Yuk.. Kita Mengulangi kembali apa yang kita pelajari hari ini..
Mari belajar singkat.
Sumber: Youtube, 2016
KOAGULASI
Fe(OH)2
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
exit
KOLOID PELINDUNG
DIALISIS
+
+
+
+
-
-
-
Air masuk
Air keluar dengan ion
-
+
Koloid
Ion- ion
exit
Fe(OH)3
H+
H+
H+
H+
H+
H+
Cl-
Cl-
Cl-
Cl-
Cl-
Cl-
Fe3+
ADSORPSI
Gerak Brown
exit
Elektroforesis
Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid dalam medium sol dibedakan menjadI koloid liofil dan koloid liofob.
Koloid Liofil adalah koloid yang partikel terdispersinya menyukai mediumnya sehingga gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan emdiumnya besar. Jika mediumnya cair disebut koloid hidrofil.
Koloid hidrofil adalah koloid dengan air sebagai medium penyebar (pendispersi), sedangkan zat yang tersebar cenderung menarik molekul air sehingga diperoleh sistem koloid yang kental, bahkan kadang-kadang setengah padat. Koloid hidrofil juga bisa disebut sebagai sol hidrofil.
Contoh : protein, sabun, detergen, dan agar-agar.
+
Sumber listrik
Ion negatif
Ion positif
air
exit
Koloid loifob adalah koloid yang partikel terdispersinya tidak disukai mediumnya karena gaya tarik-menariknya sangat lemah atau tidk ada. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofob, yaitu koloid dengan medium terdispersi berupa air, sedangkan zat-zat yang tersebar cenderung menolak molekul-molekul air sehingga diperoleh sistem koloid yang encer. Koloid hidrofof juga bisa disebut sebagai sol hidrofob.
Contoh : susu, mayonaise, dan sol-sol logam.
Perbedaan sifat sol hidrofil dengan sol hidrofob
No.
Sol Hidrofil
Sol Hidrofob
1.
Mengadsorpsi mediumnya
Tidak mengadsorpsi mediumnya
2.
Dapat dibuat dengan konsentrasi besar
Hanya stabil pada konsentrasi rendah
3.
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
4.
Lebih kental dari mediumnya
Kekentalannya hampir sama dengan mediumnya
5.
Efek Tyndall lemah
Efek Tyndall jelas
6.
Reversibel
Irreversibel
7.
Kurang menunjukkan gerak Brown
Gerak Brown sangat jelas
8.
Dapat dibuat gel
Hanya sebagian yang dapat dibuat gel
9.
Umumya dibuat dengan cara dispersi
Hanya dibuat dengan cara kondensasi
Click salah satu jawaban pada abjab
Persamaan antara koloid dan suspensi pada pembuatan zat padat dalam air adalah ……
Keduanya homogen
Keduanya heterogen
Keduanya dapat disaring
Keduanya dispersi padatan dalam cairan
Keduanya membentuk endapan
A
B
C
D
E
6
3
5
2
4
1
exit
Click salah satu jawaban pada abjab
Persamaan antara koloid dan suspensi pada pembuatan zat padat dalam air adalah ……
Keduanya homogen
Keduanya heterogen
Keduanya dapat disaring
Keduanya dispersi padatan dalam cairan
Keduanya membentuk endapan
A
B
C
D
E
6
3
5
2
4
1
exit
Peristiwa berikut :
Pembentukan delta pada muara sungai
Pemurnian gula pasir (kotor)
Penyembuhan sakit perut oleh norid
Perjernihan air
Yang bukan merupakan contoh peristiwa koagulasi koloid adalah …..
1 dan 2
1 dan 3
1 dan 4
2 dan 3
2 dan 4
home
SOAL
Click salah satu jawaban pada abjab
A
B
C
D
E
3
2
1
lanjut
kembali
selesai
exit
Peristiwa berikut :
Pembentukan delta pada muara sungai
Pemurnian gula pasir (kotor)
Penyembuhan sakit perut oleh norid
Perjernihan air
Yang bukan merupakan contoh peristiwa koagulasi koloid adalah …..
1 dan 2
1 dan 3
1 dan 4
2 dan 3
2 dan 4
Click salah satu jawaban pada abjab
A
B
C
D
E
3
2
1
exit
Peristiwa berikut :
Pembentukan delta pada muara sungai
Pemurnian gula pasir (kotor)
Penyembuhan sakit perut oleh norid
Perjernihan air
Yang bukan merupakan contoh peristiwa koagulasi koloid adalah …..
1 dan 2
1 dan 3
1 dan 4
2 dan 3
2 dan 4
Click salah satu jawaban pada abjab
A
B
C
D
E
3
2
1
exit
Berdasarkan data tersebut, pasangan larutan yang tergolong dispersi koloid adalah
Larutan
Warna larutan
Setelah penyaringan
Berkas cahaya
1
coklat
Keruh
Terlihat
2
Biru
Jernih
Tak terlihat
3
Kuning
Agak keruh
Terlihat
4
Kuning
Jernih
Tak terlihat
5
coklat
jernih
Tak terlihat
home
3.
SOAL
A
B
C
D
E
1dan 3
3
2
1
kembali
selesai
2 dan 3
5 dan 2
4 dan 5
3 dan 4
selesai
exit
cat
Kosmetik
Air sabun
Es krim
Gel
Busa pada bir
Teh
exit
home
Pencemaran Air
Sabun dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan melainkan koloid. Buih sabun atau detergen merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi cair sehingga disebut buih. Limbah akibat detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Buih detergen yang berasal dari rumah tangga biasanya menutupi permukaan air dan merangsang pertumbuhan ganggang maupun enceng gondok sehingga dapat mengganggu ekosistem air.
