PRO OSAL PR KTEK KE JA LAPANG
PADA
T. TRITEGUH MANU GGAL SEJ ATI
Dis sun Oleh :
Stephanie (155100301 111010) Nit Rachmaw ti (155100 01111024)
JURUSA N TEKNOL OGI INDUSTRI PERTA NIAN
FAK ULTAS TE NOLOGI
UNIVERSITAS BRA
AL ANG
2017
ERTANIA
IJAYA
DAFTAR ISI DAFTA R ISI ........................................................................................ i BA B I PENDA HULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapang .......................................... 1 1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapang ....................................................... 2 1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapang ..................................................... 2 BA B II TINJ AUA N PUSTAKA ........................................................... 3
2.1 Jelly Drink .................................................................................... 3 2.2 Aspek Manajemen Industri .......................................................... 3 2.2.1 Lokasi Perusahaan ............................................................. 3 2.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 4 2.2.3 Ketenagakerjaan ................................................................. 4 2.2.4 Bahan Baku ........................................................................ 5 2.2.5 Proses Produksi.................................................................. 5 2.2.6 Mesin dan Peralatan .......................................................... 5 2.2.7 Tata Letak Fasilitas............................................................. 6 2.2.8 Pengendalian Mutu ............................................................. 6 2.2.9 Sanitasi dan Limbah ........................................................... 6 2.2.10 Pemasaran ....................................................................... 7 2.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja .............................................. 7 2.4 Sanitasi Produksi ......................................................................... 8 BAB III METODOLOGI PELAKSA NAAN PRAKTEK KERJA L APANG
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................ 10 3.2 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 10 3.3 Tugas Khusus yang Akan Diambil .............................................. 11 3.4 Data yang Diperlukan ................................................................. 11 DAFTA R PUSTAKA ......................................................................... 14
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie ( 083874498435)
[email protected]
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja L apang Fakultas Teknologi Pertanian merupakan salah satu fakultas dari Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya yang memiliki tiga jurusan salah satunya Teknologi Industri Pertanian. Teknologi Industri Pertanian ialah disiplin keilmuan yang menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi dan penerapan unsur-unsur kesatuan sistem produksi meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas khususnya dalam suatu industri. Tujuan dari jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya ialah menyiapkan sarjana yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dalam suatu sistem agroindustri dan mampu melakukan transformasi input menjadi output yang memiliki nilai tambah. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut mahasiswa diwajibkan untuk memenuhi jumlah SKS yang telah ditentukan untuk persyaratan kelulusan Sarjana (S-1), salah satunya
yaitu Praktek Kerja Lapang. Praktek Kerja Lapang merupakan
pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan hasil
pembelajaran selama ini
dengan menerapkan dan memahami teori yang telah diberikan pada saat perkuliahan. Dalam pelaksaan Praktek Kerja Lapang mahasiswa diberikan waktu kurang lebih selama satu bulan untuk dapat berinteraksi dengan sistem produksi yang ada sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam industri tersebut. PT. Triteguh Manunggal Sejati yang terletak di Jalan Sawunggaling Nomor 2425, Taman, Sambi Bulu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61257, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman khususnya Minuman Jelly yang lebih dikenal dengan nama “Okky Jelly Drink”. PT. Triteguh Manunggal Sejati didirikan pada tanggal 19 Mei 1995. Pada tahun 1998, PT. Triteguh Manunggal Sejati resmi bergabung dengan Garudafood. Sejak bergabung dengan Garudafood, PT. Triteguh Manunggal Sejati mulai berkembang dengan pesat hingga sekarang. Saat ini, PT. Triteguh Manunggal Sejati sudah memiliki kurang lebih 20 macam produk Jelly, salah satunya yang sangat terkenal di masyarakat yaitu “Okky Jelly Drink”. Sistem produksi yang dilakukan di PT. Triteguh Manunggal Sejati merupakan aplikasi dari teori yang telah diberikan di Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
1
Oleh sebab itu, diajukan proposal Praktek Kerja Lapang di PT. Triteguh Manunggal Sejati dengan harapan PT. Triteguh Manunggal Sejati dapat memberi kesempatan kepada mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB untuk memperoleh pengalaman dalam menerapkan ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapang Tujuan Umum Praktek Kerja Lapang adalah : 1. Memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan tingkat sarjana S1 di Fakultas Teknologi Pertanian. 2. Sebagai sarana studi banding antara ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan yang diterapkan di lapang.
