Biologi Kelenjar Ekrin dan Apokrin Pada manusia, kelenjar keringat ada dua tipe, (1) ekrin dan (2) apokrin. Kelenjar ekrin membuat tubuh dapat mengontrol temperature internal sebagai repon terhadap termal stress. Kelenjar apokrin fungsinya lebih jelas dan juga memproduksi feromon. Perkembangan Kelenjar Ekrin
Manusi Manusiaa rata-r rata-rata ata memili memiliki ki 2- juta juta kelenj kelenjar ar kering keringat. at. Kelenj Kelenjar ar kering keringat at ditemu ditemukan kan hampir seluruh permukaan tubuh dan terutama tebal di telapak tangan, telapak kaki, kening dan ektremitas atas. !nalagen dari kelenjar ekrin pertama kali mun"ul pada usia fetus #,$ bulan di telapak tangan dan telapak kaki kemudian berkembang di kelenjar kulit aksila pada masa fetus lima bulan dan akhirnya berkembang diseluruh tubuh pada fetus bulan ke-enam. !nalog dari kelenjar ekrin, yang berkembang dari epidermis, dua lapis dan membuat lumen antara layer antara usia fetus bulan keempat dan kedelapan. Pada usia fetus % bulan, sel sekretori ekrin mirip dengan orang de&asa dan pada fetus usia ' bulan terbentuk sel mioepitelial. Anatomi dan Fungsi Kelenjar Ekrin
erdiri erdiri atas atas dua segmen segmen yang yang berbed berbeda, a, kumpar kumparan an sekres sekresii dan salura saluran, n, memben membentuk tuk kelenjar keringat ekrin. Kumparan sekretori mengeluarkan keringat isotonik, sementara saluran mereso meresorbs rbsii a * dan +l-, +l-, sehing sehingga ga mengha menghasil silkan kan kering keringat at untuk untuk mendin mendingin ginkan kan tubuh tubuh dan menjaga kebutuhan a * dan +l-. Kumparan Sekretori
Kumparan sekretori terdiri atas tiga sel berbeda 1. erang erang "lea "learr (sek (sekret retori ori)) 2. ela elap p dark dark (muk (mukoi oid) d) #. Mioe Mioepi pitteli elial /el yang yang terang terang dan gelap gelap rata-r rata-rata ata memili memiliki ki jumlah jumlah yang yang sama sama tetapi tetapi distri distribus businy inyaa berbeda. /ementara sel-sel gelap berbatasan dengan permukaan apikal (luminal) , sel-sel yang terang akan berada baik langsung pada membran basal atau di atas sel mioepitel. /el-sel yang terang langsung mengakses lumen dengan membentuk kanalikuli interseluler. interseluler. /pindle 1
membentuk sel mioepitel berkontraksi diatas membran basal dan berbatasan dengan sel terang. Kumparan sekretori pada orang de&asa panjangnya rata-rata 2-$ mm dengan diameter #0-$0 m. !kumulasi panas akan menyebabkan ukuran kelenjar keringat dan duktus membesar sehingga bertambahnya produksi keringat. /el terang terdiri atas banyak mitokondria dan autofluores"ent body yang disebut granul lipofusin di sitoplasma. Membrane plasma sel terang membentuk banyak ili. /el terang mensekresikan air dan elektrolit. /el gelap memiliki permukaan sel yang halus dan terdiri atas banyak granul sel gelap. 3ungsi dari sel gelap belum diketahui. Mioepitelial sel terdiri atas filament aktin dan berkontraksi, dan memproduksi keringat yang berpulsasi.
ambar 1. 3otomikroskop "ahaya pada kumparan sekretory dari kelenjar ekrin monyet yang distimulasi dengan asetilkolin. 4agian ! 1-m dipotong dari spesimen dan di&arnai dengan metilen blue. 5nset bagian dengan pembesaran. ++ sel terang. 6+ sel gelap. 5++ inter"eluler "anali"uli. 7u7umen 8 M+ sel myoepitelial.
2
ambar 2. Mikroskosp elektron pada kumparan sekeretori pada kelenjar ekrin manusia. 4 dengan tanda panah lamina basal.
