BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM). Untuk mewujudkan derajat kesehatan kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perserorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan Penyakit Tidak Menular (PTM) beserta akibat yang ditimbulkan akan dilakukan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi individu atau masyarakat.(UU RI No 36 tahun 2009) Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini dalam Pembangunan kesehatan di Indonesia adalah beban ganda/ Triple Burden masalah kesehatan. Disatu pihak penyakit menular menjadi ancaman bagi masyarakat. Dilain pihak PTM juga semakin meningkat dan harus ditangani segera. PTM adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Angka kejadian kematian akibat PTM terus meningkat. Dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007. (Riskesdas 2007). Pada tahun 2011 Penyebab kematian tertinggi adalah stroke 15,4% disusul Hipertensi, Diabetes, kanker, dan penyakit Paru obstruktif kronis. Menurut kunjungan 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Tanjung Bingkung pada tahun 2016 bulan Januari, kunjungan pasien Hipertensi mendapat urutan ke 2 terbanyak yaitu
orang. Dan pada bulan april
orang.
Oleh karena itu dengan adanya Revitalisai/proses PTM ini kita akan berusaha untuk memberikan informasi yang jelas kepada pasien tentang PTM, melakukan deteksi dini faktor resiko PTM, pengontrolan secara berkala sehingga akan meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi dan bisa menurunkan angka kejadian PTM melalui deteksi dini factor resiko PTM, monitoring factor resiko PTM serta tindak lanjut dini terhadap PTM Untuk mewujudkan tujuan tersebut kegiatan utama yang dilaksanakan meliputi antara lain Posbindu PTM di jorong serta melakukan penyuluhan.
1|Page
Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pembinaan perlu adanya suatu komitmen bersama lintas sektor dengan Puskesmas untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang lestari.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Terlaksananya Pencegahan dan Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Tanjung Bingkung. 2. Tujuan khusus a. Terlaksananya Deteksi dini faktor resiko PTM sehingga dapat menurunkan angka kejadian PTM. b. Terlaksananya
Monitoring
faktor
resiko
PTM
sehingga
dapat
mengurangi angka kecacatan akibat PTM. c. Terlaksananya tindak lanjut dini terhadap PTM sehingga dapat mengurangi angka kematian akibat PTM.
C. Manfaat
a. Pengelola
program
mengetahui
tingkat
pencapaian
(prestasi)
dibandingkan dengan target yang harus dicapainya. b. Pengelola dapat melakukan identifikasi dan analisa masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (output dan outcome) c. Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
D. Dasar hukum dan Referensi Referensi
1) UU RI 36 tahun 2009 pasal 158 tentang Kesehatan 2) UU RI 36 tahun 2009 pasal 159 tentang Kesehatan
2|Page
3) UU RI 36 tahun 2009 pasal 160 tentang Kesehatan 4) UU RI 36 tahun 2009 pasal 161 tentang Kesehatan
3|Page
BAB II ANALISA SITUASI
A.
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung
1.
Geografis Puskesmas
Tanjung Bingkung terletak di Kecamatan Kubung Kabupaten
Solok, merupakan salah satu dari 18 Puskesmas yang ada di Kabupaten Solok. Luas wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung adalah 8065 ha yang meliputi empat Nagari, yaitu : 1. Nagari Tanjung Bingkung 2. Nagari Saok Laweh 3. Nagari Gaung 4. Nagari Panyakalan Puskesmas Tanjung Bingkung merupakan satu diantara dua Puskesmas yang ada di Kecamatan Kubung, dimana wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung terdiri dari 4 nagari dan 16 jorong. Nagari terjauh dari gedung Puskesmas adalah Nagari panyakalan dengan jarak kurang lebih 12 km, sedangkan Nagari terdekat adalah Nagari Tanjung Bingkung tempat beradanya puskesmas. Namun umumnya keseluruhan wilayah kerja dapat terjangkau dengan alat transportasi roda dua dan roda empat. Batas wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung : 1. Sebelah utara berbatas dengan Kec. X Koto Singkarak. 2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kec. Gunung Talang 3. Sebelah Barat berbatas dengan Kec. Junjung Sirih 4. Sebelah Timur berbatas dengan Kec. Sungai Lasi
4|Page
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung
JAWI-JAWI KT GAEK GGK
SEI JANIAH
Tabel 2.1 DATA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG BINGKUNG NO
NAGARI
LUAS WILAYAH
1
Tanjung Bingkung
3740 ha
2
Saok Laweh
2055 ha
3
Gaung
707 ha
4
Panyakalan
1563 ha 8065 ha
Jumlah
Diwilayah kerja Puskesmas
Tanjung Bingkung terdapat 4 (empat)
Puskesmas Pembantu : 1. Puskesmas Pembantu Lakuak 2. Puskesmas Pembantu Saok Laweh 3. Puskesmas Pembantu Gaung
5|Page
4. Puskesmas Pembantu Panyakalan
5
(lima) Bidan Jorong,Yaitu : 1. Bidan Jorong Koto Tuo 2. Bidan Jorong Pincuran Baruah 3. Bidan Jorong Tangah Koto 4. Bidan Jorong Hilia Banda 5. Bidan Jorong Halaban
2.
