ANALISIS TABLET ALLOPURINOL
OLEH : AHMAD MUFID LUH PU PUTU AY AYU LA LAKSHEMINI OK OKA NI PUTU ARI SUTRESNI
NIM. 1403051006 NIM. 14 1403051007 NIM. 1403051008
JURUSAN ANALIS KMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIERSITAS PENDIDIKAN GANESHA !016
BAB I PENDAHULUAN 1.1
L"#"$ B%&"'"()
Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi maupun dalam sintetis atau zat kimia tertentu yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses rasa sakit, memulihkan dan menyembuhkan penyakit. Namun zat aktif tersebut tidak dapat dipergunakan begitu saja sebagai obat, terlebih dahulu harus dibuat dalam bentuk sediaan. obat dapat dibuat dalam berbagai bentuk sediaan farmasi yaitu bisa dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, sirup, gel, salep, pil, supositoria, dan lain-lain. Dari sediaan farmasi tersebut salah satu obat yang harus memenuhi persyaratan buku-buku pedoman yang berlaku seperti farmakope yaitu sediaan tablet. untuk mengetahui mutu suatu obat maka harus dilakukan beberapa pengujian atau evaluasi sangat diperlukan disamping sebagai pengujian kualitas juga untuk memenuhi patokan yang ada atau persyaratan farmakope-farmakope resmi suatu negara sehingga dihasilkan obat yang memenuhi persyaratan yg berlaku. Evaluasi tablet jadi adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui mutu tablet agar keamanan dan khasiat tablet dapat terjamin. 1.!
P$*(+*, P%$-/""(
elakukan evaluasi sediaan
farmasi
dalam
bentuk
sediaan
tablet, pengujian tablet dilakukan se!ara organoleptis, pengujian fisika-kimia "keseragaman ukuran, kekerasan, friabilitas , keseragaman bobot, waktu han!ur, dan
penetapan
kadar#
pada
tablet dengan
menggunakan
instrumen
spektrofotometer ultraviolet visible. 1.3
T"( P%$-/""(
$raktikum ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menguji mutu sediaan farmasi dalam bentuk sediaan tablet%llopurinol &'' mg.
1.4
M"(2""# P%$-/""(
(
)etelah melakukan praktikum evaluasi tablet %llopurinol diharapkan dapat memberikan informasi apakah suatu sediaan farmasi telah memenuhi persyaratan buku pedoman yang berlaku salah satunya *armakope +ndonesia. )elain itu untuk mengetahui apakah tablet %llopurinol yang diuji sudah memenuhi persyaratan sehingga dapat melindungi masyarakat dari sediaan tablet yang tidak memenuhi persyaratan !ara pembuatan obat yang baik.
&
BAB II TINJAUAN PUSTAKA !.1 L"("+"( T%$*
able t adala h sediaan padat kompak, dibuat se!ara kempa !etak, dalam bentuk
tabung
pipih
atau
okuler,
kedua
permukaannya
rata
atau
!embung, mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa zat tambahan "Dirjen $O, /01#. 2at tambahan tablet dapat diproduksi se!ara besar-besaran, sederhana, !epat, ka re na it u hara pan manufa kt ur nya le bi h ren dah jik a diband ing dengan bentuk sediaan lainnya. ablet-tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya han!urnya, dan dalam aspek lainnya tergantung pada !ara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. )yarat 3 syarat tablet menurut *+ +++ dan *+ +4 terdiri dari0 !.1.1 K%+%$")""( U'$"(
Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sampai tiga kali tebal tablet "Dirjen $O, 506#. !.1.! K%'%$"+"( T"/&%#
$engukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui kekerasannya, agar tablet
tidak
terlalu
rapuh
atau
terlalu
keras.
7ekerasan
tablet
erat hubungannya dengan ketebalan tablet, bobot tablet, dan waktu han!ur tablet"7hopkar, '#. !.1.3 K%$%)"+"( T"/&%# friability
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet digun!ang. $enentuan keregasan atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet akan dilapis "coating # "8hoihana, (''9#. !.1.4 K%$")""( B/#
ablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan !ara menimbang (' tablet dan menghitung bobot rata-rata tiap tabletnya. :ika tablet tersebut ditimbang satu persatu maka tidak boleh lebih dari ( tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih
1
besar dari harga yang telah ditetapkan kolom % dan tidak satu tablet-pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom ;. :ika tidak men!ukupi (' tablet maka dapat digunakan ' tablet tetapi dengan ketentuan tidak satu tablet-pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom % dan tidak satu tablet-pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom ; "Dirjen $O, 5#. !.1.5 "'# H"(-$
!.1.6 K%+%$")""( S%*""(
ablet harus memenuhi uji keseragaman bobot jika zat aktif merupakan bagian terbesar dari tablet dan jika uji keseragaman bobot !ukup mewakili keseragaman kandungan. 7eseragaman bobot bukan merupakan indikasi yang !ukup dari keseragaman kandungan jika zat aktif merupakan bagian ke!il dari tablet atau jika tablet bersalut gula. Oleh karena itu, umumnya *armakope mensyaratkan tablet bersalut dan tablet yang mengandung zat aktif /' mg atau kurang dan bobot zat aktif lebih ke!il dari /'> bobot sediaan, harus memenuhi syarat uji keseragaman kandungan yang pengujiannya dilakukan pada tiap tablet "Dirjen $O, 505#.
