SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Universitas Maritim Raja Ali haji)
Proposal Penelitian Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik (S.T.)
Oleh: ERWIN PRAYOGA NIM 090155201012
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNG PINANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN Proposal penelitian Judul
: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB ( STUDI KASUS UNIVERSITAS MARITIMRAJA ALI HAJI)
Nama
: Erwin Prayoga
NIM
: 090155201012
Program Studi : Teknik Informatika
Disetujui Oleh: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Hendra Kurniawan, S.Kom., M.sc.Eng
Alena Uperiati, S.T., M.Cs
NIP. 198404022014041001
NIP.
Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Informatika
Nerfita Nikentari, S.T., M.Cs NIP. 198302032012122004
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Universitas Maritim Raja Ali Haji)
1. Latar Belakang Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan kutipan dari undang undang Nomor 17 Tahun 2000 pada pasal 4 ayat (1). Disebutkan pengertian penghasilan adalah “setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan”. Karena beasiswa dapat diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan. Beasiswa merupakan bantuan yang diberikan kepada perorangan yang menurut kriteria tertentu berhak untuk menerimanya yang mana beasiswa ini digunakan untuk meringankan biaya pendidikan sehingga keberlangsungan pendidikan penerima beasiswa dapat terjamin. Pemberian beasiswa dapat digolongkan menjadi pemberian secara percuma atau dengan ikatan kerja setelah selesainya pendidikan sang penerima beasiswa tersebut, lama ikatan dinasnya juga bermacam-macam tergantung pada peraturan yang sudah ditentukan oleh instansi pemberi beasiswa ataupun yang merekomendasikan beasiswa. Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan, berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka
yang berprestasi, bidikmisi berfokus kepada yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi. Pada UU No.12 Tahun 2012 Pasal 76 dijelaskan bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan atau perguruan tinggi berkewajiban memenuhi hak mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan peraturan akademik. Walaupun demikian, syarat prestasi pada bidikmisi ditujukan untuk menjamin bahwa penerima bidikmisi terseleksi dari yang benar benar mempunyai potensi dan kemauan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi. Sehingga bidikmisi hanya diprioritaskan dari calon penerima yang kekuatan ekonominya kurang. Bidikmisi dahulunya diurutkan secara manual. Agar lebih efisien oleh karena itu, penulis mengangkat judul penelitian, Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa Bidikmisi Menggunakan Metode TOPSIS Berbasis Web. Dengan Studi kasus pada Fakultas Teknik UMRAH. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana
merancang
dan
membangun
aplikasi
yang
dapat
mengurutkan data calon penerima beasiswa bidikmisi. 2. Bagaimana pengaplikasian metode TOPSIS dalam mengurutkan data calon penerima beasiswa bidikmisi.
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas maka dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Membangun aplikasi yang dapat membantu menghasilkan urutan calon siswa penerima beasiswa bidikmisi. 2. Menerapkan metode topsis dalam proses pengurutan data calon penerima beasiswa bidikmisi. 4. Pembatasan Masalah Berlanjut kepada penelitian yang terencana dan terfokus dengan baik maka perlu disusun ruang lingkup permasalahan atau pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Sistem yang dibuat sebatas berupa aplikasi web 2. Mengurutkan data bidikmisi yang diperoleh atau diinput kedalam database 3. Kriteria – kriteria yang dapat menjadi variabel yaitu: A. Penghasilan Ayah B. Penghasilan Ibu C. Pekerjaan Ayah D. Pekerjaan Ibu E. Jumlah Adik F. Jumlah Kakak G. Nilai Seleksi H. Kebutuhan Hidup Layak 4. Sistem hanya memberikan keluaran berupa urutan data kandidat penerima beasiswa bidik misi yang diprioritaskan berdasarkan keutamaan setiap komponen kriteria 5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah, mampu memberikan hasil urutan yang terbaik guna membantu universitas dalam menentukan urutan ranking calon penerima beasiswa bidikmisi yang sesuai dengan kriteria, dan dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan lebih lanjut mengenai sistem ini.
