LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD PWD – USU USU 2018
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang
Latar Belakang Masalah adalah a dalah menceritakan hal hal yang melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul penelitiannya. penelitiannya. Dalam Dalam latar belakang masalah ini, peneliti peneliti seolahseolaholah sebagai detektif yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk memunculkan berbagai berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut, maka seorang peneliti dalam hal ini dapat mengacu me ngacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan akan tetapi belum belum efektif pada pada pelaksanaannya. pelaksanaannya.
Latar belakang Masalah dapat juga mengacu pada krisis ideologi, ekonomi, sosial, politik, budaya, budaya, pertahanan dan keamanan. Latar belakang ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda untuk tidak diteliti. Yang menjadi pertanyaan, berapa halaman jumlah latar belakang masalah ?. Jawabannya yaitu proporsional, proporsional, tergantung jumlah halaman seluruh proposal penelitian atau laporan penelitian. Perlu Perlu digaris digaris bawahi bahwa jangan sampai sampai latar belakang masalah yang yang ada pada proposal atau yang ada pada Bab 1 pada laporan penelitian jumlahnya jumlahnya lebih banyak dari bab-bab lainnya, lainnya, kecuali kecuali bab terakhir, terakhir, yaitu kesimpulan kesimpulan dan saran.
Jadi sebelum menentukan judul penelitian, maka seorang peneliti diwajibkan untuk menemukan suatu masalah. Masalah tersebut kemudian dijadikannya sebagai latar belakang diangkatnya sebuah judul yang nantiny na ntinyaa akan diteliti oleh peneliti, Husaini Usman dan Purnomo, 2008.
METODOLOGI PENELITIAN
1
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD PWD – USU USU 2018
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah. Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar. Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah, kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua bahasan mengenai kerangka teori dan metodologi yang digunakan, digunakan, semuanya mengacu pada perumusan masalah. Oleh karena itu, ia menjadi titik sentral. Disinilah fokus utama yang akan menentukan arah penelitian (Yenrizal, 2012). Ada beberapa para ahli mendefinisikan tentang rumusan masalah, diantaranya: •
Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga hingga berhasil.”
•
Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa kenapa dan kenapa”. kenapa”.
•
Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya jawabannya melalui pengumpulan pengumpulan data data bentuk-bentuk bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (Sugiyono). (Sugiyono).
Seperti telah dikemukakan bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini di kembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Bentuk masalah dapat dikelompokkan dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif. a. Rumusan masalah Deskriptif Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap terhadap keberadaan keberadaan variable variable atau lebih ( variable variable yang yang berdiri sendiri sendiri ). Jadi dalam penelitian ini penelitian tidak membuat pernamdingan pernamdingan variable itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variable itu dengan variable yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya selanjutnya dinamakan penelitian penelitia n deskriptif.
METODOLOGI PENELITIAN
2
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
b. Rumusan Masalah Komparatif Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
c. Rumusan Masalah Asosiatif Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Rumusan masalah dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Merumuskan masalah penelitaian ini dapat dilakukan dalam bentuk pernyataan (problema statement) dan juga dalam bentuk pertanyaan (research question).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu: 1. Dirumuskan secara jelas 2. Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternaatif tindakan yang akan dilakukan 3. Dapat diuji secara empiris 4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan 5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat 6. Jelas cangkupannya 7. Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.
Menurut, Rakim (2008) memberikan tambahan tentang Batasan dan Lahan Permasalahan Spesifik hanya pada variabel yang diselidiki dalam bentuk diskripsi operasional Argumen yang logika mengapa pembatasan harus rasional Rumusan alasan yang ditetapkan pada variabel yang tepat dan sesuai dengan sejarah permasalahan. Bentuk Pertanyaan Peneletian yang Baik (GOOD RESEARCH QUESTION). Feasible
: jawaban pertanyaan harus merujuk pada sumber yang pasti/nyata, jelas dan efisien
Clarity
: mengembangkan persepsi dan konsepsi yang sama untuk semua pembaca
METODOLOGI PENELITIAN
3
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Significance : kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah Ethnic
: tidak berhubungan dengan suku, moral, kepercayaan , nilai nilai dan agama
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian. Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan terhadap hasil belajar. Tujuan penelitian yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis,
menguraikan,
menilai,
menguji,
membandingkan,
menemukan
hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.
