PROGRAM KERJA
2017
Departemen Radiology
DAFTAR ISI Ha l Pelayanan Radiologi Pendahuluan Tujuan Sasaran Ruang Lingkup Pelayanan Landasan Hukum Pelaksanaan Pembiayaan Perencanaan Target Pemeriksaan di Radiologi 2014 Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Mutu Pendahuluan Tujuan Sasaran Langkah –Langkah Pelaksanaan Pelaksanaan Pencacatan dan Pelaporan Evaluasi Pelaksanaan Standar Sumber Daya Manusia Pendahuluan Tujuan Sasaran Metodologi Perencanaan Training Langkah-Langkah Kegiatan Pelaksanaan Pembiayaan Pencacatan dan Pelaporan Evaluasi Pelaksanaan Keamanan dan Keselamatan Radiasi Pendahuluan Tujuan Ruang Lingkup Resiko Keamanan Radiasi dan Penanggulangan Pelaksanaan Pengelolaan Peralatan Radiologi Pendahuluan Tujuan Langkah –Langkah Kegiatan Stock Maksimal,Minimal Obat Kontras dan Film Pelaksanaan Kalibrasi dan Perawatan Peralatan Radiologi 2
4 4 5 5 5 6 6 6
8 8 8 9 10 10 10 11 11 11 13 14 14 14 14 14 15 16 16 17 17 21 22 22 23 25
Perbaikan Alat Medik Perbaikan Alat Umum Lampiran I : Program Pelayanan 2014 Lampiran II: Rencana Biaya Radiologi
25 25
3
Pelayanan Radiology
Pendahuluan Pelayanan Radiologi yang merupakan pelayanan penunjang kesehatan juga perlu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan Unit Kerja Radiologi merupakan pelayanan kesehatan yang menggunakan sinar peng-ion sehingga penggunaan bahan tersebut mempunyai dua sisi yang saling berlawanan, yaitu dapat sangat berguna bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit dan di sisi lain akan sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol, terlebih lagi bila di lakukan oleh tenaga yang tidak kompeten atau bukan radiographer dan spesialis radiologi, untuk itu setiap pengguna, penguasa ataupun pelaksana pelayanan radiologi harus senantiasa menjamin mutu pelayanannya yaitu harus tepat dan aman baik bagi pasien, pekerja maupun lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Kini saatnya semua individu yang terkait dalam pelayanan radiologi mulai memikirkan, membuat, menerapkan dan melaksanakan system keselamatan pasien, sehingga pelayanan radiologi ( Radiodiagnostik) tidak hanya mampu memberikan layanan dan hasil layanan yang bermutu tinggi tetapi juga memberikan kepastian terwujudnya keselamatan pasien ( pasien safety ). Tujuan Tujuan Umum Tercapainya standarisasi pelayanan radiologi diagnostik di seluruh Indonesia sesuai dengan jenis dan kelas sarana pelayanan kesehatan. Tujuan Khusus 1; Sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik.
untuk
2; Sebagai tolak ukur dalam menilai penampilan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan radiologi. 3; Sebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebih lanjut yang arahannya disesuaikan dengan tingkat pelayanan radiologi yang telah dicapai dan proyeksi kebutuhan pelayanan di masa depan. Sasaran Sebagai sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan radiodiagnostik Ruang Lingkup Pelayanan
Pelayanan radiologi diagnostik meliputi: 1. Pelayanan Radiodiagnostik 2. Pelayanan Imejing Diagnostik 3. Pelayanan Radiologi Intervensional Landasan Hukum
1; KepMenKes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan 2; KepMenKes RI No. 780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi Pelaksanaan Penanggung Jawab : Head of Dept.Radiology Pelaksana : Radiographer
Pembiayaan Perencanaan biaya program peningkatan pelayanan di bagian Radiologi 2017. Perencanaan Target Pemeriksaan di Radiologi 2017 Berikut adalah perencanaan target setiap bulan di tahun 2014: Pemeriksaan Actual Budget
Konvensional 700 800
Program Pelayanan 1. Comprehensive Children Center 2. Infection Control 3. Peningkatan Quality Objective
Kontras 1 10
USG 70 200
4. Akreditasi 5. Penurunan OPEX 6. Implementasi HIS/ RIS PACS (Terlampir) Evaluasi Pelaksanaan Dilaksanakan setiap akhir tahun dan koordinasi dengan klinisi.