Demografi
Penduduk pada wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung pada tahun 2016 berjumlah
orang, sebagian besar penduduk Wilayah kerja puskesmas Tanjung
Bingkung berusia 22-59 tahun, dengan pencaharian sebagian besar adalah petani. Keadaan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung terbilang heterogen. Hal ini disebabkan Puskesmas Tanjung Bingkung terletak ditengah kota dengan sebagian besar penduduk asli dan ditambah dengan pendatang. Pekerjaannya antara lain pegawai negeri, petani dan pedagang. Penyebaran penduduk menurut golongan umur masih menunjukkan pola demografi penduduk di negara berkembang dengan bentuk mengerucut, dimana sebagian besar dari jumlah penduduk adalah masih berusia muda. Tabel 2.2 Data Wilayah, Jumlah Jorong, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga (KK) dan Jumlah Kepadatan Penduduk Tahun 2016 N o
Nagari
Luas Wilayah
Jumlah Jorong
Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Jumlah Kepadatan Penduduk
1
Tanjung Bingkung
3740 ha
5
863
2
Saok Laweh
2055 ha
4
1361
3
Gaung
707 ha
3
429
4
Panyakalan
1563 ha
4
1028
Jumlah
8065 ha
16
3681
6|Page
2.
Fasilitas Pendidikan Tabel 2.2 Jenis Sarana Pendidikan di Puskesmas Tanjung Bingkung Tahun 2016
No.
Jenis Sarana Pendidikan
1.
PAUD
14
2.
TK
11
3.
SD / MI
13
4.
SLTP / MTsN
4 Jumlah
3.
Jumlah
42
Fasilitas Kesehatan Untuk melayani masyarakat di Kecamatan Kubung terdapat Dua Puskesmas yakni Puskesmas Tanjung Bingkung dan Puskesmas Salayo. Puskesmas Tanjung Bingkung adalah Puskesmas rawat jalan yang terletak di jalur Lintas Sumatera Tabel 2.3 Jenis sarana Kesehatan di Puskesmas Tanjung Bingkung Tahun 2016
No.
Jenis sarana Kesehatan
Jumlah
1
Puskesmas Induk
1
2
Puskesmas Pembantu
4
3
Polindes
5
4
Ambulance
1
5
Kendaraan Roda Dua
4
JUMLAH
15
B. Rencana Strategi
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000
tentang Pembagian
7|Page
Kewenangan Pusat dan Daerah , maka Program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Tanjung Bingkung merumuskan Rencana Kerja Program Penyehatan Lingkungan tahun kegiatan 2016, yang mengacu pada Visi, Misi, Motto, Janji Pelayanan dan Budaya Kerja dalam pelaksanaan kinerja berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Analisis SWOT Puskesmas dan Skala Prioritas masalah yang ada. Strategi kegiatan Pelayanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bingkung diselenggarakan dengan upaya:
Melakukan Pelayanan Kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan Promotif dan Preventif, dengan pendekatan kepada kelompok masyarakat.
Menggali potensi agar kegiatan di bidang kesehatan yang dilakukan terlaksana selalu dengan kerjasama masyarakat.
