PROPOSAL
PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS
E-LEARNING YANG TERKONEKSI DENGAN JEJARING FACEBOOK
Disusun oleh:
FLORENTINO CUSTODIO DIAS QUINTAS
080148810037
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO – INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2014
PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS
E-LEARNING YANG TERKONEKSI DENGAN JEJARING MEDIA SOSIAL
1. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan
akan suatu konsep dengan mekanisme pembelajaran/belajar mengajar
(pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang
kemudian terkenal dengan sebutan e-learning membawa pengaruh terjadinya
proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik
secara isi (contents) dan sistemnya. Depdiknas juga intensif mendorong
pengembangan e-learning untuk memberikan layanan dan kesempatan pada
masyarakat luas yang selama ini tidak terjangkau dengan sistem konvensional
secara tatap muka. Se-hingga dengan adanya model e-learning ini
memungkinkan untuk mencapai sasaran yang lebih luas di seluruh Indonesia
(to reach the unreached). Dalam perspektif yang lebih luas, dunia saat ini
sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan
peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.[1]
Jejaring sosial saat ini membawa dampak dan perubahan besar terjadi
dalam bidang teknologi, politik, sosial, ekonomi dan pendidikan. Segala
perubahan menyebabkan terjadinya pergeseran dalam berbagai bidang yang
antara lain : masyarakat industri ke masyarakat informasi, teknologi yang
dipaksakan ke teknologi tinggi (hightech)[2]. Salah satu situs jejaring
soial yang banyak digunakan yaitu facebook yang mana digunakan untuk
pertemanan yang telah terbina secara ofline. Penggunaannya sebagai perekat
aktivitas sosial menjadikannya relevan untuk dijadikan sebagai sarana
interaksi dalam konteks pembelajaran. Selain itu, Facebook juga memiliki
fitur-fitur yang sejalan dengan kebutuhan penyelenggaraan pembelajaran yang
utama yakni presentasi, dan dalam pengertian terbatas, juga sarana
evaluasi. Interaksi dalam konteks pembelajaran meliputi: diskusi berfokus
pada materi, pengumuman mengenai aktivitas dan event-event pembelajaran,
pemberian tugas, maupun percakapan berbasis teks antara mahasiswa dan dosen
atau antara mahasiswa dan mahasiswa lainnya.
Sistem e-learning seiring perkembangan teknologi informasi terus
dikembangkan, bahkan beberapa pakar atau ahli sependapat bahwa adanya e-
learning seperti sekarang yang banyak bermunculan, dapat juga dikatakan
sebagai ciri dari generasi teknologi web sekarang yang merupakan bagian
dari karakteristik dari web 2.0. Web 2.0 lebih menonjolkan ide kolaborasi
dan berbagi informasi, yang tidak dimiliki generasi web sebelumnya seperti
web 1.0 dengan tampilan yang statis. Karakteristik kolaborasi dan
berbagi informasi inilah yang sekarang melekat dan banyak dimiliki
beberapa situs jejaring sosial seperti twitter, facebook, myspace dan
jejaring sosial yang lainnya.
Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif.
Informasiinformasai perkuliahan juga dapat disajikan secara up-to date dan
real-time. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun tidak dapat secara
langsung tatap muka, tetapi forum diskusi perkuliahan dapat dilakukan
secara online sehingga pembelajaran yang tidak terbatas dengan tempat dan
waktu benar-benar terjadi. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan
akses, inilah yang dimungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak
waktu.
Berkaitan dengan program aplikasi E-learning tersebut maka pada
penelitian skripsi ini akan dilakukan rancangan dan pembuatan sistem
pembelajaran E-learning berbasis web yang dapat terkoneksi melalui jejaring
facebook. Dan diterapkan di jurusan Elektro Fakultas Universitas Widyagama
Malang.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang di utarakan di atas, maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah :
Bagaimana merancang aplikasi pembelajaran e-learning yang berbasis web,
bagaimana aplikasi pembelajaran e-learning dapat terkoneksi melalui
jejaring media sosial facebook sebagai sarana dalam membantu pembelajaran.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah :
Menghasilkan rancangan program aplikasi pembelajaran e-learning berbasis
web, menerapkan aplikasi pembelajaran e-learning yang terkoneksi melalui
jejaring facebook.
4. Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian ini berupa aplikasi pembelajaran berbasis e-
learning yang terkoneksi dengan jejaring facebook. Dengan program aplikasi
pembelajaran el-learning yang berbasis web maka kualitas pembelajaran
diharapkan dapat meningkat. Mengintegrasikan program aplikasi pembelajaran
e-learning dengan melalui jejaring sosial facebook.
5. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah :
a. Sistem dirancang untuk dapat diterapkan di Jurusan Elektro Fakultas
Teknik Universitas Widyagama Malang.
b. Jejaring media sosial yang digunakan adalah facebook.
6. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian E-learning
Penelitian tentang e-learning telah banyak dilakukan. Eko Puji Utomo,
et. al, Program Studi D-III Teknik Telekomunikasi Akademi Teknik Telkom
Sandhy Putra Purwokerto meneliti rancang bangun e-learning mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis web di SMPN 3 Mandiraja.
Sistem dibangun menggunakan PHP dan database SQL dan dikoneksikan dalam
jaringan komputer client-server LAN agar website yang dibangun menjadi
lebih terpusat. Perancangan menggunakan metode waterfall system [4].
Joane Indra Prastyawan, et. al, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
dan Komputer Surabaya meneliti rancang bangun aplikasi pembelajaran matriks
berbasisweb dengan model multimedia learning (studi kasus : SMAN 4
Surabaya) [5]. I Nyoman Putu Suwindra, 2004, Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja melakukan rancang-bangun
model pembelajaran fisika interaktif berbasis web. Rancang bangun dilakukan
dengan membuat rancangan model dan mengimplementasikan dalam bentuk kode-
kode pemrograman Java Script dan ActionScript Macromedia Flash 5.0 [6].
Erma Susanti, Muhammad Sholeh, 2008, Teknik Informatika, Fakultas
Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta melakukan
rancang bangun aplikasi e-learning. Media ICT dapat digunakan sebagai salah
satu bentuk penyebaran materi perkuliahan. E-Learning sangat potensial
untuk membuat proses belajar lebih efektif sebab peluang mahasiswa untuk
berinteraksi dengan guru, teman, maupun bahan belajarnya terbuka lebih
luas. Mahasiswa dapat mengakses bahan kuliah melalui media Internet.
Manfaat lain dengan adanya E-Learning adalah adanya forum yang dapat
dipakai sebagai sarana diskusi antara mahasiswa dengan dosen [7].
Arif Harjanto, 2012, Program Studi Magister Sistem Informasi,
Universitas Diponegoro Semarang, meneliti rancang bangun computer assisted
instruction (CAI) sebagai media pembelajaran dalam mata pelajaran fisika
sekolah menengah atas. Hasil penelitian berupa visualisasi Computer
Assisted Instruction (CAI) dengan model tutorial dan simulasi sebagai media
pembelajaran fisika dengan komputer untuk siswa Sekolah Menengah Atas kelas
XI. Penelitian ini melibatkan sejumlah 8 guru dan 90 siswa kelas XI Sekolah
Menengah Atas sebagai responden. Hasil kuesioner responden menunjukkan
bahwa 91,11% siswa menyatakan bahwa produk CAI berkualitas, 75,11% siswa
menyatakan bahwa penyajian materi berkualitas, 95,11% siswa menyatakan
bahwa program CAI dapat meningkatkan motivasi belajar [8].
