QCC MONITORING INFORMATION SYSTEM PT AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA
Nurmalita Raniutami1 , Sari Rizky Nur Fajriyah2
Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Manufaktur Astra
1.Kelompok Penelitian, Nama Lembaga, Alamat, Kota, Kode Pos, Negara (10pt)
E-mail :
[email protected],
[email protected]
Abstrak— Makalah ini merupakan hasil ekstraksi dari tugas akhir
mahasiswa diploma tiga yang bertema QCC Monitoring Information System PT
Akebono Brake Astra Indonesia. Kegiatan QCC dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan untuk melakukan pengendalian mutu di tempat kerja dengan
menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah. Untuk mengelola
data kegiatan QCC dan memonitoring hasil kegiatan QCC maka dibuat QCC
Monitoring Information System. QCC Monitoring Information System dibuat
dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic.net dengan basisdata SQL
Server 2008 R2. QCC Monitoring Information System ini merupakan aplikasi
berbasis desktop yang dapat diakses dengan menggunakan tiap komputer yang
sudah terhubung dengan jaringan di PT. Akebono Brake Astra Indonesia.
Dengan dibangunnya sistem ini pengolahan data QCC menjadi lebih cepat,
penyimpanan data lebih rapi dan dalam pembuatan laporan waktu yang
dibutuhkan lebih singkat dibandingkan sebelumnya dan hasil laporan menjadi
akurat sehingga proses pengolahan data QCC dapat dilaksanakan lebih
efisien.
Kata Kunci : Sistem Informasi, QCC (Quality Control Circle)
1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PT. Akebono Brake Astra Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang
bergerak dalam bidang pembuatan rem kendaraan bermotor. Perusahaan ini
merupakan salah satu industri otomotif nasional terbaik yang mampu
menguasai pasar otomotif tidak hanya di Indonesia saja, tetapi hingga ke
mancanegara, meliputi kawasan Asia bahkan kawasan Eropa dan Timur Tengah.
Untuk mencapai titik ini, sebuah perusahaan melakukan upaya untuk
meningkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja satuan kerja yang
dilaksanakan secara terus menerus sehingga dapat mencapai tujuannya secara
optimal. Oleh karena itu bagian QMR/EMR/CSR & QCC selaku pelaku pengelolaan
mutu dan kualitas di PT. Akebono Brake Astra Indonesia menerapkan konsep
QCC (Quality Control Circle). Tujuan QCC yaitu untuk mengoptimalkan aset
yang dimiliki perusahaan terutama pengembangan keterampilan bagi pekerja
agar menjadi lebih baik.
Filosofi QCC didasari pada konsep manajemen partisipatif dan
humanistik. Manajemen partisipasif berarti bahwa setiap pekerja tidak
memandang posisinya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses
pemecahan masalah yang menuju pada perkembangan kualitas dan produktifitas
di departemen masing-masing. Manajemen humanistik mengacu pada manajemen
yang mengutamakan manusia, hal ini dikarenakan manusia adalah aset
perusahaan yang paling berharga.
Kegiatan QCC dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk
melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerja dengan menggunakan
alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah. Kegiatan tersebut ditangani
oleh bagian QMR/EMR/CSR & QCC dengan memonitor perkembangan yang dilakukan
setiap kelompok QCC yang meliputi semua bagian di PT. Akebono Brake Astra
Indonesia. Pada kegiatan QCC terdapat koordinasi wilayah (korwil) yang
bertugas untuk mengawasi jalannya kegiatan QCC. Hasil monitoring tersebut
akan menunjukkan bagian apa saja yang aktif dan tidak aktif pada kegiatan
QCC, kemudian akan dibuat laporan progress QCC dari tiap-tiap kelompok.
Pengolahan hasil monitoring QCC masih dilakukan secara manual oleh bagian
QMR/EMR/CSR & QCC sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data akibat
human error, dan memungkinkan kesalahan pembuatan laporan progress QCC dari
tiap-tiap kelompok.
Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan satu sistem yang mengatur
pengolahan hasil monitoring QCC. Sistem tersebut adalah QCC Monitoring
Information System yang dapat mengelola data hasil monitoring QCC yang akan
menjadi laporan progress QCC, melakukan pendaftaran QCC, pemesanan snack
QCC, upload dan download materi QCC dan informasi jadwal QCC.
2. Tujuan
Pembuatan QCC Monitoring Information System di PT. Akebono Brake Astra
Indonesia mempunyai beberapa tujuan. Adapun tujuannya adalah :
1. Membantu bagian QMR/EMR/CSR & QCC dalam proses pengolahan data hasil
pelaksanaan QCC secara efektif dan efisien. Data laporan yang dihasilkan
menjadi efektif karena dapat mengurangi kesalahan data dibandingkan saat
membuat laporan secara manual. Efisien karena dapat memangkas durasi
waktu pembuatan laporan progress QCC yang terdiri dari beberapa laporan
yang membutuhkan waktu pengolahan hingga lima jam. Setelah pembuatan QCC
Monitoring Application perkiraan waktu pengolahan pembuatan report kurang
lebih lima menit.
2. Mempermudah tiap kelompok dalam melakukan pendaftaran QCC dan pemesanan
snack dengan langsung mengakses QCC Monitoring Information System tanpa
harus terlebih dahulu mengambil form pendaftaran QCC dan form pemesanan
snack kemudian memberikan ke bagian QMR/EMR/CSR & QCC.
3. Mempermudah dalam pengolahan data absen QCC dan absen korwil.
4. Mempermudah pengaksesan informasi jadwal QCC dengan cepat.
5. Mempermudah administrator untuk meng-upload materi QCC yang nantinya
dapat di download oleh tiap team leader.
3. Batasan Masalah
QCC Monitoring Information System ini membahas mengenai proses
pengelolaan data master circle, pengelolaan data periode, pengelolaan data
step, pengelolaan data korwil (koordinator wilayah), pendaftaran anggota
circle QCC, pemesanan snack, absensi QCC, absensi korwil, pengelolaan data
jadwal QCC, upload dan download materi, pengelolaan data profil,
pengelolaan data user dan hak aksesnya serta pengelolaan laporan QCC.
4. Tahapan
Tahapan dalam pembuatan QCC Monitoring Information System di PT.
