PROPOSAL PROYEK AKHIR TAHUN AJARAN 2013/2014
RANCANG BANGUN APLIKASI ELECTRONIC HEALTH BERBASIS WEB: KASUS KONSULTASI/BEROBAT KE DOKTER
Oleh : RISTYAN ARIE SEPTIYANTO NRP. 7211030048
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI DEPARTEMEN ELEKTRO POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2013
ABSTRAK Internet yang kini penggunaannya telah merata di berbagai bidang, terbukti memberikan nilai lebih pada bidang tersebut dalam berbagai hal terutama dalam hal keefektifan. Karena keefektifannya itu, bidang kesehatan mulai menerapkan internet sebagai medianya. Perangkat Lunak e-health dibangun untuk mempermudah dan mempercepat akses untuk mendapatkan pelayanan medis, memberikan efisiensi dari segi biaya dan waktu, mempermudah proses administrasi, dan menyediakan sarana komunikasi yang cepat dan efisien untuk dokter, pasien, manajemen rumah sakit, laboratorium, apotek, dan pihak asuransi. Selain Internet, baru-baru ini bentuk lain perkembangan teknologi yang semakin marak digunakan dan diaplikasikan dalam berbagai bidang adalah penggunaan Electronic Identity (e-ID), yaitu teknologi yang berfungsi sebagai penyimpan identitas dengan console berbasis digital. Bentuk e-ID yang saat ini banyak digunakan adalah Radio-FrequencyIdentification (RFID). Sistem ini menawarkan peningkatan dalam segi efisiensi bagi pengguna terutama sebagai penyimpan identitas, contoh penerapan teknologi ini yang sudah ada adalah e-KTP. Akan sangat bermanfaat bila teknologi ini dapat diintegrasikan dengan sistem pelayanan medis e-health, terutama dalam proses konsultasi/berobat ke dokter. Dalam proyek akhir ini akan dibuat aplikasi e-health untuk lingkup kasus konsultasi/berobat ke dokter yang diintegrasikan dengan penggunaan RFID sebagai autentikasi dan identifikasi data pasien dan dokter. Aplikasi ini memperbarui sistem medis konvensional yang selama ini masih banyak diterapkan menjadi serba otomatis. Data pasien mulai dari data pribadi, riwayat kesehatan sampai data rekam medis tersimpan dengan baik didalam database, begitu juga untuk data dokter, mulai dari data pribadi sampai daftar praktek. Dengan demikian dapat meningkatkan kemudahan bagi pelaku kesehatan untuk mengakses pelayanan medis. Kata Kunci: e-health, sistem informasi kesehatan, RFID
1. JUDUL PENELITIAN Rancang Bangun Aplikasi Electronic Health Berbasis Web: Kasus Konsultasi/Berobat Ke Dokter 2. RUANG LINGKUP a. Internet Programming b. Sistem Informasi dan Database c. Komunikasi Data 3. TUJUAN Tujuan dilakukannya Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut: - Membuat perangkat lunak berbasis web yang bekerja untuk sistem kesehatan/ehealth kasus konsultasi dokter. - Mengimplementasikan aplikasi SmartCard RFID pada perangkat lunak EHealth 4. LATAR BELAKANG Penggunaan internet dalam suatu bidang kini telah memberikan banyak manfaat dan peningkatan kinerja bagi bidang tersebut baik secara kualitas maupun kuantitas. Sebagai contoh: aplikasi e-learning dalam bidang pendidikan, ecommerce dalam bidang bisnis, dan e-government dalam bidang pemerintahan yang mana sudah banyak diimplementasikan dan terbukti memberi manfaat untuk masyarakat. Melihat berbagai keuntungan dan keunggulan yang diberikan oleh penggunaan internet, penerapan dibidang kesehatan juga dirasa sangat perlu untuk dilakukan. Sehingga dapat bermanfaat bagi penyedia layanan kesehatan (provider) dan pengguna layanan kesehatan (consumer), maka itu lahirlah konsep e-health. E-health adalah aplikasi internet yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis (rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis), laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen. Pada proses medis konvensional yang masih banyak diterapkan dewasa ini, pasien harus menghabiskan waktu untuk menunggu giliran konsultasi di rumah sakit atau