BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Belak Belakan ang g Keseha Kesehatan tan merupa merupakan kan hal hal yang yang sangat sangat penti penting ng bagi bagi semua semua manusi manusia a karena karena dengan dengan memili memiliki ki tubuh tubuh yang yang sehat, sehat, maka maka setiap setiap manusia bisa melakukan berbagai aktifitas dengan baik. Namun saat ini manusia banyak yang menjalankan gaya hidup yang tidak sehat, baik baik dari dari segi segi pola pola makan makan hingga hingga kurang kurangnya nya aktifit aktifitas as fisik. fisik. Hal ini mengak mengakiba ibatka tkan n banya banyak k muncul munculny nya a penya penyakit kit di dalam dalam tubuh, tubuh, salah salah satunya adalah penyakit degeneratif yaitu hipertensi (Indriana, 20!". Hipert Hipertens ensii atau atau tekana tekanan n darah darah tinggi tinggi adalah adalah pening peningka katan tan teka tekana nan n dara darah h sist sistol olik ik lebi lebih h dari dari !0 !0 mmHg mmHg dan dan teka tekana nan n dara darah h diastolik lebih dari #0 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang $akt $aktu u lima lima meni menitt dala dalam m kead keadaa aan n cuku cukup p isti istira raha hatt atau atau tena tenang ng.. %eningkata %eningkatan n tekanan tekanan darah darah yang yang berlangsu berlangsung ng dalam dalam jangka jangka $aktu lama lama (persis (persisten ten"" dapat dapat menimb menimbulk ulkan an kerus kerusaka akan n pada pada ginjal ginjal (gagal (gagal ginjal", ginjal", jantung jantung (penyakit (penyakit jantung jantung koroner" koroner" dan otak (menyebabkan (menyebabkan stroke" bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memad memadai. ai. &anya &anyak k pasien pasien hipert hipertens ensii dengan dengan tekana tekanan n darah darah tidak tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. 'leh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah pemerintah,, s$asta s$asta maupun maupun masyaraka masyarakatt diperlukan diperlukan agar hipertensi hipertensi dapat dikendalikan (nonim, 20!".
1
Hipert Hipertens ensii saat saat ini masih masih menjad menjadii masala masalah h utama utama di dunia. dunia. )alam statistik kesehatan dunia tahun 202, 'rganisasi Kesehatan )unia )unia (*H'" (*H'" melapo melaporka rkan n bah$a bah$a hipert hipertens ensii adala adalah h suatu suatu kondis kondisii beresiko tinggi yang menyebabkan sekitar + dari kematian akibat stro stroke ke,, dan dan !+ !+ dari dari jant jantun ung g koro korone nerr. %ada %ada tahu tahun n 20 20, *H' *H' mencatat satu miliar orang di dunia menderita hipertensi. )ua per tiga dianta diantaran ranya ya berad berada a di negara negara berke berkemba mbang ng yang yang berpen berpengha ghasil silan an rend rendah ah dan dan seda sedang ng.. Indo Indone nesi sia a bera berada da dala dalam m dere dereta tan n 0 nega negara ra dengan dengan pre-alens pre-alensii hipertens hipertensii tertinggi tertinggi di dunia, dunia, bersama bersama yanmar yanmar,, India, /rilanka, &hutan, hailand, Nepal, aldi-es (nonim, 20!". ngka kejadian hipertensi di Indonesia menurut hasil 1iset Kesehatan Kesehatan )asar (1iskesda (1iskesdas" s" 20! menunjukk menunjukkan, an, sebagian sebagian besar besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis (3,2". %re-alensi hipe hipert rten ensi si di Indo Indone nesi sia a sebe sebesa sarr 2,+ 2,+. . Hal Hal ini ini terli terliha hatt dari dari hasi hasill pengukuran tekanan darah pada usia 4 tahun ke atas ditemukan pre-a pre-alen lensi si hipert hipertens ensii sebes sebesar ar 2+,4 2+,4 dan dan kuesio kuesioner ner terdia terdiagno gnosis sis tenaga kesehatan untuk responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,5 (Kemenkes 1I, 203". &erdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh 6rlin Indriani (20 (20!" !" 7at 7at akti aktiff anti antihi hipe pert rten ensi si terb terban anya yak k yang yang digu diguna naka kan n adal adalah ah mlodipin yaitu sebanyak 3.402 18 (33,42" dan peresepan terbanyak adalah obat dengan nama generik yaitu sebanyak 0.+!! 18 (#3,54".
