masyarakatnya mau ke dukun dukunnya dilatih di kemitraan dukun), IMD, ibu nifas - Jumlah kematian ibu - Kelas bumil: utk meningkatkan IMD dan asi ekslusif Kesehatan Anak - Bayi baru lahir, BBLR, pelayanan neonatus, kunjungan bayi, kunjungan balita, MTBS (manajemen terpadu balita sakit), DIDTK (deteksi dini tumbuh kembang) - Jumlah kematian bayi Keluarga Berencana - Di bawah koordinasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) lintas sektoral - Pelayanan KB : Non MKJP angka kebobolan masih tinggi : pil,suntik MKJP (jangka panjang) : IUD, MOP (vasektomi), MOW (tubektomi), Implant Safari KB gratis di puskesmas Gizi bumil Gizi bufas Penimbangan balita di posyandu; hanya ngambil data Balita gizi buruk Garam beryodium di SD
Klinik gizi : balita gizi buruk, pasien TB,bumil KEK - Mencegah bblr
Pencengahan dan pemberantasan penyakit : imunisasi balita (wajib: BCG, DPT, hepatitis, campak, HIB), imunisasi bu mil (tetanus2x) P2ML (Pengendalian Penyakit Menular Langsung): diare, ISPA, TB, Kusta, HIV-AIDS, IMS P2B2 (Pengendalian Penyakit Berbasis Binatang) : malaria, filaria, DBD, rabies PTM (Penyakit Tidak Menular : hipertensi,DM,jantung koroner, PPOK,Asma) - Posyandu ptm sasaran lansia Rawat Jalan : Umum dan Gigi Rawat Inap : setara dengan RS tipe D PONED : pelayanan obstetri dan neonatus esensial dasar
P2M
PENGOBATAN
PROGRAM PENGEMBANGAN: Disesuaikan dgn masalah di puskesmas dan sumber daya Ada yg wajib: lansia, uks
Program pengembangan
Wajib
Upaya Kes Sekolah
Upaya Kes Gimul --> ke masyarakat
UKGS, UKGMD
UPAYA PENUNJANG
Laboratorium Radiologi Pelayanan apotik Pencatatan dan Pelaporan
Pilihan
Kes Usia lanjut
Upaya kes olah raga
Upaya Kes kerja
industri RT
upaya kes jiwa
Upaya kes indra: tht, mata
Operasi katarak gratis, pembagian kaca mata gratis utk anak sekolah
Perawatan kesmas dsb
PLANT SURVEY
PERMASALAHAN
TUJUAN
MANFAAT
HASIL KUNJUNGAN
Suatu kegiatan untuk mengetahui factor resiko baik keselamatan maupun kesehatan seorang pekerja disuatu perusahaan Cari dulu latar belakang melakukan plant survey - International Labour Organization (ILO) (1999) terjadi 1,1 juta/ thn KK & PAK - World Health Organization (WHO) :sekitar 5 sampai 10 % pekerja di negara industri mendapat pelayanan kesehatan kerja yang memadai. Kemungkinan risiko yang dapat terjadi akibat hazard di industri maka perlu diketahui apakah manajemen dan seluruh karyawan perusahaan telah melakukan program dan usaha-usaha untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja . Menerapkan konsep kesehatan dan keselamatan kerja, hygiene perusahaan dan kedokteran okupasi di perusahaan Menjelaskan proses produksi perusahaan Mengidentifikasi potensi bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dan terhadap masyarakat sekitar perusahaan Mempelajari program kesehatan dan keselamatan kerja dan program lingkungan perusahaan Membuat analisis data penyakit dan kecelakaan kerja pada perusahaan Mengidentifikasi penyakit dan cedera kerja pada perusahaan Merekomendasikan program K3 yang spesifik untuk perusahaan Peserta Plant survey
Pekerja
Perusahaan
•Mendapatkan pengetahuan mengenai proses produksi perusahaan (c/percetakan) •Mendapatkan pengetahuan mengenai pelaksanaan nyata implementasi program K3 khususnya (c/program konservasi pendengaran) •Memahami upaya-upaya pencegahan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan kerja yang ada.
