materi sistem endokrin kelenjar gonadDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
Deskripsi lengkap
teknik entomologiDeskripsi lengkap
Askep kelenjar adrenalDeskripsi lengkap
kelenjar adrenal
askepFull description
Kelenjar Ekrin ApokrinFull description
Deskripsi lengkap
MAKALAH KELENJAR PINEALDeskripsi lengkap
Full description
KELENJAR TIROID
EMBRIOLOGI Terbentuk Terbentuk pada saat akhir bulan pertama KELENJAR kehidupan janin. TIROID
Berasal dari penebalan ektoderm ek toderm dasar faring terbentuk divertikulum divertikulum tiroid.
Tuberculum Tuberculum
impar membesar membesar dan tumbuh kearah bawah desensus melepaskan diri dari faring. Terbentuk Terbentuk sebagai duktus tirogosus atropi pada minggu ke enam kehidupan intra uterin.
EMBRIOLOGI KELENJAR TIROID
Pada
minggu ke-7 kelenjar tiroid mencapai posisi terakhirnya di ventral trakea setinggi C!C"-Th#. Perkembangan selanjutnya kelenjar tiroid akan bergabung dengan ultimobrachial body yang berasal dari brachial pouch $ pouch $ dan membentuk C-Cell atau cell parafolikuler dari kelenjar thyroid.
Kelainan Kongenital Kelenjar Tiroid %udah terjadi sejak bayi lahir! tetapi secara klinis baru tampak setelah penderita tumbuh lebih besar. &elainan kongenital kelenjar tiroid yang paling sering dijumpai adalah kista duktus tiroglosus dan tiroid ektopik.
Kista Ductus 'dalah suatu kista pada garis tengah yang Thyroglosus muncul akibat kegagalan obliterasi dari ductus
thyroglosus. Timbul pada semua usia tetapi umumnya pada masa anak-anak pada saat umur tahun. Biasanya timbul di garis tengah pada daerah os hyoideum! berbentuk massa kistik yang tidak nyeri dan bergerak saat menelan atau pada saat menjulurkan lidah sebagai bukti bahwa melekat ke foramen cecum. Terapi bedah melibatkan eksisi kista dan saluran penyertanya yang dapat meluas melalui os hyoideum ke basis lingual.
Thyroid Eto!i &egagalan
turunnya prekursor posisi ektopik. (ang paling sering adalah tiroid lingual. )ejala yang umum dikeluhkan adalah pembengkakan lidah yang menimbulkan kesulitan menelan! kesulitan dalam bernafas atau perubahan kwalitas bicara. Pada pemeriksaan skintigra* bisa terdeteksi bahwa kelenjar tiroid terdapat lingual sedangkan di depan trakea tidak ada. +okasi lain yang relatif jarang ditemukan pada tiroid ektopik adalah tiroid substernal aberrant! tiroid prelaryngeal dan tiroid intra trakeal. ,ksisi bedah diperlukan untuk obstruksi simtomatik yang ditimbulkannya. 'utotransplantasi jaringan tiroid yang dieksisi dilakukan untuk mencegah hipotiroidisme.
ANATOMI DAN Berbentuk perisai segi empat terletak di leher TO"OGRA#I
depan setinggi vertebra cervicalis sampai thoracalis #. erupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya! dibungkus oleh capsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda yang melekatkan thyroid ke laryn dan trachea. Terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. Berat kelenjar thyroid bervariasi antara /0-10 gr! rata-rata / gr. 234 5engan adanya ligamentum suspensorium Berry kelenjar thyroidea ditambatkan ke cartilage cricoidea dari facies posteromedial kelenjar.
$iste% Arteri A&
Thyroidea su!erior ! adalah cabang '. Carotis eterna yang masuk ke jaringan super*cial kelenjar! mendarahi jaringan connective dan capsule. A& Thyroidea in'erior adalah cabang trunchus thyreocervicalis dan masuk ke lapisan dalam kelenjar! mendarahi jaringan parenkim dan propia kelenjar. A& Thyroidea i%a ! 'rteri ini kadang-kadang dijumpai merupakan cabang arcus aorta atau '. Brachiocephalica dan mendarahi istmus. A& Thyroidea acessorius! adalah cabangcabang '. 6esophageal dan Tracheal yang masuk ke facies posteromedial.