Pengendalian Mutu Pendahuluan Sesuai dengan falsafah Radiologi yaitu “ Menjadi Sarana Penyelenggara diagnostik imejing bermutu yang dipilih karena dipercaya , diakui profesionalismenya di dalam dan diluar negeri dengan pelayanan yang dilandasi iman kepada Tuhan “ serta tujuan departemen radiology yaitu “ Mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui diagnostik imejing berkualitas dengan memperhatikan etika profesi dan kepuasan pelanggan serta peningkatan akademis , pengembangan wawasan dan penelitian dari staf” . Maka perlu dibuatnya pengendalian mutu pelayanan Radiologi serta evaluasi terhadap mutu pelayanan radiologi. Evaluasi pelayanan didapat dari pasien dan para dokter/ klinisi yang merujuk ke pasien. Tujuan Tujuan pengendalian mutu dan evaluasi pelayanan Radiologi adalah : 1; Mewujudkan falsafah dan tujuan Departemen Radiologi secara keseluruhan. 2; Menyediakan media kepada seluruh staf untuk berkompetisi dalam meningkatkan mutu pelayanan 3; Meningkatkan mutu pelayanan Departemen Radiologi melalui masukan baik dari pasien ataupun dokter klinisi. Sasaran 1. Pencapaian lama waktu tunggu hasil foto X-Ray :
;
Ringan : 1 hingga 3 posisi adalah 15 menit
;
Sedang : diatas 4 posisi adalah 30 menit
;
Berat : pemeriksaan dengan kontras media intravena, intraoral atau intraanal adalah 50 menit
1; Pencapaian kecepatan hasil foto thorax – abdomen NICU tidak lebih dari 1 jam 2; Pencapaian kerusakan film Radiologi manual karena human error tidak boleh melebihi 2% dari jumlah pemakaian film rADIOLOGI dalam satu bulan 3; Pencapaian waktu tunggu hasil foto dari Emergency untuk pemeriksaan ringan tidak lebih dari 30 menitdan pemeriksaan USG tidak lebih dari 30 menit.
Langkah – Langkah Pelaksanaan Adapun program kontrol mutu untuk evaluasi pengendalian mutu pelayanan di Departemen Radiologi
dan
1; Metode Tes Untuk sasaran mutu waktu tunggu foto atau hasil (Konvensional, Pasien Emergency dan NICU) Pengumpulan data diambil melalui: a; Pengumpulan jam foto dan jam hasil yang ada di formulir pemeriksaan b; Jam foto diisi oleh Radiografer setelah selesai melakukan pencucian film atau filming c; Jam hasil foto diisi oleh petugas administrasi setelah expertise foto selesai diketik.
d; Melalui jumlah tersebut data akan di rekap dan dihitung rata-rata jam hasil. e; Frekuensi 1 bulan sekali Untuk sasaran mutu kerusakan film. Pengumpulan data diambil melalui: a; Menghitung jumlah film rusak yang telah dikumpulkan oleh radiografer b; Mengelompokkan berdasarkan percetakan (Konvensional) c; Menghitung rata-rata jumlah film terpakai
film
ukuran
rusak
dan
dibandingkan
sumber dengan
d; Frekuensi dilakukan selama 1 bulan sekali 2. Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing 3. Perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan 4. Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan Pelaksanaan Penanggung Jawab : Dr. Dody Haikal, Sp.Rad Pencatatan dan Pelaporan Laporan dibuat dan akan diberikan ke bagian QR Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi program kerja secara keseluruhan dengan membuat rekapitulasi dan laporan yang dilakukan setiap 1 bulan pada akhir tahun 2014.
.........
