Seminar Nasional Teknoin 2011 ISBN 978-979-96964-8-9
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN LOKASI USAHA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Yuli Astuti 1), Erni Seniwati 2) Jurusan Manajemen Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta1) Jurusan Sistem Informasi, STMIK AMIKOM Yogyakarta2) Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman Yogyakarta Telepon 08170418103 E-mail :
[email protected] 1) Abstrak
Kemampuan seorang wirausaha dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan usahanya membutuhkan pemikiran yang cepat dan tepat. Pengambilan keputusan ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pemilihan lokasi usaha karena jenis usaha ini akan mempengaruhi kelancaran dan pendapatan atau penghasilan setiap bulannya bagi seorang wirausaha. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP). Kriteria yang digunakan untuk pemilihan lokasi usaha tersebut yaitu jarak dari pusat kota, luas tempat usaha, harga, jumlah jenis usaha di sekitar lokasi. Kriteria-kriteria tersebut akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan pemilihan lokasi usaha yang akan dihitung menggunakan metode AHP sehingga menghasilkan output berupa alternatif lokasi usaha, sehingga diperoleh hasil alternatif yang paling layak untuk dipilih oleh seorang wirausaha. Kata kunci : alternatif lokasi usaha, Analytical Hierarchy Process (AHP), kriteria, pemilihan lokasi usaha, sistem pendukung keputusan.
Pendahuluan Semakin banyak lulusan sarjana disetiap taunnya tetapi tidak diimbangi dengan banyaknya lahan di dunia kerja menjadikan banyaknya pengangguran. Jika semua hanya mengandalkan setelah lulus kuliah atau sekolah akan bekerja di perusahaan maka kecil kemungkinan semua lulusan tersebuat akan mendapatkan pekerjaan. Cara mengatasi banyaknya pengangguan dewasa ini kita bisa dengan membuka lapangan pekerjaan dengan cara berwirausaha atau entrepreneur, hal ini akan menguntungkan banyak pihak karena bisa mengurangi angka pengangguran. Untuk menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur juga tidak mudah karena selain membutuhkan modal, harus bisa membaca peluang dan yang tidak kalah penting adalah menentukan dimana lokasi tempat usaha tersebut akan dijalankan. System pendukung keputusan untuk pemilihan lokasi usaha menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) membahas tentang pemilihan lokasi usaha berdasarkan empat kriteria yaitu jarak dari pusat kota, luas tempat usaha, harga dan jumlah jenis usaha di sekitar
lokasi sehingga diharapkan bisa dijadikan untuk pengambilan keputusan dalam memilih lokasi usaha.
Metodologi Penelitian Alat dan bahan Bahan dan alat penelitian ini berupa data yang nantinya menjadi kriteria dan akan diolah menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) sehingga nanti bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha.
Hasil dan Perancangan Model Keputusan Dalam pemilihan lokasi usaha ini dimodelkan dengan metode analytical hierarchy process (AHP) dalam menyelesaikan permasalahan maka dilakukan dengan membuat hierarki, penilaian criteria dan alternatif, penentuan prioritas dan konsistensi logis[1]. Pada kasus penentuan prioritas pemilihan lokasi usaha, aspek yang digunakan sebagai kriteria penilaian dari hasil survey adalah jarak dari pusat kota, luas tempat usaha,
C-131
Seminar Nasional Teknoin 2011 ISBN 978-979-96964-8-9
harga dan jumlah jenis usaha di sekitar lokasi. Selanjutnya dimasukkan nilai dari masing-masing kriteria tersebut dan dilakukan pengolahan data dengan analytical hierarchy process (AHP) untuk menentukan pemilihan lokasi usaha yang hasilnya berurutan berdasarkan prioritasnya.