$iste% (ena (&
Thyroidea su!erior muncul dari polus superior dan berakhir pada vena jugularis interna 2kadang-kadang $. 8acialis4 (& Thyroidea in' . muncul dari margo bawah istmus dan berakhir pada $. Brachiocephalica sinistra. (& Thyroidea %edia muncul dari pertengahan lobus lateralis dan berakhir di $. 9ugularis interna.
Aliran Ly%!hatic Ascending
Ly%!hatic Bagian media! mengalir ke prelaryngeal lymph node yang terletak pada membrane cricothyroidea Bagian lateral! mengalir ke 9ugulo-digastric grup dari deep cervical lymph node. Descending Ly%!hatic edial! mengalir ke pretracheal grup di trachea +ateral! mengalir ke )l. :ecurrent chain pada ;. +aryngeus recurrent.
"enera!an Anato%i %elama operasi pengangkatan kelenjar thyroid < Klinis #. '. thyroidea superior diligasi dekat dengan
kelenjar untuk mencegah cedera ;. +aryngeus eterna yang berjalan bersama-sama dengan arteri tersebut. '. thyroidea inferior diligasi jauh dari kelenjar /. untuk menghindari cedera ;. +aryngeus recurrent yang berdekatan letaknya dengan kelenjar. %yaraf ini berjalan di depan= belakang atau di antara cabang-cabang arteri tersebut. +igasi juga dilakukan pada pembuluh darah 1. yang terletak di antara kedua lapisan capsul untuk mencegah perdarahan massif. 3. %aat pengangkatan kelenjar ligamentum %uspensorium Berry harus dipotong agar kelenjar dapat dimobilisasi dengan mudah.
#I$IOLOGI KELENJAR &elenjar tiroid menghasilkan tiroksin 2T34 dan 2T14. TIROID Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin 2T14!
sebagian besar berasal dari konversi hormon T3 di perifer !dan sebagian kecil langsung di bentuk oleh kelenjar tiroid. (odida anorganik mengalami oksidasi menjadi bentuk organik dan selanjutnya menjadi bagian dari tirosin yang terdapat dalam tiroglobulin sebagai monoyodotirosin 2>T4 atau diyodotirosin 25>T4 %enyawa atau konjungasi 5>T dengan >T atau dengan 5>T yang lain akan menghasilkan T1 dan T3! yang disimpan di dalam koloid kelenjar tiroid. %ebagian besar T3 dilepaskan ke sirkulasi! sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar yang kemudian mengalami deyodinasi untuk selanjutnya menjalani daur ulang
$etelah itu !e%)entuan hor%on tirosin %elalui )e)era!a langah * #. Trapping < mengambil yodium dari sirkulasi ke /. 1.
3.
. ". 7.
dalam kelenjar tiroid 6ksidasi < yodium menjadi yodida Pengikatan yodium oleh asam amino precursor menjadi 1-monoiodotirosin 2>T4 dan 1-diiodotirosin 25>T4. Coupling!Penggabungan kedua bentuk iodotirosine yang masih inaktif menjadi bentuk aktif iodotironin yaitu triiodotironin 2T14 dan tiroksin 2T34. Penimbunan! pembentukan koloid 5eyodinasi Proteolisis dan sekresi hormon.
5alam
sirkulasi! hormon tiroid terikat pada protein! yaitu globulin pengikat tiroid 2thyroid-binding globulin! TB)4 atau prealbumin pengikat tiroksin 2thyraine-binding prealbumin! TBP'4. ?ormon tiroksin yang aktif adalah yang bebas sehingga mampu menembus dinding sel untuk menginduksi konsumsi oksigen dan meningkatkan metabolisme terutama karbohidrat. %ekresi hormon tiroid dikendalikan oleh suatu hormon stimulator tiroid 2thyroid stimulating hormone! T%?4 yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipo*sis. &elenjar yang hipo*sis secara langsung dipengaruhi dan diaktivitas olah kadar hormon tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai negative feedback terhadap lobus anterior hipo*sis! dan terhadap sekresi thyrotropine releasing hormone (TRH) dari hipotalamus.