tempat praktek dokter dan pemeriksaan di laboratorium. Dengan memanfaatkan E-Health, pasien dapat mendaftar secara online dan memperoleh jadwal pasti konsultasi dan pemeriksaan laboratorium sehingga tidak perlu menunggu lebih dulu, sehingga efektivitas dari segi waktu dapat tercapai. Permasalahan yang lain adalah banyaknya data pasien (medical record) yang harus disimpan sehingga membutuhkan penanganan khusus. Dengan EHealth, medical record pasien dapat tersimpan dengan baik, mudah dalam proses pencarian ketika dibutuhkan, serta mudah dan aman untuk ditransmisikan kepada pasien dengan tetap mementingkan privasi pasien. Pada proyek akhir ini akan dibuat sebuah system aplikasi Electronic Health (e-health) berbasis website dengan studi kasus yang dikerjakan adalah sistem konsultasi/berobat ke dokter. Sistem ini mengintegrasikan RFID sebagai identitas elektronik pasien. Pasien yang akan melakukan konsultasi ke dokter akan dipermudah dengan proses yang dikerjakan secara digital, mulai dari registrasi untuk mendapat nomor antrian konsultasi yang dapat dilakukan secara online, sampai proses pencatatan medical record dan pemberian resep obat oleh dokter
1
untuk pasien. Dengan demikian kekurangan yang dimiliki oleh proses konsultasi dokter konvensional yang selama ini masih diterapkan dapat teratasi. 5. PERUMUSAN MASALAH DAN BATASAN MASALAH 5.1 Perumusan Masalah 1. Bagaimana membuat aplikasi e-health untuk kasus konsultasi/berobat ke dokter. 2. Bagaimana konektivitas pengguna dengan system e-health 3. Bagaimana membuat perangkat lunak yang dapat terhubung ke perangkat RFID untuk keperluan validasi dan autentikasi. 5.2 Batasan Masalah 1. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah JSP(Java Server Page). 2. Database yang digunakan adalah MySQL. 3. Sistem informasi yang akan dibuat adalah mekanisme konsultasi/berobat ke dokter yang mencakup pendaftaran konsultasi, pencatatan medical record, rujukan ke laboratorium, serta pemberian resep obat. 4. Koneksi pasien dan aplikasi e-health dengan menggunakan RFID. 5. Sistem aplikasi ini hanya melayani pasien rawat jalan, tidak mengakomodasi pasien rawat inap. 6. TINJAUAN PUSTAKA 6.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan Sebelumnya Pada penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Perangkat Lunak EHealth” [1], Reviyanti Sri Andhini telah menyusun sistem aplikasi E-Health secara kompleks. Sistem tersebut menangani kinerja proses dalam bidang medis secara keseluruhan mulai dari pasien melakukan konsultasi yang dapat dilakukan secara online ataupun offline, sampai ke proses tebus obat dengan menggunakan pemrograman berbasis web. Penelitian ini masih memiliki kekurangan tidak adanya kartu atau id pengenal sebagai validasi bagi pasien yang sudah terdaftar sebagai anggota e-health. Luqman Hakim Santoso [2], telah melakukan penelitian tentang teknologi RFID yang digunakan pada sistem informasi rekam medis pasien rawat inap, sebagai sistem pelayanan informasi berupa identitas pasien. Dalam sistem ini digunakan RFID Reader ID-12, dirancang dan dibangun untuk sistem RFID dan media komunikasi serial untuk mengirimkan informasi data ID number pasien dari ruangan ke bagian PC monitoring. Pada proyek akhir ini akan dibuat sebuah sistem aplikasi Electronic Health (e-health) untuk menunjang pelayanan medis berbasis website, dengan studi kasus yang digunakan adalah sistem konsultasi atau berobat ke dokter. Sistem ini akan terintegrasi dengan database pada web server, identitas elektronik pasien menggunakan RFID, Hasil dari pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat menunjang keamanan, kepraktisan, serta kecepatan akses dalam proses medis yang menyangkut konsultasi pasien ke dokter. 6.2 Teori Penunjang 6.2.1 E-Health Ada banyak definisi mengenai e-health. Definisi yang sering digunakan adalah: E-Health merupakan pemanfaatan internet dan teknologi yang berhubungan 2