6. Kajian Literatur Pada bab ini akan dibahas mengenai kajian terdahulu yang didapatkan dari jurnal yang berhubungan dengan penelitian serta penjelasan landasan teori yang digunakan pada penelitian ini.
6.1 Kajian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu antara lain: Nuri Guntur Perdana dan Tri
Widodo
dalam
penelitiannya
mengimplementasikan metode topsis untuk menentukan rekomendasi penerima beasiswa pada Lembaga Beasiswa Wahid Hasyim (LBWH), yang mana pada hasil implementasi ini, setiap siswa yang mengajukan beasiswa akan mendapatkan nilai preferensi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitiannya berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Kepada Peserta Didik Baru Menggunakan Metode TOPSIS”. Gunawan, Ririn Prananingrum Kesuma, Ruwilin Restu Rigati melakukan penelitian pengembangan sistem pendukung keputusan penentuan pemberian beasiswa tingkat sekolah menggunakan metode Fuzzy MADM dengan aplikasi yang dikembangkan dengan microsoft visual studio. Metode pengurutan ranking penerima beasiswa didasarkan pada kemampuan ekonomi dan prestasi calon penerima yang menghasilkan output urutan penerima beasiswa sesuai kriteria yang ada pada sistem pendukung keputusan yang
gundawan dkk kembangkan. Penelitiannya Berjudul “Pengembangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Pemberian Beasiswa Tingkat Sekolah”. Gusti Ayu Made Shinta Wimatsari, I Ketut Gede Darma Putra, dan Putu Wira Buana, membangun Sistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa dengan menggunakan Fuzzy MADM-TOPSIS dengan memproses variabel IPK, Penghasilan Orangtua, Penggunaan Daya Listrik, dan Aktivitas. Penelitiannya berjudul “Multi-Attribute Decision Making Scholarship Selection Using A Modified Fuzzy TOPSIS”. Kamaluddeen Magaji Doka, Fadhilah Ahmad, Dkk. Membangun Sistem pendukung keputusan pemilihan sumber daya manusia untuk perusahaan berdasarkan model TOPSIS, yang mana menggunakan kriteria berupa, Kualitas yang diukur melalui IQ dan EQ, Kemampuan (Soft Skills dan Technical Skills) dan Pengetahuan Lapngan pada setiap pelamar kerja. Penelitiannya berjudul “Integrated Decision Support System for Human Resource Using TOPSIS Based Models”. 6.2 Landasan Teori Disini akan dipaparkan tinjauan literatur berupa tinjauan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Sub bab yang akan dijelaskan pada bab ini antara lain : 6.2.1
Sistem Pendukung keputusan (SPK) Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore dan Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung
analisis
ad
hocdata,
dan
pemodelan
keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sedangkan menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur . Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan. Menurut (Azhar, 1995), dari pengertian SPK maka dapat ditentukan karakteristik antara lain : 1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception. 2. Adanya interface manusia atau mesin di mana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan. 3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan 5. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item. 6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen
6.2.2
Beasiswa Bidikmisi Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan, berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi, bidikmisi berfokus kepada yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi (lihat penjelasan Pasal 76 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). Walaupun demikian, syarat prestasi pada bidikmisi ditujukan untuk menjamin bahwa penerima bidikmisi terseleksi dari yang benar benar mempunyai potensi dan kemauan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi, sehingga beasiswa ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
6.2.3
Metode TOPSIS Metode TOPSIS adalah kategori Multi-Criteria Decision Making (MCDM) yaitu teknik pengambilan keputusan dari beberapa pilihan alternatif yang ada , khususnya MADC(Multi Attribute Decision Making).TOPSIS bertujuan untuk menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Solusi ideal positif memaksimalkan kriteria manfaat dan meminimalkan kriteria biaya, sedangkan solusi ideal negatif memaksimalkan kriteria biaya dan meminimalkan kriteria manfaat (Fan dan Cheng, 2009 : 4). Kriteria manfaat merupakan kriteria dimana ketika
nilai kriteria tersebut semakin besar maka semakin layak pula untuk dipilih. Sedangkan kriteria biaya merupakan kebalikan dari kriteria manfaat, semakin kecil nilai dari kriteria tersebut maka akan semakin layak untuk dipilih. Dalam metode TOPSIS, alternatif yang optimal adalah yang paling dekat dengan solusi ideal positif dan paling jauh dari solusi ideal negatif. Langkah-langkah penyelesaian masalah MADM dengan Topsis: 1. 2. 3. 4.
