Traksi adalah penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh. Ini dapat dicapai dengan memberi beban yang cukup untuk mengatasi penarikan otot. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan kebagian tubuh
Tujuan
•
Jenis jenis traksi 1.Traksi lurus atau langsung: memberikan gaya tarikan dlm satu garis lurus dgn bagian tubuh berbaring ditempat tidur. tidur. Mis. Traksi ekstensi Buck, traksi pelvis 2.Traksi suspensi seimbang: memberi dukungan pada ekstremitas yang sakit diatas tempat tidur shg memungkinkan mobilisasi pasien sampai batas tertentu tanpa terputus garis tarikan
•
cara pemasangan traksi a. traksi kulit adalah traksi yang dapat dilakukan pada kulit. Berat beban yang dipasang tidak boleh lebih dari 2-3 kg terapi pada traksi pelvis umumnya 4,5 – 9 kg bergantung pada berat badan pasien .
Traksi kulit antara lain ; •
*ekstensi buck ( unilateral dan bilateral ) adalah bentuk traksi kulit yang tarikan diberikan pada satu bidang jika hanya imobilisasiparsial atau temporer yang diinginkan. - Sebelum di pasang traksi, kulit diinspeksi adanya abrasi dan gangguan peredaran darah. - Kulit dan peredaran darah harus dalam keadaan sehat agar dapat menoleransi traksi - Kulit harus bersih dan kering sebelum boot spoon atau pita traksi dipasang - Untuk memasang traksi buck dengan pita, dipasang dulu spon karet - Bantalan strap dengan permukaan spon menghadap kekulit pada kedua sisi tungkai yang sakit.
•
Next...
- Satu lengkungan pita sepanjang 10 – 15 cm disisakan dibawah telapak kaki - Spreader harus dipasang di ujung distal pita untuk mencegah terjadinya tekanan sepanjang sisi kaki - Kedua maleolus dan fibula priksimal dilindungi dengan bantalan gips untuk mencegah terbentuknya ulkus akibat tekanan dan nekrosis tulang - Sementara salah satu orang meninggikan me ninggikan dan menyangga ekstermitas di bawah tumit dan lutut pasien - Orang lain melilitkan balutan elastis dengan de ngan arah spiral di atas pita traksi, dimulai dari pergelangan kaki dan berakhir di tuberoses tibia - Balutan elastis dapat membantu pita melekat kekulit dan mencegah meleset - Bantalan kulit domba dapat diletakkan dibawah tungkai untuk mengurangi gesekan tumit terhadap tempat tidur - Lika yang dipasang traksi buck dengan boot spon, tumit pasien harus diletakkan tepat di tumit boot.strip Velcro dipasang melingkar di tungkai dan tekanan yang berlebihan diatas maleolus dan fibula proksimal dapat dihindari - Pemberat dihubungkan ke tali melalui spreader atau lapisan telapak kaki dan dilanjutkan melalui sebuah katrol yang di pasang di ujung tempat tidur - Pemberat digantung pada tali itu
•
Traksi runsel dapat digunakan untuk fraktur fraktur pada plot tibia, tibia, menyokonh lutut yang fleksi pada penggantung dan memberi gaya tarikan horizontal melalui pita trkasi dan balutan elastis ke tungkai bawah. Jika perlu, tungkai dapat disangga dengan banyal agar lutut benar –benar fleksi dan menghindari tekanan tekanan pada tumit. tumit. Traksi Dunlop adalah traksi pada ekstermitas atas. Traksi horizontal diberikan pada humerus dalam posisi abduksi dan traksi vertical diberikan pada lengan bawah dalam posisi fleksi
..........next
b. traksi skelet adalah traksi yang dilakukan langsung pada skelet/tulang tubuh. Traksi dipasang langsung ketulang menggunakan pin logam atau kawat.yang dimasukkan kedalam tulang disebelah distal garis fraktur, menghindari saraf dan pembuluh darah, otot, serta tendon dan sendi . tong yang dipasang di kepala di fiksasi di kepala untuk memberi traksi yang mengimobilisasi frraktur leher c. traksi manual adalah traksi yang dapat dipasng dengan tangan ini merupakan traksi yang sementara yang dapat digunakan pada saat ekstensi buck, atau saat menyesuiakan dan mengatur alat traksai
Next......
Untuk meminimalkan spasme otot Untuk mengurangi dan mempertahankan
kesejajaran tubuh Untuk mengimobilisasi fraktur Untuk mengurangi deformitas untuk menambah ruangan diantara kedua
permukaan patahan tulang
tujuan pemasangan traksi
Traksi kulit dilakukan bila daya tarik yang diperlukan kecil. Bila perlu daya tarik yang besar dan untuk jangka waktu lama dipasang traksi skeletal.
BEBAN TRAKSI (1)
Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari berat badan, maksimal 5 kg. Beban pada traksi skeletal dapat 2 atau 3 kali lipat (1/5 dari berat badan).
