PENGARUH LABA AKUNTANSI (LABA KOTOR, LABA OPERASI, DAN LABA BERSIH) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2009
I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pemiliknya, untuk itu perusahaan perusahaan harus memperoleh memperoleh hasil yang menguntung menguntungkan kan dan perlu berkembang berkembang sehingga sehingga dibutuhkan dana. Perusahaan lebih memilih pasar modal sebagai sumber pembiayaan eksternal dibandingkan perbankan karena memiliki biaya yang lebih rendah. Hal tersebut dapat terjadi instrument instrument keuangan itu dapat diperdagangkan diperdagangkan di pasar modal dan salah satu instrument instrument tersebut adalah saham. Saham adalah surat atau sertifikat tanpa penyetoran modal pada suatu perusahaan atau perseroan (Siamat 2004). Harga saham suatu perusahaan menunjukan nilai penyertaan dalam perusahaan. Tinggi rendahnya saham suatu peusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti yang diungkapkan Weston dan Brigham, banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham, salah satunya adalah laba akuntansi. Riset akuntansi keuangan, terutama yang mencari hubungan angka laba dengan harga saham selalu menggunakan angka laba operasi yang dihitung menggunakan angka laba bersih dan tidak pernah menggunakan angka laba kotor. Secara implisit bahwa laporan keuangan laba rugi harus memuat informasi laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Sebenarnya dalam perincian masing masing-- masing masing angka angka laba laba terseb tersebut ut bertuju bertujuan an untuk untuk penguku pengukuran ran efisiens efisiensii manaje manajerr dalam dalam mengelola perusahaan. Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan barang kos barang terjual. Semua biaya – biaya langsung yang berhubungan dengan penciptaan barang terjual ini dikelompokan sebagai barang kos terjual. Bagi perusahaan dagang, kos barang terjual ini terdiri dari harga beli barang dan biaya lain yang dikeluarkan untuk menjadikan barang tersebut siap dijual.
1
Laba operasi adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi. Biaya operasi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan. Diantara biaya-biaya operasi tersebut adalah biaya gaji karyawan, administrasi, biaya perjalanan dinas, dan biaya iklan dan promosi. Laba bersih adalah selisih antara seluruh seluruh pendapatan yang operatif maupun tidak operatif dan selisih biaya operatif dan tidak operatif. Dengan demikian, laba bersih adalah laba yang menunjukan bagian laba yang ditahan dalam perusahaan da yang akan dibagikan sebagai deviden. Dalam SFAC no.1 menunjukan bahwa laba akuntansi adalah alat ukur yang baik untuk mengukur kinerja perusahaan dan juga untuk meramalkan aliran kas perusahaan (Hendrikson dan Van Breda: 2001). Dengan demikian laba akuntansi relevan dalam pengambilan keputusan yang dibuat oleh investor dan kreditur. Namun menurut Bedford (1971) menyatakan bahwa pembaca laporan keuangan harus menyadari makna laba akuntansi hanya bias dimengerti dengan jalan memahami memahami bagaimana bagaimana angka laba tersebut tersebut bisa dihasilkan atau diukur. diukur. misalnya ketiga angka angka laba tersebut memiliki makna (emantik ) yang berbeda dengan perbedaan perbedaan tersebut tersebut juga memiliki efek (pragmatik) yang berbeda dengan penggunanya. Berbagai Berbagai penelitian penelitian yang menghubungk menghubungkan an informasi angka laba dengan harga saham, umumnya menggunakan laba operasi sebagai ukuran angka laba. Menurut Bushman, Shinta, dan Kusuma (2004), menyatakan bahwa angka laba operasi lebih mampu menggambarkan operasi perusahaan perusahaan dibandingkan dibandingkan dengan laba bersih. Selain itu, laba operasi juga diasumsikan diasumsikan memiliki hubungan langsung dengan proses penciptaan laba. Laba bersih dianggap masih dapat dipengaruhi oleh oleh halhal-ha hall yang yang ada ada di luar luar kend kendal alii mana manaje jeme men, n, misa misaln lnya ya peri perist stiw iwaa luar luar bias biasaa yang yang meningkatkan laba atau menurukan laba. Jika angka laba bersih tidak sepenuhnya bisa dikendalikan oleh manajemen dan angka laba operasi tidak sepenuhnya berhubungan dengan operasi perusahaan, maka angka laba kotor sebena sebenarnya rnya lebih lebih terkend terkendali ali oleh