2
/edangkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh No-ita /ari (203" dapat disimpulkan bah$a penggunaan obat antihipertensi terbanyak adalah captopril 0, dan jenis terapi terbanyak adalah terapi tunggal 44,+. %enanganan yang tepat serta diagnosis dini penyakit hipertensi perlu dilakukan mengingat masih rendahnya tingkat kesadaran akan kesehatan pada masyarakat Indonesia ()epkes 1I, 202". erapi dengan obat hipertensi (antihipertensi" juga harus didasarkan pada bukti
ilmiah dalam
khasiat
untuk
menurunkan morbiditas dan
mortalitas, biaya dan adanya penyakit lain serta faktor9faktor resiko lainnya (:ardi, 203". &erdasarkan
pengamatan
yang
telah
penulis
lakukan,
peresepan obat untuk pasien hipertensi di 1umah /akit ndi )jemma asamba cukup tinggi, dan menurut sumber data dari seksi catatan medik dan pelaporan 1umah /akit ndi )jemma asamba pada tahun 20, hipertensi merupakan penyakit utama dari 0 besar penyakit yang ada di rumah sakit ini. %engelolaan penyakit hipertensi harus dilakukan dengan baik, terutama pengelolaan farmakologis dengan pemberian
antihipertensi.
ingginya
jumlah
pasien
dapat
menyebabkan terjadinya kekosongan persediaan antihipertensi. Hal ini menjadi perhatian penting agar ketersediaan obat selalu ada untuk memberikan pengobatan maksimal terhadap pasien.
3
&erdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui tentang profil peresepan obat antihipertensi di potek 1umah /akit ;mum ndi )jemma asamba %eriode 'ktober 20< aret 205. B. Rumusan Masalah 1umusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana profil obat peresepan obat antihipertensi di potek 1umah /akit ;mum ndi )jemma asamba %eriode 'ktober 20<aret 205. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum ujuan umum dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui profil peresepan obat antihipertensi di potek 1umah /akit ;mum ndi )jemma asamba periode 'ktober 20<aret 205. . Tujuan khusus ujuan khusus dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui jumlah dan persentase peresepan obat antihipertensi terbanyak berdasarkan= a. >enis kelamin dan usia pasien. b. ?olongan antihipertensi. c. @ima besar kelas terapi obat lain yang diresepkan bersama antihipertensi.
4
D. Man!aat Penelitian 1. Bagi "enulis enambah $a$asan dan ilmu pengetahuan bagi penulis serta melatih kemampuan dalam mengidentifikasi dan menganalisis resep obat antihipertensi. . Bagi aka#emik /ebagai referensi di perpustakaan /tikes @u$u 1aya %alopo >urusan
Aarmasi
mengenai
antihipertensi
sehingga
dapat
bermanfaat bagi mahasis$a yang membacanya. $. Bagi rumah sakit /ebagai bahan pertimbangan dalam program monitoring, e-aluasi,
penggunaan,
perencanaan
dan
pengadaan
obat
antihipertensi di potek 1umah /akit ;mum ndi )jemma asamba.