C. Visi Dan Misi Puskesmas Tanjung Bingkung
Visi dan Misi Puskesmas Tanjung Bingkung
berpedoman pada Visi
dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015 – 2019 yang mengikuti visi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” . Dan berdasarkan
permasalahan yang ada dan sumber daya yang dimiliki, Puskesmas Tanjung Bingkung menetapkan visi, Misi,Motto dan strategi pelayanan
VISI: “M E WU J UD K A N M A S Y AR A K A T S E H A T D A N M A N D I R I
T A H UN
2020`”
MISI:
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka ditetapkan Lima Misi Puskesmas Tanjung Bingkung yaitu: 1. Memberdayakan masyarakat untuk ber PHBS (Perilaku Hidup bersih dan Sehat)
8|Page
2. Meningkatkan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif 3. Meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan Aki Akaba 4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor 5. Mengembangkan upaya inovatif
MOTTO:
D. Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi di Puskesmas Tanjung Bingkung
mengacu
kepada Peraturan Bupati Solok No . 7 th 2013 tentang pembentukan Unit Pelaksanaan teknis Puskesmas ,dimana susunan organisasi Unit Pelasksanaan Teknis terdiri atas : a. Kepala Puskesmas b. Unit Tata Usaha c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional yang terdiri dari :
Koordinator Unit P2P
Koordinator Unit Kesehatan Masyarakat
Koordinator Unit Pelayanan Kesehatan
Koordinator Unit Promosi Kesehatan
Koordinator Unit Kesehatan Lingkungan
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas (Puskesmas Pembantu dan Polindes)
9|Page
E. DATA KUNJUNGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN 2016
NO
TOTAL
NAMA PENYAKIT L
P
403
423
1
Hipertensi
2
Penyakit Jantung Koroner
6
4
3
Gagal Jantung
23
8
4
Diabetes Melitus
155
237
5
Obesitas
78
145
6
Penyakit Tiroid
11
15
7
Stroke
37
8
8
Asma Bronchiale
152
103
9
SLE
0
2
10
Thalasemia
0
1
11
PPOK
83
1
12
Osteoporosis
00
0
13
Ginjal Kronik
830
0
14
Tumor/Kanker Payudara
03
18
15
Retinoblastoma
0
0
16
Leukemia
00
0
17
Kanker Servik
0
0
18
Cedera Akibat Kecelakaan Lalin
3311
109
19
Cedera Akibat KDRT
1
1
20
Cedera akibat lain
37
10
1200
1085
JUMLAH
10 | P a g e
BAB III RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
A. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan untuk tahun 2017. Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya berasal dari DAU, BOK dan JKN Dalam Rencana Usulan Kegiatan program Penyehatan Lingkungan UPT Puskesmas Tanjung Bingkung tahun 2017 ini, meliputi: 1. Kegiatan
tahunan
yang
akan
datang
(meliputi
kegiatan
rutin,
sarana/prasarana, operasional dan program hasil analisis masalah) 2. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun 2016 3. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam format RUK Puskesmas yaitu dalam bentuk matrik. Rencana Usulan Kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPT Puskesmas Tanjung Bingkung tahun 2016, di susun dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Rencana Usulan Kegiatan Program Penyakit Tidak Menular UPT Puskesmas Tanjung Bingkung tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel berikut :
11 | P a g e
B. Identifikasi Masalah Tabel 1 Hasil Cakupan Program PTM UPT Puskesmas Tanjung Bingkung Tahun 2016 CAKUPAN NO
NAMA KEGIATAN
TARGET
KESENJANGAN
KETERANGAN
2,61
Trend ↑ dari tahun 201 tapi masih belum mencapai target program
2016 1
Posbindu PTM
20 %
17,39
2
Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara
20 %
0
12 | P a g e
C. Prioritas Masalah
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di UPT Puskesmas Tanjung Bingkung baik dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan maka, didapatlah 2 (Dua) masalah yaitu : 1. Belum terlaksananya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara (0%) 2. Belum optimalnya pelaksanaan posbindu PTM Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan
masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut : U S
:
Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
:
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan masalah)
C. Prioritas Masalah
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di UPT Puskesmas Tanjung Bingkung baik dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan maka, didapatlah 2 (Dua) masalah yaitu : 1. Belum terlaksananya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara (0%) 2. Belum optimalnya pelaksanaan posbindu PTM Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan
masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut : U S G
:
Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
:
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan masalah)
:
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA Tabel 2 PENILAIAN KRITERIA MASALAH NILAI
KRITERIA URGENCY
SERIOUSNESS
GROWTH
5
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
4
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
3
Urgen
Serius
Tumbuh
2
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
1
Sangat kurang urgen
Sangat kurang serius
Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan.
13 | P a g e
Tabel 3 ANALISIS PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
NO
MASALAH POKOK
1
Belum terlaksananya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara.
2
Belum
optimalnya
U
S
G
TOTAL
4
4
4
12
4
4
3
11
Pelaksanaan
Posbindu PTM.
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan. Dengan demikian pioritas masalah yang ada di UPT Puskesmas Tanjung Bingkung adalah “Belum terlaksananya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payudara”.
D. Perumusan Masalah
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Bingkung dilakukan dengan menganalisa data-data hasil cakupan program UPT Puskesmas Tanjung Bingkung dalam kurun satu tahun yaitu pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2016. Dari hasil analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan beberapa prioritas masalah yang muncul dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah UPT Puskesmas Tanjung Bingkung. Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap masalah tersebut, siapa yang terkena dampak dari permasalahan tersebut, sebesar apa masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.
