BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan aspek utama bagi manusia dalam menjalani hidup yang sehat dan sejahtera. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menjalani aktifitas sehari hari dengan lebih semangat dan dapat menjadi individu yang aktif serta produktif dalam rutinitas seharihari. Salah satu cara untuk memperoleh tubuh yang sehat adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Makanan bergizi adalah makanan yang cukup kualitas dan kuantitasnya serta mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan kondisi yang demikian, makanan bergizi menjadi penunjang untuk mencapai tubuh yang sehat. Namun
seiring
dengan
perkembangan
zaman,
di
mana
manusia
semakin
mengutamakan kepraktisan di segala bidang, diproduksilah berbagai produk instan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dalam waktu yang relatif efisien. Salah satunya adalah berbagai produk pangan yang dapat dikonsumsi secara instan atau siap saji. Keinstanan produk-produk pangan ini sering kali mengesampingkan aspek kandungan gizi. Tak jarang kandungan gizi, rasa, dan bahan pembuatannya berasal dari bahan-bahan kimia yang dalam jumlah besar besar dapat membahayakan fungsi fisiologis tubuh. Salah satu produk pangan instan yang banyak dikonsumsi karena kepraktisannya adalah mie instan. Produk mie instan dapat diperoleh dengan harga yang (relatif) tidak mahal dan menawarkan berbagai rasa yang menggiurkan konsumennya, sehingga banyak orang yang tertarik untuk mengkonsumsinya. Disamping kepraktisannya dan terjangkaunya harga untuk memperoleh mie instan, banyak keluhan-keluhan yang terjadi dikalangan banyak orang akibat mengkonsumsi mie instan. Keluhan yang dominan adalah keluhan kesehatan yang dialami konsumen akibat terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Keluhan-keluhan tersebut diyakini terjadi akibat
kandungan zat-zat berbahaya yang terdapat pada mie instan yang keluar akibat perebusan oleh air. Sering disebutkan di berbagai sumber bahwa mie instan mengandung zat-zat karsinogenik. Zat karsinogenik merupakan zat pendorong terjadinya kanker. Dari Informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mie instan. Itu sebabnya mengapa mie instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi Mie Instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Dari sekian banyak kasus yang terjadi, air rebusan mie instan mempengaruhi kesehatan pada manusia yang mengkonsumsinya. Penulis beranggapan bahwa zat-zat berbahaya yang terkandung dalam mie instan juga dapat membahayakan makhluk hidup lainnya, tidak hanya manusia saja. Oleh karena itu, untuk menguji pengaruh air rebusan mie instan, penulis memilih untuk mengadakan penelitian yang diberi judul “Pengaruh Air Rebusan Mie Instan Terhadap Manusia”. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian yang akan dilaksanakan, yakni : a. Apakah air rebusan mie instan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan Perkembangan manusia? b. Dalam hal apa saja air rebusan mie instan berpengaruh terhadap pertumbuhan manusia? c. Apakah benar bahwa terdapat kandungan lilin pada mie instan?
3. Pembatasan Masalah
Dalam Penelitian ini, penulis bermaksud untuk meneliti pengaruh-pengaruh air rebusan mie instan tarhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia.