2. Penelitian E-learning Aplikasi Jejaring Sosial
1. Penerapan E-Learning Geografi Melalui Media Berbasis Web (Facebook)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat
mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem E-learning untuk
meningkatkan efektifitas dan fleksibilitas pembelajaran. Facebook adalah
situs web jejaring sosial memiliki fitur dan aplikasi yang dapat
dikembangkan sebagai media pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan E-learning Geografi melalui media berbasis web
(facebook) dan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa setelah
menerapkan E-learning Geografi melalui media berbasis web (facebook).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri di kota
Tegal. Penentuan sampel dengan teknik Sample Random Sampling diperoleh
kelas X6, X7, X8, X3, dan X5 sebagai kelas eksperimen. Post test digunakan
untuk memperoleh data hasil belajar siswa; observasi digunakan untuk
memperoleh data aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat pembelajaran;
dan angket digunakan untuk memperoleh data tanggapan siswa. Teknik analisis
data menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji proporsi satu pihak
(uji z).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua siswa kelas X pada kelas
eksperimen sudah memiliki akun facebook dan dapat menerapkannya dalam
pembelajaran Geografi dengan baik. Hasil uji ketuntasan belajar diperoleh
siswa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan penerapan E-learning Geografi melalui media berbasis web
(facebook) pada materi pokok Hidrosfer dapat mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) klasikal.
Gambar 1. Contoh tampilan [1]
2. Pemanfaatan Aplikasi Jejaring Sosial Facebook Untuk Media
Pembelajaran
Jejaring sosial (Social networking) menjadi fenomena yang
cukup menarik untuk diteliti, karena dengan seiiring perkembangannya
segala macam aktifitas dan kegiatan dapat diterapkan, salah satunya sebagai
media pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan aplikasi
yang dapat diintegrasikan melalui jejaring sosial facebook sebagai
infrastruktur utama bagi berjalannya sistem untuk media pembelajaran
(e-learning).
Gambar 2. Rancangan sistem [2]
Hasil implementasi dan uji coba yang dilakukan diperoleh kesimpulan
bahwa situs jejaring sosial yang sekarang berkembang salah satunya
seperti facebook dapat dimanfaatkan sebagai e-learning yang merupakan
salah satu karakteristik dari generasi teknologi web 2.0, colaborating
and sharing.
Gambar 3. Contoh aplikasi [2]
3. Studi Penggunaan Jejaring Sosial Edmodo Sebagai Media E-Learning Oleh
Dosen Senior Yang Tidak Terbiasa Bekerja Dengan Komputer
Salah satu media pembelajaran online yang telah digunakan digunakan
diberbagai negara maju adalah Edmodo. Edmodo adalah sebuah Learning
Management System (LMS) yang dapat memfasilitasi dosen untuk membuat dan
mengatur kelas online mereka secara mudah. Penelitian ini menginvesitigasi
bagaimana seorang dosen senior tapi tidak terbiasa bekerja dengan komputer,
dapat menggunakan Edmodo sebagai media e-learning untuk mahasiswanya, dan
selanjutnya mengungkap persepsi dosen dan mahasiswa tentang Edmodo.
Penelitian yang dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Univeristas Jambi ini menunjukkan bahwa Dosen senior yang tak terbiasa
bekerja dengan komputer tersebut dapat menggunakan Edmodo sebagai media
elearning. Hasil penelitin ini juga menunjukan bahwa dosen tersebut bersama
mahasiswanya mempunyai persepsi yang positif terhadap Edmodo untuk
pembelajaran dimana dosen dan mahasiswa menyatakan bahwa aspek teknis dan
sebagian fitur Edmodo mudah untuk dipahami dan digunakan untuk pembelajaran
berbantuan e-learning.
Tabel 1. Aktivitas dosen dalam Edmodo [3]
Tabel 2. Persepsi dosen terhadap Edmodo [3]
2. E-learning
Sampai saat ini pemakaian kata e-learning atau pembelajaran elektronik
sering digunakan untuk menyatakan semua kegiatan pendidikan yang
menggunakan media komputer dan internet. Banyak pula terminologi lain yang
mempunyai arti hampir sama dengan E-Learning, diantaranya : Web-based
training, online learning, computer-based training/ learning, distance
learning, computer-aided instruction, dan lainnya. Terminologi E-Learning
sendiri dapat mengacu pada semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media
elektronik atau teknologi informasi [7].