"EMBE$ARAN KELENJAR TIROID &elenjar
tiroid dianggap membesar jika ukurannya lebih dari / kali ukuran normal. %truma di@usa< pada seluruh kelenjar! dengan konsistensi lunak. %truma
nodusa < berupa nodul! apabila hanya satu nodul disebut uninodusa dan bila lebih dari satu nodul baik dalam satu lobus maupun pada kedua lobus maka disebut sebagai multinodusa.
,tiologi < ?iperplasi
dan hipertropi kelenjar terjadi apabila ada pacuan terhadap kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. >nAamasi kelenjar tiroid tiroiditis akut! tiroiditis subakut 2de uervain4 dan tiroiditis kronis 2 ?ashimoto disease dan :iedels struma4 ;eoplasma!
ada / macam< ;eoplasma jinak 2 adenoma4 ;eoplasma ganas 2 adenocarsinoma4
"e%erisaan Klinis Pasien
dengan pembesaran tiroid lebih banyak asimptomatis!
%aat
pertama kali ditemukan maka yang pertama kali ditentukan oleh seorang klinisi adalah faktor penyebab dari pembesaran tersebut! apakah dari lokoregional atau dari sistemik! multilokuler atau uninoduler. 5alam menegakkan diagnosis nodul tiroid diperlukan pemeriksaan yang teliti meliputi <
'namnesis Dmur
E /0 th atau F 0 th :iwayat terpapar radiasi leher pada waktu kanak G kanak Pembesaran kelenjar tiroid yang cepat Penderita struma dengan suara parau 5isertai disfagia 5isertai rasa nyeri 'da riwayat pada keluarga yang menderita kanker. Penderita struma yang diduga hyperplasia dan diterapi dengan hormon thyroksin tetap membesar %truma dengan sesak nafas. %elain itu perlu juga ditanyakan apakah ada tanda G tanda hypertiroidea
< ada tidak perlengketan dengan musculus sternocleidomastoideus ataupun trachea. Pembesaran kelenjar getah bening sekitar tiroid.
,uriga Ganas Tumor
yang cepat membesar tanpa diikuti rasa nyeri. Pengerasan pada beberapa bagian atau menyeluruh dari suatu struma. %truma yang sudah lama tiba G tiba membesar secara progresif. ?ilangnya mobilitas dari struma! yang terjadi karena proses in*ltrasi tumor ke jaringan sekitarnya. Pulsasi arteri karotis teraba dari arah tepi belakang musculus sternocleidomastoideus karena terdesak oleh tumor 2 tanda dari B,::( 4. 'danya obstruksi trachea. %truma dengan horner sindrom 2ptosis! miosis!! enophtalmus dengan suara parau4. %truma dengan pembesaran kelenjar limfe leher. %truma dengan metastase jauh.
Pemeriksaan Pemeriksaan ini terbagi menjadi dua< Pemeriksaan untuk mengukur fungsi tiroid. Laboratorium Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan T1! T3! T%?! 8T3
Pemeriksaan
untuk menunjukkan penyebab gangguan
fungsi tiroid Pemeriksaan anti body tiroid dimana antibody ini terdiri atas < 'ntibody
%elain itu untuk mengetahui keganasan tiroid perlu diperiksa < ?uman thyroglobulin! suatu hormon marker untuk ca tiroid jenis yang berdi@erensiasi baik! terutama untuk follow up. &adar calsitonin! untuk pasien yang dicurigai ca meduller 2/4
Pemeriksaan Radiologis 8oto
polos leher 2soft tissue tehnik4 anteroposterior dan lateral! untuk melihat kalsi*kasi dan untuk melihat ada tidaknya deviasi trachea. :ontgen thorak! untuk mengetahui adanya metastase ke thora! 6esophagogram! dilakukan apabila secara klinis terdapat tanda G tanda adanya in*ltrasi ke eosophagus. CT-%can! dapat digunakan untuk mengetahui penyebaran lokal di coli ataupun untuk mengetahui adanya penyebaran jauh di mediatinum! liver! paru! tulang! ataupun otak. :>! memiliki fungsi yang hampir sama dengan CT%C'; tetapi lebih sensitif Bone %caning! untuk mengetahui bone metastasis.