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi. Membuat matriks keputusan yang ternormaisasi terbobot Membuat matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif Menemukan jarak antara nilai setiap alternative dengan matriks solusi
ideal positif dan matriks solusi ideal negatif 5. Menentukan nilai preferensi setiap alternatif TOPSIS memerlukan rating kinerja setiap alternative Ai pada setiap criteria Cj yang ternormalisasi yaitu :
r ij =
x ij
√∑ m
x 2ij
(1)
i=1
i=1,2,….m; dan j=1,2,….n. Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negative A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai: y ij =w i r ij
Dengan i=1,2,….m; dan j=1,2,….n.
(2)
+¿ ¿ +¿ , … , y n ¿ +¿ , y 2 ; ¿ y1 +¿=¿ ¿ A
(3)
−¿ −¿ ,… , y ¿n −¿ , y ¿2 ; y ¿1 −¿=¿ A¿
(4)
Dengan
+¿=
{
min y ij ; jika j adalahatribut keuntungan i
max y ij ; jika j adalahatribut biaya i
y ¿j
−¿=
{
min y ij ; jika jadalah atribut keuntungan i
max y ij ; jika jadalah atribut biaya i
y ¿j
Jarak antara alternative Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan dengan:
−¿− y ij y ¿i ¿ ¿2 ¿ ¿ n
(5)
∑¿ j=1
+¿= √¿ D¿i
6.2.4
MySQL MySQL singkatan dari My Structured Query Language adalah sebuah database server yang mampu menangani beberapa user di dalamnya. MySQL juga mampu menangani beberapa instruksi sekaligus dalam waktu akses. MySQL pertama kali dibuat dan dikembangkan di Swedia, yaitu oleh David Axmark, Allan Larsson dan Michael "Monty" Widenius. Mereka mengembangkan MySQL sejak tahun 1980‐an. Saat ini versi MySQL yang sudah stabil mencapai versi 5x, dan sedang dikembangkan versi 6x. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di situs resmi MySQL (Achmad Solichin, 2010). Database server ini yang mampu menangani beberapa user di dalamnya. MySQL dapat merekam semua data user dalam sebuah table user yang berada pada database yang bernama mysql. Dalam table user tersebut semua hak akses user mampu ditangani dengan baik. MySQL mampu menangani beberapa aplikasi lain yang akan mengakses data yang disimpannya.
MySQL tersedia untuk beberapa platform, di antaranya adalah untuk versi windows dan versi linux. Untuk melakukan administrasi secara lebih mudah terhadap Mysql, anda dapat menggunakan software tertentu, di antaranya adalah phpmyadmin. Pada kesempatan kali ini, kita akan menggunakan phpmyadmin, yang terdapat dalam bundle xampp.
7
Metode Penelitian
Pada bab ini akan dipaparkan metodologi penelitian yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu berupa obyek dan lokasi penelitian, metode pengumpulan data, pengembangan model, dan kerangka pikir penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian.
7.1 Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Dimana data dari objek penelitian didapat dari Universitas maritim raja Ali haji dan BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Kepri. Fokus penelitian ini yaitu untuk membuat sebuah sistem yang dapat membantu dalam memberikan hasil seleksi yang sesuai dengan tujuan beasiswa bidikmisi.