oleh manajer manajer dan memilik memilikii hubung hubungan an yang yang lebih lebih erat denga dengan n penciptaan pendapatan. Rekening kos barang terjual sepenuhnya dikendalikan oleh manajemen karena akan menentukan daya saing produk di pasar. Oleh Karena itu, manjemen pasti berusaha untuk mengendalikan biaya tersebut pada tingkat yang lebih rendah agar barang yang dijual dengan harga yang kompetitif. Dengan demikian, laba kotor sebenarnya lebih operatif sifatnya dibandingkan dengan laba operasi. Karena laba kotor dapat menyediakan angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menilai laba masa depan. Walaupun laba operasi didefinisikan sebagai laba yang mampu menggambarkan operasi normal perusahaan, namun tidak
2
seluru seluruh h biaya biaya yang yang tergamb tergambar ar di dalam dalam rekening rekening biaya-bi biaya-biaya aya operasi operasi merupa merupakan kan biaya biaya yang yang berhubungan langsung dengan penciptaan pendapatan. Usaha Usaha untuk untuk mengun mengungka gkap p potens potensii laba laba dalam dalam kemamp kemampuan uannya nya untuk untuk mempred memprediks iksii keuntungan investasi di masa depan telah banyak dilakukan oleh para peneliti, dari yang menguji kandungan nilai informasi laba, kemampuan prediksi laba sampai yang berhubungan dengan return saham. Namun pada umumnya para peneliti terdahulu menguji hanya pada angka laba operasi ataupun laba bersih saja. Seperti yang dinyatakan pada penelitian Daniarti dan Suhairi (2006) dan Febrianto dan Widiastuty (2005), mengenai laba terutama yang mencari hubungan angka laba dengan harga saham maupun return saham, selalu menggunakan angka laba operasi atau earning per share yang dihitung menggunakan menggunakan angka laba bersih dan jarang menggunakan menggunakan angka laba kotor. Berdasarkan kedua penelitian tersebut, yang mengindikasikan bahwa laba kotor direaksi paling kuat oleh pasar dan berpengaruh terhadap expected return saham, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ PENGARUH LABA AKUNTANSI (LABA KOTOR, LABA
OPER PERASI, ASI,
DAN
LABA ABA
BERSIH SIH)
TERH ERHADAP ADAP
HARGA
SAHA AHAM
PADA ADA
PERUSAHAAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2003-2006”
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat ditarik suatu permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Apakah laba akuntansi (laba kotor, laba operasi, dan laba bersih) memilki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009? ”
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara signifikan pengaruh laba akunta akuntansi nsi (laba (laba kotor, kotor, laba laba operasi operasi,, dan laba bersih) bersih) terhada terhadap p harga harga saham saham pada pada perusa perusahan han manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2009.
1.4. Manfaat Penelitian 3
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Member Memberii informa informasi si mengenai mengenai pengaruh pengaruh laba akuntans akuntansii terhada terhadap p keuntu keuntunga ngan n saham saham bagi para pelaku pasar modal. 2. Bagi Bagi manaje manajemen, men, hasil hasil penelit penelitian ian ini dapat dapat dijadikan dijadikan input dalam menentu menentukan kan kebijaka kebijakan n perusahaan dalam mengambil keputusan terutama untuk mengambil keputusan investasi. Member erii kont kontrib ribus usii terhad terhadap ap akade akademis misi, i, dose dosen, n, dan dan maha mahasi sisw swaa yang yang diha diharap rapka kan n 3. Memb manambah wawasan sebagai referensi dalam melakukan penelitian sejenis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian saham Saham Saham dapat dapat didefin didefinisik isikan an sebagai sebagai tanda tanda penyer penyertaan taan atau kepemi kepemilika likan n seseor seseorang ang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut ( Darmadji dan Fakhruddin, 2001). Menuru Menurutt Weston Weston dan Copela Copeland nd (1998) (1998),, saham saham adalah adalah tanda tanda penyer penyertaan taan modal modal pada pada perser perseroan oan terbata terbatass seperti seperti yang yang telah telah diketahu diketahuii bahwa bahwa tujuan tujuan pemoda pemodall membel membelii saham saham untuk untuk memperoleh memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Masyarakat pemodal ini dikategorikan dikategorikan sebagai investor dan speculator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusa perusahaan haan dengan dengan harapan harapan mendap mendapatka atkan n devide deviden n dan capital capital gain dalam dalam jangka jangka panjang panjang.. Sedangkan speculator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan. Namun menurut Mishkin (2004), saham adalah suatu sekuritas yang memilki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekurutas sendiri dapat diartikan sebagai pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrument keuangan. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham (shares) merupakan instrument yang paling dominan diperdagangkan. Ada dua jenis saham yaitu: 1. Saha Saham m bias biasaa (Com (Commo mon n Sto Stock) ck) Saham biasa adalah efek dari pernyataan pemilikan (equity security) dari badan usaha yang yang berbent berbentuk uk perser perseroan oan terbatas terbatas.. Menuru Menurutt Dahlan Dahlan Siamat Siamat (1995:3 (1995:385), 85), cirri-cir cirri-cirii dari saham biasa adalah sebagai berikut: a. Devide Deviden n dibayarka dibayarkan n sepanjang sepanjang perus perusahaa ahaan n mempero memperoleh leh laba. laba. 4
b. b. Memi Memili liki ki hak hak sua suara ra c. Hak mempero memperoleh leh pembagia pembagian n kekayaa kekayaan n perusah perusahaan aan apabila apabila bangkrut bangkrut dilakuka dilakukan n setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2. Saha Saham m prefer preferen en ( Prefe Prefered red Sto Stock ck)) Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri dari saham preferen ( Dahlan Siamat, 1995:385) adalah sebagai berikut: a. Memilik Memilikii hak palin paling g dahulu dahulu mempero memperoleh leh devid deviden. en. b. Tida Tidak k mem memili iliki ki hak hak sua suara ra c. Dapa Dapatt memp mempen eng garuh aruhii mana manaje jeme men n peru perusa saha haan an teru teruta tama ma dala dalam m penc pencal alon onan an pengurus. d. Memilik Memilikii hak pembay pembayara aran n maksimum maksimum sebesar sebesar nilai nominal nominal saham saham lebih dahulu dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi. Selembar saham mempunyai nilai atau harga, dan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: 1.
Harga nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. dikeluarkan. Besarnya Besarnya harga nominal nominal memberikan memberikan arti penting saham Karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2.
Harga perdana Harga ini menerapkan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.
3.
Harga pa pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi terjadi setelah setelah saham saham tersebu tersebutt dicatat dicatatkan kan di bursa bursa efek. efek. Transa Transaksi ksi disisn disisnii tidak tidak lagi lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi, harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusa perusahaa haan n penerb penerbitny itnya. a. Karena Karena pada pada transak transaksi si di pasar pasar sekund sekunder er kecil kecil sekali sekali terjadi terjadi negoisasi harga investor dengan perusahaan penerbitnya.
2.1. 2.1.2. 2. Laba Laba aku akunt ntan ansi si 5
Para akuntan mendefinisikan laba dari sudut pandang perusahaan sebagai satu kesatuan. Laba akuntansi (accounting income) secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Belkoui menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki lima karakteristik berikut (Belkoui, 1993) : 1.
Laba Laba akun akunta tans nsii didasa didasark rkan an pada pada trans transak aksi si aktu aktual al terut terutam amaa yang yang berasal berasal dari dari penj penjual ualan an barang atau jasa.
2.
Laba Laba akun akunta tans nsii dida didasa sark rkan an pada pada post postul ulat at peri period odei eisa sasi si dan dan meng mengac acu u pada pada kine kinerj rjaa perusahaan selama satu periode tertentu.
3.
Laba Laba akuntansi akuntansi didasark didasarkan an prinsip prinsip pendapa pendapatan tan yang yang memerluk memerlukan an pemaham pemahaman an khusus khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan.
4.
Laba Laba akunta akuntans nsii meme memerlu rluka kan n penguk pengukura uran n tent tentang ang biaya biaya (expenses ( expenses)) dalam bentuk biaya historis.
5.
