KATA PENGANTAR Puji beserta rasa syukur terlebih dahulu kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa sebagai landasan utama bagi kami dalam melakukan setiap aktivitas
dan kelancaran
khususnya dalam mmenyusun proposal usaha ini. Proposal usaha ini kami ajukan sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat di Kewirausahaan kususnya untuk kepemudaan (Karang Taruna) yang di pelopori oleh saudara Tsalasa Arkhan Fahrizal Amrullah, Sosok pemuda yang tahun 2015 silam mendapatkan penghargaa Pemuda Pelopor katagori ketahanan pangan. Sedangkan tujuan utama pengajuan proposal usaha ini adalah sebagai permohonan Dana untuk perintisan usaha Adapun nama usaha yang akan kami dirikan adalah GRANAT TELUR ASIN yang bergerak dibidang Kuliner dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada di lingkungan kami serta Sebagai Pusat Oleh-oleh di Kabupaten Wonogiri kedepannya, usaha ini kami prioritas utamakan dalam pemanfaatan dan pengembangan Telur Bebeb di tempat kami. Usaha ini akan kami lakukan wilayah Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Dusun Nglongop Desa Sedayu Kecamatan Slogohimo. Harapan kami semoga proposal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kami selaku pelaku usaha untuk pengembangan usaha agar bisa memberikan sumbang sih kepada masyarakat sekitar, dan kedepannya bisa menjadi kuliner khas di Kabupaten Wonogiri. Slogohimo, 12 April 2017 Penyusun
TSALASA ARKAHN FAHRIZAL, A. S.Pd.I
DATA LEMBAGA PROPOSAL MODAL USAHA
1.
Nama Lembaga Pengusul
KARANG TARUNA “SHABDA LANGIT”
2.
Nama Perusahaan
GRANAT TELUR ASIN
3.
Bidang Usaha
Industri
4.
Jenis Produk / Jasa
Bebek Telur Asin
5.
Alamat Perusahaan
Nglongop RT. 002/003 Sedayu Slogohimo
6.
Nomor Telepon/Fax
085231700550
7.
Alamat E-mail
[email protected]
8.
Bank Perusahaan
BRI 6956-01-018681-53-0
9.
Mulai Berdiri
Mei 2013
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja. Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pembuatan Telur Asin. Cara pembuatannya yang relatif mudah, peralatan yang digunakan cukup simpel dan hasil produksi tidak begitu mahal serta potensi usahanya yang sangat tinggi mendorong saya untuk menekuni usaha ini. B. Tujuan 1. Mengembangkan jiwa kewirausahaan. 2. Menambah penghasilan / uang saku. 3. Belajar Mandiri. C. Manfaat 1. Mengembangkan jiwa kewirausahaan. 2. Menambah penghasilan / uang saku. 3. Belajar Mandiri.
BAB II PEMBAHASAN A. Profil Usaha Usaha pembuatan telur asin adalah salah satu jenis industri makanan yang umumnya berskala mikro dan kecil. Bahan baku utama yang akan dijadikan telur asin adalah telur itik, sedangkan jenis telur lainnya tidak lazim dilakukan karena kebiasaan dari masyarakat kita yang menganggap telur asin berasal dari telur itik. Teknologi yang diperlukan untuk memproduksi telur asin secara umum merupakan teknologi yang sederhana. Oleh karena itu perbedaan proses produksi dan kualitas produk telur asin ditentukanberdasarkan cara pengolahannya. Pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur. Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Telur umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%, mineral dan vitamin. Selain lebih awet telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa. Konsumen terbesar produk telur asin adalah masyarakat menengah ke bawah, karena telur asin dapat dijadikan sumber protein hewani yang murah. Disamping untuk konsumen rumah tangga, konsumenlainnya yang sangat potensial adalah restoran, rumah makan, kapal-kapal laut, rumah sakit, asrama-asrama, perusahaan jasa boga dan sebagainya. Perkembangan industri telur asin akan mendorong perkembangan peternakan itik akan berdampak kepada peningkatan pendapatan para peternak itik yang umumnya merupakan masyarakat pedesaan. Industri telur asin juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber protein mahal seperti daging. B. Bisnis Area Bisnis area atau area atau lokasi pemasaran merupakan daerah dimana usaha ini didirikan dan mencakup target pasar yang akan dibidik. Lokasi dari kegiatan usaha ini beralamat di Dusun Nglonggop Desa Sedayu Kecamatan Slogohimo dengan pemanfaatan SDA yang ada yaitu di wilayah kami terdapat peternak bebek.