Pemeriksaan 5apat menentukan jumlah nodul. Ultrasonogra
5apat
membedakan lesi tiroid tersebut padat atau
kistik. 5apat mengukur volume dari kelenjar tiroid 5apat mendeteksi adanya jaringan kanker tiroid residif yang tidak menangkap yodium yang tidak terlihat dengan sidik tiroid. Pada kehamilan dimana pemeriksaan sidik tiroid adalah kontraindikasi! hal ini sangat membantu untukmengetahui adanya pembesaran tiroid. Dntuk mengetahui lokasi dengan tepat benjolan tiroid yang akan dilakukan biopsi 5apat dipakai untuk pengamatan lebih lanjut hasil pengobatan.
Pemeriksaan Sidik Tiroid Bila
nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan tiroid normal disebut cold nodule. Bila a*nitasnya sama disebut warm nodule! dan bila a*nitasnya lebih disebut hot nodule. %uatu karsinoma tiroid kebanyakan adalah cold nodule! sekitar #0 G #7 H struma dengan nodul dingin adalah suatu keganasan. 'pabila akan dilakukan pemeriksaan ini maka obat G obatan yang dapat mengganggu penangkapan yodium oleh tiroid harus dihentikan selama / G 3 minggu sebelumnya.
Pemeriksaan Sitologi (!"#"H) Pemeriksaan ini tergantung dari < kemampuan
seorang sitolog dalam pengambilan sampel &etepatan pemeriksaan sitologi untuk kanker anaplastik! medulare dan papilare mendekati #00 H! tetapi untuk jenis folicular hampir tidak dapat dipakai karena gambaran sitologi untuk adenomatous goiter! adenoma folicular dan adenokarsinoma folicular adalah sama.
Pemeriksaan Histopatology . Pemeriksaan ini adalah gold standar dalam
menegakkan diagnosis tumor tiroid dan pemeriksaan ini dapat berupa < Potong beku 28roIen section4! Pemeriksaan ParaJn block.
Tiroiditis Aut %ering
disebut sebagai akut di@us tiroiditis akut non supuratif tiroiditis atau pseudotuberkuler tiroiditis.
)ejala
yang karakteristik adalah demam! kelemahan pada ekstremitas atau malaise! nyeri pada tiroid dan pembesaran kelenjar tiroid yang biasanya tidak simetris. Penyebab pasti tiroiditis akut adalah infeksi virus pada beberapa kasus disebabkan oleh infeksi bakteri yang berlanjut menjadi infeksi yang supuratif. Bakteri patogen biasanya adalah staphylococcus dan pneumococcus dan jarang salmonella atau bacterioides.
&elanjutan
dari suatu proses primer di tiroid menyebabkan terlepasnya tiroglobulin proses sensitisasi imunologis yang meproduksi autoimmune antibodies reaksi alergi
?istopatologi<
inAammatory reaction yang karakteristik dengan adanya gambaran in*ltrasi pada stroma tiroid oleh sel mononuklear! proliferasi jaringan ikat dan giant cell fermation.
Pada
pemeriksaan yodium radioaktif < penurunan aptake-nya akibat blokade olek proses inAamasi.
Pada
pemeriksaan Protein Bound >odine < peningkatan akibat terlepasnya tiroglobulin dalan sirkulasi.
Pengobatannya
kumannya
< antibiotik yang sesuai
Tiroiditis $u)-aut .de /uer0ain1s2 %ering
timbul sebagai self limited disease! dan sembuh dengan pengobatan simtomatik.
)ejala
klinis biasanya nyeri pada daerah tiroid! dan kadang menjalar pada persendian rahang bawah serta telinga! nyeri menelan dan pembesaran kelenjar tiroid Perubahan laboratorium menunjukkan peningkatan laju enap darah!peningkatan immunoglobulin! lekositosis neutro*l atau limfosit. )raves disease dan tiroiditis subakut dapat dibedakan dengan pemeriksaan sidik tiroid pada graves disease terjadi peningkatan uptake yang di@us pada kelenjar tiroid sedangkan pada tiroiditis sub akut justru terjadi penurunan yang di@us dari uptake > #1#. Perubahan yang terjadi biasanya pembesaran kelenjar tiroid akibat peradangan! bisa asimetris dan bisa terjadi perlekatan apada kapsul dan jaringan sekitar. Pada
pemeriksaan mikroskopis tampak sebukan sel polimorfonuklear! limfosit dan giant cell yang dikelilingi fokusfokus degeneratif dari folikel tiroid.