!.1.7 U* D*+&+*
Disolusi adalah persyaratan utama untuk dapat melewati dinding usus pada tahap pertama. Disolusi yang tidak sempurna atau metabolisme pada lumen usus atau oleh enzim pada dinding usus adalah penyebab absorbsi yang buruk. enentukan ke!epaan disolusi instrinsik obat pada rentang p? !airan fisiologis sangat penting karena dapat digunakan untuk memprediksi absorbsi dan sifat
/
fisikokimia. =ji disolusi menggunakan media !air yang dibuat kondisinya sama dengan p? !airan fisiologis tubuh "Dirjen $O, /0'9&-'91#.
!.! U$"*"( A&&,$*(& !.!.1 M()$"2*
)inonim
0 %@@O$=8+NO@=
%lopurinol
Nama kimia
0 ?-$irazolol
8umus molekul
0 A/?1 N1O
8umus bangun
0
;erat olekul
0 &6,
elting $oint
0 dibawah &''BA
)tabilitas
0 )tabil pada suhu tinggi "'/BA# dan pada p? &,-&,1.
+nkompatibilitas
0 %danya interaksi dengan prednisolone dan zat asam.
7andungan
0 %llopurinol mengandung tidak kurang dari 9,'> dan tidak lebih dari ',' > A /?1 N1O dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
$emerian
0 )erbuk halus putih hingga hamper putihC berbau lemah.
7elarutan
0 )angat sukar larut dalam air dan etanolC larut dalam larutan kalium dan natrium hidroksidaC praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
$enyimpanan
0 Dalam wadah tertutup baik.
"Dirjen $O, /05&-51 C he $harma!euti!al $ress, 1056#
!.!.! K,+*+*
iap tablet mengandung %llopurinol &'' mg.
6
!.!.3 I(*'"+*
− ?iperuresimia primer 0 gout. − ?iperuresimia )ekunder 0 men!egah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. $roduksi berlebihan asam urat antara lain padika keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik.
!.!.4 K(#$" I(*'"+*
− $enderita yang hipersensitif terhadap allopurinol. − 7eadaan serangan akut gout. !.!.5 "$" K%$" O/"#
%llopurinol adalah derivat pirimidin yang efektif sekali untuk menormalkan kadar urat dalam darah dan kemih yang meningkat. ;erdaya mengurangi sintesa urat atas dasar persaingan substrat dengan zat-zat purin berlandasan enzim anthinoydase "O# "jay dan 8ahardja, (''(0 &1(#.
!.!.6 D+*+
− Dewasa0 Dosis '' - &'' mg perhari. − Dosis pemeliharaan ('' - 6'' mg perhari − Dosis tunggal maksimum &'' mg. − 7ondisi ringan ( - ' mgFkg ;; perhari atau '' - ('' mg perhari. − 7ondisi sedang &'' - 6'' mg sehari. − 7ondisi berat 5'' - '' mg sehari. − %nak 0 ' - (' mg sehari atau '' - 1'' mg sehari. !.!.7 E2%' S",*()
−
Gejala hipersensitifitas.
− 8eaksi kulit. − gangguan grastointestinal, mual diare. − )akit kepada, vertigon, mengantuk, gangguan mata dan rasa. − Gangguan darah.
5
!.!.8 P%$*()"#"( "( P%$9"#*"(
− Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan silisilat dan urikosurik. − ?entikan kemerahan jika terjadi gejala kemerahan pada kulit atau alergi. − ?entikan penggunaan pada pasien yang mederita kelainan fungsi ginjal atau hiperurisemia asimptomatik.
− $ada penderita kelainan fungsi hati dianjurkan melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan.
− 7euntungan dan kerugian harus dipertimbangkan terhadap ibu hamil dan menyusui terhadap bayi dan janin.
− eningkatkan pemberian !airan selama penggunaan allopurinol untuk menghhindari terjadinya batu ginjal.