Tujuan Khusus Praktek Kerja Lapang adalah : 1. Mengetahui profil dan aspek menajemen industri dari PT. Triteguh Manunggal Sejati yang
meliputi
sejarah
perusahaan,
lokasi
perusahaan,
struktur
organisasi
perusahaan, ketenagakerjaan, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan, utilitas, tata letak fasilitas, penanganan bahan, pengendalian mutu, sanitasi, limbah, dan pemasaran. 2. Memahami tentang penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja pada PT. Triteguh Manunggal Sejati. 3. Memahami tentang sanitasi produksi pada PT. Triteguh Manunggal Sejati.
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapang Manfaat Praktek Kerja Lapang adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu – ilmu yang telah di peroleh pada saat perkuliahan. 2. Perguruan Tinggi dapat berguna sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan kurikulum pendidikan. 3. Perusahaan dapat menyiapkan tenaga kerja terdidik yang diharapkan nantinya setelah lulus dapat bekerja dengan baik apabila mahasiswa yang bersangkutan bekerja di perusahaan tersebut karena telah mengetahui tentang profil perusahaan dan sistem dalam industri tersebut. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jelly Drink Jelly drink merupakan produk minuman semi padat yang terbuat dari sari buah buahan yang masak dalam gula, dimana jelly drink tidak hanya sekedar minuman biasa, tetapi dapat juga dikonsumsi sebagai minuman penunda lapar. Tekstur yang diinginkan pada minuman jelly adalah mantap, saat dikonsumsi menggunakan bantuan sedotan mudah hancur, namun bentuk gelnya masih terasa di mulut. Pembuatan jelly drink diperlukan bahan pembentuk gel diantaranya agar, locust bean gum, pectin, gelatin, dan karagenan. Karagenan merupakan senyawa yang termasuk kelompok polisakarida galaktosa hasil ekstraksi dari rumput laut. Karagenan dapat diekstraksi dari protein dan lignin rumput laut dan dapat digunakan dalam industri pangan karena karakteristiknya yang dapat berbentuk jelly, bersifat mengentalkan, dan menstabilkan material utamanya. Konsistensi gel dipengaruhi beberapa faktor, yaitu jenis karagenan, konsistensi, adanya ion-ion, serta pelarut yang menghambat pembentukan hidrokoloid (Agustin dan Widya, 2014).
2.2 Aspek Manajemen Indust ri 2.2.1 Lokasi Perusahaan Industri merupakan suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan yang masih mentah atau barang setengah jadi menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan perusahaan. Lokasi perusahaan tersebut biasanya berada di kota besar, pinggir kota, dan luar kota yang sangat dipengaruhi oleh teori lokasi. Teori lokasi adalah ilmu yang mempelajari dan menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi. Teori lokasi juga merupakan ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber - sumber yang potensial serta pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan baik ekonomi maupun sosial. Pemilihan lokasi suatu unit aktifitas ditentukan oleh beberapa faktor seperti bahan baku lokal, permintaan lokal, bahan baku yang dapat dipindahkan, dan permintaan luar. Lokasi merupakan salah satu faktor penting
bagi
perusahaan
karena
dapat
mempengaruhi
perkembangan
dan
kelangsungan hidup perusahaan. (Candy dan Adjie, 2013). Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
3
2.2.2 Strukt ur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi adalah susunan sistem hubungan antar posisi kepemimpinan yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi ini merupakan hasil pertimbangan dan kesadaran tentang pentingnya perencanaan atas penentuan kekuasaan, tanggung jawab, dan spesialisasi setiap anggota organisasi. Karena itu, struktur organisasi menetapkan
bagaimana
tugas
dan
pekerjaan
dibagi,
dikelompokkan,
dan
dikoordinasikan secara formal (Budiasih, 2012). Menurut Robbins dan Timothy (2008), ada enam elemen kunci yang harus diperhatikan para manajer ketika hendak mendesain struktur organisasi. Keenam elemen kunci tersebut ialah spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi. Suatu struktur organisasi
yang
baik
memungkinkan
perusahaan
memanfaatkan
karyawan-
karyawannya secara efisien, yang kemudian memungkinkannya produksi barang atau jasa dengan biaya yang relatif rendah.
2.2.3 Ketenagakerjaan Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja merupakan semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja. Secara umum, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tenaga kerja tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik biasanya tenaga kerja yang memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi, contohnya guru, dokter, dan insiyur dan sebagainya. Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memerlukan pelatihan dan pengalaman, misalnya montir dan sebagainya. Sedangkan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih merupakan tenaga kerja yang dalam pekerjaannya tidak memerlukan pendidikan ataupun pelatihan terlebih dahulu, contohnya tukang sapu dan sebagainya (Idris, 2016).
