Pada prinsipnya perawatan definitif trauma oromaksilofasial terdiri atas tindakan reduksi/reposisi, fiksasi, dan imobilisasi. 1. Reduksi atau Reposisi Reduksi atau reposisi dari fraktur rahang adalah mengembalikan fragmen – fragmen tulang yang mengalami farktur ke posisi anatomi semula. Pedoman yang paling baik dalam tindakan reduksi adalah oklusi dari gigi geligi. Secara umum terdapat dua metode dalam tindakan reduksi rahang, yaitu reduksi tertutup (closed reduction) dan reduksi terbuka (open reduction). Reduksi Tertutup Adalah suatu tindakan reduksi fraktur tanpa melakukan pembedahan atau
operasi, fiksasi dan imobilisasi biasanya menggunakan alat yang sama. Reduksi Terbuka Adalah tindakan reduksi fraktur dengan cara pembedahan atau operasi. Pada reduksi terbuka tindakan reposisi, fiksasi, dan imobilisasi biasanya menggunakan alat yang berbeda. Reposisi dapat menggunakan alat berupa suatu interosseus wiring, bone plate with screw, intramedullary wire, pin dan rods. Reduksi terbuka merupakan metode paling akurat dalam tindakan reposisi segmen – segmen fraktur, karena dengan metode ini dapat
diperoleh pandangan langsung terhadap lokasi tulang yang
mengalami fraktur. Sumber : Kruger G.O. 1984, Textook of oral and maxillofacial surgery. 6th edition. Saint Louis. Mosby Company.
2. Fiksasi dan Immobilisasi Tindakan utama perawatan trauma oromaksilofasial adalah pada tahap perawatan definitif yang dimaksudkan untuk mereposisi dan merekontruksi tulang – tulang oromaksilofasial sedapat mungkin seperti keadaan sebelum terjadi trauma. Namun tentu saja perawatan definitif ini harus dilakukan setelah keadaan umum pasien stabil, terkontrol, dan telah melewati masa kritis. Seperti telahdisebutkan diatas bahwa perawatan definitif trauma oromamaksilofasial meliputi tiga tindakan, yaitu: reposisi/reduksi, fiksasi, dan imobilisasi.
Untuk mendapatkan hasil penyembuhan fraktur yang baik, fragmen -fragmen tulang harus terikat dengan kuat pada posisi anatomi semula. Adanya pergerakan antar fragmen tulang dapat mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan resiko terjadinya fibrous union. Fiksasi yang baik menghsilkan terbentuknya kalus pada proses penyembuhan fraktur dimana terjadi remodeling tulang secara perlahan sehingga terbentuk kontur tulang yang normal. Pada prinsipnya fiksasi dapat berupa alat yang rigd, semi-rigid, atau non-rigid dimana penempatannya dapat internal maupun eksternal. Posisi yang akurat, oklusi dan angulasi yang baik, tidak adanya interposisi jaringan lunak serta reduksi yang benar sangat penting untuk memastikan terjadinya penyembuhan tulang yang baik. Penutupan jaringan lunak baik itu mukosa maupun kulit sangat penting khususnya dalam kasus – kasus penggunaan fiksasi internal. Sumber: Hutchinson and Skinner, 1996, ABC of Major Trauma 2nd ed BMJ Publishing Group, London. Secara umum fiksasi pada trauma oromaksilofasial dapat dibagi menjadi tiga jenis:
Fiksasi Intramaksila Yaitu suatu cara fiksasi dengan jalan pengikatan gigi geligi hanya pada rahang atas atau rahang bawah saja. Misalnya metode wiring
eyelet,
Essig, rigid arch bar pada satu rahang, dan lain – lain.
Gambar 2.1 Tahap – tahap pembuatan eyelet
Fiksasi Intermaksila Adalah suatu cara fiksasi fraktur rahang dengan cara mengunci gigi geligi rahang atas dan rahang bawah dalam keadaan oklusi dengan menggunakan kawat atau rubber elastic band. Misalnya metode Gilmer, Ivy’s loop, Stout continous, arch bar dari Jelenko, Winter, Erich, Austin, dan penggunaan
splint dari logam atau akrilik. Untuk perawatan kasus fraktur rahang edentulous
dapat
digunakan
denture
atau
Gunning
splint
yang
dikombinasikan dengan kawat atau rubber elastic band.
Gambar 2.2 screw and wire
Gambar 2.3 Gunning splint untuk rahang edentulous
Gambar 2.4 Erich bar & rubber elastic
Fiksasi Ekstramaksila Adalah suatu cara fiksasi yang dilakukan dari luar rongga mulut, dapat dibagi menurut penempatannya: cranial, fasial, oksipital, frontal, dan servikal. Sedangkan alat yang digunakan dapat berupa: bandage, head cap strips, adhesive tape, head gear, head frame, dll.
Gambar 2.5 Fiksasi Ekstramaksila Sumber : Kruger G.O. 1984, Textook of oral and maxillofacial surgery. 6th edition. Saint Louis. Mosby Company.