Duktus
6uktus kelenjar ekrin terdiri atas lingkaran luar berupa periferal atau sel basal dan lingkaran dalam berupa luminal atau sel kutikular. erlihat bah&a duktus proksimal lebih aktif pompa a* untuk reabsorpsi a* daripada bagian distal karena aktiitas a*, K*adenosin trifosfatase (!Pase) dan jumlah mitokondrianya lebih banyak dari pada bagian proksimal. /ebagai perbandingan, duktus luminal memiliki mitokondria lebih sedikit, lebih sedikit aktiitas a* K* !Pase dan lapisan tebal dari tonofilamen didekat membran luminal yang sering diartikan sebagai batas kutikular. 4atas kutikular membuat struktur lumen dapat kembali ke posisi semula, yang dapat berdilatasi kapanpun aliran duktus dari keringat tertutup. /usunan keseluruhan dari duktus diran"ang dengan fungsi penyerapan a* yang sangat efisien. Membran luminal memiliki permukaan yang dapat mengabsorpsi dengan mengakomodasi kedua saluran a*dan +l- dan sel basal duktus memiliki pompa a* dengan memiliki pompa a* yang besar dan energi metabolisme yang efisien. 7umen dan duktus terdiri atas 9-defensin, sebuah antimikroba, kaya-sistein, sebuah peptida berat molekul rendah. Pada epidermis, duktus ini mengelilingi tubuhnya sendiri sangat kuat.
3
ambar#. ambaran dari ultrastuktur dari duktus ekrin dan kumparan sekretori dan lokasi dari a*K* adenosine trifosfatase (!Pase). aris tebal mengindikasikan lokalisasi dari a* K*!Pase. 4M: membran basal8 +:sel terang8 6:sel gelap8 5+:sel interseluler8 M:sel mioepitel8 M":mitokondria.
Kontrol Saraf Terhadap Sekresi Kelenjar Ekrin
6aerah hipotalamus preopti" memegang peran penting dalam mengatur suhu tubuh pemanasan lokal pada jaringan preopti" hipotalamus akan mengatifkan keringat seluruh tubuh, asodilatasi dan nafas "epat, dimana pendinginan dari area preoptik akan menyebabkan asokonstrisi
generalisata
dan
menggigil.
Peningkatan
dari
temperature
hipotalamus
berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh menyebabkan rangsangan yang kuat terhadap respon termoregulasi berkeringat, dimana temperatur kulit pengaruhnya sedikit terhadap derajat berkeringat. 4erdasarkan derajat ke derajat, peningkatan temperature internal sekitar sembilan kali lebih efisien daripada peningkatan temperature rata-rata kulit untuk menstimulus pusat berkeringat.
Pengaruh
suhu
lokal
diperkirakan
karena
peningkatan
pelepasan
dari
neurotransmitter periglandular. 4erkeringat di masa menopause ; hot flashes ; Memperkuat konsep mekanisme hipotalamus sentral untuk berkeringat , tetapi juga menunjukkan bah&a respon indiidu untuk perubahan yang sama pada core temperatur dapat berariasi.
+ (##>3) tanpa menimbulkan respon. Pada pasien menopause yang symptomati", perubahan seke"il 0,1>+ (#2>3) akan memi"u asodilatasi perifer. Mengapa otak hipersensitif terhadap perubahan ke"il di core temperature belum sepenuhnya dipahami, tapi peningkatan kadar norepinefrin otak tampak mempengaruhi respon terhadap perubahan ke"il dalam core temperatur melalui ?2-adrenergik reseptor di otak8 kadar yang lebih tinggi dari norepinefrin metabolit #-metoksi-- hydro=yphenylgly"ol juga telah ditemukan di 4
&anita menopause yang simptomatik dibandingkan &anita yang asimptomatik. Penurunan sekresi norepinefrin disebabkan sebagai mekanisme bah&a "lonidine mengurangi gejala hot flashes pada &anita. Penurunan suhu inti mungkin menjadi alasan bah&a perempuan dengan penurunan indeks massa tubuh "enderung memiliki lebih sedikit gejala, meskipun tingkat estrogen mereka mungkin lebih rendah dibandingkan pada &anita dengan peningkatan tubuh indeks massa. Kadar estrogen, hormon luteini@ing, dan 9-endorfin juga a&alnya dianggap mempengaruhi hot flashes, namun studi lebih lanjut menyatakan tidak ada hubungan.