7.2 Metode Pengembangan Sistem Pada tahap pengembangan sistem terdiri dari proses-proses yang terstruktur yaitu : analisis, desain, kode, pengujian. Metode pengembangan ini dikenal
dengan model Sekuensial Linier menurut Roger S. Pressman. Untuk desain model sekuensial linier dapat dilihat pada gambar 3.1.
analysis
design
code
test
Gambar 3.1 Metode Pengembangan Sistem Berikut penjelasan bagaimana metode pengembangan sistem yang digunakan dalam sistem ini, yaitu : 1. Analysis Tahap ini menguraikan kebutuhan sistem yang utuh menjadi komponenkomponen sistem untuk mengetahui bagaimana sistem dibangun dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem yang sudah ada sehingga dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan sistem yang baru. 2. Design Tahap ini merupakan tahap perancangan sistem. Tahap design ini menggunakan flowchart berfungsi untuk menyatakan aliran metode atau proses sehingga memberi solusi dalam penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut. Sementara Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk membantu manggambarkan diagram sistem yang akan dibangun.
3. Code Tahap ini adalah penerjemahan rancangan dalam tahap desain ke dalam bahasa pemrograman PHP. 4. Test Tahap ini merupakan uji coba terhadap program yang akan dibangun. Sehingga analisis hasil implementasi yang didapat dari sistem
disesuaikan dengan kebutuhan sistem tersebut. Jika penerapan sistem sudah berjalan dengan lancar, maka sistem dapat diimplementasikan.
7.3 Jenis Data yang Diperlukan Penelitian ini membutuhkan beberapa jenis data pendukung yaitu : 1. Data calon mahasiswa penerima beasiswa bidik misi dari Universitas Maritim Raja Ali haji. 2. Informasi mengenai kriteria – kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan mahasiswa yang berhak mendapat beasiswa bidikmisi dengan metode Topsis
7.4 Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Studi Literatur Yaitu penulis mempelajari langsung teori-teori pengambilan keputusan yang menggunakan metode TOPSIS dari berbagai sumber-sumber yang ada seperti buku, artikel, jurnal dan situs-situs internet.
b. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data secara rinci. Data itu didapat dari berbagai sumber yang diwawancarai seperti wawancara terhadap karyawan untuk menentukan format penilaian yang digunakan dari tiap-tiap nilai variabel. c. Observasi
Ini dilakukan untuk mensinkronkan hasil wawancara yang didapat dengan melakukan observasi langsung ke lapangan. 7.5 Alat Bantu Penelitian Adapun spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Hardware Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah: 1. Processor Intel(R) Atom (TM) 2. RAM 2 GB 3. Harddisk dengan kapasitas 64 GB b) Software Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah:
Sistem Operasi Windows 10 Notepad++ XAMPP MySQL Adobe Dreamweaver CS 5 Browser Firefox, Internet Explorer/ Microsoft Edge Sistem
7.6 Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 7.6 Kerangka Pikir Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Nuri G.P 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Kepada Pserta Didik Baru Menggunakan Metode Topsis. Jurnal SEMANTIK 2013 Semarang
Gunawan. 2013. Pengembangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Pemberian Beasiswa Tingkat Sekolah. Jurnal Sistem Informasi (JSI) Vol. 14, No.2 Gusti A.M.S.W. 2013. Multi-Attribute Decision Making Scholarship Selection Using A Modified Fuzzy TOPSIS. International Journal of Computer Science Issues (IJCSI). Vol. 10, Issue 1, No. 2 Kamaluddeen M.D. 2015. Integrated Decision Support System for Human Resource Selection Using TOPSIS Based Models. Applied Mathematical Sciences, Vol. 9, No. 129 Freklin S. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode TOPSIS (Studi Kasus : SMA Negeri 1 Parlilitan). Jurnal Pelita Informatika Budi Darma Vol. 5, No. 3 Undang Undang No. 17 Tahun 2000 Pasal 4 Ayat 1 Undang Undang No. 12 Tahun 2012 Pasal 76 Evangelos T. 2000. Multi-Chriteria Decision Making Method : A Comparative Study. Springer-Science+Business Media, B.V. Solichin Achmad (2010). MySQL 5 Dari Pemula Hingga Mahir. Jakarta.