BEBAN TRAKSI (2)
TRAKSI Traksi dibagi dua golongan yaitu : 1. Untu Untuk k repos eposis isii (red (reduc ucti tion on trac tracti tion on)) 2. Untu Untuk k memp memper erttahan ahank kan posi posisi si
Contoh-contoh alat/sistem Traksi •
Thomas Splint
•
Bohler Braun Frame
•
Gallow
•
Balanced Suspension
•
Crutchfield tongs
Thomas Splint 28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
16
Bohler – Braun Frame 28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
17
Balanced Suspension 28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
18
Crutchfield Tongs 28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
19
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 1. Bucks extension
28/09/2012
•
Traksi kulit kul it
•
Sering pada ekstremitas inferior inferior
•
Digunakan pada fraktur femur, pelvis dan lutut
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
20
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 2. Bryant’s traction
28/09/2012
•
Disebut juga Gallow’s traction
•
Pada anak < 1 tahun
•
Dislokasi sendi panggul
•
Skin traksi
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
21
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 3. Weber Ext Extensio ion nsap app parat
28/09/2012
•
Traksi kulit dan traksi skeletal
•
Fraktur batang femur pada anak-anak
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
22
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 4. Cotrel traction •
•
Untuk terapi skoliosis Tindakan pendahuluan sebelum operasi dan pemasangan gips.
5. Ducroquet extension
28/09/2012
•
Pada skoliosis
•
Sebagai persiapan untuk operasi
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
23
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 6. Dunlop traction
28/09/2012
•
Pada fraktur supracondylar humerus
•
Lengan tangan digantung dengan skin traksi
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
24
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 7. Russell traction •
Suatu balanced traction
•
Skin traksi
•
Kegunaannya Kegunaanny a pada orangtua dengan fraktur pelvis dan pada anak-anak dengan fraktur femur.
28/09/2012
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
25
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 8. Cervical traction
28/09/2012
•
Untuk traksi leher
•
Pada pasien duduk atau tiduran
•
Secara continous atau secara intermittent
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
26
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 9. Halo-Femoral tra traction
28/09/2012
•
Traksi berlawanan pada kepala dan femur
•
Digunakan alat Crutchfield Tongs
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
27
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 10. Wellell-Leg Leg tr tract action ion •
•
28/09/2012
Gips pada kedua kaki dengan batang yang menghubungkan keduanya. Digunakan pada fraktur femur
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
28
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi
11.. 90 11 90-9 -90 0 tract traction ion
28/09/2012
•
Traksi secara seca ra skeletal
•
Digunakan pada fraktur femur
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
29
Jenis Trak raksi si dalam dalam Ortopedi Ortopedi 12.. Fi 12 Fisk sk tr trac acti tion on
28/09/2012
•
Digunakan pada fraktur supracondylair femur
•
Dengan bantuan Thomas Splint yang dimodifikasi
•
Traksi skeletal
SALSABILA SUBHAN PERDANA KUSUMA
30
KOMPLIKASI
•
Dekubitus
•
Kongesti paru dan pneumonia
•
Konstipasi dan anorexia
•
Stasis dan infeksi saluran kemih
•
Trombosis vena profunda
Asuhan keperawatan pada klien dengan traksi
•
Traksi membatasi mobilisasi dan kemandirian klien, dampak psikologik dan fisiologik masalah muskuloskeletal muskuloskeletal dengan terpasangnya alat traksi harus dipertimbangkan. Peralatan sering terlihat menakutkan. Kebingungan, disorientasi, dan masalah perilaku dapat terjadi pada klien yang terkungkung pada pada tempat terbatas dalam waktu yang cukup lama. Tingkat ansietas klien dan respons psikologis terhadap traksi harus dikaji dan dipantau.