Konsep E-Learning adalah penyediaan kelas-kelas baru setara dengan
kelas konvensional di lembaga pendidikan yang selama ini ada. Oleh karena
itu, pembangunan sebuah lembaga pendidikan virtual seperti E-Learning ini
haruslah memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan cita-cita untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan konvensional. Intinya, sistem E-
Learning ini diadaptasikan dari sistem yang ada di lembaga pendidikan
konvensional ke dalam sebuah sistem digital melalui Internet. Sebagai
sebuah hasil pencangkokan dari benih sistem pendidikan induk yang sama,
juga mewarisi sifat-sifat dan sistem yang dilakukan oleh induknya.
Salah satu contoh yang paling nyata adalah proses belajar-mengajar.
Seorang pengajar akan memberikan materinya kepada para siswa yang ada di
berbagai tempat dengan dihubungkan oleh Internet. Metode ini kurang lebih
sama dengan proses belajar-mengajar yang ada di sekolah konvensional. Dari
sifat tersebut, jelaslah bahwa pengembangan teknologi E-Learning harus
didasarkan pada sifat dan karakter asli dari sistem pendidikan yang telah
ada.
Pada dasarnya, E-Learning mempunyai dua tipe, yaitu [7] :
1. Synchronous Training
Synchronous berarti "pada waktu yang sama". Jadi, synchronous training
adalah tipe pelatihan dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang
sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal
tersebut memungkinkan interaksi langsung antara pengajar dan murid, baik
melalui Internet maupun Intranet. Pelatihan E-Learning synchronous lebih
banyak adalah digunakan seminar atau konferensi yang sering pula
dinamakan web conference atau webinar (web seminar) dan sering digunakan
di kelas atau kuliah universitas online.
Synchronous training mengharuskan guru dan semua murid mengakses Internet
secara bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi
melalui hubungan Internet. Murid dapat mengajukan pertanyaan atau
komentar melalui chat window. Jadi, synchronous training sifatnya mirip
pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan
peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melaui Internet. Oleh
karena itu, synchronous training sering juga dinamakan virtual classroom.
2. Asynchronous Training
Asynchronous berarti "tidak pada waktu yang bersamaan". Jadi seseorang
dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar
memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih populer di dunia E-Learning
karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan yaitu dapat
mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun. Pelatihan berupa paket
pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan
interaksi dengan pengajar atau pelajar lain pada waktu bersamaan. Oleh
karena itu pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap
saat.
Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permainan
edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya. Pelatihan
asynchronous yang terpimpin memungkinkan pengajar memberikan materi
pelajaran lewat Internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada
waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan
dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi
atau berkomentar dan bertanya melalui media diskusi.
Tabel 3. Perbedaan Tipe E-learning [9]
3. Sejarah Perkembangan E-learning
E-Learning atau pembelajaran elektronik pertama kali
diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan
menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted
instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning
dari masa ke masa adalah sebagai berikut [10] :
a. Tahun 1990,
Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi E-
Learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-
ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio)
dalam format mov, mpeg-1, atau avi.
b. Tahun 1994,
Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT
muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara
massal.
c. Tahun 1997,
LMS (Learning Management System) seiring dengan perkembangan teknologi
internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan
akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai
kebutuhan mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari
sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran
baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan
lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang
dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE
LOM, ARIADNE.
d. Tahun 1999,
Sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju
aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk
pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai
digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar.
Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming,
serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih
standar, dan berukuran kecil.
4. Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-
elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana
mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang
dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Jejaring sosial (Social
networking) menjadi fenomena yang cukup menarik untuk diteliti,
karena dengan seiiring perkembangannya segala macam aktifitas dan kegiatan
dapat diterapkan, salah satunya sebagai media pendidikan.
Social Networking merupakan sebuah bentuk layanan internet yang
ditujukan sebagai komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan
aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar balakang
tertentu. Social networking lazim disebut sebagai jaringan pertemanan.
Layanan social network biasanya berbasis web, dilengkapi dengan beragam
fitur bagi penggunanya agar dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi.