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
4
2.2.4 Bahan Baku Bahan baku atau bahan mentah merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan industri. Tanpa adanya bahan baku, maka kegiatan di dalam industri tidak dapat berjalan. Bahan baku dalam suatu industri diperoleh dari kegiatan ekonomi sektor primer, seperti hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Misalnya, industri benang dan kain menggunakan kapas sebagai bahan bakunya, industri ban menggunakan karet sebagai bahan bakunya, industri minuman menggunakan buah – buahan sebagai bahan bakunya, dan sebagainya. Karena pentingnya bahan baku bagi suatu industri, maka tidak sedikit industri yang ditempatkan lokasinya mendekati daerah persediaan bahan baku (Utoyo, 2009).
2.2.5 Proses Produksi Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber – sumber tenaga kerja, mesin, bahan, dan modal yang ada. Dalam proses produksi harus melakukan perencanaan produksi untuk mengetahui tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing – masing yang segera diproduksikan pada periode yang akan datang. Jenis – jenis proses produksi yaitu proses produksi yang terus menerus (continuous process) dan proses produksi yang terputus – putus (intermitten process). Proses produksi yang terus menerus biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar. Apabila salah satu mesin atau peralatan terhenti karena rusak atau sebagainya, maka seluruh proses produksi akan terhenti. Produk yang dihasilkan dari proses produksi yang terus menerus akan dipindahkan dengan peralatan handling yang menggunakan tenaga mesin seperti conveyor . Proses produksi yang terputus – putus biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dan didasarkan atas pesanan. Bahan - bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang fleksibel dengan menggunakan tenaga manusia seperti forklift. (Herjanto, 2012).
2.2.6 Mesin dan Peralatan Mesin Industri adalah suatu alat untuk pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Mesin dan peralatan dapat berperan untuk membantu Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
5
manusia dalam melakukan proses produksi suatu barang, sehingga barang-barang dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih pendek, jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Secara umum, mesin dan peralatan produksi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu manual, semi – otomatis, dan otomatis (Arif, 2016).
2.2.7 Tata Letak Fasilitas Tata letak fasilitas atau tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja, dan sebagainya.
Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah
untuk meminimalkan total biaya antara lain menyangkut elemen-elemen biaya seperti biaya kontruksi dan instalasi untuk bangunan mesin, biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perbaikan, keamanan, biaya penyimpanan produk setengah jadi dan biayabiaya lainnya (Arif, 2017).
2.2.8 Pengendalian Mutu Pengendalian mutu (quality control) merupakan bagian dari manajemen mutu yang difokuskan pada pemenuhan persyaratan mutu. Dengan kata lain, pengendalian mutu adalah suatu tahapan dalam prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi suatu aspek teknis pengujian dan kalibrasi. Dalam penerapannya, pengendalian mutu merupakan cara pengendalian, pemantauan, pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa system manajemen mutu difokuskan pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi (Hadi, 2007).
2.2.9 Sanitasi dan Limbah Sanitasi
merupakan
suatu
usaha
yang
dilakukan
untuk
memelihara,
meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan industri, termasuk cara - cara pengendalian dan pemeliharaan faktor - faktor lingkungan kerja, serta pengendalian terhadap penyebaran penyakit menular. Sanitasi industri dapat berfungsi untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap tenaga kerja dan masyarakat umum disekitar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
6
industri. Tujuan sanitasi industri yaitu untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan makanan serta mencegah terjadinya kontaminasi lagi (Surono dkk, 2016). Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan suatu zat atau benda yang bersifat mencemari lingkungan. Limbah tidak memiliki nilai ekonomis karena itu limbah dibuang (Abdurahman, 2008).
2.2.10 Pemasaran Pemasaran
adalah
suatu
aktivitas
yang
bertujuan
mencapai
sasaran
perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien produsen. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia (Cannon, et al., 2008).
2.3 Kesehatan dan Keselam atan Kerj a Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan adanya kesehatan dan keselamatan kerja maka para pekerja diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan menerapkan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Jadi, unsur dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional, dan psikologi (Alhamda dan Yustina, 2012).
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
7
Menurut Harrington dan Gill (2008), manfaat dari kesehatan dan keselamatan kerja antara lain : 1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja. 2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja. 3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Sedangkan menurut Harrington dan Gill (2008), manfaat dari penerapan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja bagi perusahaan antara lain : 1. Agar tidak mendapatkan sanksi dari pemerintah karena lalai dalam menjaga keselamatan kerja para pegawainya. 2. Dapat meningkatkan kesejahteraan perusahaan. K3 tidak hanya menyangkut fisik namun juga mental / psikis pegawai, sehingga apabila mental mereka dalam keadaan yang bagus, mereka akan bekerja dengan lebih baik dan hasil dari kualitas produk pun meningkat. 3. Meningkatkan produktivitas barang / jasa. 4. Menurunkan biaya - biaya kesehatan dan asuransi yang biasa dibayarkan perusahaan ketika terjadi kecelakaan di lingkungan kerja.