Tiroiditis Kronis 5ibedakan
menjadi / yaitu
#.
?ashimotos disease
/.
:iedels %truma
3ashi%oto1s disease Penyebabkan
hipotiroidisme pada anak dan dewasa. +aki-laki < Kanita L #< # Terjadi pada usia 10-0 tahun 'ntitiroid antibodi pada pasien dapat mendeteksi adanya kelainan tersebut dan berlangsung selama sakit serta berhubungan erat dengan peran T-Cell mediated factor. &linis didapati struma multinodusa dengan batas nodul tidak jelas! bejolan benjolan yang terjadi biasanya pada pole bawah! tidak nyeri! tidak febris dan terdapat penurunan berat badan. Pad struma yang besar sering terjadi penekanan pada vena kava superior. Tidak ada pengobatan spesi*k < simtomatik dan pemberian hormon tiroksin sebagai replecement. Biopsi atau 8;'B diperlukan untuk membedakan dengan proses keganasan.
Riedel1s $tru%a %angat
jarang ditemukan! biasanya menyerang usia 10-"0 tahun! wanita lebih sering daripada pria. ,tiologi terjadinya *brosis tidak jelas! sering dihubungkan dengan kelanjutan tiroiditis sub-akut. Penderita sering mengeluh adanya pembesaran yang cepat dari kelenjar tiroid disertai gangguan pada trakea atau esofagus. &onsistensi keras! bentuk irreguler! tidak terasa nyeri sehingga sering rancu dengan karsinoma tiroid. 5iagnosa pasti adalah dengan biopsi. Pada pemeriksaan patologi didapati adanya *brosis yang menyeluruh pada kelenjar tiroid! padat dan melibatkan jaringan sekitar sehingga kapsul tiroid sering tidak tampak.
Karsino%a Tiroid &arsinoma
tiroid merupakan keganasan yang terjadi pada kelenjar tiroid.
5ikelompokkan
menjadi<
&arsinoma tiroid berdiferensiasi baik yaitu bentuk papiler! folikuler atau campuran keduanya yaitu meduler yang berasal dari sel parafolikuler yang mengeluarkan kalsitonin! dan /. &arsinoma yang berdiferensiasi buruk atau anaplastik. #.
Etiologi :adiasi >odine
.
ecess 'ktivasi dari reseptor tyrosine kinase 2T:&4! apakah karena rearrangement atau gen ampli*kasi menghasilkan transformasi yang spesi*k dimana sel G sel folikular tiroid karsinoma menjadi sel G sel papillar karsinoma.
non epitel maligna 8ibrosarcoma +ain - lain Tumor maligna lainnya %arcoma +imfoma maligna Teratoma maligna Tumor sekunder dan unclassied tumors
&lasi*kasi %tadium klinik < T < Tumor primer T < Tumor primer tidak dapat dinilai T0 < tidak didapat tumor primer T# < Tumor dengan ukuran terbesar / cm atau kurang dan masih terbatas pada tiroid. T/ < Tumor dengan ukuran / G 3 cm dan masih terbatas pada tiroid T1 < Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 3 cm dan masih terbatas pada tiroid atau tumor ukuran berapa saja dengan ekstensi ekstra tiroid yang minimal 2 misalnya ke otot sternotiroid atau jaringan lunak paratiroid4 T3a < Tumor telah berekstensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke 9aringan lunak subcutan! laryng! trachea! oesophagus! ;ervus laringeus recurent. T3b < Tumor menginvasi fascia prevertebra! pembuluh mediastinal atau arteri karotis T3aN < 2karsinoma 'naplastik4 Tumor 2ukuran berapa saja4 masih terbatas pada tiroidN T3bN < 2karsinoma 'naplastik4 Tumor 2ukuran berapa saja4 berekstensi keluar kapsul tiroidN
; < &elenjar getah bening regional ; < &elenjar getah bening tidak dapat dinilai ;0 2pretrachea dan paratrachea! termasuk prelaryngeal dan delphian4 ;#b < etastase pada kelenjar getah bening cervical unilateral! bilateral atau kontralateral atau ke kelenjar getah bening mediastinal atas=superior. 0 #