Social networking memiliki pengertian lain yaitu pranata sosial yang
terdiri dari beberapa elemen baik individu maupun organisasi. Jejaring ini
merupakan suatu jalan dimana setiap individu maupun organisai berhubungan
baik kesamaan hobi dan sosial, jejaring sosial ini diperkenalkan oleh Prof.
Barnes pada tahun 1954, menurut beliau jejaring sosial adalah suatu
struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah
individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe
relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan
lain-lain.
Jejaring sosial yang banyak bermunculan yang dapat ditemui
diantaranya friendster, twitter, facebook, myspace, ebudy. Penelitian
tentang standar yang berfokus pada pembelajaran e-learning, salah satunya
pemanfaatannya melalui jajaring social facebook telah banyak
dilakukan. Dengan menggunakan konsep e-learning sebagai infrastruktur
pembelajaran berbasis content, dimungkinkan materi yang disajikan dapat
disesuaikan (flexibelity) dengan kebutuhan pengguna.
5. Jejaring Sosial Facebook
Facebook bermula dari rancangan situs yang dibuat mahasiswa Harvard pada
awal
tahun 2004. Popularitasnya kemudian mendunia dan menjadi salah satu situs
jejaring sosial paling populer saat ini, dengan lebih dari 800 juta
pengguna menurut situs Internet World Stats
(http://www.internetworldstats.com/facebook.htm). Facebook memungkinkan
penggunanya membuat proil diri, memutakhirkan proilnya dengan informasi
pribadi, misalnya alamat rumah, nomor ponsel, hobby, pandangan keagamaan,
dan bahkan data status hubungan marital [14]. Selain membuat proil diri,
pengguna Facebook juga bisa mendaftarkan pengguna lain sebagai "teman" yang
bisa dikirimi pesan, bergabung dalam grup atau kelompok tertentu,
mengirimkan dan/atau menandai gambar, meninggalkan komentar terhadap gambar
yang dikirim pengguna lain [15]. Pembelajaran terpadu berbasis facebook
dilakukan dalam pertemuan-pertemuan. Pengayaan dan perluasan dari pertemuan
tatap muka juga diselenggarakan melalui interaksi menggunakan facebook,
baik dalam bentuk mengunggah (upload) bahan pembelajaran, pengumuman,
diskusi, maupun pengiriman bahan ajar dalam bentuk catatan dan tautan-
tautan ke dokumen lain di Internet.
6. Metodologi Penelitian
1. Konsep Penelitian
Rancang bangun penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan aplikasi
pembelajaran secara elektronic learning (e-learning) yang dapat terkoneksi
pada jejaring media sosial facebook. Salah satu contoh aplikasi ini adalah
Claroline. Beberapa fungsi Claroline yang meliputi pengembangan jalur untuk
belajar, dokumen penerbitan dan informasi dalam PDF, teks, HTML, atau
format video [13]. Claroline adalah sebuah platform eLearning dan eWorking
yang bersifat open source yang membuat pengajar bisa membangun pembelajaran
online yang efektif dan mengatur aktivitas pembelajaran dan kolaborasi di
atas web. Kelebihan Claroline adalah software yang di desain sederhana
untuk digunakan, tidak membutuhkan teknik khusus dalam penggunaannya dan
memerlukan Bandwith yang terhitung kecil. Kelebihan lain untuk pengguna
adalah adanya akses dan media seperti agenda, berbagi dokumen, latihan
secara online, tugas, bagian pembelajaran, forum, ruang chat, dan juga
wiki.
Database pembelajaran e-learning dirancang untuk dapat dikoneksi
dengan media sosial facebook karena jejaring media sosial banyak digunakan
oleh mahasiswa maupun dosen. Dengan cara ini maka proses pembelajaran
dengan aplikasi e-learning tidak hanya bersifat individu tetapi dapat
terjalin suatu komunikasi 2 arah antara dosen dan para mahasiswanya.
2. Blok Diagram Sistem
Gambar 14. Blok Diagram Sistem
Penjelasan diagram diatas :
Dosen
Dosen memiliki tugas :
a. Mengunggah materi kuliah yaitu materi kuliah yang diampu.
b. Membuat kuis yaitu membuat dan mengunggah soal-soal kuiz untuk mahasiswa
yang mengikuti mata kuliah tersebut.
c. Mengunggah nilai yaitu mengunggah hasil evaluasi kuiz mahasiswa
tersebut.