2.4 Sanitasi Produks i Sanitasi merupakan bagian penting dalam proses pengolahan pangan yang dilaksanakan dengan baik. Sanitasi dapat didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor – faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut. Secara luas sanitasi merupakan ilmu
penerapan
dari
prinsip
–
prinsip
yang
akan
membantu
memperbaiki,
mempertahankan, atau mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia. Proses produksi makanan yang dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi persiapan, pengolahan, dan penyajian makanan diperlukan sanitasi sejak proses penanganan bahan mentah sampai produk makanan siap di konsumsi. Sanitasi meliputi kegiatan – kegiatan aseptik dalam persiapan, pengolahan, dan penyajian makanan, pembersihan dan sanitasi lingkungan kerja, dan kesehatan pekerja. Secara lebih terinci sanitasi meliputi pengawasan mutu bahan makanan mentah, pencegahan Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
8
kontaminasi makanan dari lingkungan, peraltan, dan pekerja pada semua tahapan proses (Anggota IKAPI, 2006). Dalam hal menjaga sanitasi yang baik, pencucian merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang pada produk yang dihasilkan. Sanitasi peralatan dan mesin adalah kebersihan dari alat dan mesin yang digunakan agar tidak mencemari lingkungan dan hasil produk tetap terjaga kualitasnya. Selain itu sanitasi
juga
dapat
diterapkan
kepada
pekerja
seperti
pekerja
tidak
boleh
memanjangkan kuku, memakai sarung tangan dan mencuci tangan setelah dan sesudah melakukan aktivitas (Murniyati dkk,2009).
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
9
BAB III METODE PELAKSANA AN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang akan dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2018 sampai dengan tanggal 2 Februari 2018. Praktik Kerja Lapang akan dilaksanakan di PT. Triteguh Manunggal Sejati, Sidoarjo - Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61257.
3.2 Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan pada Praktek Kerja Lapang ini adalah : 1. Data Primer Data primer merupakan hasil pengamatan dan pengujian secara langsung di lapangan atau melaksanakan sebagian pekerjaan sebagai pembanding. Dalam memperoleh data primer dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu: a. Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan pembimbing lapangan, serta departemen yang berkaitan. b. Metode Observasi. Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung untuk mendapatkan data yang sedang diamati di PT. Triteguh Manunggal Sejati. c. Metode Praktek Kerja Kegiatan ini dilakukan dengan cara praktek kerja secara langsung bersama para karyawan atau pekerja untuk mengikuti aktivitas proses produksi atau aktivitas perusahaan. Hal ini bertujuan agar diperoleh pengalaman secara nyata. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari: a. Data Internal atau Dokumentasi Berupa data-data yang diperoleh dan dikumpulkan dari buku-buku atau laporan yang tersedia di perusahaan sebagai data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
10
b. Data Eksternal atau Kajian Pustaka Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencari berbagai macam sumber pustaka. Hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan praktek kerja lapang dengan literatur yang berhubungan dengan obyek pembahasan.