5
BAB II TIN%AUAN PU&TA'A
A. Tinjauan Hi"ertensi 1. De!enisi #an 'lasi!ikasi Hi"ertensi Hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang memiliki tekanan darah sistolik B !0 mmHg dan atau tekanan darah diastolik B #0 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. ekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi (6r$inanto, 20+". dapun pembagian derajat keparahan hipertensi pada seseorang merupakan salah satu dasar penentuan tatalaksana hipertensi ( A Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension, 2013" Klasifikasi 'ptimal Normal Normal tinggi Hipertensi derajat Hipertensi derajat 2 Hipertensi derajat 3 Hipertensi sistolik terisolasi
/istolik C 20 20 < 2# 30 < 3# !0 < +# 0 < 5# B 40 B !0
)iastolik C 40 40 < 4! 4! < 4# #0 < ## 00 < 0# B 0 C #0
. Pat(!isi(l(gi Hi"ertensi ekanisme
yang
mengontrol
kontriksi
dan
relaksasi
pembuluh darah terletak dipusat -asomotor, pada medulla di otak. )ari pusat
-asomotor ini bermula jarak saraf simpatis, yang
6
berlanjut ke ba$ah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks abdomen. 1ansangan pusat -asomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke ba$ah melalui sistem syaraf simpatis ke ganglia simpatis. %ada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana
dengan
dilepaskannya
noreepineprin
mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. &erbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang -asokonstriksi. Indi-idu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Drea, 20". %ada saat bersamaan
dimana sistem saraf
simpatis
merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal
juga terangsang,
mengakibatkan
tambahan
akti-itas -asokonstriksi. edulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan -asokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang memperkuat respons -asokonstriktor pembuluh darah. Easokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran
ke
ginjal,
menyebabkan
pelepasan
rennin.
1enin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian di ubah menjadi angiotensin II, suatu -asokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.
7
Hormon ini menyebaban retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan -olume intra -askuler. /emua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi (Drea, 20". /ebagai
pertimbangan
gerontologis
dimana
terjadi
perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggung ja$ab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. %erubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastilitas jaringan ikat dan penurunan dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan gaya regang pembuluh darah.
Konsekuensinya,
kemampuannya dalam dipompa
oleh
penurunan
aorta
dan
arteri
mengakomodasi
jantung
curah jantung
(-olume dan
besar
-olume
sekuncup"
peningkatan
berkurang
darah
yang
mengakibatkan tahanan
perifer
(1ohaendi, 203". $. )akt(r Resik( enurut %ur$anty (20" faktor resiko hipertensi adalah sebagai berikut =
a. erokok Aakta
otentik
menunjukan
bah$a
merokok
dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi. Kebanyakkan efek ini berkaitan dengan kandungan nikotin. sap rokok memiliki kemampuan menarik sel darah merah lebih kuat dari pada
8
kemampuan menarik oksigen ke jantung dan jaringan lainnya. Nikotin
dapat
menggangu
sistem
saraf
simpatis
yang
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. /elain
menyebabkan
ketagihan
merokok,
nikotin
juga
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen jantung, merangsang pelepasan adrenalin, serta menyebabkan gangguan irama jantung. b. /tatus ?i7i asalah kekurangan atau kelebihan gi7i pada orang de$asa merupakan masalah penting karena selain mempunyai resiko penyakit9penyakit
tertentu
juga
dapat
mempengaruhi
produkti-itas kerja. 'leh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. /alah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal. Indeks asa ubuh (I" adalah salah satu cara untuk mengukur status gi7i seseorang.
c. Konsumsi Na (Natrium". %engaruh asupan garam terhadap terjadinya hipertensi melalui peningkatan -olume plasma, curah jantung dan tekanan darah. Aaktor lain yang ikut berperan yaitu sistem renin angiostensin yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah. %roduksi renin dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain stimulasi saraf simpatis. 1enin berperan dalam proses kon-ersi angiotensin I menjadi angiotensin II, angiotensin II
9
menyebabkan
sekresi
aldosteron
yang
mengakibatkan
menyimpan garam dalam air. Keadaan ini yang berperan pada timbulnya hipertensi. d. /tress Hubungan antara stress dan hipertensi diduga melalui akti-itas sistem simpatis. %eningkatan saraf dapat menaikkan darah
secara
intermiten
(tidak
menentu".