C. Target Pasar
Untuk mengetahui target pasar sebelumnya juga harus melakukan survey ke lokasi dan penelitian pasar dimana sangat mempunyai arti penting bagi pengusaha, diantaranya : 1. Mengetahui terlebih dahulu apa tujuan yang akan dicapai. Yaitu mencakup bagaimana potensialnya pasar terhadap produk yang akan dihasilkan. 2. Mengumpulkan data dari sumber-sumber yang ada serta Informasi yang didapat peternak berdasarkan data-data yang ada atau informasi tentang strategi dalam berwirausaha seperti bagaimana para pesaingnya dan sebagainya. Dari penelitian maka pengusaha mengetahui bagaimana target pasar yang ada dilokasi. Target pasar yang kami kemukakan ini merupakan salah satu representasi dan segmensegmen dalam memasuki pasar. Oleh karena itu, hal ini merupakan awal permulaan yang sangat penting untuk mengerti segmen dan target pasar yang ada pada lingkungan sekitar. Masyarakat yang menjadi sasaran dalam bisnis ini adalah masyarakat luas maupun pelajar. D. Pesaing Usaha Telur Asin termasuk bukan hal yang sangat baru di wilayah kabupaten Wonogiri namun dalam rencana pengembagan usaha yang kami lakukan ini sangat berbeda untuk segi rasa dan kulitas, Sehingga ini bisa kami jadikan sebagai peluang dalam pengembangan dan pemberdayaan pemuda. Namun bila mana ada pesaing yang telah ada dilingkungan wonogiri tidaklah mengkhawatirkan karena RANAT TELUR ASIN memiliki ciri khas jika dibandingkan dengan pesaing yang ada. E. Proses Produksi Adapun tahap-tahap pengolahan GRANAT TELUR ASIN adalah sebagai berikut : 1. Syarat telur itik yang baik untuk di buat menjadi telur asin. Telur itik tidak cacat atau retak Telur masih segar (1-4 hari) Bentuk telur oval Besar telur rata Warna kulit hijau muda
2. Bahan-bahan (untuk sekali proses produksi) Telur itik 300 butir Garam yodium 3 kg Serbuk batu bata 3kg (± 15 keping batu bata ) Abu sekam 3kg
Sitrun 1 bungkus Ampelas halus 1 lembar Kayu bakar 1 pikul Air secukupnya
3. Alat-alat yang diperlukan Ember plastik 2 buah Panci atau kuali tanah Pisau Pawon batu Blender Stempel+tinta untuk merek 4. Proses Pembuatan a. Telur itik direndam di air selama 5 menit, kemudian digosok dengan ampelas halus secara perlahan gunanya agar permukaan telur pori-porinya terbuka. Setelah itu cuci dengan air sabun, kemudian dicuci kembali baru ditiriskan. b. Buat adonannya terlebih dahulu. c. Cara-caranya : 1. Bahan adonan (serbuk batu bata) dicampur dengan garam sesuai takaran yang telah ditentukan. Takaran ini bisa disesuaikan dengan selera si pembuat atau juga bisa sesuai denan pengalaman yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. 2. Untuk yang beraneka aroma, semua bahan (jahe/cabe/bawang) diblender hingga halus, lalu ditambahkan ke campuran adonan tadi. 3. Aduk semua bahan hingga menjadi adonan yang tercampur merata. 4. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur. Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur. 5. Tempel-tempelkan adonan ke telur, Setelah adonan menempel pada kulit telur, guling-gulingkan telur pada abu sekam. Ini bertujuan supaya adonan semakin menempel pada kulit telur. 6. Peram dalam wadah selama 10-15 hari (setelah 15 hari telur akan mengandung minyak). Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin tinggi
sehingga telur akan semakin awet tetapi rasanya akan semakin asin. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka. Dengan cara pemeraman ini, sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua. 7. Setelah diras pemeraman cukup waktunya (+/- 10-15 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran, adonan pembalut sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang baik dan telur yang kurang baik atau kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan. 8. Telur yang telah diperam selama 15 hari dicuci bersih dengan air sabun, kemudian ditiriskan sebentar, lalu di masak dalam panci dengan kadar air dalam panci secukupnya/ukuran telunjuk ke telur yang paling atas. Telur dalam panci direbus dengan api kecil dan jangan ditutup, jika airnya telah panas maka api sedikit demi sedikit dibesarkan hingga mendidih. Lama rebusan kurang lebih 45menit agar telur asin tahan hinnga 10 hari (tidak bau). Telur yang sudah masak kemudian ditiriskan kembali. 9. Setelah semua proses berakhir, telur asin siap untuk dikonsumsi atau dijual kepada konsumen. Catatan : Proses penambahan jahe, bawang , cabe, atau bahan-bahan lain hanya untuk menambah aroma telur asin saat dimakan saja, sedangkan rasa masih tetap sama dengan yang tidak dikasih tambahan bahan ini. Asin tidaknya telur asin dan keawetannya, sangat tergantung pada kadar garam yang diberikan. Semakin tinggi kadar garam, akan semakin awet telur yang diasinkan, tetapi rasanya akan semakin asin. Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan aromanya enak. Telur asin matang tahan selama 2-3 minggu, sedangkan pembubuhan larutan teh dalam adonan pengasin dapat meningkatkan ketahanan telur asin sampai 6 minggu. F. Manajemen Pemasaran 1. Kebijakan produk (product)
Mutu GRANAT Telur Asin dibuat dengan cara alami namun bermutu tinggi, lebih tahan lama, dan rasa lebih nikmat karena sudah ditambahkan berbagai bahan beraroma tajam didalamnya. Pengendalian terhadap kualitas mutu dilakukan setiap melakukan kegiatan produksi yakni dengan memperhatikan bahan baku adonan sebelum proses produksi supaya mutunya lebih terjaga lagi. Merek Pemberian nama merek dilakukan agar konsumen mudah mengingat produk yang dihasilkan. Merek GRANAT TELUR ASIN ini dibuat dengan harapan dan doa, yang mana nama GRANAT diambil dari Gerakan Nasional Telur Asin dengan harapan GRNAT Telur Asin ini bisa kuliner Khas Kab. Wonogiri serta bisa memberdayakan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan Tampilan telur yang besarnya sama rata dan juga bersih bila dilihat bisa menarik pembeli akan bentuk tersebut, yang menganalogikan kesan higienis dari produk itu hingga bisa lebih meyakinkan konsumen untuk membeli. 2. Kebijakan harga dari produk GRNAT Telur Asin ini adalah sebesar Rp. 2.500 tiap butir. Hal ini sudah mempertimbangkan biaya produksi dan laba yang diinginkan. 3. PemasaranPemasaran produk ini akan dilakukan di daerah Kab. Wonogiri serta bekerjasama dengan instansi pemerintahan di Kab. Wonogiri.