•Mengetahui adanyabahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja di lingkungan kerja sehingga dapat mengurangi angka kesakitan.→ mencegah penyakit akibat kerja •Meningkatkan produktivitas pekerja → mengurangi absensi •Mengetahui upaya penanggulangan terhadap bahayayang mungkin timbul
•Mendapat masukan yang dapat dimanfaatkan bagi program kesehatan dan keselamatan kerja. •Dapat mengupayakan usaha pencegahan terhadap risiko gangguan kesehatan dan keselamatan kerja
Kegiatan plant survey dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : Persiapan opening conference pertemuan dengan pemilik perusahaan/HRD upaya apa yg sudah dilakukan perusahaan Pelaksanaan plant survey walkthrough survey mengamati proses produksi, wawancara pekerja (pernah kecelakaan ga, punya penyakit gak) Pembuatan laporan close conference memaparkan temuan & klarifikasi Presentasi memaparkan temuan tsb dan merekomendasikan apa yang harus dilakukan perusahaan dan pekerja
Contoh liat slide aja yah
SARAN UNTUK PT
BAHAYA POTENSIAL
UNTUK MANAJEMEN JANGKA PENDEK (6-12bulan)
UNTUK MANAJEMEN JANGKA PANJANG ( >1thn - 5 thn)
•MSDS •alat pelindung diri •komitmen tertulis untuk meningkatkan kesehatan pekerja •p3k •pancuran air: jd kl kena bahan kimia bs cepat •tempat khusus bagi bahan kimia •tempat sampah
•reward and punishment (bs berupa potongan gaji) •program pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja •surveilens (dianalisis) •program konservasi pendengaran •program konservasi pernafasan •pelatihan penanganan kebakaran •penerangan
UNTUK PEKERJA JANGKA PENDEK
UNTUK PEKERJA JANGKA PANJANG
•Menggunakan alat pelindung diri •mempelajari MSDS (material safety data sheet) •membuang sampah sisa produksi •tercipta budaya k3 diantara pekerja
•Mempelajari, menanyakan faktor resiko & segera memeriksakan diri •kepedulian terhadap pentingnya keselamatan dalam melakukan pekerjaan
Fisik: listrik, penerangan, suhu, udara, Biologik: pengap debu, tercium bau kimia Kimia: bahan kimia Aergonomi: cara mengangkat barang bertumpu pd tlg belakang/paha, cara duduk saat kerja Psikologi: wawancara pekerja (bagaimana pekerjaan, sudah brp lama, dll)
KESEHATAN LINGKUNGAN PEMANASAN GLOBAL
Efek rumah kaca: karena ada gas-gas rumah kaca karbondioksida, metana, nitrogenoksida dsb - Yang melapisi bumi troposfer bumi, gas2 yang ada dirumah kaca melapisi troposfir sehingga panas dari bumi tidak bisa keluar - Gas-gas berasal dari: pesawat, industry, kebakaran, dsb Sumber gas metana bs menimbulkan kebakaran: kotoran ternak, padi (daun yang sisa panen dibakar sm petani) Sumber gas N 2O: konservasi lahan menjadi pertanian, penggunaan pupuk kimia, penggunaan bahan bakar fosil, pembakaran biomassa Sumber gas hidroflurokarbon: aerosol, pendingin, pemadam kebakaran, pelarut, foam/busa Semua berdampak dari revolusi industry
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM THD KESEHATAN
dampak potensial perubahan iklim: naiknya tempratur bumi, air muka laut naik
antisipasi perubahan iklim: - mitigasi: Mengurangi/mencegah terjadinya penyebab. efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, peningkatan kemampuan hutan dalam menyerap GRK. - Adaptasi: penyesuaian
Pola iklim yang terganggu: banjir penyakit perut akibat kurangnya air bersih, dan penyakit yang diakibatkan nyamuk
Penyakit non wabah: cacing perut, schistizomiasis, filariasis
Penyakit diare: akibat pemakaian air yang tdk memenuhi syarat
Variasi musiman: peningkatan temperatur berhubungan dengan jml p enderita diare
Dampak terhadap peny, typhus, cholera, disentri: karena perubahan curah hujan, penyediaan air bersih, dan sanitasi yang adekuat
Keracunan makanan oleh salomenella: meningkat dimusim p anas
Efek perubahan cuaca plg besar Adaptasi nyamuk: nyamuk sangat peka thd perubahan cuaca yang tjd scr cepat
DBD: berkembang biak pd daerah tropis, ak ibat pemanasan global memperluas ruang gerak nyamuk aedes