Akebono Brake Astra Indonesia adalah Minimalist Object-Oriented System
Analysis and Design (MOOSAD) menurut Alan Dennis. [1] Tahapannya yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
Tahapan planning merupakan proses yang paling mendasar yaitu memahami
mengapa sebuah sistem informasi harus dibangun. Tahap planning sangat
menentukan bagaimana Project Team akan memulai dalam membangun sistem
informasi. Dari tahap planning ini akan dihasilkan system request yang
menjelaskan bagaimana sistem mendukung kebutuhan dalam menciptakan nilai
bisnis.
2. Requirements Determination
Tahapan untuk mengenal karakteristik apa saja yang harus dimiliki oleh
sistem dan hal-hal apa saja yang dilakukan untuk membangun sistem.
Requirements determination akan menghasilkan informasi, dapat diperoleh
dari wawancara, kuisioner, observasi, JAD (Joint application development)
atau dokumen analisis.
3. Analisis (Analysis)
Tahap analysis adalah tahap untuk menentukan apa yang akan dilakukan oleh
sistem informasi yang akan dibuat. Pada tahap ini dilakukan observasi
pada sistem yang sedang dipakai, mencari dan membuat konsep sistem
informasi untuk melakukan improvement pada sistem. Hasil dari tahap
analysis adalah functional models, structural models serta behavioral
models pada bab 3.
4. Desain (Design)
Tahap design dilakukan untuk menentukan bagaimana sistem informasi
beroperasi, hardware dan software yang digunakan serta database yang
diperlukan untuk menyimpan informasi. Tahapan ini menghasilkan desain
arsitektur sistem informasi, design interface, physical data model,
perancangan rinci tabel dan perancangan rinci fungsional.
5. Implementasi (Implementation)
Selama tahap ini maka sistem dalam masa pembangunan. Pembangunan sistem
ini berdasarkan apa yang dihasilkan pada tahapan-tahapan sebelumnya.
Tahapan dalam implementasi : system contruction yaitu, sistem dibangun
kemudian di uji untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut berjalan sesuai
dengan fungsi yang diharapkan sebelumnya.
6. Instalasi (Installation)
Pada tahap ini membahas pelaksanaan kegiatan seperti dukungan sistem,
pemeliharaan sistem, dan penilaian proyek. Namun yang lebih kompleks dari
instalasi adalah masalah penggunaan aplikasi agar mudah digunakan oleh
user. Dalam tahapan ini dibutuhkan conversion plan, support plan dan
training plan. Conversion plan adalah proses teknis dimana sistem baru
menggantikan sistem lama, conversion ini mengacu pada aspek teknis dan
rencana migrasi. Support plan yaitu mencakup petunjuk implementasi.
Training plan adalah proses pelatihan kepada user agar dapat menggunakan
sistem dengan benar dan efektif.
2. LANDASAN TEORI
1. Proses Pembangunan Sistem Informasi
Proses pembangunan sistem dilakukan secara bertahap agar aplikasi
sesuai dengan yang diinginkan. Metodologi dalam pembangunan sistem
merupakan hal penting agar mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas
dari sistem yang dibangun. Pembangunan QCC Monitoring Information System
PT. Akebono Brake Astra Indonesia ini menggunakan paradigma Minimalist
Object Oriented System Analysis and Design (MOOSAD) using UML dengan
pendekatan MOOSAD Use-Case Driven.
Use case driven berarti menggunakan use case sebagai modeling tool
utama dalam mendefinisikan perilaku sistem. Use case menggambarkan
bagaimana sebuah user berinteraksi dengan sistem untuk melakukan sebuah
aktivitas, misalnya search data, membuat reservasi, atau mencari informasi.
Use case umumnya sangat sederhana karena berfokus pada sebuah aktivitas
saja pada waktu tertentu. Use case digunakan untuk mengidentifikasikan
business requirement dari sistem sampai ke para programmer yang akan
membangun sistem.
Menurut Alan Dennis 'The minimalist OOSAD (MOOSAD) approach that we
present in this section is based on the Unified Process as extended by the
processes associated with the OPEN Process and the Object-Oriented Software
Process approaches to object-oriented systems development'.[1]
Dari teori tersebut dapat dijelaskan bahwa MOOSAD adalah pendekatan
berdasarkan pada Unified Process yang diperlebar oleh proses yang
terasosiasi dengan proses yang terbuka dan pendekatan Object Oriented
Software Process (Pendekatan Proses Software berbasis objek). Di dalamnya
juga disertakan konsep XP (Extreme Programming) untuk membantu melakukan
kontrol terhadap kompleksitas dari pengembangan proses. Tahapan MOOSAD
dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tahapan MOOSAD
Yang diminimalkan pada MOOSAD yaitu :
1. Desain sistem yang akan dibangun, karena MOOSAD memfokuskan pada
permintaan pengguna.
2. Iterasi dalam MOOSAD dapat dibatasi karena pada MOOSAD disertakan
Extreme Programming.
2. Tahapan Planning
Tahapan planning merupakan proses yang paling mendasar yaitu memahami
mengapa sebuah sistem informasi harus dibangun. Tahap planning sangat
menentukan bagaimana Project Team akan memulai pembangunan sistem
informasi. Dalam MOOSAD, tahapan ini adalah identifying business value
(identifikasi nilai bisnis) yaitu mengidentifikasi keuntungan apa yang akan
diperoleh organisasi dari sistem yang akan dibangun. Hasil yang diperoleh
dalam mengidentifikasikan nilai bisnis ini adalah system request.
3. Tahapan Requirements Determination
Tahapan untuk mengenal karakteristik apa saja yang harus dimiliki oleh
sistem dan hal-hal apa saja yang dilakukan untuk membangun sistem.
Requirements determination akan menghasilkan informasi, dapat diperoleh
dari wawancara, kuisioner, observasi, JAD (Joint application development)
atau dokumen analisis. Tahapan ini menghasilkan requirements definition
(functional requirements and nonfunctional requirements) digunakan sebagai
konsep untuk sistem informasi yang sedang dibangun.
4. Tahapan Analysis
Tahapan analisis merupakan jawaban mengenai siapa yang akan
menggunakan sistem, bagaimana sistem akan bekerja, kapan dan dimana sistem
tersebut akan digunakan. Dalam tahap ini Project Team menyelidiki sistem
yang ada saat ini, mengidentifikasikan kemungkinan, melakukan improvement
untuk mengembangkan konsep pada sistem yang baru.
Dalam MOOSAD, Tahapan pada bagian analisis ini adalah Functional
Modeling (pemodelan fungsi) kemudian dilanjutkan dengan Structural Modeling
(pemodelan struktural) dan Behavioral modeling (pemodelan perilaku).