4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk membuktikan bahaya mie instan dengan tanaman kacang hijau sebagai indikatornya. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan umum bahwa air rebusan mie instan dapat berpengaruh bukan hanya pada kesehatan manusia saja. 5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan mengenai bahaya air rebusan mie, sehingga banyak orang dapat mengurangi konsumsi mie instan demi mencapai hidup yang sehat. Penulis juga berharap agar penelitian ini mampu menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah diuraikan penulis pada bagian pertanyaan penelitian sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga berguna untuk menambah wawasan penulis dalam bidang penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Kandungan Air Rebusan Mie Secara Umum
Mie merupakan makanan praktis yang sudah tidak diragukan lagi rasanya. Rasa mie memang sesuai selera masyarakat Indonesia, hanya buka bungkusnya rebus sebentar maka jadilah mie instan yang siap dimakan. Kenyang, enak, praktis dan murah. Namun kita pastinya sudah mengetahui bahwa terlalu banyak mengkonsumsi mie instan menimbulkan banyak efek negatif terhadap tubuh kita dikarenakan mie instan mengandung pengawet dan penyedap rasa. Selain karbohidrat mie instan juga tak memiliki kandungan yang cukup vitamin, mineral dan serat yang amat bermanfaat bagi tubuh. Nah sebetulnya mi instan tak cukup baik nutrisinya untuk keseimbangan tubuh. Zat yang paling berbahaya yang ada dalam mie instan adalah kandungan bahan pengawet, MSG (monosodium glutamat), dan bahan pewarna makanan yang ada di dalam mi instan. Hal itu diungkapkan oleh dr.Patricial Wijaya, seorang dokter ahli kecantikan seperti yang dikutip dari Kompas Female. Menurut dokter ahli kecantikan ini kandungan bahan-bahan berbahaya ini diperoleh dari proses pengolahan sampai proses pengawetannya. Memang selama ini banyak yang mengatakan bahwa air rebusan mie saat pertama memasak harus dibuang agar menghilangkan kandungan pengawet namun menurut dokter ini zat it u tidak akan hilang. Namun tentunya akan lebih baik jika kita membuang air rebusan mie pertama dikarenakan akan mengeluarkan minyak dan zat-zat kimia yang terkandung didalamnya. Zatzat pengawet akan berkurang sedikit pada saat air rebusan pertama tersebut dibuang. Makan mie instan bukanlah tak boleh namun tentunya tak boleh mengkonsumsinya secara rutin. Mie instan memiliki efek jangka panjang seperti halnya gangguan pencernaan, konstipasi sampai kanker pencernaan jika dikonsumsi terus menerus.
y
2.2 Zat yang Bersifat Karsinogenik pada Air Rebusan Mie
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimental. 3.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian telah dijadwalkan antara bulan februari sampai bulan maret 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah tanaman kacang hijau dengan umur 1 minggu dan tinggi diperkirakan 15 cm .Tanaman kacang hijau dibagi dalam 3 kelompok ,yaitu kelompok kontrol,dan dua kelompok perlakuan. 3.4 Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas
:Pemberian air rebusan mie kepada tanaman
kacang hijau 2. Variabel Tergantung
:Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan kacang
hijau 3. Variabel Kontrol
: tinggi,warna,dan kesuburan tanaman kacang hijau
3.5 Bahan Penelitian Tanaman percobaan dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau dari biji sampai kira-kira berumur 1 minggu yang ditanam di media berupa kapas. Bahan perlakuan adalah air rebusan mie instan 3.6 Instrumen Penelitian Untuk penelitian dan pemeliharaan adalah polibag ,kapas,air biasa,air rebusan mie,dan diletakkan di tempat yang terang.
3.7 Cara Kerja 3.7.1 Cara Perlakuan Semua tanaman kacang hijau yang akan diberikan perlakuan sebelumnya direndam dalam air aqua selama 12 jam. Biji kacang hijau (kecambah) yang digunakan untuk penelitian adalah biji kacang hijau yang tidak mengapung atau yang tenggelam di dasar air. Tanaman kacang hijau dibagi kedalam tiga kelompok memiliki perlakuan yang berbeda dengan rincian : Kelompok I : disiram dengan air aqua Kelompok II : disiram dengan air rebusan mie banyak atau sering Kelompok III : disiram dengan air rebusan mie sedikit atau jarang 3.7.2 Cara Pemeriksaan Untuk melihat perubahan yang terjadi pada tanaman kacang hijau dilakukan dengan cara memperhatikan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang telah diberi air rebusan mie dari hari ke hari. 0: pertumbuhan kacang hijau normal 1 : tanaman tumbuh tetapi tidak subur 2 : tanaman tumbuh tetapi berwarna kekuningan 3 : tanaman layu 3
: tanaman mati
3.8 Jadwal Kegiatan No
Jenis pekerjaan
Durasi
1
persiapan
20 hari
2
Pemberian perlakuan
20 hari
3
Pengolahan data
20 hari
Lama penelitian
Bulan ke 1
2
keterangan 3
60 hari
3.9 Rincian Biaya No
Jenis Barang
Harga Satuan
Jumlah
Total Harga
1
Mie instan
Rp1.200,00
20 buah
Rp24.000,00
2
Biji kacang hijau
Rp10.000,00/kg
¼ kg
Rp2.500,00
3
Air Aqua
Rp500,00
20 buah
Rp10.000,00
TOTAL BIAYA
Rp36.500,00