SISTEM SISTEM KARDIO KARDIOV VASKULER ASKULE R MODUL II “
BERDEBAR-DEBAR”
TUTOR : dr. Arni Isnaini KELOMPOK 5 B FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Andi Muhammad Haidir Yudiantoro Y udiantoro Fakhrun Nisa Anugrah Alamsyah Adna Mutmainna Ruslimin Syukron Syukron Makmur Hajerawati Hajerawati Suheri Intan Purnamasari Purnama sari RM Sulfianita M. Tantowi Darwis Arifah Usrah Usrah Andi Gustiani Fajar Hidayat Fadli
110 211 0034 110 211 0035 110 211 0038 110 211 0039 110 211 0040 110 211 0066 110 211 0067 110 211 0074 0074 110 211 0086 110 211 0087 110 211 0097 110 211 0098 110 211 0119
Andi Muhammad Haidir Yudiantoro Y udiantoro Fakhrun Nisa Anugrah Alamsyah Adna Mutmainna Ruslimin Syukron Syukron Makmur Hajerawati Hajerawati Suheri Intan Purnamasari Purnama sari RM Sulfianita M. Tantowi Darwis Arifah Usrah Usrah Andi Gustiani Fajar Hidayat Fadli
110 211 0034 110 211 0035 110 211 0038 110 211 0039 110 211 0040 110 211 0066 110 211 0067 110 211 0074 0074 110 211 0086 110 211 0087 110 211 0097 110 211 0098 110 211 0119
Seorang wanita,62 tahun masuk rumah sakit akibat baru saja mengalami pingsan yang berulang disertai kejangkejang.Sebelumnya sering timbul rasa berdebar-debar disertai perasaan pusing dan lemas.Tidak ada riwayat sakit dada,sesak napas,sianosis maupun edema tungkai.Pada pemeriksaan fisis,TD 180/80 mmHg dan nadi 32/menit teratur.Intensitas S1 pada apeks jantung sangat bervariasi.Terdengar bising sistolik ejeksi der.II/VI pada basis jantung dan sekali-sekali terdengar bunyi jantung yang keras.CXR menunjukkan kardiomegali tanpa adanya tanda-tanda bendungan paru.Diputuskan untuk melakukan pemeriksaan ekokardiografi.Juga dipertimbangkan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk melacak latar belakang patofisiologi yang mendasari keluhan penderita.
Pingsan kejangkejang debardebar
• Keadaan dimana terdapat kelemahan menyeuruh pada otot-otot tubuh sehingga tidak mampu mempertahankan sikap tegak dan disertai hilangnya kesadaran.
• :Serangan
mendadak atau suatu kejadian paroksismal oleh lepasnya muatan hipersinkron abnormal dari neuron ssp.
• denyut jantung yang tidak teratur yang sifatnya subjekti
bising sistolik
• Bising ejeksi sistolik tipe bising sistolik yang terutama terjadi pada midsistole, ketika volume ejection dan kecepatan aliran darah pada keadaan maksimum
kardiomegali
• : Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di mana besarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 55% besar rongga dada
ekokardiografi
Ekokardiografi adalah tes ultrasound noninvasif yang digunakan untuk memeriksa ukuran, bentuk, dan pergerakan struktur jantung
Wanita umur 26 tahun MRS. Mengalami pingsan berulang-ulang disertai kejang. Sebelumnya timbul rasa berdebar-debar disertai pusing dan lemas. Tidak ada riwayat sakit dada, sesak napas, sianosis maupun edema tungkai. TD 180/80 mmHg, Nadi 32x/menit. Teratur. Intensitas SI pada apeks jantung bervarias.i Terdengar bising siastolik ejeksi der. II/VI. CXR menunjukkan cardiomegali, tanpa ada bendungan paru.
