LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN TELEKOMUNIKASI 1 “PENGUKURAN “PEN GUKURAN TAHANAN TAHANAN TANAH” TANAH”
Oleh TT 3D KELOMPOK 6
1. Galoh Permaa !
1"3113##
%$". Jerem& Ga'r(el
1"3113##1"
3. Me)ar( Ta)a Jel()a
1"3113##11
$. N*r +ah(,a Aa-(*
1"3113##$6
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MALANG Jala Soe/aro Ha))a 0 PO. O2 #$ Mala 4 651$1 Tel 7#3$18 $#$$"$9$#$$"5 :a;. 7#3$18 $#$$"# "#1$
PENGUK URAN URAN TAHANAN T ANAH
1.1 T*<*a
Tujuan dari praktikum ini adalah 1. Dapat mengoperasikan alat pengukur tahanan tanah dengan baik baik dan benar 2. Dapat mengukur berbagai jenis tahanan tahana n tanah 3. Dapat mengukur pengaruh penempatan penempat an jarak antar batang pembantu
1." Teor( Da=ar 1.".1
S(=)em Pe)aaha
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem pengamanan terhadap t erhadap perangkat-perangkat perangka t-perangkat yang mempergunakan me mpergunakan list rik se bagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Sistem pentanahan di data center menjadi salah satu unsur penting dalam data center karena memberikan kebutuhan kebutuhan tenaga utama bagi data center. Standar pentanahan untuk data center tercantum dalam beberapa dokumen antara lain : T!-"#2, $-STD-%&'-!-2&&2 dan ((( Std 11&& )((( (merald *oo k+, ((( ecommended ractice or o r o/ering and 0rounding (lectronic (uipment. )sumber : htt p: p:id./ikipedia.o rg/ik i iS is ist eme ntana ha n+ n+
0ambar 1.Teknik 0roundi 0rounding )htt p: p:engineeringbuil u ild ding b .blogs pot .com2 2&1 &12 2&3 &3 siste m- p pentanahangroundi d ing. ht ml ml++
Sistem
pentanahan
digunakan
sebagai
pengaman
langsung
terhadap
peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada etir
peralatan
jaringan
distribusi.
dapat menghasilkan arus gangguan dan juga tegangan lebih dimana
gangguan tersebut dapat dialirkan ke tanah dengan menggunakan sistem pentanahan. Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral dari suatu sistem tenaga listrik, pentanahan sistem penangkal petir dan pentanahan untuk suatu peralatan khususnya dibidang
telekomunikasi dan
elektronik
perlu
mendapatkan perhatian yang serius, karena pada prinsipnya pentanahan tersebut merupakan dasar
yang
digunakan untuk suatu sistem proteksi. Tidak jarang
orang umum atau a/am maupun seorang teknisi masih ada kekurangan
dalam
memprediksikan nilai dari suatu hambatan pentanahan. *esaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem pentanahan
adalah
hambatan
dalam suatu sistem pentanahan tersebut. Tujuan utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk menciptakan sebuah jalur yang low-impedance )tahanan rendah+ terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. enerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang eekti akan meminimalkan eek tersebut.
0ambar 2 . 4utub Tanah.
4eterangan a+ K*)*'
)aah merupakan
penghantar listrik, ditanam dalam tanah dengan
tujuan menghubungkan listrik dengan tanah. b+ Ha)ara )aah merupakan penghantar yang menghubungkan kutub tanah dengan
terminal
induk tanah.