Persarafan
/erabut saraf eferen yang berasal dari hipotalamus preoptik (pusat keringat) turun se"ara ipsilateral melalui batang otak dan medulla bersinaps di intermediolateral sel kolumnar dari sumsum tulang belakang tanpa persilangan (meskipun serat asomotor simpatis mungkin sebagian menyilang) . !kson dengan selubung mielin naik dari penonjolan intermediolateral dari sumsum tulang belakang (preganglionik serat) mele&ati di root anterior untuk men"apai (melalui ramus komunikans) rantai simpatis dan sinaps. /erat postganglioni" simpatetik kelas + yang tidak bermielin berasal dari ganglia simpatis bergabung dengan saraf utama perifer dan akhir sekitar kelenjar keringat. Persarafan untuk kulit ekstremitas atas umumnya dari 2 sampai %.
eurotransmitter utama yang dilepaskan dari ujung saraf periglandular adalah asetilkolin (!"h), sebuah penge"ualian atas aturan umum persarafan simpatis, di mana noradrenalin adalah neurotransmitter perifer. /elain !"h, adenosin trifosfat (!P), katekolamin, asoaktif peptida usus, atrial natriureti" peptide, peptide terkait gen kalsitonin, dan galanin berada di saraf periglandular. /ignifikansi peptida atau neurotransmitter ini dalam kaitannya dengan kelenjar keringat tidak sepenuhnya dipahami.
5
oksin botulinum mengganggu pelepasan !"h. Bantai beratnya mengikat ra"un saraf yang selektif untuk terminal kolinergik dan rantai ringan men"egah pelepasan !"h dalam sel. oksin tipe ! memotong saraf sensorik potenisal aksi 2$, sebuah synaptosomal 2$-k6a terkait protein8 rantai ringan tipe 4 memotong esikel- berkaitan dengan protein membrane (jugadisebut synaptobrein). Ba"un botulinum digunakan untuk mengurangi gejala-gejala hyperhidrosis.
Denervasi
Pada manusia, injeksi nikotin intradermal atau !"h akan menghilangkan respon berkeringat dalam beberapa minggu setelah denerasi dari serabut saraf postganglionik, sedangkan respon berkeringat panas berhenti segera setelah reseksi saraf. /ebaliknya, setelah denerasi serat preganglionik (karena sumsum tulang belakang "edera atau neuropati), respon farmakologis kelenjar keringat dipertahankan untuk beberapa bulan sampai 2 tahun, meskipun respon berkeringat karena suhu tidak lagi ada.
Berkeringat Emosional
4erkeringat disebabkan oleh stres emosional (emosional berkeringat) dapat terjadi diseluruh permukaan kulit di beberapa indiidu, tetapi biasanya terbatas pada telapak tangan, telapak kaki, aksila, dan dahi. 4erkeringat emosional di telapak tangan dan telapak kaki berhenti selama tidur, sedangkan berkeringat termal terjadi bahkan saat tidur jika suhu tubuh naik. Karena kedua jenis berkeringat bisa dihambat oleh atropin, berkeringat emosional dapat diobati dengan kolinergik Farmakologi dari Kelenjar Ekrin dan Kadar Berkeringat
Kelenjar keringat merepon agen kolinergik, ?- dan 9- stimulan adrenergik, dan periglandular neurotransmiter, seperti peptida intestinal asoaktif dan !P. Periglandular !"h adalah stimulan utama sekresi keringat, dan konsentrasi periglandular nya bergantung pada derajat keringat manusia. /e"ara initro, sel terang yang distimulus oleh agen kolinergik kehilangan K * C +l-, meningkatkan +a2 * intraseluler, dan menyusut, seperti yang terlihat se"ara inio. Perbedaan indiidu yang ada di tingkat berkeringat sebagai respon terhadap termal