jumlah
Tabel 1. Skala Penilaian Perbandingan Pasangan Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama penting 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j, maka Kebalikan j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan nilai i
Langkah-langkah perhitungan untuk menentukan lokasi usaha menggunaka metode AHP yaitu: 1. Menentukan prioritas kriteria a. Membuat matrik perbandingan berpasangan jml jns jarak luas harga usaha jarak 1 3 2 2 3
2
harga jml jns usaha
0,5
0,33
1
3
0,5
0,5
0,33
8
jarak
luas
harga
jarak
0,43
0,62
0,32
jml jns usaha 0,25
luas
0,14
0,21
0,47
harga jml jns usaha
0,21
0,07
0,21
0,10
Jumlah
Prioritas
1,62
0,40
0,25
1,07
0,27
0,16
0,38
0,82
0,20
0,05
0,13
0,50
0,12
luas
0,13
0,40
1,21
0,81
2,56
harga jml jns usaha
0,20
0,13
0,40
1,21
1,95
0,20
0,20
0,13
0,40
0,94
d. Penghitungan rasio konsistensi Jml/Baris Prioritas
Jika nilai rasio konsistensi (CR) <= 0.1 maka dianggap sudah layak dipakai tetapi jika rasio konsistensi lebih besar dari 0.1 maka matrik perbandingan berpasangan harus diperbaiki.
1
6,33
c. Membuat matrik penjumlahan setiap baris jml jns jarak luas harga Jumlah usaha jarak 0,40 1,21 0,81 0,81 3,23
………blm Ada index randomnya… ……
0,33
4,83
b. Membuat matrik nilai kriteria
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan, menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat tersebut bisa dilihat pada table 1 berikut :
luas
2,33
Hasil
jarak
3,23
0,4
3,63
luas
2,56
0,27
2,83
harga
1,95
0,2
2,15
jml jns usaha
0,94
0,12
1,06
Dari tabel perhitungan rasio konsistensi diperoleh : Jumlah (jumlah dari nilai-nilai hasil) : 9,67 n (jumlah kriteria) : 4 λ maks (jumlah/n) : 2,42 CI ((λ maks-n)/n) : -0,40 CR (CI/IR) : -0,44 2. Menentukan prioritas subkriteria a. Menghitung prioritas sub kriteria dari krriteria jarak dari pusat kota 1. Membuat matrik perbandingan berpasangan
1
C-132
Dekat
Sedang
jauh
Dekat
1
3
2
Sedang
0,33
1
2
Jauh
0,50
0,50
1
Seminar Nasional Teknoin 2011 ISBN 978-979-96964-8-9
Jumlah 2.
1,83
4,50
5,00
Membuat matrik nilai kerita
Dekat
Sedang
Jauh
Jumlah
Prioritas
Dekat
0,55
0,67
0,40
1,61
0,54
Prioritas subkriteria 1,00
Dekat
0,18
0,22
0,40
0,80
0,27
0,50
Jauh
0,27
0,11
0,20
0,58
0,19
0,36
3.
4.
Sedang
Jauh
Jumlah
Dekat
0,54
1,61
1,07
3,22
Sedang
0,09
0,27
0,54
0,89
Jauh
0,10
0,10
0,19
0,39
1,05
1,57
3,15
0,17
0,33
1,00
1,50
Luas
0,05
0,05
0,14
0,24
Sempit
3,15
1,00
4,15
Sedang
1,50
0,64
2,14
luas
0,24
0,27
0,51
Dari tabel perhitungan rasio konsistensi diperoleh : Jumlah (jumlah dari nilai-nilai hasil) : 6,79 n (jumlah kriteria) : 3 λ maks (jumlah/n) : 2,26 CI ((λ maks-n)/n) : -0,37 CR (CI/IR) : -0,63 c. Menentukan prioritas subkriteria dari kriteria harga 1. Membuat matrik perbandingan berpasangan Murah Sedang Mahal
Perhitungan rasio konsistensi jml/baris
prioritas
hasil
Dekat
3,22
1,00
4,22
Sedang
0,89
0,50
1,39
Murah
1
3
2
Jauh
0,39
0,36
0,75
Sedang
0,33
1
2
Mahal
0,50
0,5
1
Jumlah
1,83
4,5
5
Dari tabel perhitungan rasio konsistensi diperoleh : Jumlah (jumlah dari nilai-nilai hasil) : 6,37 n (jumlah kriteria) : 3 λ maks (jumlah/n) : 2,12 CI ((λ maks-n)/n) : -0,44 CR (CI/IR) : -0,76 b.