5antaran tanah ini terbuat dari ka/at
tembaga terbuka )open /ire+ berpilin berukuran minimal 6& mm persegi. c+ Term(al (,*/ )aah> sebagai penghantar listrik berbentuk lempengan, sebagai penghubung hantaran tanah dan distribusi induk tanah. Terminal induk ini berbentuk lempeng
tembaga, panjang sekitar #& cm, dipasang dalam
handhole, d+ D(=)r('*=(
)aah,
(,*/
menghubungkan terminalinduk enghubung
ini
terbuat
merupakan tanah
dengan
penghantar
listrik
yang
terminal
cabang
tanah.
dari ka/at tembaga terbuka berpilin ukuran
minimal 6& mm persegi. e+ Term(al ?a'a )aah> merupakan penghantar listrik berbentuk melingkar mengelilingi
dinding gedung sebelah dalam, )ditanam diba/ah lantai+
menghubung antara distribusi induk tanah dan distribusi cabang tanah. Terminal ini terbuat dari ka/at tembaga terbuka berpilin dengan ukuran minimal 36 mm persegi. +
D(=)r('*=( ?a'a )aah , merupakan
yang menghubungkan
terminal
cabang
penghantar tanah
dengan
listrik perangkat
telekomunikasi. la terbuat dari ka/at tembaga terbuka berpilin dengan ukuran minimal 1& mm persegi. g+ Peama )am'aha sebagai alat tambahan agar sistem pentanahan dapat berungsi lebih baik dan anda.
Sistem pentanahan pada dunia telekomunikasi sangat erat kaitannya. Teknik sistem pentanahan di teknologi telekomunikasi untuk dapat melindungi perangkat telekomuniasi terhadap tegangan listrik tinggi yang berasal dari luar )petir+ dan untuk dapat beroperasi secara aman. !dapaun yang akan di-groundingkan perangkat atau alat pada perangkat telekomunikasi yakni : 1+ 7D89, 4 dan 4 2+ 9jung-ujung ka/at penggantung dan pelindung elektris kabel udara. 3+ 9jung ka/at terbuka pada tiang tambat akhir melalui pengaman tambahan.
#+ 9jung perisai dan pelindung elektris kabel tanah. 6+ erangkat 0! )Gass Pressure Alarm+. %+ erangkat pelanggan. '+ Telepon umum.
entanahan pada 9 )rangka pembagi utama+ biasanya menjadi satu dengan pentanahan gedung dan perangkat telekomunikasi besarnya
tahanan
pentanahan
lainnya.
Syarat
untuk perangkat telekomunikasi biasanya
maksimum 3 ohm. Sedangkan untuk gedung telekomunikasi maksimum 5 ohm .
4husus pentanahan untuk jaringan kabel berlaku persyaratan berikut,antara lain 1+ Setiap 4 dihubungkan dengan kutub tanah batang sebanyak 3 buah, masing- masingnya panjang 2&& cm dengan jarak minimal 1& m
0ambar 3. entanahan umah 4abel Setiap 4otak embagi )4+, berpengaman dihubungkan dengan kutub tanah batang sebanyak 1 buah panjang 2&& cm.
0ambar #. entanahan dirumah pelanggan.
2+ Diujung pelanggan saluran penanggal atas tanah yang jaraknya kurang lebih 1 km pada daerah terbuka yang ra/an petir, dihubungkan dengan kutub tanah batang sebanyak 1buah panjang 2&& cm melalui pengaman 3+ ada titik alih saluran penanggal ka/at telanjang dengan saluran rumah pelanggan dihubungkan dengan kutub
tanah batang sebanyak 1 buah
panjang 2&& cm, melalui pengaman.
1."."
:a/)or9:a/)or !a Mee)*/a Tahaa
Pe)aaha
Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga aktor : 1. Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke peralatan yang ditanahkan. 2. Tahan kontak antara elektroda dengan tanah. 3. Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda. #. Tahanan jenis tanah );+. ada prakteknya, tahanan elektroda dapat diabaikan namun tahanan ka/at penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai impedansi yang tinggi terhadap impuls )arus+ rekuensi tinggi misalnya pada saat terjadi sambaran petir. 9ntuk menghindari hal itu, maka penyambungan diusahakan dibuat sependek mungkin. 5al yang memberika n pengaruh terhadap pentanahan adalah Tahanan jenis tanah );+, tahanan jenis tanah memiliki pengaruh yang sangat dominan terhadap pentahanan, sehingga memperhatikan tahanan jenis tanah itu sendiri dalam mentanahkan.