1. Functional Models
Functional Models mendeskripsikan operasi eksternal dari sistem
berdasarkan perspektif user. Penggambaran functional / functional modeling
ini dapat ditunjukan dengan Activity Diagram, Use Case Description dan Use
Case Diagram.
2. Structural Models
Structural models mendeskripsikan struktur dari sebuah sistem dalam
hal attribute, method, classes, relationships, dan messages. Penggambaran
ini didukung dengan pemodelan CRC Cards dan Class Diagram.
3. Behavioral Models
Salah satu tujuan utama dari behavioral models adalah untuk
menunjukkan bagaimana dasar objek dalam masalah domain akan berkolaborasi
untuk mendukung setiap use case. Behavioral models menghasilkan dynamic
view yang mendeskripsikan operasi internal dari sebuah sistem dalam hal
pesan atau perintah yang melewati object dan perubahan kondisi dalam sebuah
object. Penggambaran ini didukung dengan pemodelan sequence diagram dan
state machine.
5. Tahapan Design
Tahap ini menentukan bagaimana sistem akan bekerja, baik hardware,
software dan infrastruktur jaringan. User interface, forms dan report akan
dibutuhkan pada tahap ini. Specific programs, databases dan file juga akan
yang dibutuhkan pada tahapan ini. Tahapan ini menghasilkan desain
arsitektur sistem informasi, design interface, physical data model,
perancangan rinci tabel dan perancangan rinci fungsional.
6. Tahapan Implementation
Pada tahap implementation sistem berada pada fase construction
(pembangunan), testing (pengujian) dan dokumentation (dokumentasi).
7. Tahapan Installation
Installation mencakup pelaksanaan kegiatan seperti dukungan sistem,
pemeliharaan sistem, dan penilaian proyek. Dalam tahapan ini terdapat
conversion plan, support plan dan training plan.
3. ANALISIS DAN DESAIN
1. Deskripsi Umum
QCC Monitoring Information System dipergunakan untuk mengelola data
kegiatan QCC di PT. Akebono Brake Astra Indonesia seperti mengelola data
circle QCC, mengelola data koordinator QCC, mengelola pemesanan snack,
mengelola absensi tiap-tiap circle QCC, mengelola absensi koordinator QCC
serta mengelola hasil kegiatan QCC dari tiap-tiap circle. QCC monitoring
Information System ini akan menghasilkan beberapa laporan antara lain :
laporan circle, laporan anggota circle, laporan print board, laporan
anggota koordinator QCC, laporan absensi koordinator QCC, laporan pengajuan
snack, laporan lembar patrol QCC, laporan lembar hasil patrol QCC, laporan
progress pertemuan QCC, laporan patrol pertemuan QCC massal, laporan data
registrasi QCC, laporan monitoring QCC, laporan grafik aktivitas QCC dan
jadwal QCC.
QCC Monitoring Information System ini dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman VB.net dengan menggunakan tools Visual Studio dan database SQL
Server. QCC monitoring Information System ini dapat dijalankan dengan
menggunakan arsitektur client-server. Server menggunakan sistem operasi
Windows Server 2008 yang didalamnya terdapat database SQL Server. Gambar
3.1 dibawah ini merupakan gambaran arsitektur client-server yang dipakai di
PT Akebono Brake Astra Indonesia.
Gambar 3.1 Gambar Arsitektur QCC Monitoring Information System
2. Current Business Process
Proses bisnis QCC Monitoring Information System di PT. Akebono Brake
Astra Indonesia masih dilaksanakan secara manual. Dalam pendaftaran QCC,
pemesanan snack dan absen QCC dan korwil data masih diolah satu-persatu
menggunakan Microsoft Excel.
Bisnis proses monitoring QCC yang sedang berjalan saat ini di PT.
Akebono Brake Astra Indonesia dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Rich Picture QCC Monitoring Information System sebelum
pengembangan sistem
Administrator memberikan form pendaftaran QCC kepada calon anggota
circle. Kemudian calon anggota circle mengisi form pendaftaran dan
diserahkan kepada administrator. Tahap selanjutnya administrator memberikan
form pesan snack kepada Anggota Circle QCC melalui team leader masing-
masing kelompok QCC. Anggota circle mengisi form pemesanan snack dan
diserahkan kepada administrator.
Administrator menyerahkan form absensi QCC kepada korwil. Kemudian
korwil akan mengisi form absensi circle tersebut dan mendata siapa saja
yang hadir pada kegiatan QCC dari tiap kelompok QCC. Form absensi QCC yang
sudah terisi selanjutnya diserahkan kepada administrator.
Dari data yang diperoleh, administrator membuat laporan absensi
korwil. Laporan tersebut diserahkan kepada masing-masing korwil dan komite
QCC. Selanjutnya administrator membuat laporan circle per departemen dan
diserahkan kepada komite QCC. Administrator membuat laporan circle
berdasarkan data yang diperoleh sebelumnya dan laporan tersebut diserahkan
kepada komite QCC. Administrator membuat laporan pengajuan snack. Laporan
tersebut diserahkan kepada komite QCC dan bagian General Affair (GA) agar
bagian GA memesankan snack untuk acara QCC. Administrator membuat laporan
progress pertemuan QCC dan diserahkan ke komite QCC dan anggota circle QCC.
Administrator juga membuat laporan progress QCC yang diserahkan kepada
komite QCC dan anggota circle QCC.
3. Business Process Automation
Dalam pengembangan selanjutnya, QCC Monitoring Information System ini
dapat diakses oleh administrator, team leader circle QCC, korwil, komite
QCC dan bagian GA. QCC Monitoring Information System ini digunakan untuk
mempermudah dalam pengolahan data kegiatan QCC.
Proses yang diotomasi dengan QCC Monitoring Information System adalah
:
1. Pendaftaran QCC, awalnya pendaftaran QCC masih dilakukan secara manual
dengan cara Team leader mengisi lembar form untuk melakukan pendaftaran
QCC kemudian diserahkan kepada administrator. Selanjutnya, administrator
memasukan data pendaftaran QCC tersebut satu per satu ke dalam Microsoft
excel. Dengan adanya QCC Monitoring Information System maka proses
pendaftaran dengan mengisi form dan memasukan data ke Microsoft Excel
tidak perlu dilakukan lagi cukup dengan mengakses menu pendaftaran yang
ada di dalam sistem ini dan memasukan datanya.
