PROFESI DAN PEKERJAAN
PENGERTIAN PROFESI 1. 2.
3.
Kenneth Lynn dalam M. Nurdin (2004) Menyajikan jasa berdasarkan ilmu pengetahuan Mc Cully dalam M. Nurdin (2004) Menggunakan teknik dan prosedur dg landasan intelektual Sudarwan Danim (1995) Pekerjaan yang memerlukan spesialisasi akademik
C O N T R O L
SPESIALISASI AKADEMIK
TEKNIK
dan PROSEDUR
KLIEN
• PROFESI ADALAH SUATU KEGIATAN YANG MEMADUKAN KECAKAPAN TEKNIK SERTA SPESIFIKASI ILMU YANG DIMILIKI DENGAN PANGGILAN JIWANYA.
SIKAP THD SESAMA
BIOMEDIS
ETIKA INDIVIDUAL
ETIKA KELUARGA
HUKUM
ETIKA SOSIAL
ETIKA PROFESI
BISNIS
ETIKA POLITIK
TEK. INFORMASI
LINGKUNGAN HIDUP
LAIN-LAIN
ETIKA UMUM ETIKA ETIKA KHUSUS
pekerjaan – profesi – profesional – kode etik • Pekerjaan: - Kodrat manusia untuk bertahan hidup di dunia - Suatu aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Profesi: Bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan pekerjaan profesi
– Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya – Mampu mengkonversikan ilmunya menjadi ketrampilan – Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi – Memiliki sikap: komitmen tinggi, jujur, tanggungjawab, berpikir sistematis, menguasai materi • PROFESIONALISME – Nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dan telah menjiwai seseorang yang sedang mengemban sebuah profesi
Biasanya pada setiap profesi, terutama pada profesi yg berkaitan dg hajat hidup orang banyak, terdapat suatu aturan yg disebut ‘kode Etik’ Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh
suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI : Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 4. Untuk meningkatkan mutu profesi. 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 8. Menentukan baku standarnya sendiri. 1.
Dengan berpegang pada Model Taxonomy Bloom, kompetensi dipetakan terhadap
D1
D2
D3
D4
S1
S2
S3
SYARAT-SYARAT PROFESI 1. MEMILIKI SPESIALISASI ILMU 2. MEMILIKI KODE ETIK DALAM MENJALANKAN PROFESI 3. MEMILIKI ORGANISASI PROFESI 4. DIAKUI MASYARAKAT 5. SEBAGAI PANGGILAN HIDUP 6. DILENGKAPI KECAKAPAN DIAGNOSTIK 7. MEMPUNYAI KLIEN YANG JELAS
PENGERTIAN PROFESIONALISME • Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. • Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan. • Profesional
CIRI-CIRI PROFESIONALISME 1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu. 2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan. 3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai. 4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup. 5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
TUGAS DOSEN
MENGAJAR PROFESI
MELATIH PENELITIAN
KEMANUSIAAN
MENJADI ORANG TUA KEDUA
TRANSFORMASI KEMASYARAKATAN
MENCERDASKAN BANGSA INDONESIA
PENGERTIAN PROFESSIONAL • Seseorang yang professi PROFESIONAL adalah : Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya, Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu, Hidup dari situ, dan Bangga akan pekerjaannya. • Professional memiliki tiga hal pokok : – yaitu Skill (Skill disini berarti adalah seseorang itu benar-benar ahli di bidangnya), – Knowledge (Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya, tapi ia juga berwawasan dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan lain yang berhubungan dengan bidangnya) – Attitude (Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas, tapi dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya).
CIRI-CIRI ORANG YANG PROFESIONAL
• MEMPUNYAI KOMITMEN • MENGUASAI SECARA MENDALAM TERHADAP ILMU YANG DIMILIKINYA • BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP HASIL PEKERJAANNYA • MAMPU BERPIKIR SISTEMATIS (REFLEKSIKOREKSI)
PERBEDAAN PROFESI DAN PEKERJAAN • Profesi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana profesi tersebut diatur oleh Etika Profesi dimana Etika Profesi tersebut hanya berlaku sesama Profesi tersebut. Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang mengatur dan dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur.
• Perbedaanya Profesi - Ada Etika yang mengatur - Menghasilkan jasa bagi orang lain - Tidak ada campur tangan orang lain Pekerjaan - Tidak ada Etika yang mengatur - Tidak ada menghasilkan jasa bagi orang lain - Adanya campur tangan orang lain
• Contoh Profesi - Advokat - Dosen - Dokter Pekerjaan - Direktur sebuah perusahaan – Manajer Perusahaan – Karyawan perusahaan – Kepala Sekolah
QUIS ! • CARILAH MACAM-MACAM PROFESI DAN JELASKAN TUGAS PEKERJAANNYA.