Administrasi
Petugas administrasi bertugas mengelola data meliputi data user, data
materi kuliah, kuis dan nilai-nilai. Aktivitas ini termasuk meng-update
data dan menghapus data yang tidak diperlukan.
Mahasiswa
Mahasiswa memiliki tugas :
a. Mengunduh materi kuliah yaitu materi kuliah yang diikuti mahasiswa
tersebut.
b. Mengikuti kuis yaitu mengerjakan soal-soal kuiz yang dibuat oleh dosen
pengampi mata kuliah tersebut.
c. Melihat nilai yaitu melihat hasil evaluasi kuiz tersebut.
Web browser
Web Browser adalah suatu program atau software yang digunakan untuk
menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang
tersimpan didalam komputer. Awalnya, web browser berorientasi pada teks dan
belum dapat menampilkan gambar juga memutar file multimedia seperti video
dan suara. Web browser juga dapat mengirim dan menerima email, mengelola
HTML, sebagai input dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang
informative.
Fungsi Web Browser :
Untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dukumen-dokumen yang
disediakan oleh web server
Database E-learning
kumpulan informasi tentang data-data pembelajaran yang saling berhubungan
dan disimpan secara sistematik di dalam sistem komputer server sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program aplikasi untuk memperoleh
informasi dari basisdata tersebut.
Media sosial facebook
Situs jejaring sosial Facebook yang akrab di kalangan mahasiswa berpotensi
untuk dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran yang bersifat terpadu
(blended), menggantikan fungsi perangkat lunak learning management system.
Dibandingkan dengan perangkat lunak learning management system, Facebook
memiliki keunggulan karena bisa digunakan tanpa menyewa atau mengelola
server dan lebih akrab digunakan oleh mahasiswa.
Sebuah server digunakan sebagai sarana database aplikasi e-learning.
Para pengguna terdiri dari dosen, petugas administrasi dan mahasiswa.
Masing-masing pengguna memiliki aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam
sistem. Aktivitas-aktivitas ini terhubung melalui internet.
3. Aktivitas Para Pengguna Sistem
Aktivitas para pengguna sistem dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 15. Aktivitas pengguna sistem
Setiap pengguna sistem yaitu dosen, administrasi dan mahasiswa
memiliki kesamaan aktivitas yaitu login dan chat. Login digunakan sebagai
bentuk identifikasi dan verfikasi para pengguna. Sedangkan aktivitas chat
merupakan komunikasi online secara langsung antar pengguna sistem tersebut.
Diagram flowchart sistem :
Penjelasaan diagram flowchart :
Gambaran alur proses sistem secara umum yang pertama initialisasi data-data
variabel database pembelajaran. Admin, dosen dan mahasiswa bisa langsung
akses untuk melakukan chat. Untuk masuk ke sistem baik admin, dosen dan
mahasiswa harus mempunyai account login terlebih dahulu dengan memasukkan
username dan password. Untuk user level mahasiswa, bisa masuk jika ia harus
memiliki account login mahasiswa dan bisa melakukan pemilihan proses unduh
file atau tidak, begitu juga untuk user level dosen harus memiliki account
login dosen dan bisa untuk melakukan proses pemilihan file yang diinputkan
dan akan diteruskan pada proses unggah file atau tidak.
Desain Tampilan
Secara umum, desain tampilan sistem adalah sebagai berikut :
Gambar 16. Desain tampilan
Desain tampilan secara umum terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Bagian header.
Berisi informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Widyagama Malang.
2. Bagian menu.
Berisi tentang informasi situs dan kontak yang bisa dilakukan.
3. Bagian menu.
Berisi menu pilihan materi kuliah, kuiz dan nilai kuiz.
4. Menu login
Berisi pilihan login, user name, password fan log out.