!.!. "$" P%(;*,"("(
)impan dalam wadahh tertutup rapat, terlindung dari !ahaya, pada suhu /H A - &'HA.
!.!.10 A/+$,+*
%llopurinol kira-kira 9'> diserap setelah pemakaian oral. )eperti uri! a!id, allopurinol sendiri dimetabolisme oleh anthine oidase. $ersenyawaan hasilnya, alloanthine, mempertahankan
kemampuannya
untuk
menghambat
anthine oidase dan mempunyai durasi kerja yang !ukup panjang sehingga allopurinol !ukup diberikan satu kali sehari "jay dan 8ahardja, (''(0 &1
!.!.11 R%+$,+*
Dari usus baik "k.l 9'># dan !epat, tidak terikat pada protein darah. Di dalam hati, obat ini dioksidasi oleh O menjadi oksipurinol aktif, yang terutama diekskresi dengan kemih. $lasma tF(-nya (-9 jam, dari oksipurinol melebihi (' jam berhubung adanya resorpsi kembali di tubuh "jay dan 8ahardja, (''(0 &1(#. !.3 S,%'#$2#%#%$ U<*+"&
9
)pektrofotometer serapan merupakan pengukuran suatu interaksi antara radiasi elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia. eknik yang sering digunakan dalam analisis farmasi. )pektrofotometer dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dari penilaian visual dimana studi yang lebih terin!i mengenai pengabsorpsian energi !ahaya oleh spesies kimia memungkinkan ke!ermatan yang lebih besar dalam pen!irian dan pengukuran kuantitatif. Dengan mengganti mata manusia dengan detektor-detektor radiasi lain, dimungkinkan studi absorpsi di luar daerah spektrum tampak, dan seringkali eksperimen spektrofotometer dilakukan se!ara automatik. )ebuah spektrofotometer suatu instrumen untuk mengukur suatu transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal dapat pula dilakukan. +nstrumen sema!am itu dapat dikelompokkan se!ara manual atau merekam atau sebagai berkas-tunggal atau berkas-rangkap. Dalam praktik, instrumen berkas-tunggal biasanya dilakukan se!ara manual, dan instrumen berkas-rangkap
umumnya
men!irikan
perekaman
automatik
terhadap
spektraabsorpsi, namun dimungkinkan untuk merekam suatu spektrum dengan instrumen berkas-tunggal. $engelompokkan !ara lain didasarkan pada daerah spektral, dan kita menyebut spektrofotometer inframerah, ultraviolet dan sebagainya. =nsur -unsur terpenting suatu spektrofotometer adalah sebagai berikut0 .
)umber-sumber lampu0 lampu deuterium digunakan untuk daerah =4 pada panjang gelombang dari '-&/' nm, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten digunakan untuk daerah visibel pada panjang gelombang antara &/'- '' nm.
(.
onokromotor0 digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. %latnya dapat berupa prisma untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian.
&.
7uvet "sel#0 digunakan sebagai wadah sampel untuk menaruh !airan ke dalam berkas !ahaya spektrofotometer. 7uvet itu haruslah meneruskan energi radiasi dalam dearah spektrum yang diinginkan. $ada pengukuran didaerah tampak,
kuvet ka!a atau kuvet ka!a !ore dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah ultraviolet kita harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus !ahaya pada daerah ini. 7uvet tampak dan ultraviolet yang khas mempunyai ketebalan !m, namun tersedia kuvet dengan ketebalan yang sangat beraneka, mulai dari ketebalan kurang dari mm sampai ' !m bahkan lebih. 1.
Detektor0 $eranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap !ahaya pada berbagai panjang gelombang.
/.
)uatu amplifier "penguat# dan rangkaian yang berkaitan yang membuat isyarat listrik itu dapat diba!a.
'
BAB III METODE 3.1 A&"#
%lat yang digunakan pada per!obaan ini adalah ;atang pengaduk, ;eaker glass /'' ml C'' ml, ;otol semprot, Aorong, Disintegrator, *riabilator, ?ardness tester, +nstrument spektrofotometri, :angka sorong, 7ertas perkamen,
labu
ukur ' mlC (/ ml C /' ml C '' ml C /'' mlC ''' ml, lap, $ipet tetes, $ipet volume / ml, )patel logam, imbangan analitik.
3.! B"9"(
;ahan yang digunakan pada per!obaan ini adalah %Iuadest, ;aku $embanding %llopurinol, Natrium ?idroksida, ablet %llopurinol &'' mg.