METODOLOGI PENELITIAN
4
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan saran-saran yang diajukan setelah kesimpulan. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya.
Manfaat penelitian berhubungan erat dengan rumusan dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, seorang peneliti harus memperhatikan rumusan dan tujuan penelitian dalam merumuskan manfaat penelitian. bagi Perumusan manfaat penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, karena manfaat penelitian merupakan arah yang dituju dalam melaksanakan penelitian. Bahkan seorang pembaca dapat memahami isi penelitian dengan membaca manfaat penelitian. Penelitian pada umumnya dibagi ke dalam manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis diuraikan dengan manfaat yang diperoleh dari teori yang diuraikan dalam penelitian. Adapun manfaat praktis merupakan uraian dibahas tentang manfaat yang diperoleh dari penelitian secara praktis. Sebagai contoh dapat penulis kemukakan bahwa: •
Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang agama.
•
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam penelitian di masa yang akan datang.
METODOLOGI PENELITIAN
5
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
1.5 Kerangka Berpikir
Pengertian Kerangka Berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya.
Kerangka berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan orang lain. Dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam merumuskan hipotesis. Argumentasi itu harus membangun kerangka berpikir sering timbul kecenderungan bahwa pernyataan-pernyataan yang disusun tidak merujuk kepada sumber keputusan, hal ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam menyusun kerangka teoritis. Dalam hal menyusun suatu kerangka berpikir, sangat diperlukan argumentasi ilmiah yang dipilih dari teori-teori yang relevan atau saling terkait. Agar argumentasi kita diterima oleh sesama ilmuwan, kerangka berpikir harus disusun secara logis dan sistematis.
Kerangka berpikir yang meyakinkan hendaklah memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut. 1. Teori yang digunakan dalam berargumentasi hendaknya dikuasai sepenuhnya serta mengikuti perkembangan teori yang muktahir. 2. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut harus disebutkan secara tersurat semua asumsi, prinsip atau postulat yang mendasarinya.
Penyusunan kerangka berpikir dengan menggunakan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan ini akhirnya melahirkan suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut yang menjadi rumusan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap pemecahan masalah penelitian kita.
METODOLOGI PENELITIAN
6
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Beberapa kesalahan umum dalam menggunakan landasan teori, yaitu : 1. Peneliti melakukan pengkajian ulang secara tergesa-gesa terhadap kepustakaan semenjak dimulainya proses penelitian. Hasil-hasil yang diperoleh ini mengabaikan semua studi-studi sebelumnya yang telah dikembangkan penelitiannya. 2. Peneliti terlalu mengandalkan sumber-sumber data sekunder. 3. Peneliti hanya memusatkan perhatian kepada penemuan-penemuan penelitian yang dibacanya di dalam artikel penelitian atau jurnal penelitian, sehingga menghiraukan informasi berharga. Contohnya : metode-metode pengukurannya dan sebagainya. 4. Peneliti mengabaikan hasil hasil penelitian maupun teori teori yang terdapat dalam suarat kabar atau majalah populer. 5. Gagal menetapkan batas batas masalah dalam menerapkan penggunaan kepustakaan. 6. Mencatat data biografi yang tidak benar dan tidak dapat dipakai sebagai referensi yang sebenarnya dibutuhkan. 7. Terlalu banyak mencatat bahan bahan bacaan yang sebenarnya tidak relevan dengan masalah yang diteliti. Peneliti belum dapat memilih yang mana informasi dibutuhkan dan yang mana tidak dibutuhkan.