/tress
yang
berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah yang menetap tinggi. /tress akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi akti-itas saraf simpatis. dapun stress ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal. /tress merupakan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. *. Penatalaksanaan Hi"ertensi a. erapi Non9Aarmakologis (6r$inanto, 20+" enjalani pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan
tekanan
menguntungkan
dalam
darah,
dan
menurunkan
secara resiko
umum
sangat
permasalahan
kardio-askular. %ada pasien yang menderita hipertensi derajat , tanpa faktor resiko kardio-askular lain, maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap a$al, yang harus dijalani setidaknya selama !< bulan. &ila setelah jangka $aktu tersebut, tidak didapatkan penurunan tekanan darah yang
10
diharapkan atau didapatkan faktor risiko kardio-askular yang lain, maka sangat dianjurkan untuk memulai terapi farmakologi. &eberapa pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak guidelines adalah = " %enurunan berat badan. engganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak asupan sayuran dan buah9buahan dapat memberikan manfaat yang lebih selain penurunan tekanan
darah,
seperti
menghindari
diabetes
dan
dislipidemia. 2" engurangi asupan garam. )i negara kita, makanan tinggi garam dan lemak merupakan makanan tradisional pada kebanyakan
daerah.
idak
jarang
pula
pasien
tidak
menyadari kandungan garam pada makanan cepat saji, makanan kaleng, daging olahan dan sebagainya. idak jarang, diet rendah garam ini juga bermanfaat untuk mengurangi dosis obat antihipertensi pada pasien hipertensi derajat B 2. )ianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr8 hari 3" 'lah raga. 'lah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30<0 menit8 hari, minimal 3 hari8 minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. erhadap pasien yang tidak memiliki $aktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya harus tetap dianjurkan untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda atau menaiki tangga dalam aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya.
11
!" engurangi konsumsi alkohol. *alaupun konsumsi alkohol belum menjadi pola hidup yang umum di negara kita, namun konsumsi alkohol semakin hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan pergaulan dan gaya hidup, terutama di kota besar. Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau gelas per hari pada $anita, dapat meningkatkan tekanan darah. )engan demikian membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol sangat membantu dalam penurunan tekanan darah. +" &erhenti merokok. *alaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti berefek langsung dapat menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardio-askular, dan pasien sebaiknya dianjurkan untuk berhenti merokok. b. erapi Aarmakologis (6r$inanto, 20+" /ecara umum, terapi farmakologi pada hipertensi dimulai bila pada pasien hipertensi derajat yang tidak mengalami penurunan tekanan darah setelah F bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien dengan hipertensi derajat B 2. &eberapa
prinsip
dasar
terapi
farmakologi
yang
perlu
diperhatikan untuk menjaga kepatuhan dan meminimalisasi efek samping, yaitu = " &ila memungkinkan, berikan obat dosis tunggal 2" &erikan obat generic (non9paten" bila sesuai dan dapat 3" engurangi biaya !" &erikan obat pada pasien usia lanjut (diatas usia 40 tahun"
12
+" /eperti pada usia ++<40 tahun, dengan memperhatikan faktor komorbid " >angan mengkombinasikan angiotensin converting enzyme inhibitor (D69i" dengan angiotensin II receptor blockers (1&s" 5" &erikan edukasi yang menyeluruh kepada pasien mengenai terapi farmakologi 4" @akukan pemantauan efek samping obat secara teratur. )ikenal lima kelompok obat lini pertama (first line drg " yang digunakan untuk pengobatan a$al hipertensi yaitu = diuretik, penyekat reseptor beta adrenergik ( !"blocker ", penghambat angiotensin converting enzyme (D69inhibitor", penghambat reseptor angiotensin (ngiotensin9receptor blocker, 1&", dan antagonis kalsium ( jay dan 1ahardja, 200" B. Pengg(l(ngan +,at Hi"ertensi 1. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor D6I
bekerja
dengan
menghambat
pembentukan
ngiotensin II dari ngiotensin I yang merupakan -asokonstriksi poten dan stimulan sekresi aldosteron. D6I juga menghambat degradasi bradikinin sehingga menyebabkan batuk kering dan menstimulasi sintesis agen -asodilator lain seperti prostaglandin 62 dan prostasiklin. 1esorpsi dari usus cepat untuk
5+ efeknya
sudah maksimal setelah .+ jam dan bertahan 292! jam, tergantung pada dosis, pengikatan pada protein 2+930, eliminasi
13
1
pada ginjal+9#0, plasma9t
2
nya ber-ariasi 292! jam.