Standar Sumber Daya Manusia Pendahuluan Meningkatnya persaingan Rumah Sakit dengan adanya pengembangan teknologi dalam pelayanan Rumah Sakit mengakibatkan banyaknya kesempatan masyarakat untuk melakukan pilihan dalam memperoleh pelayanan penyembuhan dan rehabilitasi penyakit. Salah satu penunjang untuk menjadi pilihan terpercaya pelayanan rumah sakit yaitu sumber daya manusia yang berkualitas serta senantiasa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bagian Radiologi. Maka radiologi salah satu pelayanan di rumah sakit berupaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan baik melalui pendidikan formal maupun informal. Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan Radiologi RS Kurnia Serang melalui meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan staff radiologi serta meningkatkan jenjang pendidikan format staff radiologi. Sasaran Seluruh staff radiologi mendapatkan pendidikan formal dan atau informal. Metodologi Pendidikan Informal
Inhouse Training yaitu pelatihan yang dilakukan di dalam RS Kurnia Serang
Out House Training yaitu pelatihan yang dilakukan di luar RS Kurnia Serang
Pendidikan Formal Pendidikan setingkat D3/D4 Radiologi Pendidikan setingkat S1 Fisika Medis Pendidikan setingkat S1 K3 Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi
Perencanaan Training No
Topik Training seminar
/Calon Peserta
jan feb mar Apr Mei Jun Jul
Agt Sep Okt nov Des
Inhouse Training Eksternal training Radiografer Seminar Pusat
PARIRadiograp her
Seminar Pengda
PARIRadiograp 222 her
Seminar Pengcab
PARIRadiograp her
Rincian Biaya
333
222 250
250
850
Langkah – Langkah Kegiatan 1; Inhouse Training sesuai dengan perencanaan program yang dibuat setahun sekali (jadwal terlampir) 2; Outhouse Training sesuai dengan perencanaan program yang dibuat setahun sekali (jadwal terlampir) 3; Pendidikan formal sesuai dengan program institusi pendidikan terkait. Pelaksanaan Penanggung Jawab : Head of Dept.Radiology Pelaksana : Staff Radiology Pembiayaan Dibebankan kepada RS Kurnia Serang
Pencatatan dan Pelaporan 1; Setiap peserta pendidikan formal dan informal dicatat dan difile di Radiologi 2; Formulir evaluasi training dan copy sertifikat diserahkan ke Training & Education RS Kurnia Serang dan Radiologi 3; Laporan dan evaluasi pelaksanaan program dibuat setiap tahun dan diserahkan kepada Unit Training & Education RS Kurnia Serang.
Evaluasi Pelaksanaan Dilaksanakan setiap akhir Tahun 16
Keamanan dan Keselamatan Radiasi Pendahuluan Alasan pembuatan program keamanan dan keselamatan radiasi adalah bahwa RS Kurnia Serang mempunyai tugas untuk melayani masyarakat dalam pembuatan citra radiologi, RS Kurnia Serang mempunyai peralatan dan sumber radiasi yang digunakan untuk melayani
masyarakat
dalam
pembuatan
citra
radiologi
demi
membantu dalam menegakkan diagnosa. agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan maka diperlukan program proteksi dan keselamatan radiasi, sehingga pasien, pekerja maupun lingkungan di sekitarnya dapat dipantau dan dijamin keselamatannya. Tujuan Program
keamanan
dan
menunjukkan
tanggung
proteksi
keselamatan
dan
keselamatan
jawab
radiasi
manajemen
radiasi
melalui
dibuat
untuk
untuk
memberikan
penerapan
struktur
manajemen, kebijakan, prosedur, dan susunan rencana organisasi yang sesuai dengan sifat dan besarnya potensi bahaya radiasi bagi manusia
sehingga
resiko
pemanfaatan
radiasi
pengion
dapat
dikurangi serendah mungkin sedangkan manfaat yang diperoleh sebesar-besarnya.
Ruang Lingkup Program proteksi dan keselamatan radiasi dilaksanakan di lingkungan Rumah Sakit Kurnia Serang rencana kegiatan yang akan dilakukan meliputi : Pemantauan daerah kerja, pemantauan perorangan, perawatan peralatan, dan pemantauan kesehatan pekerja radiasi. Resiko Keamanan Radiasi & Penanggulangan Dalam setiap tindakan pekerjaan yang dilakukan di bagian radiologi yang dilakukan oleh petugas radiasi selalu mempunyai potensi bahaya didalamnya baik itu dari manusia, alat yang digunakan maupun tempat kerja. Penggunaan APD yang tepat dan benar merupakan salah satu cara untuk mengendalikan resiko tersebut, bila pengendalian secara teknis dan administratif belum dapat mengurangi dampak resiko yang ada. Deskripsi Perlengkapan Proteksi Radiasi Peralatan proteksi yang digunakan disesuaikan dengan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh sumber radiasi tersebut, antara lain : a. Monitor Perorangan (TLD) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomo 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion pasal 10 Ayat (1) yang menjelaskan untuk mengetahui besar dosis yang diterima oleh pekerja radiasi maka
dilakukan
pemantauan
eksterna
dan
atau
interna.