2. Pemesanan snack, awalnya pemesanan snack dilakukan dengan cara Team
leader mengisi lembar form pemesanaan snack terlebih dahulu kemudian
diserahkan kepada administrator. Administrator selanjutnya memasukan
data pemesanaan tersebut satu per satu ke dalam Microsoft excel. Dengan
adanya QCC Monitoring Information System maka proses pemesanan snack
dengan mengisi form dan memasukan data ke Microsoft Excel tidak perlu
dilakukan lagi cukup dengan mengakses menu pesan snack yang ada di dalam
sistem ini dan memasukan datanya ke sistem tersebut.
3. Absensi QCC, awalnya absensi QCC dikelola hanya menggunakan Microsoft
excel, data dimasukan satu per satu di dalam excel. Dengan QCC Monitoring
Information System maka administrator cukup menambahkan tanda centang
saja untuk menandai anggota circle tersebut hadir ataupun tidak.
4. Absensi korwil, awalnya absensi korwil dikelola hanya menggunakan
Microsoft excel, data dimasukan satu per satu di dalam excel. Dengan QCC
Monitoring Information System maka administrator cukup menambahkan tanda
centang saja untuk menandai korwil tersebut hadir ataupun tidak.
5. Pembuatan laporan, awalnya pebuatan laporan dibuat secara manual
menggunakan Microsoft Excel. Dengan QCC Monitoring Information System
maka administrator cukup mengakses menu laporan dan laporan yang
diinginkan akan ditampilkan dan dapat dicetak.
QCC Monitoring Information System dikembangkan menjadi sistem yang
terotomasi sehingga :
1. Mempermudah dalam pendaftaran anggota QCC dan pemesanan snack yang
semula data secara manual ditulis di form pendaftaran dan pemesanan snack
menjadi dimasukkan kedalam sistem oleh masing-masing team leader QCC.
2. Mempermudah administrator untuk mengolah data hasil pelaksanaan QCC
untuk dijadikan report QCC.
3. Data absen QCC dan absen korwil dapat dikelola dalam QCC Monitoring
Information System.
4. Administrator dapat meng-upload materi QCC untuk dapat di download oleh
team leader dari setiap kelompok QCC.
5. Team leader dari setiap kelompok QCC dapat melihat jadwal pelaksanaan
QCC.
Business process automation QCC Monitoring Information System di PT.
Akebono Brake Astra Indonesia dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Business process automation QCC Monitoring Information System
4. Gambaran Umum Aplikasi
QCC Monitoring Information System dibangun berdasarkan hasil
requirements determination. Requirements determination adalah untuk
mengenal karakteristik apa saja yang harus dimiliki oleh sistem dan hal-hal
apa saja yang dilakukan untuk membangun sistem.
Requirements determination yang dilakukan salah satunya yaitu
wawancara user. Dengan melakukan wawancara dapat diketahui keperluan atau
requirement aplikasi yang akan dibuat. Hasil dari semua requirements
determination dicatat dalam sebuah requirements definition.
a. Nonfunctional Requirements
1. Operational Requirements
Sistem akan dijalankan didalam sistem operasi Windows.
2. Performance Requirements
Sistem dapat melakukan pengolahan data secara cepat.
3. Security Requirements
Terdapat 5 kategori pengguna, yaitu administrator, team leader circle
QCC, korwil, komite QCC dan general affair (GA). Setiap pengguna
mempunyai hak akses yang berbeda terhadap sistem.
4. Cultural and Political Requirements
Tidak ada.
b. Functional Requirements
1. Mengelola Data Master Circle
2. Mengelola Data Periode
3. Mengelola Data Step
4. Mengelola Data Korwil
5. Mengelola Data Jadwal
6. Mengelola Data Profil
7. Mengelola Data User
8. Mengelola Data Hak Akses
9. Daftar Anggota QCC
10. Pesan Snack
11. Absen QCC
12. Absen Korwil
13. Change Password
14. Mengelola Materi
15. Print Report
5. Karakteristik Pengguna
Dalam QCC Monitoring Information System yang dibangun terdapat lima
jenis pengguna utama sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan. Lima
jenis pengguna tersebut adalah :
1. Administrator, merupakan orang yang memiliki hak akses penuh terhadap
QCC Monitoring Information System.
2. Team leader circle QCC, merupakan pemimpin kelompok atau circle dalam
kegiatan QCC.
3. Korwil, merupakan orang yang mengawasi berlangsungnya kegiatan QCC.
Korwil dibagi menjadi dua yaitu korwil 1 bertugas pada minggu ke-1 dan ke-
3 sedang korwil 2 bertugas pada minggu ke-2 dan ke-4.
4. Komite QCC, merupakan sekelompok orang yang memonitoring, mengawasi,
serta mengevaluasi program QCC.
5. General Affair, merupakan departemen yang melakukan follow up untuk
memesankan snack kepada vendor untuk kegiatan QCC berdasarkan laporan
pengajuan snack.
Karakteristik pengguna dan pihak-pihak yang terlibat dalam QCC
Monitoring Information System dapat dilihat pada tabel 3-1.
Tabel 3-1 Karakteristik pengguna yang terlibat dalam Monitoring QCC
Information System
"Kategori"Tugas "Hak "Jabatan "
"Pengguna" "Akses " "
"Administ"Input "Input "Bagian "
"rator "Periode "Edit "QMR/EMR/C"
" "Input "View "SR dan "
" "Jadwal "Upload "QCC "
" "Input "Print " "
" "Step " " "
" "Input " " "
" "Korwil " " "
" "Input " " "
" "Master " " "
" "Circle " " "
" "Input " " "
" "User " " "
" "Input " " "
" "Daftar " " "
" "QCC " " "
" "Input " " "
" "Pesan " " "
" "Snack " " "
" "Input " " "
" "Absensi " " "
" "QCC " " "
" "Input " " "
" "Absensi " " "
" "Korwil " " "
" "Input " " "
" "Profil " " "
" "Upload " " "
" "Materi " " "
" "QCC " " "
" "Print " " "
" "laporan " " "
"Team "Input "Input "Seluruh "
"leader "Anggota "Edit "karyawan "
"Circle "QCC "View "yang "
"QCC "Input "Downloa"terdaftar"
" "Pesan "d "sebagai "
" "Snack "Print "Team "
" "Download" "leader "
" "Materi " "Circle "
" "QCC " "QCC "
" "Print " " "
" "Jadwal " " "
" "Print " " "
" "Grafik " " "
" "Aktivita" " "
" "s QCC " " "
"Korwil "Melakuka"Print "Seluruh "
" "n print " "karyawan "
" "laporan " "yang "
" "absensi " "terdaftar"
" "korwil " "sebagai "
" " " "anggota "
" " " "korwil "
" " " "QCC "
"Komite "Melakuka"Print "Komite "
"QCC "n print " "QCC "
" "semua " " "
" "laporan " " "
"General "Melakuka"Print "General "
"Affair "n print " "Affair "
"(GA) "laporan " "(GA) "
" "pengajua" " "
" "n snack " " "
6. Batasan
QCC Monitoring Information System ini meliputi 11 modul yaitu:
1. Modul user digunakan untuk mengelola data user dan hak akses tiap user
yang dapat menggunakan aplikasi QCC.