6kskresinya le$at kemih, separuhnya sebagai metabolit inaktif dan separuh utuh (*ells et all, 20+". 2. Β"bloker G9bloker digunakan sebagai terapi lini pertama pada specific compelling indication (seperti post9I, coronary artery disease". ekanisme hipotensi obat golongan ini melibatkan penurunan cardiac output melalui efek inotropik dan kronotropik negatif pada jantung
dan
penghambatan
pelepasan
renin
pada
ginjal.
1esorpsinya dari usus pada umumnya cepat dan baik, kecuali 7at9 7at hidrofil (atenolol dan sotalol" yang hanya diserap untuk 30 sampai +0. )istribusi ke jaringan baik, terutama 7at lipofil seperti propanolol, alprenolol, oprenolol, metoprolol dan timolol. 6kskresi 7at97at lipofil melalui kemih berlangsung sebagai metabolit dengan akti-itas lemah. at97at hidrofil praktis tidak dimetabolisme dalam hati
dan
hampir
seluruhnya
dikeluarkan
secara
utuh.
%engikatannya pada protein berbeda9beda dan tidak berhubungan dengan sifat lipofilnya misalnya propanolol kurang leih #0 dan metoprolol hanya 2. %lasma t J nya pun ber-ariasi besar antara 2 dan 2 jam (*ells et all, 20+". 3. Calcium Channel Bloker
14
Dalcium Dhannel &loker menimbulkan relaksasi bagi jantung dan otot polos, dengan cara menghambat kanal kalsium sehingga menghambat masuknya kalsium ekstraseluler ke sel. Hal ini akan menyebabkan -asodilatasi dan menyebabkan penurunan tekanan darah.
Dalcium
Dhannel
&loker
)ihidropiridin
menyebabkan
akti-asi syaraf simpatik dan semua golongan Dalcium Dhannel &loker kecuali mlodipin dan Aelodipin" mempunyai efek inotropik negatif. 1esorpsinya di usus baik #0, mulai kerja dalam 20 menit dan bertahan 92 jam, pengikatan pada protein diatas #0, plasma t9 J nya 29+ jam. )alam hati 7at ini dirombak menjadi metabolit in aktif yang dieksresikan le$at kemih #0 dan tinja 0 (*ells et all, 20+". 4. Angiotensin II Recetor Inhibitor ngiotensin II
diperoleh dari
jalur #enin Angiotensin
Aldosteron System dan jalur alternati-e yang menggunakan en7im chymase. D6I hanya memblok jalur #enin Angiotensin Aldosteron System dan ngiotensin 1eceptor &loker memblok ngiotensin II dari jalur lain. ngiotensin 1eceptor &loker memblok reseptor ngiotensin sehingga ngiotensin II tidak dapat bekerja. idak seperti D6I, ngiotensin 1eceptor &loker tidak menghambat degradasi bradikinin. *alaupun karena sebab ini maka obat golongan 1& tidak menimbulkan batuk namun hal ini mungkin juga menimbulkan konsekuensi negatif karena efek antihipertensi
15
D6I juga dapat disebabkan karena kenaikan kadar bradikinin (-asodilator". 1esorpsinya di usus baik, kadar puncak dalam darah dicapai sesudah 39! jam. %engikatan pada protein ##, plasma t9J nya 2 jam, dari metabolit aktifnya 9# jam. 6kskresinya melalui kemih 3+ dan tinja kurang lebih 4+ (*ells et all, 20+". -. !iuretik )iuretik menurunkan tekanan darah dengan cara diuresis. 1eduksi -olume plasma dan -olume stroke (jumlah darah jantung yang dipompa keluar dari -entrikel pada setiap denyut" karena proses diuresis menurunkan ) dan cardiac output. %enurunan cardiac output pada a$al terapi akan menimbulkan kompensasi berupa peningkatan resistensi pheripheral -askular. %ada terapi jangka panjang (chronic therapy ", cairan ekstraseluler dan cairan plasma akan kembali ke le-el pre9treatment, dan resistensi pheripheral -askular menurun di ba$ah base9line. %enurunan resistensi -askular bertanggung ja$ab pada efek hipotensi jangka panjang (*ells et all, 20+". C. Tinjauan Rese" 1. Defnisi Resep 1esep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter he$an yang diberi i7in berdasarkan peraturan perundang9undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola
16
apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien (/yamsuni, 200". 2. Ukuran Lembaran Resep
@embaran
resep
umumnya
berbentuk
empat
persegi
panjang, ukuran ideal lebar 092 cm dan panjang +920 cm (>as, 200#". 3. Jenis Jenis Resep a. 1esep
standar
(18.