Cara dispersi
Koloid Asosiasi
Cara kondensasi
PEMBUATAN SISTEM KOLOID
exit
1. Cara kondensasi
Cara kondensasi
Adalah penggabungan partikel halus menjadi partikel yang berukuran koloid
Pendinganan :proses ini akan menggumpalkan ion larutan menjadi koloid
Penggantian pelarut :cara membuat koloid dengan mengganti zat
Pengembunan uap
Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingan sehingga membentuk sol raksa
exit
Adalah memecah partikel kasar menjadi partikel koloid
Cara mekanik : Partikel kasar digerus sampai tingkat kehalusan tertentu lalu didespersikan ke medium
Ex : pembuatan sol belerang
Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan zat pemecah mjd partikel koloid
Ex : Agar-agar dipeptisasi dg air
Cara dispersi
exit
Contoh : sabun, detergen
Molekul sabun( Natrium Stearat ) terdiri dari :
Kepala atau bagian polar bersifat hidrofilik.
Ekor atau nonpolar bersifat hidrofobik.
Koloid asosiasi
Suka air / Hidrofilik
Benci air / Hidrofobik
Ekor
Kepala
O
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-- C-O-Na+
exit
Contoh : sabun, detergen
Molekul sabun ( Natrium Stearat ) terdiri dari :
Kepala atau bagian polar bersifat hidrofilik.
Ekor atau nonpolar bersifat hidrofobik.
Koloid asosiasi
1
2
Kotoran terangkat
Molekul deterjen menempel
exit
Pencemaran Lingkungan Oleh Koloid
Pencemaran Udara, partikulat yang ada di udara dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Partikulat adalah zat yang mempunyai fase terdispersi berupa padat atau cair dengan medium pendispersinya gas. Partikulat yang berbahaya untuk kesehatan manusia, misalnya timbal akibat pembakaran kendaraan bermotor yang berasal dari TEL. Jika uapnya terhirup dalam jumlah cukup akan menimbulkan keracunan dan gejala kejang, sesak napas, batuk, pendarahanpada sumsum tulang bahkan kematian.
Sekian...
Terimakasih...
Ya Allah....
Itu temenku kenapa???
Adekk.. kesana yuk..
Kakak nakall
On
Off
On
Off
exit
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid shg tampak lintasan berkas sinar tsb.
Lintasan sinar
exit
Apabila kita mencampurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan kita memperoleh larutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fasa (homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm =10–9 m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring.
Pengertian Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan
Larutan merupakan campuran homogen yang memiliki dimensi berupa molekul kecil atau ion yang berdiri sendiri. Partikel ini tersebar merata dalam komponen lainnya sehingga tercipta satu fase homogen. Larutan terdiri dari satu fase sehingga ketika disaring tidak terdapat residu.
Contoh : Larutan NaCl yang dibuat dari padatan NaCl yang dilarutkan dalam air. Natrium klorida sebagai zat terlarut terdistribusi secara merata ke dalam air sehingga kita tidak dapat melihat partikel NaCl.
KOLOID
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dengan medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersi disebut medium pendispersi.
Koloid juga dinamakan dispersi koloid atau suspensi koloid, adalah campuran pertengahan antara larutan sejati dan suspensi.
Contoh koloid : susu segar, yang terdiri dari butiran lemak sangat kecil yang tersebar dalam fase berair yang juga mengandung kasein (suatu protein) dan beberapa bahan lain.
SUSPENSI
Suspensi adalah sistem yang sekurang-kurangnya terdapat satu komponen partikel yang relatif besar tersebut merata dalam komponen lainnya.
Contoh suspensi : jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air maka tepung terigu tersebut tidak bisa larut. Tepung terigu akan memisah (mengendap) jika didiamkan beberapa saat. Partikel tepung dalam suspensi akan mengendap akibat pengaruh gravitasi.
Pernahkah anda mengamati pembuatan es teh ???
On
Off
On
Off
exit
Koloid sudah dikenal sejak ribuan tahun, tetapi dipelajari secara ilmiah baru dimulai awal abad sembilan belas. Pada tahun 1907 Ostwald mengemukakan istilah Sistem Dispersi untuk koloid. Ostwald kemudian menggolongkan sistem koloid atas dasar ketiga fase materi yaitu padat, cair, dan gas.
PENDAHULUAN
KOLOID
Oleh: Zumrotul Asrifah (1403076019)
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi dasar
3. 14 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
Tujuan Pembelajaran
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan selalu menggunakan bahan-bahan kimia, seperti sabun, minyak wangi, pasta gigi, dan lain-lain. Bahan-bahan kimia tersebut tidak dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalam bentuk antara padatan dan larutan yang disebut koloid. Sistem koloid perlu kita pelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari – hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid; bahan makanan, seperti susu, keju, nasi dan roti adalah sistem koloid; cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat; jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair.
KOLOID BUATAN
kosmetik
Zat pembersih
Cat
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Efek TyndalI merupakan gejala penghamburan cahaya yang dijatuhkan oleh seberkas cahaya yang dijatuhkan pada sistem koloid.
exit
KOLOID ALAM
darah
Susu
Getah
Jenis-jenis Koloid
Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silika. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya, sehingga terjadi koloid yang agak padat
Sol
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
Penggunaan Sistem Koloid
Buih
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih.
Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya buih tidak dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih, antara lain eter, isoamil alkohol, dan lain-lain.
Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang termerupakan contoh sol. dispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) dan emulsi air dalam minyak (A/M). Dalam hal ini, minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak bercampur dengan air.
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/11/2016
#
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
11/11/2016
#
Click to edit Master title style
11/11/2016
#