MACAM-MACAM PROFESI • • • • • • •
HAKIM POLISI ILMUWAN JAKSA DOKTER PENGACARA LEGAL OFFICER
• DLL
Pengertian Profesi
1. PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam bidang pekerjaannya. 2. Profesi adalah suatu pekerjaan yang berkaitan dengan bidang yang didominasi oleh pendidikan dan keahlian, yang diikuti dengan pengalaman praktik kerja purna waktu. 18
Pendapat Frans Magnis Suseno Menurut Frans Magnis Suseno (1991 : 70), profesi itu harus dibedakan dalam dua jenis, yaitu profesi pada umumnya dan profesi luhur. Profesi pada umumnya, paling tidak ada dua prinsip yang wajib ditegakkan, yaitu: 1. Prinsip agar menjalankan profesinya secara bertanggung jawab; dan 2. Hormat terhadap hak-hak orang lain.
Pengertian bertanggung jawab ini menyangkut, baik terhadap pekerjaannya maupun hasilnya, dalam arti yang bersangkutan harus menjalankan pekerjaannya dengan sebaik mungkin dengan hasil yang
berkualitas. Selain itu, juga dituntut agar dampak pekerjaan yang dilakukan tidak sampai merusak lingkungan hidup, artinya menghormati hak orang lain.
16
PROFESI BERSIFAT LUHUR
Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan untuk memperoleh nafkah dari pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu juga terdapat dua prinsip yang penting, yaitu : 1.
Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu; dan
2.
Mengabdi pada tuntutan luhur profesi. Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas
yang tinggi dari pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah: 1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi; 2. Sadar akan kewajibannya; 3. Memiliki idealisme yang tinggi. 17
PENGERTIAN PROFESIONAL 1. 2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu. Memerlukan latihan khusus dengan suatu kurun waktu. Hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu sesuai keahliannya. Memiliki pendidikan khusus, yaitu keahlian dan keterampilan dan memiliki dasar pendidikan dan pelatihan serta pengalaman dalam kurun waktu untuk menunjang keahliannya. Memahami kaidah dan standard moral profesi serta etika profesi dalam bidang pekerjaannya. Berupaya mengutamakan kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. Ada ijin khusus dari instansi yang berwenang untuk menjalankan profesinya. Terorganisir dalam suatu induk organisasi sebagai pengawasnya. 19
1. 2. 3. 4. 5.
SEORANG PROFESIONAL DITUNTUT MEMILIKI : Pengetahuan; Penerapan keahlian; Tanggung jawab sosial; Pengendalian diri; Etika bermasyarakat sesuai profesinya.
Menurut Brandeis, untuk dapat disebut sebagai profesi, maka pekerjaan itu sendiri harus mencerminkan adanya dukungan yang berupa: 1. Ciri-ciri pengetahuan (intellectual character); 2. Diabdikan untuk kepentingan orang lain; 3. Keberhasilan tersebut bukan didasarkan pada keuntungan finansial; 4. Didukung oleh adanya organisasi (association) profesi dan organisasi profesi tersebut antara lain menentukan berbagai ketentuan yang merupakan kode etik, serta pula bertanggung jawab dalam memajukan dan penyebaran profesi yang bersangkutan; 5. Ditentukan adanya standar kualifikasi profesi. 20
Profesi • Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan
Ciri – ciri Profesi •
•
•
• •
Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Seorang professional harus memiliki pengetahuan teoretis dan keterampilan mengenai bidang teknik yang ditekuni dan bisa diterapkan dalam pelaksanaanya atau prakteknya dalam kehidupan sehari-hari. Asosiasi Profesional Merupakan suatu badan organisasi yang biasanya diorganisasikan oleh anggota profesi yang bertujuan untuk meningkatkan status para anggotanya. Pendidikan yang Ekstensi Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi. Seorang professional dalam bidang teknik mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi baik itu dalam suatu pendidikan formal ataupun non formal. Ujian Kompetisi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
•
• •
•
Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
• Layanan publik dan altruism Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. • Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Etika Profesi • Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. • Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi • Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan • Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan • Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi
Kerja adalah cinta yang mewujud “Dan pabila kau tiada dapat bekerja dengan cinta Melainkan hanya dengan kebencian Lebih baik kau tinggalkan pekerjaanmu Dn duduk di depan pintu gerbang candi-candi, meminta sedekah kepada mereka yang bekerja dengan penuh suka dan cita” (Kahlil Gibran)