PENGELOLAAN OBAT OBAT DI RUMAH RU MAH SAKIT By Eko Putera Sampoerna On 12.02
PENGELOLAAN OBAT DI RUMAH SAKIT (PENYIMPANAN (PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI)
Pengelolaan obat di rumah sakit sangat sakit sangat penting karena ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit, baik secara medis maupun ekonomis !nonim, 1""#$. Pengel Pengelola olaan an obat obat tidak tidak hanya hanya mencaku mencakup p aspek aspek logist logistik ik sa%a, sa%a, tetapi tetapi %uga %uga mencak mencakup up aspek aspek informasi obat, super&isi dan pengendalian menu%u penggunaan obat yang rasional 'usticia, 200"$. Pengelolaan obat berhubungan erat dengan anggaran dan belan%a rumah sakit. Secara nasional biaya obat sebesar #0()0* dari %umlah operasional pelayanan kesehatan !nonim, 200)$. Oleh karena itu, pengelolaan perbekalan farmasi harus dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat yang sebesar(besarnya bagi pasien dan rumah sakit. Bagian logistik logistik farmasi adalah bagian dari +nit Pelayanan Pelayanan armasi -umah Sakit yang berfungsi sebagai sarana pengelola peng elola perbekalan farmasi yang digunakan di rumah sakit. enurut S/ enter enterii /esehat /esehatan an omor omor 11" 11"en enkes kesS/ S/3 3200# 200#,, pengelo pengelolaa laan n perbeka perbekalan lan farmas farmasii
merupakan suatu siklus kegiatan dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta e&aluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. 4u%uan dari pengelolaan perbekalan farmasi adalah mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien, menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan, meningkatkan kompetensi tenaga farmasi, me5u%udkan Sistem 6nformasi anagemen berdaya guna dan tepat guna, serta melaksanakan pengendalian mutu pelayanan. enurut 7uick, dkk 1""$, pengelolaan obat meliputi tahap seleksi, pengadaan, distribusi, dan penggunaan, yang didukung oleh mana%emen organisasi, keuangan, informasi mana%emen dan S8. Setelah proses seleksi dan pengadaan logistik, tahap yang tidak kalah penting adalah proses penyimpanan dan distribusi obat sampai ke tangan pasien. +ntuk itu, setiap rumah sakit harus memiliki sistem tertentu yang dapat men%amin penyimpanan logistik serta distribusi yang tepat dan sesuai dengan kondisi rumah sakit. Penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi melibatkan se%umlah prosedur, personel, alat yang perlu ditetapkan dengan seksama agat pelayanan kefarmasian ber%alan lancar dan efektif. Penyimpanan merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang telah ditetapkan disertai dengan sistem informasi yang selalu men%amin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. 4u%uan dari mana%emen penyimpanan obat adalah untuk melindungi obat(obat yang disimpan dari kehilangan, kerusakan, kecurian, terbuang sia(sia, dan untuk mengatur aliran barang dari tempat penyimpanan ke pengguna melalui suatu sistem yang ter%angkau !nonim, 2009$. Penggunaan informasi yang efektif merupakan kunci untuk mencapai tu%uan dari mana%emen penyimpanan tersebut Siregar, 200#$. penyimpanan obat dalam rumah sakit !nonim, 2009$ adalah sebagai berikut: 1. Penyimpanan
Persyaratan
Penyimpanan merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan : a.
8ibedakan menurut bentuk sediaan dan %enisnya
b.
8ibedakan menurut suhunya, kestabilannya
c.
udah tidaknya meledakterbakar
d.
4ahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu men%amin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
2. -uang penyimpanan -uang
penyimpanan
harus
memperhatikan
kondisi,
sanitasi
temperatur
sinarcahaya,
kelembaban, fentilasi, pemisahan untuk men%amin mutu produk dan keamanan petugas yang terdiri dari : a. /ondisi +mum untuk -uang Penyimpanan 1. Obat %adi 2. Obat produksi ;. Bahan baku obat #. !lat kesehatan dan lain(lain. b. /ondisi /husus untuk -uang Penyimpanan 1. Obat termolabil 2. !lat kesehatan dengan suhu rendah ;. Obat mudah terbakar
#. Obatbahan obat berbahaya ). Barang karantina Penyimpanan perbekalan farmasi di gudang atau bagian logistik farmasi dapat menggunakan beberapa sistem penyimpanan 7uick dkk., 1""$. acam(macam sistem penyimpanan tersebut adalah : 1. Fixed Location Sistem ini sangat mudah di dalam mengatur barang, karena masing( masing item persediaan selalu di simpan dalam tempat yang sama dan di simpan dalam rak yang spesifik, rak tertutup atau dalam rak bertingkat. Sistem ini diibaratkan seperti rumah, dimana seluruh penghuni dapat mengetahui semua letak barang. Beberapa kerugian dalam penggunaan sistem ini yaitu: a.
Sistem ini tidak fleksibel, %ika ada perubahan dalam %umlah pemesanan atau perubahan dalam pengemasan atau keputusan untuk mengubah tempat men%adi lebih besar atau lebih kecil.
b. 'ika ada item baru yang dipesan, mungkin tidak ada tempat untuk menyimpannya c.
Pencurian oleh karya5an dapat meningkat karena seluruh karya5an mengetahui tempat(tempat item yang diperhitungkan obat yang bernilai mahal$
d. 4empat penyimpanan harus dibersihkan karena tempat yang digunakan untuk %angka 5aktu yang lama %adi harus di %aga kebersihannya. 2. Fluid Location 8alam sistem ini, penyimpanan di bagi men%adi beberapa tempat yang dirancang. asing(masing tempat ditandai sebuah kode. Setiap item disimpan dalam suatu tempat yang disukai pada 5aktu pengiriman. Sistem ini dirancang seperti hotel. -uangan ditandai hanya ketika barang datang. !dministrasi sistem fluid location berdasarkan pada:
a.
+nit pengadaan memberikan informasi mengenai tipe, &olume, dan %umlah barang yang datang.
b.
Staf gudang menganalisis di mana lokasi barang yang akan digunakan untuk barang yang akan datang dan dapat memilih tempat yang tepat. 8ata ini dapat dilaporkan di dalam sistem pengontrolan stok.
c.
'ika tempat sudah tidak cukup lagi, maka barang(barang lain dapat dipindah untuk menciptakan ruangan yang baru lagi.
d. Pelaporan sistem pengontrolan stok harus diperbaharui. Sistem fluid location membutuhkan sistem klarifikasi dimana dapat dialokasikan dengan kode yang khusus terhadap stok item yang lain. Selain itu, untuk pelaporan stok beberapa batch dari beberapa item harus selalu dilaporkan letaknya secara fisik dari setiap item yang disimpan. 8alam sistem ini, batch yang berbeda dari setiap item mungkin disimpan dalam beberapa tempat yang berbeda. ;. Semi Fluid Location Sistem ini merupakan kombinasi dari sistem kedua di atas. Sistem ini diibaratkan seperti hotel yang digunakan oleh tamu. Setiap barang selalu mendapatkan tempat yang sama. Barang yang khusus diberikan tempat tersendiri. 8alam sistem ini, setiap item ditandai dengan penempatan barang yang cocok supaya mempermudah dalam mengambil stok. Saat menyediakan pesanan karya5an harus mengetahui di mana letak setiap item, untuk memudahkan dalam mengingat setiap item. +ntuk barang yang slow moving perlu dilakukan pemilihan lokasi dan penataan ulang. Sistem ini tidak menghemat tempat seperti sistem fluid location. !dapun keistime5aan sistem ini adalah ketika mengambil stok selalu diperhatikan tempat yang sama. 4idak seperti sistem fixed location, dimana resiko tertukar barang yang relatif lebih kecil. Beberapa sistem penataan obat yang digunakan %uga memiliki peran penting terhadap