dengannya dalam industri pelayanan kesehatan guna meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas dan kualitas dari proses klinis dan bisnis yang dijalankan organisasi pelayanan kesehatan, para praktisi, pasien dan konsumen dalam rangka peningkatan status kesehatan pasien (Healthcare Information and Management System Society [HIMSS]) [3]. Hospitals
Patient s
Patient information (pre-treatments, X-rays)
Receipts*, sick-leave certificates
External laboratories/ X-ray/ CT
Images findings Test
results
Orders (e.g. medications)
Hospitals Hospitals
Pharmacies
Cost accounting
Hospitalization
Doctors in private practice Referrals doctor’s
Doctors in private practice
Cost accounting
SHI-accredited Doctor’s association
Prescriptions Test results, findings, laboratory data
Paying Authorities
Doctor’s association
Cost accounting, sick-leave certificates
letters *Receipts: admittance, cost acceptance, Discharge, cost accounting
Gambar 1. Diagram alur informasi e-health [4]
Produk dan layanan e-health dikategorikan kedalam 4 kategori, yang disebut 4C [5] yaitu : - Content (Isi). Content dari e-health adalah informasi kesehatan yang bisa ditransmisikan dan informasi kesehatan ini merupakan content utama yang biasa ditawarkan oleh situs e-health. Untuk memenuhi kebutuhan pasien akan informasi kesehatan, e-health menyediakan berbagai macam informasi tentang kesehatan, seperti : informasi penyakit baru, kamus gejala penyakit, informasi gaya hidup sehat. Informasi ini diusahakan akurat, lengkap, dapat dipercaya, dan berguna bagi kesehatan pasien. - Connectivity (Hubungan) Untuk memudahkan interaksi antar praktisi medis dan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses pelayanan medis, e-health menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan, seperti: 1. E-health menangani pendaftaran online dimana pasien dapat mengetahui jadwal dokter pilihan mereka dan mendapat nomor antrian serta jam pemeriksaan, sehingga pasien tidak perlu membuang banyak waktu untuk menunggu giliran konsultasi. Pendaftaran online mencakup pendaftaran konsultasi dengan dokter dan pendaftaran laboratorium. 2. E-health mengirim medical record pasien, diagnosis dari dokter, tindakan medis yang perlu diambil oleh pasien, resep obat, dan hasil laboratorium, serta rekapitulasi biaya melalui website. Pasien hanya perlu login dan mendapatkan seluruh informasi tersebut setelah pemeriksaan yang dilakukan. 3. E-health memiliki hubungan dengan laboratorium sehingga interaksi pasien dengan laboratorium dapat disederhanakan melalui e-health. Pasien dapat melihat daftar laboratorium dan memilih laboratorium yang akan dituju serta mendaftar untuk pemeriksaan laboratorium. 3
-
-
4. E-health memiliki hubungan dengan apotek, yaitu dengan memberikan resep obat yang ditulis oleh dokter ke apotek dan apotek mengirim informasi kembalian berupa biaya obat. 5. E-health memiliki hubungan dengan asuransi, sehingga proses pembayaran yang melibatkan asuransi dapat dilakukan dengan mudah. Care (Perawatan) Untuk mendukung penanganan kesehatan pasien, e-health memberikan informasi letak rumah sakit / tempat pengobatan / dokter spesialis yang paling dekat atau paling tepat bagi pasien. Selain itu, e-health juga selalu mengupdate medical record pasien dan memberikan informasi jenis treatment baru yang potensial. Commercer (Bisnis) Untuk mempermudah pembayaran administrasi pasien, e-health merekapitulasi seluruh biaya yang harus dibayar oleh pasien (sudah termasuk biaya obat, biaya laboratorium, dan biaya administrasi, dipotong dengan biaya yang ditanggung asuransi) dan mengirimkan tagihan terperinci kepada pasien. E-health juga memberikan keuntungan bagi rumah sakit, dokter, apotek, laboratorium, dan asuransi dari segi bisnis.