METODOLOGI PENELITIAN
7
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori berisi uraian tentang telahaan teori dan hasil penelitian terdahulu yang terkait. Telaahan ini bisa dalam arti membandingkan, mengkontraskan atau meletakan kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya menyatakan posisi atau pendirian peneliti disertai dengan alasan-alasannya. Dan bukan bermaksud untuk memamerkan teori dan hasil hasil penelitian ilmiah para pakar terdahulu dalam satu adegan verbal sehingga pembaca “diberitahu” mengenai sumber tertulis
yang
telah dipilih
oleh peneliti.
Hal ini
juga
dimaksudkan untuk
menampilkan mengapa dan bagaimana teori hasil penelitian para pakar terdahulu digunakan peneliti dalam penelitiannya, termasuk dalam merumuskan asumsi-asumsi dalam penelitiannya.Koentjaraningrat, Loc.,Cit.
Dalam sebuah tulisan ilmiah kerangka teori adalah hal yang sangat penting, karena dalam kerangka teori tersebut akan dimuat teori-teori yang relevan dalam menjelaskan masalah yang sedang diteliti. Kemudian kerangka teori ini digunakan sebagai landasan teori atau dasar pemikiran dalam penelitian yang dilakukan. Karena itu adalah sangat penting bagi seorang peneliti untuk menyusun kerangka teori yang memuat pokok pokok pemikiran yang akan menggambarkan dari sudut mana suatu masalah akan disoroti H. Nawawi, Metode penelitian bidang sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1995. Hal. 39-40
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti (Nawawi, 2001 : 40).
METODOLOGI PENELITIAN
8
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
2.2 Perumusan Hipotesis
Pengertian Hipotesis adalah jawaban atau pernyataan sementara mengenai rumusan dari penelitian yang dikemukakan. Perumusan Hipotesis adalah kesimpulan yang ditarik sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian, Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Tujuan perumusan hipotesis adalah sebagai langkah untuk menfokuskan masalah, mengidentifikasikan data-data yang relevan untuk dikumpulkan, menunjukkan bentuk desain penelitian, termasuk teknik analisis yang akan digunakan, menjelaskan gejala sosial, mendapatkan kerangka penyimpulan, merangsang penelitian lebih lanjut. Hipotesis harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut. 1. Hipotesis harus menyatakan pertautan dua variabel atau lebih. 2. Hipotesis harus jelas, tidak membingungkan dan dalam bentuk deklaratif atau pernyataan. 3. Hipotesis harus dapat diuji secara empiris, yang berarti bahwa seseorang mengumpulkan data yang tersedia di lapangan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut. Hipotesis menurut jenisnya terdiri atas 3 (tiga), yaitu : 1. Hipotesis penelitian (hipotesis alternatif) atau hipotesis kerja, yang bia sanya dimulai dengan kata “terdapat hubungan” atau “terdapat perbedaan”. 2. Hipotesis nol, yang biasanya dimulai dengan kata “tidak terdapat hubungan” atau “tidak terdapat perbedaan”. 3. Hipotesis Statistika.
Dalam penelitian, hipotesis penelitian cenderung untuk diterima. Contoh hipotesis penelitian : 1. Terdapat hubungan antara waskat dengan disiplin kerja. 2. Tidak terdapat perbedaan disiplin kerja antara wanita dan pria. Setelah perumusan hipotesis telah dibuat, maka dapat digambarkan hubungan antara variabel dengan suatu gambar. Jika definisi operasionalnya belum disebutkan dalam bab pendahuluan, maka dapat diungkapkan setelah gambaran tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
9
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis, maka peneliti dapat menentukan suatu judul dengan tepat. Pada umumnya judul ditentukan sebelum segala sesuatu dipermasalahkan. Namun judul baru dapat ditentukan setelah kita mengetahui rumusan masalahnya atau setelah kita mengadakan observasi kepustakaan, baik secara teoritis maupun praktis (ke lapangan). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat judul, yaitu : 1. Judul harus menggambarkan keseluruhan isi yang terdapat di dalam tulisan atau tesis. 2. Judul harus dirumuskan dalam bentuk kalimat yang sederhana dan jelas maksudnya. 3. Judul harus dalam bentuk kalimat pernyataan, bukan merupakan kalimat tanya. 4. Judul harus singkat, yaitu tidak lebih dari 10 kata. Nama organisasi atau instansi dianggap satu kata. 5. Judul harus menggunakan tata bahasa baku. 6. Judul harus jelas objeknya.