Tahaa Je(= Taah 7@8
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang hemispherical < ;2=r terlihat bah/a tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya ;. 9ntuk berbagai tempat harga ; ini tidak sama dan tergantung pada beberapa aktor : 1. siat geologi tanah 2. 4omposisi >at kimia dalam tanah 3. 4andungan air tanah #. Temperatur tanah 6. Selain itu aktor perubahan musim juga mempengaruhinya.
1. S(-a) Geolo( Taah
ni merupakan aktor utama yang menentukan tahanan jenis tanah. *ahan dasar dari pada tanah relati bersiat bukan penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan uart> bersiat sebagai insulator.
Tabel 1. 7enunjukkan harga-harga );+ dari berbagai jenis tanah. ?o.
$enis Tanah
Tahanan jenis tanah )ohm.meter +
1.
Tanah yang mengandung air garam
6@%
2.
a/a
3&
3.
Tanah liat
1&&
#.
asir *asah
2&&
6.
*atu-batu kerikil basah
6&&
%.
asir dan batu krikil kering
1&&&
'.
*atu
3&&&
)sumber : htt p: a k# &3 '. /o r dp re s s. co m 2 && A 1& t ah an an - pe nt a na ha n+
". Komo=(=( a) 4 a) K(m(a Dalam Taah
4andungan >at @ >at kimia dalam tanah terutama sejumlah >at organik maupun anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula.Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut. ada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang eekti yaitu dengan menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dala m dimana larutan garam masih terdapat. 3. Ka,*a A(r Taah
4andungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah );+ terutama kandungan air tanah sampai dengan 2&B. Dalam salah satu test laboratorium untuk tanah merah penurunan kandungan air tanah dari 2&B ke 1&B menyebabkan tahanan jenis tanah naik samapai 3& kali.4enaikan kandungan air tanah diatas 2&B pengaruhnya sedik it sekali.
$. Temera)*r Taah
Temperatur bumi pada kedalaman 6 eet )< 1,6 m+ biasanya stabil terhadap perubahan temperatur permukaan.*agi ndonesia daerah tropic perbedaa n temperatur selama setahun tidak banyak, sehingga aktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
5al @ hal lain yang mempengaruhi tahanan jenis tanah 1. 4adar air, bila air tanah dangkalpenghujan maka nilai tahanan sebaran mudah didapatkan. 2. 7ineral0aram, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan sebaranresistansi karena jika tanah semakin banyak mengandung logam maka arus petir semakin mudah menghantarkan. 3.
Derajat 4easaman, semakin asam 5 tanah maka arus petir semakin mudah menghantarkan.
#. Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini air da n mineral akan mudah hanyut.
1.".3
Je(= Ele/)ro,a
Pe)aaha
ada dasarnya ada 3 )tiga+ jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan yaitu : 1. (lektroda *atang 2. (lektroda elat 3. (lektroda ita (lektroda @ elektroda ini dapat d igunakan secara tunggal maupun multiple dan juga secara gabungan dari ketiga jenis dalam suatu sistem.
Ele/)ro,a a)a
(lektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang di tanam Certikal di dalam tanah.*iasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galCanised steel. erlu d iperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galCanic couple yang dapat menyebabkan korosi. 9kuran (lektroda : -
diameter 6A - 3#
-
anjang # eet @ A eet
(lektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan yang lain.
0ambar 6. (lektroda *atang Le/)ro,a Pela)
*entuk elektroda pelat biasanya empat perseguE atau empat persegi panjang yang tebuat dari tembaga, timah atau pelat baja yang d itanam didala m tanah. Fara penanaman biasanya secara Certical, sebab dengan menanam secara hori>ontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan Certical. enanaman secara Certical adalah lebih praktis dan ekonomis.
0ambar %. (lektroda elat Ele/)ro,a ()a
(lektroda pita jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga ka/at *FF yang di tanam di dalam tanah secara hori>ontal sedalam G 2 eet. (lektroda pita ini bisa dipasang pada struktur tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan pada daerah yang tidak mengala mi kekeringan. 5al ini cocok untuk daerah @ daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan kedalaman.