Jelaskan tentang anatomi dan faal jantung? Bagaimana system konduksi jantung normal? Bagaimana system konduksi jantung pada palpitasi? Bgagaimana mekanisme palpitasi sesuai scenario Jelaskan hubungan Keluhan utama dengan gejala kardiovaskuler yang timbul pada scenario? Jelaskan tentang tujuan,interpretasi dan cara penggunaan ekokardiografi? Jelaskan langkah-langkah diagnosis? Jelaskan Differential diagnosis pada scenario?
Otomatisasi terpacu
Re-entry
Blok AV
Otomatisasi abnormal
Cardiac dysrythmia
Sympathetic overdrive
Hyperdynam ic circulation
Terjadi kelainan di ventrikel
Curah jantung
Berdebar-debar
Sirkulasi hiperdinamik
hipoksia jaringan kompensasinya,
Kurangnya oksigen di otak
menstimulasi sistem saraf pusat Mengaktifkan instabilitas sel neuron sehingga mengaktifkan fokus kejang
melepas muatan paroksismal dan terjadilah fluktuasi konstraksi dan peregangan dengan sangat cepat menyebabkan gerakan yang tidak terkendali yang disebut konvulsi (kejang-kejang)
Hipoksia di otak
Nearsyncope
Syncope
Ekokardiografi adalah tes ultrasound noninvasif yang digunakan untuk memeriksa ukuran, bentuk, dan pergerakan struktur jantung
• Menetapkan derajat kelainan • Menegakkan diagnosis kelainan struktural pada jantung dan pembuluh darah. • Mengevaluasi fungsi kardiovaskular • Mengevaluasi hasil pembedahan jantung • Mengevaluasi hasil terapi medis • Menilai keterlibatan kardiovaskular dengan penyakit lain
Anamnesis
Inspeksi dan Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Vital
• Tanyakan mengenai KU (Palpitasi) : Onset dan durasi palpitasi, Sifat palpitasi, Irama denyut jantung. Tanyakan gejala penyerta !! • Untuk melihat dan meraba +/- pulsasi dan iktus kordis • Menentukan batas-batas jantung : Kardiomegali +/• Untuk mendengarkan bunyi jantung • Mendengarkan ada tidaknya bunyi tambahan
• Pemeriksaan vital meliputi pemeriksaan tekanan darah dan denyut nadi • Elektrokardiogram (EKG), Foto rontgen dada, Ekokardiografi,
DEFINISI Kardiomiopati adalah penyakit yang mengenai miokardium secara primer dan bukan sebakai akibat hipertensi, kelainan kongenital, katup, koroner, arterial dan perikardial. KLASIFIKASI 1. Kardiomiopati dilatasi ( dilated cardiomyopathy/ DCM ) 2. Kardiomiopati hipertrofik Kardiomiopati restriktif
DEFINISI Merupaka jenis kardiomiopati yang paling banyak ditemukan. Dengan deskrisi kelainan yang ditemukan : dilatasi ventrikel kanan dan atau ventrikel kiri, disfungsi kontraktilitas pada salah satu atau kedua ventrikel , aritmia, emboli, dan sering kail disertai gejala gagal jantung kongestif.
Idiopatik
Toksin: alkohol, kobalt, adriamisin
Peripartum : terjdi 3 bulan sebelum dan 6 bulan sesudah partus
Falimial (sekitar 25% kasus
Takiaritmia kronik ( “tachycardiomyopath y)
Metabolik dan nutrisi : hemakromatosis,tirot oksikosis
Sinkope . Gagal jantung kongestif. Dilatasi ventrikel kiri Nyeri dada yang tidak khas (non typikal). Nyeri dada yang tidak khas (non typikal).
•kardiomegali •Pulsus alternas bila terjadi gagal ventrikel kiri. •Tekanan darah normal atau rendah •Peningkatan tekanan vena jugularis bila terdapat gagal jantung kanan. •Prekordium bergeser ke kiri •Impuls pada ventrikel kanan. •Impuls apikal bergeser ke lateral yang menunjukkan dilatasi ventrikel kiri •Gelombabg presistolik pada palpasi, serta pada auskultasi terdengar presistolik gallop (S4) •Split pada bunyi jantung ke dua
RADIOLOGII
KATERISASI JANTUNG
• kardiomegali akibat dilatasi ventrikel kiri, pada lapangan paru terlihat gambaran hipertensi pulmonal serta edema alveolar dan interstitial .