6
stres atau fisik yang diberikan. Dmumnya, laki-laki berkeringat lebih banyak daripada perempuan. Eumlah keringat di daerah tertentu pada kulit ditentukan oleh jumlah kelenjar keringat aktif dan rata-rata jumlah keringat per kelenjar. Eumlah keringat maksimal per kelenjar berariasi dari 2 sampai 20 n7 Min2. Eumlah keringat meningkat saat aklimatisasi, tetapi dasar morfologi dan farmakologis indiidu dan perbedaan regional di dalam jumlah keringat selama aklimatisasi masih belum dipahami. 6alam keringat yang disebabkan termal, tingkat berkeringat dengan suhu tubuh dan kulit berkaitan se"ara matematis dalam jumlah keringat rendah. Aasil stimulasi kolinergik menunjukkan tingkat keringat lima sampai sepuluh kali lebih tinggi daripada stimulasi 9-adrenergik. /timulasi ?-adrenergik (oleh fenilefrin) tidak lebih kuat dari isoproterenol (5/F) (agonis 9-adrenergik) pada manusia in io. /edangkan kolinergik, keringat dimulai segera setelah injeksi intradermal, keringat 9-adrenergik membutuhkan periode laten dari 1 sampai 2 menit, yang menunjukkan bah&a mekanisme intraseluler induksi keringat mungkin berbeda untuk metakolin dan 5/F. Karena kadar keringat sebagai respon atas agen adrenergik agak rendah, mungkin inilah alasan bah&a stimulasi adrenergik di saraf periglandular mungkin terlibat dalam regulasi fungsi kelenjar keringat tetapi tidak dalam induksi sekresi keringat. /alah satu konsekuensi dari inerasi ganda persarafan kolinergik dan adrenergik
adalah untuk
memaksimalkan akumulasi jaringan adenosin siklik monofosfat, yang mungkin berperan dalam merangsang sintesis keringat dan hipertrofi glandular kelenjar keringat. Kemungkinan bah&a katekolamin periglandular terlibat langsung dalam keringat emosional atau keringat terkait dengan pheo"hromo"ytoma dapat dikesampingkan, karena ini respon berkeringat dapat diblokir oleh antikolinergik agen.
7
ambar . Gariasi indiidu dalam ukuran kelenjar keringat pada empat orang laki-laki de&asa, berusia 22-2% tahun. Kelenjar keringat diisolasi dari spesimen biopsi kulit diperoleh dari punggung atas belakang ketiak. /ubyek 1 adalah &arga lokal yang tidak berolahraga se"ara teratur, sedangkan subjek adalah atlet dengan aklimatisasi yang baik.
Farmakologi dan Fungsi Sel Mioepitelim Kelenjar Ekrin
Periodisitas sekresi keringat in io disebabkan oleh periodisitas pelepasan impuls saraf pusat, yang terjadi serentak dengan gelombang tonus asomotor. Kontraksi mioepitel terjadi dengan stimulasi kolinergik, tetapi ?- atau 9-adrenergik tidak menginduksi kontraksi tubular. /ementara myoepithelium dapat berkontribusi untuk produksi keringat melalui kontraksi yang pulsatif, sel mioepitelium ini juga membentuk epitel sekretori, terutama di ba&ah kondisi di mana terjadi stagnasi aliran keringat (karena blokade duktal) menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik luminal.