0ambar '. (lektroda ita
1.".$
Pe*/*raTahaaTaah
engukuran tahanan tanah d ilakukan untuk mengetahui kondisi dari sistem pentanahan, baik untuk pentanahan yang baru selesai dibangun maupun yang sudah lama dipasang sebagai upaya pemeliharaan preCenti, yang dapat berlanjut kepada perbaikan bila pentanahan sudah melebihi standar yang berlaku. ada hasil pengukura n tahanan tanah yang dilakukan, dapat dianalisa hasil pengukuran kelayakan
dengan standart tahanan tanah. Standart
groundingpembumian
harus
bisa
memiliki
nilai
Tahanan
sebaranesistansi maksimal 6 Hhm )*ila di ba/ah 6 H hm lebih baik+. 7aterial grounding dapat berupa batang t embaga, lempeng tembaga atau kerucut tembaga, semakin luas permukaan material grounding yang di tanam ke tanah maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.
Te/(/ e*/*ra )ahaa )aah &a/( B
?amun dalam laporan praktikum ini kita kemukakan dua macam cara pengukuran yang biasa dilakukan,
yaitu
dengan menggunakan amperemeter
dan Colt meter, yang disebut juga dengan metode Fall of Potential dan cara kedua melalui pengukur tahanan tanah analog.
1. 7etode Fall of Potential )melalui ampere-meter
dan
Coltmeter+, dilakukan dengan urutan sebagai berikut. )1+ Tanamlah 2 buah kutub tanah batang penolong, yang terletak pada satu garis lurus dengan jarak minimal antara keduanya 2& rangkai seperti gambar berikut.
meter. Dan
0ambar A. angkaian 7etode 8all o otential )2 + !mati penunjukan ampere meter dan Coltmeter. *esar tahanan pentanahan adalah:
Rx = V/I 4eterangan : I< tahanan sistem pentanahan )ohm+ J< pembacaan meter pada Coltmeter )Colt+ = embacaan meter pada amperemeter )ampere+.
2. engukuran tahanan pentanahan dengan alat pengukur tahanan tanah analog ) Earth tester + engukuran hal ini pada elektroda dengan menggunakan alat ukur (arth Tester. Standar dalam hambatan adalah 6 ohm, bila standar tersebut masih belum bisa didapatkan maka ditambahkan dengan jarak 2 panjangnya. 9ntuk mendapatkan nilai resistansi )+ dari elektroda pentanahan, perlu memperhatikan parameter - parameter yang meliputi : 1. esistiCitas tanah 2. esistiCitas air tanah 3. Dimensi elektroda pentanahan #. 9kuran elektroda pentanahan elaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb: Probe )!+ di hubungkan dengan electrode )di bak kontrol+. Probe )*+ dan )F+ ditancapkan ke tanah
dengan jarak antara 6 s.d. 1& m. 7aka alat ukur akan menunjukan besar dari -tanah lihat.
0ambar ". engoperasian (arthTester Standar besar -tanah untuk elektroda pentanahan G6 Hhm. apabila belum mencapai nilai 6 Hhm, maka elektroda bisa ditambah dan dipasang diparalel. entanahan paling ideal apabila elektroda bisa mencapai sumber air atau -tanah < &. Fontoh: emasangan electrode pertama )1+, setelah diukur < 12K Selanjutnya ditanam lagi electrode ke 2 )2+, diukur tahanan < 12 K, 7aka besar tahanan diperoleh dengan 2 < % K, 4arena belum mencapai L6K, maka ditanam lagi electrode ke 3 )3+ hingga seterusnya sampai pengukuran menunjukkan nilai L 6 o hm. !da kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding , setelah diukur dengan Earth Tester ?ilai yang muncul 1&& ohm )maks+, sehingga kita di/ajibkan menurunkan L 6 ohm sesuai standar 9M .