• dilatasi, hipokinetik, difus dari ventrikel kiri
dan regurgitasi mitral
Ekokardiograi
• dilatasi ventrikel dan sedikit penebalan dinding jantung atau normal atau bahkan menipis, gangguan fungsi sistolik dengan fraksi ejeksi, peningkatan kadar brain natriuretic peptide dalam sirkulasi.
EKG
• gambaran sinus takikardi atau fibrilasi atrial, aritmia ventrikel, abnormalitas atrium kiri, abnormalitas segmen ST, tampak ambaran gangguan konduksi intraventrikular dan low voltage.
Farmakologis
Nonfarmakologis
.Diuretik
Pengaturan diet
ACE inhibitor (enalapril
Latihan fisik
Angiotensin II receptor bloker
Secara umu prognosis penyakit ini jelek . beberapa variasi klini yang memiliki resiko kematian tinggi : Terdapatx gallop protodiastolik (S3) • • Artitmia ventrikel Usia lanjut dan kegagalan stimulasi • inotropik terhadap ventrikel
Kardiopati hipertrofik adalah hipertrofi ventrikel tanpa penyakit jantung atau sistemik lain yang dapat menyebabkan ventrikel ini. Kardiopati ini terbagi dua: • Hipertrofi simetris atau konsentris • Hipertofi septal simetris
Gangguan irama, berdebar – debar, pusing sampai sinkop.
Tekanan darah sistolik menurun
.Sesak napas akibat gagal jantung yang disertai fibrilasi atrium
Banyak kasus kardiomiopati hipertrofik tidag bergejala / asimptomatis
Pada kasus lanjut terdapat stenosis atau regurgitasi mitral
Katekolamin Kelainan pembuluh darah koroner kecil
ETIOLOGI
Iskemia miokard Kelainan konduksi atrioventrikuler
Kelainan
Denyut jantung teratur
Bising sistolik
Pembesaran jantung ringan
Pada apex teraba getaran jantung sistolik dan
Terdengar S4
• Radiologi : pembesaran jantung ringan sampai sedang, terutama pembsaran atrium kiri.
• EKG : hipertrofi ventrikel kiri, kelainan segmen ST dan gelombang T, gelombang Q yang abnormal dan aritmia atrial da ventrikular. • Ekokardiografi :hipertrifi ventrikel kiri : • •Radionuklir : ventrikel kiri mengecil atau normal, • •MRI : hipertrofi apikal ventrikel,
Penghambat beta adrenergik Antagonis kalsium ( verapamil) operasi miomektomi
Prognosis Prognosi penyakit ini sejarang cukup jinak. Angka mortalitas hanya 1 % per tahun,. Ada beberapa pasien yang keadaannya stabil atau malah membaik dalam jangka waktu 10 tahun.
Definisi Kardiomiopati resriktif merupakan keldainan yang amat jarang dan sebabnyapun tidak diketahui.
Etiologi • • • • • • •
Idiopatik Amiloidosis Hemokromatosis Deposisi glikogen Fibrosis endomiokardial Eosinofilia fibroelastosis
Pasien merasa lemas, sesak napas. Ditemukan tanda – tanda gagal jantung kanan. Ditemukan tanda – tanda amiloidosis, hemokromatosis.
Pemeriksaan fisis
Pada pemeriksaan fisis ditemukan adanya pembesaran jantung sedang. Terdengar bunyi S3 dan s4 dan adanya regurgitasi mitral atau trikuspidalis.
•EKG : ditemukan low voltage,gangguan konduksi intra-
ventikuler dan
gangguan konduksi atrioventrikular.