G. Alamat Perusahaan dan Struktur Organisasi 1. Usaha di bidang produksi Telur Asin ini beralamatkan di RT 02/003 Nglongop Sedayu Slogohimo Kabupaten Wonogiri 2. Struktur Organisasi Pengelola Granat Telur Asin Ketua Sekretaris Bendahara
: Tsalasa Arkhan Fahrizal Amrullah : Setiawan : Arbanga Royan Naim
Anggota
: Fajar Setiawan Andi Maulana
H. Modal dan Analisis Usaha PENGADAAN BAHAN BAKU DAN PERALATAN PEMBUATAN TELUR ASIN
NO 1
KETERANGAN Telur Bebek
UNIT 1500
HARGA Rp 1.700,00
JUMLAH Rp 2.550.000,00
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Serbuk Batu Bata (Kg) 33 Abu Sekam (Kg) 33 Sitrun 10 Amplas Halus 2 Kayu Bakar (Pikul) 1 Ember Plastik 10 Panci Besar 1 Tungku Dari Batu 1 Stiker (Merk Telur) 1500 JUMLAH TOTAL
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
20.000,00 3.000,00 1.000,00 10.000,00 25.000,00 30.000,00 700.000,00 80.000,00 50,00
Rp 660.000,00 Rp 99.000,00 Rp 10.000,00 Rp 20.000,00 Rp 25.000,00 Rp 300.000,00 Rp 700.000,00 Rp 80.000,00 Rp 75.000,00 Rp 4.519.000,00
I. HASIL PENJUALAN Dalam proses pembuatan Telur Asin ini membutuhkan waktu selama 14 hari agar hasil bisa maksimal, sehingga dalam sekali produksi untuk tingkat kerusakan maksimal 10%. Berikut Rincian dari hasil produksi Telur Asin. 1. Jumlah Produksi 1.500 2. Hasil Produksi dikurangi kerusakan 10%, 1.350 butir 3. Hasil penjualan dari Produksi 1.350 x 2500 : Rp. 3.375.000 4. Keuntungan Bersih dari penjualan 1.350 x 500 : 675.000 Keterangan: Modal
awal
bisa
tertutupi
laba
setelah
7
kali
dalam
proses
Produksi.
Dengan ketentuan dalam satu bulan bisa produksi 2 kalai, maka dalam jangkan waktu 4 bulan modal bisa kembali, setelah modal kembali bisa dikembang untuk jumlah produksi yang besar.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengembangan Granat Telur Asin ini sangat layak untuk dikembangkan bagi generasi muda, selain dalam pembuatan yang relative mudah dan kebutuhan masyarakat sangat tinngi. Ini merupakan peluang usaha dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada di desa terpencing kami, sehingga dengan pengembangan usaha ini bisa menciptakan dan membuat kegiatan yang produktif bagi generasi muda. B. Saran dan Penutup Demikian proposal permohonan dana bantuan pengembangan usaha bidang pembuatan telur asin di Desa Sedayu Kecamatan Slogohimo, besar harapan pengajuan proposal kami ini bisa pertimbangkan dan di setujui serta sebagai langkah awal dalam modal pengembangan usaha yang kami jalani saat ini. Sedayu, 12 April 2017 Ketua Karang Taruna Shabda Langit Desa Sedayu
TSALASA ARKHAN F. A,S.Pd.I
PROPOSAL PEMBUATAN TELUR ASIN
Diajukan untuk Mendapatkan Bantuan Modal Usaha Kepada Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat Kementrian Sosial Republik Indonesia
Oleh : KARANG TARUNA INDONESIA SHABDA LANGIT DESA SEDAYU KECAMATAN SLOGOHIMO 2017
Lampiran