3.3 L'"+* ,%()"/*&"( +",%&
@okasi pengambilan sampel obat terfokuskan pada oko Obat dan %potek yang berada di sekitaran 7ota )ingaraja. @okasi oko Obat dan %potek terbagi menjadi empat titik yang ditentukan berdasarkan batas wilayah kota )ingaraja. $embagian @okasi tersebut tedapat dibawah ini 0 No.
Daerah
Nama %potek atau oko Obat
)ingaraja bagian timur
%potek ulia *arma
(
)ingaraja bagian barat
%potek
&
)ingaraja
%potek )ukasada
bagian
selatan 1
$usat 7ota
7imia *arma %hmad Jani dan oko Obat )umber
3.4 L'"+* P%()*"( +",%&
@okasi pengujian sampel di lakukan di @aboratorium eknis D& %nalis 7imia =ND+7)?% dan @aboratorium +nstrumen :urusan D& %nalis 7imia =ND+7)?%
(
BAB I PROSEDUR PEROBAAN
4.1 P%()""#"( O$)"(&%,#*'
$engamatan ini meliputi warna, bau, dan rasa. ablet diamati se!ara visual, dilihat apakah ada ketidak homogenan bentuk tablet, permukaan !a!at atau tidak dan harus bebas dari noda atau bintik-bintik.
4.! P%()""#"( K"(#*#"#*2 4.!.1 U* K%+%$")""( U'$"(
=kuran yang diamati adalah ukuran tebal dan diameter tablet. Diambil se!ara a!ak (' tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong. enurut *+ +++ diameter tablet tidak lebih dari & kali dan tidak kurang dari F& tebal tablet. 4.!.! U* K%'%$"+"(
Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap (' tablet yang diambil se!ara a!ak. 7ekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. )atuan kekerasan adalah kgF!m (. )yarat uji kekerasan tablet besar adalah sebesar 5-' kgF!m( dan tablet ke!il sebesar 1-6 kgF!m( 4.!.3 U* F$*"/*&*#"+
=ji friabilitas atau uji kerapuhan tablet dilakukan dengan menggunakan friabilator terhadap (' atau 1' tablet yang diambil se!ara a!ak. $arameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan atau bantingan selama waktu tertentu. *riabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang daya ikat serbuk, terlalu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang tidak tepat, massa !etak terlalu kering. ablet uji 1' tablet jika bobot kurang (/' mg dan (' tablet jika bobot tablet lebih dari (/' mg.
&
ablet yang diambil se!ara a!ak dibersihkan satu-satu dengan sikat halus untuk menghilangkan debu lalu ditimbang, masukkan semua tablet ke dalam alat, lalu diputar sebanyak dengan ke!epatan (/ rpm selama 1 menit "'' putaran#. @alu tablet dibersihkan lagi dan ditimbang. ablet yang baik memiliki friabilitas kurang
dari
>.
4.!.4 U* K%$")""( B/#
Diambil (' tablet se!ara a!ak lalu ditimbang masing-masing tablet. ?itung bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata. idak boleh ada ( tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot rata-rata le bih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom % dan tidak boleh satu pun yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga pada kolom ;. T"/%& I.1 $ersyaratan 7eragaman ;obot ablet B/# $"#"<$"#"
K (/ mg
P%(;*,"()"( //# $"#"<$"#" = A B
/>
&'>
(6 mg - /' mg
'>
('>
/' mg - &'' mg
5,/>
/>
L&'' mg
/>
'>
4.!.5 U* "'# H"(-$
ablet yang akan di uji sebanyak 6 tablet dimasukkan dalam tiap tube, ditutup dengan penutup dan keranjang tersebut dinaik-turunkan dalam medium air dengan suhu &5' oA. Dalam monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan gastrik (gastric fluid).
1
4.!.6 U* K%+%$")""( S%*""(
7eseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keseragaman bobot atau keseragaman kandungan. $ersyaratan keragaman bobot dapat diterapkan pada produk kapsul lunak berisi !airan atau pada produk yang mengandung zat aktif /' mg atau lebih dari bobot satuan sediaan. 7eseragaman dari zat aktif lain, jika ada dalam jumlah lebih ke!il, ditetapkan dengan persyaratan keseragaman kandungan. :adi uji keseragaman sediaan yang dilakukan pada per!obaan ini adalah dengan uji keseragaman bobot. $rosedur =ji 7eseragaman ;obot 0 Diambil &' satuan tablet dan dilakukan prosedur dengan !ara ditimbang seksama ' tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-ratanya. Dari hasil penetapan kadar, yang diperoleh seperti yang tertera dalam masing-masing monografi, dihitung jumlah zat aktif dari masing-masing ' tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen. )yarat dimana jumlah zat aktif dalam masing-masing ' satuan sediaan terletak antara 9/,'> hingga /,'> $enetapan kadar zat aktif di dalam tablet %llopurinol .