4. Rancangan Pengujian Sistem
Sistem yang telah dirancang bangun diuji coba untuk mengetahui apakah
sistem dapat bekerja dengan baik. Pengujian direncanakan sebagai berikut :
1. Pengujian Aktivitas Individu.
Masing-masing pengguna secara bergantian mengakses sistem dengan
aktivitas login dan aktivitas-aktivitas perorangan lainnya.
2. Pengujian Aktivitas Bersama.
Yaitu pengujian aktivitas chat dimana dosen, administrasi dan mahasiswa
berkomunikasi langsung secara online.
7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan
masalah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas teori-teori yang bersesuaian dengan topik skripsi ini.
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN
Membahas proses perencanaan sistem berbasis Claroline.
BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISA
Membahas proses perencanaan dan analisa hasil perencanaan sistem.
BAB V KESIMPULAN
Yaitu ringkasan hasil perencanaan sistem.
9. Daftar Pustaka
[1] Wardhani K, Sugiyanto R, Santoso AB, 2012, Penerapan E-Learninggeografi
Melalui Media Berbasis Web (Facebook), Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Semarang
[2] Nurkamid M, Dahlan M, Susanto A, Khotimah T, 2013, Pemanfaatan Aplikasi
Jejaring Sosial Facebook Untuk Media Pembelajaran, Fakultas Teknik
Universitas Muria Kudus
[3] Marzal J, 2014, Studi Penggunaan Jejaring Sosial Edmodo Sebagai Media E-
Learning Oleh Dosen Senior Yang Tidak Terbiasa Bekerja Dengan Komputer,
Edumatica Volume 04 Nomor 01, ISSN: 2088-2157
[4] Utomo EP, Wahyuningrum T, Saptadi AH, Januarita H, 2011, Rancang Bangun
E-Learning Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK)
Berbasis Web Di SMPN 3 Mandiraja, Program Studi D-III Teknik
Telekomunikasi, Akademi Teknik Telkom Sandhy Putra, Purwokerto
[5] Suwindra IPT, 2004, Rancang-Bangun Model Pembelajaran Fisika Interaktif
Berbasis Web, Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP
Negeri Singaraja
[6] Prastyawan JI, Sunarto MJD, Arifin M, 2011, Rancang Bangun Aplikasi
Pembelajaran Matriks BerbasisWeb Dengan Model Multimedia Learning
(Studi Kasus : SMAN 4 Surabaya), Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
dan Komputer, Surabaya
[7] Susanti E, Sholeh M, 2008, Rancang Bangun Aplikasi E-Learning,Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi,
AKPRIND Yogyakarta, Jurnal Teknologi, Vol. 1, No. 1
[8] Harjanto A, 2012, Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI)
Sebagai Media Pembelajaran Dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah
Atas,Program Studi Magister Sistem Informasi, Universitas Diponegoro,
Semarang
[9] Chandra Y, Suciptho A, Sunery, 2012, Rancang Bangun Sistem Informasi E-
Learning Berbasis Web Pada SMA Santa Patricia, Binus University,
Jakarta
[10] Fadhilah N, 2012, Sejarah Perkembangan E-Learning, Universitas Negeri
Surabaya
[11] Hilmi ID, 2010, Sejarah dan Pengertian Situs Jejaring Sosial,
[12] Putra WA, 2014, Media Sosial & Jejaring Sosial (Social Media &
Social Network).
[13] Consortium Claroline, 2006, Choosing Claroline, claroline.net
[14] Petrović, N., Petrović, D., Jeremić, V., Milenković, N., & Ćirović, M.
(2012). Possible Educational Use of Facebook in Higher Environmental
Education. ICICTE 2012.
[15] Grosseck, G., Bran, R., & Tiru, L. (2011). Dear teacher, what should I
write on my wall? A case study on academic uses of Facebook. Procedia
Social and Behavioral Sciences , 1425–1430.
-----------------------
Ya
Tidak
Mahasiswa
Dosen
Admin
Chat
Nilai
Quiz
Materi
Unggahh
Unduhh
Nilai
Quiz
Materi
Mahasiswa
Dosen
Login
Initialisasi dan Deklarasi variabel
END
Tidak
Ya
START