'fficinalis",
yaitu
resep
yang
komposisinya telah dibakukan dan dituangkan ke dalam buku farmakope atau buku standar lainnya. %enulisan resep sesuai dengan buku standar. b. 1esep magistrales (18. %olifarmasi", yaitu resep yang sudah
dimodifikasi atau diformat oleh dokter, bisa berupa campuran atau tunggal yang diencerkan dalam pelayanannya harus diracik terlebih dahulu. c. 1esep medicinal. :aitu resep obat jadi, bisa berupa obat
paten, merek dagang maupun generik, dalam pelayanannya tidak mangalami peracikan. &uku referensi = 'rganisasi Internasional untuk /tandarisasi (I/'", Indonesia Inde$ %edical Specialities &II%S', )aftar 'bat di Indonesia ()'I", dan lain9lain. d. 1esep obat generik, yaitu penulisan resep obat dengan
nama generik dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu.
17
)alam pelayanannya bisa atau tidak mengalami peracikan (>as, 200#". *. Format Penulisan Rese" enurut >as (200#", resep terdiri dari bagian = a. Insri"ti( = Nama dokter, No./I%, alamat, telepon, No. H%, kota, tempat, tanggal penulisan resep. ;ntuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota pro-insi. /ebagai identitas dokter penulis resep. Aormat inscriptio suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada praktik pribadi. ,. In/(ati( 0 permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin 18 L resipeM artinya ambilah atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek. . Presri"ti( +r#(nati( 0 nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan. #. &ignatura
0
yaitu tanda
cara pakai,
regimen
dosis
pemberian, rute dan inter-al $aktu pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi. e. &u,sri("ti( 0 yaitu tanda tangan8 paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut.
18
!. Pr( 2#i"eruntukkan3 0 dicantumkan nama dan umur pasien. eristime$a untuk obat narkotika juga hatus dicantumkan alamat pasien (untuk pelaporan ke )inkes setempat".
D. 'erangka '(nse" %asien Hipertensi
1esep 'H
usia >enis Kelamin
potek poteker
%elayanan kefarmasian
?olongan 'H
Nama 'H
'bat selain 'H
19
%rofil %eresapan 'H di rumah sakit
E. De!inisi +"erasi(nal . Hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang memiliki tekanan darah sistolik B !0 mmHg dan atau tekanan darah diastolik B #0 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. ekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi.. 2. ?olongan adalah golongan obat hipertensi menurut mekanisme kerja obat yaitu A() Inhibitor, beta"blockers, (alsim (hannel *loker, Angiotensin II #eceptor Inhibitor, dan +iretik 3. 1esep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter he$an yang diberi i7in berdasarkan peraturan perundang9undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola
20
apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien.
BAB III MET+DE PENELITIAN
A. Desain Penelitian )esain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengambil data primer yang berasal dari seluruh lembar resep yang ada di potek 1umah /akit ndi )jemma asamba periode 'ktober 20<aret 205. B. Tem"at #an 4aktu Penelitian %enelitian ini dilaksanakan di potek 1umah /akit ndi )jemma
asamba
periode
'ktober
20<aret
205.