Metabolisme Energi
/ekresi keringat dimediasi oleh energi (yaitu, !P) -transpor aktif tergantung ion, sehingga pasokan energi metabolik &ajib dipertahankan untuk sekresi keringat. likogen endogen disimpan dalam sel terang dapat mempertahankan sekresi keringat kurang dari 10 menit8 Kelenjar keringat bergantung hampir sepenuhnya pada substrat eksogen untuk energi metabolisme. Manosa, laktat, dan piruat digunakan hampir sama mudahnya seperti glukosa8 heksosa lainnya, asam lemak, badan keton, siklus intermediet asam trikarboksilat, dan asam amino baik yang digunakan maupun yang tidak digunakan sebagai substrat. Pentingnya fisiologis laktat atau pemanfaatan piruat oleh kelenjar keringat belum jelas. amun, karena tingkat glukosa plasma ($,$ mM) jauh lebih tinggi daripada laktat (1-2 mM) atau piruat (kurang dari 1 mM), glukosa dapat memainkan peran utama dalam sekresi keringat. Metabolisme oksidatif glukosa adalah rute utama pembentukan !P untuk aktiitas sekretorik
Komposisi Sekresi Kelenjar Ekrin Manusia
on norganik
8
Keringat terbentuk dalam dua langkah (1) sekresi primer "airan yang mengandung konsentrasi a+l isotonik oleh kumparan sekretori, dan (2) reabsorpsi a+l dari "airan utama oleh saluran. Meskipun sejumlah faktor yang mempengaruhi penyerapan duktal a+l, jumlah keringat (dan &aktu transit keringat) memiliki pengaruh paling penting pada konsentrasi a+l akhir. Konsentrasi a+l keringat meningkat dengan meningkatnya dalam jumlah keringat sekitar 100 mM. Konsentrasi potassium (K*) dalam keringat relatif konstan. Aal ini berkisar dari $ sampai 10 mM, yang sedikit lebih tinggi dari konsentrasi plasma K * . Konsemtrasi A+F# dalam "airan keringat utama adalah sekitar 10 mM, tapi itu keringat akhir kurang dari 1 mM, yang menunjukkan bah&a A+F#- diserap oleh saluran, mungkin disertai dengan pengasaman duktal. Konsentrasi keringat a+l meningkat pada indiidu dengan "ysti" fibrosis. Kerutan !Huageni" pada telapak tangan (memutih,berkerut, dan papilasi dari telapak tangan setelah terpapar air) terlihat lebih sering pada operator dan pasien dengan fibrosis kistik. Komposisi Keringat dan Eumlah Keringat
ambar $. Aubungan antara konsentrasi komposisi keringat dan jumlah keringat di pada termal keringat yang pada indiidu normal dan di orang dengan "ysti" fibrosis.
!aktat
Konsentrasi laktat dalam keringat biasanya tergantung pada jumlah keringat. Pada jumlah keringat rendah, konsentrasi laktat sebesar #0-0 mM, tapi "epat turun di sekitar 10-1$ mM jika jumlah keringat bertambah. !klimatisasi diketahui dapat menurunkan konsentrasi laktat keringat, sedangkan oklusi arteri "epat meningkatkan kadar a+l keringat dan konsentrasi laktat dan mengurangi jumlah keringat. 7aktat mungkin diproduksi oleh glikolisis glukosa oleh sel sekretori . 9
"rea
Drea keringat sebagian besar berasal dari serum. Konten urea keringat biasanya dinyatakan sebagai rasio plasma (/ P urea). / P urea tinggi (2-) pada jumlah keringat rendah tetapi pun"aknya 1.2-1.$ pada peningkatan jumlah keringat.
Amonia dan Asam Amino
Konsentrasi amonia dalam keringat adalah 0,$-% mM, yang adalah 20-$0 kali lebih tinggi dari kadar amonia plasma. Konsentrasi keringat amonia berbanding terbalik terkait dengan jumlah keringat dan pA keringat. !sam amino bebas terddapat dalam dalam keringat manusia, meskipun tidak jelas proporsi asam amino diukur berasal dari epidermal.
Protein termasuk Protease
Konsentrasi protein keringat paling sedikit yaitu sekitar 20 mg d7, dengan jenis terbanyak protein mole"ular berat rendah (yaitu, M< I10.000). karena sampel keringat yang dikumpulkan dengan "ara kerokan sederhana, dan bahkan yang dikumpulkan dengan kantong plastik, dapat terkontaminasi dengan plasma atau protein epidermis, laporan sebelumnya adanya ?- dan J-globulin, transferin, seruloplasmin, orosomu"oid, albumin dan imunoglobulin harus diperiksa ulang dengan seksama. /ampel keringat dikumpulkan selama minyak penghalang ditempatkan pada kulit (yang paling sedikit mengandung protein) tidak mengandung J-globulin dan sangat ke"il jumlah albumin. Loko@eki et al, juga melaporkan adanya proteinase sistein yang merupakan inhibitor endogen dalam keringat dan kelenjar keringat. 6erm"idin merupakan peptida antimikroba yang diproduksi dan disekresi kelenjar keringat. /enya&a organik lainnya dilaporkan ada dalam keringat termasuk histamin, prostaglandin, dan substrat seperti itamin K. Keringat juga mengandung piruat dan glukosa. lukosa keringat meningkat bersamaan dengan kenaikan kadar glukosa plasma. 4eberapa obat oral, termasuk griseofulin, keto"ona@ole, amfetamin, dan berbagai kemoterapi antigen disekresikan keringat.