< < < <
etastasis etastasis jauh tidak dapat dinilai Tidak terdapat metastasis jauh terdapat metastasis jauh
%tadium klinis < &arsinoma Tiroid Papilare atau 8olikulare umur E 3 tahun %tadium > Tiap T Tiap ; 0 %tadium >> Tiap T Tiap ; # &arsinoma tiroid papilare atau folikulare umur 3 tahun dan medulare %tadium # T# ;0 0 %tadium >> T/ ;0 0 %tadium >>> T1 ;0 0 T#!T/!T1 ;#a 0 %tadium >$a T#!T/!T1 ;#b 0 T3a ;0!;# 0 %tadium >$b T3b Tiap ; # 'naplastik=Dndi@erentiated 2semua kasus stadium >$4 %tadium >$a T3a Tiap ; 0 %tadium >vb T3b Tiap ; 0 %tadium >vc Tiap T Tiap ; #
Penatalaksanaan
"EMBEDA3AN KELENJAR TIROID Indiasi * #. Pembesaran kelenjar thyroid dengan gejala penekanan berupa < gangguan menelan! gangguan pernafasan ! suara parau /. &eganasan kelenjar thyroid 1. %truma nodus dan di@usa toica tidak respon dengan terapi medicamentosa 3. &osmetik
acam Teknik 6perasi < >sthmulobectomy
! mengangkat isthmus dan satu lobus kelenjar tiroid.
+obectomy!
mengangkat satu lobus.
Tiroidectomi
Total semua kelenjar tiroid diangkat
Tiroidectomy
subtotal mengangkat sebagian besar tiroid lobus kanan dan sebagian kiri! sisa jaringan /-3 gram dibagian posterior untuk mencegah kerusakan parathyroid atau syaraf reccurent laryngeus.
;ear
Total tiroidectomi < isthmulobectomy detra dan lobectomy subtotal sinistra dan sebaliknya! sisa jaringan tiroid #-/ gram dengan mengangkat semua nodi yang terlibat.
Disesi Leher Pada
karsinoma papiller dianjurkan berupa diseksi sentral pada saat total tiroidektomi. Pada karsinoma folikuler tidak dianjurkan diseksi pro*laksis karena insidensi metastaseke kelenjar getah bening rendah. Bila secara klinis teraba kelenjar getah bening di leher pada karsinoma papilare atau folikuler! dilakukan :;5 modi*kasi ipsilateral. :;5 25iseksi ;eck :adikal4 < mengangkat seluruh jaringan limfoid pada leher sisi yang bersangkutan dengan menyertakan n. assesorius! v. jugularis eksterna dan interna! m. sternocleid0mastoideus dan m. omohyoideus dan kelenjar ludah submandibularis dan tail parotis. 'da 1 modi*kasi < odi*kasi # < mempertahankan n. ascessorius odi*kasi / < mempertahankan n. acessorius dan v. jugularis interna 8ungsional < mempertahankan n. acessorius! vena jugularis interna! m.sterrnocleidomastoideus
Ko%!liasi O!erasi * Perdarahan >nsidensinya sekitar 0!1-#H dan dapat terjadi segera 2immidiete4 maupun belakangan 2delayed4. 6bstruksi 9alan nafas 6bstruksi jalan nafas terjadi karena perdarahan! edema laryn dan paralisis vokal cords. Cedera nervus laringeus Cedera nervus laringeus superior mempengaruhi ketegangan vocal cord yang mengakibatkan fatigue voice! perubahan timbre sehingga penderita kesulitan bernyanyi atau bicara lama. ?ipoparatiroid ?ipoparatiroid terjadi karena terangkatnya atau devaskularisasi kelenjar paratiroid.
&risis
tiroid terjadi Q G /3 jam pasca operasi.
Tanda-tanda krisis tiroid adalah < gelisah! gangguan saluran gastrointestinal! kulit hangat R basah! suhu F 1Q C! nadi F #"0 =menit! atau tekanan darah yang meningkat. ortalitas
pasca operasi &ematian pasca operasi amat jarang terjadi setelah tiroidektomi. >nsidennya di bawah # persen.