14 | P a g e
15 | P a g e
Tabel 4 PERUMUSAN MASALAH
No 1
Yang terkena Masalah Belum terlaksananya Pemeriksaan Wanita usia 30-50 tahun deteksi dini kanker serviks dan MasalahKesehatan
Besarnya Masalah
Cukup serius
Cukup serius
Dimana TerjadinyaMasalah Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tanjung Bingkung
Kapan Masalah tersebut Terjadi Kurun waktu 1 tahun
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tanjung Bingkung
Kurun waktu 1 tahun
payu dara. 2
Belum
optimalnya
Posbindu Masyarakat 15 -50 tahun
PTM.
16 | P a g e
Gambar 1. Diagram Fishbond Masalah, Belum optimalnya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara (0 %)
MAN
MATERIAL
MONEY
Belum ada dana khusus pemeriksaan
Belum adanya petugas yang terlatih
Belum optimalnya pemeriksaan deteksi dini kanker servik dan payu dara
Masyarakat menganut paradigma sakit Belum adanya sarana peralatan pendukung pemeriksaan
Sosialisasi belum ada dilakukan
ENVIRONMENT
METHODE
MACHINE
Gambar 1. Diagram Fishbond Masalah, Belum optimalnya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara (0 %)
MAN
MATERIAL
MONEY
Belum ada dana khusus pemeriksaan
Belum adanya petugas yang terlatih
Belum optimalnya pemeriksaan deteksi dini kanker servik dan payu dara
Masyarakat menganut paradigma sakit Belum adanya sarana peralatan pendukung pemeriksaan
Sosialisasi belum ada dilakukan
ENVIRONMENT
METHODE
MACHINE
17 | P a g e
ANALISIS USG Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut : U
:
S
:
G
:
Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan masalah) Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA URGENCY
KRITERIA SERIOUSNESS
GROWTH
5
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
4
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
3
Urgen
Serius
Tumbuh
2
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
NILAI
Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh 1 Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative
ANALISIS USG Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut : U
:
S
:
G
:
Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan masalah) Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA URGENCY
KRITERIA SERIOUSNESS
GROWTH
5
Sangat urgen
Sangat serius
Sangat tumbuh
4
Cukup urgen
Cukup serius
Cukup
3
Urgen
Serius
Tumbuh
2
Kurang urgen
Kurang serius
Kurang tumbuh
NILAI
Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh 1 Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah pokok yang dominan. Tabel 6 ANALISIS PENETAPAN PENYEBAB MASALAH YANG DOMINAN PTM
NO
MASALAH POKOK
U
S
G
TOTAL
1
Belum adannya petugas yang terlatih
4
5
4
13
2
Belum adanya dana khusus untuk pemeriksaan
3
3
3
9
3
Belum adanya sarana peralatan pemeriksaan
4
5
3
12
4
Sosialisasi belum ada dilakukan
2
4
3
9
5
Masyarakat menganut paradigma sakit
3
3
2
8
18 | P a g e
E. Alternatif Pemecahan Masalah Tabel 7 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1
No
1
Prioritas Masalah
Belum optimalnya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara
Penyebab Masalah
-
Belum adannya petugas yang terlatih Belum adanya dana khusus untuk pemeriksaan Belum adanya sarana peralatan pemeriksaan Sosialisasi belum ada dilakukan Masyarakat menganut paradigma sakit
Alternatif Pemecahan Masalah
-
Mengajukan ke dinkes agar melatih petugas Menganggarkan dana ke bendahara DAU/BOK Melengkapi sarana peralatan penunjang pemeriksaan Melakukan sosialisasi Melakukan penyuluhan betapa pentingnya pemeriksaan dini kanker servik dan payu dara
Pemecahan Masalah Terpilih
-
Mengajukan ke dinkes agar melatih petugas Menganggarkan dana ke bendahara DAU/BOK Melengkapi sarana peralatan penunjang pemeriksaan Melakukan sosialisasi Melakukan penyuluhan betapa pentingnya pemeriksaan dini kanker servik dan payu dara
19 | P a g e
E. Identifikasi Kegiatan Pemecahan Masalah Tabel 10 IDENTIFIKASI KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH 1 No
1
Prioritas Masalah
Belum optimalnya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara
Penyebab Masalah
-
Belum adannya petugas yang terlatih Belum adanya dana khusus untuk pemeriksaan Belum adanya sarana peralatan pemeriksaan Sosialisasi belum ada dilakukan Masyarakat menganut paradigma sakit