Laba Laba akunta akuntansi nsi menghe menghendak ndakii adany adanyaa penan penandin dingan gan ( matching ) antara pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut. Kelima karakteristik laba akuntansi di atas memungkinkan untuk menganalisis keunggulan
dan kelemahan laba akuntansi. akuntansi. Keunggulan Keunggulan laba akuntansi dapat dirumuskan dirumuskan sebagai berikut (Belkoui, 1993) : 1.
Laba akuntansi akuntansi bermanfaa bermanfaatt untuk untuk membantu membantu pengambilan pengambilan keputusan keputusan ekonomi. ekonomi.
2.
Laba akuntansi akuntansi diukur diukur dan dilaporka dilaporkan n secara objektif, objektif, dapat diuji diuji kebenarannya kebenarannya karena karena didasarkan pada transaksi atau fakta aktual, yang didukung bukti objektif.
3.
Laba akuntansi akuntansi memenuhi memenuhi kriteria kriteria konservatisme konservatisme,, dalam arti akuntansi akuntansi tidak mengakui mengakui perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung yang direalisasi.
4.
Laba Laba
akun akunta tans nsii
dipa dipand ndan ang g
berm berman anfa faat at
untu untuk k
tuju tujuan an
peng pengen enda dali lian an,,
teru teruta tama ma
pertanggungjawaban manajemen. Sementara itu, kelemahan mendasar dari laba akuntansi terletak pada relevansinya dalam proses pengambilan pengambilan keputusan. keputusan. Kelemahan laba akuntansi akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut (Belkoui, 1993) : 1.
Laba akuntansi akuntansi gagal gagal mengak mengakui ui kenaikan kenaikan aktiva yang belum direalisasi direalisasi dalam dalam satu periode karena prinsip cost histories dan prinsip realisasi.
2.
Laba akuntansi akuntansi yang didasarkan didasarkan pada cost histories mempersulit perbandingan laporan keuangan karena adanya perbedaan metode perhitungan cost dan cost dan metode alokasi. 6
3.
Laba Laba akunta akuntans nsii yang didasa didasark rkan an prins prinsip ip realis realisas asi, i, cost histories, histories, dan konservatisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak relevan. Menurut Febrianto dan Widiastuty (2005), ketiga angka laba akuntansi yakni laba kotor,
laba operasi, dan laba bersih bermanfaat untuk pengukuran efisiensi manajer dalam mengelola perusahaan. Investor dan kreditur yakni bahwa ukuran kinerja yang diutamakan dlam penilaian kinerja perusahaan adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi dan prospek perusa perusahaan haan dimasa dimasa mendata mendatang ng dengan dengan lebih lebih baik. baik. Penilaia Penilaian n kinerja kinerja perusa perusahaa haan n ini didasar didasaran an melalui informasi pada laporan laba rugi yang menyajikan informasi laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Masing Masing-ma -masing sing laba laba tersebu tersebutt memilik memilikii kandu kandunga ngan n informas informasii tersend tersendiri iri yang dapat dapat digunakan untuk memprediksi laba dan juga aliran arus kas masa depan. Martin H.LTobing (2007), menyimpulkan bahwa laba yang dihasilkan perusahaan memilki pengaruh yang signifikan terhada terhadap p harga harga saham. saham. Dengan Dengan demikia demikian n laba laba sangat sangat penting penting dalam dalam manilai manilai kinerja kinerja suatu suatu perusahan terutama dalam pengambilan keputusan untuk investasi.