efisiensi pengelolaan dan penyimpanan obat. Sistem penataan obat yang dapat digunakan antara lain adalah : 1. First In First Out 6O$ Sistem penataan obat atau perbekalan farmasi dengan meletakkan barang baru datang terakhir$ di belakang barang yang datang sebelumnya. 2. Last in First Out <6O$ Sistem penataan obat atau perbekalan farmasi dengan meletakkan barang baru datang terakhir$ di depan yang datang sebelumnya. ;. First Expired First Out EO$ Sistem penataan obat atau perbekalan farmasi dengan meletakkan obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa lebih dahulu di depan obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa lebih akhir. Beberapa indikator penyimpanan obat dan perbekalan farmasi dapat digunakan untuk menge&aluasi efekti&itas dan efisiensi sistem penyimpanan. 6ndicator penyimpanan tersebut antara lain: 1. Persentase kesesuaian data stok antara barang fisik$ dengan kartu stok atau data komputer 2. Turn Over Ratio 4O-$ ;. Sistem penataan gudang #. Persentase nilai obat yang kadaluarsa atau rusak ). Persentase stok mati dead stock $ 8istribusi merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan indi&idu dalam proses terapi bagi pasien ra5at inap dan ra5at %alan serta untuk menun%ang pelayanan medis !nonim, 2009$. 8istribusi adalah kegiatan menyalurkan perbekalan farmasi agar pelayanan terhadap pasien dapat ber%alan dengan baik. Sistem distribusi
obat yang diterapkan pada setiap rumah sakit berbeda(beda tergantung kondisi dan kebi%akan rumah sakit. Sistem distribusi yang baik mempunyai beberapa ciri antara lain: a. Penyimpanan obat dilakukan sesuai persyaratan stabilitas sehingga mutu sediaan ter%amin serta memudahkan monitoring persediaan b. Pengelolaan persediaan dilakukan secara optimal c. !dministrasi stok persediaan dilakukan secara akurat sehingga memberikan informasi yang tepat d. eminimalkan kemungkinan pencurian, kehilangan stok dengan mengoptimalkan sistem pengamanan, penataan dan administrasi stok e. eminimalkan ke%adian obat rusak atau telah melampaui 5aktu kadaluarsa Sistem distribusi terbagi men%adi dua berdasarkan %angkauan pelayanan instalasi farmasi di rumah sakit, yaitu: a$ Sistem sentralisasi, %ika seluruh resep disiapkan dan didistribusikan oleh instalasi farmasi sentral. b$ Sistem desentralisasi, %ika terdapat instalasi farmasi lain outletdeposatelit$ yang memberikan pelayanan farmasi dalam kesatuan mana%emen rumah sakit. Berdasarkan mekanisme distribusi perbekalan farmasi di rumah sakit, sistem distribusi terbagi men%adi beberapa tipe yaitu: 1. Individual Prescribing Sistem distribusi ini adalah distribusi obat kepada pasien berdasarkan resep obat dokter untuk tiap pasien. 8alam sistem ini semua obat yang diperlukan untuk pengobatan didispensing dari 6-S. 2. Floor Stock Sistem distribusi ini adalah menyiapkan obat yang dibutuhkan pasien di ruangan pera5atan kecuali obat mahal atau obat yang %arang digunakan.
;. /ombinasi antara individual prescribing dengan floor stock Sistem distribusi ini adalah distribusi obat dengan menggunakan sistem penulisan resep secara indi&idu dan %uga memanfaatkan floor stock secara terbatas. #. !nit "ose "ispensing +88$ Sistem distribusi ini adalah penyiapan obat dosis tunggal untuk pemakaian selama 2# %am oleh petugas instalasi farmasi. Alur pelayanan penerimaan aran! "i !u"an! #arma$i an%ara lain&
a. b.
petugas menerima obat dari PB sesuai faktur petugas menyimpan obat sesuai dengan bentuk sediaan, ab%ad, nama obat dengan memperhatikan 5aktu kadaluarsa bila ada$
c.
petugas mencatat per %enis obat dalam kartu stock obat
d.
petugas mendistribusikan obat ke unit pelayanan sesuai dengan mencatat ke dalam buku pengeluaran barang gudang, petugas membuat laporan penerimaan dan pengeluaran barang dari gudang farmasi.
By: Eko Putera Sampoerna 4ags: =akalah