Pemantauan eksterna dilakukan dengan menggunakan dosimeter perorangan
atau
monitor
perorangan.
Monitor
perorangan
digunakan untuk mengetahui besar dosis radiasi yang diterima pekerja dalam suatu periode tertentu. Mengingat dengan PT-KJRAD045 tentang Petunjuk Teknis Deteksi Jumlah Radiasi yang bertujuan dengan mengikuti instruksi kerja pemeriksaan yang benar akan dapat mengurangi
bahaya radiasi sehingga terjamin kesehatan dan keselamatan untuk pasien yang bertugas.TLD digunakan pada setiap kegiatan di medan radiasi. setiap bulan (maksimal 3 bulan) TLD harus dikirim ke BATAN untuk dievaluasi. Jumlah pemakai TLD sebanyak 36 Orang, diantaranya yaitu: A. RADIOLOG (DOKTER) 1; dr. Dody Haikal, Sp.Rad
B. RADIOGRAFER 1.Dede Ramdana, Amd.Rad TOTAL : RADIOLOGI = 1 Orang b. Perlengkapan Proteksi Radiasi yang tersedia Apron di Radiologi : 1 Buah Pelindung Thyroid di Radiologi : 1 Buah Kacamata Pb di Radiologi : 1 Buah c. Penahan Radiasi Penahan Radiasi Pb digunakan untuk melindungi pekerja dari sumber radiasi eksterna pemancar radiasi sinar-X. Jumlah tabir pb yang tersedia adalah 2 buah di ruang perawatan. Lebar : 50 cm Tinggi : 83 cm Tebal : ±3 cm Pb : 2 mm d. Tanda Bahaya Radiasi Tanda bahaya radiasi dipasang di tempat – tempat yang dianggap perlu, yaitu pemasangan tanda radiasi dalam bentuk acrilyc yang di tempel di setiap pintu pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan dilakukan maka radiographer akan menutup seluruh pintu akses di ruangan dan
lampu merah di atas pintu pemeriksaan otomatis menyala saat pintu pemeriksaan
ditutup.
Itu
menandakan
bahwa
sedang
ada
pemeriksaan sebagai peringatan bahwa akan ada radiasi di dalam ruangan. Penanggung jawab pengukuran tingkat kebocoran sumber radiasi adalah masing – masing Petugas Proteksi Radiasi yang tercantum dalam izin pemanfaatan sumber radiasi.
Pelaksanaan Pengelolaan Peralatan Radiologi Pendahuluan Mutu pelayanan kesehatan bidang radiologi tidak hanya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia penyelenggara pelayanan, tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas sarana, prasarana dan peralatan yang digunakan. Oleh sebab itu kemampuan radiografer dalam mengelola khususnya memelihara sarana, prasarana dan peralatan radiologi dalam batas kewenangannya sangat menentukan kualitas hasil layanan yang diberikan. Hasil kualitas citra radiografi yang bagus sangat tergantung pada beberapa faktor. Banyak faktor yang menentukan kualitas citra radiografi yang sesuai, antara lain : faktor peralatan (unit x-ray, kaset, dan processing) dan faktor teknik (SDM dan pasien). Penggunaan peralatan radiografi yang digunakan berkali-kali selama kurun waktu yang lama dan jumlah permintaan foto yang banyak, maka tidak menutup kemungkinan alat tersebut mengalami pergeseran nilai standar yang telah ditentukan. Pergeseran tersebut seharusnya terdeteksi sehingga dapat diatur kembali seperti semula sesuai dengan nilai standar. Untuk menjamin agar peralatan radiologi tetap sesuai dengan standar pelayanan, salah satu caranya adalah dengan adanya pelaksanaan pengelolaan peralatan radiologi.
Tujuan Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan radiologi yang diselenggarakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Tujuan Khusus 1; Sebagai
acuan
bagi
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dalam
melaksanakan pelayanan radiologi secara sistematik dan terarah. 2; Sebagai
acuan
bagi
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dalam
melaksanakan kendali mutu peralatan radiologi. 3; Meningkatkan kinerja pelayanan radiologi. 4; Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan Langkah – Langkah Kegiatan Proses pengadaan peralatan radiologi dapat dilakukan dengan: 1; Pembelian barang dengan Formulir Permohonan Persetujuan Pembiayaan Proyek (FP4). Petugas radiologi yang berwenang dalam pengadaan peralatan mengajukan dan mengirim Formulir Permintaan Informasi Harga ke bagian logistik/ pembelian. Setelah Formulir Informasi Permintaan Harga diisi dan ditandatangani oleh bagian logistik kemudian memberikannya ke bagian radiologi. Selanjutnya Petugas radiologi mengisi Formulir Permohonan Persetujuan Pembiayaan Proyek (FP4). Form FP4 yang telah ditandatangani oleh kepala departemen radiologi selanjutnya dikirim ke Manager Ancillary Clinical Services untuk disetujui. Jika telah disetujui, petugas radiologi mengirimkan form FP4 ke bagian keuangan.