%engambilan data dilakukan pada 30 pril 205. C. P("ulasi #an &am"el
21
1. P("ulasi )alam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh lembar resep yang ada di potek 1umah /akit ndi )jemma asamba periode 'ktober 20<aret 205. . &am"el )alam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh lembar resep yang mengandung antihipertensi di potek 1umah /akit ndi )jemma asamba periode 'ktober 20<aret 205.
D. Cara Pengum"ulan Data )engan cara mengumpulkan data primer yang berasal dari lembar resep di potek 1umah /akit ndi )jemma asamba periode
'ktober
20<aret
205.
Kemudian
dilakukan
pencatatan terhadap resep9resep yang mengandung antihipertensi. E. Cara Peng(lahan #an Analisa #ata ;ntuk mengetahui jumlah dan persentase (" peresepan antihipertensi di potek 1umah /akit ndi )jemma asamba periode 'ktober 20<aret 205, maka langkah9langkah yang dilakukan adalah= . engumpulkan dan
mengelompokkan lembar resep
yang
mengandung antihipertensi.
22
2. encatat umur dan jenis kelamin pasien yang mendapatkan antihipertensi. 3. engelompokkan antihipertensi berdasarkan 7at aktif, nama generik, nama dagang dan golongan. !. endata kelas terapi obat lain yang diresepkan dengan antihipertensi. +. enyajikan data dalam bentuk tabel. . elakukan perhitungan jumlah dan persentase. 5. embahas hasil pengamatan dan menyimpulkan data.
DA)TAR PU&TA'A nonim. 20!. -ementerian -esehatan #I tentang Hipertensi >akarta= )epkes 1I &adan %enelitian dan %engembangan Kesehatan. 1iset Kesehatan )asar (1iskesdas" 20!. >akarta= Kementrian Kesehatan 1I. Drea, . 20. Hypertension >akarta= edya )epkes 1I. 20. asalah Hipertensi di Indonesia.http=88$$$.depkes.go.id8inde.php8berita8press9 release8#0#9masalah9hipertensi9di9indonesia.html. )iakses pada hari rabu, 2 pril 205 6r$inanto, dkk. 20+. .edoman /atalaksana Hipertensi .ada .enyakit -ardiovaskler >akarta= %61KI Indriana, 6rlin. 20!. .rofil .eresepan Antihipertensi .asien #aat alan #mah Sakit .ertamina aya .eriode anari"%aret 201 KI= %oltekes Kemenkes II
23
>as, ., 200#. .erihal #esep +osis serta 4atihan %enlis #esep. 6d 2. %edan= ;ni-ersitas /umatera ;tara %ress enkes 1I. 200. .ermenkes #I 5o H-02026%)5-)S60786I62010 /entang -ea9iban %enggnakan :bat ;enerik +i
akarta= enkes 1I. %ur$anty, :. 20. .rofil .eresepan :bat Hipertensi ;olongan Antagonis -alsim KI= ;ni-ersitas uhammadiyah %alangkaraya 1ohaendi. 203. Hipertensi >akarta= %t edia Komputindo /ari, No-ita. 203. .ola .eresepan dan -erasionalan .enggnaan Antihipertensi pada .asien dengan Hipertensi di #aat alan .skesmas Simpr .eriode anari"ni 2013 KI= ;ni-ersitas @ampung /yamsuni, H. 200. Ilm #esep >akarta= &uku Kedokteran 6?D jay H, 1aharja K. 200. :bat"obat .enting . 6disi . >akarta= 6le edia Komputindo. :ardi. 203. .engarh -onseling :leh Apoteker /erhadap .eningkatan .engetahan .asien tentang :bat dan -epathan .asien %eminm :bat Antidiabetes %ellits /ipe 2 Antihipertensi di Apotek -imia akarta= AI% ;ni-ersitas Indonesia. *ells,&.?., )i%iro,>.., /ch$inghammer,.@., )i%iro,D.E. 20+. .harmacotherapy Handbook 5inth )dition. %hiladelphia= c?ra$9 Hill 6ducation
24