2.2. Penelitian Penelitian Terdahulu Terdahulu Sampai saat ini penelitian-penelitian mengenai pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham telah banyak dilakukan dan terus berkembang. Sbagian peneliti menggunakan laba operasi sebagai variabelnya untuk penelitian mengenai laba dalam pengujian kandungan informasi dan prediksi laba dengan harga saham. Banyak penelitian-penelitian mengenai laba dengan harga saha saham m yang yang dilak dilakuk ukan an deng dengan an meng menggu gunak nakan an laba laba opera operasi si atau atau laba laba bers bersih, ih, tidak tidak pern pernah ah menggunakan laba kotor. Febrianto Febrianto dan Widiastuty Widiastuty (2005), meneliti tentang angka laba akuntansi akuntansi yakni laba kotor, laba operasi, dan laba bersih untuk mengetahui mana yang lebih bermakna bagi investor. Pada penelitian ini ditemukan bahwa laba kotor direaksi paling kuat dan mampu memberikan gambaran lebih baik tentang hubungan antara laba dengan harga saham. Pene Penelit litian ian Ball Ball dan dan Brow Brown n (196 (1968) 8),, meny menyim impu pulk lkan an bahw bahwaa peru peruba baha han n laba laba tahu tahuna nan n berko berkorelas relasii dengan dengan return return saham saham residua residual, l, sehing sehingga ga banyak banyak pnelitia pnelitian n yang secara secara konsis konsisten ten menemukan bukti hubungan tentang relevansi dan ketepatan waktu (timeliness) laba akuntansi. Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya hubungan antara laba kejutan dengan return residual secara signifikan. Luciana Spica Almira dan Dwi Sulistyowati (2007), meneliti tentang analisa terhadap relevansi nilai laba, arus kas operasi dan nilai buku ekuitas pada periode sekitar krisis keuangan 7
pada perusahaan manufaktur di BEJ. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa berdasarkan nilai koefisien koefisien R menunjukan menunjukan bahwa pada saat periode non krisis dan pasca krisis relevansi, nilai laba lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi dan nilai buku ekuitas. Dan pada saat krisis relevansi nilai nilai laba laba lebih lebih rendah rendah dan hasilny hasilnyaa mempun mempunyai yai pengar pengaruh uh signifi signifikan kan terhada terhadap p harga harga saham. saham. Nam Namu un pada pada pene peneli liti tian an yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh Brow Brown n dan dan Siva Sivaku kuma marr (200 (2001) 1),, mere mereka ka membandingkan kualitas tiga angka laba kuartalan: laba operasi pro forma, EPS dari laba operasi, dan EPS dari laba sebelum pos-pos luar biasa, dan operasi yang dihentikan. Mereka menemukan menemukan bahwa laba operasi pro forma memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan EPS dari operasi atau EPS dari laba sebelum pos-pos luar biasa dan operasi yang dihentikan.
2.3 Kerangka Pemikiran Informasi Informasi tentang kinerja suatu perusahaan perusahaan terutama tentang profitabilitas dibutuhkan untu untuk k meng mengam ambi bill kepu keputu tusan san dalam dalam suat suatu u peru perusa sahaa haan n dima dimasa sa yang yang akan akan data datang ng.. Dalam Dalam penyusunan laporan laba rugi, laba kotor dilaporkan lebih awal dari dua angka laba lainnya. Hal ini menunju menunjukan kan bahwa bahwa perhitu perhitunga ngan n laba laba kotor kotor akan akan menyert menyertaka akan n lebih lebih sedikit sedikit kompon komponen en pendapatan dan biaya dibandingkan dengan angka laba operasi dan laba bersih. Perubahan Perubahan laba menyediakan menyediakan informasi yang diperlukan oleh investor investor dan kreditur untuk membantu dalam memprediksi jumlah ketepatan waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Dalam mendukung kegunaan informasi laba, para peneliti akuntansi menemukan bahwa harga saham perusahaan berubah ketika perusahaan mempublikasikan laporan laba (W.H Brever, 2002). Dengan demikian informasi laba mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham suatu perusahaan. Hasil Hasil penelit penelitian ian yang yang dilaku dilakukan kan Lucian Lucianaa Spica Spica Almira Almira dan Dwi Dwi Sulisty Sulistyowa owati ti (2007 (2007), ), dengan sampel 60 perusahaan selama tahun 1995-1998 dan menggunakan tehnik analisis regresi linier linier berg bergand anda. a. Dala Dalam m pene penelit litian ian ini menya menyatak takan an bahwa bahwa berda berdasa sarka rkan n nilai nilai koefi koefisie sien n R menunjukan menunjukan bahwa pada saat periode non krisis dan pasca krisis relevansi, nilai laba lebih tinggi dibandingkan arus kas operasi dan nilai buku ekuitas. Dan pada saat krisis relevansi nilai laba lebih rendah dan hasilnya mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Pada penelitian yang dilakukan Febrianto dan Widiastuty (2005), ditemukan bahwa laba kotor direaksi paling kuat oleh pasar dan berpengaruh terhadap expected return saham. Berdasarkan dua penelitian tersebut, penelitian ini akan menguji kemampuan laba kotor, laba operasi, dan laba bersih dalam mempengaruhi terhadap harga saham.