2. Modul circle digunakan oleh administrator untuk mengelola data master
circle dan melakukan pendaftaran circle oleh tiap kelompok.
3. Modul periode digunakan oleh administrator untuk mengelola data periode
untuk kegiatan QCC.
4. Modul step digunakan oleh administrator untuk mengelola data step QCC.
Step ini digunakan untuk melihat progress QCC dari tiap-tiap kelompok.
5. Modul korwil digunakan oleh admin untuk mengelola data anggota korwil.
Korwil ini berfungsi sebagai pengawas pada tiap-tiap kegiatan QCC.
6. Modul transaksi terdiri dari daftar QCC dan pemesanan snack. Tiap
kelompok/circle dapat melakukan pendaftaran QCC dan pemesanan snack
untuk kegiatan QCC pada modul transaksi ini.
7. Modul absensi terdiri dari absensi QCC dan absensi korwil. Modul ini
dikelola oleh admin untuk melakukan absensi QCC dan absensi korwil pada
setiap kegiatan QCC.
8. Modul jadwal digunakan untuk memberikan informasi jadwal QCC kepada tiap
kelompok.
9. Modul materi QCC terdiri dari upload materi QCC dan download materi QCC.
Materi QCC di upload oleh admininstrator dan dapat di download oleh team
leader dari kelompok.
10. Modul profil perusahaan digunakan untuk mengelola data profil
perusahaan seperti logo perusahaan, nama perusahaan, dll.
11. Modul laporan digunakan untuk membuat dan mengelola semua laporan dari
hasil kegiatan QCC.
7. Lingkungan Operasional dan Pengembangan
QCC Monitoring Information System memerlukan lingkungan operasional
dan pengembangan yang mendukung aplikasi agar berjalan dengan baik.
Lingkungan operasional meliputi perangkat keras, perangkat lunak yang
mendukung aplikasi agar dapat bekerja dengan baik serta brainware untuk
pengelolaan data.
1. Lingkungan Operasional
Lingkungan operasional merupakan lingkungan yang dibutuhkan untuk
dapat menerapkan sistem di dalam perusahaan. Berikut adalah lingkungan
operasional yang disarankan untuk mendukung operasional Monitoring QCC
Information System.
1. Komputer Server
"Perangkat Keras " "
"Processor ": Intel Core 2 Duo "
"Memory "2,20 Ghz "
"Storage ": 2 GB "
" ": 80 GB "
"Sistem Operasi ": Microsoft Windows"
" "7 "
"Database ": SQL Server 2008 "
"Management "R2 "
"System " "
"Program/Utilitie": Visual Studio "
"s lain ".Net 2010 "
" "SAP Crystal Report "
" "runtime engine for "
" ".NET "
2. Komputer Client
"Perangkat Keras " "
"Processor ": Intel Pentium 4 "
"Memory ": 1 GB "
"Storage ": 160 GB "
"Sistem Operasi ": Microsoft Windows"
" "7 "
" " "
QCC Monitoring Information System ini disarankan untuk menggunakan
prosesor dengan kecepatan 2,20 GHz. Spesifikasi tersebut harus dimiliki
server untuk memproses data QCC Monitoring Information System. Untuk
kebutuhan storage sebesar 80 GB server dengan perkiraan penggunaan system
selama 5 tahun didasarkan pada perhitungan sebagai berikut :
a. Perkiraan volume table selama lima tahun 763.049.317 byte atau sekitar
727,7 MB. Angka tersebut didapat dari penjumlahan volume table-tabel yang
terdapat pada lampiran A.
b. Kapasitas yang dibutuhkan oleh program lain pendukung system, dengan
rincian :
i. Windows 7 : 16 GB
ii. Microsoft Visual Studio 2010 : 2 GB
iii. SQL Server 2008 R2 : 1 GB
iv. SAP Crystal Report : 525 MB
Sehingga didapatkan total keseluruhan kapasitas yang dibutuhkan oleh
program pendukung yaitu sekitar 19.5 GB. Total storage yang dibutuhkan
sebesar 20.2 GB, namun disarankan untuk menyediakan storage sebesar 80 GB
agar dapat menjalankan system dengan lebih optimal.
2. Lingkungan Pengembangan
Lingkungan pengembangan merupakan lingkungan yang dibutuhkan untuk
dapat mendukung dalam sistem pengembangan sistem. Berikut merupakan
lingkungan pengembangan yang disarankan untuk mendukung pengembangan QCC
Monitoring Information System.
"Perangkat Keras " "
"Processor ": Intel Core 2 Duo "
"Memory "2,20 Ghz "
"Storage ": 2 GB "
" ": 160 GB "
"Sistem Operasi ": Microsoft Windows"
" "7 "
"Development ": Visual Studio "
"Tools ".Net 2012 framework"
" "3.5 "
"Database ": SQL Server 2008 "
"Management "R2 "
"System " "
8. Functional Modeling
1. Activity Diagram
Activity diagram merupakan model alur logika proses yang menggambarkan
sebuah sistem bisnis beroperasi. Activity diagram untuk mengelola data
master circle dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Activity Diagram Mengelola Data Master Circle
2. Use Case Description
Use case description merupakan deskripsi ringkas dari use case yang
mengandung semua informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan use case
diagram.
3. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara
aktor dengan sistem. Use case diagram untuk QCC Monitoring Information
dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Use Case Diagram QCC Monitoring Information System
9. Structural Modeling
1. CRC Cards
CRC Cards digunakan untuk mengidentifikasi class candidate, obyek,
atribut, operasi, dan relasi. Class candidate dapat dilihat pada tabel 3-2.
Setelah menentukan class candidate selanjutnya yaitu menentukan attribute,
operation dan relations.