METODOLOGI PENELITIAN
10
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan, menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subyek). Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang mengamati tumbuhnya jagung, simber ddatanya adalah jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung. Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah subyek penelitian dimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, temp at dan sebagainya. Sedangkan sumber data dalam PSBK adalah merupakan data yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial budaya keagamaan itu sendiri baik dengan metode kuisioner maupun observasi. Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh. jenis sumber data terutama alam penelitian kualitatif dapat diklasifikassikan sebagai berikut: 1. Narasumber (informan) Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi.
METODOLOGI PENELITIAN
11
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Peristiwa Atau Aktivitas Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
3. Tempat Atau Lokasi Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun lingkungnnya.
4. Dokumen atau Arsip Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.
JENIS-JENIS DATA
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan, menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subyek).
METODOLOGI PENELITIAN
12
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
METODE PENGUMPULAN DATA
Berikut ini kami kemukakan metode-metode pengumpulan data yang sesuai dan banyak digunakan dalam penelitian sosial keagamaan. Metode-metode tersebut meliputi: observasi, wawancara, quesioner dan penggalian data dari sumber-sumber sekunder.
1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data yang palin galamiah dan paling banyak digunakan tidak hanya dalam dunia keilmuan, tetapi juga dalam berbagai aktivitas kehidupan. Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan. Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian, observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbolsimbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhifenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.
2. Wawancara Pengertian dan macam-macam wawancara Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face)dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang diteliti. Pembagian macam-macam wawancara yang dikemukakan oleh Patton (1980:197), yaitu: 1. Wawancara pembicaraan informal Pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pewawancara itu sendiri, bergantung spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai.
METODOLOGI PENELITIAN
13
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
2. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang dibicarakan dapat tercakup seluruhnya. Petunjuk itu didasarkan atasanggapan bahwa ada jawaban yang secara umum akan sama diberikan oleh para responden. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dan konteks wawancara yang sebenarnya.
3. Wawancara baku terbuka Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Dalam mengadakan pendalaman (probing) terbatas, dan hal itu bergantung situasi wawancara dan kecakapan wawancara.
3.2 Metode Analisis Data
Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang tertutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian. Atau analisis data j uga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan.
Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan sebuah data sehingga bisa di pahami, dan juga untuk membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi yang berdasarkan data yang diperoleh dari sampel, yang biasanya ini dibuat dengan dasar pendugaan dan pengujian hipotesis. Nah, agar lebih paham lagi penulis sudah merangkumkan di bawah ini.
Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
METODOLOGI PENELITIAN
14
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuantemuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Data yang belum dianalisis masih merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti, bila dianalisis dan ditafsirkan.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu :
Data bermuatan kualitatif Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian kualitatif. Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipatoris, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Untuk memperoleh arti dari data semacam ini melalui interpretasi data, digunakan teknik analisis data kualitatif, seperti yang telah diuraikan pada bab di atas.
METODOLOGI PENELITIAN
15
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Data bermuatan kuantitatif Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan kualitatif.
Teknik Analisis data kuantitatif Analisis data dalam kuantitatif menggunakan pendekatan statistik.
Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris.
Statistik deskriptif Statistik deskreptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi, distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral.
Tabel distribusi frekuensi yaitu menggambarkan pengaturan data secara teratur didalam suatu tabel. Data diatur secara berurutan sesuai besar kecilnya angka atau digolongkan didalam kelas-kelas yang sesuai dengan tingkatan dan jumlah yang sesuai didalam kelas.