•Ekokardiografi : dinding ventrikel kiri menebal serta
penambahan massa di
dalam ventrikel.
•Radionuklir : terlihat inviltrasi pada otot jantung. Pada
sedapan jantung
ditemukan complience ventrikel kiri
mengurang dan peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri dan kanan.
•
Anti- aritmia Pemasangan alat pacu jantung untuk • gangguan konduksi yang berat.
fibrilasi atrium atau AF, merupakan aritmia yang paling umum. aritmia adalah sebuah masalah dengan kecepatan atau irama denyut jantung. Sebuah gangguan pada sistem listrik jantung menyebabkan AF
takiaritmia supraventrikel yang ditandai dengan aktivasi elektris atrium yang tak terkoordinasi sehingga terjadi gangguan fungsi mekanik atrium.
Sesak napas palpitasi Cepat lelaha sinkop Nyeri dada ebingungan
meningkatnya otomatisitas dari satu atau beberapa fokus yang mengalamidepolarisasi dengan cepat
mekanisme reentri melalui satu atau lebih jalur konduksi .
Fokus fokus penyebab FA ini bisa berasal dari vena pulmonalis superior, atrium kanan,vena kava superior dan sinuskoronarius.2
Remodeling baik yang bersifat elektris, kontraktil
FA PAROKSISMAL
FA PERSISTEN
FA KRONIK
Tanda vital:denyut nadi,tekanan darah
Tekanan vena jugularis
Irama gallop S3 pada auskultasi
Hepatomegali
Edema perifer
Laboratorium
Pemeriksaan EKG
Foto rontgen toraks
Ekokardiografi
• Obatobat antiaritmia
• Ablasi
• Operasi Coxmaze
Kalsifikasi anulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat degeneratif
Endokardiis rematika Deformitaas paarasut mitral Akibat obat fenfluramin,RA
SESAK NAPAS • ORTOPNEA
FATIQUE • SINKOPE
PAROKSISMAL NOKTURNAL DISPNEA
Dinding ventrikel kiri menebal karena ventrikel berusaha memompa sejumlah darah melalui katup aorta yang sempit atau gagal membuka dengan sempurna.
Otot jantung yang membesar membutuhkan lebih banyak darah dari arteri koroner . Berkurangnya aliran darah juga dapat merusak otot jantung, sehingga curah jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung yang terjadi menyebabkan kelemahan dan sesak nafas ketika melakukan aktivitas. Penderita stenosis katup aorta yang berat bisa mengalami pingsan ketika melakukan aktivitas, karena katup yang sempit menghalangi ventrikel untuk memompa cukup darah k arteri di otot, yang telah
• bunyi murmur jantung yang khas, yang bisa didengar melalui stetoskop kelainan denyut nadi
• •kelainan pada EKG
• penebalan dinding jantung yang tampak pada rontgen dada
Definisi Hipertiroid merupakan keadaan produksi T4, T3 atau keduanya.
klinis
akibat
dari
kelebihan produksi T3 dan T4 struma nodosa toxic, suatu keadaan dimana daerah yang terlokalisir pada kelenjar dan otonomi.
Hipertiriod relative lebih sering mengenai 4-8 kali pada perempuan
dibandingkan
pria,
dengan
terbanyak pada decade ketiga atau keempat.