Tabel 3-2 Daftar Class Candidate
"Class Candidate "
"1 "User "
"2 "Korwil "
"3 "Absen_Korwil "
"4 "Circle_Master "
"5 "Daftar_QCC "
"6 "Snack "
"7 "Absen_Circle "
"8 "Step "
"9 "Periode "
"10"Jadwal "
"11"Profil "
"12"Materi "
2. Class Diagram
Class diagram merupakan model statis yang menunjukkan class dan relasi
antar class yang tetap konstan dalam sistem. Class diagram menunjukkan
class yang termasuk di dalamnya behaviour dan states bersamaan dengan
relasi antar class. Class diagram secara rinci dapat dilihat pada gambar
3.3.
Gambar 3.3 Class Diagram QCC Monitoring Information System
10. Behavioral Modeling
1. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk
menghasilkan output tertentu. Sequence diagram mengelola data circle
master dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Sequence Diagram Mengelola Data Master Circle
2. State machine
state machine merupakan model dinamis yang menunjukkan perbedaan
status yang sebuah object lewati selama masa aktif object tersebut untuk
merespon event, bersamaan dengan respond dan actionnya. State machine
Master Circle dapat di lihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 State Machine Master Circle
4. DESKRIPSI PERANCANGAN SISTEM
1. Deskripsi Data
1. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) terdiri dari beberapa tabel yang menunjukan
data secara detail dalam bentuk fisik. PDM juga memperlihatkan hubungan
antar data-data. Penggambaran Physical Data Model dari QCC Monitoring
Information System terdapat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Physical Data Model
Proses dari class diagram menjadi PDM yaitu :
1. Memetakan semua class yang konkrit ke tabel.
2. Memetakan atribut yang bernilai tunggal ke kolom tabel.
3. Memetakan metode dan atribut yang diturunkan untuk disimpan ke prosedur
atau modul program.
4. Memetakan agregasi nilai tunggal dan hubungan association ke kolom yang
dapat menyimpan key dari tabel yang berhubungan.
5. Memetakan atribut ke kolom tabel asosiatif yang baru dan menciptakan
hubungan satu ke banyak dari tabel asli ke tabel yang baru.
6. Memetakan multi-nilai agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif
baru yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Salin kunci utama
dari kedua tabel asli ke tabel asosiatif baru.
7. Memetakan nilai agregasi multi dan hubungan association ke kolom yang
dapat menyimpan ID objek. Hal ini dilakukan untuk kedua sisi hubungan.
8. Untuk hubungan agregasi dan association tipe campuran, menyalin primary
keydari nilai tunggal (1..1 atau 0..1) ke kolom baru di dalam tabel yang
mempunyai nilai (one to many atau many to one). Keduanya menyimpan key
yang menghubungkan.
2. Daftar Tabel Aplikasi
Pada QCC Monitoring Information System terdapat basis data yang di
dalamnya terdapat tabel-tabel untuk menyimpan data yang digunakan. Tabel-
tabel tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan sistem dan analisis yang
dilakukan. Dalam tabel tersebut terdapat atribut yang menjadi primary key
untuk menjadi ciri khas dari suatu tabel dan foreign key untuk menjadi
penghubung dari tabel lain yang memiliki keterkaitan. Tabel-tabel beserta
primary key, foreign key dan deskripsinya dapat dilihat pada tabel 4-1.
Tabel 4-1 Daftar Tabel basisdata QCC Monitoring Information System
"No"Nama "Primar"Foreig"Class"Deskrip"
" "Tabel "y Key "n Key " "si Isi "
"1 "Seksi "seksi_"- "Seksi"Berisi "
" " "kode " " "data "
" " " " " "master "
" " " " " "seksi "
" " " " " "departe"
" " " " " "men "
"2 "Depart"dept_k"- "Depar"Berisi "
" "emen "ode " "tment"data "
" " " " " "master "
" " " " " "departe"
" " " " " "men "
"3 "Karyaw"Karyaw"dept_i"Karya"Berisi "
" "an "an_npk"d "wan "data "
" " " " " "master "
" " " " " "karyawa"
" " " " " "n "
"4 "QCC_Ci"circle"dept_i"Circl"Berisi "
" "rcle_M"_no_bo"d, "e "data "
" "str "ard "sie_id"Maste"nama "
" " " " "r "kelompo"
" " " " " "k di "
" " " " " "QCC "
"5 "QCC_Pe"period"- "Perio"Berisi "
" "riode "e_no " "de "data "
" " " " " "periode"
"6 "QCC_St"step_n"- "Step "Berisi "
" "ep "o " " "data "
" " " " " "step "
" " " " " "dalam "
" " " " " "kegiata"
" " " " " "n QCC "
"7 "QCC_Fa"daftar"daftar"Fasil"Berisi "
" "silita"_id "_id, "itato"data "
" "tor " "daftar"r "anggota"
" " " "_fasil" "fasilit"
" " " "itator" "ator "
" " " " " "QCC "
"8 "QCC_Ci"daftar"daftar"Circl"Berisi "
" "rcle_L"_id "_id, "e "data "
" "eader " "daftar"Leade"anggota"
" " " "_circl"r "circle "
" " " "e_lead" "leader "
" " " "er " "QCC "
"9 "QCC_Te"daftar"daftar"Team "Berisi "
" "am_Lea"_id "_id, "leade"data "
" "der " "karyaw"r "anggota"
" " " "an_npk" "team "
" " " " " "leader "
" " " " " "QCC "
"10"QCC_Ja"jadwal"period"Jadwa"Berisi "
" "dwal "_id "e_no "l "data "
" " " " " "master "
" " " " " "jadwal "
" " " " " "pelaksa"
" " " " " "naan "
" " " " " "QCC "
"11"QCC_Us"login_"- "User "Berisi "
" "er "npk " " "data "
" " " " " "user "
" " " " " "penggun"
" " " " " "a "
" " " " " "aplikas"
" " " " " "i. "
"12"QCC_Pr"- "- "Profi"Berisi "
" "ofil " " "l "data "
" " " " " "profil "
" " " " " "perusah"
" " " " " "aan "
" " " " " "yang "
" " " " " "akan "
" " " " " "menggun"
" " " " " "akan "
" " " " " "aplikas"
" " " " " "i ini "
"13"QCC_Ha"akses_"login_"Hak "Berisi "
" "k_Akse"id "tipeUs"Akses"data "
" "s " "er " "hak "
" " " " " "akses "
" " " " " "dari "
" " " " " "user "