METODOLOGI PENELITIAN
16
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru. Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Logikanya, boleh jadi, antara peneliti yang satu dengan yang lain bisa beda definisi operasional dalam 1 judul skripsi yang sama. DO (Definisi Operasional) boleh merujuk pada kepustakaan.
3.4 Referensi/daftar Pustaka
Pengertian studi pustakan adalah mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, catatan, majalah, kiisah-kisah sejarah dsb. (Mardalis : 1999) Definisi studi pustaka adalah mempelajari berbagai buku referensi serta ha sil penelitian sebelumnya yang sejenis yang beguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. (Sarwono: 2006) Pengertian studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, serta bebagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. (pengertian studi pustaka menurut nazir 1988) Studi pustaka adalah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (pengertian studi pustaka menurut sugiyono 2012)
METODOLOGI PENELITIAN
17
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Pengertian studi pustaka dalam penelitian adalah metode pengumpulan data dengan mencari informasi lewat buku, majalah, koran, dan literatur lainnya yang bertujuan untuk membentuk sebuah landasan teori (pengertian studi pustaka menurut arikunto 2006) Melakukan penelitian berarti mencoba mencari solusi atas suatu permasalahan yang dilakukan dengan cara-cara ilmiah, salah satunya dengan melakukan studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dan informasi dengan menelaah sumber-sumber tertulis seperti jurnal imiah, buku referensi, literatur, ensiklopedia, karangan ilmiah, serta sumber-sumber lain yang terpercaya baik dalam bentuk tulisan atau dalam format digital yang relevan dan berhubungan dengan objek yang sedang diteliti. Dari buku-buku referensi kita bisa memecahkan masalah berdasarkan teori-teori dan rumus-rumus yang telah diuji kebenarannya dan diakui secara umum. Kita juga dapat menelaah penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan objek yang sedang diteliti melalui jurnal ilmiah yang sangat mudah diakses dan sebagian ada yang sifatnya gratis. Dalam penelitan selevel skripsi dan tesis studi pustaka merupakan keharusan dan harus dicantumkan dalam laporan skripsi atau tesis. Studi pustaka menjadi landasan teori ketika peneliti akan mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Tempat yang paling tepat untuk melakukan studi pustaka tentu saja perpustakaan yang menyediakan berbagai buku dan tulisan secara gratis, seperti pustaka kampus, pustaka daerah, dan lain sebagainya. Selain itu pada zaman sekarang kita juga dapat dengan mudah mengakses buku-buku, tulisan, serta jurnal ilmiah secara online sehingga semakin banyak sumber yang dapat diakses. Sumber-sumber di internet ini ada yang sifatnya gratis dan ada pula yang berbayar. Asal gigih mencari ada banyak tulisan ilmiah yang dapat diakses secara gratis. Studi pustaka dilakukan sebelum peneliti memulai penelitiannya, hal ini bertujuan diantaranya untuk menemukan informasi yang relevan sesuai dengan objek penelitian dan menambah pengetahuan mengenai masalah yang diteliti. Dengan melakukan studi pustaka kita juga dapat menemukan masalah yang akan dijadikan objek penelitian, hal ini sangat berguna ketika kita belum menemukan objek yang akan diteliti.
METODOLOGI PENELITIAN
18
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
Studi pustaka juga dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang dapat dijadikan pedoman ketika melakukan pemecahan masalah dan merumuskan hipotesis yang akan diuji. Dengan melakukan studi pustaka kita juga dapat menghindari penelitian terhadap aspek-aspek dari suatu permasalahan yang telah diteliti sebelumnya.
METODOLOGI PENELITIAN
19
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
DAFTAR PUSTAKA
Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta. Yenrizal. 2012. Membuat Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian. Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
METODOLOGI PENELITIAN
20
LITERATUR PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
– PWD – USU 2018
METODOLOGI PENELITIAN
21