8
2.3.Hipotesis Penelitian Kothari Kothari (1989), (1989), mengidentifikas mengidentifikasikan ikan setisaknya ada empat hipotesa yang menjelaskan menjelaskan besar besaran an koefi koefisie sien n resp respon on laba: laba: persis persiste tens nsii laba, laba, resik resiko, o, pertu pertumb mbuh uhan an,, dan dan tingk tingkat at bung bunga. a. Persistensi laba ditemukan memiliki hubungan yang positif dengan koefisien respon laba (ERC). Semakin persisten atau semakin permanen laba perusahaan, maka akan semakin tinggi ERC. Menurut Ramakrishnan dan Thomas (1991), menyatakan bahwa komponen laba bersih yang berbeda (termasuk juga komponen-komponen yang digunakan untuk menghitung laba kotor dan laba operasi). Akan memiliki persistensi yang berbeda. Sehingga pemilik tidak menghitung ERC secara rata-rata namun lebih baik membedakan ERC atas dasar kepermanenannya. Artinya adalah bahwa informasi laba akuntansi harus disajikan secara detail. Beberap Beberapaa hipotes hipotesis is yang diajuka diajukan n dalam dalam peneli penelitian tian ini sesuai sesuai dengan dengan hasil hasil penelit penelitian ian terdahulu adalah: Ha1 : Laba kotor berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham Ha2 : Laba operasi berpengaruh signifikan dan positif positif terhadap harga saham Ha3 : Laba bersih berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham Ha4: Laba kotor lebih baik dibandingkan dengan laba operasi dan laba bersih dalam pengaruhnya terhadap harga saham.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi Populasi dan dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian penelitian ini adalah perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 2003 sampai dengan 2006. Metode Metode yang digunakan dalam dalam penelitian objek pada penelitian ini adalah purpose sampling yaitu sampling yaitu metode pemilihan objek dengan beberapa kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksudkan adalah sebagai berikut: 1.
Tersed Tersedia ia laporan laporan keuang keuangan an selama selama peri periode ode tahu tahun n 20032003-200 2006. 6.
2.
Mengum Mengumpul pulkan kan dan dan menyajik menyajikan an secara secara lengka lengkap p data yang yang dibutu dibutuhka hkan. n.
3.
Tidak mengalami mengalami kerugian kerugian dn dn tidak tidak melakuka melakukan n merger merger selama selama periode pengamatan pengamatan .
Berdasarkan Berdasarkan kriteria di atas maka terpilih sampel sebanyak 42 perusahaan manufaktur manufaktur go publik dibursa efek Indonesia. 3.2. Metode Pengumpula Pengumpulan n Data Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain adalah dengan melakukan dokumentasi dimana penulis mencari 9
data dari catatan-catatan catatan-catatan atau laporan keuangan keuangan yang ada Bursa Efek Indonesia Indonesia (BEI). Jenis data yang yang digun digunak akan an merup merupak akan an data data seku sekund nder er yang yang melip meliput utii lapor laporan an keua keuang ngan an yang yang telah telah dipublikasikan yang diambil dari Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2009. Yaitu laporan laba rugi perusahaan manufaktur yang terdaftar dan sesuai kriteria pemilihan sampel. Dan data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ( ICMD) yang meliputi harga pasar saham, nilai buku saham, dan earning per share. share.