"14"QCC_Ma"materi"- "Mater"Berisi "
" "teri "_id " "i "data "
" " " " " "materi "
" " " " " "yang di"
" " " " " "upload "
" " " " " "oleh "
" " " " " "adminis"
" " " " " "trator "
"15"QCC_Ms"korwil"period"Korwi"Berisi "
" "tr_Kor"_id "e_no "l "data "
" "wil " " " "master "
" " " " " "koordin"
" " " " " "ator "
" " " " " "wilayah"
"16"QCC_De"korwil"korwil"Korwi"Berisi "
" "t_Korw"_id, "_id, "l "data "
" "il "karyaw"karyaw" "detail "
" " "an_npk"an_npk" "koordin"
" " " " " "ator "
" " " " " "wilayah"
"17"QCC_Ms"daftar"circle"Dafta"Berisi "
" "tr_Daf"_id "_no_bo"r "master "
" "tar_Ci" "ard, "Circl"data "
" "rcle " "period"e "pendaft"
" " " "e_no, " "aran "
" " " "dept_i" "QCC "
" " " "d " " "
"18"QCC_De"daftar"daftar"Dafta"Berisi "
" "t_Daft"_id, "_id, "r "detail "
" "ar_Cir"karyaw"karyaw"Circl"data "
" "cle "an_npk"an_npk"e "pendaft"
" " " " " "aran "
" " " " " "QCC "
"19"QCC_Ms"snack_"daftar"Snack"Berisi "
" "tr_Sna"id "_id, " "data "
" "ck " "step_n" "master "
" " " "o, " "pemesan"
" " " "korwil" "an "
" " " "_kateg" "sanck "
" " " "ori " "yang "
" " " " " "dilakuk"
" " " " " "an oleh"
" " " " " "team "
" " " " " "leader "
" " " " " "QCC "
"20"QCC_De"snack_"snack_"Snack"Berisi "
" "t_Snac"id, "id, " "data "
" "k "karyaw"karyaw" "detail "
" " "an_npk"an_npk" "pemesan"
" " " " " "snack. "
"21"QCC_Ms"absen_"snack_"Absen"Berisi "
" "tr_Abs"id "id "Circl"data "
" "en_Cir" " "e "master "
" "cle " " " "absensi"
" " " " " "QCC "
"22"QCC_De"absen_"absen_"Absen"Berisi "
" "t_Abse"id, "id, "Circl"data "
" "n_Circ"karyaw"karyaw"e "detail "
" "le "an_npk"an_npk" "absensi"
" " " " " "QCC "
"23"QCC_Ms"korwil"korwil"Absen"Berisi "
" "tr_Abs"_absen"_kateg"Korwi"data "
" "en_Kor"_id "ori "l "master "
" "wil " " " "absen "
" " " " " "korwil "
"24"QCC_De"korwil"korwil"Absen"Berisi "
" "t_Abse"_absen"_absen"Korwi"data "
" "n_Korw"_id, "_id, "l "detail "
" "il "karyaw"karyaw" "absen "
" " "an_npk"an_npk" "korwil "
2. Daftar interface
1. Struktur Menu
Struktur menu merupakan gambaran hirarki menu yang ada di QCC
Monitoring Information System. Tujuan dibuatnya struktur menu adalah untuk
menunjukan detil hirarki menu dengan sub-sub menu yang terdapat didalamnya.
Struktur menu di QCC Monitoring Information System terbagi menjadi empat
bagian, yaitu struktur menu untuk administrator, team leader, General
Affair (GA) dan Komite QCC.
1. Struktur menu administrator
QCC Monitoring Information System
----- File
---- User
---- Change Password
---- Hak Akses
---- Logoff
---- Exit
----- Master
---- Circle
---- Periode
---- Step
---- Korwil
---- Profil
---- Jadwal
---- Upload Materi
----- Transaksi
---- Daftar Anggota QCC
---- Pesan Snack
---- Download Materi
----- Absen
---- Absen QCC
---- Absen Korwil
----- Laporan
---- Laporan Circle
---- Laporan Circle per Departement
---- Print Board
---- Laporan Anggota Korwil
---- Laporan Absensi Korwil
---- Laporan Pengajuan Snack
---- Laporan Progress QCC
---- Laporan Progress Pertemuan QCC
---- Laporan Patrol Pertemuan QCC Massal
---- Laporan Data Registrasi
---- Laporan Control QCC
---- Grafik Aktivitas QCC
---- Jadwal
3. Link Antar Layar
QCC Monitoring Information System tidak memiliki Link antar layar
karena merupakan aplikasi desktop.
5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
1. Pengujian dan Hasilnya
Pengujian terhadap QCC Monitoring Information System ini dilakukan
sesuai dengan urutan yang tertulis pada Lampiran D. Pengujian yang
dilakukan meliputi seluruh form yang ada pada sistem. Fungsional yang
diujikan meliputi proses view, input, edit, upload, download data dan
validasi sesuai dengan proses yang dilakukan pada setiap form. Hasil
pengujian terhadap QCC Monitoring Information System adalah :
1. QCC monitoring information system dapat digunakan untuk memonitor hasil
kegiatan QCC dengan melihat laporan progress pertemuan QCC. Pada laporan
ini dapat dilihat perkembangan dari setiap kelompok circle dengan
membandingkan step dari setiap pertemuan pada kegiatan QCC yang telah
dilakukan oleh setiap kelompok circle.
2. QCC monitoring information system dapat digunakan untuk mengelola data
user dan hak akses tiap user.
3. Administrator dapat mengelola data circle master dengan menggunakan QCC
monitoring information system. Data circle master pada awalnya dikelola
di dalam Microsoft excel, namun data tersebut tidak akurat karena adanya
human error seperti salah pengisian data, data yang di masukan tidak
sesuai dengan urutan, dan kesalahan lainnya. Dangan adanya sistem ini
maka pengelolaan data akan menjadi lebih akurat dan kesalahan data akibat
human error pun dapat dikurangi karena apabila ada kesalahan data maka
dapat dilakukan edit melalui sistem ini.
4. Administrator dengan menggunakan QCC monitoring information system dapat
mengelola data periode untuk kegiatan QCC. Dengan menggunakan sistem ini
maka pengaturan jangka waktu per periode akan menjadi lebih mudah yaitu
dengan memenuhi persyaratan lebih dari 15 minggu dan kurang dari satu
tahun.
5. Administrator dapat mengelola data step QCC pada QCC monitoring
information system. Step ini digunakan untuk melihat progress QCC dari
tiap-tiap kelompok QCC.
6. QCC monitoring information system dapat digunakan oleh administrator
untuk mengelola data anggota korwil. Korwil ini berfungsi sebagai
pengawas pada tiap-tiap kegiatan QCC.