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas dari sebuah situs e-health : 1. Security (keamanan) Situs e-health yang baik harus memiliki tingkat sekuritas tinggi, karena data yang diolah dan ditransmisikan adalah data yang bersifat rahasia (confidential). 2. Privacy (privasi) Hak akses setiap user harus diatur untuk menjaga privasi setiap user karena data yang disimpan bukan merupakan data umum yang dapat dipublikasikan ke setiap user. 3. Content (isi) Isi dari situs harus akurat, lengkap, dan menyediakan informasi yang tepat sasaran. 4. Credibility (kredibilitas) Kredibilitas meliputi sumber dari data, penulis, sponsor, nilai dari informasi, relevansi dan kegunaan dari informasi. 5. Interactivity (forum interaktif) Forum interaktif meliputi pembangunan mekanisme feedback (umpan balik) dan saluran untuk bertukar informasi antar user e-health. 6. Disclosure (kejelasan) Situs e-health harus menginformasikan kepada user tujuan dari situs, fitur yang tersedia, dan manfaat yang dapat diperoleh user dari situs tersebut. 7. Design (Desain) Desain situs harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya : kemudahan dalam mengakses, navigasi yang tidak membingungkan, dan fitur searching yang memadai. 6.2.2 Java Server Page (JSP) Java Server Pages (JSP) merupakan sebuah tenologi servlet-based yang digunakan pada web tier untuk menghadirkan dynamic dan static content. JSP 4
adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di Platform Java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition). JSP sangat sesuai dan tangguh untuk menangani presentasi di web. Sedangkan J2EE merupakan platform Java untuk pengembangan sistem aplikasi enterprise dengan dukungan API (Application Programming Inteface) yang lengkap dan portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat suatu aplikasi yang memisahkan antara business logic (sistem), presentasi dan data. JSP merupakan bagian dari J2EE dan khususnya merupakan komponen web dari aplikasi J2EE secara keseluruhan. JSP juga memerlukan JVM (Java Virtual Machine) supaya dapat berjalan, yang berarti juga mengisyaratkan keharusan menginstal Java Virtual Machine di server, dimana JSP akan dijalankan. Selain JVM, JSP juga memerlukan server yang disebut dengan Web Container. Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan antara baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. Berbeda dengan Servlet yang harus dikompilasi oleh USER menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu dikompilasi oleh USER tapi SERVER yang akan melakukan tugas tersebut. Makanya pada saat user membuat pertama kali atau melakukan modifikasi halaman dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan sedikit waktu sebelum ditampilkan. Daur Hidup JSP Sebagai gambaran bagaimana JSP melalui masa hidupnya bisa dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. Daur hidup JSP [6] Seperti tipe aplikasi java lainnya (Servlet, Applet, Midlet dll), JSP juga bertipe strong Type artinya penggunaan variable pada halaman tersebut harus dideklarasikan terlebih dahulu. JSP sebagai teknologi untuk pembuatan aplikasi web memiliki kemampuan menangani database dengan menggunakan JDBC sebagai perantara antara program JSP dengan database server. JDBC API JDBC adalah suatu nama trade mark, bukan sebuah singkatan. Tapi JDBC sering disebut singkatan dari Java Database Connectivity. JDBC API terdiri dari sejumlah class dan interface yang ditulis dalam bahasa Java yang menyediakan API standar sebagai alat bantu bagi pembuat program dan memberikan kemungkinan untuk menulis aplikasi database dengan menggunakan semua Java API. JDBC API memudahkan untuk mengirim statement SQL ke sistem database relasional dan mendukung bermacam-macam bahasa SQL. Teknologi JDBC mampu untuk melakukan tiga hal berikut: 1. Membangun sebuah koneksi ke sumber data (data source). 2. Mengirim statement ke sumber data. 3. Memproses hasil dari statement tersebut 5