3.3. 3.3. Variabe Variabell Penelit Penelitian ian Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). variable). •
Variabe Variabell terikat terikat (dependent (dependent variable) variable) pada pada pene penelit litian ian ini ini adala adalah h reak reaksi si pasar pasar yang yang diperoleh dengan akumulasi return abnormal (CAR). Perhitungan return abnormal adalah sebagai berikut :
AR J,t J,t = R J,t J,t – R m,t m,t
(3)
AR J,t J,t : return abnormal perusahaan J pada hari t
•
R J,t J,t
: return sekuritas
R m,t m,t
: return indeks pasar
Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas pada penelitian ini adalah laba kotor, laba operasi, dan laba bersih dengan pengukuran sebagai berikut : 1. Laba kotor kotor yaitu yaitu selisih selisih dari pendapat pendapatan an perusahaan perusahaan dikurang dikurangii dengan dengan barang cost barang terjual. Cost barang terjual adalah semua biaya yang dikorbankan dimana untuk perusahaan dimulai dari tahap ketika bahan baku masuk ke pabrik, diolah hingga dijual. Biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut yang dikelompokan sebagai cost barang terjual. 2. Laba Laba operas operasii yaitu yaitu pendapata pendapatan n yang diperole diperoleh h dari dari kegiatan kegiatan operasio operasional nal utama utama perusahaan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya usaha. Laba bersih yaitu angka yang yang menu menunj njuk ukan an selis selisih ih antar antaraa selu seluruh ruh pend pendapa apata tan n dari dari kegi kegiata atan n oper operasi asi perusahaan maupun non operasi perusahaan. 3. Laba Laba bersih bersih yaitu yaitu angka yang yang menunjuk menunjukan an selisih selisih antara seluru seluruh h pendap pendapata atan n dari kegiatan operasi maupun non operasi perusahaan.
10
Penelitian ditujukan untuk membandingkan kekuatan hubungan ketiga angka laba tersebut dengan harga saham. Kekuatan hubungan tersebut diukur sekitar tanggal sebelum pengumuman laba, termasuk tanggal pengumuman laba, dan setelah tanggal pengumuman laba.
3.4. 3.4. Metode Metode Analis Analisaa Model analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk menguji sejauh mana dan bagaimana arah variabervariabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Model Imhoff dan Lobo (1992) adalah model interaksi yang dinyatakan sebagai berikut :
CAR j,[t1-t2] = b0 + b1UEJ,t + e CAR j,[t1-t2]
(1)
: akumulasi return abnormal perusahaan
J
: Interval waktu dari t 1 hingga t2
UEJ,t
: selisih laba akuntansi (laba kotor, laba operasi, dan laba bersih)
b1
: ERC
b0
: Estimasi intercept regresi
e
: Random error
Kedua, kami menguji hubungan antara return abnormal, laba kotor, laba operasi, dan laba bersih dengan menggunakan persamaan regresi sebagai berikut :
CAR j,[t1-t2] = b0 + b1kotor + b2operasi + b3 be bersih + e (2) Pengujian ini dilakukan untuk menguji kandungan informasi dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Persamaan tersebut mengikuti prosedur yang dilakukan oleh Swaminathan dan Weintrop (1991). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier linier sederha sederhana, na, pada pada keempat keempat variabe variabell penelit penelitian ian terseb tersebut ut dilakuk dilakukan an uji asumsi asumsi klasik klasik yang yang meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas. Hal ini bertujuan agar hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien.
11
\ DAFTAR PUSTAKA
Febrianto, R. dan E. Widiastuty. 2005. Tiga Angka Laba Akuntansi : Mana yan Lebih Bermakna Bagi Investor? SNA VIII (Solo): 159-169. Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt. 2007. Akuntansi Intermediate. Intermediate . Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Daniati, Ninna dan Suhairi. 2006. Pengaruh 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham. SNA IX Padang. 12
Rahayu, Sri. 2009. Pengaruh pengumuman Pengaruh pengumuman laba terhadap perubahan harga saham. saham. www.google.com
Murhadi, Werner R. 2009. Analisis 2009. Analisis saham: pendekatan fundamental . Jakarta : indeks Ariani, Ariani, Marisca Marisca Dwi. Dwi. 2010. 2010. Penga Pengaruh ruh laba laba koto kotor, r, laba laba operas operasi, i, dan laba laba bersih bersih dalam dalam memprediksi arus kas di masa mendatang . SNA VIII Purwokerto. Ball, R. dan P. Brown. 1968. An empirical evaluation of accounting income numbers. Journal of Accounting Research 6, 159-177. Imhoff, E. A. dan G. J. Lobo. 1992. The effect of ex ante earnings uncertainty on earnings response coefficients. The Accounting Review, Review, 67 (April). Kothari, S. 2001. Capital markets research in accounting. Journal accounting. Journal of Accounting and Economics 31, 105-231. Nurmalasari, Indah. 2010. Analisis pengaruh rasio profabilitas terhadap harga saham emiten LQ45. www.google.com
13