$embuatan @arutan ;aku %llopurinol a. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan proses pembakuan. b. Ditimbang '' mg ;aku %llopurinol ad NaO? ', N '',' m@. !. Dilakukan pengen!eran hingga menjadi beberapa konsentrasi yang berbeda yaitu 9 ppmC ' ppmC ( ppmC 1 ppmC 6 ppmC 9 ppm. d. Diukur serapannya dan dibuat kurva kalibrasi.
(.
$embuatan @arutan =ji ablet %llopurinol a. Diambil ' tablet %llopurinol &'' mg se!ara a!ak, lalu masing-masing tablet ditimbang dan ditentukan bobot rata-rata tablet tersebut. b. ablet tersebut digerus sampai homogen, lalu ditimbang serbuk tablet sebanyak '' mg. !. Dilarutkan serbuk tersebut dalam NaO? ', N pada labu ukur '' ml, diko!ok hingga larut.
/
d. Dilakukan pengen!eran hingga konsentrasi larutan menghasilkan serapan yang mendekati serapan larutan baku%llopurinol. e. Diukur serapannya dan ditentukan konsentrasinya dengan persamaan kurva kalibrasi. f. 7riteria penerimaan kadar untuk tablet %llopurinol yaitu tidak kurang dari &,'> dan tidak lebih dari '5,'>"@a!hman, @., @ieberman, ?.%., )!hwartz :.;., '019-/(C/-('& M Aartensen :.., 5&0((-((1#
4.3 U* K"&*#"#*2
4.3.1 Preparasi Sampel
Digerus,
ditimbang
setara
dengan
300
mg
Allopurinol
Ditriturasi dengan 10 mL NaOH dan disaring
Filtrat ditambahkan asam asetat (~0 g!L"
#ndapan di$u$i dengan 3 mL #tanol %%& diuapkan di udara terbuka selama ' menit
Dikeringkan pada suhu 10' ) selama 3 *am
+ampel di bagi bagian untuk u*i identikasi selan*utn-a.
4.3.2 Identifkasi Sampel •
Dilarutkan 1 bagian ke ' mL NaOH (~/0 g!L" 1 mL kaliumraksa iodidebasa, dipanaskan mendidih dan didiamkan beberapa 2aktu
sampai okulat
ber2arna kuning •
Dilarutkan 4 bagian ke 5 mL NaOH (~/0 g!L" 5 mL akuades 3 mL asam sitrat (%0~ g!L" lakukan pengo$okan endapan putih
•
Dilarutkan 1 bagian ke 5' mL akuades hangat didinginkan disaring 6' mL ltrat7 1 mL amonia (~100 g!L" 1 mL AgNO3 (40 g!L" endapan putih
6
•
' mL sisa ltrat dari u*i 3 0.' mL 8embaga(99" sul:at (10 g!L"endapan ber2arna biru
5
DAFTAR PUSTAKA Aartensen, :.., "5. Theory of Pharmaceutical Systems, 4olume ++-?eterogenous )ystems, %!ademi! $ress, New Jork,. ((-((1. Aoun!il of he 8oyal $harma!euti!al )o!ial Great ;ritain, "1#.
The
Pharmaceutical Codex. welfh Ed., he $harma!euti!al $ress., @ondon056. Direktorat :enderal $engawasan Obat dan akanan, Departemen 7esehatan 8epublik +ndonesia, "5#. Farmakope Indonesia III . :akarta0 6, 5. Direktorat :enderal $engawasan Obat dan akanan, Departemen 7esehatan 8epublik +ndonesia, "/#. Farmakope Indonesia IV . :akarta0 '96, '9&-'91, 5&-51, 1, 7hopkar, ).. "'#. onsep !asar imia "nalitik . $enerjemah %.)aptorahardjo, =niversitas +ndonesia $ress, :akarta. @a!hman, @., @ieberman, ?.%., )!hwartz :.;., "'#. Pharmaceutical !osage Form, 4olume M&, (nd ed, ar!ell Dekker +n!., New Jork0 19-/(C/-('&. 8hoihana, D.. "(''9#. Perbandingan a#ailabilitas in #itro tablet metronida$ol produl generik dan produk dagang% ")kripsi#. )urakarta0 =niversitas uhammadiyah )urakarta. jay, .?. dan 8ahardja, 7. "(''(#. &bat'obat Penting ed.6> Ele edia 7omputindo, :akarta. "http0FFwww.farmasiku.!omFinde.phptargetPprodu!tsMprodu!tQidP&/'9, aret ('(#
9
diakses 9