6.2.3. MySQL MySQL adalah sebuah Relational Database Management System (RDBMS) yang paling banyak digunakan di dunia. MySQL ini dijalankan pada sebuah server dan memberikan akses multi-user ke sejumlah basis data. Seperti namanya, MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL), yaitu sebuah bahasa basis data komputer yang dirancang untuk mengambil dan melakukan pengaturan data dalam RDBMS, modifikasi dan pembuatan skema basis data. 6.2.4 RFID RFID adalah sebuah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sebuah alat yang menstransmisikan identitas (dalam bentuk deretan nomor) dari sebuah objek atau manusia secara nirkabel, menggunakan gelombang radio. RFID dikelompokkan sebagai teknologi automatic identification (identifikasi otomatis). RFID merupakan teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung atau jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi. Pada sistem RFID umumnya tag atau trtransponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa informasi yang unik, diantaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh RFID reader yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada RFID reader. Reader kemudian melewatkan informasi tersebut dalam bentuk digital ke system computer sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Perangkat RFID tersebut akan bekerja apabila frekuensinya sama. Ada 4 macam frekuensi kerja dari RFID [6], yaitu: Low Frequency (LF) : 125 -134 KHz High Frequency (HF) : 13.56 MHz Ultra High Frequency (UHF) : 868 – 956 MHz Microwave : 2.45 GHz
Gambar 3. Komponen-komponen RFID [7]
6
Sistem RFID terdiri dari empat komponen, di antaranya seperti dapat dilihat pada gambar 3 [7]: - Tag: Ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag RFID sering juga disebut sebagai transponder. - Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID dengan tag RFID. Dalam tag ini berisi antena untuk menangkap sinyal dari reader. Data keluaran serial terdiri dari 9 bit header, 40 bit data, 14 bit parity dan sebuah bit stop. Format data seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Format pengiriman data RFID tag[8] -
RFID Reader: adalah device yang kompatibel dengan tag RFID yang akan berkomunikasi secara wireless dengan tag. Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik.
Sebuah RFID tag dapat mengirimkan datanya dengan menggunakan modulasi pada sisi reader. Ada tiga skema modulasi yang sering digunakan, diantaranya : - Manchester Encoding - Biphase Encoding - PSK Encoding 7. METODOLOGI 7.1 Perancangan Sistem Pada tahap ini disampaikan tentang perancangan sistem yang akan dibuat pada proyek akhir ini, berikut adalah uraian sistem dari aplikasi yang akan dikerjakan, yang meliputi: 1. Pembuatan sistem informasi konsultasi dokter, yang meliputi: a. Penyimpanan dan pengolahan data informasi riwayat kesehatan / medical record pasien, dan jadwal praktek serta data diri dokter. b. Pendaftaran konsultasi secara online. c. Pengiriman medical record dan resep obat oleh dokter ke database pasien. 2. Pembuatan koneksi pasien dengan sistem informasi konsultasi dokter menggunakan RFID.
7
7.2 Implementasi Sistem 7.2.1 Pembuatan Sistem Informasi Konsultasi Dokter Di dalam sistem e-health untuk kasus konsultasi dokter ini terdapat 3 user dengan hak akses yang berbeda-beda, yaitu: pasien, dokter, dan manajemen rumah sakit bagian resepsionis, setiap user saling berinteraksi satu sama lain. Alur dari sistem ini akan dijelaskan sebagai berikut, pasien yang ingin melakukan konsultasi atau berobat ke dokter harus terdaftar sebagai member e-health, jika belum maka terlebih dahulu mendaftar, pendaftaran dapat dilakukan secara online dengan mengisi form di halaman web pendaftaran, atau mendaftar secara langsung dengan menemui bagian resepsionis di rumah sakit yang dituju oleh pasien. Jika mendaftar secara langsung maka pasien akan langsung mendapat e-health card. Setelah menjadi member maka pasien dapat melakukan pendaftaran konsultasi. Pendaftaran konsultasi dapat dilakukan secara online, dengan terlebih dahulu melakukan login menggunakan username dan password yang didapat dari proses pendaftaran member. Setelah masuk, pasien dapat memilih dokter yang dituju dengan melihat daftar dokter, disediakan menu untuk pencarian dokter berdasarkan nama atau spesialis tertentu. Setelah menentukan dokter yang diinginkan, selanjutnya pasien dapat melihat jadwal dokter selama satu minggu yang meliputi hari dan jam praktek, nama rumah sakit dan alamat tempat praktek dokter tersebut. Pasien dapat