Malaria: anopheles betina sbg vektor
Perubahan iklim meningkatkan genangan air jumlah nyamuk meningkat dapat dicegah dengan perubahan perilaku manusia
Upaya adaptif terhadap perubahan iklim: Meningkatkan layanan dasar kesehatan masyarakat : PUSKESMAS
DBD Terkait dengan perilaku manusia Nyamuk dapat dikendalikan Transportasi barang distribusi obat
MALARIA
Lingkungan Sosial
Kebijakan Pemerintah
Pengelolaan Habitat Perindukan Berkelanjutan
Konflik Lahan, P erijinan, Pendidikan, Pendapatan, Peran Serta Masyarakat, Kerjasama Lintas Sektor, Kapasitas Instansi Dinas
i g o l o k E
i m o n o k E
l a i s o S
a b m e l e K
n a a g
i g o l o n k e T
Tambak Terlantar Lingkungan (Larva Anopheles) Buatan Kegiatan Budi Daya Udang
Lingkungan Alam
Salinitas, pH, DO, Suhu Air Curah Hujan, RH, Suhu Udara Predator, Ganggang
Nya muk Ano pheles
Variabel Demografi
Parasit
Dinas Kesehatan
Kejadian Malaria
PHBS
RT •Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan •Memberi ASI ekslusif •Menimbang balita setiap bulan •Menggunakan air bersih •Mencuci tangan dengan air bersih dansabun •Menggunakan jamban sehat •Memberantas jentik di rumah sekali seminggu •Makanbuah dansayur setiaphari •Melakukan aktivitas fisik setiap hari •Tidak merokok di dalam rumah
Sekolah •Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir danmenggunakan sabun •Mengkonsumsi jajanan di kantin sekolah yang sehat •Membuang sampah pada tempatnya •Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah •Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan •Membebaskan diri dari asap rokok •Memberantas jentik nyamuk •Membuang air kecil dan besar di jamban sekolah
GAYA HIDUP ANAK YANG TIDAK SEHAT
Anak dirumah: duduk berjam-jam kurang aktif bergerak karena menonton tv pakai remote control, main video games & komputer Semakin sering mengkonsumsi “junk food” yang tinggi lemak, kalori, garam, rendah serat Semakin malas bergerak & lesu, berisiko terhadap kegemukan & berbagai penyakit degeneratif di usia muda Anak-anak (khususnya remaja): meniru kebiasaan merokok ortu & cenderung menjadi perokok pemula yang lebih berisiko terhadap berbagai penyakit Terpengaruh oleh stress yang ortu alami & bawa kerumah, sehingga mereka turut menjadi stress dengan segala dampakny a
TRAVEL MEDICINE Penyakit yang tertular akibat traveling melalui makanan, atau tempat duduk, udara, dll akibat kurangnya kebersihan Kalau ada kapal yg dtg kepelabuhan diperiksa ada kotoran tikus gak didapurnya kl ada orangnya lsg di karantina & kapal lsg di fomigasi Buku vaksin
PENYAKIT YANG SERING
Amoebiasis Angiostrongyliasis Avian Influenza Anthrax Brucellosis Chikungunya Cholera Coccidioidomycosis (jamur dari kotoran burung merpati) Dengue Diphtheria Giardiasis Haemorrhagic Fevers
Haemophilus Influenzae Type B Hantavirus Diseases (tikus) Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C (byk pd laki krn suka ke barbershop) Hepatitis E Histoplasmosis HIV/AIDS and other sexually-transmitted infections Human Papillomavirus
Influenza (Avian Influenza/Seasonal Influenza and Influenza A (H1N1) Japanese Encephalitis Legionellosis Leishmaniasis (cutaneous, mucosal and visceral forms) Leptospirosis (including Weil disease) Listeriosis Lyme Borreliosis (Lyme Disease)
PERSIAPAN TRAVELING
PERILAKU YANG SERING TERJADI PADA ANAK
KELOMPOK BERESIKO
Lymphatic Filariasis Malaria Measles Meningococcal Disease Mumps Onchocerciasis (tdk ada di asia) Pertussis Plague Pneumococcal Disease Poliomyelitis (Polio) Rabies Rotavirus (diare pd balita) Rubella SARS (severe acute respiratory syndrome)
Schistosomiasis (Bilharziasis) Tetanus Tick-Borne Encephalitis Trypanosomiasis (African trypanosomiasis (sleeping sickness) / American trypanosomiasis (Chagas disease)) Tuberculosis (TB) Typhoid Fever Typhus Fever (Epidemic louse-borne typhus) Varicella Yellow Fever