Mekanisme Sekresi Keringat
4eberapa proses sekuensial yang berbeda menyebabkan produksi kelenjar ekrin, yaitu (1) stimulasi kelenjar ekrin oleh !"h melalui peningkatan +a2 * intraseluler 10
(2) +a2* menstimulus hilangnya K *, +l-, dan A2F seluler, yang mengarah ke penyusutan sel
kelenjar ekrin (#)!danya flux (perpindahan ion)a*, +l- dan A2F transseluler dan paraseluler yang diaktifkan karena olume , yang mengarah pada "airan a+l isotoni" pada lumen kelenjar. Proses ini diilustrasikan pada ambar .
ambar . Modifikasi Model "otransport a K 2+l untuk mekanisme ion pada sekresi kelenjar keringat. Keluarnya eurotransmitter Periglandular, seperti asetilkolin (!"h), berikatan dengan reseptor pada membran basolateral, yang menyebabkan peningkatan +a2* intraseluler8 ini pada gilirannya mengaktifkan saluran K * dan +l-, mediasi K *, +l-, dan A2F keluar dari sel. Penyusutan sel yang dihasilkan mengaktifkan basolateral Na + / K + / 2Cl antiporter , yang mengarah ke a *, K *, dan masuknya +l-. Flux a * dan K * dimembran basolateral dirangsang oleh a *, K *adenosinetrifosfatase. /ebaliknya, fluks +l- kea rah dalam lumen, menyebabkan gradien listrik yang mendorong a * keluar dari jaringan ke dalam lumen melalui jalur parasellular. 3lu= A2F, +l-, dan a * (isotonik) mengalir kedalam lumen. pA "airan yang disekresikan netral. 3lu= a* paraseluler mele&ati taut sel ditunjukkan dengan panah di bagian ba&ah gambar. 4 : membran basolateral8 7 : luminal atau membran apikal8 panah : fluks konduktif ion melalui saluran ion. 4erkeringat pertama kali disebabkan oleh pelepasan !"h dari ujung saraf kolinergik periglandular sebagai repon terhadap suhu maupun emosi. !"h berikatan dengan reseptor kolinergik pada membrane plasma sel terang. Menstimulus sekresi +a2* intraseluler dan influ=, dan meningkatkan konsentrasi +a2* sitosol. Peningkatan +a2* intraseluler, merupakan efek dari terbuka saluaran +a2* sensitie +l- dan K* pada membrane basolateral sel terang. /ehingga +l-
11
dan K* keluar. Karena A2F akan mengikuti K*dan +l- untuk mempertahankan iso-osmolaritas sel, sel akan menyusut. Penurunan olume sel ini akan menutup kaskade peristi&a pengahantaran sinyal sel. Pertama, penurunan olume sel yang menstimulus K++l kelas dari kotransport aK2+l yang memba&a a*, K* dan 2+l- masuk kedalam sel pada keadaan gradient listri netral (dua kation dan dua anion, tidak ada perbedaan gradient). Aasilnya peningkatan a* sitosolik a* mengaktifkan a*K*!Pase berlokasi pada membrane basolateral. Pergerakan ion +l- pada membrane api"al kedalam lumen menyebakan ion a* keluar mele&ati jalur paraseluler. Fleh karena itu, produk akhir dari sekresi kelenjar adalah pergerakan a*, +l- dan A2F ke lumen kelenjar dalam bentuk pre"ursor a+l isotoni". !+h menginduksi keringat, yang mengarah ke produksi keringat yang banyak dimediasi oleh +a2* intraseluler, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Keringat yang diinduksi adrenergi" dimediasi oleh peningkatan "y"li" adenosine monophosphate intrasel. Mekanisme #eabsorpsi Duktal
Karena produksi olume keringat yang angat banyak dapat menyebabkan hilangnya a+l, duktus keringat bereolusi untuk mereabsorpsi a+l, yang akan meminimalisir hilangnya elektrolit bahkan pada olume keringat yang sangat banyak.