menentukan waktu konsultasi dengan melihat data diatas dan mengecek daftar antrian terakhir, setelah dirasa sesuai maka pasien dapat langsung mendaftar konsultasi pada hari dan jam tersebut. Jika pendaftaran berhasil pasien akan mendapat pemberitahuan dan pasien dapat langsung datang ke rumah sakit sesuai jam yang sudah ditentukan. Pasien datang ke rumah sakit, menemui resepsionis dan melakukan autentikasi menggunakan e-health card nya, setelah data dikonfirmasi oleh resepsionis maka pasien dapat langsung menemui dokter untuk mendapat pemeriksaan kesehatan. Dalam proses pemeriksaan kesehatan, dokter dapat melihat daftar riwayat kesehatan pasien untuk kepentingan pemeriksaan. Setelah proses pemeriksaan kesehatan secara fisik selesai, dokter akan mengisi rekam medis pasien. Jika dokter merujuk pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut ke laboratorium, maka pasien terlebih dahulu ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan terakhir dokter mengisikan resep obat untuk pasien. Autentikasi menggunakan e-health card oleh pasien tidak hanya dilakukan di resepsionis tapi juga saat menemui dokter dan saat akan melakukan pemeriksaan di laboratorium. Setelah melakukan autentikasi, baru kemudian dokter dan pihak laboratorium dapat melakukan pemeriksaan dan dapat melihat data pasien tersebut. Tidak semua data pasien ditampilkan ke dokter dan laboratorium hanya data-data tertentu yang diperlukan untuk proses pemeriksaan kesehatan. Pada program ini tidak hanya menyediakan fasilitas pendaftaran konsultasi online, juga melayani pendaftaran konsultasi secara langsung oleh pasien yang datang ke rumah sakit dengan syarat jika pasien yang mendaftar langsung akan menyesuaikan nomor antriannya mengikuti pasien yang sudah terlebih dulu mendaftar online. Dan jika ada pasien yang sudah mendaftar konsultasi secara online dan telah mendapat nomor antrian dan ternyata pasien tersebut terlambat maka pasien tersebut akan melakukan pendaftaran konsultasi ulang secara langsung dan akan langsung ditujukan ke dokter yang sedang kosong pada saat pasien itu tiba di rumah sakit.
8
Blog Diagram Sistem: Dokter
Web Server e-health
Resepsionis RS
Laboratorium
Gambar 5. Blok diagram sistem.
User Interface : Home Page
Home
News & Info
Login Form
Tentang Kami
Buku Tamu
Home Page Home Page
Pasien
Menu Pasien: - Pendaftaran Konsultasi - Daftar RS & Dokter - Data Kesehatan - Profil
Dokter
Menu Dokter: - Data Pasien - Jadwal dan Agenda - Informasi Kesehatan - Profil - Statistik dan Report
Resepsionis
Menu Resepsionis: - Data Pasien - Jadwal Dokter - Informasi Kesehatan - Profil - Statistik dan Report
Gambar 6. User Interfaces
9
1. Mendaftar Konsultasi
Gambar 7. Flow chart sistem mendaftar konsultasi
10
2. Penerimaan Pasien Oleh Resepsionis di Rumah Sakit
Gambar 8. Flow chart sistem penerimaan pasien oleh resepsionis
11
3. Pemeriksaan Oleh Dokter
Gambar 9. Flowchart sistem pemeriksaan kesehatan dan pengisian medical record dan resep obat 12
4. Pemeriksaan di Laboratorium
Gambar 10. Flowchart sistem pemeriksaan laboratorium
13
Relasi Tabel:
Gambar 11. Relasi tabel
7.2.2. Pembuatan koneksi client dengan sistem informasi konsultasi dokter menggunakan RFID. Perangkat keras yang diimplementasikan untuk pengkoneksian pasien dengan sistem Apotik e-health ini yakni berupa RFID Reader, RFID tag, dan PC. Ketiga komponen tersebut saling terintegrasi dan ditempatkan pada ruang resepsionis dan ruang pemeriksaan. Tujuannya agar pasien dapat dengan mudah melakukan transaksi e-health serta mendapatkan informasi jika pasien mengalami kesulitan. RFID reader yang digunakan adalah RFID starter kit, menggunakan RFID reader ID-12, dan RFID tag pasif dengan frekuensi kerja 125 KHz untuk kartu berformat ISO EM4001/GK400. Rancang bangun dari sistem dengan antarmuka JAVA ini mempunyai 3 peran sekaligus, yang pertama sebagai jembatan komunikasi antara RFID reader dan PC, program java menggunakan Giovynet Serial Port sebagai JAVA API untuk komunikasi dengan serial port pada platform Windows. Yang kedua adalah perannya sebagai web interfaces, JSP dengan Web Container akan menghasilkan antarmuka yang nyaman dan dinamis. Yang ketiga sebagai jembatan penghubung program dengan basis data MySQL, digunakan JDBC API.