Pemecahan Masalah Terpilih
-
Mengajukan ke dinkes agar melatih p etugas Menganggarkan dana ke bendahara DAU/BOK Melengkapi sarana peralatan penunjang pemeriksaan Melakukan sosialisasi Melakukan penyuluhan betapa pentingnya pemeriksaan dini kanker servik dan payu dara
E. Identifikasi Kegiatan Pemecahan Masalah Tabel 10 IDENTIFIKASI KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH 1 No
1
Prioritas Masalah
Belum optimalnya Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan payu dara
Penyebab Masalah
-
Belum adannya petugas yang terlatih Belum adanya dana khusus untuk pemeriksaan Belum adanya sarana peralatan pemeriksaan Sosialisasi belum ada dilakukan Masyarakat menganut paradigma sakit
Pemecahan Masalah Terpilih
-
Mengajukan ke dinkes agar melatih p etugas Menganggarkan dana ke bendahara DAU/BOK Melengkapi sarana peralatan penunjang pemeriksaan Melakukan sosialisasi Melakukan penyuluhan betapa pentingnya pemeriksaan dini kanker servik dan payu dara
20 | P a g e
F. Indikator Kinerja Program
Jika kita lihat pada Renstra Kemenkes 2015 – 2019, indikator program Penyakit Tidak Menular tahun 2017 diantaranya; a. Persentase jorong yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM (30%) b. Persentase perempuan usia 30 - 50 th yang dideteksi dini kanker servik dan payu dara (30%) Berdasarkan dua referensi diatas dan mempedomani data cakupan kinerja program PTM tahun 2016, maka untuk tahun 2017 program PTM Puskesmas Tanjung Bingkung menetapkan beberapa indikator kinerja, yaitu ; a. Persentase jorong yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM (30%) b. Persentase perempuan usia 30 - 50 th yang dideteksi dini kanker servik dan payu dara (30%) INPUT :
-
Dana
F. Indikator Kinerja Program
Jika kita lihat pada Renstra Kemenkes 2015 – 2019, indikator program Penyakit Tidak Menular tahun 2017 diantaranya; a. Persentase jorong yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM (30%) b. Persentase perempuan usia 30 - 50 th yang dideteksi dini kanker servik dan payu dara (30%) Berdasarkan dua referensi diatas dan mempedomani data cakupan kinerja program PTM tahun 2016, maka untuk tahun 2017 program PTM Puskesmas Tanjung Bingkung menetapkan beberapa indikator kinerja, yaitu ; a. Persentase jorong yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM (30%) b. Persentase perempuan usia 30 - 50 th yang dideteksi dini kanker servik dan payu dara (30%) INPUT :
-
Dana
-
ATK
-
Alat dan Bahan
-
Transportasi / Kendaraan dinas
OUT PUT :
-
Terlaksananyan sosialisasi program dengan lintas program dan lintas sektor terkait.
-
Terlaksananya pengawasan dan pembinaan posbindu PTM di jorong-jorong
-
Terlaksananya kegiatan deteksi dini kanker servik dan payu dara
OUTCOME :
-
Adanya kegiatan posbindu PTM secara periodik
-
Adanya kegiatan pemeriksaan dini factor resiko kanker servik dan payu dara Dari hasil penetapan indikator kinerja program PTM Puskesmas Tanjung
Bingkung tahun 2017, maka disusun lah beberapa usulan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun kegiatan 2017, yaitu ; 1.
Posbindu PTM Meliputi: a. Penjaringan factor resiko PTM b. Konseling dan posbindu PTM
21 | P a g e
c. Penyuluhan PTM di luar gedung G. Pelaksanaan Kegiatan
Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sesuai dengan POA yang telah disusun, serta dilengkapi dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) per – kegiatan yang akan dilaksanakan. H. Monitoring dan Evaluasi
Seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh rangkaian kegiatan, mulai proses perencanaan, pelaksanaan dan laporan hasil kegiatan, komitmen lintas program dan lintas sektor serta rencana tindak lanjut. I. Penutup
a. Kesimpulan Demikianlah dokumen rencana kegiatan Program PTM ini disusun agar dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan program PTM di Puskesmas Tanjung Bingkung tahun 2017. b. Saran 1) Diharapkan dokumen ini dapat dipedomani oleh penanggungjawab program dan lintas program. 2) Beberapa kegiatan yang membutuhkan sarana peralatan pendukung agar
dapat di tindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan
Tanjung Bingkung, Januari 2017 Penanggung jawab Program
ZULNAMARLINDA NIP. 19
22 | P a g e