0a mbar ". 4o nse p pe ng u kur a n ya ng me nu n ju kk a n nila i 1&& o hm !da triks sederhana dengan menambah ods sesuai dengan rumus mencari ?ilai2 tahanan yang di-paralelkan. )od dianalogikan sebagai
tahanan+. 4alau1&&1&&<6&ohm )2rod+, 6&6&<26 ohm )menjadi # rod+, 2626<12,6 ohm )menjadi % rod+,12,612,6<%,26 ohm )menjadi A rod+, bila nilai tahanan masihN& dan tahanan N6. 7aka perlu berikan tahan kembali sehingga %,26%,26<3,126ohm. 5asil 3,126 ohm sudah memenuhi standar L 6 ohm. 7aka jumlah rods yang dibutuhkan untuk menurunkan dari 1&& ohm ke 3,126 adalah 1& buah rods.
0ambar 1&. 4onsep pengukuran yang sesuai standar 9M yakni L 6 ohm
Setelah Grounding Ring sudah terhubung sempurna, me nge cek kembali dengan (arth Tester sehingga nilai tahanan akan turun drastis dan sesuai dengan standar 9M ) L 6 ohm+. (lektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam tanah, sehingga dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah yang basah. hasa seuence tester )driCel+: alat ukur untuk mencari urutan asa ), S dan T+pada suatu sumber listrik.
1.3 Ala) ,a aha
!lat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yakni : )1+ (arth Tester 4yoritsu 7odel #1&2 !
: 1 *uah
)2+ aku 0rounding
: 2 *uah
)3+ 4abel hijau G 6 7 beserta Test Mead dan Flip
: 1 *uah
)#+ 4abel 4uning G 1& 7 beserta Test Mead dan Flip : 1 *uah )6+ 4abel 7erah G 2& 7 beserta Test Mead dan Flip
: 1 *uah
)%+ 4ain Map
: 1 *uah
)'+ 7ultimeter !nalog
: 1 *uah
(arth Tester 4yoritsu 7odel #1&2 !
aku 0rounding
nstruksi 7enggunakan (arth Tester
7ultimeter !nalog
4abel 4uning G1& m dan Test Mead dan Flip
4abel 5ijau G6 m dan Test Mead dan Flip
4abel 7erah G2& m dan Test Mead dan Flip
1.$ Gam'ar Ra/a(a Pe*/*ra
0ambar 11. 0ambar angkaian engukuran Tahanan Tanah
1.5 Pro=e,*r er?o'aa
ada praktikum pengukuran tahanan tanah ini, tempat yang digunakan untuk pengukuran tahanan resistansi ada pada : 1. To/er Mab. Telkom
Yang diuji
2. 0rounding enangkal etir Tandon Yang diuji
3. !rah Timur laut Mab. Telkom
Yang diuji
#. 0rounding anel Mistrik Mab. Telkom
Yang diuji
6.
*arat Maut Mab Telkom
Yang diuji
!dapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah : )1+ Sebelum melakukan pengukuran, cek terlebih dahulu kabel dalam keadaan baik dan tidak putus. 7emastikan kabel dalam keadaan baik menggunakan multimeter analog, 5ubungkan kabel dengan multimeter analog, kemudian probe positi ditancapkan pada ujung kabel test lead dan probe negatiCe pada klip )penjepit buaya+, atur skala multimeter pada ohmmeter O1, jika display multimeter menunjukkan 1 Hhm, maka kabel dalam keadaan baik dan dapat digunakan.
0ambar 11. Fara engecekan 4abel dengan 7ultimeter !nalog
0ambar 12. Display 7ultimeter !nalog menunjukkan 1 Hhm
0ambar 13. ange 7ultimeter !nalog menunjukkan O1
)2+ 4emudian cek keadaan (arth Tester, atur range skala pada earth tester diatur pada P*!TT.F5(F4 lalu tekan P(SS TH T(ST. !pabila display pada earth tester menunjukkan P*!TT.0HHD maka praktikum dapat dilaksanakan.