14
START
ID Number dari RFID Tag
RFID Reader
N jika ID Terdeteksi
Y Media Transmisi Serial
Komputer Sistem EHealth
END
Gambar 12. Flowchart Koneksi RFID 7.3 Pengujian/Analisa Sistem Integrasi pengujian sistem untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul antara lain dilakukan pengujian: 1. Keberhasilan sistem yang meliputi: a. Keberhasilan pembacaan RFID untuk mendeteksi identitas pasien. b. Keberhasilan pendeteksian bug pada program pembacaan RFID tag. 2. Respon Koresponden. Koresponden adalah pelaku atau pengguna sistem e-health ini yaitu dokter dan pasien yang mana diambil sampel sebanyak 5 dokter dan 5 pasien secara acak. Pengambilan data menggunakan kuisioner.
15
7.4 Kesimpulan Pada tahap ini akan dilakukan proses untuk menyimpulkan hasil-hasil dari pengujian dan memberi saran bila proyek akhir ini akan dikembangkan kembali dimasa mendatang. 8.
HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan berupa terselesaikannya aplikasi E-Health untuk lingkup kasus konsultasi/berobat ke dokter dan dapat diterapkan secara riil di lingkungan yang sebenarnya. 9.
RELEVANSI Hasil dari proyek akhir ini dapat dimanfaatkan bagi sistem medis yang menyangkut pasien yang akan berobat ke dokter. Aplikasi sistem e-health ini nantinya akan menggantikan sistem medis konvensional yang selama ini masih diterapkan, dan dapat meningkatkan kualitas aktifitas medis. 10. JADWAL KEGIATAN No Kegiatan 1
2 3 4 5
Bulan ke1 2
3
4
5
6
Pendalaman Materi dan Perencanaan Sistem Pembuatan dan Implementasi Sistem Analisa dan kesimpulan Pembuatan Laporan Perbaikan
11. RENCANA PEMBIAYAAN Kategori Harga per Unit Kertas A4 Rp 35.000,00 Tinta Printer Rp 30.000,00 Penjilidan Buku Rp 50.000,00 Kertas A5 Rp 30.000,00 RFID Module (Tag & Rp 1.000.000,00 Reader) Total Biaya
Volume 1 2 3 3
Jumlah Rp 35.000,00 Rp 60.000,00 Rp 150.000,00 Rp 90.000,00
1 Paket
Rp 1.000.000,00 Rp
1.330.000,00
12. DAFTAR PUSTAKA [1] Reviyanti Sri Andhini, 2007, “Rancang Bangun Perangkat Lunak E-Health”, Surabaya, Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya [2] Lukman Hakim Santoso, 2011, “Perancangan Dan Analisis Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Pada Rumah Sakit Menggunakan RFID Sebagai Identitas,”, Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – ITS [3] Jennifer Marconi, “E-Health : Navigating the Internet for Health Information”, http://www.himss.org 16
[4] T-Systems Enterprise Services GmbH, “White Paper Healthcare Industry in Germany”, http://www.t-systems.com [5] Jim Meyers, 2002, ”E-Health-An Industry Overview”, http://www.depts.washington. edu [6] Chocolove Mic, Pengenalan JSP, Kuliah Berseri IlmuKomputer.com http://www.mycgiserver.com/~chocolove2003 [7] Eki Rahmadian, 2009, “Implementasi dan Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Simulasi Perparkiran Berbasis Web dan RFID Menggunakan Antarmuka Java dan JSP Dengan Basis Data MYSQL”, Depok, Teknik Elektro Universitas Indonesia [8] Ahmad Zainudin, Prima Kristalina, Ahmad Subhan, Achmad Sufi, 2011, “Sistem Informasi Terpadu Pencari Jamaah Haji Tersesat Berbasis Teknologi RFID”, Surabaya, Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS)
17