•
Bagian tubuh yang di traksi harus dipantau, status neurovaskuler misalnya saja suhu, dan pengisian kapiler dievaluasi dan dibandingkan dengan ekstrimitas yang sehat. Intregitas kulit harus diperhatikan, pengkajian fungsi system tubuh harus dilengkapi sebagai data dasar, dan dilakukan pengkajian terus menerus. Imobilisasi dapat menyebabkan terjadinya masalah pada system kulit, respirasi, gastrointestinal, perkemihan dan kardiovaskuler. Masalah tersebut dapat berupa ulkus akibat tekanan, kongesti paru, stasis pneumonia, konstipasi, kehilangan nafsu nafsu makan, stasis kemih dan infeksi saluran kemih
Diagnosa •
nyeri dan ketidaknyamanan b.d traksi dan mobilisasi
•
Gangguan mobilitas fisik b.d proses penyakit dan traksi
•
Kurangnya pengetahuan mengenai traksi
•
•
•
Ansietas b.d status kesehatan dan alat traksi Kurangnya perawatan diri: makan, minum, higiene, atau toileting b.d traksi Resiko kerusakan intregitas kulit b.d pertahana primer tak efektif, pembedahan
Intervensi •
1.) nyeri dan ketidaknyamanan b.d traksi dan imobilisasi •
Bina hubungan saling percaya
Rasionalnya: menciptakan hubungan yang terapeutik antara pasien dan perawat •
Kaji TTV
Rasionalnya: untuk mendata data dasar keadaan umum pasien •
Kaji tingkat nyeri
Rasionalnya: merencanakan tindakan yang selanjutnya akan dilakukan •
Ajarkan teknik distraksi & relaksasi
Rasionalnya: koping untuk mengalihkan rasa nyeri
Lanjutan bung... •
2.) gangguan mobilitas fisik b.d proses penyakit dan traksi Bina hubungan saling percaya Rasionalnya: agar tercipta hubungan terapeutik yang baik antara klien dan perawat Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan Rasionalnya: agar keebutuhan pasien terpenuhi Bantu latihan rentang gerak aktif dan pasif pada ekstremitas ek stremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien Rasionalnya: meningkatkan sirkulasi darah Berikan papan penyangga Rasionalnya: mempertahankan posisi fungsional •
•
•
•
Implementasi •
1.) nyeri dan ketidaknyamanan b.d traksi •
•
•
•
Membina hubungan saling percaya agar tercipta hubungan yang baik antara pasien dan perawat Mengkaji TTV untuk mendata data dasar keadaan umum pasien Mengkaji tingkat nyeri untuk merencanakan tindakan yang selanjutnya akan dilakukan Mengajarkan teknik distraksi & relaksasi untuk koping mengalihkan rasa nyeri
Lanjutan bung... •
2.) gangguan mobilitas fisik b.d proses penyakit atau traksi •
•
•
•
Membina hubungan saling percaya agar tercipta hubungan terapeutik yang baik antara klien dan perawat Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan agar keebutuhan pasien terpenuhi Membantu latihan rentang gerak aktif dan pasif pada ekstremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien untuk meningkatkan sirkulasi darah Memberikan papan penyangga untuk mempertahankan posisi fungsional
Evaluasi Dx 1 Klien menyebutkan peningkatan kenyamanan •
Mengubah posisi sendiri
•
Kadang-kadang meminta analgesik oral
Dx 2 Klien menunjukkan mobilitas mo bilitas yang meningkat melakukan latihan yang dianjurkan menggunakan alat bantu yang aman • •
D. SATUAN ACARA PENYULUHAN •
Pokok bahasan
: traksi
•
Sub pokok bahas : Perawatan pada klien traksi
•
Sasaran
: Pasien atau keluarga pasien
•
Waktu
: 10.20-12.00 WIB
•
Hari/tanggal
:minggu 23 september 2012
•
Tempat
: RS NU Tuban
•
Penyaji
: Mahasiswa Stikes NU Tuban semester 4
Tujuan instruksional •
Tujuan Instruksional umum: –
•
Setelah mendapatkan mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang traksi. Peserta penyuluhan dapat mengerti dan mengetahui tentang traksi.
Tujuan Instruksional khusus: Setelah mendapatkan penyuluhan penyuluhan 1 x diharapkan peserta penyuluhan mampu : –
–
Mendefinisikan pengertian tentang traksi Menjelaskan penyebab dikasih traksi
–
Menyebutkan Menyebutk an komplikasi dari traksi
–
Menjelasakan keuntungan keuntungan dari traksi
Media dan Metode •
•
Metode : –
Ceramah.
–
Tanya jawab.
Media : –
Leaflet.
–
Laptop dan LCD
Jadwal kegiatan No
Kegiatan
1
Pendahuluan : -Menyampaikan -Menyampaikan salam -Memperkenalkan Diri -Menjelaskan tujuan
2
Penyampaian materi : a. Menjel Menjelask askan an dan mengur menguraik aikan an materi materi ttg ttg :
Respon klien -membalas salam -memperhatikan
waktu 5 menit
10 menit
-Mendefinisikan -Mendefinisikan pengertian tentang traksi - Menjelaskan penyebab dikasih traksi - Menyebutkan komplikasi dari traksi - Menjelasakan keuntungan perawatan traksi
b. Memberikan kesempatan pada peserta penyuluh untuk bertanya. c. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi.
3
Penutup : Tanya jawab (evaluasi) Menyimpulkan hasil materi Mengakhiri kegiatan Mengucapkan salam
10 menit
-Menjawab salam
5 menit
Pengorganisasian Pengor ganisasian dan Job Discription Pengorganisasian dan Job Discription 1. Pembimbing : 2. Moderator : Job Discription : Membuka Membuka dan menutup menutup kegiatan Membuat susunan acara dengan jelas Memimpin jalannya kegiatan 3. Penyaji : : Menyampaikan materi penyuluhan penyuluhan dengan jelas jelas Job Discription 4. Observer : Job Discription : Membuat resume kegiatan Penyuluhan 5. Fasilitator : 1) 2) 3) : Membantu menyiapkan perlengkapan penyuluhan Memotivasi audience untuk bertanya Membantu penyaji dalam menganggap menganggapii pertanyaan audience
Job Discription