2. Press to 1. Batt Check
0ambar 1#. (arth Tester 4yoritsu 7odel #1&2 ! dalam keadaan *!TT 0HHD
0ambar 16. Display (arth Tester 4yoritsu 7odel #1&2 ! menunjukkan dalam keadaan *!TT 0HHD )3+ 7enancapkan pemaku pertama yang daerahnya telah disiram atau dibasahi dengan air dimana jarak 6 @ 1& meter dari tempat grounding yang akan diukur. Dan pemaku kedua yang daerahnya telah disiram atau dibasahi dengan air dimana jarak 6 @ 1& meter dari tempat pemaku pertama. )#+ 7enghubungkan kabel hijau )yang memiliki panjang Q 6 meter+ ke grounding yang diukur dengan penjepit dan dihubungkan ke alat ukur earth tester pada port yang ber/arna hijau. )6+ 7enghubungkan kabel /arna kuning )yang memiliki panjang Q 1& meter+ ke pemaku pertama dengan penjepit dan dihubungkan langsung ke alat ukur earth tester pada pada port /arna kuning.
)%+ 7enghubungkan kabel /arna merah )yang memiliki panjang Q 16 meter+ ke pemaku kedua dengan penjepit dan hubungkan langsung
ke alat ukur earth
tester pada port yang ber/arna merah.
0ambar 12. Skema rancangan percobaan )'+ Setelah semua terhubung dengan benar, mengatur range s/itch pada earth tester pada range O1&& K. 4emudian menekan t ombol Press to test. Malu mencatat hasil pengukuran pada tabel 2.1.
)A+ 7engulangi langkah 6, mengatur range s/itch pada earth tester pada range O1& K dan O1 K. Malu mencatat hasil percobaan pada tabel 2.1.
1.6 Ha=(l er?o'aa
ada praktikum pengukuran resistansi tanah ini, didapatkan hasil pengukuran yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 5asil pengukuran resistansi tanah. No.
Lo/a=(
Jara/ a)ar ele/)ro,a 5m
6m
Cm
1.
To/er Mab. Telkom
1K
&.A K
&.A K
2.
0rounding enangkal etir Mab. TT
%.2 K
%,# K
%.# K
3.
Depan lab telkom )anel Mistrik+
6K
6.2 K
6.2 K
#.
0rounding enangkal etir Tandon
&.% K
&.% K
&.% K
6.
enangkal etir )*arat Maut Mab. TT+
&.A K
&.% K
&.# K
1.C Pem'aha=a Ha=(l Pe*<(a *erdasarkan hasil pengujian dapat dianalisa sebagai berikut bah/a : 5asil pengukuran nilai tahanan tanah di setiap tempat titik pengukuran berbeda-
beda. 5al ini dipengaruhi karena kesuburan dari tanah tersebut, letak jarak antara kabel kuning dan kabel merah, dan aktor kebersihan kabel grounding. ?ilai tahanan tanah yang terlalu besar dapat diakibatkan karena tejadi korosi pada kabel dan kandungan air yang terlalu sedikit. Dan semakin kecil nilai tahanan tanah, maka sistem pentanahan pada titik tersebut dinilai semakin baik, sehingga perangkat telekomunikasi semakin baik )aman dari kerusakan+.
1.% Ke=(m*la Dari hasil percobaan dan analisa data yang telah dibuat, dapat disimpulkan : 1+ Sistem pentanahan digunakan untuk melindungi perangkat telekomunikasi terhadap
tegangan listrik tinggi. Dengan adanya pentanahan maka perangkat tersebut akan terhindar dari kerusakan dan dapat beroperasi dengan aman. 2+ 4ondisi tanah yang berbeda @ beda mempengaruhi hasil nilai tahanan tanah. Semakin banyak kandungan air pada tanah tersebut semakin kecil nilai tahanan tanahnya. 3+ 5asil pengukuran nilai tahanan tanah berbeda- beda dikarenakan penampatan batang pembantu yang berubah @ ubah sesuai jarak yang ditentukan.