insiden
Kelelahan Hiperaktif Insomnia Kepanasan Palpitasi Sesak napas Nafsu makan meningkat Berat badan turun Nokturia
Diare Oligomenorrhoea Kelemahan otot Tremor Emosi labil Denyut jantung meningkat Hipertensi sistolik Hipertermia Kulit lembab dan hangat Kelopak mata turun Reflex halus
Kelebihan hormon tiroid akanmenyebabkan kondisi hipermetabolik yangdisertai peningkatan aktifitas simpatis,sehingga menyebbakan :- peningkatan cardiac output-Peningkatan konsumsi oksigenPeningkatan aliran darah tepi-Peningkatan suhu tubuh •Kelebihan tiroid juga mempengaruhi metbaolismekarbohidrat, lemka dan protein:Pemecahan protein melebihi sintesis-Penurunan tolertansi glukosa-Peningkatan pemecahan
Manifestasi Klinis Kardiovaskular Peningkatan volume darah total Peningkatan relaksasi diastolik
Peningkatan LVEDV
Peningkatan isi sekuncup Peningkatan kontraktilitas Peningkatan resistensi vaskular sistemik
Peningkatan
Peningktan LVESV
Peningkatan curah jantung
Pemeriksaan Fisik dan Tanda Vital Biasanya menunjukkan adanya pembesaran kelenjar tiroid atau gondok. Pada tanda vital menunjukkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah sistolik bisa meningkat.
Kelainan Radiologis Pada penderita hipertiroid tidak terdapat kelainan radiologis yang khas. Ventrikel kiri, aorta dan arteri pulmonalis biasanya tidak ada perubahan. Bisa tampak adanya pembesaran jantung dan gambaran gagal jantung kongestif yang menyebabkan pembesaran jantung ke kanan dan ke kiri. Pada paru bisa dijumpai adanya bendungan paru
Kelainan Elektrokardiografi Tidak terdapat kelainan EKG yang khas pada hipertiroid maupun penyakit jantung hpertiroid. Takikardi merupakan kelainan yang hamper selalu dijumpai. Fibrilasi atrial dijumpai pada 10-20% penderita tirotoksikosis atau 90% dari seluruh jenis aritmia pada penyakit jantung hipertiroid. Dapat pula terdapat gambaran kontraksi atrium paroksimal,flutter,sindroma WPW,pemanjangan interval PR,elevasi segmen ST dan pendekatan interval QT.
• obat golongan penghambat adrenergic beta,
• obat golongan penghambat adrenergic beta,
• Pada krisis tiroid, propranolol intravena dapat diberikan 1mg/menit, dengan catatan fungsi sistolik ventrikel kiri normal.
Prognosis Diagnosis dan pengobatan sedini mungkin adalah penting untuk mencegah terjadinya penyulit pada jantung penderita hipertiroid. Osma (2007) melaporkan angka kematian sebesar 6,6% dalam jangka waktu 5-6 tahun setelah pengobatan hipertiroid. Penyebab kematian utama adalah gagal jantung dan iskemia jantung.
1.Rilantono, Lily Ismudiati, dkk. 1998. Buku Ajar Kardiologi. FK UI : Jakarta 2.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi keempat, jilid II. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009.
3.Corwin, Elizabeth J. 2010. Patofisiologi Penyakit. EGC : Jakarta 4.Farmakologi dan Terapi, edisi 5. FKUI. 2007 5 .Reference: Muttaqin, Arif. 2009. Buku “ Pengantar Auhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler ”. Jakarta: Penerbit Salemba Medika 6. Sumber : www.medicastore.com ,
7.Gleadle, Jonathan. 2003. At a Glance “Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ” . Erlangga Medical Series : Jakarta 8.Kabo , Peter. 2012. Bagaimana Menggunakan Obat-obat Kardiovaskular secara rasional. FK UI : Jakarta 9.Kumar, Vinay dkk. 2011. Buku Ajar Patologi Robbins, Edisi 7, Volume EGC: Jakarta (ITHA) 10.Sumber : www.medicastore.com , 11.Osma F et al: Cardiovascular Manifestation of Hyperthyroidism Before and After Antithyroid Therapy. Journal of The American College of Cardiology Vol 49 No 1; 2007 12.Maitland GM, Frishman WH: Thyroid Hormone and Cardiovascular Disease . Am Heart J 1998; 135; 187-196 13.Djokomoeljanto R: Anatomi, Faal Kelenjar Tiroid dan Hormon Tiroid, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2006: 1955-1965