ambar N. 5lustrasi reabsorpsi ion di kelenjar keringat. a* memasuki membrane api"al le&at saluran a* epithelial dan ditransport mele&ati membrane basolateral oleh a*K*adenosine triphosphatase (!Pase). +l- memasuki sel le&at regulator +l- transmembran "ysti" fibrosis 12
(+3B) dan juga ditransport mele&ati lumen melalui jalur paraseluler. A* le&at en@im "arboni" anhydrase (+!) dipompa kedalam lumen oleh G-type A*!Pase (A*G-!Pase). Aomeostasis pA intraseluler dipertahankan oleh pertukaran A+F#-A* dan a*A* (A1). !ktifitas en@im ini, transporter dan salurannya menghasilkan sekresi A* dan reabsorpsi a* dan +l- yang memproduksi keringat yang asam dan hipotonik. 3lu= +l- paraseluler mele&ati taut sel ditunjukkan dengan lambing panah pada diba&ah gambar. 4:membrane basolateral 8 7:luminal atau membrane api"al 8 Panah : pergeseran ion mele&ati saluran ioni". Beabsorpsi a* duktal di"apai melalui kegiatan terkoordinasi en@im intraseluler danmembran plasma saluran ion, pompa, dan penukaran ion. Mekanisme ini tidak hanya menyerap elektrolit tetapi juga mengasamkan keringat, yang menghasilkan produk keringat akhir yang hipotonik dan asam. a*memasui duktus melalui membran apikal melalui amiloride sensitive epitelial Na+ channel (naC! dan diangkut melintasi membran basolateral oleh pompa ouabain-sensitive Na+" K+"#$%ase. +l-transportasi tampaknya baik transelular dan para"ellular, den&an c'stic fibrosis transmembran re&ulator (+3B) +l- memainkan penting peran dalam fluks transelular. 6alam "ysti" fibrosis, +3B saluran +l- yang bermutasi, dan +l- reabsorpsi pada saluran ekrin rusak, meskipun tidak bena r-benar dihan"urkan. a * meningkat pada saluran dan keringat di permukaan kulit. idak seperti di paru-paru, mutasi +3B tidak menyebabkan peningkatan a+- yang dimediasi influ= a*. Menunjukkan bah&a interaksi +3B-na+ di jaringan lain berbeda dari yang diduktus ekrin. Pengasaman keringat tampaknya dimediasi melalui en@im karbonat anhidrase, yang mengkatalis pertukaran A+F#- +l dan a * A *, dan G-tipe A *!Pase. n@im karbonik anhidrase intraseluler mengkatalisis produksi A+F#- 6an A *. A+F#- 6ibersihkan melalui A+F#- +l antiporter, sedangkan A * dipompa ke dalam lumen keringat oleh G type A * !Pase. a * A * antiporter A1 (a * A * penukar isoform 1) ditemukan dimembran basolateral, adalah penting d alam pengaturan pA intraseluler. 4eberapa obat yang dikenal untuk memodifikasi reabsorpsi duktus a+l. Ketika aldosteron disuntikkan se"ara sistemik atau lokal, rasio a K keringat mulai menurun dalam &aktu jam, men"apai titik nadir pada 2 jam dan kembali ke tingkat prainjeksi dalam &aktu %-N2 jam. Kekurangan a* menstimulasi sekresi renin dan aldosteron, tetapi stres termal yang tinggi per se Otunggal 1 jam paparan manusia untuk suhu 0 + (10 3)Q adalah stimulator poten sekresi renin dan aldosteron baik ada atau tidak adanya pelepasan natrium. 6alam sebuah 13
persiapan per"obaan in itro kelenjar keringat, tanpa a"eta@olamide (inhibitor karbonat anhidrase) maupun hormon antidiuretik mengubah fungsi duktal atau sekretori. amun, inhibitor karbonat anhydrase yang lebih poten, seperti topiramate, dilaporkan menginduksi oligohidrosis.
Kelenjar Apokrin
/elain kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat apokrin juga ditemukan pada manusia, sebagian besar terbatas pada daerah aksila dan perineum. !pokrin tidak fungsional sampai sebelum pubertas. 6engan demikian, diasumsikan bah&a perkembangannya dikaitkan dengan perubahan hormonal pada pubertas, meskipun hormon yang tepat belum diidentifikasi.