Mengidentifikasi risiko setiap individu Informasi yang tepat dan akurat ttg daerah endemis Intervensi utk mengurangi risiko: vaksinasi, obat-obatan, perlengkapan medis pribadi Berbeda dengan yang biasa dilakukan d i rumah seperti: sex, alkohol, makanan yang tidak terjaga dll - Diindonesia yang banyak melakukan free sex supir truk Menurunnya data tahan tubuh sering sakit Profil penyakit yg berbeda dengan dewasa Perbedaan dosis vaksinasi Wanita hamil, Anak anak, Manula, Turis yg bepergian terlalu lama, Adanya penykt jantung dan paru, Diabetes, HIV, Gangguan sistem imun Berikan masukan yang khusus supaya perjalanan aman
PENYAKIT AKIBAT KETINGGIAN
YG TIDAK MENULAR
YANG MENULAR
Tanda dan gejala Tanda dan gejala darurat - Sakit kepala - Kesulitan bernapas yang hebat - Napas tersengal-sengal walau cuma beraktivitas ringan - Penyakit akibat ketinggian terjadi jika orang yang tinggal di negara berketinggian rendah melakukan perjalanan ke daerah berketinggian - Kelelahan lebih dari 2.438 m. Biasanya terjadi beberapa jam setelah tiba di daerah - Mual dengan elevasi tinggi. - Gangguan tidur - Selera makan hilang O2 sedikit seperti saat naik gunung pusing Mabuk perjalanan Jet lag karena perjalanan jauh diatas 8-12jam. Berangkat malem sampai di tempat siang Ketinggian Sunburn pakai sunblock Water safety jangan minum sembarangan Dari makanan dan minuman Udara yang tidak bersih Free sex Cairan tubuh Insects vector
SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KESEHATAN DEFINISI
KONSEP KEBUDAYAAN
DERAJAT KESEHATAN
KONSEP SEHAT – SAKIT
Kebudayaan: ide, pikiran, pengetahuan, nilai, keyakinan tdk dpt diamati secara langsung Social budaya prilaku suatu komunitas yang berupa suatu tindakan dan dapat diamati secara langsung Social budaya dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan harus di edukasi Contoh kasus: hipertensi pd orang Madura yang tdk punya pantangan thd makanan Aspek ideal (tidak nyata) dari pelaku Merupakan gagasan-gagasan, pikiran-pikiran, nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, pemaknaan dasar yang mempengaruhi/ melandasi munculnya perilaku. Bukan hanya mitos, adat istiadat, tradisi, tari-tarian Hasil dari perpaduan: - Lingkungan: menciptakan pola hidup sehat/tidak - Perilaku - Keturunan (populasi, distribusi pddk) - Pelayanan kesehatan: Paling besar pengaruhnya : lingkungan & perilaku Perilaku: Perilaku seseorang terkait pengetahuan, kepercayaan, nilai, norma dalam lingkungan sosialnya, berkenaan dengan etiologi, terapi atau pencegahan penyakit berdasarkan kebudayaannya masing-masing (cnth: ibu hamil nyimpen gunting utk cegah keguguran) Terkadang orang yang sakit dia tidak menyadi bahwa dia sakit sampai dia tidak bisa ngapa-ngapain
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
SIKAP POSITIF TOKOH MASYARAKAT
Faktor penghambat perubahan: - Etiologi dan perawatan penyakit: misalnya masih banyak orang yang percaya bahwa penyakitnya disebabkan oleh hal-hal gaib makanya berobat ke dukun. Saat ke dukun tidak sembuh sembuh baru dibawa kedokter dan akhirnya mati di tangan dokter - Konsep jodoh: kalau ga sembuh sama dokter/dukun pasien merasa tidak jodoh - Pengambilan keputusan: tidak diambil oleh pasien sendiri, tp mendapat pengaruh dari pihak lain spt keluarga, tetangga - Pengaruh orang-orang yang berpengaruh di komunitas tsb: dukun, tokoh desa - Perbedaan prioritas: ada yang sakit tp dianggap bukan prioritasnya, mendahulukan kebutuhan hidup - Hubungan dokter pasien: tidak ada nya komunikasi dokter dan pasien Ada bbrp pelayanan yang diberikan dukun yang tdk dilakukan oleh dokter Pemanfaatan dukun: - Dukun diajarkan pengetahuan medis shg bisa menolong persalinan
Faktor pendukung perubahan: - Pragmatis: masyarakat yang tidak percaya thd kepercayaan, dan cara perawatan tradisional yang efektif - Pola perawatan: melakukan perawatan sendiri