7. Transaksi terdiri dari daftar QCC dan pemesanan snack. Pada awalnya
pendaftaran QCC masih dilakukan secara manual dengan cara Team leader
mengisi lembar form untuk melakukan pendaftaran QCC kemudian diserahkan
kepada administrator. Selanjutnya, administrator memasukan data
pendaftaran QCC tersebut satu per satu ke dalam Microsoft excel. Demikian
pula saat pemesanan snack, Team leader juga mengisi lembar form
pemesanaan snack terlebih dahulu kemudian diserahkan kepada
administrator. Administrator selanjutnya memasukan data pemesanaan
tersebut satu per satu ke dalam Microsoft excel. Kendala yang dialami
ketika masih menggunakan cara manual yaitu banyaknya kertas yang harus
digunakan untuk form pendaftaran QCC yang dilakukan setiap awal periode
QCC dan juga banyaknya penggunaan kertas untuk form pemesanan snack tiap
kelompok QCC disetiap minggunya. Kendala yang dihadapi ialah ketika
administrator memasukan data kedalam excel. Data yang harus dimasukan
dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga kesalahan input sangat besar dan
waktu yang dibutuhkan untuk memasukan data lebih lama. Dangan adanya QCC
monitoring information system transaksi pendaftaran QCC dan pemesanan
snack tidak hanya bisa dilakukan oleh administrator namun transaksi
tersebut dapat dilakukan pula oleh team leader. Selain itu dengan adanya
sistem ini maka pemborosan kertas dapat dikurangi, kesalahan input data
dapat ditekan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengelola data menjadi
lebih cepat.
8. Absensi QCC dan absensi korwil dilakukan dengan lebih cepat bila
menggunakan QCC monitoring information system. Mulanya absensi QCC dan
absensi korwil dikelola hanya menggunakan Microsoft excel, data dimasukan
satu per satu di dalam excel. Dengan QCC monitoring information system
maka administrator cukup menambahkan tanda centang saja untuk menandai
anggota tersebut hadir ataupun tidak.
9. Administrator dapat mengelola jadwal menggunakan QCC monitoring
information system dan Team leader dapat mengakses jadwal melalui QCC
monitoring information system. Jadwal ini digunakan untuk memberikan
informasi kepada tiap kelompok mengenai kapan dan dimana kegiatan QCC
dilaksanakan.
10. Admininstrator dapat melakukan upload materi QCC dan team leader dari
setiap kelompok dapat melakukan download materi QCC. Semula materi
mengenai QCC didistribusikan oleh administrator kepada tiap kelompok
ketika kelompok tersebut menghadiri kegiatan QCC apabila ada kelompok QCC
yang jarang hadir dalam kegiatan QCC maka materi tidak dapat
terdistribusi. Namun dengan adanya QCC monitoring information system,
administrator cukup meng-upload materi tersebut ke sistem dan team
leader dapat men-download materi tersebut kapanpun.
11. Administrator dapat mengelola data profil perusahaan seperti logo
perusahaan, nama perusahaan, dan alamat perusahaan di QCC monitoring
information system.
12. Setelah adanya QCC Monitoring Information System pengolahan data hasil
pelaksanaan QCC menjadi lebih mudah karena sudah dilakukan secara
terotomatisasi ke dalam sistem. Sehingga laporan yang dihasilkan seperti
: laporan circle, laporan anggota circle, laporan print board, laporan
anggota koordinator wilayah QCC, laporan absensi koordinator wilayah QCC,
laporan pengajuan snack, laporan lembar patrol QCC, laporan lembar hasil
patrol QCC, laporan progress pertemuan QCC, laporan patrol pertemuan QCC
massal, laporan data registrasi QCC, laporan monitoring QCC, laporan
grafik aktivitas QCC dan jadwal QCC menjadi lebih akurat sesuai dengan
data yang dimasukan.
13. Pada saat input anggota pendaftaran QCC tiap circle, pembentukan
anggota circle masih dapat dilakukan dari departemen yang berbeda, untuk
itu perlu dilakukan pengubahan pada saat input anggota circle hanya dari
satu departemen yang sama.
14. Menu masih aktif / enable meski tidak mempunyai akses terhadap menu
tersebut dan hanya memunculkan message box 'Anda tidak mempunyai akses
menu ini !'.
15. QCC monitoring Information System masih berupa aplikasi desktop yang
mempunyai kendala apabila nantinya PT. Akebono Brake Astra Indonesia
mempunyai cabang di wilayah yang lain maka sistem ini tidak dapat
terintegrasi antara wilayah satu dengan yang lain.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis QCC Monitoring Information System yang terdapat
pada bab 3 Analisis dan Desain serta hasil pengujian aplikasi pada bab 5
Implementasi dan Pengujian, dapat disimpulkan bahwa :
1. QCC Monitoring Information System mempermudah administrator untuk
mengolah data hasil pelaksanaan QCC untuk dijadikan report QCC. Sehingga
dapat memangkas durasi waktu pembuatan report yang terdiri dari beberapa
report yang membutuhkan waktu pengolahan hingga lima jam, setelah
menggunakan QCC Monitoring Information System pengolahan data untuk
pembuatan report hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit.
2. QCC Monitoring Information System mempermudah dalam pendaftaran anggota
QCC dan pemesanan snack yang semula data secara manual ditulis di form
pendaftaran dan pemesanan snack, kini dimasukkan kedalam sistem oleh
masing-masing team leader QCC.
3. QCC Monitoring Information System dapat mengelola data absen QCC dan
absen korwil sehingga report yang dihasilkan dari absen tersebut menjadi
lebih akurat.
4. Administrator dapat meng-upload materi QCC untuk dapat di download oleh
team leader dari setiap kelompok QCC.
5. Team leader dari setiap kelompok QCC dapat melihat jadwal pelaksanaan
QCC.
2. Saran
Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat pada bab 5 Implementasi dan
Pengujian, maka saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan
selanjutnya dari QCC Monitoring Information System, yaitu:
QCC Monitoring Information System merupakan aplikasi desktop sehingga
dapat dikembangkan menjadi aplikasi web agar cakupan dari QCC Monitoring
Information System menjadi lebih luas. Seperti dapat ditambahkan modul
forum agar setiap anggota circle dapat melakukan percakapan secara online
untuk sharing tentang kegiatan QCC ataupun membahas materi QCC.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dennis, Alan, Barbara Haley dan David Tegarden. 2005. System Analysis
and Design with UML Version 2.0. New York : Wiley.
[2] TDW, PT. 2001. Buku Pedoman Astra Total Quality Control. Jakarta
[3] Astra, PT. 2000. QC-Step. Jakarta