2; Pembelian langsung Petugas radiologi yang berwenang dalam pengadaan peralatan mengisi Formulir Pembelian Barang kemudian ditandatangani oleh petugas yang bersangkutan dan kepala departemen radiologi selanjutnya form tersebut diberikan ke bagian logistik. 3; Pembelian barang yang terbudget Petugas radiologi yang berwenang dalam pengadaan peralatan mengajukan dan mengirim Formulir Permintaan Harga ke bagian logistik/ pembelian. Setelah Formulir Permintaan Harga diisi dan ditandatangani oleh bagian logistik kemudian bagian logistik memberikannya ke bagian radiologi beserta Formulir Capital Project Request. Formulir Capital Project Request yang telah diisi dan ditandatangani oleh kepala departemen radiologi Selanjutnya selanjutnya dikirim ke Manager Ancillary Clinical Services untuk disetujui
Stock Maksimal, Minimal Obat Kontras dan Film DAFTAR FILM RADIOLOGI NO
Nama Barang
Suhu Min Satuan
1
Film AGFA 24 x 30 cm Film AGFA 30 x 40 cm Film AGFA 35 x 35 cm Film AGFA 35 x 43cm
< 25 c
Lembar
< 25 c
Lembar
< 25 c
Lembar
< 25 c
Lembar
2 3 4
Isi/ Box Stock Min Stock Maks CP-GU100 50 Lembar200 Lembar CP-GU100 50 Lembar200 Lembar CP-GU100 50 Lembar200 Lembar CP-GU100 50 Lembar200 Lembar
DAFTAR OBAT KONTRAS NO Nama Barang 1 2
Isi Box
OMNIPAQUE 370 /10 50 ML OMNIPAQUE 370 /10 30 ML
Stock Min
Stock Max
Suhu ( Min )
Satuan
2
5
< 30 c
Vial
2
5
< 30 c
Vial
Pelaksanaan Kalibrasi dan Perawatan Peralatan Radiologi Pelaksanaan kalibrasi dilakukan setiap 1 tahun dari tanggal kalibrasi sebelumnya.Melaksanakan
kalibrasi
dan
perawatan
peralatan
radiologi, perlu diketahui daftar alat medik yang ada di radiologi, yaitu : (Terlampir) Perbaikan Alat Medik a; Bila dijumpai kerusakan alat, Petugas Radiologi yang bertugas : b; Mengisi formulir perbaikan sarana. Formulir ditanda tangani oleh petugas yang melapor dan SPV Radiographer atau HO Dept. c; Menyerahkan formulir tersebut kepada bagian rawat sarana medis d; Petugas dari distributor membuat laporan kerusakan yang ditanda tangani oleh petugas yang bersangkutan dan analis yang yang bertugas pada saat itu. e; Surat tersebut diserahkan ke rawat sarana medis, fotokopi surat disimpan di radiologi. Perbaikan Alat Umum a; Supervisor
bersangkutan
mengisi
formulir
perbaikan
sarana
umum. Formulir ditanda tangani pelapor. b; Menyerahkan formulir tersebut kepada bagian rawat sarana umum. c; Petugas
rawat
sarana
memperbaiki
alat
menghubungi distributor alat bersangkutan.
yang
rusak
atau
d; Petugas rawat sarana membuat laporan kerusakan yang ditanda tangani petugas yang bersangkutan dan petugas radiologi yang bertugas pada saat itu.
Lembar Persetujuan Serang, 18 Maret 2017 RS Kurnia Serang Dibuat Oleh,
Mengetahui,
Dede Ramdana, Amd.Rad
Dr. Dody Haikal, Sp.Rad
Radiografer
Head Of Dept. Radiology
Menyetujui,
Dr. Muhamad Nurul Muttaqin Assc. Dir. Medical Affairs