Anatomi
Kelenjar apokrin yang melingkar dan terlokalisir dilemak subkutan dekat dermis. Kelenjar ini terdiri dari satu lapisan sel kuboid atau kolumnar. /el sekretori berada pada lapisan sel mioepitel. /aluran ini terdiri dari lapisan ganda sel kuboid, dan sampai ke folikel rambut infundibulum. /eperti kelenjar ekrin, myoepithelium yang memiliki fungsi ganda yaitu menyokong bentuk fisik dan mengeluakan keringat yang sudah terbentuk. Beseptor 9-adrenergik dan reseptor purinergik telah diidentifikasi pada kelenjar apokrin. amun, serabut saraf dan reseptor muskarinik belum diidentifikasi, menunjukkan bah&a setiap stimulasi kolinergik berdasarkan peran hormonal .
Fungsi
/ejumlah fungsi telah dikaitkan dengan kelenjar apokrin, termasuk peran mengeluarkan bau seksual atraktif (feromon), penanda teritorial, dan sinyal peringatan. Kelenjar ini berperan dalam meningkatkan resistensi terhadap kepekaan rangsang taktil serta dapat meningkatkan eaporasi beberapa spesies dan menghasilkan pheromone. Karena kelenjar apokrin manusia belum berfungsi sampai pubertas dan memproduksi bau tubuh, itu sebabnya mun"ul dugaan bah&a kelenjar apokrin memiliki beberapa fungsi seksual. Kadar 1$-lipo=ygenase-2 tinggi dalam sel sekretori kelenjar apokrin. Produknya, 1$hydro=yei"osatetraenoi", ligan untuk proliferasi reseptor nu"leus pero=isome diaktifkan14
reseptor J, dapat berfungsi sebagai molekul pengirim sinyal untuk sekresi dan differensiasi. Dntuk primata berbulu bukan manusia,kelenjar apokrin mungkin memiliki peran juga dalam termoregulasi.
Komposisi Sekresi
Ketika pertama kali disekresikan, Keringat apokrin berisi tiga jenis komposisi asam lemak, sulfanyl alkanol dan steroid odiferous, yang diubah oleh bakteri pada kulit ketiak, terutama "oryneba"terium striatum, menjadi @at odiferous. /ekresi asam amino dan steroid pre"ursor dikendalikan oleh pompa #$%dependent yang resisten protein 4 (MBP%), dikodekan oleh gen #CC)), yang disekresikan dalam kelenjar keringat apokrin. 4au ketiak berkurang se"ara signifikan pada populasi !sia yang memba&a single nu"leotide polymorphism (/P) dalam gen ini, yang juga mempengaruhi karakteristik kotoran telinga.
$ara Sekresi
!pokrin, disekresi se"ara holo"rine dan mero"rine. Kanulasi duktus apokrin manusia menunjukkan bah&a sekresi berpulsasi dan diasumsikan bah&a sel mioepitelial dikelilingi oleh sel sekretori yang berperan dalam pulsasi ini.
Kontrol Sekresi
Kelenjar apokrin manusia bereaksi terhadap rangsangan stimulus emosi setelah pubertas. !pokrin dapat distimulus oleh epinefrin dan norepinefrin baik se"ara lokal maupun sistemik. Penelitian telah menunjukkan bah&a kelenjar apokrin dikendalikan terutama oleh agonis adrenergik. Meskipun ada juga beberapa kontrol kolinergik. Aal ini berbeda dengan kelenjar ekrin, yang berada di ba&ah kontrol kolinergik./irkulasi kapiler lokal membantu dalam menghantarkan transmitter keringat sel kelenjar, bentuk transmisi neurohumoral. /eperti yang diharapkan, obat yang mempengaruhi system adrenergik juga memiliki efek pada kelenjar keringat apokrin. !gen neuron-blo"king adrenergik menghambat keringat, seperti efek obat tertentu yang merangsang pelepasan dari sunstansi transmitter pada neuron adrenerik. Fbat yang menghalangi reseptor adrenergik tertentu juga menghambat keringat, tapi jenis reseptor yang harus diblokir berbeda dalam jenisnya. Eenis reseptor yang memediasi respon pada kelenjar apokrin manusia belum dapat dijelaskan 15
16