3.3 Tugas Khus us yang akan Diambil 1. Angg ota I Nama Mahasiswa
: Stephanie
NIM
: 155100301111010
Tugas Khusus
: Penerapan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Triteguh Manunggal Sejati
2. Angg ota II Nama Mahasiswa
: Nita Rachmawati
NIM
: 155100301111024
Tugas khusus
: Sanitasi Produksi pada PT. Triteguh Manunggal Sejati
3.4 Data yang Diperlukan Adapun data yang dibutuhkan dalam penyelesaian Praktek Kerja Lapang terdiri dari : 1. Sejarah Pendirian Perusahaan meliputi latar belakang pendirian, nama dan lokasi perusahaan, waktu pendirian perusahaan, dan legalitas dan bentuk perusahaan 2. Tujuan Pendirian Perusahaan a) Tujuan Utama
: tentang manfaat yang diharapkan
b) Tujuan Khusus
: tentang jalan pencapaian manfaat
3. Deskripsi Geografis meliputi lokasi dan wilayah dan batas-batas wilayah. 4. Proses Produksi dan Produk a) Spesifikasi hasil meliputi macam dan jenis produk, bahan penyusun produk, dan jumlah produksi setiap tahun / bulan / hari / jam. b) Diagram alir proses Proses produksi dimulai dari bahan baku hingga menjadi produk akhir, termasuk perlakuan dan jumlah bahan yang masuk dan jumlah bahan yang keluar dari masing-masing proses. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
11
c) Penanganan bahan meliputi karakteristik material dan produk, metode produksi, dan peralatan dan mesin yang digunakan. d) Pengendalian mutu dan proses meliputi standarisasi mutu produk, metode pengujian mutu bahan atau produk, metode pemeriksaan mesin dan peralatan, dan masa kadaluarsa. e) Sumber daya produksi meliputi metode pengadaan bahan baku, jumlah tenaga kerja produksi, dan sumber energi produksi. 5. Organisasi Perusahaan a) Bentuk dan struktur organisasi meliputi struktur organisasi, fungsi dan wewenang tiap perusahaan, spesifikasi dan analisa jabatan. b) Sumber daya manusia meliputi pola rekruitmen, fasilitas dan kesejahteraan karyawan, dan pola pengaturan kerja. 6. Sarana dan Prasarana Produksi a) Mesin dan peralatan produksi meliputi mesin dan peralatan yang digunakan, spesifikasi mesin dan peralatan, dan sumber daya (tenaga kerja dan tenaga penggerak untuk proses produksi). b) Tata letak mesin dan efisiensi produksi meliputi layout pabrik (ruang produksi), sanitasi dan limbah industri, fasilitas sanitasi, program pelaksanaan sanitasi, sumber dan karakteristik limbah, teknik penanganan limbah, penelitian dan pengembangan. 7. Distribusi dan Pemasaran Produk a) Prinsip pemasaran produk meliputi promosi dan strategi pemasaran. b) Analisa ekonomi pemasaran produk meliputi profil konsumen dan harga dan sistem pembayaran. c) Organisasi distribusi pemasaran produk meliputi penggudangan dan wilayah pemasaran.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
12
Tabel Rencana Kegiatan PKL Waktu Kegiatan / Pengamatan
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
I
II
III
IV
1. Pembuatan Tugas Umu m Perkenalan
Deskripsi perusahaan
Organisasi perusahaan
Proses Produksi dan Produk
Pengendalian mutu
Sanitasi dan Limbah
Tata Letak Pabrik
Sarana dan Prasarana Produksi
Distribusi dan Pemasaran
2. Pembuatan Tugas Khu sus Penentuan data dan bahasan
Pengumpulan data dan referensi
Menganalisa masalah
Menyimpulkan dan evaluasi
Konsultasi dengan pembimbing
lapang
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
13
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, D. 2008. Biologi. Penerbit Grafindo. Jakarta. Agustin, F. dan Widya D. R. P. 2014. Pembuatan Jelly Drink Av errh oa bl im bi L. (Kajian Proporsi Belimbing Wuluh : A ir dan Konsentrasi Karagenan). Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol (2) 3 : 2. Alhamda, S. dan Yustina S. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Anggota IKAPI. 2006. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Arif, M. 2016. Bahan Ajar Rancangan Teknik Indust ri. Deepublish. Yogyakarta. Arif, M. 2017. Perancangan Tata Letak Pabrik. Penerbit Deepublish. Yogyakarta. Budiasih, Y. 2012. Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan. Jurnal Liquidity. Vol (1) 2 : 99. Candy, N. G. dan Adjie P. 2013. Penentuan Alternatif Lokasi Industri Pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan. Jurnal Teknik POMITS. Vol (2) 2 : 211. Cannon, J., William, D., McCarthy, J. 2008. Pemasaran Dasar. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Hadi, A. 2007. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Harrington, J. M. dan F. S. Gill. 2008. Buku Saku Kesehatan Kerja. Penerbit EGC. Jakarta. Herjanto, E. 2012. Manajemen Operasi Edis i Ketig a. Grasindo. Jakarta. Herjanto, E. 2015. Manajemen Operasi. Grasindo. Jakarta. Idris, A. 2016. Pengantar Ekono mi Sumb er Daya Manusia. Deepublish. Yogyakarta. Kurniawan, P dan Budhi, M.K.S. 2015.Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Murniyati dkk, 2009. Teknik Pengolahan Tepung Kalsium dari Tulang Ikan Nila. Penebar Swadaya. Jakarta. Robbins, S. P. dan Timothy A. J. 2008. Perilaku Organis asi. Salemba Empat. Jakarta. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
14
Surono, I. S., Agus S. dan Priyo W. 2016. Pengantar Keamanan Pangan Untuk Industri Pangan. Penerbit Deepublish. Yogyakarta. Utoyo, B. 2009. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. PT Setia Purna Invest. Bandung.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Jalan Veteran, Malang 65145 Contact Person : Stephanie (083874498435)
[email protected]
15