BULLYING BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS SISWA KELAS XI MIPA 3 SMAN 1 NGANJUK TAHUN AJARAN 2017/2018 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan ini tetap saja menjadi topic yang masih hangat diperbincangkan dan belum menemukan titk terang. Keberadaan bullying seakan akan di pandang sebelah mata, sehingga mungkin baru sedikit yang menyadari bahaya dari keberadaan bullying tersebut. Padahal bahaya dari bullying dapat sampai mengakibatkan kehilangan nyawa. Kini saatnya di butuhkan penyadaran terhadap berbagai pihak untuk mengatasi masalah bullying. Bullying seakan akan sudah menjadi tradisi yang rutin terjadi sehingga menimbulkan pola diantara orang orang, contohnya saja disekolah yang kami teliti saat ini. Bullying dapat dikatakan sebagai hal yang sangat wajar. Setiap masalah pasti selalu ada penyebab yang melatarbelakangi, sehingga kami sebagai peneliti dapat mengetahui mengapa bullying selalu terjadi bahkan sudah menjadi sebuah tradisi. Bullying bukan saja bisa terjadi karena tradisi yang dilestarikan, tetapi juga bisa terjadi karena ketidaksadaran seorang pelaku, korban dan saksi yang berujung terhadap tindakan bullying. Dalam penelitian ini kami ingin mengetahui dan mendalami mengapa bullying bisa terjadi. Pengaruh apa saja yangdapat dirasakan bagi pelaku, korban, dan saksi dari kasus bullying. Dari pengaruh yang berdampak negative tersebut apakah ada sebuah pengaruh yang berkaitan terhadap keaktifan siswa disekolah. B. Perumusan Masalah 1. Mengapa seseorang melakukan tindakan bullying ? 2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari tindakan bullying ? ?
C. Tujuan Penelitian Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tindakan bullying yang menimpa korban dan mengapa si pelaku melakukan mel akukan
tindakan
bullying , dan mengetahui dampak-dampak yang akan
ditimbulkan dari tindakan bullying ini.
D. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini agar tidak terjadi lagi bullying diantara kalangan pelajar atau siswa maupun disekolah. Selanjutnya, Manfaat penulisan laporan ini adalah : 1. Sebagai referensi bacaan untuk para pembaca . 2. Sebagai pengetahuan terhadap pembaca. 3. Sebagai standarisasi nilai siswa. 4. Menambah wawasan keilmuan dan pendidikan yang berkaitan tentang hubungan sosial.
E. Landasan Teori Menurut Alexander (dikutip Sejiwa, 2008.10 dalam Widiharto 2008.3) menjelaskan bahwa bullying adalah masalah kesehatan publik yang perlu mendapatkan perhatian karena orang-orang yang menjadi korban bullying kemungkinan akan menderita depresi dan kurang percaya diri. Penelitian-penelitian juga menunjukkan bahwa peserta didik yang menjadi korban bullying akan mengalami kesulitan dalam bergaul. Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully) yang berarti menggertak atau mengganggu. banyak definisi tentang bullying ini, terutama yang terjadi dalam konteks lain ( tempat kerja, masyrakat. komunitas virtual),Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2001). Bullying secara sederahan diartikan sebagai penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau kelompok sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya (Suryanto, 2007.1 dalam Widiharto.2)
F. Metode Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI BAB III PEMBAHASAN
Banyak orang menindas untuk menarik perhatian kepada diri mereka sendiri bisa juga dikatakan agar mendapatkan pengakuan dari orang lain. Perilaku tersebut bahkan dapat menyebabkan pertengkaran jika orang yang semakin ditindas adalah seseorang yang biasanya merupakan pusat perhatian. Hal ini tentu bukan hal yang baik, terutama jika bullying terjadi di lingkungan perusahaan. Seseorang mengganggu orang lain karena ia mungkin berpikir bahwa ia lebih unggul dari mereka. Dia dapat mempertimbangkan keunggulan dalam hal kecerdasan, status sosial, status keuangan, dll. Pelaku intimidasi di sekolah juga menargetkan orang lain karena mereka sangat ingin sesuatu yang mereka tidak mampu untuk memperoleh, sesuatu yang orang lain miliki, seperti studi catatan, video game , gadget, dll. Berikut adalah beberapa faktor yang menanamkan perilaku bullying pada individu : a. Masalah Keluarga Sebuah latar belakang keluarga terganggu dan kasar sering menjadi salah satu alasan utama anak-anak berubah menjadi pengganggu. Dia mencoba untuk menebus perasaan yang tak diinginkan dan tak berdaya, di sebuah rumah tangga kasar dan disfungsional, dengan cara mengintimidasi orang lain. b. Karena Pernah Diintimidasi Sebelumnya Ketika seseorang pernah diintimidasi, mereka merasa perlu untuk berbagi stres yang sama menjadi korban bullying dengan membuat orang lain menderita. c. Rendah Nilai Diri Merasa tidak senang soal penampilan seseorang, status sosial, nilai, kinerja, dapat menyebabkan perilaku intimidasi seperti itu membuat orang tersebut merasa baik tentang dirinya sendiri ketika ia menghina dan melecehkan target yang lemah. Faktor ‘ketidaksenangan’ mungkin ada bahkan pada orang pada tingkatan tertinggi di status sosial. Dengan bullying, ia dapat mengalahkan korbannya dan selalu menginginkan pujian dari kalangannya. d. Kurangnya Empati Seseorang yang tidak memiliki empati, tidak menyadari efek dari perilakunya menindas para korban, bahkan setelah melihat mereka menderita. Pelaku seperti ini menderita beberapa gangguan psikologis.
e. Kecemburuan, Kemarahan, dan Tekanan Dari Teman Takut didiskriminasi dan keinginan yang kuat untuk diterima oleh kelompok populer mungkin membuat seorang anak normal dinyatakan berubah menjadi pengganggu. Tekanan dari teman sebaya, terutama di sekolah, sering menyebabkan individu berpartisipasi dalam kegiatan kelompok bullying, meskipun enggan. Kecemburuan dan kemarahan juga dapat membuat seseorang secara tidak adil menargetkan korbannya dengan bertindak jahat atau kekerasan terhadap mereka. Dampak terhadap korban bullying contohnya kurang minat mengerjakat tu gas dari sekolah, sering absen dan bolos sekolah, prestasi menurun, kurang pergaulan dengan teman-teman sekolahnya, mudah emosi (labil) ketika depresi, marah, sedih , sering mengalami sakit kepala, sakit perut, nafsu makan menurun, sulit tidur, sering terlihat ada luka dan memar, barang-barang pribadi banyak hilang karena dipalak atau dicuri. Dampak terhadap pelaku bullying adalah prestasinya rendah, suka menyendiri, termasuk merokok, menggunakan narkoba, dan tindakan-tindakan kepada kekerasan dan anarkis, sering bolos sekolah, sikap yang menantang orang tua maupun orang dewasa,khususnya bagi mereka yang memegang otoritas, dihukum pidana di pengadilan.
BAB IV PENUTUP A. Saran B. Kesimpulan