0,52
4. Perhitungan rasio konsistensi jml/baris prioritas hasil
Matrik penjumlahan tiap-tiap baris Dekat
Sempit Sedang
2. Membuat matrik nilai kerita
Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria luas tempat usaha 1. Membuat matrik perbandingan berpasangan Sempit Sedang Luas Sempit
1
2
3
Sedang
0,5
1
3
Luas
0,33
0,33
1
Jumlah
1,83
3,33
7,00
Murah
Sedang
Mahal
Jml
Prioritas
Murah
0,55
0,67
0,40
1,61
0,54
Priori subkrit 1
Sedang
0,18
0,22
0,40
0,80
0,27
0,50
Mahal
0,27
0,11
0,20
0,58
0,19
0,36
3. Matrik penjumlahan tiap-tiap baris Murah Sedang Mahal
2. Membuat matrik nilai kerita
Murah
0,54
1,61
1,07
3,22
Sedang
0,09
0,27
0,54
0,89
Mahal
0,10
0,10
0,19
0,39
Prioritas 4. Perhitungan rasio konsistensi jml/baris prioritas subkriteria 1,00 Murah 3,22 1
Sempit
Sedang
Luas
Jml
Prioritas
Sempit
0,55
0,60
0,43
1,57
0,52
Sedang
0,27
0,30
0,43
1,00
0,33
0,64
Sedang
0,89
0,50
1,39
Luas
0,18
0,10
0,14
0,42
0,14
0,27
Mahal
0,39
0,36
0,75
3. Matrik penjumlahan tiap-tiap baris Sempit Sedang Luas Jml
Jumlah
hasil 4,22
Dari tabel perhitungan rasio konsistensi diperoleh : Jumlah (jumlah dari nilai-nilai hasil) : 6,37
C-133
Seminar Nasional Teknoin 2011 ISBN 978-979-96964-8-9
n (jumlah kriteria) : 3 λ maks (jumlah/n) : 2,21 CI ((λ maks-n)/n) : -0,44 CR (CI/IR) : -0,76 d.
Menentukan prioritas subkriteria dari kriteria jumlah jenis usaha di sekitar lokasi 1. Membuat matrik perbandingan berpasangan Sedikit Sedang Banyak Sedikit
1
2
3
Sedang
0,5
1
2
Banyak
0,33
0,33
1
Jumlah
1,83
3,33
6
dekat
sempit
murah
sedikit
1,00
1,00
1,00
1,00
sedang
sedang
sedang
sedang
0,50
0,64
0,50
0,55
jauh
luas
mahal
banyak
0,36
0,27
0,36
0,27
Seandainya diberikan data nilai dari 3 lokasi usaha, maka hasil akhirnya sebagai berikut : lokasi
2. Membuat matrik nilai kerita
A Prioritas B subkriteria
Sedikit
Sedang
Banyak
Jml
Prioritas
Sedikit
0,55
0,60
0,50
1,65
0,55
1,00 C
Sedang
0,27
0,30
0,33
0,91
0,30
Banyak
0,18
0,10
0,17
0,45
0,15
0,55 0,27lokas i
3. Matrik penjumlahan tiap-tiap baris Sedikit Sedang Banyak 0,55
1,10
1,65
3,29
Sedang
0,15
0,30
0,60
1,06
Banyak
0,05
0,05
0,15
0,25
harga
jlh.pesaing
sedang
sedang
mahal
sedang
sedang
sempit
murah
sedang
jauh
luas
murah
sedang
jara k
luas
A
0,20
B
0,20
C
0,14
0,1 7 0,2 7 0,0 7
harg a
jlh.pesain g
tota l
0,07
0,07
0,51
0,20
0,07
0,74
0,20
0,07
0,48
Alternatif hasil
Sedikit
3,29
1,00
4,29
Sedang
1,06
0,55
1,61
Banyak
0,25
0,27
0,52
Dari tabel perhitungan rasio konsistensi diperoleh : Jumlah (jumlah dari nilai-nilai hasil) : 6,42 n (jumlah kriteria) : 3 λ maks (jumlah/n) : 2,14 CI ((λ maks-n)/n) : -0,43 CR (CI/IR) : -0,74 3. Menghitung hasil JARAK LUAS
HARGA
JLH.PESAING
0,40
0,20
0,12
0,27
luas
Jml
Sedikit
4. Perhitungan rasio konsistensi jml/baris prioritas
jarak
A
Jln.Kenari
B
Jln.Pertiwi
C
Jln.Bhineka
Analisis Sistem Kebutuhan Data Hasil Kesimpulan Daftar pustaka Kusrini (2007) Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung K
eputusan, Andi offset C-134